SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
ASUHAN KEPERAWATAN PADA A I D S
A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
menurunnya sistem kekebalan tubuh secara bertahap oleh infeksi kuman Human
Immunodeficiency virus (HIV).
2.

Etiologi
HIV telah ditetapkan sebagai agen penyebab dari Accuired Imunodeficiency Syndrome
(AIDS). AIDS adalah gejala dari penyakti yang mungkin terjadi saat sistem imun
dilemahkan oleh HIV. Jumlah besar infeksi oportunistik dan neoplasma merupakan tanda
suresi imun berat. Defenisi AIDS telah meliputi jumlah CD4+ kurang dari 200 sebagai
kriteria ambang batas. Sel CD4+ adalah bagian dari limfosit dan adalah satu target sel
dari infeksi HIV.

3.

‘/ Patofisiologi
Virus memasuki tubuh dan terutama menginfeksi sel yang mempunyai molekul CD4 +.
Kelompok sel besar yang mempunyai molekul CD4 + adalah limfosit T4. sel-sel target lain
adalah monosit, magrofag, sel dendrit, sel langerhans dan sel mikroglia. Setelah mengikat
molekul CD4, virus memasuki sel target dan melepaskan selubung luarnya. RNA
retrovirus ditranskripsi menjadi DNA melalui transkripsi terbalik. Beberapa DNA yang
baru terbentuk saling bergabung dan masuk ke dalam sel target dan membentuk provirus,
provirus dapat menghasilkan protein virus baru yang bekerja menyerupai pabri untuk
virus-virus baru. Sel target normal akan memperbanyak diri dan dalam proses ini juga
provirus ikut menyebarkan anak-anaknya. Secara klinis ini berarti orang tersebut
terinfeksi untuk seumur hidupnya.

4.

Manifestasi klinis
Tanda dan gejala
-

Penurunan berat badan

-

Diare

-

Sariawan dan nyeri menelan

-

Sesak napas

-

Pembesaran kelenjar limpa
-

Penurunan kesadaran

-

Gangguan penglihatan

-

Neuropati

-

Ensefalopati yang berhubungan dengan infeksi hiv

-

Penurunan imunitas yang hebat

5. Pemeriksaan diagnostik
-

Test antibody serum

-

Test blot western

-

Test fungsi pulmonal

B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pe ngkajian
a. Pengumpulan Data
-

Aktivitas dan istrahat
Gejala

-

: Klien mengatakan tidak mampu untuk melakukan aktivitas seperti

biasa, klien mengatakan mudah lelah
Tanda
; Kelemahan otot, penurunan massa otot
Integritas ego
Gejala

: Klien mengatakan cemas dengan kondisi kesehatan, klien

Tanda

mengatakan takut akan kematian.
: Faktor stress yang berhubungan
mengkwatirkan

dengan

kehilangan,

penampilannya, mengingkari, cemas, depresi,

takut dan menarik diri
-

Eliminasi
Gejala
Tanda

-

: Klien mengatakan terjadi perubahan BAB
: Diare yang intermiten, kram abdominal, nyeri tekan abdominal,

lesi dan abses rektal
Makanan dan cairan
Gejala
Tanda

: Klien mengatakan mual dan muntah, nafsu makan menurun
: Penurunan berat badan, lesi pada rongga mulut, tugor kulit buruk

-

Higene

-

Gejala
: Tidak dapat melakukan perawatan dirinya
Tanda
: Penampilan yang buruk, kurang aktivitas perawatan dirinya
Neurosensori
Gejala

: Pusing, sakit kepala
-

Tanda
: Perubahan status mental, tremor
Nyeri dan kenyamanan

-

Gejala
: Nyeri umum atau lokal, sakit seperti terbakar pada kaki
Tanda
: Ekspresi wajah Nampak meringis
Pernapasan

-

Gejala
: Napas pendek, sesak
Tanda
: Takipnea, distres pernapasan
Keamanan
Tanda

: Perubahan integritas kulit, riwayat penyakit defesiensi imun, batuk
yang disertai dahak

-

Seksualitas
Gejala
Tanda

: Klien mengatakan nafsu untuk melakukan hubungan seks menurun
: Resiko terhadap ibu habil, penurunan libido

b. Pengelompokan data
Ds
 Klien mengatakan tidak mampu untuk melakukan aktivitas seperti biasa
 Klien mengatakan mudah lelah
 Klien mengatakan cemas dengan kondisi kesehatan


mKlien mengatakan takut akan kematian.

 Klien mengatakan terjadi perubahan BAB
 Klien mengatakan mual dan muntah
 Klien mengatakan nafsu makan menurun
 Klien mengatakan tidak dapat melakukan perawatan dirinya
 Klien mengatakan pusing, sakit kepala
 Klien mengatakan nyeri pada seluruh badan
 Klien mengatakan napas pendek, sesak
 Klien mengatakan nafsu untuk melakukan hubungan seks menurun
Do
 Kelemahan otot, penurunan massa otot
 Faktor stress yang berhubungan dengan kehilangan
 Mengkwatirkan penampilannya
 Mengingkari
 Cemas
 Depresi
 Batuk yang disertai dahak
 Takut dan menarik diri
 Diare yang intermiten
 Kram abdominal
 Nyeri tekan abdominal
 Ekspresi wajah nampak meringis
 Lesi dan abses rectal
 Penurunan berat badan
 Lesi pada rongga mulut
 Tugor kulit buruk
 Penampilan yang buruk
 Kurang aktivitas perawatan dirinya
 Perubahan status mental
 Tremor
 Ekspresi wajah nampak meringis
 Takipnea
 Distres pernapasan
 Resiko terhadap ibu habil
 Penurunan libido

