SlideShare a Scribd company logo
1 of 87
Download to read offline
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET
ZAT BESI (FE) PADA KEHAMILAN DIPUSKESMAS CIBEBER KOTA
CILEGON PERIODE MEI – JUNI 2013

KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Ahli Madya Kebidanan

RENI ANDRIYANI
NIM : 10039

AKADEMI KEBIDANAN AL – ISHLAH CILEGON
2012-2013
PERSEMBAHAN
Ya allah ......
Terima kasih atas nikmat dan rahmat-mu yang agung ini,hari ini hamba
bahagia…Sebuah perjalanan panjang dan gelap...telah kau berikan secercah cahaya
terang..Meskipun hari esok penuh teka-teki dan tanda tanya yang aku sendiri belum
tahu pasti jawabanya…..Syukur alhamdulillah.....Kini aku tersenyum dalam iradatmu….Kini baru kumengerti arti kesabaran dalam penantian.....
sungguh tak kusangka ya....Allah,,,Kau menyimpan sejuta makna dan rahasia,
sungguh berarti hikmah yang kau beri
Ibunda tersayang......
Kau kirim aku kekuatan lewat untaian kata dan iringan do’a….Tak ada keluh kesah di
wajahmu dalam mengantar anakmu ke gerbang masa depan yang cerah…Tuk raih
segenggam harapan dan impian menjadi kenyataan
Ayahanda tercinta.....
Kau begitu kuat dan tegar dalam hadapi hidup ini …Kau jadikan setiap tetes
keringatmu sebagai semangat meraih cita-cita,,,Hari-harimu penuh tantangan dan
pengorbanan….Tak kau hiraukan terik matahari membakar kulitmu…Tak kau
pedulikan hujan deras mengguyur tubuhmu,,,Oh....ayahanda dirimu adalah pelita
dalam hidupku
Kini....sambutlah aku anakmu di depan pintu tempat dimana dulu anakmu mencium
tanganmu dan terimalah keberhasilan berwujud gelar persembahanku sebagai bukti cinta
dan tanda baktiku.
Dengan ridho allah SWT, Kupersembahkan Kepada Keluarga-Keluargaku.....
Ibunda dan ayahanda semoga semua jasa dan kebaikan selalu tercatat di di sisi allah
Amiin
Dosen pembimbingku,,,
Herma yesti.S.st dan Suhandi.SST , terima kasih atas ilmu yang telah diberikan
selama ini dan membantu dalam penyusunan KTI ini.
Sahabat-Sahabatku....
Buat sahabat-sahabatku “Si Oon, Sipamungkas,Sitin-tin,Sinzaa serta temanteman lainnya yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan,
doa, nasehat, hiburan, dan semangat yang kalian berikan selama aku kuliah
Terima kasih banyak untuk semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian Tugas
karya tulis ini...”your dreams today, can be your future tomorrow”
AKADEMI KEBIDANAN AL-ISHLAH CILEGON
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013
RENI ANDRIYANI
“GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET
ZAT BESI (FE) DI PUSKESMAS CIBEBER KOTA CILEGON PERIODE MEIJUNI 2013”
I Halaman, 9 Lampiran, 11 Tabel

ABSTRAK
Program pencegahan anemia pada ibu hamil dengan memberikan
suplemen zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Akan tetapi
dalam kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet besi
meminumnya secara rutin. Hal ini bisa disebabkan karena faktor ketidaktahuan
pentingnya tablet besi untuk kehamilannya. Berdasarkan laporan kesehatan
puskesmas cibeber kota cilegon pada bulan April tahun 2013, di kelurahan
cibeber cakupan ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet zat besi (Fe) mencapai
23,75%. Pencapaian ini menunjukan masih rendahnya ibu hamil yang
mengkonsumsi tablet penambah darah, padahal target yang harus dicapai
sebanyak 86%.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan
berdasarkan umur, gravid, pendidikan, status pekerjaan, sumber informasi.
Metode penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan cross
sectional dengan membagikan kuisioner. Cara pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah secara quota sampling. Adapun waktu dan tempat penelitian
ini adalah di Puskesmas Cibeber kota Cilegon periode Mei-Juni 2013
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) dengan pengetahuan baik
sebanyak 15 orang (20,27%), ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 38
orang (51,35%) dan ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 21 orang
(28,38%).
Diharapkan tenaga kesehatan diharapkan memberikan konseling dan
penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada
kehamilan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan evaluasi kembali
apa yang telah dijelaskan.

Referensi : 16 (2008-2013)
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan berkat rahmat dan Hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Gambaran
Pengetahuan Ibu hamil Tentang Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) pada kehamilan
di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013”.
Adapun maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sebagai Ahli Madya Kebidanan di
Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon.
Selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan, masukan, bantuan, serta dorongan baik moril maupun material dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Hj. Ratu Robiatul Alawiyah, MPH selaku Direktur Akademik Kebidanan
Al-Ishlah Cilegon
2. Herma yesti, S.ST selaku Dosen pembimbing I yang telah memberi
bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran juga meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam terlaksananya penyusunan Karya tulis
Ilmiah.
3. Suhandi, S.ST selaku Dosen pembimbing II yang telah memberi
bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran juga meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam terlaksananya penyusunan Karya tulis
Ilmiah.
4. Seluruh Dosen yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, dan pikiran
dalam terlaksananya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa AKBID AL-ISHLAH
Cilegon yang telah memberikan dukungannya
6. Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan
doa dan dukungan moril dan materil.
Penulis menyadari adanya kekurangan keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, untuk itu penulis
mohon maaf dan mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang
membangun untuk perbaikan selanjutnya.
Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak pada
umumnya. Amin.

