SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
L/O/G/O

SGD A5
Dewa Ayu Indah Gitaswari
I Wayan Rivandi Pradiyadnya Mardana
Sherly Yunita
Tintyani Rahmani Wikananda

(1202005140)
(1202005125)
(1202005012)
(1202005191)

Infeksi Nosokomial
Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana 2013
OUTLINE
PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi, Patogenesis, Etiologi,
Transmisi, Manifestasi Klinis,
Penatalaksanaan dan Pecegahan
RINGKASAN
PENDAHULUAN
Penelitian yang dilakukan oleh
Survei yang dilakukan di 11
rumah
World sakit di DKI Jakarta pada
Health
Organization
2004 menunjukkan sakit 9,8%
(WHO) di 55 rumahbahwa di 14
pasien rawat inap mendapat
negara didapatkan data bahwa
infeksi
nosokomial
selama
8,7% pasien yang dirawat di
dirawat.
rumah sakit mengalami infeksi
nosokomial.
Hasil survei di Rumah Sakit
Umum Pusat (RSUP) Sanglah
Denpasar didapatkan data 144
kejadian
infeksi
nosokomial
selama tahun 2011.
Raka Lul. Prevention and control of hospital-related infections in low and middle income countries. The Open Infetious Disease Journal. 2010;4:125-131.
World Health Organization. National Guideline On Hand Hygiene For Prevention of Hospital Acquired Infection (HAI). Geneva : WHO. 2011:1-30.
Lindayati NLN. Pengaruh edukasi dengan metode demonstrasi cuci tangan terhadap perilaku penunggu pasien untuk melakukan cuci tangan dengan benar di
ruang nusa indah RSUP Sanglah Denpasar (Tanggal akses: 21 Desember 2013). Tersedia pada: http://www.sanglahhospitalbali.com
PENDAHULUAN
Masalah yang ditimbulkan dari infeksi
nosokomial:
 Pasien yang mendapat infeksi nosokomial
harus dirawat lebih lama di rumah sakit
 Meningkatkan angka morbiditas dan
mortalitas
 Menghabiskan biaya yang cukup besar bagi
pasien.

Raka Lul. Prevention and control of hospital-related infections in low and middle income countries. The Open Infetious Disease Journal. 2010;4:125-131.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis
Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Pencegahan

• Infeksi nosokomial adalah infeksi
yang didapat di rumah sakit pada
pasien rawat inap dengan tidak
adanya atau masa inkubasi sewaktu
masuk rumah sakit.
• Infeksi ini timbul setelah 48 jam
perawatan pada pasien rawat inap
atau dalam 30 hari setelah keluar
rumah sakit.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p.
2906-2910.
David OM, Famurewa O. Toward effective management of nosocomial infections in nigerian hospitals - a review. Academic Arena.
2010;2(5):1-7.
Samuel SO, Kayode OO, Musa OI, Nwigwe GC, Aboderin AO, Salami TAT, Taiwo SS. Nosocomial infections and the challenges
of control in developing countries. African Journal of Clinical and Experimental Microbiology. 2010;11(2):102-110.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Pejamu

Patogenesis
Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Pencegahan

Agen

Lingkungan
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Agen

Patogenesis
Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Pencegahan

Faktor yang dapat menyebabkan infeksi:
 Kemampuan
menempel
pada
permukaan sel pejamu
 Melakukan invasi dan reproduksi
 Kemampuan memproduksi toksin
 Kemampuan untuk menekan sistem
imun pejamu.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis
Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Pencegahan

Pejamu
 Umur
 Status imunitas pasien
 Penyakit yang diderita
 Obesitas dan malnutrisi
 Pasien yang menggunakan obat-obat
immunosupresan dan steroid
 Intervensi lainnya yang dilakukan
pada
tubuh
untuk
menegakan
diagnosis maupun terapi.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis
Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis

Lingkungan
 Faktor fisik : Suhu, kelembaban,
lokasi dan alat kesehatan yang
digunakan
 Faktor biologik : Serangga perantara
 Faktor sosial : Status ekonomi dan
perilaku.

