SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat
yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk
menyusui, glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui palsenta kepada
janin sehingga kadarnya dalam darah janin, hamper menyerupai kadar
darah ibu. Insulin ibu dapat mencapai insulin ibu tidak dapat mencapai
janin, sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin,
pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping
beberapa hormone lain, estrogen, steroid dan plasenta laktogen.akibat
lambatnya resorpsi makanan maka terjadi hiperglikemia yang relatif lama
dan ini menuntut kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali
dari keadaan normal. Hal ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam
kehamilan. Secara fisiologik telah terjadi resistensi insulin yeti apabila dia
ditambah dengan insulin eksogen ia mtak mudah menjadi hipoglikemia.
Yang enjadi masalah ialah bila seorang ibu tak mampu meningkatkan
reproduksi insulin , sehingga relative hipoinsulin yang mengakibatkan ia
hierglikemia atau diabetes kehamilan ( diabetes yang ntimbul hanya dalam
kehamilan ). Resistensi kehamilan juga di sebabkan oleh adanya hormone
estrogen , progesterone , kortisol, prolaktn dan plasenta laktogen. Homon
tersebut mempengaruhi reseptor insulin terhadap insulin pada sel,
sehingga mengurangi afinitas insulin. Hal ini patut diperhitungkan dalam
pengendalian insulin
Komplikasi ibu dan bayi pada penderita diabetes
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan asuhan keperawatan ini adalah agar kita
mengetahui tentang gangguan system endokrin diabetes mellitus,
mengetahui bagaimana cara mengatasi penyakit diabetes melitus
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. TEORI MEDIS
1. Anatomi
anatomi / i
1.Defenisi
- Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang
mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan
berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan
neurologis. (Barbara C. Long)
- Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan
multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan
defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart)
- Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan
oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai
karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat
dikontrol (WHO).
- Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
akibat peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 2002).
2.Etiologi
Etiologi dari diabetes mellitus tipe II sampai saat ini masih belum diketahui
dengan pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa
diabetes mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan
kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang
mendasarinya.
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu :
a.Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan diabetes :
Pincus dan White berpendapat perbandingan keluarga yang menderita
diabetes mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan
keluarga yang menderita diabetes mellitus mencapai 8, 33 % dan 5, 33 % bila
dibandingkan dengan keluarga sehat yang memperlihatkan angka hanya 1,
96 %.
b.Faktor non genetik
1.)Infeksi
Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai
predisposisi genetic terhadap diabetes mellitus.
2.)Nutrisi
a.)Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
b.)Malnutrisi protein
c.)Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.
3.)Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya
menyebabkan hyperglikemia sementara.
4.)Hormonal Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah
tinggi, akromegali karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma
karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma karena
kadar katekolamin meningkat
3.Klasifikasi
Klasifikasi di buat menurut, waktu penyakit timbul, lamanya sakit, berat
penyakit dan komplikasi :
• Kelas A : Diabetes laten ( subklinis atau diabetes hamil ) uji toleransi
gula tidak normal. Pengobatan tidak memerluka insulin, cukup dengan
diet saja. Prognosis untuk ibu dan janin baik
• Kelas B : diabetes dewasa di ketahhui setelah usia 19 tahun :
berlangsung kurang dari 10 tahun ; tidak disertai kelainan pembuluh
darah
• Kelas C : timbul pada umur 10-19 tahun, menderita selama 10-19
tahun ; tanpa kelainan pembuluh darah
• Kelas D : di derita sejak umur 10 tahun ; lama 20 tahun ; disertai
kelainan pembuluh darah seperti atereosklerosis pada retina , tungkai,
dan renitis
• Kelas E : telah terjadi klasifikasi pembuluh darah
• Kelas F : diabetes dengan nefrosisa termasuk adanya glomerulonefritis
dan pieloneritis. Diabetes anak remaja ( juvenilis ) merupakan diabetes
yang diderita sejak anak-anak atau remaja.karena sedikit atau tidak
ada insulin endogen, cenderung timbul keto-asidosis
Pada prediabetik dijumpai pada kelainan anatomik dan metabolik,namun
tanpa gejala yang jelas, prediabetik dapat menjadi diabetes bila timbul
tekanan ( stres) seperti adanya kehamilan , infeksi, obesitas, emosi dan
lain-lain
a) Pengaruh kehamilan, persalinan, dan nifas pada diabetes
adalah:
 Kehamilan dapat menyebabkan status prediabetik manjadi manifes
( dabetik)
 Diabetes akan mnjadi lebih berat oleh kehamilan
 Pada persalinan yang memerlukan tenaga ibu dan kerja rahim akan
memerlukan glukosa banyak, maka bisa terjadi hiperglikemia atau
koma
 Dalam masa laktasi keperluan akan insulin akan bertambah
b) Pengaruh diabetes terhadap kehamilan:
 Abortus dan partus prematurus
 Hidramnion
 Pre-eklampsia
 Kesalahan letak janin
 Insufisiensi plasenta
c) Pengaruh diabetes terhadap persalinan :
 inersia uteri dan atonia uteri
 distosia karena janin ( anak besar, bahu lebar)
 kelahiran mati
 persalinan lebih sering ditolong secara operatif
 angka kejadan perdarahan dan infeksi tinggi
 morbiditas dan mortalitas ibu tinggi
d) Pengaruh diabetes terhadap nifas:
 Perdarahan dan infksi puerperal lebuh tinggi
 Luka-luka jalan lahir lambat pulih/sembuh
e) Pengaruh diabtes terhadap terhadap janin dan bayi :
 Sering terjadi abortus
 Kematian janin dalam kandungan selama 36 minggu
 Dapat terjadi cacat bawaan
 Dsmaturitas
 Janin besar ( bayi kingkong / makrosomia)
 Kamatian neonatal tinggi
 Kemudian hari dapat terjadi kelainan neurologik dan psikologik
4.Patofisiologi
Sebagian besar patologi diabetes mellitus dapat dikaitkan dengan satu
dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut : (1) Pengurangan
penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan
konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg/hari/100 ml. (2)
Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak,
menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid
pada dinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis. (3)
Pengurangan protein dalam jaringan tubuh.
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada diabetes
mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine klien
diabetes mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan
filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam
jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi
glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi
bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke
metabolisme telah dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir
semua energinya pada lemak, kadar asam aseto – asetat dan asam
Bihidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter
sampai setinggi 10 Meq/Liter.
5.Gambaran Klinik
Gejala yang lazim terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut :
Pada tahap awal sering ditemukan :
a.Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai
melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic
diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga
klien mengeluh banyak kencing.
b.Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan
banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak
minum.
c.Polipagi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami
starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan.
Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya
akan berada sampai pada pembuluh darah.
d.Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini
disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka
tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain
yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh
selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh
termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan
DM walaupun banyak makan akan tetap kurus
e.Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi)
yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan
sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.
6.Diagnosi
Diagnosis diabetes mellitus umumnya dipikirkan dengan adanya gejala khas
diabetes mellitus berupa poliuria, polidipsi, poliphagia, lemas dan berat badan
menurun. Jika keluhan dan gejala khas ditemukan dan pemeriksaan glukosa
darah sewaktu yang lebih 216 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan
diagnosa
7.Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk
mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik.
Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari
hyperglikemia atau hypoglikemia. Penatalaksanaan diabetes tergantung pada
ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi
farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin.
Pada penderita dengan diabetes mellitus harus rantang gula dan makanan
yang manis untuk selamanya. Tiga hal penting yang harus diperhatikan pada
penderita diabetes mellitus adalah tiga J (jumlah, jadwal dan jenis makanan)
yaitu :
J I : jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan.
J 2 : jadwal makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdaftar.
J 3 : jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan macadam
mains).
Diet panda dendrite diabetes mellitus adapt debag atlas beebread bagman
anthrax lain :
a.Diet A : terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat 50 %, lemak 30
%, protein 20 %.
b.Diet B : terdiri dari karbohidrat 68 %, lemak 20 %, protein 12 %.
c.Diet B1 : terdiri dari karbohidrat 60 %, lemak 20 %, protein 20 %.
d.Diet B1 dan B2 diberikan untuk nefropati diabetik dengan gangguan faal
ginjal.
Indikasi diet A :
Diberikan pada semua penderita diabetes mellitus pada umumnya.
Indikasi diet B :
Diberikan pada penderita diabetes terutama yang :
a.Kurang tahan lapan dengan dietnya.
b.Mempunyai hyperkolestonemia.
c.Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya pernah mengalami
cerobrovaskuler acident (cva) penyakit jantung koroner.
d.Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya terdapat retinopati diabetik
tetapi belum ada nefropati yang nyata.
e.Telah menderita diabetes dari 15 tahun
Indikasi diet B1
Diberikan pada penderita diabetes yang memerlukan diet protein tinggi, yaitu
penderita diabetes terutama yang :
a.Mampu atau kebiasaan makan tinggi protein tetapi normalip idemia.
b.Kurus (underweight) dengan relatif body weight kurang dari 90 %.
c.Masih muda perlu pertumbuhan.
d.Mengalami patah tulang.
e.Hamil dan menyusui.
f.Menderita hepatitis kronis atau sirosis hepatitis.
g.Menderita tuberkulosis paru.
h.Menderita penyakit graves (morbus basedou).
i.Menderita selulitis.
j.Dalam keadaan pasca bedah.
Indikasi tersebut di atas selama tidak ada kontra indikasi penggunaan protein
kadar tinggi.
Indikasi B2 dan B3
Diet B2
Diberikan pada penderita nefropati dengan gagal ginjal kronik yang klirens
kreatininnya masih lebar dari 25 ml/mt.
Sifat-sifat diet B2
a.Tinggi kalori (lebih dari 2000 kalori/hari tetapi mengandung protein kurang.
b.Komposisi sama dengan diet B, (68 % hidrat arang, 12 % protein dan 20 %
lemak) hanya saja diet B2 kaya asam amino esensial.
c.Dalam praktek hanya terdapat diet B2 dengan diet 2100 – 2300 kalori / hari.
Karena bila tidak maka jumlah perhari akan berubah.
Diet B3
Diberikan pada penderita nefropati diabetik dengan gagal ginjal kronik yang
klibers kreatininnya kurang dari 25 MI/mt
Sifat diet B3
a.Tinggi kalori (lebih dari 2000 kalori/hari).
b.Rendah protein tinggi asam amino esensial, jumlah protein 40 gram/hari.
c.Karena alasan No 2 maka hanya dapat disusun diet B3 2100 kalori dan
2300 / hari. (bila tidak akan merubah jumlah protein).
d.Tinggi karbohidrat dan rendah lemak.
e.Dipilih lemak yang tidak jenuh.
Semua penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk latihan ringan yang
dilaksanakan secara teratur tiap hari pada saat setengah jam sesudah
makan. Juga dianjurkan untuk melakukan latihan ringan setiap hari, pagi dan
sore hari dengan maksud untuk menurunkan BB.
Penyuluhan kesehatan.
Untuk meningkatkan pemahaman maka dilakukan penyuluhan melalui
perorangan antara dokter dengan penderita yang datang. Selain itu juga
dilakukan melalui media-media cetak dan elektronik.
8.Komplikasi
a.Akut
1.)Hypoglikemia
2.)Ketoasidosis
3.)Diabetik
b.Kronik
1.)Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung
pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
2.)Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik,
nefropati diabetic.
3.)Neuropati diabetic.
B. TEORI KEPERAWATAN
Pengkajian
1. pengumpulan data
a. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku dan kebangsaan,
pendidkan , pekerjaan, alamat, nomor registrasi, tanggal masuk
RS, diagnosa medis.
b. Keluhan utama
Keluhan yang paling dirasakan adalah kencing berlebihan
c. Riwayat penyakit sekarang
Alasan masuk rumah sakit
Menelaskan riwayat penyakit yang dialami adalah pasien
mengeluh banyak kencing, keadaan lemah dan mual muntah.
d. Riwayat kesehatan dahulu
• Mempunyai riwayat vaskuler : hipertensi
e. Riwayat kesehatan keluarga
Terdapat riwayat pada keluarga dengan penyakit hipertensi dan DM
f. Aktivitas/istrahat
• Gejala : lemah, letih, sulit bergerak/berjalan
kram otot, tonus otot menurun, gangguan
tidur/istrahat
• Tanda : takikardi dan takipnea,
pada keadaan istrahat atau dengan aktivitas
letargi/disorientasi, koma
penurunan kekuatan otot
g. Sirkulasi
• Gejala : adanya riwayat hipertensi, IMA
Klaudikasi, kebas, dan kesemutan pada
ekstremitas
Ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama
• Tanda : takikardi
Perubahan tekanan darah postural, hpertensi
Nadi yang menurun atau tak ada
Distrimia
Kulit panas, kering dan kemerahan
Bola mata cekung
)
h. Eliminasi
• Gejala : perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia
Rasa nyeri atau terbakar, kesulitan berkemih
(infeksi), ISK baru atau berulang
Nyeri tekan abdomen
• Tanda : urin encer, pucat, kuning ,
poliuria ( dapat berkembang menjadi
oleguria/anuria jika terjadi hipovolemia berat)
urin berkabut, bau busuk (infeksi)
abdomen keras, adnya asites
bising usus lemah dan menurun
hiperatif (diare)
i. Integritas ego
• Gejala ; stress tergantung pada orang lain
Masalah financial yang berhubungan dengan
kondisi
• Tanda : ansietas, peka ransang
j. makanan / cairan
• gejala : hilang nafsu makan
mual/muntah
tidak mengikuti diet, peningkatan masukan
glukosa/karbohidrat
penurunan berat badan lebih dari periode
beberapa hari atau minggu