Cilegon, Juni 2013

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
ABSTRAK..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3 Tujuan penelitian .......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengetahuan ................................................................................ 6
2.2 Kehamilan .................................................................................... 13
2.3 Tablet zat besi .............................................................................. 19
2.4 Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya
tablet zat besi (Fe) .............................................................................. 26
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka konsep .......................................................................... 30
3.2 Definisi Operasional...................................................................... 31
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 33
4.2 Waktu dan tempat penelitian ........................................................ 33
4.3 Populasi dan sampel .................................................................... 33
4.4 Teknik pengumpulan data............................................................. 35
4.5 Etika penelitian ............................................................................. 35
4.6 Pengolahan data dan analisis data ............................................... 36
4.7 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 37
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil penelitian ………………………………………………………38
5.2 Pembahasan ………………………………………………………... 45
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan…………………………………………………………..49
6.2 Saran…………………………………………………………………50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013........ 38
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur Ibu di Puskesmas
Cibeber kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ............................ 39
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Gravida di Puskesmas
Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ........................... 39
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan Ibu di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013........ 40
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status Pekerjaan di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013........ 40
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Berdasarkan Sumber Informasi di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013........ 41
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tentang Pentingnya Tablet zat besi (Fe) pada kehamilan dan Umur di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013........ 41
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tentang Pentingnya Tablet zat besi (Fe) pada kehamilan dan Gravida
di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ..... 42
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan
Pendidikan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – juni
2013 ............................................................................................. 43
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan Status
Pekerjaan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni
2013 ............................................................................................ 43
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan
Sumber Informasi di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei –
Juni 2013 ................................................................................... 44
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Pengantar Ijin Pengambilan Data KTI

Lampiran 2

Pernyataan Peneliti

Lampiran 3

Informed Consent

Lampiran 4

Kuesioner

Lampiran 5

Lembar Jawaban Kuesioner

Lampiran 6

Lembar Chek List

Lampiran 7

Lembar Konsultasi

Lampiran 8

Lembar Revisi

Lampiran 9

Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut SDKI 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) diindonesia sebesar
288/100.000 kelahiran hidup. Target yang ingin dicapai sesuai tujuan MDG
ke 5 pada tahun 2015 aki turun menjadi 102/100.000 kelahiran hidup.
Penyebab langsung kematian ibu terkait kehamilan dan persalinan terutama
adalah perdarahan (28%), eklamsi (24%), infeksi (11%), komplikasi
puerperium (8%), trauma obstrik (5%), emboli obstetrik (5%), partus lama/
macet (5%),dan abortus (5%). (SDKI, 2007)
Di provinsi Banten Angka Kematian Ibu pada tahun 2011 tercatat
15,6/100.000 kelahiran hidup. Sementara Angka Kematian Ibu di kota
Cilegon tahun 2011 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. (Provinsi
kabupaten tanggerang, 2008)
Perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu.
Penyebab perdarahan pada masa kehamilan diantaranya keguguran,
plasenta previa, solusio plasenta, trauma fisik. Pencegahan yang dapat
dilakukan pada saat kehamilan seperti Persiapan fisik ibu yang sehat gizi
cukup, pengobatan penyakit anemia sebelum hamil, Pemeriksaan kehamilan
sejak dini dan minum tablet zat besi secara teratur, Pemenuhan gizi yang
seimbang untuk menunjang fisik yang sehat dan optimal. (Romana Tari,
2010)
Salah satu dari beberapa faktor tidak langsung penyebab kematian ibu
adalah anemia. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi
terjadinya komplikasi pada kehamilan persalinan, resiko kematian maternal,
prematuritas, BBLR, dan kematian perinatal. Disamping itu, perdarahan
antepartum dan post partum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis
dan lebih sering berakibat fatal. Sebab wanita yang anemis tidak dapat
mentolerir kehilangan darah.
Pada masa hamil, volume darah meningkat seiring dengan kebutuhan zat
besi. Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu bagian darah yang
mengangkut

oksigen

ke

sel-sel

tubuh

anda

dan

bayi.
Suplementasi zat besi semasa hamil terbukti membantu mencegah defisiensi
zat besi. (Airlangga, 2010)
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan dengan prevalensi
tertinggi diantara kelompok rentan lainnya yaitu 63,5%.Sebagian besar
penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan
untuk pembentukan hemoglobin, sehingga disebut anemia kekurangan besi.
Pada waktu hamil kebutuhan mineral yang terpenting adalah Fe, karena
pengaruhnya yang besar dalam proses kehamilan dan persalinan. Kebutuhan
Fe cukup tinggi karena selain diperlukan untuk janin dan plasenta juga
karena adanya proses retensi air atau pertambahan cairan 40,0% dalam
tubuh ibu, menyebabkan keperluan ibu akan Fe adalah 500 mg, janin dan
plasenta memerlukan 200-400 mg, sehingga total 700 - 900 mg atau rata-rata
800 mg selama kehamilan.
Maka perlu penanggulangan kekurangan zat besi pada ibu hamil dengan
segera. Oleh sebab itu pemerintah Indonesia mulai menerapkan suatu
program penambahan zat besi sekitar 20 tahun yang lalu program ini
dilaksanakan dengan harapan setiap ibu hamil secara teratur memeriksakan
diri ke puskesmas atau posyandu selama masa kehamilannya. Tablet besi
dibagikan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil secara gratis.
(Winayulia, 2012)
Program pencegahan anemia pada ibu hamil dengan memberikan
suplemen zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Akan tetapi
dalam kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet besi
meminumnya

secara

rutin.