c. Analisa data
Symtom
Ds :
 Klien mengatakan mual dan
muntah

Etiologi
Kondisi oral yang abnormal
↓
Gangguan proses mengunyah akibat

Probem
Nutrisi
 Klien mengatakan nafsu
makan menurun
Do :
 Penurunan berat badan
 Lesi pada rongga mulut
 Tugor kulit buruk
Ds :
 Klien mengatakan pusing,
sakit kepala
 Klien mengatakan nyeri
pada seluruh badan
Do :
 Kram abdominal
 Nyeri tekan abdominal
 Ekspresi wajah nampak
meringis
 Lesi pada rongga mulut
 Lesi dan abses rectal
Ds :
 Klien mengatakan napas
pendek, sesak g
Do :
 Takipnea
 Distres pernapasan
 Batuk yang disertai dahak
Ds :
 Klien mengatakan cemas
dengan kondisi kesehatan
 Klien mengatakan takut akan
kematian.
Do :
 Mengkwatirkan
penampilannya
 Mengingkari
 Cemas dan depresi
Ds :
 Klien mengatakan mual dan
muntah
 Klien mengatakan terjadi

rasa sakit
↓
Asuhan makanan tidak adekuat
↓
Kebutuhan nutrisi kurang terpenuhi
↓
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan
Inflamasi/kerusakan jaringan
↓
Kerusakan mukosa kulit
↓
Merangsangan reseptor nyeri
↓
Mengeluarkan gradikinin, serotin,
histamin disampaikan kepusat saraf
↓
Dipersepsikan nyeri

Batuk parah yang produktif
↓
Adanya sputum pada jalan napas
↓
Jalan napas yang tidak efektif

Perasaan tidak berdaya
↓
Perubahan pada kehidupan
↓
Stimulasi simpatis
↓
Ansietas/ketakutan

Peningkatan produksi mukus
↓
Diare berat
↓
Menurunya intake cairan

Nyeri

Bersihan jalan
napas tak efektif

Ansietas

Resiko tinggi
kekurangan vol.
cairan
perubahan BAB
Do :
 Diare yang intermiten
 Tugor kulit buruk

↓
Resiko tinggi kekurangan velume
cairan

Kerusakan kulit
↓
Menyebabkan jaringa traumatik
↓
Pertahanan primer tidak efektif
↓
Resiko tinggi terhadap penyebaran
infeksi
Ds :
Penurunan produksi energi metabolisme
↓
 Klien mengatakan tidak
Peningkatan kebutuhan energi
mampu untuk melakukan
↓
aktivitas seperti biasa
Ketidakmampuan untuk
 Klien mengatakan mudah
mempertahankan aktivitas
lelah

Resiko tinggi
terhadap
penyebaran
infeksi

Intoleransi
aktivitas

Do :
 Kelemahan otot, penurunan
massa otot
 Kurang aktivitas perawatan
dirinya
2. Diagnosa
a. Gangguan pola napas / kebersihan jalan yang tidak efektif berhubungan dengan
penurunan kemampuan untuk batuk ditandai :
Ds :
 Klien mengatakan napas pendek, sesak
Do :
 Takipnea
 Distres pernapasan
 Batuk yang disertai dahak
b. Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi atau kerusakan jaringan
ditandai :
Ds :
 Klien mengatakan pusing, sakit kepala
 Klien mengatakan nyeri pada seluruh badan
Do :
 Kram abdominal
 Nyeri tekan abdominal
 Ekspresi wajah nampak meringis
 Lesi pada rongga mulut
 Lesi dan abses rectal
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
masukan oral, ditandai :
Ds :
 Klien mengatakan mual dan muntah
 Klien mengatakan nafsu makan menurun
Do :
 Penurunan berat badan
 Lesi pada rongga mulut
 Tugor kulit buruk
d. Kelemahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolisme yang
ditandai
e.
f.

dengan
Ds :
 Klien mengatakan tidak mampu untuk melakukan aktivitas seperti biasa
 Klien mengatakan mudah lelah
Do :
 Kelemahan otot, penurunan massa otot
 Kurang aktivitas perawatan dirinya

g. Ansietas berhubungan dengan perasaan tidak berdaya yang ditandai
Ds :
 Klien mengatakan cemas dengan kondisi kesehatan
 Klien mengatakan takut akan kematian.
Do :
 Mengkwatirkan penampilannya
 Mengingkari
 Cemas
 Depresi
h. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan :
3. Perencanaan2
DX
Gangguan pola napas / Tupan :

Tujuan

kebersihan jalan yang tidak Setelah

diberikan

efektif berhubungan dengan keperawatan
penurunan

Intervensi
Rasional
1. Auskultasi bunyi napas, tandai 1. Mempertahankan
tindakan

bersihan

jalan

kemampuan napas tidak efektif teratasi

perkembangan

penurunan

infeksi pernapasan

/

kehilangan

komplikasi

/

ventilasi dan munculnya bunyi

untuk batuk ditandai :
Ds :

daerah paru yang mengalami

adanya

adventisius
Tupen :

 Klien mengatakan napas Setelah

2. Catat kecepatan / kedalaman 2. Takipnea,
diberikan

tindakan

pernapasan,

sianosis,

sianosis

tak

dapat

beristrahat dan peningkatan napas

keperawatan selama beberapa

penggunaan otot aksesori /

menunjukkan

Do :

hari

peningkatan kerja pernapasan

pernapasan

 Takipnea

beransur-ansur

dan

kebutuhan untuk meningkatkan

 Distres pernapasan

normal dengan criteria :

pendek, sesak

 Batuk
dahak

yang

disertai -

bersihan

jalan

napas

bersih

Klien tidak sesak
Frekuensi napas normal

dan

munculnya

dispnea,

ansietas

kesulitan
dan

adanya

pengawasan

3. Tinggi kepala tempat tidur, 3. Meningkatkan fungsi pernapasan
usahakan

pasien

untuk

yang optimal dan mengurangi

berbalik, batuk, menarik napas

aspirasi

sesuai kebutuhan

ditimbulkan karena atelektasis

4. Hisap

jalan

kebutuhan,

napas
gunakan

atau

infeksi

yang

sesuai 4. Membantu membersihkan jalan
teknik

napas, sehingga memungkinkan

steril dan lakukan tindakan

terjadinya pertukaran gas dan

pencegahan

mencegah komplikasi pernapasan

5. Berikan tambahan O2 yang 5. Mempertahankan

ventilasi

/
dilembabkan

melalui

cara

oksigenasi

yang sesuai

efektif

untuk

mencegah / memperbaiki krisis
pernapasan

6. Penatalaksanaan

pemberian 6. Pilihan terapi tergantung pada

obat sesuai indikasi

situasi

invidividu,

pemberian

obat sesuai indikasi membantu
Gangguan

nyaman

berhubungan

nyeri Tupan :
dengan Setelah

1.
diberikan

tindakan

perhatikan

inflamasi atau kerusakan keperawatan nyeri teratasi
jaringan ditandai :
Ds :
 Klien

Tupen :

pusing, sakit kepala

frekuensi

diberikan

tindakan

juga

Berikan aktivitas hiburan

dengan criteria :

Ajarkan tehnik relaksasi
Kolaborasi

dengan

-

Ekspresi wajah tenang

3.

