SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Pengukuran dan Kesalahan
Simon Patabang
http://spatabang.blogspot.com
A. Pengukuran
• Tujuan pengukuran listrik
adalah menentukan nilai
suatu besaran listrik
• Hasil pengukuran
merupakan taksiran nilai
besaran ukur
• Karena hanya merupakan
taksiran maka setiap hasil
pengukuran selalu
mengandung kesalahan
(error).
Istilah Dalam Pengukuran
1. Ketelitian (presisi)
• adalah derajat kepastian hasil suatu pengukuran.
• Ketelitian ditentukan oleh skala alat ukur. Semakin
kecil pembagian skala suatu alat ukur maka semakin
teliti (pesisi) hasil pengukuran alat tersebut.
• Contoh : alat ukur mistar memiliki skala terkecil 1
mm, sedangkan jangka sorong memiliki skala
terkecil 0,1mm dan 0,05 mm, maka pengukuran
dengan menggunakan jangka sorong akan
memberikan hasil yang lebih presisi dibanding
dengan menggunakan mistar.
2. Ketepatan (accuracy)
• adalah menunjukkan seberapa tepat hasil
pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya.
• Ke-akurasi-an pengukuran harus dicek dengan cara
membandingkan terhadap nilai standar yang
ditetapkan.
• Contoh sederhana misalnya kita membuat sebuah
alat ukur mistar, maka alat yang dibuat harus
dibandingkan terhadap mistar yang sudah standar
agar dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat.
Contoh :
Sebuah amperemeter menunjukkan arus
sebesar 10A dengan akurasi 1% maka kesalahan
pengukurannya adalah 1% X 10A = 0,1A
sehingga harga sebenarnya dari hasil
pengukurannya adalah (10 + 0,1) = 10,1A.
3. Sensitifitas (Kepekaan)
• Adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan
respon pada output terhadap perubahan yang kecil
pada input.
• Nilai sensitivitas yang tinggi menyatakan keunggulan
dari alat ukur yang bersangkutan.
• Contoh : sinyal input arus 0,005 mA dan alat ukur
masih mampu memberikan sinyal output maka alat
ukur tersebut memiliki sensitivitas tinggi.
4. Resolusi (resolution)
• Resolusi adalah nilai perubahan terkecil yang
dapat dirasakan oleh alat ukur ketika mengukur
suatu besaran listrik.
• Contoh : Jarum penunjuk sebuah Voltmeter
menunjukkan perubahan 0,1 mV (perubahan
terkecil yang dapat dilihat) maka dikatakan bahwa
resolusi dari Voltmeter adalah 0,1 mVolt.
• Harga resolusi sering dinyatakan pula dalam
persen skala penuh.
B. Kesalahan Pengukuran (Error)
Kesalahan pengukuran (error) adalah perbedaan hasil
pengukuran dengan hasil yang diharapkan.
Kesalahan pengukuran dapat disebabkan oleh beberapa
hal yaitu :
1. Kesalahan pemakaian alat ukur
2. Kekeliruan dalam menyalin data
3. Salah membaca skala
4. Kesalahan pembulatan
5. Salah menentukan tingkat ketelitian
6. Dll
1. Kesalahan Relatif
• adalah perbandingan antara besarnya pengukuran
terhadap harga yang sebenarnya.
• Bila harga pembacaan adalah M dan harga
sebenarnya adalah T maka kesalahan relatifnya
adalah :
e = [(M-T)/T]*100%
Satuan dinyatakan dalam persentase
• Besar kecilnya kesalahan relatif menunjukkan presisi
dari alat ukur.
2. Kesalahan yang mungkin terjadi dalam
pengukuran.
Pembacaan jarum penunjuk pada alat ukur analog
dapat terjadi karena beberapa hal yaitu :
• Karena letak alat ukur
• Karena metode pengukuran
• Karena temperatur
• Karena ketidakpastian rangkaian
• Karena jarum penunjuk kurang runcing,
• Bayangan jarum penunjuk (kesalahan paralax)
