1. 1. Apakah metode yang digunakan? Jelaskan kekurangan & analisis perbaikannya!
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Penelitian
dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang homogen, terdiri atas dua kelompok.
Kelompok pertama adalah kelompok yang diajar dengan menggunakan alat peraga
Microsoft PowerPoint 2000 dan kelompok kedua adalah kelompok yang diajar dengan
mengunakan alat peraga wallchart
Kekurangan : Penelitian ini hanya untuk mengetahui apakah hasil belajar sub kompetensi
menguasai gambar teknik elektronika siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga
Microsoft PowerPoint 2000 lebih tinggi daripada hasil belajar sub kompetensi menguasai
gambar teknik elektronika siswa yang diajar dengan mengunakan alat peraga wallchart.
Perbaikan: Guru hendaknya menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 dalam
proses belajar mengajar di kelas, agar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kajian Teori
Dalam kurikulum SMK edisi 2004 program keahlian teknik elektronika industri terdapat
kompetensi mengoperasikan peralatan industri berbasis peralatan elektronik. Kompetensi
tersebut memiliki lima sub kompetensi, diantarnya menguasai gambar teknik elektronika.
Menguasai gambar teknik elektronika merupakan salah satu sub kompetensi yang
diajarkan pada siswa SMK tingkat satu program keahlian teknik elektronika industri. Pada
sub kompetensi ini terdapat kriteria kinerja identifikasi dan prosedur gambar teknik
elektronika berdasarkan pada standar gambar teknik listrik dan teknik elektronika. Pada
kriteria kinerja ini siswa akan mendapatkan pengetahuan dasar dalam mengenal dan
mengingat nama dan simbol komponen-komponen elektronika sebelum ketingkat yang lebih
jauh seperti pemahaman komponen tersebut dalam suatu rangkaian elektronika.
Dalam sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika pada kriteria kinerja
identifikasi dan prosedur gambar teknik elektronika berdasarkan pada standar gambar teknik
listrik dan teknik elektronika tampaknya perlu perubahan dalam penyajian materi. Selain
siswa dituntut berpikir cerdas, penyajian materi ini cenderung tidak menarik. Hal ini karena
guru sebagian besar masih menggunakan metode ceramah dan latihan. Pengaruh hal tersebut
terhadap siswa menyebabkan nilai blok ini turun.
2. Pada dasarnya sub kompetensi ini banyak yang menyukai, tetapi siswa kesulitan ketika
menterjemahkan simbol ke dalam komponen, sementara fungsi, simbol dan komponen hanya
berupa hafalan bukan mengerti. Biasanya guru menjelaskan langkah demi langkah disertai
dengan gambar. Pada umumnya siswa akan merasa kesulitan ketika harus menuangkannya ke
dalam gambar. Contoh kesalahan yang sering terjadi adalah kurang cermatnya siswa ketika
menentukan simbol dalam komponen.
Dalam memahami konsep abstrak, pada hal tertentu orang dewasa memerlukan benda-
benda kongkrit sebagai perantara, walaupun seharusnya dapat memahami konsep abstrak
dalam belajar, tetapi dalam hal tertentu sering memerlukan visualisasi.
Kualitas pembelajaran sangat erat kaitannya dengan guru dalam mengelola dan
menyajikan ilmu pengetahuan. Guru dituntut untuk kreatif, yaitu kemampuan untuk
menciptakan situasi belajar agar lebih baik. Salah satunya adalah dengan memilih media
pembelajaran yang tepat bagi siswa sehingga siswa mendapat situasi belajar yang efektif.
Seperti yang diterangkan oleh pendapat Usman yang dikutip oleh Sri Rejeki, “Dalam
menciptakan kondisi belajar mengajar sedikitnya ditentukan oleh lima variabel, yaitu: (1)
menarik minat dan perhatian siswa, (2) melibatkan siswa secara aktif, (3) membangkitkan
motivasi siswa, (4) prinsip individualitas, serta (5) peragaan dalam pengajaran.” Oleh karena
itu guru dapat menggunakan alat peraga sebagai media pembelajaran, karena dengan alat
peraga siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.
Dengan demikian proses kegiatan belajar mengajar jadi lebih efektif.
Berdasarkan uraian diatas, maka untuk meningkatkan daya ingat siswa dalam hal
penyampaian materi perlu ada perubahan, guru dapat menyajikan materi pelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran berupa alat peraga. Sehingga siswa akan mendapat
suasana dan pengalaman yang baru dalam belajar. Menurut teori kerucut pengalaman Edgar
Dale, “Dale (1969) memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang
berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%.”