-

Klien tidak mengeluh nyeri

analgesik dan antipiretik

 Nyeri tekan abdominal
 Ekspresi wajah nampak
meringis
 Lesi pada rongga mulut

agar

dapat

Membantu mengurangi rasa
nyeri dengan cara mengalihkan

medik dalam pemberian obat

 Kram abdominal

klien

kembali

melupakan rasa sakit

tim

Do :

perkembangan

Memfokuskan
perhatian

dan distraksi bila nyeri timbul
4.

tanda

komplikasi

klien

keperawatan selama beberapa 3.

mengurangi sesak napas
Mengidentifikasikan
kebutuhan u ntuk intervensi dan

untuk mengalihkan perhatian 2.

 Klien mengatakan nyeri nyeri beransur – ansur berkurang
pada seluruh badan

lokasi

serta waktu
2.

mengatakan Setelah

Pantau keluhan nyeri dan 1.

focus
4.

Memberikan
nyeri

dan

penurunan
tidak

mengurangi demam

nyaman,
 Lesi dan abses rectal
Perubahan nutrisi kurang Tupan :
dari

kebutuhan

berhubungan

tubuh Setelah

1. Kaji
diberikan

tindakan

dengan keperawatan gangguan nutrisi

kemampuan

untuk 1. Lesi

mulut,

tenggorok

dan

mengunyah, merasakan, dan

esophagus dapat menyebabkan

menelan

disfagia, penurunan kemampuan

penurunan masukan oral, teratasi

pasien untuk mengolah makanan

ditandai :

dan mengurangi keinginan untuk

Ds :

Tupen :

 Klien mengatakan mual Setelah

makan
diberikan

tindakan 2. Auskultasi bising usus

2. Hipermotilitas saluran entestinal

keperawatan selama beberapa

umum terjadi dan dihubungkan

 Klien mengatakan nafsu hari kebutuhan nutrisi beransur-

dengan munta dan diare, yang

dan muntah

ansur terpenuhi dengan criteria :

dapat mempengaruhi pilihan diet/

Do :

-

Porsi makan dihabiskan

c ara makan

 Penurunan berat badan

-

Nafsu makan meningkat

 Lesi pada rongga mulut

-

Berat badan meningkat

makan menurun

 Tugor kulit buruk

3. Timbang berat badan sesuai 3. In dicator kebutuhan nutrisi /
kebutuhan.

Evaluasi

berat

pemasukan yang adekuat

badan dalam hal adanya berat
badan

yang

tidak

Gunakan

sesuai.

serangkaian

pengukuran berat badan dan
antropometrik
4. Hilangkan

rangsangan 4. Mengurangi

lingkungan yang berbahaya
atau

kondisi

memperburuk reflex gag

yang

stimulus

muntah di medulla

pusat
5. Berikan perawatan mulut yang 5. Mengurangi ketidaknyaman yang
terus menerus, avasi tindakan

berhubungan

dengan

pencegahan sekresi. Hindari

mual/muntah,

lesi

oral,

obat kumur yang mengandung

pengeringan

mukosa,

dan

allkohl

balitosis. Mulut yang bersih akan
meningkatkan nafsu makan

6. Rencakan diet dengan pasien / 6. Melibatkan pasien dalam rencana
orang

terdekat,

memungkinkan.

jika
Sarankan

memberikan

perasaan

lingkungan

dan

control
mungkin

makanan dari rumah, sediakan

meningkatkan

pemasukan.

makanan sedikit tapi sering

Memenuhi

berupa mpadat nutrisi, tidak

makanan

non

institusionhal

bersifat asam

mungkin

juga

meningkatkan

kebutuhan

akan

pemasukan
7. Batasi

makanan

menyebabkan
muntah

mual

yang 7. Rasa sakit pada mulut atau
dan

ketakutan akan mengiritasi lesi
mulut

mungkin

menyuebabkan
untuk

makan.

akan

pasien

enggan

Tindakan

ini

mungkin akan berguna dalam
meningkatkan

pemasukan

makanan
8. Memenuhi

kebutuhan

nutrisi
8. Kolaborasi dalam pemberian
Kelemahan

diet yang sesuai buat klien
1. Kaji pola tidur dan catat 1. Berbagai

berhubungan Tupan :

dengan penurunan produksi Setelah

diberikan

tindakan

energi metabolisme yang keperawatan intoleransi aktivitas
ditandai dengan

perubahan

dalam

proses

berpikir/perilaku

teratasi

tidur,

penyakit

SSP,

obat obatan / kemoterapi
untuk Setelah

mampu

2. Rencanakan perawatan untuk 2. Periode instrahat yang sering
diberikan

tindakan

aktivitas keperawatan selama beberapa
hari klien beransur-ansur dapat

seperti biasa

mengatakan melakukan aktivitas sehari-hari
-

Do :
 Kelemahan

otot,

penurunan massa otot
aktivitas -

perawatan dirinya

Klien

dapat

perawatan

menyediakan
Atur

fase

aktivitas

pasien

sangat

istrahat.

pada

wktu

berenergi.

