Cerita ini menceritakan tentang Kancil yang ingin belajar bercocok tanam ketimun dari seorang petani namun ditolak karena sering mencuri, dan ingin belajar membuat pakaian dari wool dari Buaya namun juga ditolak. Kancil akhirnya belajar sendiri dan mampu memperbaiki sikapnya.
1. Kancil dan Buaya dalam Bahasa Inggris
One day, Mouse Deer went down to the river to take a drink. But he knew
that the crocodile might be waiting underwater to eat him, so he said out loud. “I
wonder if the water’s warm. I’ll put in my leg and find out.” Of course Mouse Deer
didn’t put in his leg. He picked up a stick instead and put one end into the water.
Chomp…! Crocodile grabbed the stick and pulled it underwater. Mouse Deer
laughed. “Ha… ha…ha… Stupid crocodile! Cant you tell the difference between a
stick and a leg?” Then Mouse Deer ran off to drink somewhere else.
In the next day, Mouse Deer wanted to cross the river. He wanted to eat
the fruits on the other side of the river. He saw a floating log in the river. He
knew that Crocodile looked like a log when he floated. Mouse Deer didn’t want to be
eaten by Crocodile when he crosses the river. He had an idea. He called out loud,
“Crocodile!” Crocodile rose from the water, “Hello, Mouse Deer. Have you come to
be my lunch?” Mouse Deer smiled. “Sorry, not today, Crocodile. I have orders from
the King. He wants to invite all the crocodiles in this river to a party. He wants me
to count all the crocodiles so he could prepare enough meal for you.”
“Really…? Tell us what to do,” said Crocodile. “You must line up from this side
of the river to the other side,” said Mouse Deer. Crocodile then got all his friends
and family. They lined up across the river. Mouse Deer then jumped onto
Crocodile’s back. “One,” he counted. He jumped onto the next crocodile, “Two.” And
the next crocodile, “Three.” Mouse Deer kept jumping until he arrived on the other
side of the river. “How many are there?” asked Crocodile. “Just enough,” said
Mouse Deer. He laughed as he ran to the forest.
2. Terjemahan Cerita Kancil dan Buaya
Suatu hari, Kancil pergi ke sungai untuk minum. Tapi ia tahu bahwa buaya
mungkin menunggu didalam air untuk memakannya, jadi dia berteriak keras-keras.
“Aku ingin tahu apakah air hangat. Aku akan memasukkan kaki saya ke dalam air dan
mencari tahu. “Tentu saja Kancil memasukkan kakinya. Dia mengambil tongkat dan
memasukkan satu ujung ke dalam air. Chomp …! Buaya menyambar tongkat dan
menariknya ke bawah air. Kancil tertawa. “Ha … ha … ha … buaya bodoh! Tidak
bisakah membedakan antara tongkat dan kaki? “Lalu Kancil lari untuk minum di
tempat lain.
Pada hari berikutnya, Kancil ingin menyeberang sungai. Dia ingin makan buah-
buahan di sisi lain sungai. Dia melihat batang kayu mengambang di sungai. Dia tahu
bahwa Buaya tampak seperti kayu mengambang ketika ia mengambang. Kancil tidak
mau dimakan oleh buaya ketika ia melintasi sungai. Dia punya ide. Ia berseru keras,
“Buaya!” Buaya terangkat dari air, “Halo, Kancil. Apakah kamu datang untuk menjadi
makan siang saya? “Kancil tersenyum. “Maaf, tidak hari ini, Buaya. Saya mendapat
perintah dari Raja. Dia ingin mengajak seluruh buaya di sungai ini ke pesta. Dia ingin
aku menghitung semua buaya sehingga ia bisa mempersiapkan cukup makanan untuk
kamu. ”
“Sunggu…? Beritahu kami apa yang harus dilakukan, “kata Buaya. “kamu harus
berbaris dari sisi sungai ke sisi lain,” kata Kancil. Buaya kemudian memanggil semua
teman-temannya dan keluarganya. Mereka berbaris di seberang sungai. Kancil lalu
melompat ke punggung buaya. “Satu,” ia menghitung. Dia melompat ke buaya
berikutnya, “Dua.” Dan buaya berikutnya, “Tiga.” Kancil terus melompat sampai ia
tiba di sisi lain sungai. “Berapa banyak?” Tanya Buaya. “Cukup,” kata Kancil. Dia
tertawa sambil berlari ke hutan.
3. Cerita si Kancil,Pak Tani dan Buaya
In This morning, farmer package is planting cucumber seed rear its house.