Hal

ini bisa

disebabkan

karena

faktor

ketidaktahuan pentingnya tablet besi untuk kehamilannya. (Depkes, 2012)
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2011, secara
nasional

cakupan pemberian tablet Fe sebesar 83,3%. Angka tersebut

belum mencapai target yaitu 86%. Ada 12 provinsi (36,4%) yang sudah
mencapai target nasional yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Sulawesi Selatan, Bali, Jawa tengah, DKI Jakarta, Bengkulu, Sumatera
Selatan, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Maluku Utara dan DI Yogyakarta. Di
banten cakupan ibu yang mendapat 90 tablet zat besi sebesar 85,5 %.
Sementara cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe di kota cilegon
mencapai 94,7 %. (Dinkes, 2012)
Berdasarkan laporan kesehatan puskesmas cibeber kota cilegon pada
bulan April tahun 2013, di kelurahan cibeber cakupan ibu hamil yang
mendapatkan 90 tablet zat besi (Fe) mencapai 23,75%. Pencapaian ini
menunjukan masih rendahnya ibu hamil yang mengkonsumsi tablet
penambah darah, padahal target yang harus dicapai sebanyak 86%.
Penelitian yang sejenis dilakukan oleh dewi azahra maharani yang
menunjukkan bahwa
berpengetahuan

pengetahuan

Baik

sebanyak

ibu
8

hamil tentang
orang

Anemia

yang

(40%)

berpengetahuan

berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (45%) dan

3 orang (15%)

berpengetahuan kurang. Sedangkan pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe
yang berpengetahuan Baik sebanyak 5 orang (25%), berpengetahuan Cukup
sebanyak 10 orang (50%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang
(25%). (Dewi azahra, 2011)
Penelitian sejenis juga dilakukan oleh diahayu di Bidan Praktek Mandiri
(BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada tahun 2012, mahasiswi diploma III
kebidanan kusuma husada Surakarta dengan judul tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang tablet Fe, responden dalam penelitian ini terdiri dari 34
responden dengan tingkat pengetahuan Ibu hamil tentang Tablet Fe di BPM
Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 9
responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%). (Diahayu, 2012)
Dari uraian diatas tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet fe yang
dapat dikategorikan cukup yaitu (55,9%). Ini menunjukan bahwa masih
rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe karena sebagian besar
dari ibu hamil belum mengetahui pentingnya mengkonsumsi tablet Fe
sehingga penulis ingin mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet Fe.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas menunjukan bahwa pengetahuan ibu
hamil dikategorikan cukup, sedangkan yang berpengetahuan baik hanya
26,5%.

maka

penulis

ingin

mengetahui

“Bagaimanakah

gambaran

pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada
kehamilan di puskesmas cibeber periode Mei 2013”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan di puskesmas cibeber.

1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan
umur.

1.3.2.2

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan
gravid

1.3.2.3

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan
pendidikan

1.3.2.4

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan
status pekerjaan

1.3.2.5

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan
sumber informasi.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Ibu Hamil
Bagi ibu Hamil khususnya ibu-ibu hamil yang ada di puskesmas
cibeber, diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe)
1.4.2. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan
perpustakaan dan dapat menjadi masukan untuk memperluas
wawasan mahasiswi kebidanan Al-ishlah Cilegon
1.4.3. Bagi Institusi Kesehatan
Sebagai bahan masukan dalam pelayanan kesehatan khususnya,
pelayanan kesehatan pada ibu hamil.
1.4.4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk bekal dalam
melanjutkan

pendidikan

kebiidanan

menerapkannya kepada pasien.

selanjutnya,

serta

dapat
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar
menjawab pertanyaan “what”. Sedangkan ilmu bukan hanya sekedar
dapat menjawab “apa” tetapi akan dapat menjawab “mengapa” dan
“bagaimana” why dan how. (Notoatmojo, 2010)
Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang tertentu,
mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut
sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan
diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. Dengan kata
lain, pengetahuan itu dapat berkembang menjadi ilmu apabila
memenuhi kriteria seperti mempunyai objek kajian, mempunyai
metode pendekatan, disusun secara sistematis, bersifat universal
(mendapat pengakuan secara umum) (Notoatmojo, 2010)
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman
dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan
secara harmonik dalam suatu bangunan yang teratur. (Apriyani, 2009)
2.1.2 Tingkat Pengetahuan
Notoatmojo (2010) megemukakan yang cakup dalam domain
kongnitif yang mempunyai 6 tingkatan pengetahuan mempunyai
tinggkatan sebagai berikut :
2.1.2.1 Tahu (know)
Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang
telah dipelajari dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, merugikan,mengidentifakasi, mengatakan dan
sebagainya.
2.1.2.2

Memahami (comprehesion)
Kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat mengiterprestasikan
materi tersebut secara benar