sangat

dibutuhkan

memperbaiki
energy,

,

dalam

menghemat

perencanaan

akan

melakukan
diri

Ikutsertakan pasien / orang

membuat pasien menjadi aktif

terdekat

dengan criteria :

mudah lelah

 Kurang

dapat

tekanan emosi dan efek samping

 Klien mengatakan tidak Tupen :

 Klien

factor

meningktkan kelelahan, termasuk
kurang

Ds :

melakukan

klien

pada

pada

penyusunan

rencana

dimana

tingkat

energy lebih tinggi, sehingga

secara

dapat

mandiri

memperbaiki

perasaan

sehat dan control diri

Dapat memenuhi kebutuhan 3. Tetapkan
sehari-hari dengan mandiri

waktu

keberhasilan 3. Mengusahakan control diri dan

aktivitas yang realistis dengan

perasaan

berhasil.

pasien

timbulnya

perasaan

Mencegah
frustasi

akibat kelelahan karena aktivitas
berlebihan
4. bBantu memenuhi kebutuhan 4. Rasa lemas dapat membuat AKS
perawatan

pribadi,

hampir

tidak

mungkin

bagi
pertahankan
dalam

tempat

posisi

tidur

rendah

pasien untuk menyelesaikannya.

dan

Melindungi pasien dari cedera

tempat lalu lalang bebas dari

selama melakukan aktivitas

perabotan
5. Dorong

pasien

melakukan

apapun

untuk 5. Memungkinkan
yang

mungkin

pengehmatan

energy, peningkatan stamina dan
mengizinkan pasien untuk lebih
aktif

tanpa

menyebakan

kepenatan dan rasa frustrasi
6. Anjurkan keluarga klien untuk 6. Membantu memenuhi kebutuhan
ikut serta dalam memenuhi
Ansietas
dengan

kebutuhan klien
1. Jamin
pasien

berhubungan Tupan :
perasaan

berdaya yang ditandai

tidak Setelah

diberikan

tindakan

keperawatan ansietas teratasi

kerahasiaan

dalam

tentang 1. Memberikan penentraman hati
batasan

situasi tertentu

lebih lanjut dan kesempatan bagi
pasien

Ds :
 Klien

klien

untuk

memecahkan

masalah pada situasi yang dian
mengatakan Tupen :

cemas dengan kondisi Setelah
kesehatan

tisipasi
diberikan

tindakan 2. Pertahankan hubungan yang 2. Menjamin bahwa pasien tidak

keperawatan selama beberapa

akan kematian.
Do :
 Mengkwatirkan

hilang dengan criteria :
-

Klien

dapat

menerima

kondisi kesehatannya

pasien.

akan sendiri atau ditelantarkan,

Berbicara dan berhubungan

menunjukkan rasa menghargai

dengan

 Klien mengatakan takut hari ansietas beransur ansur

sering

dengan

dan menerima orang tersebut,

pasien.

Batasi

penggunaan baju pelindung

membantu

dan masker

percaya

meningkatkan

rasa
penampilannya

-

Klien mau ikut serta dalam 3. Berikan informasi akurat dan 3. Dapat mengurangi ansietas dan
proses pengobatan

konsisten mengenai prognosis.

ketidakmampuan pasien untuk

 Cemas

Hindari argumentasi mengenai

membuat

 Depresi

persepsi

berdasarkan realita

 Mengingkari

pasien

terhadap

keputusan/pilihan

situasi tersebut
4. Berikan lingkungan terbuka 4.

Membantu pasien untuk merasa

dimana pasien akan merasa
aman untuk mendiskusikan

tinggi

penyebaran

berhubungan dengan :

diberikan

keperawatan
terhadap

meningkatkan perasaan harga diri

untuk berbicara
1. Cuci tangan sebelum

terhadap Tupan :
infeksi Setelah

tanpa perasaan dihakimi dan

perasaan atau menahan diri
Resiko

diterima pada kondisi sekarang

tindakan

resiko

tinggi

penyebaran

infeksi

teratasi

sesudah

seluruh

perawatan

dan control
dan 1. Mengurangi resiko kontaminasi

kontal

silang

dilakukan.

Instruksikan pasien / orang
terdekat untuk mencuci tangan
sesuai indikasi
2. Berikan

lingkungan

yang 2. Mengurangi

pathogen

pada

bersih dan berventilasi bai.
Periksa pengunjung / staf

Tupen :
Setelah

diberikan

tindakan

system imun dan mengurangi
kemungkinan pasien mengalami

terhadap tanda infeksi dan

infeksi nosokomial

keperawatan selama beberapa

pertahankan

hari tanda tanda penyebaran

sesuai indikasi

infeksi tidak terjadi

kewaspadaan

3. Diskusikan tingkat rasional 3. Meningkatkan kerja sama dengan
isolasi

pencegahan

mempertahanakan

dan

kesehatan

cara

hidup

dan

berusaha

mengurangi rasa terisolasi

pribadi
4. Pantau tanda vital

4. Memberikan

informasi

data

dasar, awitan / peningkatan suhu
secara berulang ulang dari deman
yang terjadi untuk menunjukkan
bahwa

tubuh

proses infeksi

bereaksi

pada

More Related Content

Viewers also liked

JoomlaDay Budapest - Joomla SEO és AdWords 2. rész
JoomlaDay Budapest - Joomla SEO és AdWords 2. részJoomlaDay Budapest - Joomla SEO és AdWords 2. rész
JoomlaDay Budapest - Joomla SEO és AdWords 2. részSoftinvent
 
проект фз по труду
проект фз по трудупроект фз по труду
проект фз по трудуOporaRussiaMoscow
 
Nordic Intranet Summit 2013 - Hållbar mobil strategi
Nordic Intranet Summit 2013 - Hållbar mobil strategiNordic Intranet Summit 2013 - Hållbar mobil strategi
Nordic Intranet Summit 2013 - Hållbar mobil strategiNinetech
 
Víctimas del machismo a los 15 sociedad el país
Víctimas del machismo a los 15   sociedad   el paísVíctimas del machismo a los 15   sociedad   el país
Víctimas del machismo a los 15 sociedad el paísMiguel Angel
 
Institutional Research
Institutional ResearchInstitutional Research
Institutional Researchsageodu
 