3. Jenis-Jenis Kesalahan
1. Kesalahan umum
adalah kesalahan yang disebabkan karena
manusia.
Contoh : kesalahan paralak, kesalahan
penaksiran, kesalahan pembacaan alat ukur,
penyetelan yang tidak tepat, pemakaian
instrumen yang tidak sesuai.
2. Kesalahan sistematis
adalah kesalahan yang disebabkan oleh
kekurangan pada instrumen itu sendiri.
Contoh : ketegangan pegas yang tidak tepat,
kalibrasi yang tidak sesuai, perawatan,
penggunaan dan penanganan instrument yang
tidak benar, kerusakan atau adanya bagian-
bagian yang aus dan pengaruh lingkungan
terhadap peralatan
3. Kesalahan yang tak disengaja (random error)
adalah kesalahan yang penyebabnya tidak
secara langsung dapat diketahui.
Contoh : Kesalahan yang disebabkan oleh
pengaruh kondisi lingkungan : temperature,
tekanan, dan kelembaban yang tinggi, atau
listrik statis, medan elektromagnetik yang
kuat.
4. Kesalahan Batas (Limiting errors)
• Batas-batas penyimpangan dari nilai yang ditetapkan
disebut kesalahan batas (limiting error) atau
kesalahan garansi (guarantee error).
• Misalnya nilai tahanan adalah 500Ω ±10 %, maka
pabrik menjamin bahwa nilai tahanan tersebut
berada diantara 450 Ω dan 550 Ω.
• Pabrik tidak menetapkan deviasi standar atau
kesalahan yang mungkin, tetapi menjanjikan bahwa
kesalahan tidak akan lebih besar dari betas-batas
yang telah ditetapkan.
C. Angka Penting
• Angka penting menunjukkan ketepatan pengukuran
yang diperoleh dengan menyatakan banyaknya
angka-angka yang berarti (angka signifikan).
• Angka penting memberikan informasi yang
sebenarnya mengenai besaran atau ketepatan
pengukuran.
• Makin banyak angka-angka yang berarti, maka
ketepataan pengukuran semakin baik
Contoh
• Hasil pengukuran sebuah tahanan R dinyatakan :
Hasil
Pengamatan
Jumlah Angka
Penting
68 Ω 2
68,0 Ω 3
• 68 Ω artinya hasil pengukuran lebih
mendekati 68 daripada 67 Ω dan 69 Ω
• 68,0 Ω artinya hasil pengukuran lebih
mendekati 68,0 daripada 67,9 Ω dan 68,1 Ω
• 117,1 volt menunjukkan bahwa penaksiran
yang paling baik lebih mendekati 117,1 volt
daripada 117,0 volt atau 117,2 volt.
• Cara lain dengan menuliskan 117,1 ± 0,05 volt,
artinya bahwa nilai tegangan terletak antara
117,05 volt dan 117,15 volt.
Hasil
Pengamatan
Jumlah Angka
Penting
117,1 Volt 4
• Hasil pengukuran tegangan adalah 117,1 volt.
D. Analisis Statistik
• Karena adanya kesalahan-kesalahan dalam
pengukuran, maka hasil pengukuran
memberikan hasil yang tidak tepat.
• Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
mendekati data sebenarnya maka digunakan
Analisis statistik.
• Biasanya diperlukan banyak data pengukuran
untuk dianalisis.
Rumus Statistik
1. Nilai Rata-rata
• Jika pengukuran dilakukan secara berulang kali
dan tidak saling tergantung maka hasil
pengukuran dinyatakan dalam nilai rata-rata dari
semua pembacaan
• Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang mendekati harga sebenarnya.
• Rumus :
• Deviasi adalah penyimpangan hasil
pengukuran terhadap harga rata-rata
Catatan :
Jumlah deviasi sama
dengan nol
Deviasi ada 2 macam yai tu : deviasi maksimum
(dmax) dan deviasi minimum (dmin) yang dinyatakan
dengan rumus “
Dmax = Xmak – Xrata-rata
Dmin = Xmin – Xrata-rata
Rangkuman kesalahan ds :
Adalah jumlah deviasi maksimum dan minimum
dibagi 2.
max min
2
d d
ds