Penatalaksanaan

Pencegahan

Darmadi. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika.
2008:131-135.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis
Etiologi

Infeksi nosokomial disebabkan
mikroorganisme yang berasal
orang lain (cross infection)
disebabkan oleh flora normal
pasien itu sendiri

oleh
dari
atau
dari

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Pencegahan

Agen infeksi penyebab
infeksi nosokomial :
- Bakteri
- Jamur
- Virus
- Parasit
Darmadi. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika. 2008:131-135.
David OM, Famurewa O. Toward effective management of nosocomial infections in nigerian hospitals - a review.
Academic Arena. 2010;2(5):1-7.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis

Bakteri penyebab
infeksi nosokomial
yang
tersering
adalah S. Aureus,
Proteus, E. coli,
dan pseudomonas.

Etiologi

Virus Hepatitis B
dan C, HIV, Ebola,
Sitomegalovirus,
influenza, herpes
simpleks,
dan
varicella-zoster
Bakteri

Virus

Parasit

Jamur

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Amoeba
histolitica, Giardia
Lamblia,
Cryptosporidium

Candida albicans,
Aspergillus spp.

Pencegahan
Darmadi. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika. 2008:131-135.
Adams K, Corrigan JM. Priority areas for national action. Tranforming health care quality. 2009.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis

Bentuk
Transmisi
1. Kontak :
a. Kontak
langsung

Keterangan

Transmisi
mikroorganisme
langsung permukaan
tubuh ke permukaan
tubuh

Contoh
Transmisi

Memandikan
pasien,
Etiologi
membalikkan
pasien,
dapat
Transmisi
terjadi di antara
dua pasien
Manifestasi
b. Kontak tidak Kontak dengan orang Jarum,
alat
Klinis
langsung
melalui
peralatan dressing,
dan
yang terkontaminasi sarung
tangan
Penatalaksanaan
tidak diganti di
antara pasien.
Pencegahan
TINJAUAN PUSTAKA
Bentuk
Keterangan
Transmisi
2. Droplet Transmisi terjadi ketika
Patogenesis
(Percikan) droplet
berisi
mikroorganisme yang
Etiologi
berasal
dari
orang
terinfeksi dalam jarak
Transmisi
dekat melalui udara
menetap / tinggal pada
Manifestasi
konjunctiva,
mukosa,
Klinis
hidung, dan mulut yang
terkena. Ukuran partikel
Penatalaksanaan
lebih dari 5 mikron.

Definisi

Pencegahan

Contoh
Transmisi
Terjadi
ketika
batuk,
bersin,
berbicara,
dan
saat
melakukan
tindakan khusus,
seperti
saat
melakukan
pengisapan lendir,
dan
tindakan
bronkoskopi.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis
Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Pencegahan

Bentuk
Transmisi
3. Airbone
(melalui
udara)

Keterangan
Transmisi
terjadi
ketika
menghirup
udara
yang
mengandung
mikroorganisme
patogen.
Ukuran
partikel kurang dari
5 mikron.

Contoh
Transmisi
Mikroorganisme
yang ditransmisi
melalui
udara
adalah
virus
Mycrobacterium
tubercolusis,
Legionella,
Rubeola,
dan
varicella
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis

Bentuk
Transmisi
4. Common
Vehicle

Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Pencegahan

5. Vectorborne

Keterangan

Contoh
Transmisi
Transmisi
Makanan,
mikroorganisme minuman, alat
patogen melalui kesehatan,
objek / benda dan peralatan
mati
lain
yang
terkontaminasi
Transmisi
Nyamuk, lalat,
mikroorganisme tikus,
melalui vector
serangga
lainya
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis
Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Kejadian dan jenis infeksi nosokomial berbeda
beda sesuai dengan tempat peralatan dan
tindakan yang dilakukan terhadap pasien,
seperti:
- Pemakaian infus dan kateter yang tidak
mengindahkan
antisepsis
dapat
menyebabkan komplikasi kanulasi intravena
- Infeksi saluran kemih pasca operasi
ginekologi
- Infeksi luka operasi dan infeksi luka bakar
- Infeksi bakteri gram (-) di ruang rawat
intensif dapat menyebabkan pneumoni.

