SlideShare a Scribd company logo
1 of 122
MODEL PENELITIAN AGAMA
A. PENGERTIAN PENELITIAN AGAMA
B. MACAM-MACAM PENELITIAN
C. MODEL PENELITIAN AGAMA
PENGERTIAN PENELITIAN
   PENELITIAN ADALAH UPAYA MENEMUKAN JAWABAN         ATAS SEJUMLAH
    MASALAH BERDASARKAN DATA-DATA YG TERKUMPUL . PENELITIAN
    MENUNTUT KEPADA PELAKU-PELAKUNYA AGAR PROSES PENELITIAN YG
    DILAKUKAN      ITU BERSIFAT ILMIAH YAKNI SISTEMATIS, TERKONTROL,
    BERSIFAT EMPIRIS (BUKAN SPIKULATIF) DAN HARUS KRITIS DALAM
    PENGANALISAAN        DATA-DATANYA  SEHUBUNGAN   DGN    DALIL-DALIL
    HIPOTESIS YG MENJADI PENDORONG MENGAPA PENELITIAN DILAKUKAN
    (Nata, MSI, 1998, 119)

   TUJUAN PENELITIAN ADALAH UNTUK MENEMUKAN JAWABAN TERHADAP
    SUATU PERSOALAN/MASALAH MELALUI PENERAPAN PROSEDUR ILMIAH.

   PENELITIAN AGAMA ADALAH PENGKAJIAN/ UPAYA MENEMUKAN JAWABAN
    ATAS SEJUMLAH MASALAH TERHADAP “AGAMA”

   H.M. ARIFIN MENGATAKAN BAHWA AGAMA SEBAGAI ELEMEN YG PENTING
    BAGI MANUSIA DAPAT DILIHAT DARI 2 SEGI : YAKNI BENTUK DAN ISI. JIKA
    DILIHAT DARI SEGI BENTUK, MAKA AGAMA DAPAT DIPANDANG SEBAGAI
    KEBUDAYAAN BATHIN MANUSIA YG MENGANDUNG POTENSI PSIKOLOGIS YG
    MEMPENGARUHI JALAN HIDUP MANUSIA. SEDANGAKN BILA DILIHAT DARI
    SEGI ISI agama adalah ajaran atau wahyu dari Tuhan yg tidak dapat
    dikategorikan sebagai kebudayaan dan segi yg kedua ini hanya berlaku bagi
    agama samawi., sedang bagi agama yg sumbernya bukan wahyu, maka baik
    bentuk maupun isinya dipandang kebudayaan. Oleh karena itu bagi         agama
    samawi yg dapat diteliti hanyalah bagian atau segi bentuk yg dipandang sebagai
    kebudayaan bathin manusia. Sedangkan bagian kedua yg merupakan isinya krn
    merupakan wahyu tidak termasuk garapan penelitian.
   Oleh karena itu penelitian terhadap agama budaya penelitian dapat dilakukan
Penelitian trhp Agama Samawi
 Penelitianterhadap agama samawi hanya
 dapat          dilakukan         terhadap
 bentuk/prakteknya yang tampak dalam
 kehidupan sosial, dan bukan terhadap
 isinya. Isi agama samawi yg terdapat
 dalam      al-Qur’an    dan     hadis
 muthawatir/shahih tdk perlu dipersoalkan
 lagi krn sudah diyakini kebenarannya.
 Ajaran yg ada di dalamnya baik terkait
 dengan akidah, ibadah, akhlak, kehidupan
 akhirat adalah hukum yg pasti benar, tidak
 boleh ditambah dan dikurangi atau
 dirubah.
   Adapun bentuk pengalaman dari ajaran agama yg
    dapat diteliti terkait dengan perilaku penganutnya
    seperti : tingkat keimanan dan ketakwaannya,
    meneliti apakah zakat, shalat dan haji sudah
    dilakukan, sejauhmana tingkat kepedulian umat
    terhadap penanganan masalah sosial sbg
    panggilan agama, cara-cara yg ditempuh oleh umat
    Islam dalam dakwah, pendidikan islam, cara
    mengajarkan agama, pemahaman umat Islam
    terhadap agamanya, timbulnya pemahaman
    keagamaan, pemikrian keagamaan dll.

   Penelitian agama jg dapat dilakukan untuk
    menggali ajaran-ajaran agama yg terdapat dalam
    kitab suci dan kemungkinan aplikasinya sesuai
    dengan semangat zaman
MACAM-MACAM PENELITIAN
   Dari segi hasil penelitian : 2 yakni
    (menjelajah
    /exploratory/deskripsi/menggambarkan)    dan
    menerangkan (explanatory). Dalam penelitian
    yg bersifat menjelajah / deskriptif biasanya
    pengetahuan masih belum ada atau sangat
    kurang shg teori-teorinya juga belum ada,
    Sedangkan        penelitian   yg      bersifat
    menerangkan sudah pasti ada teori-teori yg
    menjadi dasar hipotesa yg akan diuji, jelas
    memerlukan teori.
   Dari segi bahan-bahan atau obyek yang diteliti : 2
    yakni penelitian kepustakaan (library research)
    dan penelitian lapangan (field research).
    Penelitian   kepustakaan    biasanya    dengan
    menggunakan bahan-bahan tertulis seperti
    manuskrip, buku, surat kabar dan dokumen
    lainnya. Penelitian lapangan adalah dengan
    menggunakan informasi yg diperoleh dari
    sasaran penelitian yg disebut informan atau
    responden melalui instrumen pengumpulan data
    seperti wawancara, observasi, angket dsbnya.
Lanjutan Macam-Macam Penelitian
   Dari segi analisisnya penelitian dibagi : 2 (dua)
    yakni kualitatif dan kuantitatif . Penelitian
    kualitatif dilakukan terhadap obyek penelitian
    yg bersifat sosiologis, sedangkan kuantitatif
    dilakukan terhadap obyek yang bersifat fisik
    material     dan   dapat    dihitung   jumlahnya.
    Sikap/pola keberagamaan, interaksi sosial,
    pengaruh kebudayaan termasuk dalam kategori
    kualitatif. Penelitian terkait dengan ingin
    mengetahui      jumlah   lulusan,    orang   yang
    melanggar peraturan termasuk dalam ketegori
    kuantitatif.
 Jika     dilihat       dari     metode
 dasar/rancangan penelitian, maka
 penelitian ini dapat dibagi menjadi :
 penelitian         historis,      kasus,
 korelasional,      kausal    komparatif,
 eksperimen,       penelitian   tindakan
 (action research)

 Masri  Singarimbun bertolak dari
 segi      metode/rancangan        yg
 digunakan     membagi     penelitian
 menjadi    :   Penelitian   Survey,
 eksperimen dan grounded research .
MENJELAJAH (EXSPLORATORY/DESKRIPSI
                                           SURVEY
                 Hasil        MENERANGKAN (EKSPLANATORY)


                             KEPUSTAKAAN (LIBRARY RESEARCH)
                 objek
Jenis-Jenis                     LAPANGAN (FIELD RESEARCH)
 Penelitian
                                         KUALITATIF
                Analisis
                                        KUANTITATIF