2.1.2.3

Aplikasi (application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada suatu atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi
disini dapat diartikan sebagai pengguna hokum-hukum,
rumus, metode, prinsip-prinsip dan sebagainya

2.1.2.4

Analisis (ananlysis)
Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek dalam suatu komponen-komponen, tapi masih dalam
struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain
sintesis

2.1.2.5

Sintesis (synthesis)
Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian
dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata-kata lain
disintesis adalah suatau kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi yang ada

2.1.2.6

Evaluasi (evaluasion)
Kemampuan utuk melakukan penelitian terhadap
suatu materi atau objek disebut berdasarkan suatu cerita
yang sudah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria
yang sudah ada. (Notoatmojo, 2010)

2.1.3 Pengukuran Pengetahuan
Dapat

dilakukan

dengan

wawancara

atau

angket

yang

menanyakan isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita
ukur dapat kita disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan sebagai
berikut.
2.1.3.1 tingkat pengetahuan baik apabila skor atau nilai 76-100%
2.1.3.2 tingkat pengetahuan cukup apabila skor nilai 56-75%
2.1.3.3 tingkat pengetahuan kurang apabila skor nilai kurang 56%
2.1.4 Cara memperoleh pengetahuan
Menurut

Notoatmodjo

(2010),

cara

untuk

memperoleh

kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara
tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan
cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk
lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.1.4.1

Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
-

Cara coba-salah (Trial and Error)
Cara

ini

kebudayaan,

dipakai
bahkan

orang

sebelum

adanya

mungkin

sebelum

adanya

peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan
atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan
coba-coba.
Cara

coba-coba

menggunakan
memecahkan

ini

beberapa
masalah,

dan

dilakukan
kemungkinan
apabila

dengan
dalam

kemungkinan

tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain
sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.
-

Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi
karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

-

Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali
kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik
atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi
pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi
pada masyarakat modern.
Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya
sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan
tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat
baik formal maupun informal.
Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan
lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut
diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni
orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi,
otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun
ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
-

Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi
pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa
pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman

itu

merupakan

suatu

cara

untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan.
Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat
digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal
ini

dilakukan

pengalaman

dengan
yang

cara

diperoleh

mengulang
dalam

kembali

memecahkan

permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
-

Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang
dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya
pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang
masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan
anak dalam konteks pendidikan.

-

Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran
yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi.
Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut
agama

yang

kebenaran

bersangkutan,

tersebut

rasional

terlepas

dari

apakah

atau

tidak.

Sebab

kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai
wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau
penyelidikan manusia.
-

Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara
cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa
melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang
diperoleh

melalui

intutif

sukar

dipercaya

karena

kebenaran ini tidakmenggunakan cara yang rasional dan
yang sistematis.
-

Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan perkembangan
kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut
berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan
penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.
Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan
cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui
pernyataan-pernyataan yang dikemukan.
Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui
pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum
dinamakan
pembuatan

induksi

sedangkan

kesimpulan

dari

deduksi

adalah

pernyataan-pernyataan

umum ke khusus
-

Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang
dimulai

dari

pernyataan-pernyataan

khusus

ke

pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam
berpikir

induksi

berdasarkan

pembuatan

kesimpulan

pengalaman-pengalaman

tersebut

empiris

yang

ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam
suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk
memahami suatu gejala.
-

Deduksi
Deduksi

adalah

pembuatan

kesimpulan

dari

pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam
proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang
dianggap benar secara umum pada kelas tertentu,
berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang
terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2.1.4.2 Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research
metodology).
Cara

ini

mengembangkan

dikembangkan

oleh

metode

berpikir

Francis

Bacon

induktif

yang

kemudian

dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan
bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan
mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatanpencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek
yang diamatinya.
Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yaitu segala
sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat
dilakukan pengamatan, segala sesuatu yang negatif, yakni
gejala tertentu

yang tidak muncul pada saat dilakukan

pengamatan, gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu
gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
2.1.5 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) yang mengemukakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu:
2.1.5.1 Usia
Lama bertahan hidup dihitung dari hari pertama lahir
sampai dengan tahun terakhir (Kamus Bahasa Indonesia)
2.1.5.2 Pendidikan
Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangnya
terhadap diri dan lingkungan, sehingga akan berbeda sikap
orang yang berpendidikan lebih tinggi dan berpendidikan
rendah.
2.1.5.3 Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dimasa lalu.
2.1.5.4 Pekerjaan
Seseorang yang bekerja, pengetahuannya akan lebih luas
dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan
bekerja seseorang akan banyak mempunyai informasi dan
pengalaman.
2.1.5.5 Informasi
Informasi adalah penerangan, pemberitauan kabar atau
berita tentang suatu keseluruhan makna yang menunjuang
amanat. Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang
meskipun orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan
rendah tetapi ia mendapatkan informasi yang baik dari
berbagai media, maka hal ini akan dapat meningkatkan
pengetahuan

orang

tersebut.

