Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar stoikiometri dalam larutan kimia, termasuk definisi mol, massa molar, konsentrasi larutan, satuan konsentrasi fisika dan kimia seperti persen, molaritas, normalitas, dan molalitas. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pengenceran larutan serta contoh perhitungan stoikiometri dalam reaksi larutan dan titrasi.
2. KONSENTRASI LARUTAN
A. Konsep mol
Mol : Satuan jumlah suatu zat dalam perhitungan kimia
( 1mol=12 gr atom C-12)
= 6,02 x 1023 atom
Contoh: 1mol atom Zn = 6,02 x 1023 atom Zn
0,5 mol Zn = 0,5 x 6,02 x 1023 atom Zn
5 mol molekul air = 5 x 6,02 x 1023 molekul air
0,4 mol besi = 0,4 x 6,02 x 1023 atom Fe = 2,4 x 1023 atom Fe
B. Massa Molar
Massa 1 mol zat dalam satuan gram
massa (gr) massa ( gr )
mol = ----------------- atau mol = ----------------
Ar Mr
3. C. Konsentrasi larutan
1.Larutan : zat terdispersi dalam zat lain dengan diameter < 100 µm
Jumlah pelarut > zat terlarut
pelarut universal = air
2. Konsentrasi
(Kadar = kepekatan )
Banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan
Gambar . Konsentrasi dalam bentuk persen
volume dari Vinegar atau Asam Cuka
4. D. Satuan Konsentrasi
1. Fisika : *Persen % ( B/B, B/V, V/B, V/V )
banyaknya zat (gr)
*Perseribu 0/00 = ------------------------ x 1000 0/00
jumlah larutan
*BPJ = ppm
zat
= -------- x 1000.000 bpj ( mg/Kg atau mg/L )
larutan
5. E. Satuan Kimia
1. Molaritas ( M ) : banyaknya mol zat d dalam 1 L larutan
mol
M = --------
L
2. Normalitas ( N ) : banyaknya mol ekivalen zat dalam 1 L larutan
mol ekivalen = mol x valensi
rumus ; N = mol x valensi zat
3. Molalitas ( m ) : banyaknya mol zat dalam 1000 gr pelarut
mol zat
m = ----------------
1000 gr pelarut
4. Fraksi mol ( X ) : menyatakan perbandingan antara mol zat terlarut
atau pelarut dg jumlah mol seluruh zat
mol zat terlarut
X =-----------------------------------------------
mol zat terlarut + mol zat pelarut
7. Contoh:
4 gram Natrium hidroksida dilarutkan dengan air sampai
massanya 100 gr
(diketahui Mr NaOH = 40 , Air = 18 , massa jenis air = 1 )
Hitunglah kadarnya dalam :
a. % b/v b. perseribu c. bpj
d. Molar e. Normal f. Fraksi mol
8. PENGENCERAN
Membuat larutan supaya lebih encer dengan cara menambah pelarutnya.
Rumus : Vp x Kp = Ve x Ke
Vp = volume pekat Kp = Konsentrasi pekat
Ve = vol encer Ke = Konsentrasi encer
Atau V1 . N1 = V2 . N2
V = Volume
N = Normalitas
10. Contoh
Botol asam klorida yg diambil dari gudang beretiket 35 %.
Kita membutuhkan larutan asam dengan kadar 25 % sebanyak 100 ml.
Berapa liter kita harus mengambil HCl yang berasal dari botol tersebut ?
Jawab:
Vp = ? Ve = 100 ml
Kp = 35 % Ke = 25 %
Maka : Vp x 35 = 100 x 25
100 x 25
Vp =------------------ = 71,428 ml
35
Sehingga HCl yang harus diambil dari botol sebanyak 17,428 ml
11. Untuk mendapatkan larutan 1 N, maka zat yang dibutuhkan hanya 49 gram
H2SO4 dilarutkan kedalam 1 Liter air, karena dengan 49 gram atau 0.5 molar
sudah dihasilkan satu muatan dari zat-zat yang terionisasi.
12. Satuan konsentrasi dalam bidang kedokteran dan biologi
a. Persen Miligram (% mg)
Ada 2macam : a. persen berat-volume
b. persen milligram
Misal , nitrogen urea dalam darah diukur dalam persen
milligram. Tingkat urea darah 32% milligram artinya
dalam 100 ml atau 1dL (desi liter) darah, terdapat 32 mg
darah ( 32 mg/dL ).
mg zat terlarut
persen milligram (% mg) = ---------------------- x100%
100 mL larutan
13. 1. Berapa gram Natrium Sulfat yg diperlukan untuk membuat 20
ml larutan 9,0% mg
Jawab:
9,0% mg artinya dalam 100 mL terlarut 9,0 mg Natrium Sulfat. Untuk
membuat 20 mL diperlukan :
20 ml
------- x 9,0 mg = 1,8 mg natrium sulfat
100 mL
2. Hitung konsentrasi Na+ dlm % mg. jika 5mL darah
mengandung 0,14 mg Na+ ?
