SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
KOMPETENSI MENGAJAR GURU

Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola
tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini.
Padahal 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru sangatlah penting, karena
menyangkut efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, berikut ini penulis
menyajikan 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru dalam pengelolaan
kelas di kegiatan belajar dan mengajar.

1.

Ketrampilan Bertanya

Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi
tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka
kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya
ineraksi dikelas yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif
bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan
topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah :
1. Menimbulkan rasa keingintahuan
2. Merangsang fungsi berpikir
3. Mengembangkan keterampilan berpikir
4. Memfokuskan perhatian siswa
5. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
6. Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
7. Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan
dan terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula
maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru
maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah
perhatian siswa atau peserta didik. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam
ketrampilan bertanya: Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis
pertanyaan.
2. Ketrampilan Memberikan Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam
kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal
merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan
nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lainlainnya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan
negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku
positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara
menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Manfaat
penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan
dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri. Komponen dan Prinsipprinsip

Keterampilan

: Penguatan

verbal,

Memberi Penguatan Komponen-komponen itu

adalah

diungkapkan

pujian,

dengan

menggunakan

kata-kata

penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri dari
penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati,
penguatan

dengan

sentuhan

(contact),

penguatan

dengan

kegiatan

yang

menyenangkan.

3.

Ketrampilan Mengadakan Variasi

Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan
perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk
memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama
guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan
siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran. Komponen-komponen
Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga
kelompok pokok, yaitu ; Variasi dalam cara/gaya mengajar guru, Variasi dalam
penggunaan media dan alat pengajaran, Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.

4.

Ketrampilan Menjelaskan

Yang dimaksud dengan ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara
lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan
yang satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen ketrampilan menjelaskan
terbagi dua, yaitu :Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara
keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan
dengan penggunaan hukum, rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah
ditentukan. Dan penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan
penggunaan balikan. Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan bagi guru
adalah dengan penguasaan ini memungkinkan guru dapat meningkatkan efektivitas
penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, merangsang tingkat pemahaman
siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi
kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar. Kegiatan menjelaskan dalam
kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep,
hukum, prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami
pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk
menghayati proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa.

5. Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
a.

Membuka Pelajaran

Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya
seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar
guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat
menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Komponenkomponen dan prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran: Hubungan dengan Kelas.
Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal
tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan.
Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan
pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan
kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid
dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan
metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa
murid untuk memusatkan perhatian mereka. Menghubungkan Pelajaran. Hubungkan
pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang
diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus
dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan
menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita dapat
menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian
pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita
dalam

sebuah

surat

kabar. Menguraikan

Pelajaran. Setelah

memperkenalkan

pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah
disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu
hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu
berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu.

b. Menutup Pelajaran
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan
sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak
tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit. Komponenkomponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran.
Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah
disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau
penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang
disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran
tersebut. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran
merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru
dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini
dapat

merangsang

keinginan

belajar

mereka.

Sebelum

kelas

dibubarkan,

ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan
rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran
mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di
pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang
ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang
dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis
yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin
segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri
pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan
pelajaran berikutnya dengan tidak sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas harus
direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam
memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota
kelas.(Benson : 80-85).
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok
merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau
memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk
berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi
kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan
berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.

7.

Ketrampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses belajar mengajar. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip Ketrampilan
mengelola kelas yaitu, prefentip adalah yang berkaitan dengan kemampuan guru
dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dan represif, yaitu berkaitan
dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud
agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar
yang optimal.

8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3
sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran
kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian
terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan
siswa dengan siswa. Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal
yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa
untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya
bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya,
serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan
pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk
kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik
(materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia. Komponenkomponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Ketrampilan mengadakan
pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing
dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan
belajar

mengajar,

Keterampilan

merancang

dan

melaksanakan

kegiatan

pembelajaran.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macammacam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan
profesi. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.

1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap
subkompetensi dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut;
Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial:
memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan
kognitif; memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
kepribadian; dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran memiliki indikator esensial: memahami landasan
kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin
dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan
strategi yang dipilih.
Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar (setting)
pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator
esensial: merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil
evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
(mastery learning); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk
perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya,
memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan
berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga
sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan
kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai
guru.
Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku
yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang
disegani.
Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong),
dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki
subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut:
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik
memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan
tenaga kependidikan.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah
dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur
dan metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator
esensial sebagai berikut:
Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki
indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren
dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial
menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam
pengetahuan/materi bidang studi.
Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja
guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan
peserta didik secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu
(disciplinary content) maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (c)
penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk
perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas
secara berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi akan dapat melaksanakan
tugasnya secara profesional (Ngainun Naim, 2009:60).
TUGAS : INDIVIDU MID

KOMPETENSI MENGAJAR II

DISUSUN OLEH :
NAMA
STAMBUK
PRODI

: MUKMINA
: 21114164
: PAUD (SEMESTER V)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2013

More Related Content

What's hot

Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi MengajarMemahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi MengajarNini Ibrahim01
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranFenny Radinal
 
Keterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaKeterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaSusand Susand
 
Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduJagal Bilowo
 
Peran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganPeran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganMuLtazam Gea
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahHariyatunnisa Ahmad
 