haus
penggunaan diuretic (tiasip)
• tanda : kulit kering/bersisik, turgor jelek
kekakuan/distensi abdomen, muntah
pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan
metabolic dengan peningkatan gula darah)
bau halitosis/manis, bau buah (nafas aseton)
k. f.neurosensori
• gejala : pusing/;pening
sakit kepala,
kesemutan, kebas kelemahan pata otot,
parestesia
gangguan penglihatan
• tanda : disorietasi, mengantuk, letargi,
stupor atau koma (tahap lanjut)
gangguan memory,kacau mental
refleks tendon dalam (RTD) menurun (koma)
aktivitas kejang
l. Nyeri/kenyamanan
• Gejala : abdomen yang tegang/nyeri (sedang atau berat)
• Tanda : wajah meringis dengan palpitasi,
tampak sangat berhati hati
m. Pernapasan
• Gejala : merasa kekurangan oksigen, batuk dengan atau
matudaknya infeksi)
• Tanda : lapar udara
Batuk dengan atau tanpa sputum perulen (infeksi )
Frekuensi pernapasan
n. Seksualitas
• gejala : rabas vagina (cenderung infeksi)
masalah impoten pada pria, kesulitan orgasme
pada wanita
o. Keamanan
• Gejala : kulit kering, gatal, ulkus kulit
• Tanda : demam, diaforesis
Menurunnya kekuatan umum/rentang gerak
Parastesi/paralysis otot termasuk otot-otot
penapasan (jika kadar kalium menurun dengan
cukup tajam)
p. Penyuluhan Atau Pembelajaran
• Gejala : factor resiko keluarga, DM, penyakit jantung,
strok, hipertensi, pehyembuhan yang lambat
penggunaan obat seperti steroid, diuretic( tiasid)
dilantin dan fenobarbikel (dapat meningkatkan
kadar glukosa darah)
• Pertimbangan rencana pemulangan
Mungkin memerlukan bantuan dalam pangaturan
diet, pengobatan peratawatan diri, pemantauan
terhadap glukosa darah
q. Data psikologi
Perlu dikaji konsep diri, apakah ada gangguan dan bagaimana
persepsi klien akan penyakitnya terhadap konsep dirinya
r. Data social
Bagaiman hubungan klien dengan keluarga dan bagaimana peran
klien di rumah dan di rumah sakit
s. Data spiritual
Bagaimana persepsi klien terhadap penyakit dan hubungan dengan
agama yang di anut
t. Pemeriksaan fisik
 Secara umum :
• Meliputi keadaan klien
• Kesadaran klien
• Observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, Nadi, suhu,
dan respirasi
• TB dan BB untuk mengetahui keadaan nutrisi
 Secara khusus:
Dilakukan secara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yang
meliputi dari chepalo kearah kaudal terhadap semua organ
tubuh antara lain :
• Rambut
• Mata,telinga,
• Hidung, mulut
• Tenggorokan
• Leher
• Dada
• Abdomen
• Genetalia
• Musculoskeletal
• Integument
u. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium, EKG, Rontgen toraks, serta terapi yang diperoleh klien
dari dokter
2. Diagnosa dan intervensi keperawatan
a.Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.
Intervensi :
1.)Pantau tanda-tanda vital.
2.)Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa..
3.)Pantau masukan dan keluaran, catat berat jenis urine..
4.)Timbang berat badan setiap hari.
5.)Berikan terapi cairan sesuai indikasi
b.Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral.
Intervensi :
1.)Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan
makanan yang dapat dihabiskan oleh pasien.
2.)Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.
3.)Identifikasi makanan yang disukai/dikehendaki termasuk kebutuhan
etnik/kultural..
4.)Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi.
5.)Berikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi.
c.Resiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia..
Intervensi :
1).Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan.
2).Tingkatkan upaya untuk pencegahan dengan melakukan cuci tangan
yang baik pada semua orang yang berhubungan dengan pasien termasuk
pasiennya sendiri.
3).Pertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif.
4).Berikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh.
5).Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan nafas dalam..
d.Resiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori berhubungan
dengan ketidakseimbangan glukosa/insulin dan atau elektrolit..
Intervensi :
1.)Pantau tanda-tanda vital dan status mental.l
2.)Panggil pasien dengan nama, orientasikan kembali sesuai dengan
kebutuhannya..
3.)Pelihara aktivitas rutin pasien sekonsisten mungkin, dorong untuk
melakukan kegiatan sehari-hari sesuai kemampuannya.
4.)Selidiki adanya keluhan parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada
paha/kaki.
e.Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik..
Intervensi :
1.)Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas.
2.)Berikan aktivitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup..
3.)Pantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah
sebelum/sesudah melakukan aktivitas.
4.)Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
sesuai toleransi.
.
. F.Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka
panjang/progresif yang tidak dapat diobati, ketergantungan pada orang
lain.
Intervensi :
1.)Anjurkan pasien/keluarga untuk mengekspresikan perasaannya tentang
perawatan di rumah sakit dan penyakitnya secara keseluruhan.
2.)Tentukan tujuan/harapan dari pasien atau keluarga.
3.)Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam
perawatan diri sendiri dan berikan umpan balik positif sesuai dengan
usaha yang dilakukannya.
4.)Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam
perawatan diri sendiri.
g.Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/mengingat,
keselahan interpretasi informasi.
Intervensi :
1.)Ciptakan lingkungan saling percaya
2.)Diskusikan dengan klien tentang penyakitnya.
3.)Diskusikan tentang rencana diet, penggunaan makanan tinggi serat..
4.)Diskusikan pentingnya untuk melakukan evaluasi secara teratur dan
jawab pertanyaan pasien/orang terdekat.
BAB III
TINJAUAN KASUS
No. RM : 015
Tangga l : 14-sep.
Tampat : ruangan Asoka
I. DATA UMUM
1. Identitas klien
Nama : Ny.MP
TTL : Kendari 16 Mei 1967
Status perkawinan : Menikah
Penidikan terakhir : Sma
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : Jln. Husni thamrin No. 015
Tanggal Masuk RS : 14 september 2008
Golongan darah : B
Umur : 41 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Suku : Bugis
Lama Bekerja -
Telp : (0401) 393553
Ruangan : :VIP. asoka
Sumbe Info : suami
2. Penanggung Jawab / pengantar
Nama : Tn. MA
Pendidkan terakhir : S1 fakultas hukum
Hub. Dengan klien : suami
Alamat : Jl. Husni thamrin no. 015
Umur : 52 Tahun
Pekerjaan : pengacara
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama : kencing berlebihan
2. Alasan masuk RS :sejak sebulan yang lalu klien mengeluh
banyak kencing, sering mengalami mual
muntah dan kelemahan.
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. klien mengatakan tidak pernah mendeita penyakit yang sama
2. klien mengatakan pernah menderita hipertensi
3. klien mengatakan tidak pernah mengalami pembedahan
4. klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan/ketergantungan terhadap
rokok, minuman alkkohol, kopi dan obat-obatan
I V.GENOGRAM
Keterangan : = Laki-laki
= Perempuan
= Klien
I. - Ayah klien telah meninggal dunia karena penyakit diabetes
melitus
- Ibu klien telah meninggal dunia karena factor usia
II. - Klien anak ketiga dari 3 bersaudara
- Istri klien anak ketiga dari tiga bersaudara
III. - Anak pertama klien bekerja sebagai arsitektur dan ketiga anak
klien sementara kuliah di Universitas Haluoleo
V. RIWAYAT PSIKO – SOSIO – SPIRITUAL
1. Pola koping koping individu klien tidak efektif
2. Harapan klien terhadap penyakitnya : Klien berharap tekanan agar
dapat kembali normal sehingga dapat sembuh kembali seperti semula .
