1. LOKASI PARIWISATA DAN TRADISI BUDAYA
DI KABUPATEN MUNA
MASRAWATI ADA
913 03 003
AGRIBISNIS
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
RAHA 2014
2. A. LOKASI PARIWISATA KABUPATEN MUNA
1. GOA LIANGKABHORI
Goa liangkabori merupakan goa peninggalan zaman prasejarah. Dan pada
zaman dulu ditempati oleh manusia-manusia purba. Di dalam goa ini terdapat
coretan-coretan atau gambar yang melambangkan aktivitas di zaman prasejarah.
Dan di duga bahwa gambar-gambar dinding goa tersebut adalah digambar oleh
manusia-manusia purba kala yang menempati goa tersebut. Dan adapun alat yang
mereka gunakan untuk membuat gambar tersebut yaitu kapur sirih dan daun sirih.
Dan karena manusia purba kala pada waktu itu belum mengenal tulisan.
3. 2. DANAU NAPABALE
Napabale berasal dari dua suku kata yaitu napa dan bale yang kalau diartikan
lengkap dalam bahasa Indonesia berarti pelabuhan dan tempat orang mengambil
daun pandan muda,yang memang banyak tumbuh disekitar danau tersebut.
Napabale merupakan danau asin yang dihubungkan oleh sebuah terowongan
(sepanjang 100 meter lebih ) ke lautan luas dan pantai-pantai yang indah
disekitarnya yang menjadi tempat wisata favorit masyarakat muna. Napabale
bukanlah pantai namun danau yang asin karena tidak ada pasir di sana dan juga
tidak ada angin laut meghembus.
Napabale merupakan pemendangan alam nan indah yang ada di Muna
tepatnya di desa wabintingi dan lohia, sekitar 15 km arah selatan dari kota
raha,ibukota Kab.Muna, Sulawesi Tenggara. Danau napabale adalah danau yang
terbentuk akibat masuknya air laut dari selat buton ke bebatuan yang berbentuk
cawan yang ada di pantai desa wabintingi dan lohia. Sebagai catatan di samping
danau masih ada obyek wisata lain yang letaknya hanya beberapa km dari
napabale. Obyek wisata itu adalah sebuah situs purba berupa goa yang diberi nama
laying-layang. Untuk dapat mencapai lokasi danau napabale dapat melalui dua
rute. Pertama melalui jalan darat dari kota raha menggunakan kendaraan bermotor
selama setengah jam. Sedangkan rute kedua menggunakan melelui laut dengan
menggunkan perahu katinting selama sekitar 15 menit.
4. B. TRADISI BUDAYA SUKU MUNA
PERKELAHIAN KUDA
Perkelahian kuda merupakan tradisi khas muna, dimana perkelahian kuda
sendiri terlebih dahulu dimulai dengan kemarahan sejumlah kuda jantan. Caranya
sekelompok kuda betina yang dipimpin oleh seeokr kuda jantan digiring masuk ke
lapangan bebas dan sisi lain ada juga sekelompok kuda betina yang dipimpin juga
oleh seekor kuda jantan. Dan mereka akan dipertemukan dan disilangkan sehingga
masing-masing kuda pemimpin akan marah dan saling beradu sehingga terjadilah
perkelahian kuda.
5. 3. PULAU INDO
Obyek wisata ini menawarkan hamparan pasir putih yang begitu luas bila
pada saat air surut dan bila air pasang bangunan tempat untuk peristrahan seperti
rumah-rumah atau yang biasa disebut gazebo berada diatas air. Jadi tempatnya
terapung membuat kita terasa sejuk berada ditempat ini.
6. 4. PANTAI MELEURA
Pantai meleura merupakan obyek wisata pantai yang terletak di desa lakarinta
kecamatan lohia kabupaten Muna. Untuk mencapai lokasi tersebut dapat ditempuh
dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat dengan jarak tempuh 18 km
kurang lebih 15 menit untuk sampai di tempat ini. Di pantai meleura kita dapat
menikmati indahnya alam pantai dengan udara yang sejuk yang jauh dari polusi
serta akan membuat orang yang berkunjung merasa damai dan nyaman.
7. 5. PERMANDIAN WALENGKABHOLA
Walengkabhola,tempat ini tidak asing lagi bagi kita semua. Karena
pemandangannya nan eksotis membuat kami tergugah yang terus-terusan menjadi
kebanggan yang menjadi tempat lokasi permandian masyarakat muna karena
keindahan alamnya.
8. TARIAN DAN BAJU ADAT
KABUPATEN MUNA
O
L
E
H
YENI AGUSTIANINGSIH
913 03 011
AGRIBISNIS
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
RAHA 2014