12. Sinyal x(n) yang bernilai kompleks dapat
direpresentasikan ke dalam dua bagian yaitu:
• Bagian ril
• Bagian imajiner:
2 2
( ) cos sin
10 10
(0,9) (0,9)
n n
x n j
Contoh :
17. Operasi Deret Sinyal
• Penjumlahan
• Perkalian
• Penggeseran (Time delay/advance)
• Pelipatan (Folding)
• Penskalaan (Time Scaling)
• Penjumlahan cuplikan
• Perkalian cuplikan
• Energi sinyal
• Daya sinyal Penjumlahan Dua Buah Sinyal
18. Penjumlahan Dua Buah Sinyal
• Misal terdapat dua buah sinyal, x1(n) dan x2(n),
penjumlahan dari dua buah sinyal tersebut adalah
menjumlahkan nilai sinyal untuk x1(n) dan x2(n)
pada nilai n yang bersesuaian.
Y(n) = x1(n) + x2(n)
19. Perkalian Dua Buah Sinyal
• Misal terdapat dua buah sinyal, x1(n) dan
x2(n), perkalian dari dua buah sinyal tersebut
adalah dengan mengalikan nilai sinyal untuk
x1(n) dan x2(n) pada nilai n yang bersesuaian.
Y(n) = x1(n) . x2(n)
20. Perkalian dengan konstanta
Pelemahan dan Penguatan Sinyal
• Misalnya terdapat sebuah sinyal x(n), hasil kali x(n)
dengan sebuah konstanta a adalah mengalikan setiap
sinyal cuplikan dengan konstanta a tersebut.
Y(n) = a x(n)
21.
22. Pergeseran Sinyal
• Misalnya terdapat sebuah sinyal x(n), akan digeser
sebanyak k, maka akan menghasilkan suatu sinyal
baru, y(n), dimana:
y(n) = x(n - k)
Contoh pergeseran pada sinyal unit step, u(n),
dengan k=0 (belum terjadi pergeseran) dan k=4
(sudah terjadi pergeseran).