3. Factor stressor : klien stres berat memikirkan penyakit yang
dideritanya.
4. Konsep diri : klien merasa sangat terganggu karena penyakit yang
dideritanya.
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya : klien tidak mengetahui
tentang penyakitnya
6. Adaptasi : Klien kurang beradaptasi di RS.
7. Hubungan dengan anggota keluarga : cukup baik
8. Hubungan dengan masyarakat ; klien kurang berinteraksi dengan
masyarakat .
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara:Cukup baik
10.Aktifitas social: -
11.Bahasa yang sering digunakan :Bhs.Indonesia
12.Keadaan lingkungan :Bersih
13.Kegiatan keagamaan/pola ibadah :Klien tidak pernah mengikuti
kegiatan keagamaan tetapi klien melaksanakan shalat 5 waktu
14.Keyakinan tentang kesehatan :Klien menyerahkan kesembuhan
penyakitnya kepada Allah SWT
VI. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum MRS : Klien makan 3x sehari,nafsu makan klien
meningkat
BB 55kg
Setelah MRS : Nafsu makan klien makan menurun 2x sehari
porsi kecil
BB 50kg
2. Minum
Sebelum MRS : Klien minum 6-7 gelas sehari
Setelah MRS : klien minum 7-8 gelas sehari pada keadaan ini
klien tidak mengalami gangguan pola makan
3. Tidur
Sebelum MRS : Klien tidak pernah tidur siang, tidur 4-5 jam sehari
Setelah MRS :Klien tidur 4-5jam sehari pada keadaan ini klien
tidak mengalami gangguan pola tidur
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS :BAB klien 3-4x sehari
Setelah MRS :BAB klien 4-5x sehari
5. Elminasi Urine/BAK
Sebelum MRS : Klien BAK 5-6x dalam sehari
Setelah MRS : Klien BAK 7-8x dalam sehari
6. Aktifitas dan latihan
Sebelum MRS : Setiap Hari minggu klien rekreasi bersam
keluarga
Setelah MRS : Klien tidak pernah melakukan aktifitas
7. Personal Hygiene
Sebellum MRS : Klien mandi 2x sehari, mencuci rambut 1x
sehari, 1 minggu sekali klien memotong kuku
Setelah MRS :Klien mandi 2x sehari, mencuci rambut 2x
seminggu
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. tanda-tanda vital
• TD : 160/110 mmHg
• N : 70 x /menit
• RR : 16 x / menit
• Suhu .: 36,5 ºC
2. Kepala
• Inspeksi : rambut lurus hitam dan pendek
Distribusi rambut merata
Tidak ada ketombe
• Palpasi : tidak ada udema
Tidak ada nyri tekan
3. wajah
• inspeksi : ekspresi wajah klien Nampak tegang
• palpasi :tidak ada udema dan nyeri tekan
4. mata
• inspeksi : simetris kiri dan kanan
konjungtiva Nampak pucat
kelopak mata tidak udema
• palpasi : tidak ada nyeri pada mata
5. hidung
• inspeksi : skimetris kiri dan kanan
tidak ada pengeluaran secret
fungsi penciuman baik
• palpasi : tidak ada nyeri tekan
6. telinga
• inspeksi : simeris kiri dan kanan
tidak ada pengeluaran secret
fungsi pendengaran baik
• palpasi :tidak ada nyeri tekan
7. mulut, gigi tenggorokan
• inspeksi : mukosa bibir kering
keadaan gigi baik dan lengkap
tidak ada gangguan menelan
8. leher
• inspeksi : tidak Nampak pembesaran vena jugularis
tidak nampak pembesaran kelejar tiroid
• palpasi : tidak ada nyeri tekan pada leher
9. dada dan paru'-paru
• inspeksi : normal chest
pegerakan dan pengembangan dada sama ketika
ekspirsi dan inspirasi
• palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
• auskultasi : inspirasi sama dengan ekspirasi
10.system kardiovaskuler
• inspeksi : kesadaran baik
bentuk dada normal chest
wajah Nampak pucat
tidak ada udema pada tangan, kaki dan sendi
• palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
tidak ada nyeri tekan
• perkusi : -
• auskultasi : irama jantung tidak teratur
11.system musculoskeletal
• inspeksi : kekuatan otot berkurang
pola aktivitas terganggu
• palpasi :
12.ekstremitas atas
• inspeksi : pergerakan klien terbatas
tidak ada hematom dan udem pada tangan
• palpasi : tidak ada nyeri tekan
13.abdomen
• inspeksi : tidak Nampak pembesaran pada abdomen
• palpasi : tidak teraba pembesaran hati
distensi abdomen tidak ditemukan
• perkusi : tidak ada penimbunan cairan dan masa
• auskultasi : peristaltik usus 5x/menit
14.ekstremitas bawah
• inspeksi : pergerakan klien tebatas
• palpasi : tidak nyeri tekan dan tidak ada udema
VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Glukosa darah : meningkat 200 – 100 mg/dL
• Aseton plasma : positif secara mencolok
• Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat
• Insulin darah : terjadi penurunan
• Urin : gula dan aseton positif
KLASIFIKASI DATA
 Data subyektif
• klien mengatakan sering miksi
• klien mengatakan sering haus
• klien mengatakan bahwa ia lemas
• klien mengatakan kurang nafsu makan
• klien mengatakan lukanya lama sembuh
• klien mengatakan daya pikirnya melemah
• klien mengatakan kinerjanya menurun
• klien cepat merasa lelah jika beraktivitas
• klien bertanya tentang masalah atau penyakitnya
 Data obyektif
• klien tampak lemah dan pucat,
• mukosa bibir kering
• klien tampak lemah dan kurus
• tonus otot buruk
• mual muntah
• proese penyembuhan luka yang lambat
• klien tampak kebingungan
• tampak ketidakmampuan klien untuk melakukan aktivitas seperti
biasanya
• klien tidak teratur mengikuti istruksi
ANALISA DATA
N
O
DATA PENYEBAB DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.
2.
3.
Ds:
• klien mengatakan
sering miksi
• klien mengatakan
sering haus
Do:
• klien tampak lemah
dan pucat,
• mukosa bibir kering
Ds:
• klien mengatakan
bahwa ia lemas
• klien mengatakan
kurang nafsu makan
Do:
• klien tampak lemah
dan kurus
• tonus otot buruk
• mual muntah
Defesiensi insulin
absolute
↓
P↓ pemakaian glukosa
oleh sel
↓
Hiperglikemia
↓
Glicosuria
↓
Osmotic diuresis
Defisiensi isulin
absolute
↓
Protolisis
↓
Asam amino m↑
↓
Glukoneogenesis
↓
Ketogenesis
↓
Ketonemia
↓
P↓ PH
↓
Penurunan BB
kekurangan volume
cairan tubuh
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
4.
5.
6.
Ds:
• klien mengatakan
lukanya lama sembuh
Do:
• proese penyembuhan
luka yang lambat
Ds;
• klien mengatakan
daya pikirnya
melemah
Do:
• klien tampak
kebingungan
DS :
• klien mengatakan
kinerjanya menurun
• klien cepat merasa
lelah jika beraktivitas
Do:
• tampak
ketidakmampuan
klien untuk
melakukan aktivitas
seperti biasanya
Ds:
• klien bertanya
tentang masalah atau
penyakitnya
Defesiensi insulin
absolute
↓
P↓ pemakaian glukosa
oleh sel
↓
Hiperglikemia
↓
Hiperosmolalitas
Defesiensi insulin
absolute
↓
P↓ pemakaian glukosa
oleh sel
↓
Hiperglikemia
↓
Surbitol m↑
↓
G3 konduksi saraf
Defesiensi insulin
absolute
↓
Lipolisis
↓
Kelemahan otot
Defesiensi insulin
absolute
↓
Perubahan status
kesehatan
Resiko infeksi
Resiko tinggi
perubahan persepsi
sensori
Kelelahan
Kurang pengetahuan
tentang penyakit ,
prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Do:
• klien tidak teratur
mengikuti istruksi
↓
Hospitalisasi
↓
Informasi in adekuat
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang
mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein,
lemak dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler,
mikrovaskuler dan neurologis. (Barbara C. Long)
 Diabetes mellitus disebabkan oleh factor genetic dan factor non
genetic seperti infeksi, nutrisi, stress dan hormonal
 Gejala yang sering terjadi pada diabetes mellitus yaitu poliuru,
polidipsi, poliphagi,berat badan menurun, lelah dan kurang
tenaga
 Diagnosa yang dapat muncul pada penyakit diabetes mellitus
adalah
o Kekurangan volume cairan
o Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan
o Resiko infeksi
o Resiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori
o Kelelahan
o Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan
B. Saran
Adapun saran dalam pembuatan makakalah ini adalah dapat
dijadikan sebagai acuan dalam menambah penetahuan pada penderita
penyakit diabetes mellitus.