Pencegahan
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
p. 2906-2910.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis
Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Pencegahan

Pemberian Antimikroba
• Empiris
• Definitif : Antimikroba bergantung pada
hasil tes suseptibilitas dari kultur.
Pemberian antibiotika :
Betalaktam (Sefalosporin, Sefoperazon,
Seftazidim i.v/i.m), Vancomycin
Pengobatan untuk pasien dengan ventilasi
mekanik (VAP) memakai kombinasi antibiotik
seperti sefalosporin generasi ketiga dan
aminoglikosida atau aztreoham
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p.
2906-2910.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis
Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Pencegahan

Mencuci tangan dan menggunakan
personal items
Menjaga kebersihan
Faktor nutrisi
Kontrol dan pengawasan
administrasi
Mencegah infeksi saluran kemih
Mencegah infeksi pasca operasi
Mencegah “waterborne” infeksi
Mencegah penyebaran TBC
Curtis LT. Prevention of hospital-acquired infections: review of non-pharmacological interventions. Journal of Hospital Infection.
2008;69:204-219
Allegranzi B, Pittet D. Role of hand hygiene in healthcare-associated infection prevention. Journal of Hospital Infection.
2009;73:305-315.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Patogenesis
Etiologi

Transmisi
Manifestasi
Klinis
Penatalaksanaan

Pencegahan
RINGKASAN
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit
pada pasien rawat inap dengan tidak adanya atau masa inkubasi
sewaktu masuk rumah sakit.
Mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit dapat
menyebabkan infeksi nosokomial melalui trasmisi, yaitu: kontak,
droplet, airbone, common vehicle, dan vectorborne.
Manifestasi klinis infeksi nosokomial yang biasa ditimbulkan
adalah kejadian infeksi saluran kemih, pneumonia, infeksi luka
operasi dan infeksi akibat luka bakar. Di ruangan rawat bayi,
infeksi nosokomial dapat terjadi pada permukaan kulit, selaput
lendir mulut, dan bisa menyebabkan diare sepsis, selulitis, dan
meningitis.
RINGKASAN
Penatalaksanaan infeksi nosokomial tergantung dari infeksi
yang ditimbulkan, dan pemberian obat-obatan seperti
antibiotik yang sesuai.
Pencegahan yang dilakukan adalah memastikan bahwa
semua prosedur dan tindakan medis serta perawatan harus
benar-benar aman atau bebas dari adanya mikroba patogen
sesuai standar.
Mencuci tangan adalah cara terbaik dan termudah yang
dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi
nosokomial.
Infeksi Nosokomial

More Related Content

What's hot

Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursingAmalia Senja
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiJoni Iswanto
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asmatrisnaif
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulinDasuki Suke
 
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Dewi Ratna Sari,SKep.Ns.M
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipFitria Anwarawati
 

What's hot (20)

Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksi
 
Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan Penyakit
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
 
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
 

Viewers also liked

(1) Infeksi nosokomial
(1) Infeksi nosokomial(1) Infeksi nosokomial
(1) Infeksi nosokomialMoh. Wildan
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialHetty Astri
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialCahya
 
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Joni Iswanto
 
Komkes ayun
Komkes ayun Komkes ayun
Komkes ayun Laily I
 
Biologi dasar dan perkembangan
Biologi dasar dan perkembanganBiologi dasar dan perkembangan
Biologi dasar dan perkembanganHetty Astri
 
PENYAKIT INFEKSI_Materi Dosen IKM
PENYAKIT INFEKSI_Materi Dosen IKMPENYAKIT INFEKSI_Materi Dosen IKM
PENYAKIT INFEKSI_Materi Dosen IKMdewisetiyana52
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZIShinta Handayani
 
Jurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
Jurnal Tentang Infeksi Saluran KemihJurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
Jurnal Tentang Infeksi Saluran KemihAsma Wati
 

Viewers also liked (14)

(1) Infeksi nosokomial
(1) Infeksi nosokomial(1) Infeksi nosokomial
(1) Infeksi nosokomial
 
Infeksi nosokomial UHAMKA
Infeksi nosokomial UHAMKAInfeksi nosokomial UHAMKA
Infeksi nosokomial UHAMKA
 
Nosokomial
NosokomialNosokomial
Nosokomial
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
 
Komkes ayun
Komkes ayun Komkes ayun
Komkes ayun
 
Biologi dasar dan perkembangan
Biologi dasar dan perkembanganBiologi dasar dan perkembangan
Biologi dasar dan perkembangan
 
Pencegahan Infeksi
Pencegahan InfeksiPencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi
 