                                         HISTORIS
                                           KASUS

              Metode Dasar             KORELASIONAL
               Rancangan            KAUSAL KOMPERATIF
                                        EKSPERIMEN
                                     ACTION RESEARCH
Jenis-Jenis Penelitian yang bersifat
           menerangkan
 Penelitian  Kuantitatif, penelitian yang
 melakukan berbagai bentuk perhitungan
 terhadap gejala keagamaan seperti :
 ketaatan beragama, minat mempelajari
 agama, kepedulian terhadap orang lain,
 etos kerja kelompok umat, perilaku sosial
 dan ekonomi kelompok umat beragama.
 Penelitian kuantitatif melakukan uji
 statistik   untuk     melihat    pengaruh,
 hubungan, dan perbandingan.
   Penelitian kualitatif, kalau penelitian kuantitatif,
    berhasil melihat pengaruh suatu variable dengan
    variable lain, tetapi tidak berhasil mengungkap
    keadaan yang sebenarnya yang bersifat
    alamiyah. Penelitian kualitatif, bukan hanya
    menggambarkan variable tunggal, melainkan
    dapat mengungkap hubungan antara satu
    variable dengan variable lain. Dalam penelitian
    kualitatif peneliti berusaha untuk menggambarkan
    fenomena sosial secara holistik tanpa perlakuakn
    manipulatif. Penelitian kualittaif tidak bertolak dari
    teori melainkan berangkat dari fakta.
   Penelitian eksploratif, dapat digunakan untuk
    meneliti gejala agama yang sedang terjadi atau
    gejala agama yang terjadi masa lalu, seperti
    “fatwa yang menghalalkan berzina asal dimulai
    dengan bacaan bismillah, maka fenomena ini
    dapat dieksplorrasi melalui telaah pustaka,
    media masa, data lapangan, maupun gabungan
    antara keduanya. Dari data ini dapat
    dikembangkan dalam berbagai penelitian seperti
    penelitian historis, deskriptif, korelasi dll.
    Penelitian eksplorasi sering disebut penelitian
    pendahuluan.
   Penelitian historis, apabila gejala keagamaan terjadi
    dimasa      lampau   dan    peneliti   berminta    untuk
    mengetahuinya, maka dapat dilakukan penelitian historis,
    ykani melakukan rekonstruksi terhadap penomena masa
    lampau baik gejala agama yang terkait dengan masalah
    politik,   sosial,  ekonomi     dan    budaya.     Untuk
    merekonstruksi, peneliti dapat melakukan wawancara
    mendalam dengan pelaku sejarah dan saksi hidup.
    Dalam penelitian sejarah sumber sejarah : 2 sumber
    primer, dokomen, catatan harian, arsif, biografi yang
    ditulis langsung oleh pelaku. Sumber sekunder : data
    sejarah yang berasal dari yang bersumber dari hasil
    rekonstruksi orang lain seperti buku, artikel yang ditulis
    orang yang tidak sezaman dengan peristiwa tersebut.
Penelitian Deskriptif
   Penelitian deskripsi adalah penelitian yang memberikan
    gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih
    mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang
    diteliti. Dalam penelitian agama penelitian deskriptif
    berusaha menggambarkan suatu gejala agama.
    Penelitian deskripsi berguna untuk informasi latar
    belakang guna perencanaan penelitian lebih besar
    dalam ilmu sosial.
   Perbedaan dengan eksploratif, penelitian eksploratif
    belum memiliki variable yang menjadi fokus
    pengamatan, karena peneliti belum banyak memperoleh
    informasi ttg gejala keagamaan tersebut. Penelitian
    deskripsi sudah memiliki fokus pengamatan.
Penelitian korelasi
 Penelitiankorelasi adalah penelitian yang
 berusaha menggabungkan atau mencari
 hubungan antara satu variable dengan
 variable lain, sehingga dalam penelitian
 korelasi dikenal dengan variable bebas
 dan terikat. Penelitian korelasi dilakukan
 berdasarkan deduktif (mulai dari teori)..
Penelitian eksperimen
    Penelitian eksperimen adalah penelitian dimana
     ada perlakuan terhadap variable independent.
    Penelitian kausal komparatif , atau dikenal dengan
     ex post facto artinya setelah fakta. Penelitian ini
     mencoba menentukan suatu sebab dari sesuatu yang
     sudah terjadi dalam fenomena keagamaan. Cirinya :
1.   Data dikumpul setelah semua kejadian berlangsung;
2.   Sangat sulit untuk melakukan pilihan subjek secara
     random
3.   Tidak mungkin indefenden variable dimanipulasi.
Penelitian Tindakan (Action
              Research)
 Penelitian tindakan (Action Research)
 adalah penelitian yang bersifat aksi dalam
 sebuah     tindakan    penelitian.    Atau
 penelitian pengembangan keterampilan
 memecahkan masalah dengan penerapan
 langsung secara aktual.
Penelitian Survey
   Survey adalah penelitian peninjuan, yakni peninjauan langusng ke
    lapangan, penelitian survey dilakukan dengan penyusunan
    kuisioner, interview dengan sampel dari suatu populasi dapat
    berupa organisasi keagamaan atau penduduk suatu kota atau desa.
   Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah
    subjek yang diajdikan sumber data. Cara pengambilan sampel :
   Secara random atau acak atau campur
   Secara bersrata atau tingkatan
   Secara wilayah
   Secara bertujuan
   Secara kuota, berdasarkan jumlah yang telah ditentukan./
CARA MENGUMPUL DATA
     DALAM PENELITIAN
 OBSERVASI : (PARTISIPAN DAN NON
  PARTISIPAN)
 WAWANCARA : (TERBUKA DAN
  TERTUTUP)
 ANGKET/KUISIONER
 DOKUMENTASI
 EKSPERIMEN
 TEKNIK TES
Macam-Macam Penelitian dari segi
      Metode/Rancangan
1. Penelitian Historis (Historical Research)
  Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat
  rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
  obyektif     dgn     cara      mengumpulkan    ,
  mengevaluasi,           memverifikasi      serta
  mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakkan
  fakta dan memperoleh kesimpulan yg kuat.
  Contoh penelitian tentang masuknya Islam di
  Kalimantan Tengah. Penelitian tentang Masjid
  tertua di Kalimantan Tengah, dll
   Penelitian kasus dan penelitian lapangan
    Tujuannya adalah untuk mempelajari secara
    intensif tentang latar belakang keadaan sekarang
    dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial,
    individual, kelompok, lembaga atau masyarakat.
    Khusus untuk penelitian kasus biasanya hasilnya
    tidak dapat digeneralisasikan pada wilayah lain
    dan biasanya memiliki keunikan tertentu.
    Contohnya : Pengaruh Budaya lokal dalam
    Praktik keagamaan masyarakat Dayak Muslim di
    Kota Palangka Raya). Studi ttg Problematika
    Pengajaran Pendidikan Agama Islam Pada Desa
    Terpencil di Kota Palangka Raya)
3.    Penelitian Korelasi (Correlational research)
     Penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi
     sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor
     berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau
     lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
     Contoh penelitian tentang hubungan antara nilai
     skor test masuk dengan prestasi belajar di
     Perguruan Tinggi. Hubungan kenakalan siswa di
     sekolah dengan lingkungan keluarga. Hubungan
     antara tingkat ekonomi orang tua dengan
     prestasi belajar anak. Korelasi antara tingkat
     kerajinan     melakukan      ibadah         dengan
     kepedulian /kepekaan sosial pada suatu
     komunitas      masyarakat.       Korelasi     antara
     penyimpangan sikap keberagamaan dengan
     tingkat ekonomi dll.
4. Penelitian Kausal-Komparatif (Caucal Comparatif
   research)
   Penelitian ini bertujuan menyelidiki kemungkinan
   hubungan       sebab     akibat   dengan    cara
   berdasarkan pengamatan terhadap sebab akibat
   yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin
   menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini
   berlainan dengan metode eksperimen yg
   mengumpulkan data pada waktu kini dalam
   kondisi yang dikontrol. Contohnya mencari ciri-
   ciri guru agama yang paling efektif       dalam
   mengajar PAI dengan menggunakan catatan
   mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.
5. Penelitian eksperimen sungguhan
  Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki
  kemungkinan saling hubungan sebab akibat
  dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih
  kelompok eksperimen dan membandingkan hasil
  dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak
  dikenal kondisi perlakuan. Contohnya penelitian ttg
  pengaruh dua metode mengajar tarikh pada kelas II
  MA (ukuran kelas besar dan kecil) dan taraf
  intelegensia murid (tinggi, sedang, rendah) dengan
  cara menempatkan guru secara random (acak)
  berdasarkan intelegensia, ukuran kelas dan
  metode mengajar).
6. Penelitian Tindakan (Action Research)
  Penelitian      ini    bertujuan     untuk
  mengembangkan                 keterampilan-
  keterampilan baru, cara pendekatan baru
  dan untuk memecahkan masalah dengan
  penerapan masalah langsung di dunia
  kerja atau dunia aktual. Contohnya
  melakukan program inservise training
  untuk melatih para konselor bekerja
  dengan anak putus sekolah.
7.   Penelitian Survey
     Penelitian   ini     biasanya     informawsi
     dikumpulkan       dengan       menggunakan
     kuisioner. Biasanya pengertian survey
     biasanya dibatasi pada penelitian yang
     datanya     dikumpul dari sampel atau
     populasi    untuk mewakili pupulasi. Ini
     berbeda dengan sensus yang informasinya
     dikumpulkan      dari    seluruh    populasi.
     Biasanya penelitian ini bersifat kuantitatif.
Penelitian Survey paling tidak digunakan untuk 7
tujuan :
a). Untuk maksud penjajakan (eksploratif); b.
untuk menggambarkan (deskriptif). c. untuk
penjelasan (explanatory) atau penegasan
(comformatory),    yakni     untuk   menjelaskan
hubungan kausal dan pengujian hipotesis; d)
untuk keperluan penilaian (evaluasi) e) untuk
prediksi atau meramalkan kejadian yg mungkin
terjadi dimasa mendatang, f) untuk digunakan
sebagai bahan atau landasan bagi penelitain yg
lebih operasional dan g) sebagai upaya untuk
mengembangkan indikator-indikator sosial.
8. Grounded Research
   Penelitian ini menggunakan pendekatan yang bersifat
   kualitatif. Pada penelitian ini data dapat dikumpulkan data
   dengan wawancara bebas, para peneliti meneliti tidak
   dimulai dengan teori atau hipotesa yang akan di uji,
   melainkan bertolak dari data yang dikumpul dilapangan.
   Menurut Masri Singarimbun grounded research adalah
   menyajikan suatu pendekatan baru. Data merupakan
   sumber teori, teori berdasarkan data dan karena itu
   dinamakan grounded. Kategori-kategori dan konsep
   dikembangkan dilapangan, Data yang bertambah
   dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang timbul
   dilapangan, yang terus menerus disempurnakan selama
   penelitian berlangusung (Nata, MSI, 1998 : 126-131)
LANGKAH 2 POKOK DRAFT PENELITIAN DAN
              PENGKAJIAN ISLAM
         Langkah pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus ada
          dalam sebuah rencana penelitian (Design Proposal Penelitian)
         Dalam kaitan dengan penelitian agama, maka yang harus ada
          dalam suatu design proposal adalah :
     A.      Judul
     B.      Latar belakang Masalah
     C.      Rumusan Masalah
     D.      Tujuan Penelitian
     E.      Kegunaan Penelitian
     F.      Hipotesa/Kuantitatif,
     G.      Studi kepustakaan/Tinjauan pUstaka/Kerangka Teori
     H.      Metodologi Penelitian (waktu penelitian kapan, siapa yang
             responden, teknik pengambilan,
     I.      Kerangka Analisa.
Unsur yang lazim dalam suatu
        proposal penelitian
1 Judul penelitian
2. Penegasan masalah
3. Latar belakang penelitian
4. Tinjauan Pustaka
5. Anggapan dasar (asumsi)
6. Problematika penelitian/hipotesa
7. Tujuan dan manfaat penelitian
8. Metodolologi.
Versi Lain Draf Penelitian
             Keagamaan
 Latar belakang masalah
 Studi Kepustakaan
 Landasan Teori
 Metodologi Penenlitian
 Kerangka analisa.
Judul Penelitian
   Judul Harus Jelas dan menggambarkan apa
    yang diteliti.
   Cakupannya jangan terlalu luas/terlalu sempit.
   Jika penelitiannya kuantitatif, maka judul harus
    jelas penempatan posisi independent variable
    dan defendant variablenya.
   Jika penelitian kualitatif judul jangan bersifat
    simbolik, abstrak dan puitis contoh : Golok dan
    Tasbih” maksudnya relasi sosial antara kiayi
    dengan Jawara,
   Judul yang baik, jika kuantitatif memperhatikan
    korelasi antar variable secara jelas, dan
    mencerminkan arah penelitian yang akan
    dilakukan. Cont. Pengaruh Pendidikan dan
    tingkat pendapatan keluarga terhadap kenakalan
    remaja : studi kasus pada LP Anak Negara di
    Palangka Raya”.
   Judul jangan teralu sempit dan tidak problematik
    Cont: Penagruh profesionalisme Guru Agama
    terhadap prestasi belajar siswa Kelas I MA….
   Judul harus mencerminkan masalah yang
    membutuhkan penelitian.
1.   Latar Belakang Masalah.
     Latar belakang masalah pada hakikatnya memuat
     pemikiran atau alasan yg jelas dan meyakinkan peneliti
     mengapa mesti “penting” melakukan penelitian.
     Masalah terjadi karena adanya kesenjangan antara
     problema dengan teori. Taufik Abdullah menyatakan
     bahwa masalah adalah terjadi kesenjangan antara apa
     yang seharusnya secara normatif harus terjadi (das
     sollen) dengan apa yang nampak dalam kenyataan
     (das sein). Masalah harus dijawab melalui penelitian.
     Dalam kegiatan penelitian permasalahan harus ada
     terlebih dahulu. Karena masalah itu yang akan dijawab
     lewat penelitian
Contoh Permasalahan Terkait
      dengan Penelitian Agama
1.   Bagaimana corak pemahaman teologi yang dianut oleh
     masyarakat Palangka Raya
2.   Bentuk Dakwah Islamiyah dan bentuk dakwah yang seperti apa
     yang cocok di Kota Palangka Raya (para cendikiawan, para
     pedagang, masyarakat bawah dll)
3.   Seberapa banyak umat Islam Palangka Raya yang telah
     menyalurkan Zakat, Sejauhmana efektivitas zakat yang
     disalurkan dll
4.   Sejauhmana      peran     ulama/lembaga   keumatan     dalam
     menyelesaikan persoalan keumatan di kota Palangka Raya
5.   Bagaimana kondisi hubungan antara intern dan ekstern umat
     beragama di kota Palangka Raya (NU dan MD, Islam dan Kristen
     dll)
6.   Bagaimana hubungan agama dan politik/ Kecendrungan politik
     umat Islam saat Pemilu/Pilkada dll
7. Bagimana corak pemahaman agama Islam di
  Kota Palangka Raya
8. Masalah rasio tidak seimbang antara anak-anak
  sekolah dengan sarana prasarana, Masalah
  kenakalan/ketidak disiplinan siswa pada sebuah
  sekolah. Masalah anak putus sekolah dll.
9. Pendidikan agama anak pada keluarga berbeda
  agama.
10.dll
Dari Mana Masalah Di Dapatkan?
   Masalah dapat ditemukan melalui bahan bacaan
    (buku-buku bacaan), hasil penelitian, data
    statistik,    seminar,   jurnal, pengalaman,
    pengamatan yang menceritakan terjadinya
    antara yang seharusnya (das sollen) dengan
    fakta sosial (das Sein).
   Latar belakang berisi argumentasi mengapa
    penelitian perlu dilakukan dan hindari pada
    label. membangun alasan yang tidak konsisiten
    atau tidak relevan.
    Masalah yang menuntut pemecahan
     secara ilmiah harus memiliki syarat-
     syarat :
1.   Logis (rasional/masuk akal)
2.   Faktual (bersifat fakta)
3.   Baru, artinya persoalan yang diteliti
     bersifat aktual, kekinian dan benar-benar
     sedang terjadi
4.   Bermanfaat
5.   Berada dalam kemampuan peneliti.
 Masalah   lain yang secara teknis bisanya
 disampaikan pada label adalah apakah
 penelitian yang dilakukan dimungkinkan
 dilaksanakan dengan pertimbangan :
 Kemampuan si peneliti, biaya yang
 tersedia, ketersedian waktu, kemampuan
 teoritis yang dimiliki, penguasaan metode,
 sumber bacaan yang tersedia termasuk
 juga bidang yang dikaji. Bisa saja problem
 menarik, tetapi dari sisi waktu dan biaya
 tidak mungkin dilaksanakan.
Rumusan Masalah
   Rumusan masalah pada dasarnya sangat berkaitan
    dengan tujuan penelitian dan jenis penelitian yang
    dilakukan.
   Bentuk perumusan masalah bisa berupa pertanyaan
    atau pernyataan.
   Jika penelitian bersifat deskriptif, maka bentuk
    pertanyaannya “apakah” (what)
   Jika penelitian bersifat eksplanasi, maka perumusan
    masalahnya adalah “mengapa” (why) atau sejauhmana
    (how)
   Apa yang akan dirumuskan dalam rumusan masalah
    adalah berupa pertanyaan yang ingin divari jawabannya
    dalam pepenlitian yang dilakukan.
   Prinsip Perumusan masalah dalam penelitian
    kualitatif :
    Pertama, perumusan masalah pada dasarnya
    sekedar untuk arahan, bimbingan atau acuan
    untuk menemukan masalah yang sebenarnya.
    Masalah yang sebenarnya baru mungin
    ditemukan     ketika   peneliti     sudah  mulai
    mengumpulkan data di lapangan.
    Kedua, Jika penelitian kuantitatif, maka masalah
    yang dirumuskan akan berfungsi sebagai patokan
    analisa data atau menjadi hipotesa kerja.
Tujuan Penelitian
   Ada beberapa tujuan penelitian yang bisa
    digunakan dalam ilmu sosial :
   To explorer, jika penelitiannya hanya untuk
    penjelajahan.
   To     describe,      jika  tujuannya   untuk
    menggambarkan realitas sosial;
   To explain, jika untuk menjelaskan hubungans
    ebab akibat;
   To understand: jika untuk memahami realitas
    yang diteliti.
   To predict, jika untuk meramalkan
   Yang penting, dalam tujuan penelitian adalah
    mengemukakan dengan jelas apa yang ingin
    dicapai baik untuk kepentingan pragmatik
    (problem solving) maupun untuk kepentingan
    akademik       (kemungkinan        ditemukannya
    bangunan konsep baru atau teori)
   Biasanya yang sering ditemukan dalam research
    adalah ketidaksingkronan antara rumusan
    masalah, tujuan penelitian dan simpulan.
   Tujuan biasanya dirumuskan dalam bentuk
    pernyataan.
Kegunaan Penelitian
   Kegunaan      penelitian   sebenarnya       lebih
    diperuntukan untuk menjawab kebutuhan yang
    lebih bersifat pragmatik daripada kebutuhan
    akademik. Karena itu jika hasil penelitian akan
    menjanjikan rekomendasi, maka rumusan harus
    meyakinkan dan berhasil guna.
   Studi Kepustakaan, /Kajian pustaka dilakukan
    untuk     mendapatkan     gambaran       tentang
    hubungan topik dengan penelitian sejenis yang
    pernah dilakukan para peneliti sebelumnya,
    sekaligus menacri celah atau peluang suatu
    topik   penelitian   dan   menhindarkan      dari
    penelitian   yang     sama    sehingga      jelas
    manfaatnya.
2. Tinjauan pustaka
    Tinjauan pustaka pada dasarnay berisi kajian
    literatur yang relevan dengan penelitian yang akan
    dilakukan dan berguna untuk menunjang rencana
    penelitian.
3. Kerangka Teori, merupakan masalah paling pokok
    dalam sebuah penelitian (Teori yang mendukung
    pada permasalahan yang ingin diteliti). Peranan
    Kerangka teori adalah : 1) memperdalam
    pengetahuan ttg bidang yang diteliti 2) mengetahui
    hasil penelitian yang berhubungan yang sudah
    dilaksanakan 30 memperjelas masalah penelitian 4)
    meramalkan fakta atau memprediksi fakta.
3. Dalam penelitian kualitatif, posisi teori bukan
   untuk diuji, tapi sekedar untuk membantu
   memahami atau menafsirkan realitas sosiall
   yang akan diteliti. Sebaliknya dalam penelitian
   kuantitatif,(eksplanasi)    teori    digunakan
   sebagai alat pembuktian.
4. Sumber teori : Laporan penelitian (abstrak,
   jurnal ilmiah, tesis, disertasi dan buku tes
   lainnya.
Teori adalah : Pertama, merupakan serangkaian
  proposisi antara konsep-konsep yang saling
  berhubungan, kedua, menerangkan secara sistematis
  suatu fenomena sosial dengan cara menentukan
  hubungan antara konsep dan bagimana bentuk
  hubungannya.
5. Hipotesa, (kesimpulan sementara), Peranannya
  dalam penelitian ilmu sosial adalah : 1) memberikan
  tujuan yang tegas bagi peneliti, 2) membantu dalam
  menentukan arah yang harus ditempuh dengan
  memilih fakta yang menjadi pokok penelitian dan
  menentukan fakta yang relevan 3). Menghindarkan
  suatu penelitian yang tidak terarah dan tidak
  bertujuan.
 Dalam penelitian kuantitatif hipotesa pada
 dasarnya merupakan hasil deduksi dari teori
 atau preposisi yang lebih spesifik, sehingga
 lebih siap untuk diuji.
Dalam penelitian kualitaif hipotesa (kerja)
 lebih merupakan semacam petunjuk jalan
 yang bisa disusun sebelum atauketika
 penelitian sedang berlangsung. Tujuannya
 untuk dijadikan pedoman kerja, yang setiap
 saat bisa berubah, jika ada temuan yang
 berbeda dari asumsi semula.
5. Metodologi Penelitian (penelitian kualitatif :
  pendekatan      penelitian, tempat, subyek-
  obyek, metode      pengumpulan data, teknik
  analisis)
6. Metodologi Penelitian (penelitian kuantitatif :
  waktu penelitian,     tempat, populasi dan
  sampel, metode pengumpulan data, teknik
  analisis)
  Dalam penelitian kuantitatif, masalah sampel
  sangat penting dan menjadi fokus utama,
  untuk menentukan validitas hasil penelitian,
  tetapi pada penelitian kualitatif tidak yang
  menajdi fokus adalah tergalinya data,
 Oki dalam penelitian kuantitatif yang menjadi
  instrumen utama adalah kuisioner, sedangkan dalam
  penelitian kualitatif yang menjadi alat utama adalah
  peneliti itu sendiri.
 Analisa.
 Untuk analisa data penelitian kuantitatif, sangat
  sederhana apalagi sekarang sudah ada program
  SPSS, kita tinggal memasukan data dan mengolah
  menurut keinginan kita. Tetapi semua rencana itu
  harus disebutkan dalam research design. Sedangkan
  pada penelitian kualitatif teknik analisa data jauh lebih
  rumit dan harus memiliki konsistensi dengan metode
  yang digunakan. Jika kita ingin menggunakan
  metodologi fenomenologi,, struktural fungsional, maka
  kita harus konsisten.
 Analisis Data (Kualitatif) versi Miles dan
   Hubberman :
1. Collection Data
2. Reduction Data
3. Display Data atau penyajian
4. Conclusion atau penarikan kesimpulan.
  Analisis data kuantitatif :
1. Editing, memeriksa kembali data yang diperoleh
   untuk meyakinkan apakah data sudah terkumpul
   secara lengkap.
2. Coding,    melakukan pengelompokan data
   berdasarkan jenis data dan memberikan kode
   tertentu.
3. Tabulating, menyusun tabel-tabel untuk tiap-tiap
   data dan menghitungnya dalam frekwensi
   sehingga tersusun data secara nyata.
4. Analizing, membuat analisa sebagi dasar
   penarikan kesimpulan yang dibuat dalam bentuk
   uraian dan penafsiran.
CONTOH/MODEL PENELITIAN
   MODEL PENELITIAN TAFSIR.
   MODEL PENELITIAN HADIS.
   MODEL PENELITIAN FILSAFAT ISLAM.
   MODEL PENELITIAN ILMU KALAM.
   MODEL PENELITIAN TASAWUF.
   MODEL PENELITIAN FIQIH.
   MODEL PENELITIAN POLITIK.
   MODEL PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM
   MODEL PENELITIAN SEJARAH ISLAM
   MODEL PENELITIAN BAHASA ARAB
   MODEL     PENELITIAN      SOSIOLOGI   DAN
    ANTROPOLOGI (MASYARAKAT ISLAM)
   MODEL PENELITIAN PEMIKIRAN. DLL.
PENGERTIAN, SUMBER, DIMENSI
 DAN KARAKTERISTIK AJARAN
          ISLAM
   Pada umumnya         agama     diartikan   sebagai
    berikut:
    1. Satu sistema credo (tata keimanan       atau tata
       keyakinan) atas adanya suatu yang mutlak di luar
       manusia;
    2. Satu sistema ritus (tata kepribadatan) manusia
       kepada yang dianggapnya mutlak itu;
    3. Satu sistem norma (tata kaidah) yang mengatur
       hubungan manusia dengan manusia dan alam
       lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan
       dan tata kepribadatan yang termaksud di atas .
       (Endang Saifuddin Anshari, 1987 : 172)
Pengertian Agama, Religion/religie
          dan al-Dien?
   Menurut Sidi Gazalba dan KH. Zainal Arifin
    Abbas pengertian ketiganya berbeda.
   Menurut Sidi Gazalba, al-Dien lebih luas dari
    agama dan religi, agama dan religi hanya berisi
    hubungan manusia dengan Tuhan saja,
    sedangkan al-Dien berisi hubungan manusia
    dengan Tuhan dan dengan sesama manusia.
    Menurut KH. Zainal Arifin kata al-Dien (pakai alif
    lam) hanya ditunjukkan untuk Islam saja,
    sebagaimana QS.Ali Imran ayat 19” Inna al-diina
    ‘inda Allah al-Islam.
   Pendapat kedua antara 3 istilah tersebut memiliki
    arti yang sama, hanya berbeda dari segi bahasa
    saja agama (bahasa Indonesia berasal dari
    bahasa Sangsekerta) religi (bahasa Inggris) dan
    al-dien (bahasa Arab). Hal ini didukung H.
    Endang Saifuddin Anshari dan Faisal Ismail
    argumentasinya adalah :
   Pertama, argumentasi Qur’aniyah : dalam al-
    qur’an banyak ditemukan kata al-dien (pakai al)
    dan dien (tanpa al) yang digunakan untuk
    menunjukan agama selain Islam (lihat al-kafirun :
    6): QS. At-taubah : 33, al-Shaf : 9 dan Al-Fattah :
    28 “Huwa al-ladzi arsala rasuulahu bil hudaa wa
    dinil haqi….
 Kedua,  Argumentasi ilmiyah : Bahwa
 dalam dunia ilmu pengetahuan yang
 berbahasa Arab, istilah al-Dien juga
 dipakai untuk agama-agama selain Islam,
 demikian juga istilah religi dan agama
 dipakai untuk Islam, contoh dalam buku
 Perbandingan Agama” atau “Comparative
 Relegion” (bahasa Inggris)         atau
 “Muqaaranatul adyan (berbahasa Arab)
   Pengertian agama
   Secara etimologi : agama berasal dari bahasa
    Sangsekerta, masuk dalam perbendaharaan
    bahasa Melayu (Nusantara) dibawa agama
    Hindu dan Budha untuk menunjukan sistem
    kepercayaan dan tata cara serta upacara agama
    Hindu dan Budha. Ada yang berpendapat bahwa
    kat agama berasal dari kata “a” yang berarti tidak
    dan “gama” yang berarti “kacau” “kocar-kacir”.
    Jadi agama tidak kacau, tidak kocar-kacir atau
    teratur.   Jadi  agama       merupakan      suatu
    kepercayaan yang mendatangkan kehidupan
    yang     teratur dan     tidak    kacau      serta
    mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan
    hidup bagi manusia.
   Pendapat yang lebih ilmiah mengaitkan agama berasal
    dari kata dasar “gam” mendapat awalan a dan akhiran “a”
    . Gam punya pengertian sama dengan “ga” atau “gaan”
    dalam bahsa belanda atau “go” (Inggris) yang berarti
    pergi. Setelah mendapat awalan dan akhiran “a” jadi
    agama maka artinya menjadi “jalan” yakni jalan hidup,
    atau jalan yang ditempuh oleh manusia sepanjang
    hidupnya, atau jalan yang menghubungkan antara
    sumber (khalik) dan tujuan hidup manusia atau jalan
    yang menunjukan dari mana, bagaimana dan hendak
    kemana hidup manusia di dunia ini.
   Dengan demikian agama adalah jalan, jalan hidup atau
    jalan yang harus ditempuh oleh manusia dalam
    kehidupannya di dunia ini: jalan yang mendatangkan
    kehidupan yang teratur, aman, tentram dan sejahtera.
   Religi, berasal dari kata religie (bahasa Belanda)
    atau relegion (Inggris) masuk dalam bahasa
    Indonesia dibawa oleh orang Barat (belanda,
    Inggris) yang menjajah sekaligus membawa
    agama Kristen dan Katholik. Kata religi atau
    relegion      berasal     dari     bahasa     Latin
    “relegere”/”relegare” artinya “berhati-hati” dan
    berpegang pada norma-norma atau aturan
    secara ketat. Dalam arti bahwa religi tersebut
    merupakan suatu keyakinan, nilai-nilai dan
    norma hidup yang harus dipegangi dan dijaga
    dengan penuh perhatian, agar jangan sampai
    menyimpang dan lepas dari kehendak atau jalan
    yang ditetapkan oleh kekuatan gaib yang suci.
   Kata Dien berasal dari bahasa Arab, asal
    katanya daana, artinya “hutang”, sesuatu yang
    harus dipenuhi atau ditunaikan. Abul A’la al-
    Maududi merinci arti dasar kata “dien” : 1)
    kekalahan dan penyerahan diri kepada pihak
    yang lebih kuasa 2). Ketaatan, penghambaan
    dari pihak yang lemah pada pihak yg kuat dan
    berkuasa 3). Undang-undang, hukum pidana,
    perdata, peraturan yang berlaku dan harus ditaati
    4) peradilan, perhitungan, pembalasan, vonis dan
    sebaginya, (ibadah, fitrah, ajaran)
  Dari pengertian diatas, maka 3 istilah diatas secara umum
   dapat diartikan :
1. Bahwa agama, religi atau dien merupakan jalan hidup,
   jalan yg harus ditempuh oleh manusia dalam hidup dan
   penghidupannya di dunia, untuk mewujudkan kehidupan
   yang aman, tentram dan sejahtera.
2. Bahwa jalan hidup tersebut berupa undang-undang, nilai
   dan norma yang mengatur kehidupan manusia yang
   diyakini bersumber dari sumber kehidupan manusia
   (tuhan), yang dianggap sebagai kekuatan yang mutlak,
   ghaib, suci oleh karena itu harus dihadapi, dilaksanakan
   secara ketat dan hati-hati.
3. Bahwa aturan atau nilai dan norma kehidupan tersebut
   ada, tumbuh dan berkembang bersama dengan ada,
   tumbuh dan berkembangnya kehidupan manusia,
   masyarakat dan budayanya.
Agama, religi dan dien secara Terminologi
 WJS Poerwadarminta, KBBI : agama adalah segala
  kepercayaan (kepada Tuhan, dewa dan sebagainya)
  serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban
  yangbertalian dengan kepercayaan itu.
 Dalam Oxford Advance Learner’s Divtionary : agama
  adalah suatu kepecayaan terhadap Tuhan yang maha
  esa atau Tuhan-tuhan, yang telah menciptakan alam
  semesta dan memberi roh kepada manusia yang akan
  tetap ada setelah matinya badan.
 Dalam bahasa Arab agama atau al-dien adalah : suatu
  peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang
  mempunyai akal memegang peraturan Tuhan itu dengan
  kehendak sendiri, untuk mencapai kebaikan hidup dan
  kebahagian kelak di akhirat.
   Agama      adalah     keyakinan   dalam    hati,
    ikrar/pengucapan denganlisan dan pengamalan
    dakan rukun-rukunnya dengans egenap anggota
    badan.
   Religi : suatu istilah untuk menunjukan adanya
    hubungan manusia dengan Tuhan yang satu
    atau Tuhan-Tuhan lainnya. Agama bukanlah
    hanya bercirikan kepercayaan terhadap Tuhan
    yang Maha Esa, tetapi termasuk didalamnya
    semua bentuk peribadatan manusia. Agama bisa
    juga diartikan sebagai kecenderungan manusia
    untuk merasa terikat pada satu atau lebih
    kekuasaan      tertinggi   untuk  mencintainya,
    berserah diri kepadanya serta memujanya.
   Secara teologis “dien” adalah peraturan Tuhan yang
    membimbing orang yang berakal dengan jalan
    memilihnya, untuk mendapatkan keselamatan dunia dan
    akhirat yang didalamnya mencakup unsur keimanan dan
    amal perbuatan. Kata dien pemakiannya khusus untuk
    Islam. Kata dien meliputi 3 hal : Islam dengan 5 unsurnya,
    Iman/keyakinan dan ihsan : perbuatn baik dan buruk.
    Ketiga unsur ini yang menjadikannya agama bagi orang
    Islam.
   Konsep dien(agama) mengandung unsur : sebagai
    aturan, perundang-undangan hidup yang ditetapkan oleh
    Tuhan (atau yang dipertuhankan) yang mengatur tata
    cara pengabdian/ibadah         terhadap     Tuhan (yang
    dipertuhan) yg harus dilaksanakan dengan penuh
    tanggung jawab dan tetap sesuai dengan fitrah dan
    tujuan penciptannya.
   Harun Nasution mengatakan bahwa
    agama adalah :
    – Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia
      dengan kekuatan ghaib yang harus dipatuhi;
    – Pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang
      menguasai manusia;
    – Mengikatkan pada suatu bentuk hidup yang
      mengandung pengakuan pada suatu sumber hidup
      yang    berada   di   luar   diri manusia     yang
      mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia;
    – Kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang
      menimbulkan cara hidup tertantu;
    – Suatu sistem tingkah laku ( Code of conduct ) yang
      berasal dari kekuatan ghaib;
– Pengakuan terhadap adanya kewajiban-
  kewajiban yang diyakini bersumber pada
  sesuatu yang ghaib;
– Pemujaan terhadap sesuatu yang ghaib yang
  timbul dari perasaan lemah dan perasaan
  takut terhadap kekuatan mesterius yang
  terdapat dalam alam sekitar manusia;
– Ajaran yang diwahyukan tuhan kepada
  manusia melalui Rasul. Selain itu Taib
  Thahrir Abdul Mu’in juga mengemukakan
  defenisi agama sebagai suatu peraturan
  tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang
  mempunyai akal untuk dengan kehendak dan
  pilihan sendiri mengikuti peraturan tersebut,
  guna mencapai kebahagian hidupnya di
  dunia dan akhirat (Abudin Nata, 2000 : 13
  -14)
Mengapa manusia perlu
               beragama?
 Latar belakang fitrah manusia (Arrum :30,
  al’Araf : 172)
 Kelemahan dan kekurangan manusia
  (Asy’Syams : 7-8)
 Tantangan manusia (luar maupun dalam).
  Dari dalam berupa dorongan nafsu,
  sedang dari luar rekayasa dan upaya
  manusia      yg   sengaja   memalingkan
  manusia dari Tuhan.
Pengertian Agama Islam
   Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT.
    kepada rasulNya untuk disampaikan kepada
    seganap umat manusia; sepanjang masa dan
    setiap persada;

   Suatu sistem keyakinan dan tata ketentuan
    Ilahi yang mengatur segala pri-kehidupan dan
    penghidupan manusia dengan tuhannya,
    maupun hubungan manusia dengan sesama
    manusia, ataupun hubungan manusia dengan
    alam lainnya (nabati, hewani, dan lain
    serbagainya)
Pengertian Lain Ttg Islam dan
    Peranannya dlm Kehidupan
 Pertama, bila ditinjau dari segi etimologi,
 Islam berasal dari kata Salima yang
 berarti selamat, sentosa dan damai. Kata
 salima selanjudnya diubah menjadi
 bentuk Aslama yang mempunyai arti
 berserah diri masuk dalam kedamaian
 atau memelihara dalam keadaan selamat
 sentosa, dan berarti pula menyerahkan
 diri, tunduk, patuh dan taat. Kata Aslama
 itulah yang menjadi kata Islam.
   Islam berasal dari kata al-salamu, al-salmu dan al-silmu,
    yg berarti : menyerah diri, pasarah, tunduk dan patuh dari
    manusia thp tuhannya, atau makhluk ciptaannya trhp
    khalik, tuhan yg maha esa.