Contoh :
1. Pengukuran tegangan pada sebuah beban listrik
didapatkan data 117,02 volt; 117,11 volt; 117,08;
volt; 117,03 volt. Tentukan
(a) tegangan rata-rata,
(b) rangkuman kesalahan
Perhitungan :
2. Suatu rentetan pengukuran arus yang tidak saling
bergantungan, dilakukan oleh enam pengamat,
menghasilkan : 12,8 mA, 12,2 mA, 12,5 mA, 13,1
mA, 12,9 mA, 12,4 mA,
Tentukan :
– nilai rata-rata
– deviasi terhadap nilai rata-rata
Penyelesaian :
1. Nilai rata-rata :
2. Deviasi terhadap nilai rata-rata :
Dapat dilihat jumlah aljabar semua deviasi adalah nol .
( d1 + d2 + d3 + d4 + d5 + d6 = 0 )
3. Deviasi Rata-rata
• Adalah Jumlah aritmatika dari harga absolute
masing-masing deviasi dibagi dengan jumlah
pengukuran.
• Deviasi rata-rata dapat digunakan untuk
menunjukkan kepresisian instrument
pengukuran dimana harga yang rendah
menunjukkan kepresisian yang tinggi.
Contoh:
Tentukan deviasi rata-rata dari data yang
diberikan pada contoh di atas.
Penyelesaian :
4. Deviasi Standar (S)
• Adalah tingkatan harga yang bervariasi mengenai
harga rata-rata
untuk angka-angka yang kecil (n < 30) bilangan
penyebutnya sering dinyatakan sebagai n – 1,
untuk memperoleh harga yang lebih akurat
pada standar deviasi
Contoh
Hasil pengukuran seperti dalam Tabel di bawah. Daftar
50 pembacaan tegangan
Grafik Jumlah
Pembacan Tegangan
• Gambar menunjukkan pem
bacaan terbanyak adalah 100
Volt. Sedang nilai lainnya
berada hampir simtetri pada
kedua sisi 100 V.
• Grafik menggambarkan ben
tuk kurva. Jika bentuk kurva
makin sempit maka hasil
pengukuran nilai sebenarnya
yg paling mungkin adalah nilai
tengah atau hasil rata-rata.
Kesalahan yang mungkin terjadi
Adapun kemungkinan bentuk kurva distribusi kesalahan
adalah :
• Kemungkinan kesalahan-kesalahan yang kecil lebih
besar dari pada kemungkinan kesalahan-kesalahan
besar
• Kesalahan-kesalahan besar sangat mustahil
• Terdapat kemungkinan yang sama bagi kesalahan
positif dan negatif sehingga kemungkinan suatu
kesalahan yang diberikan akan simetris terhadap
harga nol.
• Secara statistik untuk kesalahan yang
mungkin dinyatakan dengan rumus :
r = ± 0.6745 σ.
dimana :
σ = Standar deviasi
Contoh :
Pengukuran sebuah tahanan sebanyak 10 kali
diperoleh hasil sebagai berikut : 101.2, 101.7,
101.3, 101.0, 101.5, 101.3, 101.2, 101.4, 101.3,
101.1 Ω. Dengan menganggap bahwa yang ada
hanya kesalahan acak, tentukan :
(a) nilai rata-rata,
(b) deviasi standar,
(c) kesalahan yang mungkin
Penyelesaian
• Penyelesaian
dengan tabel,
mudah dibaca
dan dapat
menggunakan
program Excel
menghitungnya.
Contoh :
Ketelitian sebuah voltmeter 0 – 150 V, dijamin sampai
1% skala penuh. Tegangan yang diukur oleh voltmeter
adalah 83 V. Tentukan limiting error (batas kesalahan)
dalam persen.
Penyelesaian :
• Besar batas kesalahan (Limiting error) :
0,01 x 150 V = 1,5 V
• % kesalahan pada penujukkan voltmeter :
Soal Latihan
1. Tentukanlah jumlah angka penting dalam masing-
masing hasil pengukuran berikut :
a. 542 b. 0,65 c. 27,25
d. 0,00005 e. 40 x 10⁶ f. 20,000
2. Pengukuran sebuah tahanan dalam satuan ohm,
diperoleh hasil sebagai berikut : 147,2; 147,4; 147,9;
148,1; 147,1; 147,5; 147,6; 147,4; 147,6, dan 147,5.
Tentukanlah :
a. Nilai rata-rata
b. Deviasi rata-rata
c. Deviasi standar
d. Kesalahan yg mungkin dari pembacaan (%)
Sekian