Jawab :
0,14 mg Na+ X
-------------- = --------- ------ X = 2,8 mg Na +
5,0 mL 100 mL
Konsentrasi Na+ = 2,8 % mg
14. b.Ekivalen
para ahli kesehatan menyatakan komponen ionik dalam
darah dalam muatan ionnya. Satuan yg dugunaklan adalah
Ekivalen ( Eq). __________________________
1 Eq = 1 mol muatan ( + atau - )
________________________________________
1 Eq Na+ = 1 mol Na+ = 23 g
1 Eq Mg2+ = ½ mol Mg2+ = 12 g
1 Eq HCO3- = 1mol HCO3- = 61 g
Karena konsentrasi ion dalam darah sangat encer, maka
biasanya digunakan miliekivalen ( m Eq)
_________________
1 Eq = 1000 m Eq
_________________
15. Hitunglah jumlah miliekivalen ion Ca2+ yg terdapat alam 100 mL
darah 0,1% (w/v Ca2+ )
Jawab : 0,1 g Ca2+
Ca2+ 0,1 (w/v) = ------------
100 mL
Dalam 100 mL Ca2+ 0,1% mengandung 0,1 g Ca2+
1 Eq Ca2+ = 20 g 1 Eq Ca2+
0,1 g Ca2+ = 0,1 x -------------- = 0,005 Eq Ca2+
20 g
Atau = 5 m Eq Ca2+
16. Hitunglah berapa mg ion K+ yg terdapat dalam cuplikan darah
yg mengandung 2,5 m Eq ion K+
Jawab :
1 Eq K+ = 39,1 g
2,5 m Eq K+ = 0,0025 x 99,1 g
= 0,09805 g
= 98 mg K+
17. STOIKIOMETRI REAKSI DALAM LARUTAN
Sebagian besar reaksi larutan --- dalam larutan berair.
Di antara zat-zat dalam larutan berlaku hukum kekekalan.
( persamaan kimia selalu balans)
Selain menggunakan massa molar sebagai faktor konfersi
dalam konversi molar dan jumlah bahan kimia, juga
digunakan konsentrasi sbg faktor konversi antara
volume larutan dan jumlah bahan bahan kimia.
Misal: reaksi yg digunakan untuk prodksi bromin unsur dari
garamnya dalam larutan.
2 Br–(aq) + Cl2 (aq) -- 2 Cl-(aq) + Br2(aq)
Jika 50 ml larutan NaBr 0,06 M. Berapa volume laruatan Cl2 0,05 M
diperlukan untuk bereaksi sempurna dg Br ?
18. *Langkah pertama : mencari bahan kimia ion Bromida yg ada
: 0,05 L x (0,06 mol/ L) = 3,00 x 10 -3 mol Br -
*Kemudian konversi mol Cl2 dan Br - untuk mendapatkan Cl2
Cl2 yag bereaksi= ½ x 3,00 x10-3 = 1,50 x 10-3 mol Cl2
*Maka Volume klorin larutan diperlukan :
V: 1,50 x 10-3 mol = 3,0 x 10 -2 L larutan -- 30 mL lart Cl2
0,05 mol/L
Konsentrasi ion klorida sesudah reaksi sempurna :
[ Cl- ]= 1,50 x 10-3 mol = 0,0375 M
0,08 L
19. Penggunaan dalam Titrasi.
Salah satu teknik yg paling penting dalam kimia analitik adalah
Titrasi, yaitu penambahan secara cermat volume suatu
larutan yang mengandung zat A yg konsentrasinya diketahui,
kepada zat kedua yang mengandung zat B yg konsentrasinya
yidak diketahui, yang akan mengakibatkan reaksi antara
keduanya secara kuantitatif.
Selesainya reaksi yaitu pada titik akhir, ditandai dg perubahan
sifat fisis, misalnya warna. Dalam reaksi yg tidak berwarna
dapat ditandai dg menambahkan zat indikator
20. Pada titik akhir akan dapat mengetahui jumlah jumlah zat
yg ada dalam sampel (B) dari perhitungan dalam kaitan
reaksi antara lart A dg Lart B.
Raksi yang bisa terjadi :
reaksi asam –basa
reaksi Redoks ( reduksi – oksidasi )