   Islam berasal dari kata al-silmu atau al-salmu, yg berarti
    :damai (perdamaian) dan aman (keamanan). Hal ini
    mengandung makna bhw org yg berislam, org yg masuk
    dalam perdamaian dan keamanan, dan seorang muslim
    adalah org yang mendatangkan perdamaian dan
    keamanan dgn Tuhan, sesama manusia, diri sendiri dan
    alam.

   Islam berasal dari kata “al-salmu, as-salamu dan as-
    salamatu yg berarti : bersih dan selamat dari kecatatan-
    kecacatan lahir dan batin.
 Kedua,  bila ditinjau dari segi istilah, Islam
 adalah nama bagi suatu agama yang berasal
 dari Allah SWT. Nama Islam, memiliki
 perbedaan yang luar biasa dengan nama agama
 lainnya, kata Islam tidak memiliki hubungan
 dengan orang tertentu atau dari golongan
 manusia atau dari suatu negeri. Kata Islam
 adalah nama yang diberikan oleh tuhan sendiri.
 Hal ini dapat kita pahami dari petunjuk ayat-
 ayat al-qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT
 (Abudin Nata, 2000 : 61-62).
   Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, mendefinisikan bahwa ISlam
    adalah agama tauhid yang ditegakkan oleh Nabi Muhammad Saw,
    selama 23 tahun di Makah dan Madinah yang inti sari ISlam adalah
    beserah diri atau taat sepenuhnya pada kehendak Allah, demi
    tercapainya kepribadian yang bersih, hubungan yang harmonis dan
    damai sesama manusia serta sejahtera dunia dan akhirat.

   Kesimpulan : Agama Islam itu adalah sebuah tatanan yang
    mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia
    dengan manusia dan manusia dengan alam sekitar. Yang bertujuan
    untuk pencapaian kebahagian di dunia dan di akhirat dengan ajaran
    yang dibawa oleh Rasullullah SAW. yang telah disampaikan oleh
    Allah SWT. kepada-Nya.

   Peranan Islam di dalam kehidupan manusia adalah mengatur
    hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia
    dan manusia dengan alam sekitar
 Islam agama yang dibawa oleh semua
 Nabi : Al-Baqarah 136. Katakanlah (hai
 orang-orang mukmin): "Kami beriman
 kepada Allah dan apa yang diturunkan
 kepada kami, dan apa yang diturunkan
 kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan
 anak cucunya, dan apa yang diberikan
 kepada Musa dan Isa serta apa yang
 diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya.
 kami tidak membeda-bedakan seorangpun
 diantara mereka dan kami Hanya tunduk
 patuh kepada-Nya".
Fungsi Al-Qur’an
SUMBER AGAMA ISLAM                                   Fungsi Al-Qur’an
                                                     • • Hujjah bg Rasulullah
                                                           Hujjah bg Rasulullah
                                                     • • Sebagai Hudan linnas, Bayyinah
                                                           Sebagai Hudan linnas, Bayyinah
                                                       •   Furqan dan Asy-syifa
                                                     •    Furqan dan Asy-syifa
                                                     • • Rahmatan lillil Mu’min
                                                           Rahmatan Mu’min
                             1.   Al-Kitab             •   Basyiran wa Nadziran
                                                     •    Basyiran wa Nadziran
                             2.   Al-Qur’an            •   Sebagai korektor tgp ide/kepercayaan
                                                     •    Sebagai korektor tgp ide/kepercayaan
                             3.   Adz-Dzikir         • • Penguat/memodifikasi thp kita terdahulu
                                                           Penguat/memodifikasi thp kita terdahulu
                             4.   Al Furqan
    AL-QUR’AN (1)
                                                        1.   Sebagai penguat Al-Qur’an
                                                        2.   Sebagai Penjelas/penafsir Al-Qur’an
                                  -Qauliyah             3.   Menetapkan hukum yg tdk ada dlm Al-qur’an
                                  -Fi’liyah             4.   Mengubah ketetapan hukum dlm Al-Qur’an
     AL-HADIST (2)                -Taqririyah

                                                       Ijma Ulama = kesepakatan ulama. Unsur :
                                                       -Ada kesepakatan ttg hukum setelah
                                                        rasul wafat
                                  1.   Ijma Fardhi     -Kesepakatan dinyatakan dgn lisan
 IJMA’/IJTIHAD ULAMA (3)          2.   Ijma Sukuti     -Hukum yg disepakati= peristiwa yg
                                                         benar terjadi dn bersifat dzanniyah


                           Qiyas :mengukur/mempersamakan kejadian yg tdk ada
      QIYAS (4)            dasar hukum dengan yg sudah ada. Rukunnya :
                           -Ashal (Musyabbah bih (tmpt menyerupakan.
                           -Far’un (cabang) yg diserupakan
                           -Illat (Sebab= yg menghubungkan pangkal dan cabang)
                           -Hukum (yg ditetapkan pada far’un, sesudah ttp pd ashal
Beberapa Contoh Fungsi Hadis
   Sebagai penguat, (Allah mengharamkan saksi palsu dlm QS. Al Hajj
    : 30, dikuatkan oleh Hadis Nabi yg diriwayatkan Bukhari Muslim, ttg
    dosa besar (Musyrik, menyakiti kedua orang tua dan bersaksi
    palsu)

   Memberikan penafsiran Al-Qur’an (QS. Albaqarah : 43 ttg
    mendirikan sholat dan menunaikan zakat ditafsir dgn hadis “shalat
    sebagaimana aku shalat)

   Menetapkan hukum yg belum ada, contoh : larangan berpoligami
    bagi seorang wanita dengan bibinya (baik dari bapak maupun dari
    ibunya) (HR. Bukhari Muslim)

   Mengubah ketetapan hukum dalam Al-Qur’an (ketetapan hukum ttg
    wasiat pada QS. Al Baqarah : 180, di nasakh (dirubah dgn hadis
    Nabi “ La wasiyata liwaritsin”.
IJTIHAD
    Ijtihad dari kata “jahda” yg berarti “al Masyaqqah” (yg sulit/yang susah). Dalam Al-Qur’an QS.
     16:38, 24: 53, 35: 42 berarti, “Badzlul Wus’I wat Thoqoti” (pengarahan segala kesanggupan dan
     kekuatan).

    Bagi ulama UShul Fiqh ijtihad adalah pengarahan segenap kemampuan oleh seorang ahli fiqh
     atau mujtahid untuk memperoleh pengertian tingkat dzanni mengenai hukum syara’ amali yakni
     hukum Islam yang berhubungan dengan tingkah laku dan perbuatan manusia (hukum taklifi)
    Hukum melakukan Ijtihad : 3 (Wajib Aen, yakni bila khawatir peristiwa itu akan hilang tanpa ada
     kepastian hukum; wajib kifayah bagi orang yg dimintai fatwa hukum dan tiak khawatir lenyap
     peristiwa itu dan selain dia masih ada mujtahid lainnya; sunat, bila melakukan ijtihad thp
     peristiwa yang belum terjadi.

Urgensi ijtihad :
1.   Ar Ruju’ atau al ‘I’adah (mengembalikan ajaran ISlam kepada sumber pokoknya dari segala
     interpretasi yg tidak relevan;
2.   Al Ihya’, menghidupkan kembali bagian dari nilai dan semangat ajaran Islal sehingga mampu
     menghadapi tantangan zaman.
3.   Al Inabah (pembenahan), yakni membenahi ajaran Islam yg telah diijtihadi oleh ulama terdahulu
     dan dimungkinkan adanya kesalahan menurut konteks zaman, keadaan dan tempat yang
     dihadapi.
Rukun Iman :
                                          1. Iman pd Allah
                                          2. Iman pd Malaikat
                Akidah/Keyakinan          3. Iman pd Kitab Allah
                                          4. Iman pd Rasul Allah
                                          5. Iman pd hari Kiamat
                                          6.        Iman pada Qadha dan Qadar (takdir)



                                               1.  Makhdah (Rukun Iman/Islam,
                                                   Hablum Minallah)
Dimensi Islam         Ibadah/Syariah
                                               2. Ghairu Makhdah/ Muamalah
                                                  (Mengatur khdp. manusia dgn
                                                   manusia/Hablumninannas)


                                                      1. Kepada Allah
                         Akhlak                       2. Kepada Manusia
                                                      3. Alam sekitar


       Dimensi Akidah, Ibadah dan Akhlak = Iman, Islam dan Ihsan
            adalah satu kesatuan sebagai “Bangunan Islam”
Karakteristik Ajaran ISlam
   Setiap agama memiliki karakteristik ajaran yang
    membedakan dari agama-agama lain.
   Membahas tentang karakteristik memang tidak mudah
    karena luasnya ruang lingkup ajaran Islam dan perlu
    penelusuran secara rinci dan mendalam terutama dari
    sumber ajaran agama.
   Karakteristik ajaran Islam adalah suatu karakter yang
    harus dimiliki oleh umat Islam dengan berdasarkan
    al_qur’an dan hadis dalam berbagai bidang ilmu dan
    kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan,
    politik, pekerjaan, disiplin ilmu dan berbagai macam ilmu
    dan teknologi yang memiliki ciri-ciri khas tersendiri.
   Karakteristik dalam KBBI diartikan suatu yang
    mempunyai karakter atau sifat khas.
   Karakter Islam dalam bidang ilmu pengetahuan
    dapat dijelaskan an. Dalam (Q. Surat Al-’Alaq : 1-
    5). Kata iqra diulang 2 kali. Kata ini menurut A.
    Baiquni, berarti membaca dalam arti biasa,
    menelaah,        mengobservasi,        mengukur,
    mendeskripsi, menganalisis dan menyimpulkan
    secara induktif. Semua cara tersebut dapat
    digunakan dalam prose mempelajari sesuatu. Hal
    ini merupakan cara yang dapat mengembangkan
    il.pengt dengan cara menggunakan akal untuk
    berfikir dan merenung.
   Ajaran     Islam    yang     mendorong      untuk
    menciptakan kebudayaan Islam di dasarkan
    pada empat faktor :
 Islam  menghormati akal dan menyuruh
  manusia untuk mempergunakan akalnya
  untuk memikirkan keadaan alam.
 Islam mewajibkan kepada pemeluknya
  untuk menuntut ilmu.
 Islam menyuruh manusia untuk menuntut
  ilmu,
 Islam   menyuruh     umat   ilahi serta
  membuktikan kebenaran.
Karakteritik bid. Sosial
 Karakter bidang ini termasuk paling
 menonjol, karena (seluruh bidang ajaran
 Islam dalam bid, sosial ditujukan untuk
 mensejahterakan        manusia,     Islam
 menjunjung tinggi saling tolong menolong,
 saling menesehati tentang yang hak dan
 kebenaran, kesetiakawanan, eligatarian
 (persamaan derajat) tenggang rasa dan
 kebersamaan, keadilan sosial.
    Islam banyak menunjukan jalan atau
    cara menuju tercapainya kehidupan
    sosial   yang harmonis seperti :
    - Salat berjamaah di masjid, dalam rangka
      menanamkan     rasa     persamaan     dan
      persaudaraan sesama manusia.
    - Penunaian ibadah haji sekali setahun.
    - Puasa ramadhan, konsep zakat, infak dan
      shadaqah
Bidang ekonomi
 Ekonomi   Islam merupakan sekumpulan
 dasar-dasar ekonomi yang disimpulkan
 dari al-Qur’an dan Hadis yang merupakan
 bangunan perekonomian yang didirikan
 atas dasar-dasar tersebut sesuai dengan
 lingkungan sekitarnya.
    Ciri ekonomi Islam secara khusus adalah : 1)
     Ekonomi Islam merupakan bagian dari sistem
     ekonomi Islam. 2) Ek. Islam merealisasikan
     keseimbangan individu dan kepentingan
     masyarakat, dunia dan akhirat. (QS’ Al-
     Qashash : 77)
    Asas pokok pendirian ekonomi Islam ada 5 :
    1. Kewajiban usaha (wujubul amal), Islam melarang
       jadi orang peminta-minta, pemalas dan putus asa.
    2. Membasmi pengangguran (maqtul bithalah). Akibat
       dari dibasminya pengangguran, maka kelaparan
       dapat dihindari, pekerjaan terjamin, kemiskinan
       teratasi, timbul organisasi sosial, dan mendorong
       masyarkat supaya suka memberi.
3. Mengakui hak milik. Dalam ISlam
   seseorang bekuasa untuk memiliki harta,
   memakai dan mempergunakannya dan
   memberikannya pada orang lain.
4. Tunduk     dan    patuh     di   bawah
   kesejahteraan sosial. Pengakuan ats hak
   milik harus diimbangi dengan prinsip
   yakni    mengutamakan       kepentingan
   masyarakat umum.
Nilai dasar ekonomi ISlam :

   Nilai dasar pemilikan dalam sistem ekonomi
    Islam
   Keseimbangan, kesederhanaan, hemat dan
    menjauhi mubazir.
   Keadilan
    Pandangan Islam dalam ekonomi dicerminkan
    dalam ajaran fiqh yang menjelaskan bagaimana
    hubungan suatu usaha, berzakat dan juga
    dalam berkonteks ekonomi.
Karakteristik dalam bid. Kesehatan
   Islam sangat memperhatikan kesehatan dengan
    cara : Pertama, mengajak dan menganjurkan
    untuk menjaga kebersihan diri (badan,
    makanan, minuman, pakaian) dan lingkungan,
    Kedua, mempertahankan kesehatan yang
    dimiliki agar tetap sehat. (QS. Al-BAqarah : 222,
    Al Mudatsir : 4-5)
   Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman
    pada prinsif pencegahan lebih baik dari
    pengobatan (alwiqayah khair minal al’ilaf)
 Ajaran  Islam untuk menjaga kesehatan
  dapat dilihat dari beberapa bentuk
  perintah : membersihkan dari hadas
  (mandi janabah, wudhu), membersihan
  badan, pakaian dan tempat dari najis),
  bersiwak, perintah menyamak kulit dan
  membersihkan bejana bila dijilat anjing .
 Islam juga disamping memperhatikan
  kesehatan fisik akan tetapi juga mental :
Ciri kesehatan mental menurut M.
                Mahmud :
   Kemapanan, ketenangan, rileks batin dalam
    menjalankan kewajiban baik terhadap dirinya,
    masyarakat maupun Tuhannya.
   Menerima keberadaan dirinya dan keberadaan
    orang lain.
   Adanya kemampuan untuk memelihara dan
    menjaga diri.
   Kemampuan untuk memilkul tanggung jawab,
    baik terhadap dirinya, keluarga, sosial dan
    agama.
 Memiliki kemampuan untuk berkurban dan
  menebus kesalahan yang diperbuat.
 Kemampuan individu untuk membentuk
  hubungan sosial yang dilandasi sikap
  saling percaya dan saling melengkapi.
 Memiliki keinginan yang realistis, sehingga
  dapat diraih secara baik
 Adanya rasa kepuasan, kegembiraan,
  kebahagian dalam menyikapi              dan
  menerima nikmat.
Karakteristik di bidang Politik
   Politik diartikan sebagai pengetahuan mengenai
    ketatanegaraan/kenegaran sperti cara pemerintahan,
    kebijaksanaan, mengenai suatu pemerintahan sebuah
    negara atau terhadap negara lain. Dalam bahasa Arab
    politik diwakili oleh kata As-Siyasah dan Daulah.
   ISlam tidak menetapkan bentuk pemerintahan tertentu.
    Namun yang terpenting bentuk pemerintahnnya harus
    digunakan sebagi alat untuk ekadilan, kemakmuran,
    kesejahteraan, keamanan, kedamian dan ketentraman
    masyarakat.         (Munawir     Sadzali,   ISlam dan
    Ketatanegaraan, 1992 : 56)
   Menurut Kontuwijoyo Islam memiliki konsep tentang
    politik. Harun Nasution menegaskan persoalan yang
    pertama timbul dalam Islam menurut sejarah bukan
    persoalan keyakinan tetapi politik.
   Menurut Kontuwijoyo, Ciri ajaran Islam bisa dilihat dari
    konsepnya di bidang politik seperti mentaati pemimpin
    (ulil amri) termasuk penguasa dibidang politik,
    pemerintahan dan negara (An-Nisa : 59)
   Islam tidak mengajarkan ketaatan yang buta kepada
    pemimpin, tetapi ketaatan kritis, yakni ketaatan yang
    didasarkan pada kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya.
    Jika bertentangan boleh dikritik atau diberi saran agar
    kembali pada jalan yang benar.
   Menurut Fazlur Rahman, kendatipun tidak
    menyatakan secara gamblang pendapatnya
    mengenai konsep Islam mengenai Negara
    (pemerintahan), nampaknya lebih cenderung
    berpendapat bahwa Islam tidak mengajarkan
    secara jelas mengenai system kenegaraan
    tetapi mengakui bahwa terdapatnya sejumlah
    tata nilai dan etika dalam al-Qur'an. Kendatipun
    Nabi Muhammad tidak pernah menyatakan
    dirinya sebagai pemimpin Negara, tetapi dia
    telah menjadikan Negara sebagai alat bagi
    agama Islam untuk menyebarkan dan
    mengembangkan         agama.     Namun    Fazlur
    Rahman lebih tegas menyatakan bahwa "antara
    agama dan politik tidak bisa dipisahkan.
Tujuan Politik dalam Islam
   Untuk melaksanakan ketentuan agama sesuai
    dengan perintah Allah dan Rasulnya dengan
    ikhlas, memerangi kebathilan supaya semua
    melakukan ketaatan pada Allah.
   Memperlihatkand an mengurus persoalan-
    persoalan duniawi, seperti neghimpun dana dari
    sumber-sumber yangs ah, menyalurkan kepada
    yang berhak menerimanya dan mencegah
    kezaliman (Muhibbin, Hadis Politik, 1979 : 33)
Karekteristik dilihat dari segi
                Pekerjaan
   Islam memandang bahwa kerja adalah ibadah
    pada Allah. (Al-Mulk : 2) Allah menjadikan hidup
    dan mati sebagai ujian untuk melihat siapa yang
    lebih baik amalnya.
   Islam tidak menekankan banyaknya pekerjaan
    tetapi kualitas dan manfaat pekerjaan. Islam
    memandang bahwa pekerjaan yang bermutu
    adalah pekerjaan yang profesional, yang
    ditunjang dengan ilmu pengetahuan. Kerja
    dalam Islam adalah untuk memenuhi kebutuhan
    hidup, mencapai kesuksesan dan sarana ibadah
    pada Allah. (Jum’ah : 10)
Karakteristik dalam bid. Disiplin
                  Ilmu
   Islam sangat menekankan disiplin dalam
    berbagai kehidupan terutama dalam hal waktu.
    Islam sangat menghargai tentang waktu (QS. Al-
    Ashr : 1-3)
   Muhammad Rifa’i menjelaskan bahwa isi Al-
    Qur’an dan hadis terdapat perintah yang
    mewajibkan setiap org yang berilmu baik laki-
    laki maupun perempuan agar tergolong umat
    yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan
    kebodohan.
Karekter dalam bidang Akidah
 Mentauhidkan Allah
 Tidak ada paksaan dalam beragama
 Memberikan kebebasan dalam beragama.
Dalam bidang Ibadah :
- Ibadah adalah pengabdian pada Allah
- Tidak bertentangan dgn syariat;
- Tidak boleh adanya kreasi dalam ibadah
  makhdah.
Bid. Agama :                                                  Bid. Kehidupan:
             •Mentahuidkan Allah                                            •Menekannkan keseimbangan
         •Tdk ada paksaan dlm agama                             •Menolak sekularisme, hedonisme(senang-senang) dan
     •Memberikan kebebasan dlm beragama                                             pragmatisme