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarDwi Puspita
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatRisdawati Hutabarat
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearElGazzaYantPratama
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arusvioai
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemSetyo Wibowo'
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
1 karakteristik sensor
1 karakteristik sensor1 karakteristik sensor
1 karakteristik sensor
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 

Similar to 5 pengukuran dan kesalahan

Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxPengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxToufan1
 
MATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptx
MATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptxMATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptx
MATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptxAbiyuRZ
 
01 pengukuran dan kesalahan1
01 pengukuran dan kesalahan101 pengukuran dan kesalahan1
01 pengukuran dan kesalahan1ocwunj_ft
 
METODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptxMETODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptxAzharBaiquni2
 
Penuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasarPenuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasarHelvyEffendi
 
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-pentingFISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-pentingEko Efendi
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxKranaSanz1
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxHjMuliati
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeterEdi Sutanto
 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogIvanAdesmansyah
 
Multimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptxMultimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptxIstofaAnaas
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingLhiya XiaoLing
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxlukasnapitupulu
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxssuser8403d0
 

Similar to 5 pengukuran dan kesalahan (20)

Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxPengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
 
MATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptx
MATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptxMATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptx
MATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptx
 
01 pengukuran dan kesalahan1
01 pengukuran dan kesalahan101 pengukuran dan kesalahan1
01 pengukuran dan kesalahan1
 
METODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptxMETODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptx
 
Penuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasarPenuntun praktikum fisika dasar
Penuntun praktikum fisika dasar
 
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
 
PERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxPERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptx
 
pengukuran
pengukuranpengukuran
pengukuran
 
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-pentingFISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
 
2 standar pengukuran
2 standar pengukuran2 standar pengukuran
2 standar pengukuran
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter
 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analog
 
1
11
1
 
Multimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptxMultimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptx
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka penting
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
 
Alat elektrik
Alat elektrikAlat elektrik
Alat elektrik
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
 

More from Simon Patabang

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdfSimon Patabang
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...Simon Patabang
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhSimon Patabang
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanSimon Patabang
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatSimon Patabang
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Simon Patabang
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019Simon Patabang
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikSimon Patabang
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalSimon Patabang
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkatSimon Patabang
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa Simon Patabang
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronikaSimon Patabang
 

More from Simon Patabang (20)

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascal
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
10 analisis komponen
10 analisis komponen10 analisis komponen
10 analisis komponen
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
 
7 jenis beban ac
7 jenis beban ac7 jenis beban ac
7 jenis beban ac
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika
 

Recently uploaded

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 

Recently uploaded (20)