More Related Content

What's hot

Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Tugas kesol (asma) mistia
Tugas kesol (asma)  mistiaTugas kesol (asma)  mistia
Tugas kesol (asma) mistiasamiyati
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
askep diabetes melitus
askep diabetes melitusaskep diabetes melitus
askep diabetes melitusSo Ra
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitusSofiaNofianti
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulinDasuki Suke
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanRahayu Pratiwi
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanNovita Novita
 
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)Rahayu Pratiwi
 
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitusMakala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitusSeptian Muna Barakati
 
Askep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis UlseratifAskep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis UlseratifSri Nala
 

What's hot (20)

Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Tugas kesol (asma) mistia
Tugas kesol (asma)  mistiaTugas kesol (asma)  mistia
Tugas kesol (asma) mistia
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Askep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppokAskep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppok
 
Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
 
askep diabetes melitus
askep diabetes melitusaskep diabetes melitus
askep diabetes melitus
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilan
 
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
 
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitusMakala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
 
Askep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis UlseratifAskep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis Ulseratif
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
 

Similar to Askep dm AKPER PEMDA MUNA

Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasionalTikaa II
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasionalTikaa II
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSAulia Kauri
 
IBU_HAMIL_DENGAN_DIABETES_MELITUS.pptx
IBU_HAMIL_DENGAN_DIABETES_MELITUS.pptxIBU_HAMIL_DENGAN_DIABETES_MELITUS.pptx
IBU_HAMIL_DENGAN_DIABETES_MELITUS.pptxLutherweis
 
Penyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai KehamilanPenyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai KehamilanDESIWILDAYANI1
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dmSumadin1112
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dmSumadin1112
 
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinanneng elis
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinOperator Warnet Vast Raha
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSMenanti Senja
 

Similar to Askep dm AKPER PEMDA MUNA (20)

Askep diabetes
Askep diabetesAskep diabetes
Askep diabetes
 
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
 
Askep diabetes AKPER PEMKAB MUNA
Askep diabetes  AKPER PEMKAB MUNA Askep diabetes  AKPER PEMKAB MUNA
Askep diabetes AKPER PEMKAB MUNA
 
Materi penyuluhan
Materi penyuluhanMateri penyuluhan
Materi penyuluhan
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
 
bab 1-5 makalah.docx
bab 1-5 makalah.docxbab 1-5 makalah.docx
bab 1-5 makalah.docx
 
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNASanti askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
 
IBU_HAMIL_DENGAN_DIABETES_MELITUS.pptx
IBU_HAMIL_DENGAN_DIABETES_MELITUS.pptxIBU_HAMIL_DENGAN_DIABETES_MELITUS.pptx
IBU_HAMIL_DENGAN_DIABETES_MELITUS.pptx
 
Diabetes Melitus
Diabetes MelitusDiabetes Melitus
Diabetes Melitus
 
Penyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai KehamilanPenyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai Kehamilan
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dm
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dm
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 

Recently uploaded (20)