Then come the mousedeer meet farmer package. " Good morning, package?",
word the mousedeer. Hearing mousedeer come, just off the cuff the angry
farmer and dissipate the mousedeer. " What wishing you do my property
farm?" ask the farmer to the mousedeer. " Oh, forgiveness package farmer if
me surprise, my arrival here is wishing to see how to plant cucumber seed,
package", word the mousedeer
" You needn't see the way of planting this cucumber seed, cause wait surely
you steal cucumber which have cooked" farmer word to the mousedeer. " Ah,
unconvinced ripe of package, my arrival here to learn to have to cultivation,
because I have discouraged to steal cucumber property of father
Although the mousedeer try to make farmer believe that x'self will not steal
again, and he thirst for to plant cucumber but effect of act of mousedeer
which like to steal cucumber, finally mousedeer do not get science of that
farmer how to have cucumber cultivation to
Later;Then the mousedeer go to go to river and come in contact with
crocodile. Crocodile also the including victim of sikancil which often in deluding
by intelligence and dodge of stratagem the mousedeer. See near by
mousedeer, direct crocodile rage at the mousedeer. " Hi mousedeer, what is it
gerangan you come to my house?" Ask the crocodile. Mousedeer see crocodile
at leisure by dress very good wool berbahan become very interest to learn to
to make clothes of wool weared by crocodile
Crocodile remain to be unconvinced of word the mousedeer, and the
mousedeer elapse to avoid crocodile. Repentantly finally the mousedeer try to
gaze and think what is going on. In the reality the ism mousedeer that deed.
4. Terjemahan cerita :
Cerita si kancil dan buaya dalam bahasa Indonesia
Suatu pagi, pak petani sedang menanam biji ketimun di belakang rumahnya. Lalu
datanglah si kancil menemui pak petani tersebut. "Selamat pagi, pak?", kata si
kancil. Mendengar kancil datang, spontan saja si petani marah dan mengusir si
kancil. "Apa yang ingin kau lakukan diladang milikku?" tanya si petani kepada si
kancil. "Oh, maaf pak petani kalau aku mengagetkan, kedatangan ku kemari
adalah ingin melihat bagaimana cara menanam biji ketimun, pak", kata si kancil.
"Tidak perlu kau lihat cara menanam biji ketimun ini, sebab nanti pasti kau curi
ketimun yang sudah masak" kata petani kepada si kancil. "Ah, masak tidak
percaya pak, kedatangan ku kemari untuk belajar bercocok tanam, sebab aku
sudah jera mencuri ketimun milik bapak".
Walaupun si kancil berusaha membuat petani percaya bahwa dirinya tidak akan
mencuri lagi, dan ia ingin sekali bertanam ketimun namun akibat ulah kancil
yang suka mencuri ketimun, akhirnya kancil tidak mendapatkan ilmu dari petani
itu bagaimana bercocok tanam ketimun.
Kemudian si kancil pergi menuju sungai dan bertemu dengan buaya. Buaya juga
termasuk korban sikancil yang sering di perdaya oleh kelihaian dan kelicikan tipu
daya si kancil. Melihat kancil mendekat, buaya langsung menghardik si kancil.
"Hai kancil, ada apa gerangan kau datang ke rumah ku?" Tanya si buaya. Kancil
melihat buaya sedang santai dengan memakai baju berbahan wool yang sangat
bagus menjadi sangat tertarik untuk belajar membuat baju dari wool yang
dipakai oleh buaya.
Buaya tetap tidak percaya perkataan si kancil, dan si kancil berlalu menjauhi
buaya. Dengan penuh penyesalan akhirnya si kancil mencoba merenung dan
berfikir apa yang terjadi. Ternyata si kancil faham bahwa perbuatan buruknya
membawa keburukan juga bagi dia. Barang siapa yang menabur kebaikan pasti
akan menuai kebaikan dan barang siapa yang berbuat jahat pasti orang lain
akan berbuat jahat kepada kita.
Akhirnya keesokan harinya si kancil belajar menanam biji ketimun sendiri hingga
pada akhirnya bisa panen dan membawa hasil panennya kepada si petani. Pak
petani sangat kaget menerima ketimun yang sudah masak dan sangat senang
kepada si Kancil. Bagitu pula si kancil mencoba membuat baju serta topi dari
bahan wool untuk diberikan kepada si buaya. Dan akhirnya buaya serta pak tani
menjadi sangat menyenangi si kancil yang sudah berubah untuk tidak nakal dan
mencuri lagi.