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 

5 pengukuran dan kesalahan

  • 1. Pengukuran dan Kesalahan Simon Patabang http://spatabang.blogspot.com
  • 2. A. Pengukuran • Tujuan pengukuran listrik adalah menentukan nilai suatu besaran listrik • Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur • Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan (error).
  • 3. Istilah Dalam Pengukuran 1. Ketelitian (presisi) • adalah derajat kepastian hasil suatu pengukuran. • Ketelitian ditentukan oleh skala alat ukur. Semakin kecil pembagian skala suatu alat ukur maka semakin teliti (pesisi) hasil pengukuran alat tersebut. • Contoh : alat ukur mistar memiliki skala terkecil 1 mm, sedangkan jangka sorong memiliki skala terkecil 0,1mm dan 0,05 mm, maka pengukuran dengan menggunakan jangka sorong akan memberikan hasil yang lebih presisi dibanding dengan menggunakan mistar.
  • 4. 2. Ketepatan (accuracy) • adalah menunjukkan seberapa tepat hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya. • Ke-akurasi-an pengukuran harus dicek dengan cara membandingkan terhadap nilai standar yang ditetapkan. • Contoh sederhana misalnya kita membuat sebuah alat ukur mistar, maka alat yang dibuat harus dibandingkan terhadap mistar yang sudah standar agar dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat.
  • 5. Contoh : Sebuah amperemeter menunjukkan arus sebesar 10A dengan akurasi 1% maka kesalahan pengukurannya adalah 1% X 10A = 0,1A sehingga harga sebenarnya dari hasil pengukurannya adalah (10 + 0,1) = 10,1A.
  • 6. 3. Sensitifitas (Kepekaan) • Adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan respon pada output terhadap perubahan yang kecil pada input. • Nilai sensitivitas yang tinggi menyatakan keunggulan dari alat ukur yang bersangkutan. • Contoh : sinyal input arus 0,005 mA dan alat ukur masih mampu memberikan sinyal output maka alat ukur tersebut memiliki sensitivitas tinggi.
  • 7. 4. Resolusi (resolution) • Resolusi adalah nilai perubahan terkecil yang dapat dirasakan oleh alat ukur ketika mengukur suatu besaran listrik. • Contoh : Jarum penunjuk sebuah Voltmeter menunjukkan perubahan 0,1 mV (perubahan terkecil yang dapat dilihat) maka dikatakan bahwa resolusi dari Voltmeter adalah 0,1 mVolt. • Harga resolusi sering dinyatakan pula dalam persen skala penuh.
  • 8. B. Kesalahan Pengukuran (Error) Kesalahan pengukuran (error) adalah perbedaan hasil pengukuran dengan hasil yang diharapkan. Kesalahan pengukuran dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu : 1. Kesalahan pemakaian alat ukur 2. Kekeliruan dalam menyalin data 3. Salah membaca skala 4. Kesalahan pembulatan 5. Salah menentukan tingkat ketelitian 6. Dll
  • 9. 1. Kesalahan Relatif • adalah perbandingan antara besarnya pengukuran terhadap harga yang sebenarnya. • Bila harga pembacaan adalah M dan harga sebenarnya adalah T maka kesalahan relatifnya adalah : e = [(M-T)/T]*100% Satuan dinyatakan dalam persentase • Besar kecilnya kesalahan relatif menunjukkan presisi dari alat ukur.
  • 10. 2. Kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran. Pembacaan jarum penunjuk pada alat ukur analog dapat terjadi karena beberapa hal yaitu : • Karena letak alat ukur • Karena metode pengukuran • Karena temperatur • Karena ketidakpastian rangkaian • Karena jarum penunjuk kurang runcing, • Bayangan jarum penunjuk (kesalahan paralax)