                  Bid. Ibadah :                                                 Bid. Kesehatan :
         •Amal ibadah adalah pengabdian                                •Mendorong kebersihan lahir dan bathin
        •Tdk bertentangan dengan syariat                                 •Mengutamakan tindakan preventif
     •Dlm ibadah makhdah tdk ada kreativitas
                                                                                   Bid. Politik :
                                                                               •Taat pada pemimpin
                      Bid. Akidah :                                 •Tdk mengatur bentuk negara, tapi mengantur
        •Tdk mentolerir kesyirikan, khurafat, tahayul                            prinsif bernegara
          •Ada perpaduan iman, islam dan ihsan
                                                                                 Bid. Pekerjaan :
                                                                             •Bekerja merupakan ibadah
                  Bid. Kebudayaan :
                                                                       •Menjaga kualitas dan manfaat pekerjaan
                •Terbuka thp kebudayaan
                                                                      •Mendorong agar memiliki etos kerja tinggi
   •Mendorong umatnya untuk melahirkan kebudayaan
                                                                               •Selektif dalam bekerja
              •Akomodatif terhadap budaya
      •Selektif sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis
                                                                                  Bid. Keilmuan
                                                                  •Mendorong umatnya untuk menggali berbagai ilmu
                   Bid. Pendidikan :                               •Tidak ada dikhotomi Ilmu (ilmu dunia dan akhirat)
              •Pendidikan tidak mengenai usia                        •Ilmu pengetahuan utk kedekatan pada Allah
               •Pendidikan hak setiap individu
•Memiliki rumusan yg jelas : tujuan, pendidik, metode, sarana
                                                                                  Bid. Ekonomi :
                      Bid. Sosial :                                 -Menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
             •Islam sebagai rahmatan lil’alamin                         -Mendorong prkatik ekonomi yg beretika
            •Mendorong kepedulian thp sesama                           -Mendorong sistem ekonomi yg berpihak
                    •Menghormati HAM                                              pada masyarakat
          •Memandang manusia derajatnya sama
             •- Mengembangkan sikap tasamuh
KARAKTERISTIK AGAMA
          ISLAM
 Islam adalah Agama Fitrah
 Islam adalah Agama yang Mudah atau
  Ringan
 Islam adalah Agama Moderat
 Islam Agama Rasional
 Islam Agama Tauhid
 Islam Agama Sempurna
TAUHID DAN ILMU
               PENGETAHUAN
   Pengertian Tauhid,

    Istilah tauhid secara etimologis berasal dari kata
    wahhada,       yuwahhidu,    tauhîdan,    yang     artinya
    mengesakan, menyatukan. Jadi tauhid adalah suatu
    agama yang mengesakan Allah. Dalam ilmu Ushuluddin,
    tauhid dibagi menjadi dua kategori, yaitu tauhid uluhiyah
    dan tauhid rububiyah. Esensi atau pokok tauhid adalah
    menyadarkan kepada manusia, kaum beriman, bahwa
    Allah eksistensinya tunggal, kita mempunyai akidah dan
    keyakinan bahwa Allah maha esa, tidak tertandingi, tidak
    dapat disamakan, tempat bergantung segala makhluk,
    serba sempurna, serba maha suci, sehingga ada dua
    puluh sifat Allah dalam Ilmu Kalam.
 Disamping   itu, ada pengertian tauhid
 rububiyah, dalam arti bahwa Allah Rab,
 Tuhan, yang memperhatikan, take cere,
 mengatur, menyantuni, memberi supervisi
 secara detail, dan teliti terhadap segala
 makhluk yang telah diciptakannya. Dengan
 kata lain, sesunguhnya setiap makhluk
 yang kelihatan ataupun yang tidak, selama
 hidupnya berada dalam supervisi, dalam
 pengawasan dan penanganan Allah
   Menurut Amin Rais tauhîdullah, menurunkan atau
    mengisyaratkan adanya lima paket pengertian, Pertama,
    tauhîdullah jelas mengajarkan kepada manusia untuk harus
    beriman tentang adanya Unity of Godhead, yaitu (kesatuan
    ketuhanan). Kedua, kesatuan ketuhanan ini pada
    konsekwensi logisnya menimbulkan Unity of Creation,
    (kesatuan penciptaan). Seluruh makhluk di alam semesta
    ini, baik yang kasat mata maupun yang tidak kelihatan, baik
    yang bisa dideteksi, diobservasi, diukur dengan alat-alat
    pengukuran maupun diluar itu, yang ghaib maupun yang
    lahir, dalam konsep tauhid semua merupakan ciptaan Allah.
    Ketiga, konsekwensi berikutnya, karena umat manusia
    merupakan bagian dari makhluk Allah, maka tentu kita
    harus percaya akan adanya Unity of Mankind, (kesatuan
    kemanusiaan). Jadi semboyan mankind is one- terlepas dari
    warna kulit, latar belakang, bahasa, geografi, sejarah dan
    segala     macam     perbedaan    yang   melatarbelakangi
    keragaman umat manusia tidak menghilangkan pengertian
    substantive atau principal bahwa didunia ini ada kesatuan
    kemanusiaan.Keempat, karena ada kesatuan kemanusiaan,
    tentu ada Unity of Guidance, kesatuan pedoman hidup bagi
    orang beriman dan pedoman hidup itu adalah wahyu Allah
   Jadi karena manusia adalah ciptaan Allah, maka hanya
    Allah zat yang paling mengetahui kemana manusia harus
    pergi, usaha apa yang harus dilakukan manusia agar
    tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Kelima,
    karena ada Unity of Guidance, maka hidup kita di alam
    fana ini akan bermuara kepada akhir yang sama.
    Sehingga tujuan hidup manusia seharusnya sama secara
    konseptual dan teoritis, yaitu adanya Unity of The Porpose
    of Life, adanya satu kesatuan tujuan hidup. Oleh karena
    itu perbedaaan profesi, inklinasi, menempuh beragam
    orientasi hidup, tetapi didalam konsep yang paling dasar
    karena manusia adalah satu, pedoman hidupnya adalah
    satu, maka tujuan hidup manusia juga adalah satu yaitu
    mencari mardhatillah (keridhaan Allah).

   Pengertian ini dapat dijabarkan lebih lanjut, yang meliputi: Pertama,
    seorang muslim harus berani mengatakan tidak pada kebatilan, pada
    segenap manifestasi thâghûth,[1] dan pada setiap kebenaran. Jadi,
    kalau semangat tauhid merosot, maka keberanian untuk mengatakan
    tidak sama saja, yaitu akan mengalami kemerosotan juga. Padahal
    seorang muslim adalah orang yang mengatakan walam yakhsya illa
    Allah. Kedua, setelah seorang bertauhid meniadakan apa-apa yang
    selain Allah, kemudian beriman kepada Allah dengan keyakinan yang
    penuh sehingga keyakinan itu menjadi utuh. Tauhid dalam tingkatan
    ini meyakini bahwa kebenaran hanya datang dari Allah, (Q.S. Yunus,
    [10]: 35). Ketiga, manusia muslim mempunyai proclamation atau
    declaration of life, proklamasi atau deklarasi kehidupan yang
    dituntunkan oleh Al-Qur'an sendiri, yaitu dengan kata-kata qul inna
    shalâti wanusukî wamah yâya wamamâti lillahi rabbil 'alamîn, lâ
    syarîkalahu wabidzâlika umirtu wa ana awwalul muslimîn.

    [1]Thâgûth adalah syaitan dan segala sesuatu yang memalingkan
    manusia dari menyembah kepada Allah. Amin Rais menafsirkan
    bahwa thâgûth bisa berwujud seorang dewa yang dihayalkan
    manusia, bisa berupa ideologi yang disembah umat manusia, dan bisa
    berupa seorang pemimpin yang mengangap dirinya sebagai Tuhan,
    juga bisa berupa mitos yang diyakini akan menyebabkan kecelakaan
    dan keselamatan suatu bangsa. Thâgûth dalam pengertian modern
    adalah berupa tiran. Amin Rais, Tauhid Sosial…, hlm. 37.
MAKNA TAUHIDULLAH

         Unity of Godhead,

          Unity of Creation,

          Unity of Mankind,

         Unity of Guidance,
        Unity of The Porpose of Life,
   Inilah      deklarasi   kehidupan    seorang    muslim,
    "Sesungguhnya shalatku dan ibadahku, hidupku dan
    matiku, aku persembahkan semata-mata lillahi rabbil
    'alamin, kepada Allah Tuhan sekalian alam, tiadak ada
    sekutu baginya. Demikianlah aku diperintahkan dan aku
    ini termasuk orang-orang yang berserah diri. Orang yang
    sudah mempunyai komitmen utuh kepada Tuhan, apalagi
    sudah mendeklarasikan kehidupan ini seperti itu, maka
    akan melihat dunia ini menjadi satu panggung kehidupan
    yang jelas, bening, mudah, tidak ruwet, tidak pathing
    penthalit, karena kacamata tauhid. Keempat, kita
    berusaha menterjemahkan keyakinan kita menjadi
    kongkrit,   menjadi    satu    sikap    budaya    untuk
    mengembangkan amal shaleh. Al-Qur'an ada ratusan ayat
    yang menggandengkan antara alladzina âmanu dengan
    wa'amilush shâlihât. Jadi iman dan amal sholeh
    bergandengan sangat dekat, seolah-olah hampa kosong
    iman seseorang kalau tidak ada amal sholeh yang
    menyertainya, yang secara kongkrit membuktikan bahwa
    ada iman di dalam hatinya.
 Jadi   manifestasi     tauhid,  deklarasi
 kehidupan dari      tingkatan keempat ini
 adalah sikap budaya, sikap mental, dan
 kehidupan untuk menyebarkan amal sholeh
 dalam setiap kesempatan, Sehingga ciri
 orang Islam, ciri orang yang bertauhid,
 kapan dan dimana saja ia hidup, harus
 mengerjakan amal sholeh. Kelima, orang
 yang bertauhid mengambil kriteria atau
 ukuran baik dan buruk, ukuran yang terpuji
 dan tercela atau terkutuk, kembali kepada
 tuntunan ilahi.
   Perintah untuk mentauhidkan Allah al: QS. Al-
    Ikhlas : 1-4, dan larangan syirik QS. Luqman : 13)
   Fungsi manusia dialam : sebagai khalifah (QS. Al-
    Baqarah : 30) dan abdullah. Qs. Adz-dzariat : 56)
   Hakikat manusia sebagai khalifah fil ardhi, yaitu
    wakil Tuhan dimuka bumi. Mewakili Tuhan artinya
    memerankan diri sebagai pencipta. Realisasi
    tugas     penciptaan     dibumi    ialah  dengan
    menciptakan peradaban dan kebudayaan untuk
    kemakmuran dan kesejahteraan hidup bersama.
    Kedudukan khalifah ini hanya diberikan kepada
    manusia, bukan kepada makhluk lainnya.
 Tugas kekhalifahan yang diemban manusia menuntut manusia untuk
  melakukan berbagai peran agar tetap pada jalur peradaban. Pertama,
  manusia berperan sebagai khalifah agar mempunyai wewenang
  memimpin untuk menentukan pilihan dengan mempergunakan akal
  untuk bebas dari berbagai hal yang menganggu ketentraman hidup,
  baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
 Sebagai khalifah, manusia merupakan penterjemah segala sifat-sifat
  Allah dalam kehidupan dan penghidupan manusia dalam batas-batas
  kemanusiaan. Sebagai khalifah, manusia bertugas mensyukuri segala
  nikmat Allah, dalam arti mempergunakan anugerah Allah (berupa
  alam, jiwa raga manusia) sesuai dengan kehendak penganugerahnya
  semaksimal mungkin yakni memakmurkan bumi, mem-budaya-kan
  alam atau mengkulturkan naturalam. Ketika manusia membudayakan
  alam, didalam waktu yang sama mereka harus menjiwai dan
  menopang kebudayaan atau kultur dengan nilai-nilai atau norma-
  norma universal dan eksternal: yakni wahyu ilahi atau al-Islam,
  tegasnya manusia harus mengislam-kan kebudayaan atau kultur
  (QS.al-An'am [16]: 14-18, QS. an-Nahl [6]: 165, QS. An-Nahl [16]: 60
  dan QS. Al-Anfâl [8]:24)
   Hakikat manusia sebagai khalifah          adalah
    pembentuk       kebudayaan    dan    peradaban,
    kebudayaan dan peradaban sebagai proses
    eksistensi khalifah adalah amal sebagai kesatuan
    pikiran dan qalbu dalam realitas perbuatan
    kreatif.
   sebagai 'abd yang bawaan kodratnya adalah
    tunduk dan patuh, pada dasarnya adalah terikat
    sepenuhnya dengan sunah Allah, terikat pada
    tangung jawab etik.
   sebagai 'abd agar tetap patuh dan tunduk
    melaksanakan        perintah   Tuhan     dengan
    menyerahkan diri melalui ibadah dan hukum-
    hukum yang mengikat kodrat alamiyah agar
    terhindar dari kebobrokan moral dan akhlak.
   Islam memandang bahwa keberadaan alam semesta
    adalah untuk memenuhi kepentingan manusia, dalam
    rangka mewujdukan tujuan hidup manusia.
   Tauhid mendorong manusia untuk menguasai dan
    memanfaatkan alam karena alam sudah ditundukan
    untuk kepentingan manusia.
   Konsekwensi dari tauhid adalah bahwa manusai harus
    menguasai alam dan haran tunduk pada alam.
    Menguasai alam berarti menguasai hukum alam, dari
    hukum alam ini ilmu pengetahuan dan teknologi
    dikembangkan. Sebaliknya syirik berarti berarti tunduk
    pada alam, tunduk apda alam berarti dikuasai oleh alam.
    Ketika manusia dikuasai alam, maka kehidupan manusia
    akan identik dengan kebodohan, kemiskinan dan
    keterbelakangan.
Hubungan antara iman dan ilmu
          dalam ISlam
 Menuntut    ilmu     adalah    hasil    dari
  perwujudan     perintah    Tuhan,     untuk
  memperhatikan alam dan memahaminya,
  sebagai    penyikapan     tabir   kemaha
  besarannya.
 Dalam proses mengenal Tuhan, manusia
  dapat     memahami       melalui     tanda-
  tandanya/ayat-ayatnya “wahyu”, jagad
  raya, dan manusia”
    Menurut Nurkhalis Madjid manusia yg mampu
     menangkap tanda Tuhan dalam alam raya
     adalah :
1.   Mereka yg berpikir mendalam (ulul albab)
2.   Mereka yg memiliki kesadaran tujuan dan
     makna hidup abadi;
3.   Mereak yg menyadari penciptaan alam raya
     sebagai manifestasi wujud transendental;
4.   Mereka yg berpandangan positif dan optimis
     terhadap alam raya, dan menyadari bahwa
     kebahagiaan dapat hilang karena pandangan
     negatif fesimis terhadap alam.
Dorongan Islam dalam Menggali
          Ilmu Pengetahuan
 a. QS. Ali Imran [3]: 190
 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
  bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-
  orang yang berakal.
 Dalam al-Qur'an, ulu al-albab, bisa mempunyai berbagai arti
  tergantung dari penggunaannya. Dalam A Concordance of the
  Qur'an (Hanna E. Kassis, 1983), kata ini bisa mempunyai beberapa
  arti:: (1) Orang yang mempunyai pemikiran (mind) yang
  luas atau mendalam; (2) Orang yang mempunyai
  perasaan (heart) yang peka, sensitive atau yang halus
  perasaannya; (3) Orang yang memiliki daya pikir
  (intellect) yang tajam atau kuat; (4) Orang yang memiliki
  pandangan dalam atau wawasan (insight) yang luas, dan
  mendalam;        (5)    Orang   yang      memiliki   pengertian
  (understanding) yang akurat, tepat atau luas, dan (6)
  Orang yang memiliki kebijakan (wisdom), yakni mampu
  mendekati          kebenaran,      dengan        pertimbangan-
  pertimbangan yang terbuka dan adil.
   Ciri Ulul Albab :
    Pertama, bersungguh-sungguh mencari ilmu

    Kedua , mampu memisahkan yang jelek dan yang baik, kemudian ia pilih
    yang baik, walaupun ia harus sendirian mempertahankan kebaikan itu
    dan walaupun kejelekan itu dipertahankan oleh sekian banyak orang ;

    Ketiga , kritis dalam mendengarkan pembicaraan, pandai menimbang-
    nimbang ucapan, teori, dalal, argumentasi yang disampaikan orang lain.

    Keempat , bersedia menyampaikan ilmunya kepada orang lain untuk
    memperbaiki masyarakatnya; bersedia memberikan peringatan kepada
    masyarakatnya, mau beramar ma'ruf nahi munkar dan mempunyai
    kepedulain dan kepekaan terhadap masyarakat dan lingkungannya.

    Kelima, tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah.

    Keenam , mereka adalah orang-orang, baik laki-laki maupun perempuan
    yang terus-menerus mengingat Allah dengan ucapan dan atau hati, dan
    dalam seluruh situasi dan kondisi, saat bekerja atau istirahat, sambil
    berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring atau bagaimanapun,
    dan mereka memikirkan tentang penciptaan yakni kejadian dan system
    kerja langit dan bumi, dan setelah itu berkata sebagai kesimpulan: Tuhan
    kami, tiadalah Engkau menciptakan alam raya dan segala isinya ini
    dengan sia-sia tanpa tujuan yang hak.
   Al-Quran mendorong untuk bersikap dan memiliki kesadaran ilmiah
    yg diungkapkan al-Qur’an antara lain :
   1. Memikirkan makhluk yg ada dilangit dna bumi (QS. Ali Imran : 190-
    191)
   Memikirkan dirinya sendiri, bumi yg ditempatinya dan alam yg
    mengitarinya (QS. Ar-Rum : 8, Adz-Dzariat : 20-21, al-Ghasyiayah :
    17-20)
   Mebangkitkan pada diri setiap muslim kesadaran ilmiah utk
    memikirkan, memahamid an menggunakan akal (QS.Al-Baqarah :
    219, al-Hasyr : 21, Yunus : 21, al-Ra’d : 3, al-’Araf : 32, al-An’am : 65-
    97 dan 98)
   Mengangkat org yg beriman dan berilmu (Al-Mujadilah : 11)
   Tidak menyamakan org yg berilmu dan tiak berilmu/jahil (QS. Al-
    Zumar : 9)
   Memerintahkan agar meminta nikmat ilmu pada Tuhan (QS. Thaha :
    114)
   Allah mengumpulkan ilmu falaq, botani, geologi dan zoologi, serta
    menajdikan semuanya sebagai endorong rasa takut pada-Nya (QS.
    Fatir : 27-28)
   Dlm Al-Qur’an memuat isyarat-isyarat ilmiah spt:
   Perkawinan antar tumbuhan (QS. Al-Hijr : 22)
   Berkurangnya oksigen pada lapisan udara yg
    tinggi : QS al-An’am : 125
   Embriologi (QS. Al-Thariq : 5-7, al-Hajj : 5, al-
    Mukminun : 12-14.
   Butuhnya kehidupan akan air (QS. Al-Anbiya : 30)
   Cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri,
    sedang cahaya bulan adalah pantulan (dari
    cahaya matahari) QS. Yunus : 5)
   Hal ini memberikan pemahaman bahwa Ilmu
    agama dan ilmu umum hanya dapat dibedakan
    untuk kepentingan analisis, bukan untuk
    dipisahkan apalagi dipertentangkan.
TEORI TASKHIR


      Tauhid                                 Syirik


 Alam harus tunduk                   Syirik berarti tunduk
dan dikuasai manusia                     kepada alam



Menguasai alam berarti                Tunduk kepada alam
menguasai hukum alam                  berarti dikuasi alam


                                     Kehidupan yang dikuasai oleh
   Ilmu pengetahuan dan               alam berarti kehidupan yang
 teknologi dikembangkan                  hampir identik dengan
 berdasarkan hukum alam               kebodohan, kemiskinan dan
                                           keterbelakangan
ALLAH




             AL-QUR’AN DAN HADIS
JAGAD RAYA                         MANUSIA




              AYAT-AYAT ALLAH




                  MANUSIA
PARADIGMA KEILMUAN
 Pandangan Sekuler (pemisahan ilmu dgn
  agama)
 Pandangan Sosialis, (agama tidak ada
  iptek lepas sama sekali dari agama)
 Pandangan Islam, (Agama dan iptek
  saling berkaitan)
FAKTOR PENYEBAB SALAH
       PAHAM TERHADAP ISLAM
   Dalam buku Syek Muhammad Qutb dalam bukunya Subuhat
    Hawlil Islam yang telah diterjemahkan dalam bahasa
    Indonesia tahun 1980 dengan judul Salah Paham Terhadap
    Islam yang dikutif Daud Ali (1998) memberikan gambaran
    umum tentang Islam yang disalahpahamkan           bukan saja
    oleh orang-orang non Muslim, tetapi juga oleh orang-orang
    Islam sendiri. Kesalahpahaman itu disebabkan karena
    beberapa hal, diataranya adalah
    1). Salah memahami ruang lingkup agama Islam;
    2). Salah menggambarkan segmen-segmen atau bagian-
        bagian kerangka keseluruhan ajaran agama Islam dan
    3). Salah dalam mempergunakan metode pengkajian Islam.
         Kekeliruan lain adalah itu terjadi pada kurikulum
    pendidikan agama Islam.