DENGUE IN CHILDREN
DENGUE IN CHILDRENDENGUE IN CHILDREN
DENGUE IN CHILDREN
 
PENYAKIT INFEKSI_Materi Dosen IKM
PENYAKIT INFEKSI_Materi Dosen IKMPENYAKIT INFEKSI_Materi Dosen IKM
PENYAKIT INFEKSI_Materi Dosen IKM
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
 
Jurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
Jurnal Tentang Infeksi Saluran KemihJurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
Jurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
 

Similar to Infeksi Nosokomial

Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw KeperawatanMateri Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatanyohanes meor
 
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxAnamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxtohahakim
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoSoroy Lardo
 
5_Infeksi_nosokomial.ppt
5_Infeksi_nosokomial.ppt5_Infeksi_nosokomial.ppt
5_Infeksi_nosokomial.pptmuhammadimron53
 
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)Indah Triayu
 
Konsep penularan infeksi
Konsep  penularan infeksiKonsep  penularan infeksi
Konsep penularan infeksiIstiKhomariah
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)Muhammad Taqwan
 
Engga- epidemiologi 1.pptx
Engga- epidemiologi 1.pptxEngga- epidemiologi 1.pptx
Engga- epidemiologi 1.pptxHeppySetyaprima3
 
Kebijakan Zoonosis.pptx
Kebijakan Zoonosis.pptxKebijakan Zoonosis.pptx
Kebijakan Zoonosis.pptxHandriTea
 
Imunisasi Pada Lansia.pptx
Imunisasi Pada Lansia.pptxImunisasi Pada Lansia.pptx
Imunisasi Pada Lansia.pptxNailahRahmah1
 

Similar to Infeksi Nosokomial (20)

Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw KeperawatanMateri Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
 
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxAnamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
 
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot SoebrotoInjeksi intra vena narkoba  amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
Injeksi intra vena narkoba amanda ko ass RSPAD Gatot Soebroto
 
TYPHUS ABDOMINALIS
TYPHUS ABDOMINALISTYPHUS ABDOMINALIS
TYPHUS ABDOMINALIS
 
Infeksi
InfeksiInfeksi
Infeksi
 
5_Infeksi_nosokomial.ppt
5_Infeksi_nosokomial.ppt5_Infeksi_nosokomial.ppt
5_Infeksi_nosokomial.ppt
 
Pneu
PneuPneu
Pneu
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Konsep penularan infeksi
Konsep  penularan infeksiKonsep  penularan infeksi
Konsep penularan infeksi
 
Isk harnavi
Isk harnaviIsk harnavi
Isk harnavi
 
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
 
Engga- epidemiologi 1.pptx
Engga- epidemiologi 1.pptxEngga- epidemiologi 1.pptx
Engga- epidemiologi 1.pptx
 
Kebijakan Zoonosis.pptx
Kebijakan Zoonosis.pptxKebijakan Zoonosis.pptx
Kebijakan Zoonosis.pptx
 
Imunisasi Pada Lansia.pptx
Imunisasi Pada Lansia.pptxImunisasi Pada Lansia.pptx
Imunisasi Pada Lansia.pptx
 

Recently uploaded

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...YosuaElyakim
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docjohan effendi
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 

Recently uploaded (20)

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...
MATERI SESI 1a FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI SKOM 4323 - Konsep-konsep Pemiki...
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 