Periódico el mundo les noves tecnologies
Periódico el mundo les noves tecnologiesPeriódico el mundo les noves tecnologies
Periódico el mundo les noves tecnologiesanaissanagustin145
 

Viewers also liked (9)

Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA
 
JoomlaDay Budapest - Joomla SEO és AdWords 2. rész
JoomlaDay Budapest - Joomla SEO és AdWords 2. részJoomlaDay Budapest - Joomla SEO és AdWords 2. rész
JoomlaDay Budapest - Joomla SEO és AdWords 2. rész
 
проект фз по труду
проект фз по трудупроект фз по труду
проект фз по труду
 
Nordic Intranet Summit 2013 - Hållbar mobil strategi
Nordic Intranet Summit 2013 - Hållbar mobil strategiNordic Intranet Summit 2013 - Hållbar mobil strategi
Nordic Intranet Summit 2013 - Hållbar mobil strategi
 
Víctimas del machismo a los 15 sociedad el país
Víctimas del machismo a los 15   sociedad   el paísVíctimas del machismo a los 15   sociedad   el país
Víctimas del machismo a los 15 sociedad el país
 
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
 
Institutional Research
Institutional ResearchInstitutional Research
Institutional Research
 
Conventions
ConventionsConventions
Conventions
 
Periódico el mundo les noves tecnologies
Periódico el mundo les noves tecnologiesPeriódico el mundo les noves tecnologies
Periódico el mundo les noves tecnologies
 

Similar to ASUHAN AIDS (20)

Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
 
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdfaskepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
 
Analisa data hiper
Analisa data hiperAnalisa data hiper
Analisa data hiper
 
Askep faringitis
Askep faringitisAskep faringitis
Askep faringitis
 
Askep faringitis
Askep faringitisAskep faringitis
Askep faringitis
 
Askep faringitis
Askep faringitisAskep faringitis
Askep faringitis
 
Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep gea
Askep geaAskep gea
Askep gea
 
Hernia inguinal lateral
Hernia inguinal lateralHernia inguinal lateral
Hernia inguinal lateral
 
Askep meniere dan libirintis
Askep meniere dan libirintisAskep meniere dan libirintis
Askep meniere dan libirintis
 
Kelompok sindrom AKPER PEMKAB MUNA
Kelompok sindrom AKPER PEMKAB MUNA Kelompok sindrom AKPER PEMKAB MUNA
Kelompok sindrom AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep miniare
Askep miniareAskep miniare
Askep miniare
 
Ca. ginjal AKPER PEMKAB MUNA
Ca. ginjal AKPER PEMKAB MUNA Ca. ginjal AKPER PEMKAB MUNA
Ca. ginjal AKPER PEMKAB MUNA
 
Ca. ginjal
Ca. ginjalCa. ginjal
Ca. ginjal
 
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDSAsuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
 
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep meniere dan libirintis
Askep meniere dan libirintisAskep meniere dan libirintis
Askep meniere dan libirintis
 
Askep hematuri
Askep hematuriAskep hematuri
Askep hematuri
 
Appendikcitis
AppendikcitisAppendikcitis
Appendikcitis
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

