Meningitis adalah radang pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme dan gejalanya meliputi sakit kepala, demam, dan kaku leher. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan cairan sumsum tulang belakang dan diobati dengan antibiotik.
6. Faktor resiko :
•
•
•
•
•
Infeksi sistemik maupun fokal
Trauma & tindakan tertentu
Penyakit darah & penyakit hati
Antibody responde
Kelainan yg b’hbngn dgn imunosupresan sprt
alkoholisme
• Gangguan obstetric & ginekologi
7. Manifestasi Klinis
Gejala meningitis
infeksi & P TIK
Sakit kepala & demam
P’ubahan pd tgkt kesadaran
Iritasi meningen
Rigiditas Nukal (Kaku leher
Tanda Kernig (+)
Tanda Brudzinski
Pasien mengalami fotofobia
Kejang & P TIK
Adanya ruam
Infeksi Fulminating
8. Data dasar p’kajian pasien
• Aktivitas/Istirahat
Gejala : Perasaan tidak enak (malaise)
Keterbatasan yang ditimbulkan oleh kondisinya
Tanda
: Ataksia, masalah berjalan, kelumpuhan, gerakan
involunter.
Kelemahan secara umum, keterbatasan
dalam rentang gerak. Hipotonia
9. • Sirkulasi
Gejala
: Adanya riwayat kardiopatologi, seperti
endokarditis, beberapa penyakit jantung kongenital
(abses otak).
Tanda
: TD meningkat, nadi menurun, dan
tekanan nadi berat (b/d peningkatan TIK dan
pengaruh pada pusat vasomotor. Takikardia,
distritmia (pada fase akut), seperti distritmia sinus
(pada meningitis).
10. • Eliminasi
Tanda
: Adanya inkontinensia dan/atau retensi.
• Makanan/Cairan
Gejala
: Kehilangan nafsu makan
Kesulitan menelan (pada periode akut)
Tanda
: Anoreksia, muntah
Turgor kulit jelek, membran mukosa kering.
• Higiene
Tanda
: Ketergantungan terhadap semua
perawatan diri (pada periode akut)
kebutuhan
11. • Neurosensori
Gejala
: Sakit kepala,
Parestesia, terasa kaku pd semua p’sarafan yg t’kena,
kehilangan sensasi (kerusakan pada saraf kranial).
Hiperalgesia, Ggg p’lihatan, Fotofobia, Ketulian, Halusinasi
• Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Sakit kepala (berdenyut dengan hebat, frontal),
fotosensitifitas
Tanda : tampak terus t’jaga, prilaku doistraksi/gelisah,
menangis,mengaduh,mengleh
16. •
•
•
•
•
PRIORITAS KEPERAWATAN
Memaksimalkan fungsi serebral dan perfusi
jaringan.
Mencegah komplikasi/trauma.
Menghilangkan ansietas/memberikan
dukungan emosional pada pasien/keluarga.
Nyeri menurun/minimal.
Memberikan informasi tentang proses
penyakit/prognosis dan kebutuhan akan
pengobatan.
17. Diagnosa keperawatan
•
•
Perfusi jaringan, perubahan : serebral, resiko tinggi
terhadap edema serebral, yang
mengubah/menghentikan aliran darah arteri/vena
Hasil yang diharapkan :
–
–
–
Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik
dan fungsi motorik/sensorik.
Mendemonstrasikan tanda-tanda vital stabil.
Melaporkan tak adanya/menurunkan berat sakit kepala.
18. Tindakan/intervensi:
• P’thnkan tirah baring dgn posisi kepala datar
& pantau tanda vital sesuai indikasi stlh
dilkkan pungsi lumbal
• Pantau/catat status neurologis dgn t’atur dan
bndngkan dgn keadaan normalnya, seperti
GCS
• Kaji adanya regiditas nukal, gemetar,
kegelisahan yg meningkat, peka rangsang dan
adanya serangan kejang
19. .....diagnosa keperawatan
•
•
Trauma resiko tinggi t’hdp iritasi korteks
serebral m’predisposisikan muatan neural
dan aktivitas kejang umum, ket’libatan area
lokal (kejang fokal), kelemahan umum,
paralisis, parestesia, Ataksia, vertigo.
Hasil yang diharapkan :
Tidak mengalami kejang/penyerta atau
cedera lain
20. Tindakan/intervensi
• Pantau adanya kejang/kedutan pada tangan, kaki
dan mulut atau otot wajah yang lain.
• Berikan keamanan pada pasien dengan memberi
bantalan pada penghalang tempat tidur dan pasang
jalan napas buatan plastik atau gulungan lunak dan
alat pengisap
• Pertahankan tirah baring selama fase
akut.Pindahkan/gerakan dengan bantuan sesuai
membaiknya keadaan.
21. ....diagnosa keperawatan
•
•
Nyeri (akut) b/d agen pencedera biologis,
adanya proses infeksi/inflamasi, toksin
dalam sirkulasi.
Hasil yang diharapkan :
– Melaporkan nyeri hilang/terkontrol
– Menunjukkan postur rileks dan mampu
tidur/istirahat dengan tepat.
22. Tindakan/intervensi
• Berikan lingkungan yang tenang, ruangan agak gelap
sesuai indikasi
• Tingkatkan tirah baring, bantulah kebuituhan
perawatan diri yang penting
• Letakkan kantung es pada kepala, pakaian dingin di
atas mata
• Dukung untuk menemukan posisi yang nyaman,
seperti kepala agak tinggi sedikit pada meningitis
• Berikan latihan rentang gerak aktif/pasif secara
tepat dan masase otot daerah leher/bahu
23. ....diagnosa keperawatan
•
•
Ansietas /ketakutan b/d krisis situasi; transmisi
interpersonal dan keikutsertaan merasakan.
Ancaman kematian/perubahan dalam status
kesehatn (keterlibatan otak), pemisahan dari
sistem pendukung (hospitalisasi).
Hasil yang diharapkan :
–
–
Mengakui dan mendiskusikan rasa takut
Mengungkapkan keakuratan pengetahuan tentang
situasi
24. Tindakan/intervensi
• Kaji status mental dan tingkat ansietas dari
pasien/keluarga. Catat adanya tanda-tanda verbal
atau nonverbal
• Berikan penjelasan hubungan antara proses penyakit
dan gejalanya
• Berikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan
isi pikiran dan perasaan takutnya
• Libatkan pasien/keluarga dalam perawatan,
perencanaan, kehidupan sehari-hari, membuat
keputusan sebanyak mungkin