Infeksi Nosokomial

  • 1. L/O/G/O SGD A5 Dewa Ayu Indah Gitaswari I Wayan Rivandi Pradiyadnya Mardana Sherly Yunita Tintyani Rahmani Wikananda (1202005140) (1202005125) (1202005012) (1202005191) Infeksi Nosokomial Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2013
  • 2. OUTLINE PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA • Definisi, Patogenesis, Etiologi, Transmisi, Manifestasi Klinis, Penatalaksanaan dan Pecegahan RINGKASAN
  • 3. PENDAHULUAN Penelitian yang dilakukan oleh Survei yang dilakukan di 11 rumah World sakit di DKI Jakarta pada Health Organization 2004 menunjukkan sakit 9,8% (WHO) di 55 rumahbahwa di 14 pasien rawat inap mendapat negara didapatkan data bahwa infeksi nosokomial selama 8,7% pasien yang dirawat di dirawat. rumah sakit mengalami infeksi nosokomial. Hasil survei di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar didapatkan data 144 kejadian infeksi nosokomial selama tahun 2011. Raka Lul. Prevention and control of hospital-related infections in low and middle income countries. The Open Infetious Disease Journal. 2010;4:125-131. World Health Organization. National Guideline On Hand Hygiene For Prevention of Hospital Acquired Infection (HAI). Geneva : WHO. 2011:1-30. Lindayati NLN. Pengaruh edukasi dengan metode demonstrasi cuci tangan terhadap perilaku penunggu pasien untuk melakukan cuci tangan dengan benar di ruang nusa indah RSUP Sanglah Denpasar (Tanggal akses: 21 Desember 2013). Tersedia pada: http://www.sanglahhospitalbali.com
  • 4. PENDAHULUAN Masalah yang ditimbulkan dari infeksi nosokomial:  Pasien yang mendapat infeksi nosokomial harus dirawat lebih lama di rumah sakit  Meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas  Menghabiskan biaya yang cukup besar bagi pasien. Raka Lul. Prevention and control of hospital-related infections in low and middle income countries. The Open Infetious Disease Journal. 2010;4:125-131.
  • 5. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Patogenesis Etiologi Transmisi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Pencegahan • Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit pada pasien rawat inap dengan tidak adanya atau masa inkubasi sewaktu masuk rumah sakit. • Infeksi ini timbul setelah 48 jam perawatan pada pasien rawat inap atau dalam 30 hari setelah keluar rumah sakit. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 2906-2910. David OM, Famurewa O. Toward effective management of nosocomial infections in nigerian hospitals - a review. Academic Arena. 2010;2(5):1-7. Samuel SO, Kayode OO, Musa OI, Nwigwe GC, Aboderin AO, Salami TAT, Taiwo SS. Nosocomial infections and the challenges of control in developing countries. African Journal of Clinical and Experimental Microbiology. 2010;11(2):102-110.
  • 7. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Agen Patogenesis Etiologi Transmisi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Pencegahan Faktor yang dapat menyebabkan infeksi:  Kemampuan menempel pada permukaan sel pejamu  Melakukan invasi dan reproduksi  Kemampuan memproduksi toksin  Kemampuan untuk menekan sistem imun pejamu.
  • 8. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Patogenesis Etiologi Transmisi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Pencegahan Pejamu  Umur  Status imunitas pasien  Penyakit yang diderita  Obesitas dan malnutrisi  Pasien yang menggunakan obat-obat immunosupresan dan steroid  Intervensi lainnya yang dilakukan pada tubuh untuk menegakan diagnosis maupun terapi.
  • 9. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Patogenesis Etiologi Transmisi Manifestasi Klinis Lingkungan  Faktor fisik : Suhu, kelembaban, lokasi dan alat kesehatan yang digunakan  Faktor biologik : Serangga perantara  Faktor sosial : Status ekonomi dan perilaku. Penatalaksanaan Pencegahan Darmadi. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika. 2008:131-135.
  • 10. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Patogenesis Etiologi Infeksi nosokomial disebabkan mikroorganisme yang berasal orang lain (cross infection) disebabkan oleh flora normal pasien itu sendiri oleh dari atau dari Transmisi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Pencegahan Agen infeksi penyebab infeksi nosokomial : - Bakteri - Jamur - Virus - Parasit Darmadi. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika. 2008:131-135. David OM, Famurewa O. Toward effective management of nosocomial infections in nigerian hospitals - a review. Academic Arena. 2010;2(5):1-7.
  • 11. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Patogenesis Bakteri penyebab infeksi nosokomial yang tersering adalah S. Aureus, Proteus, E. coli, dan pseudomonas. Etiologi Virus Hepatitis B dan C, HIV, Ebola, Sitomegalovirus, influenza, herpes simpleks, dan varicella-zoster Bakteri Virus Parasit Jamur Transmisi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Amoeba histolitica, Giardia Lamblia, Cryptosporidium Candida albicans, Aspergillus spp. Pencegahan Darmadi. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika. 2008:131-135. Adams K, Corrigan JM. Priority areas for national action. Tranforming health care quality. 2009.