  • 11. 3. Jenis-Jenis Kesalahan 1. Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan karena manusia. Contoh : kesalahan paralak, kesalahan penaksiran, kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat, pemakaian instrumen yang tidak sesuai.
  • 12. 2. Kesalahan sistematis adalah kesalahan yang disebabkan oleh kekurangan pada instrumen itu sendiri. Contoh : ketegangan pegas yang tidak tepat, kalibrasi yang tidak sesuai, perawatan, penggunaan dan penanganan instrument yang tidak benar, kerusakan atau adanya bagian- bagian yang aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan
  • 13. 3. Kesalahan yang tak disengaja (random error) adalah kesalahan yang penyebabnya tidak secara langsung dapat diketahui. Contoh : Kesalahan yang disebabkan oleh pengaruh kondisi lingkungan : temperature, tekanan, dan kelembaban yang tinggi, atau listrik statis, medan elektromagnetik yang kuat.
  • 14. 4. Kesalahan Batas (Limiting errors) • Batas-batas penyimpangan dari nilai yang ditetapkan disebut kesalahan batas (limiting error) atau kesalahan garansi (guarantee error). • Misalnya nilai tahanan adalah 500Ω ±10 %, maka pabrik menjamin bahwa nilai tahanan tersebut berada diantara 450 Ω dan 550 Ω. • Pabrik tidak menetapkan deviasi standar atau kesalahan yang mungkin, tetapi menjanjikan bahwa kesalahan tidak akan lebih besar dari betas-batas yang telah ditetapkan.
  • 15. C. Angka Penting • Angka penting menunjukkan ketepatan pengukuran yang diperoleh dengan menyatakan banyaknya angka-angka yang berarti (angka signifikan). • Angka penting memberikan informasi yang sebenarnya mengenai besaran atau ketepatan pengukuran. • Makin banyak angka-angka yang berarti, maka ketepataan pengukuran semakin baik
  • 16. Contoh • Hasil pengukuran sebuah tahanan R dinyatakan : Hasil Pengamatan Jumlah Angka Penting 68 Ω 2 68,0 Ω 3 • 68 Ω artinya hasil pengukuran lebih mendekati 68 daripada 67 Ω dan 69 Ω • 68,0 Ω artinya hasil pengukuran lebih mendekati 68,0 daripada 67,9 Ω dan 68,1 Ω
  • 17. • 117,1 volt menunjukkan bahwa penaksiran yang paling baik lebih mendekati 117,1 volt daripada 117,0 volt atau 117,2 volt. • Cara lain dengan menuliskan 117,1 ± 0,05 volt, artinya bahwa nilai tegangan terletak antara 117,05 volt dan 117,15 volt. Hasil Pengamatan Jumlah Angka Penting 117,1 Volt 4 • Hasil pengukuran tegangan adalah 117,1 volt.
  • 18. D. Analisis Statistik • Karena adanya kesalahan-kesalahan dalam pengukuran, maka hasil pengukuran memberikan hasil yang tidak tepat. • Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang mendekati data sebenarnya maka digunakan Analisis statistik. • Biasanya diperlukan banyak data pengukuran untuk dianalisis.
  • 19. Rumus Statistik 1. Nilai Rata-rata • Jika pengukuran dilakukan secara berulang kali dan tidak saling tergantung maka hasil pengukuran dinyatakan dalam nilai rata-rata dari semua pembacaan • Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil pengukuran yang mendekati harga sebenarnya. • Rumus :
  • 20. • Deviasi adalah penyimpangan hasil pengukuran terhadap harga rata-rata Catatan : Jumlah deviasi sama dengan nol Deviasi ada 2 macam yai tu : deviasi maksimum (dmax) dan deviasi minimum (dmin) yang dinyatakan dengan rumus “ Dmax = Xmak – Xrata-rata Dmin = Xmin – Xrata-rata