Seseorang

mendapatkan

informasi baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau
surat kabar.
2.1.5.6 Lingkungan
Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia

dan

pengaruhnya

dapat

mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
2.1.5.7 Sosial Budaya
Kebudayaan berpindah dari setiap generasi manusia,
setiap generasi selalu melanjutkan apa yang telah mereka
pelajari dan juga apa yang mereka sendiri tambahkan dalam
budaya tersebut. Kebudayaan juga sebagai jalan arah
didalam bertindak dan berfikir sesuai dengan pengalaman
yang sudah dimilikinya.
2.2 Kehamilan
2.2.1 Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar
atau 9 bulan menurut kalender internsional. (Sarwono, 2009)
2.2.2 Diagnosis kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan sebagai berikut :
2.2.2.1 Tanda dugaan kehamilan diantaranya amenorea (terlambat
datang

bulan),

mual

dan

muntah

(emesis),

pusing,

miksing/sering buang air kecil, obstipasi, hiperpigmentasi: striae,
cloasma, linea nigra, varises, payudara menegang, perubahan
perasaan, berat badan bertambah. (Sulistyawati, 2012)

2.2.2.2 Tanda tidak pasti kehamilan diantaranya rahim membesar,
tanda Hegar, tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada
serviks, vagina dan vulva, tanda Piskacek, yaitu pembesaran
uterus ke salah satu arah sehingga jelas ke arah pembesaran
tersebut, braxton Hicks, bila uterus dirangsang (distimulasi
dengan diraba) akan mudah berkontraksi, basal Metabolisme
Rate (BMR) meningkat, ballottement positif.
Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan
cara menggoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan
terasa “pantulan” di sisi yang lain, tes urine kehamilan (tes HCG)
positif. Tes urin dilaksanakan minimal satu minggu setelah
terjadi pembuahan.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar
hormon gonadotropin dalam urin. Kadar yang melebihi ambang
normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan.
(Sulistyawati, 2012)
2.2.2.3 Tanda pasti kehamilan yaitu terdengar denyut jantung janin,
terasa gerakan janin, pada pemeriksaan USG terlihat adanya
kantong kehamilan, ada gambaran embrio, pada pemeriksaan
rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu). (Sulistyawati,
2012)
2.2.3

Perubahan fisologis pada kehamilan
2.2.3.1 Rahim (uterus)
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau
beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia,
sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan.
Hubungan antara besarnya rahim dan usia kehamilan penting
untuk diketahui penyimpangan kehamilan.
2.2.3.2 Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, ovarium yang mengandung
korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.
2.2.3.3 Payudara
Penampakan payudara pada ibu hamil yaitu payudara
menjadi

lebih

besar,

areola

glandula Montgommery makin
menonjol,
prolaktin

pengeluaran

ASI

belum berfungsi,

mammae

hiperpigmentasi,

tampak, puting susu makin
belum berlangsung

karena

hambatan

karena

dari

PIH

(Prolaktine Inhibiting Hormone) untuk mengeluarkan ASI,
setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga
pembuatan ASI dapat berlangsung.
2.2.3.4 Sirkulasi darah ibu
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara
lain meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin
dalam rahim. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron
makin

meningkat. Akibat

dari faktor tersebut

beberapa perubahan peredaran darah yaitu :

dijumpai
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada
usia kehamilan 32 minggu.
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi

pertumbuhan

janin

dalam

rahim,

tetapi

pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan
vulome darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai
anemia fisiologis.
Protein darah dalam bentuk albumin dan gamaglobulin
dapat menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen
meningkat.

Pada

post

partum

dengan

terjadinya

hemokonsentrasi dapat terjadi trombofeblitis.
Sistem respirasi pada kehamilan, terjadi juga perubahan
sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O 2.
Sistem pencernaan, oleh pengaruh estrogen, pengeluaran
asam

lambung

meningkat

dan

dapat

menyebabkan

pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung
terasa panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama
pagi hari, yang disebut morning sickness, muntah yang terjadi
disebut emesis gravidarum.
Perubahan pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen
dan

hiperpigmentasi

karena

pengaruh

melanophore

stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh
kelenjar suprarenalis.
Metabolisme, dengan terjadinya kehamilan, metabolisme
tubuh

mengalami

perubahan

yang

mendasar,

dimana

kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan memberikan ASI. (Manuaba, 2010)
2.2.4 Tanda bahaya kehamilan
2.2.4.1 Perdarahan
2.2.4.2 Hiperemesis Gravidarum
2.2.4.3 Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala kadang
kala disertai kejang
2.2.4.4 Demam tinggi
2.2.4.5 Keluar air ketuban sebelum waktunya
2.2.4.6 Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak
bergerak
2.2.4.7 Sakit kepala hebat
2.2.4.8 Nyeri abdomen yang hebat. (Saifudin, 2009)
2.2.5 Faktor resiko kehamilan
Menurut Manuaba (2010), faktor resiko yang perlu diperhatikan
sebagai berikut :
2.2.5.1 Berdasarkan anamnesis yaitu usia ibu yang beresiko < 20
tahun, > 35 tahun.
2.2.5.2 Riwayat operasi (operasi tumor vagina, oprasi persalinan atau
operasi pada rahim),
2.2.5.3 Riwayat kehamilan (keguguran berulang, kematian intrauterine,
sering, mengalami pendarahan saat hamil, terjadi infeksi saat
hamil, anak terkecil lebih dari 5 tahun tanpa KB),
2.2.5.4 Riwayat persalinan (persalinan prematur, persalinan dengan
Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR), persalinan lahir mati,
persalinan

dengan

induksi,

persalinan

dengan

plasenta

manual, persalinan dengan perdarahan post partum, persalinan
dengan tindakan), hasil pemeriksaan fisik.
2.2.5.5 Hasil pemeriksaan fisik umum (tinggi badan kurang dari 145
cm, deformitas pada tulang panggul, kehamilan disertai
anemia, penyakit jantung, diabetes melitus atau ginjal)
2.2.5.6 Hasil pemeriksaan kehamilan (kehamilan trimester I seperti
Hiper