  • 12. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Patogenesis Bentuk Transmisi 1. Kontak : a. Kontak langsung Keterangan Transmisi mikroorganisme langsung permukaan tubuh ke permukaan tubuh Contoh Transmisi Memandikan pasien, Etiologi membalikkan pasien, dapat Transmisi terjadi di antara dua pasien Manifestasi b. Kontak tidak Kontak dengan orang Jarum, alat Klinis langsung melalui peralatan dressing, dan yang terkontaminasi sarung tangan Penatalaksanaan tidak diganti di antara pasien. Pencegahan
  • 13. TINJAUAN PUSTAKA Bentuk Keterangan Transmisi 2. Droplet Transmisi terjadi ketika Patogenesis (Percikan) droplet berisi mikroorganisme yang Etiologi berasal dari orang terinfeksi dalam jarak Transmisi dekat melalui udara menetap / tinggal pada Manifestasi konjunctiva, mukosa, Klinis hidung, dan mulut yang terkena. Ukuran partikel Penatalaksanaan lebih dari 5 mikron. Definisi Pencegahan Contoh Transmisi Terjadi ketika batuk, bersin, berbicara, dan saat melakukan tindakan khusus, seperti saat melakukan pengisapan lendir, dan tindakan bronkoskopi.
  • 15. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Patogenesis Bentuk Transmisi 4. Common Vehicle Etiologi Transmisi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Pencegahan 5. Vectorborne Keterangan Contoh Transmisi Transmisi Makanan, mikroorganisme minuman, alat patogen melalui kesehatan, objek / benda dan peralatan mati lain yang terkontaminasi Transmisi Nyamuk, lalat, mikroorganisme tikus, melalui vector serangga lainya
  • 16. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Patogenesis Etiologi Transmisi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Kejadian dan jenis infeksi nosokomial berbeda beda sesuai dengan tempat peralatan dan tindakan yang dilakukan terhadap pasien, seperti: - Pemakaian infus dan kateter yang tidak mengindahkan antisepsis dapat menyebabkan komplikasi kanulasi intravena - Infeksi saluran kemih pasca operasi ginekologi - Infeksi luka operasi dan infeksi luka bakar - Infeksi bakteri gram (-) di ruang rawat intensif dapat menyebabkan pneumoni. Pencegahan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 2906-2910.
  • 17. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Patogenesis Etiologi Transmisi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Pencegahan Pemberian Antimikroba • Empiris • Definitif : Antimikroba bergantung pada hasil tes suseptibilitas dari kultur. Pemberian antibiotika : Betalaktam (Sefalosporin, Sefoperazon, Seftazidim i.v/i.m), Vancomycin Pengobatan untuk pasien dengan ventilasi mekanik (VAP) memakai kombinasi antibiotik seperti sefalosporin generasi ketiga dan aminoglikosida atau aztreoham Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 2906-2910.
  • 18. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Patogenesis Etiologi Transmisi Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Pencegahan Mencuci tangan dan menggunakan personal items Menjaga kebersihan Faktor nutrisi Kontrol dan pengawasan administrasi Mencegah infeksi saluran kemih Mencegah infeksi pasca operasi Mencegah “waterborne” infeksi Mencegah penyebaran TBC Curtis LT. Prevention of hospital-acquired infections: review of non-pharmacological interventions. Journal of Hospital Infection. 2008;69:204-219 Allegranzi B, Pittet D. Role of hand hygiene in healthcare-associated infection prevention. Journal of Hospital Infection. 2009;73:305-315.
  • 20. RINGKASAN Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit pada pasien rawat inap dengan tidak adanya atau masa inkubasi sewaktu masuk rumah sakit. Mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit dapat menyebabkan infeksi nosokomial melalui trasmisi, yaitu: kontak, droplet, airbone, common vehicle, dan vectorborne. Manifestasi klinis infeksi nosokomial yang biasa ditimbulkan adalah kejadian infeksi saluran kemih, pneumonia, infeksi luka operasi dan infeksi akibat luka bakar. Di ruangan rawat bayi, infeksi nosokomial dapat terjadi pada permukaan kulit, selaput lendir mulut, dan bisa menyebabkan diare sepsis, selulitis, dan meningitis.
  • 21. RINGKASAN Penatalaksanaan infeksi nosokomial tergantung dari infeksi yang ditimbulkan, dan pemberian obat-obatan seperti antibiotik yang sesuai. Pencegahan yang dilakukan adalah memastikan bahwa semua prosedur dan tindakan medis serta perawatan harus benar-benar aman atau bebas dari adanya mikroba patogen sesuai standar. Mencuci tangan adalah cara terbaik dan termudah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi nosokomial.