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 

Askep dm AKPER PEMDA MUNA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui, glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui palsenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin, hamper menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu dapat mencapai insulin ibu tidak dapat mencapai janin, sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin, pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormone lain, estrogen, steroid dan plasenta laktogen.akibat lambatnya resorpsi makanan maka terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari keadaan normal. Hal ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam kehamilan. Secara fisiologik telah terjadi resistensi insulin yeti apabila dia ditambah dengan insulin eksogen ia mtak mudah menjadi hipoglikemia. Yang enjadi masalah ialah bila seorang ibu tak mampu meningkatkan reproduksi insulin , sehingga relative hipoinsulin yang mengakibatkan ia hierglikemia atau diabetes kehamilan ( diabetes yang ntimbul hanya dalam kehamilan ). Resistensi kehamilan juga di sebabkan oleh adanya hormone estrogen , progesterone , kortisol, prolaktn dan plasenta laktogen. Homon tersebut mempengaruhi reseptor insulin terhadap insulin pada sel, sehingga mengurangi afinitas insulin. Hal ini patut diperhitungkan dalam pengendalian insulin Komplikasi ibu dan bayi pada penderita diabetes
  • 2. B. TUJUAN Adapun tujuan dari pembuatan asuhan keperawatan ini adalah agar kita mengetahui tentang gangguan system endokrin diabetes mellitus, mengetahui bagaimana cara mengatasi penyakit diabetes melitus
  • 3. BAB II TINJAUAN TEORI A. TEORI MEDIS 1. Anatomi anatomi / i 1.Defenisi - Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis. (Barbara C. Long) - Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart) - Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO). - Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 2002). 2.Etiologi Etiologi dari diabetes mellitus tipe II sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa diabetes mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang
  • 4. mendasarinya. Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu : a.Faktor genetik Riwayat keluarga dengan diabetes : Pincus dan White berpendapat perbandingan keluarga yang menderita diabetes mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan keluarga yang menderita diabetes mellitus mencapai 8, 33 % dan 5, 33 % bila dibandingkan dengan keluarga sehat yang memperlihatkan angka hanya 1, 96 %. b.Faktor non genetik 1.)Infeksi Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai predisposisi genetic terhadap diabetes mellitus. 2.)Nutrisi a.)Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin. b.)Malnutrisi protein c.)Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis. 3.)Stres Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara. 4.)Hormonal Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi, akromegali karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat 3.Klasifikasi Klasifikasi di buat menurut, waktu penyakit timbul, lamanya sakit, berat penyakit dan komplikasi : • Kelas A : Diabetes laten ( subklinis atau diabetes hamil ) uji toleransi gula tidak normal. Pengobatan tidak memerluka insulin, cukup dengan diet saja. Prognosis untuk ibu dan janin baik
  • 5. • Kelas B : diabetes dewasa di ketahhui setelah usia 19 tahun : berlangsung kurang dari 10 tahun ; tidak disertai kelainan pembuluh darah • Kelas C : timbul pada umur 10-19 tahun, menderita selama 10-19 tahun ; tanpa kelainan pembuluh darah • Kelas D : di derita sejak umur 10 tahun ; lama 20 tahun ; disertai kelainan pembuluh darah seperti atereosklerosis pada retina , tungkai, dan renitis • Kelas E : telah terjadi klasifikasi pembuluh darah • Kelas F : diabetes dengan nefrosisa termasuk adanya glomerulonefritis dan pieloneritis. Diabetes anak remaja ( juvenilis ) merupakan diabetes yang diderita sejak anak-anak atau remaja.karena sedikit atau tidak ada insulin endogen, cenderung timbul keto-asidosis Pada prediabetik dijumpai pada kelainan anatomik dan metabolik,namun tanpa gejala yang jelas, prediabetik dapat menjadi diabetes bila timbul tekanan ( stres) seperti adanya kehamilan , infeksi, obesitas, emosi dan lain-lain a) Pengaruh kehamilan, persalinan, dan nifas pada diabetes adalah:  Kehamilan dapat menyebabkan status prediabetik manjadi manifes ( dabetik)  Diabetes akan mnjadi lebih berat oleh kehamilan  Pada persalinan yang memerlukan tenaga ibu dan kerja rahim akan memerlukan glukosa banyak, maka bisa terjadi hiperglikemia atau koma
  • 6.  Dalam masa laktasi keperluan akan insulin akan bertambah b) Pengaruh diabetes terhadap kehamilan:  Abortus dan partus prematurus  Hidramnion  Pre-eklampsia  Kesalahan letak janin  Insufisiensi plasenta c) Pengaruh diabetes terhadap persalinan :  inersia uteri dan atonia uteri  distosia karena janin ( anak besar, bahu lebar)  kelahiran mati  persalinan lebih sering ditolong secara operatif  angka kejadan perdarahan dan infeksi tinggi  morbiditas dan mortalitas ibu tinggi d) Pengaruh diabetes terhadap nifas:  Perdarahan dan infksi puerperal lebuh tinggi  Luka-luka jalan lahir lambat pulih/sembuh e) Pengaruh diabtes terhadap terhadap janin dan bayi :  Sering terjadi abortus
  • 7.  Kematian janin dalam kandungan selama 36 minggu  Dapat terjadi cacat bawaan  Dsmaturitas  Janin besar ( bayi kingkong / makrosomia)  Kamatian neonatal tinggi  Kemudian hari dapat terjadi kelainan neurologik dan psikologik 4.Patofisiologi Sebagian besar patologi diabetes mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut : (1) Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg/hari/100 ml. (2) Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis. (3) Pengurangan protein dalam jaringan tubuh. Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada diabetes mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine klien diabetes mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%. Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke metabolisme telah dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semua energinya pada lemak, kadar asam aseto – asetat dan asam Bihidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter
  • 8. sampai setinggi 10 Meq/Liter. 5.Gambaran Klinik Gejala yang lazim terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut : Pada tahap awal sering ditemukan : a.Poliuri (banyak kencing) Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing. b.Polidipsi (banyak minum) Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum. c.Polipagi (banyak makan) Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah. d.Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun banyak makan akan tetap kurus e.Mata kabur Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak. 6.Diagnosi Diagnosis diabetes mellitus umumnya dipikirkan dengan adanya gejala khas diabetes mellitus berupa poliuria, polidipsi, poliphagia, lemas dan berat badan
  • 9. menurun. Jika keluhan dan gejala khas ditemukan dan pemeriksaan glukosa darah sewaktu yang lebih 216 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosa 7.Penatalaksanaan Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia. Penatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin. Pada penderita dengan diabetes mellitus harus rantang gula dan makanan yang manis untuk selamanya. Tiga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita diabetes mellitus adalah tiga J (jumlah, jadwal dan jenis makanan) yaitu : J I : jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan. J 2 : jadwal makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdaftar. J 3 : jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan macadam mains). Diet panda dendrite diabetes mellitus adapt debag atlas beebread bagman anthrax lain : a.Diet A : terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat 50 %, lemak 30 %, protein 20 %. b.Diet B : terdiri dari karbohidrat 68 %, lemak 20 %, protein 12 %. c.Diet B1 : terdiri dari karbohidrat 60 %, lemak 20 %, protein 20 %. d.Diet B1 dan B2 diberikan untuk nefropati diabetik dengan gangguan faal ginjal. Indikasi diet A : Diberikan pada semua penderita diabetes mellitus pada umumnya. Indikasi diet B : Diberikan pada penderita diabetes terutama yang : a.Kurang tahan lapan dengan dietnya. b.Mempunyai hyperkolestonemia.
  • 10. c.Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya pernah mengalami cerobrovaskuler acident (cva) penyakit jantung koroner. d.Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya terdapat retinopati diabetik tetapi belum ada nefropati yang nyata. e.Telah menderita diabetes dari 15 tahun Indikasi diet B1 Diberikan pada penderita diabetes yang memerlukan diet protein tinggi, yaitu penderita diabetes terutama yang : a.Mampu atau kebiasaan makan tinggi protein tetapi normalip idemia. b.Kurus (underweight) dengan relatif body weight kurang dari 90 %. c.Masih muda perlu pertumbuhan. d.Mengalami patah tulang. e.Hamil dan menyusui. f.Menderita hepatitis kronis atau sirosis hepatitis. g.Menderita tuberkulosis paru. h.Menderita penyakit graves (morbus basedou). i.Menderita selulitis. j.Dalam keadaan pasca bedah. Indikasi tersebut di atas selama tidak ada kontra indikasi penggunaan protein kadar tinggi. Indikasi B2 dan B3 Diet B2 Diberikan pada penderita nefropati dengan gagal ginjal kronik yang klirens kreatininnya masih lebar dari 25 ml/mt. Sifat-sifat diet B2 a.Tinggi kalori (lebih dari 2000 kalori/hari tetapi mengandung protein kurang. b.Komposisi sama dengan diet B, (68 % hidrat arang, 12 % protein dan 20 % lemak) hanya saja diet B2 kaya asam amino esensial. c.Dalam praktek hanya terdapat diet B2 dengan diet 2100 – 2300 kalori / hari. Karena bila tidak maka jumlah perhari akan berubah. Diet B3 Diberikan pada penderita nefropati diabetik dengan gagal ginjal kronik yang klibers kreatininnya kurang dari 25 MI/mt Sifat diet B3