Emesis

Gravidarum

berat,

perdarahan,

infeksi

intrauterine, nyeri abdomen, serviks inkompeten, kista ovarium
atau mioma uteri, kehamilan trimester II dan III seperti
preeklamsia,

eklamsia,

hidramnion,

dismaturitas

perdarahan,
atau

kehamilan

gangguan

kembar,

pertumbuhan,

kehamilan dengan kelainan letak seperti letak sungsang atau
letak lintang, kepala belum masuk Pintu Atas Panggul (PAP)
minggu ke 36 minggu pada primi gravid, kehamilan lewat
waktu). (Manuaba, 2010)
2.2.6 Asuhan Antenatal Care
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
(Prawirohardjo, 2010)
2.2.7 Tujuan Antenatal Care
2.2.7.1 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi
2.2.7.2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatn fisik, mental,
dan sosial ibu dan bayi.
2.2.7.3 Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
2.2.7.4 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
2.2.7.5 Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI ekslusif
2.2.7.6 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

2.2.8 Kebijakan program
Menurut

Saiffudin

(2009),

kunjungan

antenatal

sebaiknya

dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada
triwulan satu, satu kali pada triwulan kedua, dua kali pada triwulan ke
tiga.
2.2.9 Pelayanan asuhan standar minimal “14 T”
Pelayanan asuhan standar minimal 14 T yaitu timbang berat
badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet
Fe sebanyak 90 tablet, pemberian imunisasi TT, pemeriksaan tes
haemoglobin (HB), pemeriksaan tes Venerial disease Research
Laboratory (VDRL), perawatan payudara, senam payudara dan pijat
tekan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam hamil,
temu wicara dalam rangka persiapan rujukan, pemeriksaan tes protein
urine atas indikasi, pemeriksaan tes reduksi glukosa urine atas
indikasi, pemberian terapi kapsul yodium, pemberian terapi anti
malaria. (Depkes, 2011)
2.2.10 Kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil
- Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap
harinya adalah 2.500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis
makanan yang dapat memberikan kecukupan kalori tersebut
sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci dan bahasa yang
dimengerti oleh para ibu hamil dan keluarganya.
Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas
dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya
preeclampsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak
melebihi 10-12 kg selama hamil.

- Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85
gram per hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari
tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam,
keju, susu, telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran
premature, anemia dan edema.

- Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari.
Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi
pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah
diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat.
Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau
estoemalasia pada ibu.

- Zat besi
Metablisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan
kecukupan oksigenasi jaringan yang diperoleh dari pengikatan
dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di dalam sel-sel
darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang
normal diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah
30 mg per hari terutama setelah trimester ke II. Bila tidak
ditemukan anemia pemberian besi perminggu cukup adekuat. Zat
besi yang diberikan dapat berupa ferrous gluconate, ferrous
furnarate, atau ferrous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu
hamil dapat menyebabkan defisiensi zat besi.

- Asam folat
Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan
asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang
dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikro gram per hari.
Kekurangan

asam

folat

dapat

menyebabkan

anemia

megaloblastik pada ibu hamil.
2.3 Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) dalam kehamilan
2.3.1 Definisi tablet zat besi (Fe)
Tablet zat besi (Fe) atau tablet tambah darah adalah suplemen
yang mengandung zat besi. Suplemen gizi adalah kemasan baik berupa
tablet, kaplet, maupun sirup, yang memiliki kandungan zat-zat nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh. Umumnya zat-zat nutrisi yang ada dalam
suplemen terdapat pula pada makanan. (Mandriwati, 2011)
2.3.2 Zat besi
Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat
dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Dalam tubuh
manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk
mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut
electron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Untuk
mengangkut oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein
membentuk hemoglobin di dalam sel darah merah dan myoglobin di
dalam serabut otot. Bila bergabung dengan protein di dalam sel zat besi
membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di
dalam sel.
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem
biologis di dalam tubuh. Zat besi bermanfaat dalam sintesis hemoglobin
dalam darah, memproduksi panas untuk adenotrifosfat dalam respirasi
sel. Zat besi di dalam tubuh disimpan di hati, limpa, dan sumsum tulang.
Komposisi zat besi di dalam tubuh 70% dalam hemoglobin darah
(hemoglobin darah berfungsi mengangkat oksigen ke seluruh jaringan
tubuh) dan 30% dalam mioglobin (simpanan oksigen intramuskular).
(Mandriwati, 2011)
2.3.3 Tujuan mengkonsumsi zat besi
Untuk mencegah terjadinya ibu hamil terkena anemia, mencegah
menurunnya konsentrasi, iritabilitas, sakit kepala, perdarahan, pucat,
pecah-pecah di ujung mulut, kulit kering, rapuhnya rambut dan kuku
(Fitrianingsih, 2009).
2.3.4 Fungsi zat besi
Pada waktu hamil, keperluan akan zat besi sangat meningkat
untuk pembentukan darah janin dan persediaan darah ibu masa laktasi
sampai enam bulan sesudah melahirkan, karena air susu ibu tidak
mengandung garam, selain itu persediaan zat besi untuk cadangan
penggantian darah yang hilang pada waktu persalinan (Salmah,et al,
2006).
Zat besi sebagai hemeiron (makanan yang mengandung zat- zat
yang sangat baik untuk pembentukan hemoglobin. Selain berfungsi
meningkatkan daya tahan tubuh wanita hamil, juga membantu
pertumbuhan