ASUHAN AIDS

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA A I D S A. KONSEP PENYAKIT 1. Pengertian menurunnya sistem kekebalan tubuh secara bertahap oleh infeksi kuman Human Immunodeficiency virus (HIV). 2. Etiologi HIV telah ditetapkan sebagai agen penyebab dari Accuired Imunodeficiency Syndrome (AIDS). AIDS adalah gejala dari penyakti yang mungkin terjadi saat sistem imun dilemahkan oleh HIV. Jumlah besar infeksi oportunistik dan neoplasma merupakan tanda suresi imun berat. Defenisi AIDS telah meliputi jumlah CD4+ kurang dari 200 sebagai kriteria ambang batas. Sel CD4+ adalah bagian dari limfosit dan adalah satu target sel dari infeksi HIV. 3. ‘/ Patofisiologi Virus memasuki tubuh dan terutama menginfeksi sel yang mempunyai molekul CD4 +. Kelompok sel besar yang mempunyai molekul CD4 + adalah limfosit T4. sel-sel target lain adalah monosit, magrofag, sel dendrit, sel langerhans dan sel mikroglia. Setelah mengikat molekul CD4, virus memasuki sel target dan melepaskan selubung luarnya. RNA retrovirus ditranskripsi menjadi DNA melalui transkripsi terbalik. Beberapa DNA yang baru terbentuk saling bergabung dan masuk ke dalam sel target dan membentuk provirus, provirus dapat menghasilkan protein virus baru yang bekerja menyerupai pabri untuk virus-virus baru. Sel target normal akan memperbanyak diri dan dalam proses ini juga provirus ikut menyebarkan anak-anaknya. Secara klinis ini berarti orang tersebut terinfeksi untuk seumur hidupnya. 4. Manifestasi klinis Tanda dan gejala - Penurunan berat badan - Diare - Sariawan dan nyeri menelan - Sesak napas - Pembesaran kelenjar limpa
  • 2. - Penurunan kesadaran - Gangguan penglihatan - Neuropati - Ensefalopati yang berhubungan dengan infeksi hiv - Penurunan imunitas yang hebat 5. Pemeriksaan diagnostik - Test antibody serum - Test blot western - Test fungsi pulmonal B. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pe ngkajian a. Pengumpulan Data - Aktivitas dan istrahat Gejala - : Klien mengatakan tidak mampu untuk melakukan aktivitas seperti biasa, klien mengatakan mudah lelah Tanda ; Kelemahan otot, penurunan massa otot Integritas ego Gejala : Klien mengatakan cemas dengan kondisi kesehatan, klien Tanda mengatakan takut akan kematian. : Faktor stress yang berhubungan mengkwatirkan dengan kehilangan, penampilannya, mengingkari, cemas, depresi, takut dan menarik diri - Eliminasi Gejala Tanda - : Klien mengatakan terjadi perubahan BAB : Diare yang intermiten, kram abdominal, nyeri tekan abdominal, lesi dan abses rektal Makanan dan cairan Gejala Tanda : Klien mengatakan mual dan muntah, nafsu makan menurun : Penurunan berat badan, lesi pada rongga mulut, tugor kulit buruk - Higene - Gejala : Tidak dapat melakukan perawatan dirinya Tanda : Penampilan yang buruk, kurang aktivitas perawatan dirinya Neurosensori Gejala : Pusing, sakit kepala
  • 3. - Tanda : Perubahan status mental, tremor Nyeri dan kenyamanan - Gejala : Nyeri umum atau lokal, sakit seperti terbakar pada kaki Tanda : Ekspresi wajah Nampak meringis Pernapasan - Gejala : Napas pendek, sesak Tanda : Takipnea, distres pernapasan Keamanan Tanda : Perubahan integritas kulit, riwayat penyakit defesiensi imun, batuk yang disertai dahak - Seksualitas Gejala Tanda : Klien mengatakan nafsu untuk melakukan hubungan seks menurun : Resiko terhadap ibu habil, penurunan libido b. Pengelompokan data Ds  Klien mengatakan tidak mampu untuk melakukan aktivitas seperti biasa  Klien mengatakan mudah lelah  Klien mengatakan cemas dengan kondisi kesehatan  mKlien mengatakan takut akan kematian.  Klien mengatakan terjadi perubahan BAB  Klien mengatakan mual dan muntah  Klien mengatakan nafsu makan menurun  Klien mengatakan tidak dapat melakukan perawatan dirinya  Klien mengatakan pusing, sakit kepala  Klien mengatakan nyeri pada seluruh badan  Klien mengatakan napas pendek, sesak  Klien mengatakan nafsu untuk melakukan hubungan seks menurun Do  Kelemahan otot, penurunan massa otot  Faktor stress yang berhubungan dengan kehilangan  Mengkwatirkan penampilannya  Mengingkari  Cemas
  • 4.  Depresi  Batuk yang disertai dahak  Takut dan menarik diri  Diare yang intermiten  Kram abdominal  Nyeri tekan abdominal  Ekspresi wajah nampak meringis  Lesi dan abses rectal  Penurunan berat badan  Lesi pada rongga mulut  Tugor kulit buruk  Penampilan yang buruk  Kurang aktivitas perawatan dirinya  Perubahan status mental  Tremor  Ekspresi wajah nampak meringis  Takipnea  Distres pernapasan  Resiko terhadap ibu habil  Penurunan libido c. Analisa data Symtom Ds :  Klien mengatakan mual dan muntah Etiologi Kondisi oral yang abnormal ↓ Gangguan proses mengunyah akibat Probem Nutrisi
  • 5.  Klien mengatakan nafsu makan menurun Do :  Penurunan berat badan  Lesi pada rongga mulut  Tugor kulit buruk Ds :  Klien mengatakan pusing, sakit kepala  Klien mengatakan nyeri pada seluruh badan Do :  Kram abdominal  Nyeri tekan abdominal  Ekspresi wajah nampak meringis  Lesi pada rongga mulut  Lesi dan abses rectal Ds :  Klien mengatakan napas pendek, sesak g Do :  Takipnea  Distres pernapasan  Batuk yang disertai dahak Ds :  Klien mengatakan cemas dengan kondisi kesehatan  Klien mengatakan takut akan kematian. Do :  Mengkwatirkan penampilannya  Mengingkari  Cemas dan depresi Ds :  Klien mengatakan mual dan muntah  Klien mengatakan terjadi rasa sakit ↓ Asuhan makanan tidak adekuat ↓ Kebutuhan nutrisi kurang terpenuhi ↓ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Inflamasi/kerusakan jaringan ↓ Kerusakan mukosa kulit ↓ Merangsangan reseptor nyeri ↓ Mengeluarkan gradikinin, serotin, histamin disampaikan kepusat saraf ↓ Dipersepsikan nyeri Batuk parah yang produktif ↓ Adanya sputum pada jalan napas ↓ Jalan napas yang tidak efektif Perasaan tidak berdaya ↓ Perubahan pada kehidupan ↓ Stimulasi simpatis ↓ Ansietas/ketakutan Peningkatan produksi mukus ↓ Diare berat ↓ Menurunya intake cairan Nyeri Bersihan jalan napas tak efektif Ansietas Resiko tinggi kekurangan vol. cairan