More Related Content

What's hot

Ppt teologi-islam
Ppt teologi-islamPpt teologi-islam
Ppt teologi-islamUlul Azmi
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamIstna Zakia Iriana
 
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAM
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAMPENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAM
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAMDadang Rohendi
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
 
Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamsemangatbaru85
 
Modul PAI Kontemporer KB 2 - Transaksi Modern
Modul PAI Kontemporer KB 2 - Transaksi ModernModul PAI Kontemporer KB 2 - Transaksi Modern
Modul PAI Kontemporer KB 2 - Transaksi ModernIstna Zakia Iriana
 
Filsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliFilsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliEneng Susanti
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamEdwarn Abazel
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalahMeyLiontin
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhfriskacaca
 
Power Point Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidin
Power Point Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidinPower Point Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidin
Power Point Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidinSri Juwita Alfath
 
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidinBab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidinhadisukmo
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinIstna Zakia Iriana
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)AldiwaPandu
 

What's hot (20)

Ppt teologi-islam
Ppt teologi-islamPpt teologi-islam
Ppt teologi-islam
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
 
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAM
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAMPENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAM
PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM STUDI ISLAM
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
 
Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islam
 
Modul PAI Kontemporer KB 2 - Transaksi Modern
Modul PAI Kontemporer KB 2 - Transaksi ModernModul PAI Kontemporer KB 2 - Transaksi Modern
Modul PAI Kontemporer KB 2 - Transaksi Modern
 
Filsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliFilsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al Ghazali
 
Kerajaan safawi
Kerajaan safawiKerajaan safawi
Kerajaan safawi
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
 
Alghazali
AlghazaliAlghazali
Alghazali
 
Power Point Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidin
Power Point Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidinPower Point Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidin
Power Point Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidin
 
Metode studi islam
Metode studi islamMetode studi islam
Metode studi islam
 
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidinBab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
 

Viewers also liked

Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Asma'ul Khusna
 
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamMakalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamNasruddin Asnah
 
analisis kd dan pemetaan kls v smt 1 sip
analisis kd dan pemetaan kls v smt 1 sipanalisis kd dan pemetaan kls v smt 1 sip
analisis kd dan pemetaan kls v smt 1 sipDeir Irhamni
 
[3] jaringan tematik 2
[3] jaringan tematik 2[3] jaringan tematik 2
[3] jaringan tematik 2Fahmi Arvi
 
[3] jaringan tematik 2
[3] jaringan tematik 2[3] jaringan tematik 2
[3] jaringan tematik 2helhelhol
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanMuhsin Hariyanto
 
Menjadi mahasiswa islam1
Menjadi mahasiswa islam1Menjadi mahasiswa islam1
Menjadi mahasiswa islam1Fikri Farihin
 
Makalah metodologi islam ibu titin
Makalah metodologi islam ibu titinMakalah metodologi islam ibu titin
Makalah metodologi islam ibu titinapotek agam farma
 
02. juknis analisis standar isi isi __0104
02. juknis analisis standar isi  isi __010402. juknis analisis standar isi  isi __0104
02. juknis analisis standar isi isi __0104martininurfalina
 
Islam dan kebudayaan
Islam  dan kebudayaanIslam  dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanReza Rizki
 
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap TerjagaBagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap TerjagaKMC ANNA
 
Penelitian kuantitatif gab
Penelitian kuantitatif gabPenelitian kuantitatif gab
Penelitian kuantitatif gabAnNa Luph Black
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikGuru Online
 
Kurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihanKurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihanBudhi Emha
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5Dianisa Sarjani
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktursayid bukhari
 

Viewers also liked (20)

Model Pembelajaran Tematik
Model Pembelajaran TematikModel Pembelajaran Tematik
Model Pembelajaran Tematik
 
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
 
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamMakalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
 
analisis kd dan pemetaan kls v smt 1 sip
analisis kd dan pemetaan kls v smt 1 sipanalisis kd dan pemetaan kls v smt 1 sip
analisis kd dan pemetaan kls v smt 1 sip
 
[3] jaringan tematik 2
[3] jaringan tematik 2[3] jaringan tematik 2
[3] jaringan tematik 2
 
[3] jaringan tematik 2
[3] jaringan tematik 2[3] jaringan tematik 2
[3] jaringan tematik 2
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
 
Menjadi mahasiswa islam1
Menjadi mahasiswa islam1Menjadi mahasiswa islam1
Menjadi mahasiswa islam1
 
Askep rpk
Askep rpkAskep rpk
Askep rpk
 
Makalah metodologi islam ibu titin
Makalah metodologi islam ibu titinMakalah metodologi islam ibu titin
Makalah metodologi islam ibu titin
 
02. juknis analisis standar isi isi __0104
02. juknis analisis standar isi  isi __010402. juknis analisis standar isi  isi __0104
02. juknis analisis standar isi isi __0104
 
Islam dan kebudayaan
Islam  dan kebudayaanIslam  dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap TerjagaBagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
 
Makalah kapita selekta profesionalisme dalam pendidikan islam
Makalah kapita selekta profesionalisme dalam pendidikan islamMakalah kapita selekta profesionalisme dalam pendidikan islam
Makalah kapita selekta profesionalisme dalam pendidikan islam
 
Penelitian kuantitatif gab
Penelitian kuantitatif gabPenelitian kuantitatif gab
Penelitian kuantitatif gab
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran Tematik
 
Kurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihanKurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihan
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
 

Similar to Model penelitian agama

Metode dan pendekatan dalam ilmu perbandingan agama
Metode dan pendekatan dalam ilmu perbandingan agamaMetode dan pendekatan dalam ilmu perbandingan agama
Metode dan pendekatan dalam ilmu perbandingan agamaguest0579d0
 
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxPaparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxrahmameisya99
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitianhasbiaahasbi
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Lia Rusdyana Dewi
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianAlfaze Ghautama
 
1. Metode Penelitian Kualitatif.pptx
1. Metode Penelitian Kualitatif.pptx1. Metode Penelitian Kualitatif.pptx
1. Metode Penelitian Kualitatif.pptxsosialisman
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosialpycnat
 
42-Article Text-79-1-10-20191209.pdf
42-Article Text-79-1-10-20191209.pdf42-Article Text-79-1-10-20191209.pdf
42-Article Text-79-1-10-20191209.pdfALINIMANIALCHUSNA
 
Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifsuryadi man ic
 
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatifWarnet Raha
 
Kelompok 1 Presentasi.pdf
Kelompok 1 Presentasi.pdfKelompok 1 Presentasi.pdf
Kelompok 1 Presentasi.pdfMuhamadSoleh33
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianIrma Retna
 
Penelitian Kualitatif
Penelitian KualitatifPenelitian Kualitatif
Penelitian KualitatifADHP
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatasih gahayu
 
Metode Penelitian Kualitatif 1
Metode Penelitian Kualitatif 1Metode Penelitian Kualitatif 1
Metode Penelitian Kualitatif 1Murni ati
 
Permasalahan pada Penelitian Kualitatif_
Permasalahan pada Penelitian Kualitatif_Permasalahan pada Penelitian Kualitatif_
Permasalahan pada Penelitian Kualitatif_AyuFitriyaniPrasetya
 

Similar to Model penelitian agama (20)

Metode dan pendekatan dalam ilmu perbandingan agama
Metode dan pendekatan dalam ilmu perbandingan agamaMetode dan pendekatan dalam ilmu perbandingan agama
Metode dan pendekatan dalam ilmu perbandingan agama
 
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptxPaparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
Paparan Tentang Penelitian Kualitatif .pptx
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis Penelitian
 
122 244-1-sm
122 244-1-sm122 244-1-sm
122 244-1-sm
 
1. Metode Penelitian Kualitatif.pptx
1. Metode Penelitian Kualitatif.pptx1. Metode Penelitian Kualitatif.pptx
1. Metode Penelitian Kualitatif.pptx
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
 
42-Article Text-79-1-10-20191209.pdf
42-Article Text-79-1-10-20191209.pdf42-Article Text-79-1-10-20191209.pdf
42-Article Text-79-1-10-20191209.pdf
 
Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatif
 
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
74464229 perbedaan-karakteristik-metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif
 
Kelompok 1 Presentasi.pdf
Kelompok 1 Presentasi.pdfKelompok 1 Presentasi.pdf
Kelompok 1 Presentasi.pdf
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Makalah mpk ii
Makalah mpk iiMakalah mpk ii
Makalah mpk ii
 
Penelitian Kualitatif
Penelitian KualitatifPenelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
 
Metode Penelitian Kualitatif 1
Metode Penelitian Kualitatif 1Metode Penelitian Kualitatif 1
Metode Penelitian Kualitatif 1
 
Permasalahan pada Penelitian Kualitatif_
Permasalahan pada Penelitian Kualitatif_Permasalahan pada Penelitian Kualitatif_
Permasalahan pada Penelitian Kualitatif_
 

More from Shinta Ari Herdiana

Makalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAH
Makalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAHMakalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAH
Makalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAHShinta Ari Herdiana
 
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...Shinta Ari Herdiana
 
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islamPersentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islamShinta Ari Herdiana
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamShinta Ari Herdiana
 
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islam
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islamKonsep pendidikan filsafat pendidikan islam
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islamShinta Ari Herdiana
 
Culture of korea (shinta ari herdiana)
Culture of korea (shinta ari herdiana)Culture of korea (shinta ari herdiana)
Culture of korea (shinta ari herdiana)Shinta Ari Herdiana
 
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)Shinta Ari Herdiana
 

More from Shinta Ari Herdiana (20)

Makalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAH
Makalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAHMakalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAH
Makalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAH
 
Top up 2 book
Top up 2 bookTop up 2 book
Top up 2 book
 
Text analysis of teacher texts
Text analysis of teacher textsText analysis of teacher texts
Text analysis of teacher texts
 
Blending clipping
Blending clippingBlending clipping
Blending clipping
 
Prose
ProseProse
Prose
 
Introduction to literature
Introduction to literatureIntroduction to literature
Introduction to literature
 
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
 
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islamPersentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Materi filsafat pendikan islam
Materi filsafat pendikan islamMateri filsafat pendikan islam
Materi filsafat pendikan islam
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islam
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islamKonsep pendidikan filsafat pendidikan islam
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islam
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Gender in education
Gender in educationGender in education
Gender in education
 
Culture of korea (shinta ari herdiana)
Culture of korea (shinta ari herdiana)Culture of korea (shinta ari herdiana)
Culture of korea (shinta ari herdiana)
 
Acquisition of phonology
Acquisition of phonologyAcquisition of phonology
Acquisition of phonology
 
Modal auxiliaries
Modal auxiliariesModal auxiliaries
Modal auxiliaries
 
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
 
Makalah euthanasia
Makalah euthanasiaMakalah euthanasia
Makalah euthanasia
 
Lesson plan exam
Lesson plan examLesson plan exam
Lesson plan exam
 
Lesson plan 5
Lesson plan 5Lesson plan 5
Lesson plan 5
 

Recently uploaded

PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 

Recently uploaded (20)

PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 

Model penelitian agama

  • 1. MODEL PENELITIAN AGAMA A. PENGERTIAN PENELITIAN AGAMA B. MACAM-MACAM PENELITIAN C. MODEL PENELITIAN AGAMA
  • 2. PENGERTIAN PENELITIAN  PENELITIAN ADALAH UPAYA MENEMUKAN JAWABAN ATAS SEJUMLAH MASALAH BERDASARKAN DATA-DATA YG TERKUMPUL . PENELITIAN MENUNTUT KEPADA PELAKU-PELAKUNYA AGAR PROSES PENELITIAN YG DILAKUKAN ITU BERSIFAT ILMIAH YAKNI SISTEMATIS, TERKONTROL, BERSIFAT EMPIRIS (BUKAN SPIKULATIF) DAN HARUS KRITIS DALAM PENGANALISAAN DATA-DATANYA SEHUBUNGAN DGN DALIL-DALIL HIPOTESIS YG MENJADI PENDORONG MENGAPA PENELITIAN DILAKUKAN (Nata, MSI, 1998, 119)  TUJUAN PENELITIAN ADALAH UNTUK MENEMUKAN JAWABAN TERHADAP SUATU PERSOALAN/MASALAH MELALUI PENERAPAN PROSEDUR ILMIAH.  PENELITIAN AGAMA ADALAH PENGKAJIAN/ UPAYA MENEMUKAN JAWABAN ATAS SEJUMLAH MASALAH TERHADAP “AGAMA”  H.M. ARIFIN MENGATAKAN BAHWA AGAMA SEBAGAI ELEMEN YG PENTING BAGI MANUSIA DAPAT DILIHAT DARI 2 SEGI : YAKNI BENTUK DAN ISI. JIKA DILIHAT DARI SEGI BENTUK, MAKA AGAMA DAPAT DIPANDANG SEBAGAI KEBUDAYAAN BATHIN MANUSIA YG MENGANDUNG POTENSI PSIKOLOGIS YG MEMPENGARUHI JALAN HIDUP MANUSIA. SEDANGAKN BILA DILIHAT DARI SEGI ISI agama adalah ajaran atau wahyu dari Tuhan yg tidak dapat dikategorikan sebagai kebudayaan dan segi yg kedua ini hanya berlaku bagi agama samawi., sedang bagi agama yg sumbernya bukan wahyu, maka baik bentuk maupun isinya dipandang kebudayaan. Oleh karena itu bagi agama samawi yg dapat diteliti hanyalah bagian atau segi bentuk yg dipandang sebagai kebudayaan bathin manusia. Sedangkan bagian kedua yg merupakan isinya krn merupakan wahyu tidak termasuk garapan penelitian.  Oleh karena itu penelitian terhadap agama budaya penelitian dapat dilakukan
  • 3. Penelitian trhp Agama Samawi  Penelitianterhadap agama samawi hanya dapat dilakukan terhadap bentuk/prakteknya yang tampak dalam kehidupan sosial, dan bukan terhadap isinya. Isi agama samawi yg terdapat dalam al-Qur’an dan hadis muthawatir/shahih tdk perlu dipersoalkan lagi krn sudah diyakini kebenarannya. Ajaran yg ada di dalamnya baik terkait dengan akidah, ibadah, akhlak, kehidupan akhirat adalah hukum yg pasti benar, tidak boleh ditambah dan dikurangi atau dirubah.
  • 4. Adapun bentuk pengalaman dari ajaran agama yg dapat diteliti terkait dengan perilaku penganutnya seperti : tingkat keimanan dan ketakwaannya, meneliti apakah zakat, shalat dan haji sudah dilakukan, sejauhmana tingkat kepedulian umat terhadap penanganan masalah sosial sbg panggilan agama, cara-cara yg ditempuh oleh umat Islam dalam dakwah, pendidikan islam, cara mengajarkan agama, pemahaman umat Islam terhadap agamanya, timbulnya pemahaman keagamaan, pemikrian keagamaan dll.  Penelitian agama jg dapat dilakukan untuk menggali ajaran-ajaran agama yg terdapat dalam kitab suci dan kemungkinan aplikasinya sesuai dengan semangat zaman
  • 5. MACAM-MACAM PENELITIAN  Dari segi hasil penelitian : 2 yakni (menjelajah /exploratory/deskripsi/menggambarkan) dan menerangkan (explanatory). Dalam penelitian yg bersifat menjelajah / deskriptif biasanya pengetahuan masih belum ada atau sangat kurang shg teori-teorinya juga belum ada, Sedangkan penelitian yg bersifat menerangkan sudah pasti ada teori-teori yg menjadi dasar hipotesa yg akan diuji, jelas memerlukan teori.
  • 6. Dari segi bahan-bahan atau obyek yang diteliti : 2 yakni penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian kepustakaan biasanya dengan menggunakan bahan-bahan tertulis seperti manuskrip, buku, surat kabar dan dokumen lainnya. Penelitian lapangan adalah dengan menggunakan informasi yg diperoleh dari sasaran penelitian yg disebut informan atau responden melalui instrumen pengumpulan data seperti wawancara, observasi, angket dsbnya.
  • 7. Lanjutan Macam-Macam Penelitian  Dari segi analisisnya penelitian dibagi : 2 (dua) yakni kualitatif dan kuantitatif . Penelitian kualitatif dilakukan terhadap obyek penelitian yg bersifat sosiologis, sedangkan kuantitatif dilakukan terhadap obyek yang bersifat fisik material dan dapat dihitung jumlahnya. Sikap/pola keberagamaan, interaksi sosial, pengaruh kebudayaan termasuk dalam kategori kualitatif. Penelitian terkait dengan ingin mengetahui jumlah lulusan, orang yang melanggar peraturan termasuk dalam ketegori kuantitatif.
  • 8.  Jika dilihat dari metode dasar/rancangan penelitian, maka penelitian ini dapat dibagi menjadi : penelitian historis, kasus, korelasional, kausal komparatif, eksperimen, penelitian tindakan (action research)  Masri Singarimbun bertolak dari segi metode/rancangan yg digunakan membagi penelitian menjadi : Penelitian Survey, eksperimen dan grounded research .
  • 9. MENJELAJAH (EXSPLORATORY/DESKRIPSI SURVEY Hasil MENERANGKAN (EKSPLANATORY) KEPUSTAKAAN (LIBRARY RESEARCH) objek Jenis-Jenis LAPANGAN (FIELD RESEARCH) Penelitian KUALITATIF Analisis KUANTITATIF HISTORIS KASUS Metode Dasar KORELASIONAL Rancangan KAUSAL KOMPERATIF EKSPERIMEN ACTION RESEARCH
  • 10. Jenis-Jenis Penelitian yang bersifat menerangkan  Penelitian Kuantitatif, penelitian yang melakukan berbagai bentuk perhitungan terhadap gejala keagamaan seperti : ketaatan beragama, minat mempelajari agama, kepedulian terhadap orang lain, etos kerja kelompok umat, perilaku sosial dan ekonomi kelompok umat beragama. Penelitian kuantitatif melakukan uji statistik untuk melihat pengaruh, hubungan, dan perbandingan.
  • 11. Penelitian kualitatif, kalau penelitian kuantitatif, berhasil melihat pengaruh suatu variable dengan variable lain, tetapi tidak berhasil mengungkap keadaan yang sebenarnya yang bersifat alamiyah. Penelitian kualitatif, bukan hanya menggambarkan variable tunggal, melainkan dapat mengungkap hubungan antara satu variable dengan variable lain. Dalam penelitian kualitatif peneliti berusaha untuk menggambarkan fenomena sosial secara holistik tanpa perlakuakn manipulatif. Penelitian kualittaif tidak bertolak dari teori melainkan berangkat dari fakta.
  • 12. Penelitian eksploratif, dapat digunakan untuk meneliti gejala agama yang sedang terjadi atau gejala agama yang terjadi masa lalu, seperti “fatwa yang menghalalkan berzina asal dimulai dengan bacaan bismillah, maka fenomena ini dapat dieksplorrasi melalui telaah pustaka, media masa, data lapangan, maupun gabungan antara keduanya. Dari data ini dapat dikembangkan dalam berbagai penelitian seperti penelitian historis, deskriptif, korelasi dll. Penelitian eksplorasi sering disebut penelitian pendahuluan.
  • 13. Penelitian historis, apabila gejala keagamaan terjadi dimasa lampau dan peneliti berminta untuk mengetahuinya, maka dapat dilakukan penelitian historis, ykani melakukan rekonstruksi terhadap penomena masa lampau baik gejala agama yang terkait dengan masalah politik, sosial, ekonomi dan budaya. Untuk merekonstruksi, peneliti dapat melakukan wawancara mendalam dengan pelaku sejarah dan saksi hidup. Dalam penelitian sejarah sumber sejarah : 2 sumber primer, dokomen, catatan harian, arsif, biografi yang ditulis langsung oleh pelaku. Sumber sekunder : data sejarah yang berasal dari yang bersumber dari hasil rekonstruksi orang lain seperti buku, artikel yang ditulis orang yang tidak sezaman dengan peristiwa tersebut.
  • 14. Penelitian Deskriptif  Penelitian deskripsi adalah penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Dalam penelitian agama penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala agama. Penelitian deskripsi berguna untuk informasi latar belakang guna perencanaan penelitian lebih besar dalam ilmu sosial.  Perbedaan dengan eksploratif, penelitian eksploratif belum memiliki variable yang menjadi fokus pengamatan, karena peneliti belum banyak memperoleh informasi ttg gejala keagamaan tersebut. Penelitian deskripsi sudah memiliki fokus pengamatan.
  • 15. Penelitian korelasi  Penelitiankorelasi adalah penelitian yang berusaha menggabungkan atau mencari hubungan antara satu variable dengan variable lain, sehingga dalam penelitian korelasi dikenal dengan variable bebas dan terikat. Penelitian korelasi dilakukan berdasarkan deduktif (mulai dari teori)..
  • 16. Penelitian eksperimen  Penelitian eksperimen adalah penelitian dimana ada perlakuan terhadap variable independent.  Penelitian kausal komparatif , atau dikenal dengan ex post facto artinya setelah fakta. Penelitian ini mencoba menentukan suatu sebab dari sesuatu yang sudah terjadi dalam fenomena keagamaan. Cirinya : 1. Data dikumpul setelah semua kejadian berlangsung; 2. Sangat sulit untuk melakukan pilihan subjek secara random 3. Tidak mungkin indefenden variable dimanipulasi.
  • 17. Penelitian Tindakan (Action Research)  Penelitian tindakan (Action Research) adalah penelitian yang bersifat aksi dalam sebuah tindakan penelitian. Atau penelitian pengembangan keterampilan memecahkan masalah dengan penerapan langsung secara aktual.
  • 18. Penelitian Survey  Survey adalah penelitian peninjuan, yakni peninjauan langusng ke lapangan, penelitian survey dilakukan dengan penyusunan kuisioner, interview dengan sampel dari suatu populasi dapat berupa organisasi keagamaan atau penduduk suatu kota atau desa.  Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah subjek yang diajdikan sumber data. Cara pengambilan sampel :  Secara random atau acak atau campur  Secara bersrata atau tingkatan  Secara wilayah  Secara bertujuan  Secara kuota, berdasarkan jumlah yang telah ditentukan./
  • 19. CARA MENGUMPUL DATA DALAM PENELITIAN  OBSERVASI : (PARTISIPAN DAN NON PARTISIPAN)  WAWANCARA : (TERBUKA DAN TERTUTUP)  ANGKET/KUISIONER  DOKUMENTASI  EKSPERIMEN  TEKNIK TES
  • 20. Macam-Macam Penelitian dari segi Metode/Rancangan 1. Penelitian Historis (Historical Research) Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif dgn cara mengumpulkan , mengevaluasi, memverifikasi serta mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yg kuat. Contoh penelitian tentang masuknya Islam di Kalimantan Tengah. Penelitian tentang Masjid tertua di Kalimantan Tengah, dll
  • 21. Penelitian kasus dan penelitian lapangan Tujuannya adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individual, kelompok, lembaga atau masyarakat. Khusus untuk penelitian kasus biasanya hasilnya tidak dapat digeneralisasikan pada wilayah lain dan biasanya memiliki keunikan tertentu. Contohnya : Pengaruh Budaya lokal dalam Praktik keagamaan masyarakat Dayak Muslim di Kota Palangka Raya). Studi ttg Problematika Pengajaran Pendidikan Agama Islam Pada Desa Terpencil di Kota Palangka Raya)
  • 22. 3. Penelitian Korelasi (Correlational research) Penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Contoh penelitian tentang hubungan antara nilai skor test masuk dengan prestasi belajar di Perguruan Tinggi. Hubungan kenakalan siswa di sekolah dengan lingkungan keluarga. Hubungan antara tingkat ekonomi orang tua dengan prestasi belajar anak. Korelasi antara tingkat kerajinan melakukan ibadah dengan kepedulian /kepekaan sosial pada suatu komunitas masyarakat. Korelasi antara penyimpangan sikap keberagamaan dengan tingkat ekonomi dll.
  • 23. 4. Penelitian Kausal-Komparatif (Caucal Comparatif research) Penelitian ini bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara berdasarkan pengamatan terhadap sebab akibat yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimen yg mengumpulkan data pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol. Contohnya mencari ciri- ciri guru agama yang paling efektif dalam mengajar PAI dengan menggunakan catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.
  • 24. 5. Penelitian eksperimen sungguhan Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasil dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenal kondisi perlakuan. Contohnya penelitian ttg pengaruh dua metode mengajar tarikh pada kelas II MA (ukuran kelas besar dan kecil) dan taraf intelegensia murid (tinggi, sedang, rendah) dengan cara menempatkan guru secara random (acak) berdasarkan intelegensia, ukuran kelas dan metode mengajar).
  • 25. 6. Penelitian Tindakan (Action Research) Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan- keterampilan baru, cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan masalah langsung di dunia kerja atau dunia aktual. Contohnya melakukan program inservise training untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah.
  • 26. 7. Penelitian Survey Penelitian ini biasanya informawsi dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Biasanya pengertian survey biasanya dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpul dari sampel atau populasi untuk mewakili pupulasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi. Biasanya penelitian ini bersifat kuantitatif.
  • 27. Penelitian Survey paling tidak digunakan untuk 7 tujuan : a). Untuk maksud penjajakan (eksploratif); b. untuk menggambarkan (deskriptif). c. untuk penjelasan (explanatory) atau penegasan (comformatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis; d) untuk keperluan penilaian (evaluasi) e) untuk prediksi atau meramalkan kejadian yg mungkin terjadi dimasa mendatang, f) untuk digunakan sebagai bahan atau landasan bagi penelitain yg lebih operasional dan g) sebagai upaya untuk mengembangkan indikator-indikator sosial.
  • 28. 8. Grounded Research Penelitian ini menggunakan pendekatan yang bersifat kualitatif. Pada penelitian ini data dapat dikumpulkan data dengan wawancara bebas, para peneliti meneliti tidak dimulai dengan teori atau hipotesa yang akan di uji, melainkan bertolak dari data yang dikumpul dilapangan. Menurut Masri Singarimbun grounded research adalah menyajikan suatu pendekatan baru. Data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data dan karena itu dinamakan grounded. Kategori-kategori dan konsep dikembangkan dilapangan, Data yang bertambah dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang timbul dilapangan, yang terus menerus disempurnakan selama penelitian berlangusung (Nata, MSI, 1998 : 126-131)
  • 29. LANGKAH 2 POKOK DRAFT PENELITIAN DAN PENGKAJIAN ISLAM  Langkah pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus ada dalam sebuah rencana penelitian (Design Proposal Penelitian)  Dalam kaitan dengan penelitian agama, maka yang harus ada dalam suatu design proposal adalah : A. Judul B. Latar belakang Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Hipotesa/Kuantitatif, G. Studi kepustakaan/Tinjauan pUstaka/Kerangka Teori H. Metodologi Penelitian (waktu penelitian kapan, siapa yang responden, teknik pengambilan, I. Kerangka Analisa.
  • 30. Unsur yang lazim dalam suatu proposal penelitian 1 Judul penelitian 2. Penegasan masalah 3. Latar belakang penelitian 4. Tinjauan Pustaka 5. Anggapan dasar (asumsi) 6. Problematika penelitian/hipotesa 7. Tujuan dan manfaat penelitian 8. Metodolologi.
  • 31. Versi Lain Draf Penelitian Keagamaan  Latar belakang masalah  Studi Kepustakaan  Landasan Teori  Metodologi Penenlitian  Kerangka analisa.
  • 32. Judul Penelitian  Judul Harus Jelas dan menggambarkan apa yang diteliti.  Cakupannya jangan terlalu luas/terlalu sempit.  Jika penelitiannya kuantitatif, maka judul harus jelas penempatan posisi independent variable dan defendant variablenya.  Jika penelitian kualitatif judul jangan bersifat simbolik, abstrak dan puitis contoh : Golok dan Tasbih” maksudnya relasi sosial antara kiayi dengan Jawara,
  • 33. Judul yang baik, jika kuantitatif memperhatikan korelasi antar variable secara jelas, dan mencerminkan arah penelitian yang akan dilakukan. Cont. Pengaruh Pendidikan dan tingkat pendapatan keluarga terhadap kenakalan remaja : studi kasus pada LP Anak Negara di Palangka Raya”.  Judul jangan teralu sempit dan tidak problematik Cont: Penagruh profesionalisme Guru Agama terhadap prestasi belajar siswa Kelas I MA….  Judul harus mencerminkan masalah yang membutuhkan penelitian.
  • 34. 1. Latar Belakang Masalah. Latar belakang masalah pada hakikatnya memuat pemikiran atau alasan yg jelas dan meyakinkan peneliti mengapa mesti “penting” melakukan penelitian. Masalah terjadi karena adanya kesenjangan antara problema dengan teori. Taufik Abdullah menyatakan bahwa masalah adalah terjadi kesenjangan antara apa yang seharusnya secara normatif harus terjadi (das sollen) dengan apa yang nampak dalam kenyataan (das sein). Masalah harus dijawab melalui penelitian. Dalam kegiatan penelitian permasalahan harus ada terlebih dahulu. Karena masalah itu yang akan dijawab lewat penelitian
  • 35. Contoh Permasalahan Terkait dengan Penelitian Agama 1. Bagaimana corak pemahaman teologi yang dianut oleh masyarakat Palangka Raya 2. Bentuk Dakwah Islamiyah dan bentuk dakwah yang seperti apa yang cocok di Kota Palangka Raya (para cendikiawan, para pedagang, masyarakat bawah dll) 3. Seberapa banyak umat Islam Palangka Raya yang telah menyalurkan Zakat, Sejauhmana efektivitas zakat yang disalurkan dll 4. Sejauhmana peran ulama/lembaga keumatan dalam menyelesaikan persoalan keumatan di kota Palangka Raya 5. Bagaimana kondisi hubungan antara intern dan ekstern umat beragama di kota Palangka Raya (NU dan MD, Islam dan Kristen dll) 6. Bagaimana hubungan agama dan politik/ Kecendrungan politik umat Islam saat Pemilu/Pilkada dll
  • 36. 7. Bagimana corak pemahaman agama Islam di Kota Palangka Raya 8. Masalah rasio tidak seimbang antara anak-anak sekolah dengan sarana prasarana, Masalah kenakalan/ketidak disiplinan siswa pada sebuah sekolah. Masalah anak putus sekolah dll. 9. Pendidikan agama anak pada keluarga berbeda agama. 10.dll
  • 37. Dari Mana Masalah Di Dapatkan?  Masalah dapat ditemukan melalui bahan bacaan (buku-buku bacaan), hasil penelitian, data statistik, seminar, jurnal, pengalaman, pengamatan yang menceritakan terjadinya antara yang seharusnya (das sollen) dengan fakta sosial (das Sein).  Latar belakang berisi argumentasi mengapa penelitian perlu dilakukan dan hindari pada label. membangun alasan yang tidak konsisiten atau tidak relevan.
  • 38. Masalah yang menuntut pemecahan secara ilmiah harus memiliki syarat- syarat : 1. Logis (rasional/masuk akal) 2. Faktual (bersifat fakta) 3. Baru, artinya persoalan yang diteliti bersifat aktual, kekinian dan benar-benar sedang terjadi 4. Bermanfaat 5. Berada dalam kemampuan peneliti.
  • 39.  Masalah lain yang secara teknis bisanya disampaikan pada label adalah apakah penelitian yang dilakukan dimungkinkan dilaksanakan dengan pertimbangan : Kemampuan si peneliti, biaya yang tersedia, ketersedian waktu, kemampuan teoritis yang dimiliki, penguasaan metode, sumber bacaan yang tersedia termasuk juga bidang yang dikaji. Bisa saja problem menarik, tetapi dari sisi waktu dan biaya tidak mungkin dilaksanakan.
  • 40. Rumusan Masalah  Rumusan masalah pada dasarnya sangat berkaitan dengan tujuan penelitian dan jenis penelitian yang dilakukan.  Bentuk perumusan masalah bisa berupa pertanyaan atau pernyataan.  Jika penelitian bersifat deskriptif, maka bentuk pertanyaannya “apakah” (what)  Jika penelitian bersifat eksplanasi, maka perumusan masalahnya adalah “mengapa” (why) atau sejauhmana (how)  Apa yang akan dirumuskan dalam rumusan masalah adalah berupa pertanyaan yang ingin divari jawabannya dalam pepenlitian yang dilakukan.
  • 41. Prinsip Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif : Pertama, perumusan masalah pada dasarnya sekedar untuk arahan, bimbingan atau acuan untuk menemukan masalah yang sebenarnya. Masalah yang sebenarnya baru mungin ditemukan ketika peneliti sudah mulai mengumpulkan data di lapangan. Kedua, Jika penelitian kuantitatif, maka masalah yang dirumuskan akan berfungsi sebagai patokan analisa data atau menjadi hipotesa kerja.
  • 42. Tujuan Penelitian  Ada beberapa tujuan penelitian yang bisa digunakan dalam ilmu sosial :  To explorer, jika penelitiannya hanya untuk penjelajahan.  To describe, jika tujuannya untuk menggambarkan realitas sosial;  To explain, jika untuk menjelaskan hubungans ebab akibat;  To understand: jika untuk memahami realitas yang diteliti.  To predict, jika untuk meramalkan
  • 43. Yang penting, dalam tujuan penelitian adalah mengemukakan dengan jelas apa yang ingin dicapai baik untuk kepentingan pragmatik (problem solving) maupun untuk kepentingan akademik (kemungkinan ditemukannya bangunan konsep baru atau teori)  Biasanya yang sering ditemukan dalam research adalah ketidaksingkronan antara rumusan masalah, tujuan penelitian dan simpulan.  Tujuan biasanya dirumuskan dalam bentuk pernyataan.
  • 44. Kegunaan Penelitian  Kegunaan penelitian sebenarnya lebih diperuntukan untuk menjawab kebutuhan yang lebih bersifat pragmatik daripada kebutuhan akademik. Karena itu jika hasil penelitian akan menjanjikan rekomendasi, maka rumusan harus meyakinkan dan berhasil guna.  Studi Kepustakaan, /Kajian pustaka dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan topik dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya, sekaligus menacri celah atau peluang suatu topik penelitian dan menhindarkan dari penelitian yang sama sehingga jelas manfaatnya.
  • 45. 2. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka pada dasarnay berisi kajian literatur yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan dan berguna untuk menunjang rencana penelitian. 3. Kerangka Teori, merupakan masalah paling pokok dalam sebuah penelitian (Teori yang mendukung pada permasalahan yang ingin diteliti). Peranan Kerangka teori adalah : 1) memperdalam pengetahuan ttg bidang yang diteliti 2) mengetahui hasil penelitian yang berhubungan yang sudah dilaksanakan 30 memperjelas masalah penelitian 4) meramalkan fakta atau memprediksi fakta.
  • 46. 3. Dalam penelitian kualitatif, posisi teori bukan untuk diuji, tapi sekedar untuk membantu memahami atau menafsirkan realitas sosiall yang akan diteliti. Sebaliknya dalam penelitian kuantitatif,(eksplanasi) teori digunakan sebagai alat pembuktian. 4. Sumber teori : Laporan penelitian (abstrak, jurnal ilmiah, tesis, disertasi dan buku tes lainnya.