dan

perkembangan

janin,

serta

mendorong

perkembangan otak ( Solihah, 2008).
2.3.5 Sumber makanan yang mengandung zat besi
Zat besi yang berasal dari hewani yaitu; daging, ayam, ikan, telur.
Zat besi yang berasal dari nabati yaitu;kacang-kacangan, sayuran hijau,
dan pisang ambon.
Keanekaragaman konsumsi makanan berperan penting dalam
membantu meningkatkan penyerapan Fe didalam tubuh. Kehadiran
protein hewani, vitamin C, Vitamin A, Asam folat, zat gizi mikro lain
dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain
dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya
kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya juga
merupakan sumber vitamin A (Almatsier, 2002).
2.3.6 Kebutuhan Zat Besi pada ibu hamil
Kebutuhan akan zat-zat selama kehamilan meningkat, ini
ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan janin untuk bertumbuh
(pertumbuhan janin memerlukan banyak darah zat besi, pertumbuhan
plasenta dan peningkatan volume darah ibu, jumlahnya enzim 1000mg
selama hamil (Arisman, 2007).
Kebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga
yaitu sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini
dapat diambil dari cadangan zat besi dan peningkatan adaptif
penyerapan zat besi melalui saluran cerna. Apabila cadangan zat besi
sangat sedikit atau tidak ada sama sekali sedangkan kandungan dan
serapan zat besi dari makanan sedikit, maka pemberian suplemen
sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil
(Arisman, 2007).
Kebutuhan zat besi menurut Waryana,(2010) adalah sebagai
berikut:
2.3.6.1 Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg/hari, (kehilangan basal
0,8 mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel
darah merah
2.3.6.2 Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal
0,8 mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan
conceptus 115 mg
2.3.6.3 Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal
0,8 mg/hari) ditamabah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan
conceptus 223mg.

2.3.7 Efek samping terapi tablet tambah darah pada ibu hamil
Salah satu efek samping dalam mengkonsumsi suplemen zat besi
adalah timbulnya sembelit, sebaiknya makan buah - buahan / makanan
lain yang tinggi serat, serta minum sedikitnya delapan gelas cairan
dalam sehari (Musbikin, 2008). Bila ibu merasa mual, konstipasi atau
diare akibat tablet besi, dianjurkan untuk meminumnya setelah makan.
Sebaiknya tablet zat besi dimakan bersama buah- buahan yang
mengandung vitamin c, karena menambah penyerapan. Jangan minum
dengan susu, teh, kopi karena akan menghambat penyerapan. Tablet
zat besi dapat diminum pada malam hari sebelum tidur untuk
mengurangi efek samping. (Salmah, et, al, 2006).
2.3.8 Dosis tablet tambah darah pada ibu hamil
Pemberian tablet tambah darah selama kehamilan merupakan
salah satu cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan
kadar Hb sampai tahap yang di inginkan, karena sangat efektif dimana
satu tablet mengandung 60 mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200mg
ferrosulfat. Selama kehamilan minimal diberikan 90 tablet sampai 42
minggu setelah melahirkan diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil
pertama.
Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan
asam folat 500 mg. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh
atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan (Djuanda, 2007).
Pemberian tablet tambah darah harus dibagi serta dilakukan
dengan interval sedikitnya 6-8 jam dan kemudian interval ini di
tingkatkan hingga 12 atau 24
Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang
yaitu memasuki usia kehamilan 16 mg. (Salmah,et al, 2006).
2.3.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi besi
Menurut almatsier (2002), absorpsi terjadi dibagian atas usus
halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut protein khusus. Ada dua
jenis alat angkut protein didalam sel mukosa usus halus yang
membantu penyerapan besi, yaitu transferin dan feritin. Transferin yaitu
protein yang disintetis didalam hati.
Banyak faktor berpengaruh terhadap absorpsi besi antara lain
bentuk besi didalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya,
asam organic, tinin terdapat didalam teh, kopi dan beberapa jenis
sayuran dan buah yang menghambat absorbsi besi dengan cara
mengikatnya, tingkat keasaman lambung meningkat daya larut besi,
kebutuhan tubuh Kebutuhan tubuh akan besi sangat berpengaruh besar
terhadap absorbsi besi.
2.3.10 Akibat kekurangan Zat Besi
Jika kekurangan tablet Fe pada ibu hamil dapat berpengaruh pada
kehamilannya itu sendiri misalnya ibu hamil tersebut bisa terjadi
anemia, anemia itu sendiri bisa terjadi pada kehamilan persalinan dan
nifas seperti: keguguran, partus prematurus, inersia uteri, atonia uteri,
syok, infeksi intrapartum dan nifas. Sedangkan pengaruh anemia
pada janin seperti: abortus, IUFD, Stillbrith (kematian janin saat lahir),
kematian perinatal tinggi, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan,
cadangan besi kurang (Nugraheny, 2009).
Dalam kondisi hamil pada ibu-ibu yang aktif bekerja membutuhkan
zat besi lebih banyak karena zat besi dikeluarkan bersamaan dengan
kalori, setiap ada aktivitas tubuh. Fungsi persiapan zat besi dalam
tubuh ibu hamil untuk kebutuhan aktivitas tubuh setiap hari, stabilitas
kadar hemoglobin dalam darah supaya aliran oksigen ke janin
optimal, menghindarkan kelelahan saat bersalin sehingga tidak terjadi
perdarahan yang berlebihan.
2.3.11 Indikasi penggunaan zat besi
Satu-satunya indikasi klinis penggunaan preparat zat besi adalah
pengobatan

atau

pencegahan

anemia

defisiensi

besi.