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Ig Fandy Jayanto
 
Keterampilan dasar mengajar 2 ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Keterampilan dasar mengajar 2  ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...Keterampilan dasar mengajar 2  ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Keterampilan dasar mengajar 2 ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...Rachmah Safitri
 
Bahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teachingBahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teachingJunaidi Arifin
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaiskawia
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajarauliagustin61
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikansuryo1
 

What's hot (19)

Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullahEtika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
 
Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi MengajarMemahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Keterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaKeterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematika
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpadu
 
Peran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganPeran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembangan
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
 
Slide profesi
Slide profesiSlide profesi
Slide profesi
 
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
 
Keterampilan dasar mengajar 2 ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Keterampilan dasar mengajar 2  ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...Keterampilan dasar mengajar 2  ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Keterampilan dasar mengajar 2 ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
 
Bahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teachingBahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teaching
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Unimed article-24625-abdul hasan
Unimed article-24625-abdul hasanUnimed article-24625-abdul hasan
Unimed article-24625-abdul hasan
 

Similar to Kompetensi mengajar guru

8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajarJeny Hardiah
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarLutfi Isni
 
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptxPPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptxSahlimaHutagalung1
 
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdf
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdfSinta Alpiani Praktek Mengajar.pdf
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdfShohifWijaya2
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
Ketrampilan dasar mangajar 1-2
Ketrampilan dasar mangajar 1-2Ketrampilan dasar mangajar 1-2
Ketrampilan dasar mangajar 1-2rangkaleuh
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)PratiwiKartikaSari
 
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranModul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxFLORENCIACAROLINEAUR
 
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guruKeterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guruVivii Charmeiliaa
 
Materi Kuliah 3 SBM.pptx
Materi Kuliah 3 SBM.pptxMateri Kuliah 3 SBM.pptx
Materi Kuliah 3 SBM.pptxAndiMurtanto
 
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docxSTRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docxUpiHambuku
 
ketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarsitisarahsumarn
 
keterampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajarketerampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajarsitisarahsumarn
 
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran KelasImplementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran KelasNini Ibrahim01
 

Similar to Kompetensi mengajar guru (20)

8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptxPPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
PPT PERTEMUAN 12 KELOMPOK 4.pptx
 
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdf
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdfSinta Alpiani Praktek Mengajar.pdf
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdf
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Ketrampilan dasar mangajar 1-2
Ketrampilan dasar mangajar 1-2Ketrampilan dasar mangajar 1-2
Ketrampilan dasar mangajar 1-2
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
 
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranModul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
 
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guruKeterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
 
Materi Kuliah 3 SBM.pptx
Materi Kuliah 3 SBM.pptxMateri Kuliah 3 SBM.pptx
Materi Kuliah 3 SBM.pptx
 
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docxSTRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
ketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajar
 
keterampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajarketerampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajar
 
PPT Kelompok 4.pdf
PPT Kelompok 4.pdfPPT Kelompok 4.pdf
PPT Kelompok 4.pdf
 
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran KelasImplementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran Kelas
 
Bg ucok i
Bg ucok iBg ucok i
Bg ucok i
 
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kompetensi mengajar guru

  • 1. KOMPETENSI MENGAJAR GURU Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini. Padahal 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru sangatlah penting, karena menyangkut efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, berikut ini penulis menyajikan 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas di kegiatan belajar dan mengajar. 1. Ketrampilan Bertanya Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah : 1. Menimbulkan rasa keingintahuan 2. Merangsang fungsi berpikir 3. Mengembangkan keterampilan berpikir 4. Memfokuskan perhatian siswa 5. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa 6. Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya 7. Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik. Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam ketrampilan bertanya: Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.
  • 2. 2. Ketrampilan Memberikan Penguatan Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lainlainnya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri. Komponen dan Prinsipprinsip Keterampilan : Penguatan verbal, Memberi Penguatan Komponen-komponen itu adalah diungkapkan pujian, dengan menggunakan kata-kata penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. 3. Ketrampilan Mengadakan Variasi Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran. Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu ; Variasi dalam cara/gaya mengajar guru, Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran, Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. 4. Ketrampilan Menjelaskan Yang dimaksud dengan ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu :Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara
  • 3. keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan. Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasaan ini memungkinkan guru dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, merangsang tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar. Kegiatan menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa. 5. Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran a. Membuka Pelajaran Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Komponenkomponen dan prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran: Hubungan dengan Kelas. Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka. Menghubungkan Pelajaran. Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian
  • 4. pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar. Menguraikan Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu. b. Menutup Pelajaran Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit. Komponenkomponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.(Benson : 80-85).
  • 5. 6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa. 7. Ketrampilan Mengelola Kelas Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip Ketrampilan mengelola kelas yaitu, prefentip adalah yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dan represif, yaitu berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. 8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia. Komponenkomponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Ketrampilan mengadakan
  • 6. pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macammacam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. 1) Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut; Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran memiliki indikator esensial: memahami landasan kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial: merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
  • 7. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik. 2) Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma. Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru. Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik. 3) Kompetensi Sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut: Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
  • 8. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. 4) Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai berikut: Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi bidang studi. Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik secara mendalam; (b) penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi akan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional (Ngainun Naim, 2009:60).
  • 9. TUGAS : INDIVIDU MID KOMPETENSI MENGAJAR II DISUSUN OLEH : NAMA STAMBUK PRODI : MUKMINA : 21114164 : PAUD (SEMESTER V) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2013