  • 11. a.Tinggi kalori (lebih dari 2000 kalori/hari). b.Rendah protein tinggi asam amino esensial, jumlah protein 40 gram/hari. c.Karena alasan No 2 maka hanya dapat disusun diet B3 2100 kalori dan 2300 / hari. (bila tidak akan merubah jumlah protein). d.Tinggi karbohidrat dan rendah lemak. e.Dipilih lemak yang tidak jenuh. Semua penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk latihan ringan yang dilaksanakan secara teratur tiap hari pada saat setengah jam sesudah makan. Juga dianjurkan untuk melakukan latihan ringan setiap hari, pagi dan sore hari dengan maksud untuk menurunkan BB. Penyuluhan kesehatan. Untuk meningkatkan pemahaman maka dilakukan penyuluhan melalui perorangan antara dokter dengan penderita yang datang. Selain itu juga dilakukan melalui media-media cetak dan elektronik. 8.Komplikasi a.Akut 1.)Hypoglikemia 2.)Ketoasidosis 3.)Diabetik b.Kronik 1.)Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak. 2.)Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik, nefropati diabetic. 3.)Neuropati diabetic. B. TEORI KEPERAWATAN Pengkajian 1. pengumpulan data a. Identitas
  • 12. Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku dan kebangsaan, pendidkan , pekerjaan, alamat, nomor registrasi, tanggal masuk RS, diagnosa medis. b. Keluhan utama Keluhan yang paling dirasakan adalah kencing berlebihan c. Riwayat penyakit sekarang Alasan masuk rumah sakit Menelaskan riwayat penyakit yang dialami adalah pasien mengeluh banyak kencing, keadaan lemah dan mual muntah. d. Riwayat kesehatan dahulu • Mempunyai riwayat vaskuler : hipertensi e. Riwayat kesehatan keluarga Terdapat riwayat pada keluarga dengan penyakit hipertensi dan DM f. Aktivitas/istrahat • Gejala : lemah, letih, sulit bergerak/berjalan kram otot, tonus otot menurun, gangguan tidur/istrahat • Tanda : takikardi dan takipnea, pada keadaan istrahat atau dengan aktivitas letargi/disorientasi, koma penurunan kekuatan otot g. Sirkulasi • Gejala : adanya riwayat hipertensi, IMA Klaudikasi, kebas, dan kesemutan pada ekstremitas Ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama • Tanda : takikardi Perubahan tekanan darah postural, hpertensi Nadi yang menurun atau tak ada Distrimia Kulit panas, kering dan kemerahan Bola mata cekung
  • 13. ) h. Eliminasi • Gejala : perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia Rasa nyeri atau terbakar, kesulitan berkemih (infeksi), ISK baru atau berulang Nyeri tekan abdomen • Tanda : urin encer, pucat, kuning , poliuria ( dapat berkembang menjadi oleguria/anuria jika terjadi hipovolemia berat) urin berkabut, bau busuk (infeksi) abdomen keras, adnya asites bising usus lemah dan menurun hiperatif (diare) i. Integritas ego • Gejala ; stress tergantung pada orang lain Masalah financial yang berhubungan dengan kondisi • Tanda : ansietas, peka ransang j. makanan / cairan • gejala : hilang nafsu makan mual/muntah tidak mengikuti diet, peningkatan masukan glukosa/karbohidrat penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari atau minggu haus penggunaan diuretic (tiasip) • tanda : kulit kering/bersisik, turgor jelek kekakuan/distensi abdomen, muntah pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolic dengan peningkatan gula darah)
  • 14. bau halitosis/manis, bau buah (nafas aseton) k. f.neurosensori • gejala : pusing/;pening sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pata otot, parestesia gangguan penglihatan • tanda : disorietasi, mengantuk, letargi, stupor atau koma (tahap lanjut) gangguan memory,kacau mental refleks tendon dalam (RTD) menurun (koma) aktivitas kejang l. Nyeri/kenyamanan • Gejala : abdomen yang tegang/nyeri (sedang atau berat) • Tanda : wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati hati m. Pernapasan • Gejala : merasa kekurangan oksigen, batuk dengan atau matudaknya infeksi) • Tanda : lapar udara Batuk dengan atau tanpa sputum perulen (infeksi ) Frekuensi pernapasan n. Seksualitas • gejala : rabas vagina (cenderung infeksi) masalah impoten pada pria, kesulitan orgasme pada wanita o. Keamanan • Gejala : kulit kering, gatal, ulkus kulit • Tanda : demam, diaforesis Menurunnya kekuatan umum/rentang gerak
  • 15. Parastesi/paralysis otot termasuk otot-otot penapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam) p. Penyuluhan Atau Pembelajaran • Gejala : factor resiko keluarga, DM, penyakit jantung, strok, hipertensi, pehyembuhan yang lambat penggunaan obat seperti steroid, diuretic( tiasid) dilantin dan fenobarbikel (dapat meningkatkan kadar glukosa darah) • Pertimbangan rencana pemulangan Mungkin memerlukan bantuan dalam pangaturan diet, pengobatan peratawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah q. Data psikologi Perlu dikaji konsep diri, apakah ada gangguan dan bagaimana persepsi klien akan penyakitnya terhadap konsep dirinya r. Data social Bagaiman hubungan klien dengan keluarga dan bagaimana peran klien di rumah dan di rumah sakit s. Data spiritual Bagaimana persepsi klien terhadap penyakit dan hubungan dengan agama yang di anut t. Pemeriksaan fisik  Secara umum : • Meliputi keadaan klien • Kesadaran klien • Observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, Nadi, suhu, dan respirasi • TB dan BB untuk mengetahui keadaan nutrisi  Secara khusus:
  • 16. Dilakukan secara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yang meliputi dari chepalo kearah kaudal terhadap semua organ tubuh antara lain : • Rambut • Mata,telinga, • Hidung, mulut • Tenggorokan • Leher • Dada • Abdomen • Genetalia • Musculoskeletal • Integument u. Pemeriksaan penunjang Laboratorium, EKG, Rontgen toraks, serta terapi yang diperoleh klien dari dokter 2. Diagnosa dan intervensi keperawatan a.Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik. Intervensi : 1.)Pantau tanda-tanda vital. 2.)Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa.. 3.)Pantau masukan dan keluaran, catat berat jenis urine.. 4.)Timbang berat badan setiap hari. 5.)Berikan terapi cairan sesuai indikasi b.Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral. Intervensi : 1.)Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan oleh pasien. 2.)Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.
  • 17. 3.)Identifikasi makanan yang disukai/dikehendaki termasuk kebutuhan etnik/kultural.. 4.)Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi. 5.)Berikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi. c.Resiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia.. Intervensi : 1).Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan. 2).Tingkatkan upaya untuk pencegahan dengan melakukan cuci tangan yang baik pada semua orang yang berhubungan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri. 3).Pertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif. 4).Berikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh. 5).Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan nafas dalam.. d.Resiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan glukosa/insulin dan atau elektrolit.. Intervensi : 1.)Pantau tanda-tanda vital dan status mental.l 2.)Panggil pasien dengan nama, orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhannya.. 3.)Pelihara aktivitas rutin pasien sekonsisten mungkin, dorong untuk melakukan kegiatan sehari-hari sesuai kemampuannya. 4.)Selidiki adanya keluhan parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada paha/kaki. e.Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik.. Intervensi : 1.)Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas. 2.)Berikan aktivitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup.. 3.)Pantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah sebelum/sesudah melakukan aktivitas.
  • 18. 4.)Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi. . . F.Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang/progresif yang tidak dapat diobati, ketergantungan pada orang lain. Intervensi : 1.)Anjurkan pasien/keluarga untuk mengekspresikan perasaannya tentang perawatan di rumah sakit dan penyakitnya secara keseluruhan. 2.)Tentukan tujuan/harapan dari pasien atau keluarga. 3.)Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam perawatan diri sendiri dan berikan umpan balik positif sesuai dengan usaha yang dilakukannya. 4.)Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam perawatan diri sendiri. g.Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/mengingat, keselahan interpretasi informasi. Intervensi : 1.)Ciptakan lingkungan saling percaya 2.)Diskusikan dengan klien tentang penyakitnya. 3.)Diskusikan tentang rencana diet, penggunaan makanan tinggi serat.. 4.)Diskusikan pentingnya untuk melakukan evaluasi secara teratur dan jawab pertanyaan pasien/orang terdekat.