  • 6. perubahan BAB Do :  Diare yang intermiten  Tugor kulit buruk ↓ Resiko tinggi kekurangan velume cairan Kerusakan kulit ↓ Menyebabkan jaringa traumatik ↓ Pertahanan primer tidak efektif ↓ Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi Ds : Penurunan produksi energi metabolisme ↓  Klien mengatakan tidak Peningkatan kebutuhan energi mampu untuk melakukan ↓ aktivitas seperti biasa Ketidakmampuan untuk  Klien mengatakan mudah mempertahankan aktivitas lelah Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi Intoleransi aktivitas Do :  Kelemahan otot, penurunan massa otot  Kurang aktivitas perawatan dirinya 2. Diagnosa a. Gangguan pola napas / kebersihan jalan yang tidak efektif berhubungan dengan penurunan kemampuan untuk batuk ditandai : Ds :  Klien mengatakan napas pendek, sesak Do :  Takipnea  Distres pernapasan  Batuk yang disertai dahak b. Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi atau kerusakan jaringan ditandai : Ds :
  • 7.  Klien mengatakan pusing, sakit kepala  Klien mengatakan nyeri pada seluruh badan Do :  Kram abdominal  Nyeri tekan abdominal  Ekspresi wajah nampak meringis  Lesi pada rongga mulut  Lesi dan abses rectal c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan oral, ditandai : Ds :  Klien mengatakan mual dan muntah  Klien mengatakan nafsu makan menurun Do :  Penurunan berat badan  Lesi pada rongga mulut  Tugor kulit buruk d. Kelemahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolisme yang ditandai e. f. dengan Ds :  Klien mengatakan tidak mampu untuk melakukan aktivitas seperti biasa  Klien mengatakan mudah lelah Do :  Kelemahan otot, penurunan massa otot  Kurang aktivitas perawatan dirinya g. Ansietas berhubungan dengan perasaan tidak berdaya yang ditandai Ds :  Klien mengatakan cemas dengan kondisi kesehatan  Klien mengatakan takut akan kematian.
  • 8. Do :  Mengkwatirkan penampilannya  Mengingkari  Cemas  Depresi h. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan :
  • 9. 3. Perencanaan2 DX Gangguan pola napas / Tupan : Tujuan kebersihan jalan yang tidak Setelah diberikan efektif berhubungan dengan keperawatan penurunan Intervensi Rasional 1. Auskultasi bunyi napas, tandai 1. Mempertahankan tindakan bersihan jalan kemampuan napas tidak efektif teratasi perkembangan penurunan infeksi pernapasan / kehilangan komplikasi / ventilasi dan munculnya bunyi untuk batuk ditandai : Ds : daerah paru yang mengalami adanya adventisius Tupen :  Klien mengatakan napas Setelah 2. Catat kecepatan / kedalaman 2. Takipnea, diberikan tindakan pernapasan, sianosis, sianosis tak dapat beristrahat dan peningkatan napas keperawatan selama beberapa penggunaan otot aksesori / menunjukkan Do : hari peningkatan kerja pernapasan pernapasan  Takipnea beransur-ansur dan kebutuhan untuk meningkatkan  Distres pernapasan normal dengan criteria : pendek, sesak  Batuk dahak yang disertai - bersihan jalan napas bersih Klien tidak sesak Frekuensi napas normal dan munculnya dispnea, ansietas kesulitan dan adanya pengawasan 3. Tinggi kepala tempat tidur, 3. Meningkatkan fungsi pernapasan usahakan pasien untuk yang optimal dan mengurangi berbalik, batuk, menarik napas aspirasi sesuai kebutuhan ditimbulkan karena atelektasis 4. Hisap jalan kebutuhan, napas gunakan atau infeksi yang sesuai 4. Membantu membersihkan jalan teknik napas, sehingga memungkinkan steril dan lakukan tindakan terjadinya pertukaran gas dan pencegahan mencegah komplikasi pernapasan 5. Berikan tambahan O2 yang 5. Mempertahankan ventilasi /
  • 10. dilembabkan melalui cara oksigenasi yang sesuai efektif untuk mencegah / memperbaiki krisis pernapasan 6. Penatalaksanaan pemberian 6. Pilihan terapi tergantung pada obat sesuai indikasi situasi invidividu, pemberian obat sesuai indikasi membantu Gangguan nyaman berhubungan nyeri Tupan : dengan Setelah 1. diberikan tindakan perhatikan inflamasi atau kerusakan keperawatan nyeri teratasi jaringan ditandai : Ds :  Klien Tupen : pusing, sakit kepala frekuensi diberikan tindakan juga Berikan aktivitas hiburan dengan criteria : Ajarkan tehnik relaksasi Kolaborasi dengan - Ekspresi wajah tenang 3. - Klien tidak mengeluh nyeri analgesik dan antipiretik  Nyeri tekan abdominal  Ekspresi wajah nampak meringis  Lesi pada rongga mulut agar dapat Membantu mengurangi rasa nyeri dengan cara mengalihkan medik dalam pemberian obat  Kram abdominal klien kembali melupakan rasa sakit tim Do : perkembangan Memfokuskan perhatian dan distraksi bila nyeri timbul 4. tanda komplikasi klien keperawatan selama beberapa 3. mengurangi sesak napas Mengidentifikasikan kebutuhan u ntuk intervensi dan untuk mengalihkan perhatian 2.  Klien mengatakan nyeri nyeri beransur – ansur berkurang pada seluruh badan lokasi serta waktu 2. mengatakan Setelah Pantau keluhan nyeri dan 1. focus 4. Memberikan nyeri dan penurunan tidak mengurangi demam nyaman,
  • 11.  Lesi dan abses rectal Perubahan nutrisi kurang Tupan : dari kebutuhan berhubungan tubuh Setelah 1. Kaji diberikan tindakan dengan keperawatan gangguan nutrisi kemampuan untuk 1. Lesi mulut, tenggorok dan mengunyah, merasakan, dan esophagus dapat menyebabkan menelan disfagia, penurunan kemampuan penurunan masukan oral, teratasi pasien untuk mengolah makanan ditandai : dan mengurangi keinginan untuk Ds : Tupen :  Klien mengatakan mual Setelah makan diberikan tindakan 2. Auskultasi bising usus 2. Hipermotilitas saluran entestinal keperawatan selama beberapa umum terjadi dan dihubungkan  Klien mengatakan nafsu hari kebutuhan nutrisi beransur- dengan munta dan diare, yang dan muntah ansur terpenuhi dengan criteria : dapat mempengaruhi pilihan diet/ Do : - Porsi makan dihabiskan c ara makan  Penurunan berat badan - Nafsu makan meningkat  Lesi pada rongga mulut - Berat badan meningkat makan menurun  Tugor kulit buruk 3. Timbang berat badan sesuai 3. In dicator kebutuhan nutrisi / kebutuhan. Evaluasi berat pemasukan yang adekuat badan dalam hal adanya berat badan yang tidak Gunakan sesuai. serangkaian pengukuran berat badan dan antropometrik 4. Hilangkan rangsangan 4. Mengurangi lingkungan yang berbahaya atau kondisi memperburuk reflex gag yang stimulus muntah di medulla pusat