  • 47. Teori adalah : Pertama, merupakan serangkaian proposisi antara konsep-konsep yang saling berhubungan, kedua, menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antara konsep dan bagimana bentuk hubungannya. 5. Hipotesa, (kesimpulan sementara), Peranannya dalam penelitian ilmu sosial adalah : 1) memberikan tujuan yang tegas bagi peneliti, 2) membantu dalam menentukan arah yang harus ditempuh dengan memilih fakta yang menjadi pokok penelitian dan menentukan fakta yang relevan 3). Menghindarkan suatu penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan.
  • 48.  Dalam penelitian kuantitatif hipotesa pada dasarnya merupakan hasil deduksi dari teori atau preposisi yang lebih spesifik, sehingga lebih siap untuk diuji. Dalam penelitian kualitaif hipotesa (kerja) lebih merupakan semacam petunjuk jalan yang bisa disusun sebelum atauketika penelitian sedang berlangsung. Tujuannya untuk dijadikan pedoman kerja, yang setiap saat bisa berubah, jika ada temuan yang berbeda dari asumsi semula.
  • 49. 5. Metodologi Penelitian (penelitian kualitatif : pendekatan penelitian, tempat, subyek- obyek, metode pengumpulan data, teknik analisis) 6. Metodologi Penelitian (penelitian kuantitatif : waktu penelitian, tempat, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknik analisis) Dalam penelitian kuantitatif, masalah sampel sangat penting dan menjadi fokus utama, untuk menentukan validitas hasil penelitian, tetapi pada penelitian kualitatif tidak yang menajdi fokus adalah tergalinya data,
  • 50.  Oki dalam penelitian kuantitatif yang menjadi instrumen utama adalah kuisioner, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang menjadi alat utama adalah peneliti itu sendiri.  Analisa.  Untuk analisa data penelitian kuantitatif, sangat sederhana apalagi sekarang sudah ada program SPSS, kita tinggal memasukan data dan mengolah menurut keinginan kita. Tetapi semua rencana itu harus disebutkan dalam research design. Sedangkan pada penelitian kualitatif teknik analisa data jauh lebih rumit dan harus memiliki konsistensi dengan metode yang digunakan. Jika kita ingin menggunakan metodologi fenomenologi,, struktural fungsional, maka kita harus konsisten.
  • 51.  Analisis Data (Kualitatif) versi Miles dan Hubberman : 1. Collection Data 2. Reduction Data 3. Display Data atau penyajian 4. Conclusion atau penarikan kesimpulan.
  • 52.  Analisis data kuantitatif : 1. Editing, memeriksa kembali data yang diperoleh untuk meyakinkan apakah data sudah terkumpul secara lengkap. 2. Coding, melakukan pengelompokan data berdasarkan jenis data dan memberikan kode tertentu. 3. Tabulating, menyusun tabel-tabel untuk tiap-tiap data dan menghitungnya dalam frekwensi sehingga tersusun data secara nyata. 4. Analizing, membuat analisa sebagi dasar penarikan kesimpulan yang dibuat dalam bentuk uraian dan penafsiran.
  • 53. CONTOH/MODEL PENELITIAN  MODEL PENELITIAN TAFSIR.  MODEL PENELITIAN HADIS.  MODEL PENELITIAN FILSAFAT ISLAM.  MODEL PENELITIAN ILMU KALAM.  MODEL PENELITIAN TASAWUF.  MODEL PENELITIAN FIQIH.  MODEL PENELITIAN POLITIK.  MODEL PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM  MODEL PENELITIAN SEJARAH ISLAM  MODEL PENELITIAN BAHASA ARAB  MODEL PENELITIAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI (MASYARAKAT ISLAM)  MODEL PENELITIAN PEMIKIRAN. DLL.
  • 54. PENGERTIAN, SUMBER, DIMENSI DAN KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM  Pada umumnya agama diartikan sebagai berikut: 1. Satu sistema credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas adanya suatu yang mutlak di luar manusia; 2. Satu sistema ritus (tata kepribadatan) manusia kepada yang dianggapnya mutlak itu; 3. Satu sistem norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata kepribadatan yang termaksud di atas . (Endang Saifuddin Anshari, 1987 : 172)
  • 55. Pengertian Agama, Religion/religie dan al-Dien?  Menurut Sidi Gazalba dan KH. Zainal Arifin Abbas pengertian ketiganya berbeda.  Menurut Sidi Gazalba, al-Dien lebih luas dari agama dan religi, agama dan religi hanya berisi hubungan manusia dengan Tuhan saja, sedangkan al-Dien berisi hubungan manusia dengan Tuhan dan dengan sesama manusia. Menurut KH. Zainal Arifin kata al-Dien (pakai alif lam) hanya ditunjukkan untuk Islam saja, sebagaimana QS.Ali Imran ayat 19” Inna al-diina ‘inda Allah al-Islam.
  • 56. Pendapat kedua antara 3 istilah tersebut memiliki arti yang sama, hanya berbeda dari segi bahasa saja agama (bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sangsekerta) religi (bahasa Inggris) dan al-dien (bahasa Arab). Hal ini didukung H. Endang Saifuddin Anshari dan Faisal Ismail argumentasinya adalah :  Pertama, argumentasi Qur’aniyah : dalam al- qur’an banyak ditemukan kata al-dien (pakai al) dan dien (tanpa al) yang digunakan untuk menunjukan agama selain Islam (lihat al-kafirun : 6): QS. At-taubah : 33, al-Shaf : 9 dan Al-Fattah : 28 “Huwa al-ladzi arsala rasuulahu bil hudaa wa dinil haqi….
  • 57.  Kedua, Argumentasi ilmiyah : Bahwa dalam dunia ilmu pengetahuan yang berbahasa Arab, istilah al-Dien juga dipakai untuk agama-agama selain Islam, demikian juga istilah religi dan agama dipakai untuk Islam, contoh dalam buku Perbandingan Agama” atau “Comparative Relegion” (bahasa Inggris) atau “Muqaaranatul adyan (berbahasa Arab)
  • 58. Pengertian agama  Secara etimologi : agama berasal dari bahasa Sangsekerta, masuk dalam perbendaharaan bahasa Melayu (Nusantara) dibawa agama Hindu dan Budha untuk menunjukan sistem kepercayaan dan tata cara serta upacara agama Hindu dan Budha. Ada yang berpendapat bahwa kat agama berasal dari kata “a” yang berarti tidak dan “gama” yang berarti “kacau” “kocar-kacir”. Jadi agama tidak kacau, tidak kocar-kacir atau teratur. Jadi agama merupakan suatu kepercayaan yang mendatangkan kehidupan yang teratur dan tidak kacau serta mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan hidup bagi manusia.
  • 59. Pendapat yang lebih ilmiah mengaitkan agama berasal dari kata dasar “gam” mendapat awalan a dan akhiran “a” . Gam punya pengertian sama dengan “ga” atau “gaan” dalam bahsa belanda atau “go” (Inggris) yang berarti pergi. Setelah mendapat awalan dan akhiran “a” jadi agama maka artinya menjadi “jalan” yakni jalan hidup, atau jalan yang ditempuh oleh manusia sepanjang hidupnya, atau jalan yang menghubungkan antara sumber (khalik) dan tujuan hidup manusia atau jalan yang menunjukan dari mana, bagaimana dan hendak kemana hidup manusia di dunia ini.  Dengan demikian agama adalah jalan, jalan hidup atau jalan yang harus ditempuh oleh manusia dalam kehidupannya di dunia ini: jalan yang mendatangkan kehidupan yang teratur, aman, tentram dan sejahtera.
  • 60. Religi, berasal dari kata religie (bahasa Belanda) atau relegion (Inggris) masuk dalam bahasa Indonesia dibawa oleh orang Barat (belanda, Inggris) yang menjajah sekaligus membawa agama Kristen dan Katholik. Kata religi atau relegion berasal dari bahasa Latin “relegere”/”relegare” artinya “berhati-hati” dan berpegang pada norma-norma atau aturan secara ketat. Dalam arti bahwa religi tersebut merupakan suatu keyakinan, nilai-nilai dan norma hidup yang harus dipegangi dan dijaga dengan penuh perhatian, agar jangan sampai menyimpang dan lepas dari kehendak atau jalan yang ditetapkan oleh kekuatan gaib yang suci.
  • 61. Kata Dien berasal dari bahasa Arab, asal katanya daana, artinya “hutang”, sesuatu yang harus dipenuhi atau ditunaikan. Abul A’la al- Maududi merinci arti dasar kata “dien” : 1) kekalahan dan penyerahan diri kepada pihak yang lebih kuasa 2). Ketaatan, penghambaan dari pihak yang lemah pada pihak yg kuat dan berkuasa 3). Undang-undang, hukum pidana, perdata, peraturan yang berlaku dan harus ditaati 4) peradilan, perhitungan, pembalasan, vonis dan sebaginya, (ibadah, fitrah, ajaran)
  • 62.  Dari pengertian diatas, maka 3 istilah diatas secara umum dapat diartikan : 1. Bahwa agama, religi atau dien merupakan jalan hidup, jalan yg harus ditempuh oleh manusia dalam hidup dan penghidupannya di dunia, untuk mewujudkan kehidupan yang aman, tentram dan sejahtera. 2. Bahwa jalan hidup tersebut berupa undang-undang, nilai dan norma yang mengatur kehidupan manusia yang diyakini bersumber dari sumber kehidupan manusia (tuhan), yang dianggap sebagai kekuatan yang mutlak, ghaib, suci oleh karena itu harus dihadapi, dilaksanakan secara ketat dan hati-hati. 3. Bahwa aturan atau nilai dan norma kehidupan tersebut ada, tumbuh dan berkembang bersama dengan ada, tumbuh dan berkembangnya kehidupan manusia, masyarakat dan budayanya.
  • 63. Agama, religi dan dien secara Terminologi  WJS Poerwadarminta, KBBI : agama adalah segala kepercayaan (kepada Tuhan, dewa dan sebagainya) serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban yangbertalian dengan kepercayaan itu.  Dalam Oxford Advance Learner’s Divtionary : agama adalah suatu kepecayaan terhadap Tuhan yang maha esa atau Tuhan-tuhan, yang telah menciptakan alam semesta dan memberi roh kepada manusia yang akan tetap ada setelah matinya badan.  Dalam bahasa Arab agama atau al-dien adalah : suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendak sendiri, untuk mencapai kebaikan hidup dan kebahagian kelak di akhirat.
  • 64. Agama adalah keyakinan dalam hati, ikrar/pengucapan denganlisan dan pengamalan dakan rukun-rukunnya dengans egenap anggota badan.  Religi : suatu istilah untuk menunjukan adanya hubungan manusia dengan Tuhan yang satu atau Tuhan-Tuhan lainnya. Agama bukanlah hanya bercirikan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, tetapi termasuk didalamnya semua bentuk peribadatan manusia. Agama bisa juga diartikan sebagai kecenderungan manusia untuk merasa terikat pada satu atau lebih kekuasaan tertinggi untuk mencintainya, berserah diri kepadanya serta memujanya.
  • 65. Secara teologis “dien” adalah peraturan Tuhan yang membimbing orang yang berakal dengan jalan memilihnya, untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat yang didalamnya mencakup unsur keimanan dan amal perbuatan. Kata dien pemakiannya khusus untuk Islam. Kata dien meliputi 3 hal : Islam dengan 5 unsurnya, Iman/keyakinan dan ihsan : perbuatn baik dan buruk. Ketiga unsur ini yang menjadikannya agama bagi orang Islam.  Konsep dien(agama) mengandung unsur : sebagai aturan, perundang-undangan hidup yang ditetapkan oleh Tuhan (atau yang dipertuhankan) yang mengatur tata cara pengabdian/ibadah terhadap Tuhan (yang dipertuhan) yg harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan tetap sesuai dengan fitrah dan tujuan penciptannya.
  • 66. Harun Nasution mengatakan bahwa agama adalah : – Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang harus dipatuhi; – Pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang menguasai manusia; – Mengikatkan pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber hidup yang berada di luar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia; – Kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertantu; – Suatu sistem tingkah laku ( Code of conduct ) yang berasal dari kekuatan ghaib;
  • 67. – Pengakuan terhadap adanya kewajiban- kewajiban yang diyakini bersumber pada sesuatu yang ghaib; – Pemujaan terhadap sesuatu yang ghaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan mesterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia; – Ajaran yang diwahyukan tuhan kepada manusia melalui Rasul. Selain itu Taib Thahrir Abdul Mu’in juga mengemukakan defenisi agama sebagai suatu peraturan tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal untuk dengan kehendak dan pilihan sendiri mengikuti peraturan tersebut, guna mencapai kebahagian hidupnya di dunia dan akhirat (Abudin Nata, 2000 : 13 -14)
  • 68. Mengapa manusia perlu beragama?  Latar belakang fitrah manusia (Arrum :30, al’Araf : 172)  Kelemahan dan kekurangan manusia (Asy’Syams : 7-8)  Tantangan manusia (luar maupun dalam). Dari dalam berupa dorongan nafsu, sedang dari luar rekayasa dan upaya manusia yg sengaja memalingkan manusia dari Tuhan.
  • 69. Pengertian Agama Islam  Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada rasulNya untuk disampaikan kepada seganap umat manusia; sepanjang masa dan setiap persada;  Suatu sistem keyakinan dan tata ketentuan Ilahi yang mengatur segala pri-kehidupan dan penghidupan manusia dengan tuhannya, maupun hubungan manusia dengan sesama manusia, ataupun hubungan manusia dengan alam lainnya (nabati, hewani, dan lain serbagainya)
  • 70. Pengertian Lain Ttg Islam dan Peranannya dlm Kehidupan  Pertama, bila ditinjau dari segi etimologi, Islam berasal dari kata Salima yang berarti selamat, sentosa dan damai. Kata salima selanjudnya diubah menjadi bentuk Aslama yang mempunyai arti berserah diri masuk dalam kedamaian atau memelihara dalam keadaan selamat sentosa, dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat. Kata Aslama itulah yang menjadi kata Islam.
  • 71. Islam berasal dari kata al-salamu, al-salmu dan al-silmu, yg berarti : menyerah diri, pasarah, tunduk dan patuh dari manusia thp tuhannya, atau makhluk ciptaannya trhp khalik, tuhan yg maha esa.  Islam berasal dari kata al-silmu atau al-salmu, yg berarti :damai (perdamaian) dan aman (keamanan). Hal ini mengandung makna bhw org yg berislam, org yg masuk dalam perdamaian dan keamanan, dan seorang muslim adalah org yang mendatangkan perdamaian dan keamanan dgn Tuhan, sesama manusia, diri sendiri dan alam.  Islam berasal dari kata “al-salmu, as-salamu dan as- salamatu yg berarti : bersih dan selamat dari kecatatan- kecacatan lahir dan batin.
  • 72.  Kedua, bila ditinjau dari segi istilah, Islam adalah nama bagi suatu agama yang berasal dari Allah SWT. Nama Islam, memiliki perbedaan yang luar biasa dengan nama agama lainnya, kata Islam tidak memiliki hubungan dengan orang tertentu atau dari golongan manusia atau dari suatu negeri. Kata Islam adalah nama yang diberikan oleh tuhan sendiri. Hal ini dapat kita pahami dari petunjuk ayat- ayat al-qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT (Abudin Nata, 2000 : 61-62).
  • 73. Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, mendefinisikan bahwa ISlam adalah agama tauhid yang ditegakkan oleh Nabi Muhammad Saw, selama 23 tahun di Makah dan Madinah yang inti sari ISlam adalah beserah diri atau taat sepenuhnya pada kehendak Allah, demi tercapainya kepribadian yang bersih, hubungan yang harmonis dan damai sesama manusia serta sejahtera dunia dan akhirat.  Kesimpulan : Agama Islam itu adalah sebuah tatanan yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam sekitar. Yang bertujuan untuk pencapaian kebahagian di dunia dan di akhirat dengan ajaran yang dibawa oleh Rasullullah SAW. yang telah disampaikan oleh Allah SWT. kepada-Nya.  Peranan Islam di dalam kehidupan manusia adalah mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam sekitar
  • 74.  Islam agama yang dibawa oleh semua Nabi : Al-Baqarah 136. Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya".
  • 75. Fungsi Al-Qur’an SUMBER AGAMA ISLAM Fungsi Al-Qur’an • • Hujjah bg Rasulullah Hujjah bg Rasulullah • • Sebagai Hudan linnas, Bayyinah Sebagai Hudan linnas, Bayyinah • Furqan dan Asy-syifa • Furqan dan Asy-syifa • • Rahmatan lillil Mu’min Rahmatan Mu’min 1. Al-Kitab • Basyiran wa Nadziran • Basyiran wa Nadziran 2. Al-Qur’an • Sebagai korektor tgp ide/kepercayaan • Sebagai korektor tgp ide/kepercayaan 3. Adz-Dzikir • • Penguat/memodifikasi thp kita terdahulu Penguat/memodifikasi thp kita terdahulu 4. Al Furqan AL-QUR’AN (1) 1. Sebagai penguat Al-Qur’an 2. Sebagai Penjelas/penafsir Al-Qur’an -Qauliyah 3. Menetapkan hukum yg tdk ada dlm Al-qur’an -Fi’liyah 4. Mengubah ketetapan hukum dlm Al-Qur’an AL-HADIST (2) -Taqririyah Ijma Ulama = kesepakatan ulama. Unsur : -Ada kesepakatan ttg hukum setelah rasul wafat 1. Ijma Fardhi -Kesepakatan dinyatakan dgn lisan IJMA’/IJTIHAD ULAMA (3) 2. Ijma Sukuti -Hukum yg disepakati= peristiwa yg benar terjadi dn bersifat dzanniyah Qiyas :mengukur/mempersamakan kejadian yg tdk ada QIYAS (4) dasar hukum dengan yg sudah ada. Rukunnya : -Ashal (Musyabbah bih (tmpt menyerupakan. -Far’un (cabang) yg diserupakan -Illat (Sebab= yg menghubungkan pangkal dan cabang) -Hukum (yg ditetapkan pada far’un, sesudah ttp pd ashal
  • 76. Beberapa Contoh Fungsi Hadis  Sebagai penguat, (Allah mengharamkan saksi palsu dlm QS. Al Hajj : 30, dikuatkan oleh Hadis Nabi yg diriwayatkan Bukhari Muslim, ttg dosa besar (Musyrik, menyakiti kedua orang tua dan bersaksi palsu)  Memberikan penafsiran Al-Qur’an (QS. Albaqarah : 43 ttg mendirikan sholat dan menunaikan zakat ditafsir dgn hadis “shalat sebagaimana aku shalat)  Menetapkan hukum yg belum ada, contoh : larangan berpoligami bagi seorang wanita dengan bibinya (baik dari bapak maupun dari ibunya) (HR. Bukhari Muslim)  Mengubah ketetapan hukum dalam Al-Qur’an (ketetapan hukum ttg wasiat pada QS. Al Baqarah : 180, di nasakh (dirubah dgn hadis Nabi “ La wasiyata liwaritsin”.
  • 77. IJTIHAD  Ijtihad dari kata “jahda” yg berarti “al Masyaqqah” (yg sulit/yang susah). Dalam Al-Qur’an QS. 16:38, 24: 53, 35: 42 berarti, “Badzlul Wus’I wat Thoqoti” (pengarahan segala kesanggupan dan kekuatan).  Bagi ulama UShul Fiqh ijtihad adalah pengarahan segenap kemampuan oleh seorang ahli fiqh atau mujtahid untuk memperoleh pengertian tingkat dzanni mengenai hukum syara’ amali yakni hukum Islam yang berhubungan dengan tingkah laku dan perbuatan manusia (hukum taklifi)  Hukum melakukan Ijtihad : 3 (Wajib Aen, yakni bila khawatir peristiwa itu akan hilang tanpa ada kepastian hukum; wajib kifayah bagi orang yg dimintai fatwa hukum dan tiak khawatir lenyap peristiwa itu dan selain dia masih ada mujtahid lainnya; sunat, bila melakukan ijtihad thp peristiwa yang belum terjadi. Urgensi ijtihad : 1. Ar Ruju’ atau al ‘I’adah (mengembalikan ajaran ISlam kepada sumber pokoknya dari segala interpretasi yg tidak relevan; 2. Al Ihya’, menghidupkan kembali bagian dari nilai dan semangat ajaran Islal sehingga mampu menghadapi tantangan zaman. 3. Al Inabah (pembenahan), yakni membenahi ajaran Islam yg telah diijtihadi oleh ulama terdahulu dan dimungkinkan adanya kesalahan menurut konteks zaman, keadaan dan tempat yang dihadapi.
  • 78. Rukun Iman : 1. Iman pd Allah 2. Iman pd Malaikat Akidah/Keyakinan 3. Iman pd Kitab Allah 4. Iman pd Rasul Allah 5. Iman pd hari Kiamat 6. Iman pada Qadha dan Qadar (takdir) 1. Makhdah (Rukun Iman/Islam, Hablum Minallah) Dimensi Islam Ibadah/Syariah 2. Ghairu Makhdah/ Muamalah (Mengatur khdp. manusia dgn manusia/Hablumninannas) 1. Kepada Allah Akhlak 2. Kepada Manusia 3. Alam sekitar Dimensi Akidah, Ibadah dan Akhlak = Iman, Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan sebagai “Bangunan Islam”
  • 79. Karakteristik Ajaran ISlam  Setiap agama memiliki karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain.  Membahas tentang karakteristik memang tidak mudah karena luasnya ruang lingkup ajaran Islam dan perlu penelusuran secara rinci dan mendalam terutama dari sumber ajaran agama.  Karakteristik ajaran Islam adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh umat Islam dengan berdasarkan al_qur’an dan hadis dalam berbagai bidang ilmu dan kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, disiplin ilmu dan berbagai macam ilmu dan teknologi yang memiliki ciri-ciri khas tersendiri.  Karakteristik dalam KBBI diartikan suatu yang mempunyai karakter atau sifat khas.
  • 80. Karakter Islam dalam bidang ilmu pengetahuan dapat dijelaskan an. Dalam (Q. Surat Al-’Alaq : 1- 5). Kata iqra diulang 2 kali. Kata ini menurut A. Baiquni, berarti membaca dalam arti biasa, menelaah, mengobservasi, mengukur, mendeskripsi, menganalisis dan menyimpulkan secara induktif. Semua cara tersebut dapat digunakan dalam prose mempelajari sesuatu. Hal ini merupakan cara yang dapat mengembangkan il.pengt dengan cara menggunakan akal untuk berfikir dan merenung.  Ajaran Islam yang mendorong untuk menciptakan kebudayaan Islam di dasarkan pada empat faktor :
  • 81.  Islam menghormati akal dan menyuruh manusia untuk mempergunakan akalnya untuk memikirkan keadaan alam.  Islam mewajibkan kepada pemeluknya untuk menuntut ilmu.  Islam menyuruh manusia untuk menuntut ilmu,  Islam menyuruh umat ilahi serta membuktikan kebenaran.
  • 82. Karakteritik bid. Sosial  Karakter bidang ini termasuk paling menonjol, karena (seluruh bidang ajaran Islam dalam bid, sosial ditujukan untuk mensejahterakan manusia, Islam menjunjung tinggi saling tolong menolong, saling menesehati tentang yang hak dan kebenaran, kesetiakawanan, eligatarian (persamaan derajat) tenggang rasa dan kebersamaan, keadilan sosial.
  • 83. Islam banyak menunjukan jalan atau cara menuju tercapainya kehidupan sosial yang harmonis seperti : - Salat berjamaah di masjid, dalam rangka menanamkan rasa persamaan dan persaudaraan sesama manusia. - Penunaian ibadah haji sekali setahun. - Puasa ramadhan, konsep zakat, infak dan shadaqah
  • 84. Bidang ekonomi  Ekonomi Islam merupakan sekumpulan dasar-dasar ekonomi yang disimpulkan dari al-Qur’an dan Hadis yang merupakan bangunan perekonomian yang didirikan atas dasar-dasar tersebut sesuai dengan lingkungan sekitarnya.
  • 85. Ciri ekonomi Islam secara khusus adalah : 1) Ekonomi Islam merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam. 2) Ek. Islam merealisasikan keseimbangan individu dan kepentingan masyarakat, dunia dan akhirat. (QS’ Al- Qashash : 77)  Asas pokok pendirian ekonomi Islam ada 5 : 1. Kewajiban usaha (wujubul amal), Islam melarang jadi orang peminta-minta, pemalas dan putus asa. 2. Membasmi pengangguran (maqtul bithalah). Akibat dari dibasminya pengangguran, maka kelaparan dapat dihindari, pekerjaan terjamin, kemiskinan teratasi, timbul organisasi sosial, dan mendorong masyarkat supaya suka memberi.
  • 86. 3. Mengakui hak milik. Dalam ISlam seseorang bekuasa untuk memiliki harta, memakai dan mempergunakannya dan memberikannya pada orang lain. 4. Tunduk dan patuh di bawah kesejahteraan sosial. Pengakuan ats hak milik harus diimbangi dengan prinsip yakni mengutamakan kepentingan masyarakat umum.