  • 19. BAB III TINJAUAN KASUS No. RM : 015 Tangga l : 14-sep. Tampat : ruangan Asoka I. DATA UMUM 1. Identitas klien Nama : Ny.MP TTL : Kendari 16 Mei 1967 Status perkawinan : Menikah Penidikan terakhir : Sma Pekerjaan : ibu rumah tangga Alamat : Jln. Husni thamrin No. 015 Tanggal Masuk RS : 14 september 2008 Golongan darah : B Umur : 41 Tahun Jenis Kelamin : perempuan Agama : Islam Suku : Bugis Lama Bekerja - Telp : (0401) 393553 Ruangan : :VIP. asoka Sumbe Info : suami 2. Penanggung Jawab / pengantar Nama : Tn. MA Pendidkan terakhir : S1 fakultas hukum Hub. Dengan klien : suami Alamat : Jl. Husni thamrin no. 015 Umur : 52 Tahun Pekerjaan : pengacara
  • 20. II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI 1. Keluhan Utama : kencing berlebihan 2. Alasan masuk RS :sejak sebulan yang lalu klien mengeluh banyak kencing, sering mengalami mual muntah dan kelemahan. III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU 1. klien mengatakan tidak pernah mendeita penyakit yang sama 2. klien mengatakan pernah menderita hipertensi 3. klien mengatakan tidak pernah mengalami pembedahan 4. klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan/ketergantungan terhadap rokok, minuman alkkohol, kopi dan obat-obatan I V.GENOGRAM Keterangan : = Laki-laki = Perempuan = Klien
  • 21. I. - Ayah klien telah meninggal dunia karena penyakit diabetes melitus - Ibu klien telah meninggal dunia karena factor usia II. - Klien anak ketiga dari 3 bersaudara - Istri klien anak ketiga dari tiga bersaudara III. - Anak pertama klien bekerja sebagai arsitektur dan ketiga anak klien sementara kuliah di Universitas Haluoleo V. RIWAYAT PSIKO – SOSIO – SPIRITUAL 1. Pola koping koping individu klien tidak efektif 2. Harapan klien terhadap penyakitnya : Klien berharap tekanan agar dapat kembali normal sehingga dapat sembuh kembali seperti semula . 3. Factor stressor : klien stres berat memikirkan penyakit yang dideritanya. 4. Konsep diri : klien merasa sangat terganggu karena penyakit yang dideritanya. 5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya : klien tidak mengetahui tentang penyakitnya 6. Adaptasi : Klien kurang beradaptasi di RS. 7. Hubungan dengan anggota keluarga : cukup baik 8. Hubungan dengan masyarakat ; klien kurang berinteraksi dengan masyarakat . 9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara:Cukup baik 10.Aktifitas social: - 11.Bahasa yang sering digunakan :Bhs.Indonesia 12.Keadaan lingkungan :Bersih 13.Kegiatan keagamaan/pola ibadah :Klien tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan tetapi klien melaksanakan shalat 5 waktu 14.Keyakinan tentang kesehatan :Klien menyerahkan kesembuhan penyakitnya kepada Allah SWT VI. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI 1. Makan
  • 22. Sebelum MRS : Klien makan 3x sehari,nafsu makan klien meningkat BB 55kg Setelah MRS : Nafsu makan klien makan menurun 2x sehari porsi kecil BB 50kg 2. Minum Sebelum MRS : Klien minum 6-7 gelas sehari Setelah MRS : klien minum 7-8 gelas sehari pada keadaan ini klien tidak mengalami gangguan pola makan 3. Tidur Sebelum MRS : Klien tidak pernah tidur siang, tidur 4-5 jam sehari Setelah MRS :Klien tidur 4-5jam sehari pada keadaan ini klien tidak mengalami gangguan pola tidur 4. Eliminasi fekal/BAB Sebelum MRS :BAB klien 3-4x sehari Setelah MRS :BAB klien 4-5x sehari 5. Elminasi Urine/BAK Sebelum MRS : Klien BAK 5-6x dalam sehari Setelah MRS : Klien BAK 7-8x dalam sehari 6. Aktifitas dan latihan Sebelum MRS : Setiap Hari minggu klien rekreasi bersam keluarga Setelah MRS : Klien tidak pernah melakukan aktifitas 7. Personal Hygiene Sebellum MRS : Klien mandi 2x sehari, mencuci rambut 1x sehari, 1 minggu sekali klien memotong kuku Setelah MRS :Klien mandi 2x sehari, mencuci rambut 2x seminggu
  • 23. VII. PEMERIKSAAN FISIK 1. tanda-tanda vital • TD : 160/110 mmHg • N : 70 x /menit • RR : 16 x / menit • Suhu .: 36,5 ºC 2. Kepala • Inspeksi : rambut lurus hitam dan pendek Distribusi rambut merata Tidak ada ketombe • Palpasi : tidak ada udema Tidak ada nyri tekan 3. wajah • inspeksi : ekspresi wajah klien Nampak tegang • palpasi :tidak ada udema dan nyeri tekan 4. mata • inspeksi : simetris kiri dan kanan konjungtiva Nampak pucat kelopak mata tidak udema • palpasi : tidak ada nyeri pada mata 5. hidung • inspeksi : skimetris kiri dan kanan tidak ada pengeluaran secret fungsi penciuman baik • palpasi : tidak ada nyeri tekan 6. telinga • inspeksi : simeris kiri dan kanan tidak ada pengeluaran secret
  • 24. fungsi pendengaran baik • palpasi :tidak ada nyeri tekan 7. mulut, gigi tenggorokan • inspeksi : mukosa bibir kering keadaan gigi baik dan lengkap tidak ada gangguan menelan 8. leher • inspeksi : tidak Nampak pembesaran vena jugularis tidak nampak pembesaran kelejar tiroid • palpasi : tidak ada nyeri tekan pada leher 9. dada dan paru'-paru • inspeksi : normal chest pegerakan dan pengembangan dada sama ketika ekspirsi dan inspirasi • palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa • auskultasi : inspirasi sama dengan ekspirasi 10.system kardiovaskuler • inspeksi : kesadaran baik bentuk dada normal chest wajah Nampak pucat tidak ada udema pada tangan, kaki dan sendi • palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis tidak ada pembesaran kelenjar tiroid tidak ada nyeri tekan • perkusi : - • auskultasi : irama jantung tidak teratur 11.system musculoskeletal • inspeksi : kekuatan otot berkurang pola aktivitas terganggu • palpasi :
  • 25. 12.ekstremitas atas • inspeksi : pergerakan klien terbatas tidak ada hematom dan udem pada tangan • palpasi : tidak ada nyeri tekan 13.abdomen • inspeksi : tidak Nampak pembesaran pada abdomen • palpasi : tidak teraba pembesaran hati distensi abdomen tidak ditemukan • perkusi : tidak ada penimbunan cairan dan masa • auskultasi : peristaltik usus 5x/menit 14.ekstremitas bawah • inspeksi : pergerakan klien tebatas • palpasi : tidak nyeri tekan dan tidak ada udema VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • Glukosa darah : meningkat 200 – 100 mg/dL • Aseton plasma : positif secara mencolok • Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat • Insulin darah : terjadi penurunan • Urin : gula dan aseton positif
  • 26. KLASIFIKASI DATA  Data subyektif • klien mengatakan sering miksi • klien mengatakan sering haus • klien mengatakan bahwa ia lemas • klien mengatakan kurang nafsu makan • klien mengatakan lukanya lama sembuh • klien mengatakan daya pikirnya melemah • klien mengatakan kinerjanya menurun • klien cepat merasa lelah jika beraktivitas • klien bertanya tentang masalah atau penyakitnya  Data obyektif • klien tampak lemah dan pucat, • mukosa bibir kering • klien tampak lemah dan kurus • tonus otot buruk • mual muntah • proese penyembuhan luka yang lambat • klien tampak kebingungan • tampak ketidakmampuan klien untuk melakukan aktivitas seperti biasanya • klien tidak teratur mengikuti istruksi
  • 27. ANALISA DATA N O DATA PENYEBAB DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. 2. 3. Ds: • klien mengatakan sering miksi • klien mengatakan sering haus Do: • klien tampak lemah dan pucat, • mukosa bibir kering Ds: • klien mengatakan bahwa ia lemas • klien mengatakan kurang nafsu makan Do: • klien tampak lemah dan kurus • tonus otot buruk • mual muntah Defesiensi insulin absolute ↓ P↓ pemakaian glukosa oleh sel ↓ Hiperglikemia ↓ Glicosuria ↓ Osmotic diuresis Defisiensi isulin absolute ↓ Protolisis ↓ Asam amino m↑ ↓ Glukoneogenesis ↓ Ketogenesis ↓ Ketonemia ↓ P↓ PH ↓ Penurunan BB kekurangan volume cairan tubuh Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
  • 28. 4. 5. 6. Ds: • klien mengatakan lukanya lama sembuh Do: • proese penyembuhan luka yang lambat Ds; • klien mengatakan daya pikirnya melemah Do: • klien tampak kebingungan DS : • klien mengatakan kinerjanya menurun • klien cepat merasa lelah jika beraktivitas Do: • tampak ketidakmampuan klien untuk melakukan aktivitas seperti biasanya Ds: • klien bertanya tentang masalah atau penyakitnya Defesiensi insulin absolute ↓ P↓ pemakaian glukosa oleh sel ↓ Hiperglikemia ↓ Hiperosmolalitas Defesiensi insulin absolute ↓ P↓ pemakaian glukosa oleh sel ↓ Hiperglikemia ↓ Surbitol m↑ ↓ G3 konduksi saraf Defesiensi insulin absolute ↓ Lipolisis ↓ Kelemahan otot Defesiensi insulin absolute ↓ Perubahan status kesehatan Resiko infeksi Resiko tinggi perubahan persepsi sensori Kelelahan Kurang pengetahuan tentang penyakit , prognosis dan kebutuhan pengobatan
  • 29. Do: • klien tidak teratur mengikuti istruksi ↓ Hospitalisasi ↓ Informasi in adekuat BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan  Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis. (Barbara C. Long)  Diabetes mellitus disebabkan oleh factor genetic dan factor non genetic seperti infeksi, nutrisi, stress dan hormonal  Gejala yang sering terjadi pada diabetes mellitus yaitu poliuru, polidipsi, poliphagi,berat badan menurun, lelah dan kurang tenaga  Diagnosa yang dapat muncul pada penyakit diabetes mellitus adalah o Kekurangan volume cairan o Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan o Resiko infeksi
  • 30. o Resiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori o Kelelahan o Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan B. Saran Adapun saran dalam pembuatan makakalah ini adalah dapat dijadikan sebagai acuan dalam menambah penetahuan pada penderita penyakit diabetes mellitus.