  • 12. 5. Berikan perawatan mulut yang 5. Mengurangi ketidaknyaman yang terus menerus, avasi tindakan berhubungan dengan pencegahan sekresi. Hindari mual/muntah, lesi oral, obat kumur yang mengandung pengeringan mukosa, dan allkohl balitosis. Mulut yang bersih akan meningkatkan nafsu makan 6. Rencakan diet dengan pasien / 6. Melibatkan pasien dalam rencana orang terdekat, memungkinkan. jika Sarankan memberikan perasaan lingkungan dan control mungkin makanan dari rumah, sediakan meningkatkan pemasukan. makanan sedikit tapi sering Memenuhi berupa mpadat nutrisi, tidak makanan non institusionhal bersifat asam mungkin juga meningkatkan kebutuhan akan pemasukan 7. Batasi makanan menyebabkan muntah mual yang 7. Rasa sakit pada mulut atau dan ketakutan akan mengiritasi lesi mulut mungkin menyuebabkan untuk makan. akan pasien enggan Tindakan ini mungkin akan berguna dalam meningkatkan pemasukan makanan 8. Memenuhi kebutuhan nutrisi
  • 13. 8. Kolaborasi dalam pemberian Kelemahan diet yang sesuai buat klien 1. Kaji pola tidur dan catat 1. Berbagai berhubungan Tupan : dengan penurunan produksi Setelah diberikan tindakan energi metabolisme yang keperawatan intoleransi aktivitas ditandai dengan perubahan dalam proses berpikir/perilaku teratasi tidur, penyakit SSP, obat obatan / kemoterapi untuk Setelah mampu 2. Rencanakan perawatan untuk 2. Periode instrahat yang sering diberikan tindakan aktivitas keperawatan selama beberapa hari klien beransur-ansur dapat seperti biasa mengatakan melakukan aktivitas sehari-hari - Do :  Kelemahan otot, penurunan massa otot aktivitas - perawatan dirinya Klien dapat perawatan menyediakan Atur fase aktivitas pasien sangat istrahat. pada wktu berenergi. sangat dibutuhkan memperbaiki energy, , dalam menghemat perencanaan akan melakukan diri Ikutsertakan pasien / orang membuat pasien menjadi aktif terdekat dengan criteria : mudah lelah  Kurang dapat tekanan emosi dan efek samping  Klien mengatakan tidak Tupen :  Klien factor meningktkan kelelahan, termasuk kurang Ds : melakukan klien pada pada penyusunan rencana dimana tingkat energy lebih tinggi, sehingga secara dapat mandiri memperbaiki perasaan sehat dan control diri Dapat memenuhi kebutuhan 3. Tetapkan sehari-hari dengan mandiri waktu keberhasilan 3. Mengusahakan control diri dan aktivitas yang realistis dengan perasaan berhasil. pasien timbulnya perasaan Mencegah frustasi akibat kelelahan karena aktivitas berlebihan 4. bBantu memenuhi kebutuhan 4. Rasa lemas dapat membuat AKS perawatan pribadi, hampir tidak mungkin bagi
  • 14. pertahankan dalam tempat posisi tidur rendah pasien untuk menyelesaikannya. dan Melindungi pasien dari cedera tempat lalu lalang bebas dari selama melakukan aktivitas perabotan 5. Dorong pasien melakukan apapun untuk 5. Memungkinkan yang mungkin pengehmatan energy, peningkatan stamina dan mengizinkan pasien untuk lebih aktif tanpa menyebakan kepenatan dan rasa frustrasi 6. Anjurkan keluarga klien untuk 6. Membantu memenuhi kebutuhan ikut serta dalam memenuhi Ansietas dengan kebutuhan klien 1. Jamin pasien berhubungan Tupan : perasaan berdaya yang ditandai tidak Setelah diberikan tindakan keperawatan ansietas teratasi kerahasiaan dalam tentang 1. Memberikan penentraman hati batasan situasi tertentu lebih lanjut dan kesempatan bagi pasien Ds :  Klien klien untuk memecahkan masalah pada situasi yang dian mengatakan Tupen : cemas dengan kondisi Setelah kesehatan tisipasi diberikan tindakan 2. Pertahankan hubungan yang 2. Menjamin bahwa pasien tidak keperawatan selama beberapa akan kematian. Do :  Mengkwatirkan hilang dengan criteria : - Klien dapat menerima kondisi kesehatannya pasien. akan sendiri atau ditelantarkan, Berbicara dan berhubungan menunjukkan rasa menghargai dengan  Klien mengatakan takut hari ansietas beransur ansur sering dengan dan menerima orang tersebut, pasien. Batasi penggunaan baju pelindung membantu dan masker percaya meningkatkan rasa
  • 15. penampilannya - Klien mau ikut serta dalam 3. Berikan informasi akurat dan 3. Dapat mengurangi ansietas dan proses pengobatan konsisten mengenai prognosis. ketidakmampuan pasien untuk  Cemas Hindari argumentasi mengenai membuat  Depresi persepsi berdasarkan realita  Mengingkari pasien terhadap keputusan/pilihan situasi tersebut 4. Berikan lingkungan terbuka 4. Membantu pasien untuk merasa dimana pasien akan merasa aman untuk mendiskusikan tinggi penyebaran berhubungan dengan : diberikan keperawatan terhadap meningkatkan perasaan harga diri untuk berbicara 1. Cuci tangan sebelum terhadap Tupan : infeksi Setelah tanpa perasaan dihakimi dan perasaan atau menahan diri Resiko diterima pada kondisi sekarang tindakan resiko tinggi penyebaran infeksi teratasi sesudah seluruh perawatan dan control dan 1. Mengurangi resiko kontaminasi kontal silang dilakukan. Instruksikan pasien / orang terdekat untuk mencuci tangan sesuai indikasi 2. Berikan lingkungan yang 2. Mengurangi pathogen pada bersih dan berventilasi bai. Periksa pengunjung / staf Tupen : Setelah diberikan tindakan system imun dan mengurangi kemungkinan pasien mengalami terhadap tanda infeksi dan infeksi nosokomial keperawatan selama beberapa pertahankan hari tanda tanda penyebaran sesuai indikasi infeksi tidak terjadi kewaspadaan 3. Diskusikan tingkat rasional 3. Meningkatkan kerja sama dengan
  • 16. isolasi pencegahan mempertahanakan dan kesehatan cara hidup dan berusaha mengurangi rasa terisolasi pribadi 4. Pantau tanda vital 4. Memberikan informasi data dasar, awitan / peningkatan suhu secara berulang ulang dari deman yang terjadi untuk menunjukkan bahwa tubuh proses infeksi bereaksi pada