  • 87. Nilai dasar ekonomi ISlam :  Nilai dasar pemilikan dalam sistem ekonomi Islam  Keseimbangan, kesederhanaan, hemat dan menjauhi mubazir.  Keadilan Pandangan Islam dalam ekonomi dicerminkan dalam ajaran fiqh yang menjelaskan bagaimana hubungan suatu usaha, berzakat dan juga dalam berkonteks ekonomi.
  • 88. Karakteristik dalam bid. Kesehatan  Islam sangat memperhatikan kesehatan dengan cara : Pertama, mengajak dan menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri (badan, makanan, minuman, pakaian) dan lingkungan, Kedua, mempertahankan kesehatan yang dimiliki agar tetap sehat. (QS. Al-BAqarah : 222, Al Mudatsir : 4-5)  Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsif pencegahan lebih baik dari pengobatan (alwiqayah khair minal al’ilaf)
  • 89.  Ajaran Islam untuk menjaga kesehatan dapat dilihat dari beberapa bentuk perintah : membersihkan dari hadas (mandi janabah, wudhu), membersihan badan, pakaian dan tempat dari najis), bersiwak, perintah menyamak kulit dan membersihkan bejana bila dijilat anjing .  Islam juga disamping memperhatikan kesehatan fisik akan tetapi juga mental :
  • 90. Ciri kesehatan mental menurut M. Mahmud :  Kemapanan, ketenangan, rileks batin dalam menjalankan kewajiban baik terhadap dirinya, masyarakat maupun Tuhannya.  Menerima keberadaan dirinya dan keberadaan orang lain.  Adanya kemampuan untuk memelihara dan menjaga diri.  Kemampuan untuk memilkul tanggung jawab, baik terhadap dirinya, keluarga, sosial dan agama.
  • 91.  Memiliki kemampuan untuk berkurban dan menebus kesalahan yang diperbuat.  Kemampuan individu untuk membentuk hubungan sosial yang dilandasi sikap saling percaya dan saling melengkapi.  Memiliki keinginan yang realistis, sehingga dapat diraih secara baik  Adanya rasa kepuasan, kegembiraan, kebahagian dalam menyikapi dan menerima nikmat.
  • 92. Karakteristik di bidang Politik  Politik diartikan sebagai pengetahuan mengenai ketatanegaraan/kenegaran sperti cara pemerintahan, kebijaksanaan, mengenai suatu pemerintahan sebuah negara atau terhadap negara lain. Dalam bahasa Arab politik diwakili oleh kata As-Siyasah dan Daulah.  ISlam tidak menetapkan bentuk pemerintahan tertentu. Namun yang terpenting bentuk pemerintahnnya harus digunakan sebagi alat untuk ekadilan, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan, kedamian dan ketentraman masyarakat. (Munawir Sadzali, ISlam dan Ketatanegaraan, 1992 : 56)
  • 93. Menurut Kontuwijoyo Islam memiliki konsep tentang politik. Harun Nasution menegaskan persoalan yang pertama timbul dalam Islam menurut sejarah bukan persoalan keyakinan tetapi politik.  Menurut Kontuwijoyo, Ciri ajaran Islam bisa dilihat dari konsepnya di bidang politik seperti mentaati pemimpin (ulil amri) termasuk penguasa dibidang politik, pemerintahan dan negara (An-Nisa : 59)  Islam tidak mengajarkan ketaatan yang buta kepada pemimpin, tetapi ketaatan kritis, yakni ketaatan yang didasarkan pada kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya. Jika bertentangan boleh dikritik atau diberi saran agar kembali pada jalan yang benar.
  • 94. Menurut Fazlur Rahman, kendatipun tidak menyatakan secara gamblang pendapatnya mengenai konsep Islam mengenai Negara (pemerintahan), nampaknya lebih cenderung berpendapat bahwa Islam tidak mengajarkan secara jelas mengenai system kenegaraan tetapi mengakui bahwa terdapatnya sejumlah tata nilai dan etika dalam al-Qur'an. Kendatipun Nabi Muhammad tidak pernah menyatakan dirinya sebagai pemimpin Negara, tetapi dia telah menjadikan Negara sebagai alat bagi agama Islam untuk menyebarkan dan mengembangkan agama. Namun Fazlur Rahman lebih tegas menyatakan bahwa "antara agama dan politik tidak bisa dipisahkan.
  • 95. Tujuan Politik dalam Islam  Untuk melaksanakan ketentuan agama sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya dengan ikhlas, memerangi kebathilan supaya semua melakukan ketaatan pada Allah.  Memperlihatkand an mengurus persoalan- persoalan duniawi, seperti neghimpun dana dari sumber-sumber yangs ah, menyalurkan kepada yang berhak menerimanya dan mencegah kezaliman (Muhibbin, Hadis Politik, 1979 : 33)
  • 96. Karekteristik dilihat dari segi Pekerjaan  Islam memandang bahwa kerja adalah ibadah pada Allah. (Al-Mulk : 2) Allah menjadikan hidup dan mati sebagai ujian untuk melihat siapa yang lebih baik amalnya.  Islam tidak menekankan banyaknya pekerjaan tetapi kualitas dan manfaat pekerjaan. Islam memandang bahwa pekerjaan yang bermutu adalah pekerjaan yang profesional, yang ditunjang dengan ilmu pengetahuan. Kerja dalam Islam adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup, mencapai kesuksesan dan sarana ibadah pada Allah. (Jum’ah : 10)
  • 97. Karakteristik dalam bid. Disiplin Ilmu  Islam sangat menekankan disiplin dalam berbagai kehidupan terutama dalam hal waktu. Islam sangat menghargai tentang waktu (QS. Al- Ashr : 1-3)  Muhammad Rifa’i menjelaskan bahwa isi Al- Qur’an dan hadis terdapat perintah yang mewajibkan setiap org yang berilmu baik laki- laki maupun perempuan agar tergolong umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan kebodohan.
  • 98. Karekter dalam bidang Akidah  Mentauhidkan Allah  Tidak ada paksaan dalam beragama  Memberikan kebebasan dalam beragama. Dalam bidang Ibadah : - Ibadah adalah pengabdian pada Allah - Tidak bertentangan dgn syariat; - Tidak boleh adanya kreasi dalam ibadah makhdah.
  • 99. Bid. Agama : Bid. Kehidupan: •Mentahuidkan Allah •Menekannkan keseimbangan •Tdk ada paksaan dlm agama •Menolak sekularisme, hedonisme(senang-senang) dan •Memberikan kebebasan dlm beragama pragmatisme Bid. Ibadah : Bid. Kesehatan : •Amal ibadah adalah pengabdian •Mendorong kebersihan lahir dan bathin •Tdk bertentangan dengan syariat •Mengutamakan tindakan preventif •Dlm ibadah makhdah tdk ada kreativitas Bid. Politik : •Taat pada pemimpin Bid. Akidah : •Tdk mengatur bentuk negara, tapi mengantur •Tdk mentolerir kesyirikan, khurafat, tahayul prinsif bernegara •Ada perpaduan iman, islam dan ihsan Bid. Pekerjaan : •Bekerja merupakan ibadah Bid. Kebudayaan : •Menjaga kualitas dan manfaat pekerjaan •Terbuka thp kebudayaan •Mendorong agar memiliki etos kerja tinggi •Mendorong umatnya untuk melahirkan kebudayaan •Selektif dalam bekerja •Akomodatif terhadap budaya •Selektif sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis Bid. Keilmuan •Mendorong umatnya untuk menggali berbagai ilmu Bid. Pendidikan : •Tidak ada dikhotomi Ilmu (ilmu dunia dan akhirat) •Pendidikan tidak mengenai usia •Ilmu pengetahuan utk kedekatan pada Allah •Pendidikan hak setiap individu •Memiliki rumusan yg jelas : tujuan, pendidik, metode, sarana Bid. Ekonomi : Bid. Sosial : -Menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba •Islam sebagai rahmatan lil’alamin -Mendorong prkatik ekonomi yg beretika •Mendorong kepedulian thp sesama -Mendorong sistem ekonomi yg berpihak •Menghormati HAM pada masyarakat •Memandang manusia derajatnya sama •- Mengembangkan sikap tasamuh
  • 100. KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM  Islam adalah Agama Fitrah  Islam adalah Agama yang Mudah atau Ringan  Islam adalah Agama Moderat  Islam Agama Rasional  Islam Agama Tauhid  Islam Agama Sempurna
  • 101. TAUHID DAN ILMU PENGETAHUAN  Pengertian Tauhid, Istilah tauhid secara etimologis berasal dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhîdan, yang artinya mengesakan, menyatukan. Jadi tauhid adalah suatu agama yang mengesakan Allah. Dalam ilmu Ushuluddin, tauhid dibagi menjadi dua kategori, yaitu tauhid uluhiyah dan tauhid rububiyah. Esensi atau pokok tauhid adalah menyadarkan kepada manusia, kaum beriman, bahwa Allah eksistensinya tunggal, kita mempunyai akidah dan keyakinan bahwa Allah maha esa, tidak tertandingi, tidak dapat disamakan, tempat bergantung segala makhluk, serba sempurna, serba maha suci, sehingga ada dua puluh sifat Allah dalam Ilmu Kalam.
  • 102.  Disamping itu, ada pengertian tauhid rububiyah, dalam arti bahwa Allah Rab, Tuhan, yang memperhatikan, take cere, mengatur, menyantuni, memberi supervisi secara detail, dan teliti terhadap segala makhluk yang telah diciptakannya. Dengan kata lain, sesunguhnya setiap makhluk yang kelihatan ataupun yang tidak, selama hidupnya berada dalam supervisi, dalam pengawasan dan penanganan Allah
  • 103. Menurut Amin Rais tauhîdullah, menurunkan atau mengisyaratkan adanya lima paket pengertian, Pertama, tauhîdullah jelas mengajarkan kepada manusia untuk harus beriman tentang adanya Unity of Godhead, yaitu (kesatuan ketuhanan). Kedua, kesatuan ketuhanan ini pada konsekwensi logisnya menimbulkan Unity of Creation, (kesatuan penciptaan). Seluruh makhluk di alam semesta ini, baik yang kasat mata maupun yang tidak kelihatan, baik yang bisa dideteksi, diobservasi, diukur dengan alat-alat pengukuran maupun diluar itu, yang ghaib maupun yang lahir, dalam konsep tauhid semua merupakan ciptaan Allah. Ketiga, konsekwensi berikutnya, karena umat manusia merupakan bagian dari makhluk Allah, maka tentu kita harus percaya akan adanya Unity of Mankind, (kesatuan kemanusiaan). Jadi semboyan mankind is one- terlepas dari warna kulit, latar belakang, bahasa, geografi, sejarah dan segala macam perbedaan yang melatarbelakangi keragaman umat manusia tidak menghilangkan pengertian substantive atau principal bahwa didunia ini ada kesatuan kemanusiaan.Keempat, karena ada kesatuan kemanusiaan, tentu ada Unity of Guidance, kesatuan pedoman hidup bagi orang beriman dan pedoman hidup itu adalah wahyu Allah
  • 104. Jadi karena manusia adalah ciptaan Allah, maka hanya Allah zat yang paling mengetahui kemana manusia harus pergi, usaha apa yang harus dilakukan manusia agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Kelima, karena ada Unity of Guidance, maka hidup kita di alam fana ini akan bermuara kepada akhir yang sama. Sehingga tujuan hidup manusia seharusnya sama secara konseptual dan teoritis, yaitu adanya Unity of The Porpose of Life, adanya satu kesatuan tujuan hidup. Oleh karena itu perbedaaan profesi, inklinasi, menempuh beragam orientasi hidup, tetapi didalam konsep yang paling dasar karena manusia adalah satu, pedoman hidupnya adalah satu, maka tujuan hidup manusia juga adalah satu yaitu mencari mardhatillah (keridhaan Allah). 
  • 105. Pengertian ini dapat dijabarkan lebih lanjut, yang meliputi: Pertama, seorang muslim harus berani mengatakan tidak pada kebatilan, pada segenap manifestasi thâghûth,[1] dan pada setiap kebenaran. Jadi, kalau semangat tauhid merosot, maka keberanian untuk mengatakan tidak sama saja, yaitu akan mengalami kemerosotan juga. Padahal seorang muslim adalah orang yang mengatakan walam yakhsya illa Allah. Kedua, setelah seorang bertauhid meniadakan apa-apa yang selain Allah, kemudian beriman kepada Allah dengan keyakinan yang penuh sehingga keyakinan itu menjadi utuh. Tauhid dalam tingkatan ini meyakini bahwa kebenaran hanya datang dari Allah, (Q.S. Yunus, [10]: 35). Ketiga, manusia muslim mempunyai proclamation atau declaration of life, proklamasi atau deklarasi kehidupan yang dituntunkan oleh Al-Qur'an sendiri, yaitu dengan kata-kata qul inna shalâti wanusukî wamah yâya wamamâti lillahi rabbil 'alamîn, lâ syarîkalahu wabidzâlika umirtu wa ana awwalul muslimîn.  [1]Thâgûth adalah syaitan dan segala sesuatu yang memalingkan manusia dari menyembah kepada Allah. Amin Rais menafsirkan bahwa thâgûth bisa berwujud seorang dewa yang dihayalkan manusia, bisa berupa ideologi yang disembah umat manusia, dan bisa berupa seorang pemimpin yang mengangap dirinya sebagai Tuhan, juga bisa berupa mitos yang diyakini akan menyebabkan kecelakaan dan keselamatan suatu bangsa. Thâgûth dalam pengertian modern adalah berupa tiran. Amin Rais, Tauhid Sosial…, hlm. 37.
  • 106. MAKNA TAUHIDULLAH Unity of Godhead, Unity of Creation, Unity of Mankind, Unity of Guidance, Unity of The Porpose of Life,
  • 107. Inilah deklarasi kehidupan seorang muslim, "Sesungguhnya shalatku dan ibadahku, hidupku dan matiku, aku persembahkan semata-mata lillahi rabbil 'alamin, kepada Allah Tuhan sekalian alam, tiadak ada sekutu baginya. Demikianlah aku diperintahkan dan aku ini termasuk orang-orang yang berserah diri. Orang yang sudah mempunyai komitmen utuh kepada Tuhan, apalagi sudah mendeklarasikan kehidupan ini seperti itu, maka akan melihat dunia ini menjadi satu panggung kehidupan yang jelas, bening, mudah, tidak ruwet, tidak pathing penthalit, karena kacamata tauhid. Keempat, kita berusaha menterjemahkan keyakinan kita menjadi kongkrit, menjadi satu sikap budaya untuk mengembangkan amal shaleh. Al-Qur'an ada ratusan ayat yang menggandengkan antara alladzina âmanu dengan wa'amilush shâlihât. Jadi iman dan amal sholeh bergandengan sangat dekat, seolah-olah hampa kosong iman seseorang kalau tidak ada amal sholeh yang menyertainya, yang secara kongkrit membuktikan bahwa ada iman di dalam hatinya.
  • 108.  Jadi manifestasi tauhid, deklarasi kehidupan dari tingkatan keempat ini adalah sikap budaya, sikap mental, dan kehidupan untuk menyebarkan amal sholeh dalam setiap kesempatan, Sehingga ciri orang Islam, ciri orang yang bertauhid, kapan dan dimana saja ia hidup, harus mengerjakan amal sholeh. Kelima, orang yang bertauhid mengambil kriteria atau ukuran baik dan buruk, ukuran yang terpuji dan tercela atau terkutuk, kembali kepada tuntunan ilahi.
  • 109. Perintah untuk mentauhidkan Allah al: QS. Al- Ikhlas : 1-4, dan larangan syirik QS. Luqman : 13)  Fungsi manusia dialam : sebagai khalifah (QS. Al- Baqarah : 30) dan abdullah. Qs. Adz-dzariat : 56)  Hakikat manusia sebagai khalifah fil ardhi, yaitu wakil Tuhan dimuka bumi. Mewakili Tuhan artinya memerankan diri sebagai pencipta. Realisasi tugas penciptaan dibumi ialah dengan menciptakan peradaban dan kebudayaan untuk kemakmuran dan kesejahteraan hidup bersama. Kedudukan khalifah ini hanya diberikan kepada manusia, bukan kepada makhluk lainnya.
  • 110.  Tugas kekhalifahan yang diemban manusia menuntut manusia untuk melakukan berbagai peran agar tetap pada jalur peradaban. Pertama, manusia berperan sebagai khalifah agar mempunyai wewenang memimpin untuk menentukan pilihan dengan mempergunakan akal untuk bebas dari berbagai hal yang menganggu ketentraman hidup, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.  Sebagai khalifah, manusia merupakan penterjemah segala sifat-sifat Allah dalam kehidupan dan penghidupan manusia dalam batas-batas kemanusiaan. Sebagai khalifah, manusia bertugas mensyukuri segala nikmat Allah, dalam arti mempergunakan anugerah Allah (berupa alam, jiwa raga manusia) sesuai dengan kehendak penganugerahnya semaksimal mungkin yakni memakmurkan bumi, mem-budaya-kan alam atau mengkulturkan naturalam. Ketika manusia membudayakan alam, didalam waktu yang sama mereka harus menjiwai dan menopang kebudayaan atau kultur dengan nilai-nilai atau norma- norma universal dan eksternal: yakni wahyu ilahi atau al-Islam, tegasnya manusia harus mengislam-kan kebudayaan atau kultur (QS.al-An'am [16]: 14-18, QS. an-Nahl [6]: 165, QS. An-Nahl [16]: 60 dan QS. Al-Anfâl [8]:24)
  • 111. Hakikat manusia sebagai khalifah adalah pembentuk kebudayaan dan peradaban, kebudayaan dan peradaban sebagai proses eksistensi khalifah adalah amal sebagai kesatuan pikiran dan qalbu dalam realitas perbuatan kreatif.  sebagai 'abd yang bawaan kodratnya adalah tunduk dan patuh, pada dasarnya adalah terikat sepenuhnya dengan sunah Allah, terikat pada tangung jawab etik.  sebagai 'abd agar tetap patuh dan tunduk melaksanakan perintah Tuhan dengan menyerahkan diri melalui ibadah dan hukum- hukum yang mengikat kodrat alamiyah agar terhindar dari kebobrokan moral dan akhlak.
  • 112. Islam memandang bahwa keberadaan alam semesta adalah untuk memenuhi kepentingan manusia, dalam rangka mewujdukan tujuan hidup manusia.  Tauhid mendorong manusia untuk menguasai dan memanfaatkan alam karena alam sudah ditundukan untuk kepentingan manusia.  Konsekwensi dari tauhid adalah bahwa manusai harus menguasai alam dan haran tunduk pada alam. Menguasai alam berarti menguasai hukum alam, dari hukum alam ini ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan. Sebaliknya syirik berarti berarti tunduk pada alam, tunduk apda alam berarti dikuasai oleh alam. Ketika manusia dikuasai alam, maka kehidupan manusia akan identik dengan kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan.
  • 113. Hubungan antara iman dan ilmu dalam ISlam  Menuntut ilmu adalah hasil dari perwujudan perintah Tuhan, untuk memperhatikan alam dan memahaminya, sebagai penyikapan tabir kemaha besarannya.  Dalam proses mengenal Tuhan, manusia dapat memahami melalui tanda- tandanya/ayat-ayatnya “wahyu”, jagad raya, dan manusia”
  • 114. Menurut Nurkhalis Madjid manusia yg mampu menangkap tanda Tuhan dalam alam raya adalah : 1. Mereka yg berpikir mendalam (ulul albab) 2. Mereka yg memiliki kesadaran tujuan dan makna hidup abadi; 3. Mereak yg menyadari penciptaan alam raya sebagai manifestasi wujud transendental; 4. Mereka yg berpandangan positif dan optimis terhadap alam raya, dan menyadari bahwa kebahagiaan dapat hilang karena pandangan negatif fesimis terhadap alam.
  • 115. Dorongan Islam dalam Menggali Ilmu Pengetahuan  a. QS. Ali Imran [3]: 190  Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang- orang yang berakal.  Dalam al-Qur'an, ulu al-albab, bisa mempunyai berbagai arti tergantung dari penggunaannya. Dalam A Concordance of the Qur'an (Hanna E. Kassis, 1983), kata ini bisa mempunyai beberapa arti:: (1) Orang yang mempunyai pemikiran (mind) yang luas atau mendalam; (2) Orang yang mempunyai perasaan (heart) yang peka, sensitive atau yang halus perasaannya; (3) Orang yang memiliki daya pikir (intellect) yang tajam atau kuat; (4) Orang yang memiliki pandangan dalam atau wawasan (insight) yang luas, dan mendalam; (5) Orang yang memiliki pengertian (understanding) yang akurat, tepat atau luas, dan (6) Orang yang memiliki kebijakan (wisdom), yakni mampu mendekati kebenaran, dengan pertimbangan- pertimbangan yang terbuka dan adil.
  • 116. Ciri Ulul Albab : Pertama, bersungguh-sungguh mencari ilmu Kedua , mampu memisahkan yang jelek dan yang baik, kemudian ia pilih yang baik, walaupun ia harus sendirian mempertahankan kebaikan itu dan walaupun kejelekan itu dipertahankan oleh sekian banyak orang ; Ketiga , kritis dalam mendengarkan pembicaraan, pandai menimbang- nimbang ucapan, teori, dalal, argumentasi yang disampaikan orang lain. Keempat , bersedia menyampaikan ilmunya kepada orang lain untuk memperbaiki masyarakatnya; bersedia memberikan peringatan kepada masyarakatnya, mau beramar ma'ruf nahi munkar dan mempunyai kepedulain dan kepekaan terhadap masyarakat dan lingkungannya. Kelima, tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah. Keenam , mereka adalah orang-orang, baik laki-laki maupun perempuan yang terus-menerus mengingat Allah dengan ucapan dan atau hati, dan dalam seluruh situasi dan kondisi, saat bekerja atau istirahat, sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring atau bagaimanapun, dan mereka memikirkan tentang penciptaan yakni kejadian dan system kerja langit dan bumi, dan setelah itu berkata sebagai kesimpulan: Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan alam raya dan segala isinya ini dengan sia-sia tanpa tujuan yang hak.
  • 117. Al-Quran mendorong untuk bersikap dan memiliki kesadaran ilmiah yg diungkapkan al-Qur’an antara lain :  1. Memikirkan makhluk yg ada dilangit dna bumi (QS. Ali Imran : 190- 191)  Memikirkan dirinya sendiri, bumi yg ditempatinya dan alam yg mengitarinya (QS. Ar-Rum : 8, Adz-Dzariat : 20-21, al-Ghasyiayah : 17-20)  Mebangkitkan pada diri setiap muslim kesadaran ilmiah utk memikirkan, memahamid an menggunakan akal (QS.Al-Baqarah : 219, al-Hasyr : 21, Yunus : 21, al-Ra’d : 3, al-’Araf : 32, al-An’am : 65- 97 dan 98)  Mengangkat org yg beriman dan berilmu (Al-Mujadilah : 11)  Tidak menyamakan org yg berilmu dan tiak berilmu/jahil (QS. Al- Zumar : 9)  Memerintahkan agar meminta nikmat ilmu pada Tuhan (QS. Thaha : 114)  Allah mengumpulkan ilmu falaq, botani, geologi dan zoologi, serta menajdikan semuanya sebagai endorong rasa takut pada-Nya (QS. Fatir : 27-28)  Dlm Al-Qur’an memuat isyarat-isyarat ilmiah spt:
  • 118. Perkawinan antar tumbuhan (QS. Al-Hijr : 22)  Berkurangnya oksigen pada lapisan udara yg tinggi : QS al-An’am : 125  Embriologi (QS. Al-Thariq : 5-7, al-Hajj : 5, al- Mukminun : 12-14.  Butuhnya kehidupan akan air (QS. Al-Anbiya : 30)  Cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri, sedang cahaya bulan adalah pantulan (dari cahaya matahari) QS. Yunus : 5)  Hal ini memberikan pemahaman bahwa Ilmu agama dan ilmu umum hanya dapat dibedakan untuk kepentingan analisis, bukan untuk dipisahkan apalagi dipertentangkan.
  • 119. TEORI TASKHIR Tauhid Syirik Alam harus tunduk Syirik berarti tunduk dan dikuasai manusia kepada alam Menguasai alam berarti Tunduk kepada alam menguasai hukum alam berarti dikuasi alam Kehidupan yang dikuasai oleh Ilmu pengetahuan dan alam berarti kehidupan yang teknologi dikembangkan hampir identik dengan berdasarkan hukum alam kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan
  • 120. ALLAH AL-QUR’AN DAN HADIS JAGAD RAYA MANUSIA AYAT-AYAT ALLAH MANUSIA
  • 121. PARADIGMA KEILMUAN  Pandangan Sekuler (pemisahan ilmu dgn agama)  Pandangan Sosialis, (agama tidak ada iptek lepas sama sekali dari agama)  Pandangan Islam, (Agama dan iptek saling berkaitan)
  • 122. FAKTOR PENYEBAB SALAH PAHAM TERHADAP ISLAM  Dalam buku Syek Muhammad Qutb dalam bukunya Subuhat Hawlil Islam yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia tahun 1980 dengan judul Salah Paham Terhadap Islam yang dikutif Daud Ali (1998) memberikan gambaran umum tentang Islam yang disalahpahamkan bukan saja oleh orang-orang non Muslim, tetapi juga oleh orang-orang Islam sendiri. Kesalahpahaman itu disebabkan karena beberapa hal, diataranya adalah 1). Salah memahami ruang lingkup agama Islam; 2). Salah menggambarkan segmen-segmen atau bagian- bagian kerangka keseluruhan ajaran agama Islam dan 3). Salah dalam mempergunakan metode pengkajian Islam. Kekeliruan lain adalah itu terjadi pada kurikulum pendidikan agama Islam.