  • 21. Rangkuman kesalahan ds : Adalah jumlah deviasi maksimum dan minimum dibagi 2. max min 2 d d ds   Contoh : 1. Pengukuran tegangan pada sebuah beban listrik didapatkan data 117,02 volt; 117,11 volt; 117,08; volt; 117,03 volt. Tentukan (a) tegangan rata-rata, (b) rangkuman kesalahan
  • 23. 2. Suatu rentetan pengukuran arus yang tidak saling bergantungan, dilakukan oleh enam pengamat, menghasilkan : 12,8 mA, 12,2 mA, 12,5 mA, 13,1 mA, 12,9 mA, 12,4 mA, Tentukan : – nilai rata-rata – deviasi terhadap nilai rata-rata
  • 24. Penyelesaian : 1. Nilai rata-rata : 2. Deviasi terhadap nilai rata-rata : Dapat dilihat jumlah aljabar semua deviasi adalah nol . ( d1 + d2 + d3 + d4 + d5 + d6 = 0 )
  • 25. 3. Deviasi Rata-rata • Adalah Jumlah aritmatika dari harga absolute masing-masing deviasi dibagi dengan jumlah pengukuran. • Deviasi rata-rata dapat digunakan untuk menunjukkan kepresisian instrument pengukuran dimana harga yang rendah menunjukkan kepresisian yang tinggi.
  • 26. Contoh: Tentukan deviasi rata-rata dari data yang diberikan pada contoh di atas. Penyelesaian :
  • 27. 4. Deviasi Standar (S) • Adalah tingkatan harga yang bervariasi mengenai harga rata-rata untuk angka-angka yang kecil (n < 30) bilangan penyebutnya sering dinyatakan sebagai n – 1, untuk memperoleh harga yang lebih akurat pada standar deviasi
  • 28. Contoh Hasil pengukuran seperti dalam Tabel di bawah. Daftar 50 pembacaan tegangan
  • 29. Grafik Jumlah Pembacan Tegangan • Gambar menunjukkan pem bacaan terbanyak adalah 100 Volt. Sedang nilai lainnya berada hampir simtetri pada kedua sisi 100 V. • Grafik menggambarkan ben tuk kurva. Jika bentuk kurva makin sempit maka hasil pengukuran nilai sebenarnya yg paling mungkin adalah nilai tengah atau hasil rata-rata.
  • 30. Kesalahan yang mungkin terjadi Adapun kemungkinan bentuk kurva distribusi kesalahan adalah : • Kemungkinan kesalahan-kesalahan yang kecil lebih besar dari pada kemungkinan kesalahan-kesalahan besar • Kesalahan-kesalahan besar sangat mustahil • Terdapat kemungkinan yang sama bagi kesalahan positif dan negatif sehingga kemungkinan suatu kesalahan yang diberikan akan simetris terhadap harga nol.
  • 31. • Secara statistik untuk kesalahan yang mungkin dinyatakan dengan rumus : r = ± 0.6745 σ. dimana : σ = Standar deviasi
  • 32. Contoh : Pengukuran sebuah tahanan sebanyak 10 kali diperoleh hasil sebagai berikut : 101.2, 101.7, 101.3, 101.0, 101.5, 101.3, 101.2, 101.4, 101.3, 101.1 Ω. Dengan menganggap bahwa yang ada hanya kesalahan acak, tentukan : (a) nilai rata-rata, (b) deviasi standar, (c) kesalahan yang mungkin
  • 33. Penyelesaian • Penyelesaian dengan tabel, mudah dibaca dan dapat menggunakan program Excel menghitungnya.
  • 34.
  • 35. Contoh : Ketelitian sebuah voltmeter 0 – 150 V, dijamin sampai 1% skala penuh. Tegangan yang diukur oleh voltmeter adalah 83 V. Tentukan limiting error (batas kesalahan) dalam persen. Penyelesaian : • Besar batas kesalahan (Limiting error) : 0,01 x 150 V = 1,5 V • % kesalahan pada penujukkan voltmeter :
  • 36. Soal Latihan 1. Tentukanlah jumlah angka penting dalam masing- masing hasil pengukuran berikut : a. 542 b. 0,65 c. 27,25 d. 0,00005 e. 40 x 10⁶ f. 20,000 2. Pengukuran sebuah tahanan dalam satuan ohm, diperoleh hasil sebagai berikut : 147,2; 147,4; 147,9; 148,1; 147,1; 147,5; 147,6; 147,4; 147,6, dan 147,5. Tentukanlah : a. Nilai rata-rata b. Deviasi rata-rata c. Deviasi standar d. Kesalahan yg mungkin dari pembacaan (%)