Editor's Notes

  1. Infeksi Nosokomial disebut juga sebagai infeksi rumah sakit atau Hospital Associated Infection. Infeksi Nosokomial adalah.....................................Jadi sewaktu pasien masuk rumah sakit tidak ada masa inkubasi dari suatu penyakit lain.Infeksi ini timbul setelah 48 jam...........................................
  2. Interaksiantarapejamu (pasien, perawat, dokter, dll), agen (mikroorganismepatogen) danlingkungan (lingkunganrumahsakit, prosedurpengobatan, dll) menentukanseseorangdapatterinfeksiatautidak.
  3. Intervensi : Prosedur pemeriksaan dan terapi seperti biopsi, endoskopi, kateterisasi, intubasi, dan tindakan pembedahan juga dapat meningkatkan resiko infeksi nosokomial.
  4. Infeksi nosokomial dapat disebabkan dari penggunaan kateter urin, jarum infus, alat bantu nafas yang tidak sesuai prosedur. Pemakaian kateter urin dan infus dalam waktu yang lama dan tidak diganti-ganti dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
  5. - Staphylococcus aureusmerupakanbakteri gram positif yang menjadi parasit di kulit dan hidung dapat menyebabkan gangguan pada paru, jantung dan infeksi pembuluh darah serta telah resistenterhadapantibiotikBakteri gram negatif, seperti Pseudomonas sering ditemukan di penampungan air yang menyebabkan infeksi di saluran pencernaan pasien. Kemungkinan infeksi nosokomial disebabkan oleh berbagai macam virus, diantaranya virus hepatitis B dan C dengan penularan dari transfusi, dialisis, suntikan dan endoskopi. Respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus, dan enterovirus yang ditularkan dari kontak tangan ke mulut atau melalui jalur fekal-oral. Virus HIV dapat ditularkan melalui pemakaian jarum suntik, dan transfusi darah. Virus lain yang sering menyebabkan infeksi nosokomial adalah sitomegalovirus, Ebola, virus influenza, virus herpes simpleks, dan varicella-zoster ­virus.
  6. Transmisimikroorganismedirumahsakitdapatterjadidenganberbagaicara, bisalebihdarisatucara. Ada lima caraterjadinyatransmisimikroorganismeyaitu: kontak (langsung & tidaklangsung), droplet, airbone, common vehicle, danvectorborne
  7. Transmisimikroorganismedirumahsakitdapatterjadidenganberbagaicara, bisalebihdarisatucara. Ada lima caraterjadinyatransmisimikroorganismeyaitu: kontak (langsung & tidaklangsung), droplet, airbone, common vehicle, danvectorborne
  8. Transmisimikroorganismedirumahsakitdapatterjadidenganberbagaicara, bisalebihdarisatucara. Ada lima caraterjadinyatransmisimikroorganismeyaitu: kontak (langsung & tidaklangsung), droplet, airbone, common vehicle, danvectorborne
  9. Transmisimikroorganismedirumahsakitdapatterjadidenganberbagaicara, bisalebihdarisatucara. Ada lima caraterjadinyatransmisimikroorganismeyaitu: kontak (langsung & tidaklangsung), droplet, airbone, common vehicle, danvectorborne
  10. MRSA infections should be treated with parenteralvancomycin or, if the patient is vancomycin allergic, teicoplaninPenatalaksanaaninfeksinosokomialtergantungdariinfeksi yang ditimbulkan, danpemberianobat-obatansepertiantibiotik yang sesuai.Bilasetelahtigaharimasihterdapatdemamdanpenyakitprogresif, bisaditambahkanvancomycin. Vancomycinharusdipakaidalamkombinasidenganantibiotika lain. Apabilasetelah 7 harimasihdemamditambahdenganadanyadugaankandidiasissistemik, bisadimulaidenganterapi antifungal oral atauintravenatanpamengesampingkanadanyainfeksidarisumberkateter.
  11. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi transmisi antara orang ke orang yang lain, orang ke lingkungan dan-Pencegahan infeksinosokomialyangutama dilakukan adalah dengan memastikanbahwasemuaprosedurdantindakanmedissertaperawatanalat-alatmedisharusbenar-benaramanataubebasdariadanyamikrobapatogensesuaikewaspadaanstandar.