Untuk

pengobatan pada defisi pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan
anemia (gejala defisiensi besi), dan terapi pencegahan defisiensi besi
selama masa kehamilan (Fitrianingsih, 2009).

2.3.12 Cara kerja obat
Maltofer tablet adalah sediaan zat besi untuk pengobatan
defisiensi zat besi laten dan anemia. Besi adalah komponen penting
dari hemoglobin, myoglobin, dan enzim-enzim yang mengandung
besi. Biasanya defisiensi zat besi dapat menyebabkan cepat lelah,
menurunya kosentrasi, iritabilitas, perasaan gelisah, sakit kepala,
hilang nafsu makan, peka terhadap stress dan infeksi, pucat, pecahpecah di ujung mulut, kulit kering dan rapuhnya rambut dan kuku.
(Fitrianingsih, 2009).
2.3.13 Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia
(Manuaba, 2010).
2.3.14 Penyebab Anemia
Penyebab anemia adalah sebagai berikut Kurang gizi/malnutrisi,
kurang zat besi dalam zat makanan, malabsorpsi, kehilangan darah
yang banyak: persalinan yang lalu, haid, penyakit kronik: TBC, paru,
cacing usus, malaria, dan lain-lain. kebanyakan anemia dalam
kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi (Fe) dan perdarahan akut
dan tidak jarang keduanya saling berintekrasi (Saifuddin, 2006).
2.3.15 Gejala Anemia pada Ibu Hamil
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah,
sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, nafsu makan turun,
konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia yang parah),
konjungtiva pucat, muka pucat, ujung kuku pucat dan keluhan mual
muntah lebih hebat pada hamil muda (Manuaba, 2010).
2.3.16 Patofisiologi Anemia dalam Kehamilan
Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut
hidremia atau hipervolemia. Bertambahnya sel-sel darah kurang bila
dibandingkan

dengan

bertambahnya

plasma,

sehingga

terjadi

pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai
berikut plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%
(Wiknjosostro, 2006).
2.3.17 Pengaruh Anemia pada Kehamilan
Menurut Manuaba (2010) pengaruh anemia pada kehamilan,
persalinan, nifas dan janin adalah sebagai berikut:

-

Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan
Abortus

(keguguran)Persalinan

prematurus,

angguan

pertumbuhan janin dalam rahim, ncaman dekompensasi kordis
(Hb < 6 gr%), mola hidati dosa, mudah terjadi infeksi, hyperemesis
gravidarum, perdarahan sebelum persalinan, ketuban pecah dini

-

Pengaruh Anemia terhadap Janin
Kematian janin dalam kandungan, berat bayi lahir rendah,
kelahiran dengan anemia, cacat bawaan, mudah terinfeksi sampai
kematian perinatal, inteligensi rendah.

2.3.18 Penanganan Anemia
Menurut Saifuddin (2009) penanganan anemia pada ibu hamil
dilakukan dengan :

-

Pemberian preparat

parental yaitu

dengan ferum dextran

sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 10 ml/I pada gletus,
dapat meningkatkan kadar Hb relatif cepat yaitu 2%.
-

Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber alami melalui
penyuluhan terutama makanan yang bersumber hewani yang
mudah diserap seperti hati, ikan, daging, dan lain-lain. Selain itu
perlu ditingkatkan makanan yang banyak mengandung vitamin C
dan vitamin A (buah dan sayuran), (Almatsier, 2009).

-

Penanganan anemia pada ibu hamil dilakukan dengan pemberian
zat besi sebanyak 60 mg / hari selama 30 hari (Arisman, 2003).

-

Pencegahan anemia dilakukan dengan memberikan tablet Fe 30
mg selama 90 hari (Arisman, 2003).

-

Kombinasi 60 mg besi dan 50 ug asam folat untuk profilaksis
anemia (Saifuddin, 2006)

2.4 Gambaran Pengetahuan Ibu hamil Tentang Pentingnya Tablet zat besi
(Fe) pada Kehamilan
2.4.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar
menjawab pertanyaan “what”. (Notoatmojo, 2010.)
Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang tertentu,
mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut
sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan
diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. (Notoatmojo,
2010).
Pengukuran Pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan isi materi yang akan diukur dari subjek
penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita
ketahui atau kita ukur dapat kita disesuaikan dengan tingkatantingkatan yaitu tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang.
2.4.2 Umur
Umur adalah masa perjalanan hidup seseorang, mulai dari lahir
sampai batas pengumpulan data (Kamus Bahasa Indonesia). Semakin
cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berfikir dan bekerja dan semakin tinggi tingkat
pengetahun yang didapat. Pada umumnya usia yang lebih dari 35
tahun sangat berpengaruh karena disebabkan pengalaman ibu
banyak, dengan perilaku seperti ini akan sangat mempengaruhi tingkat
pengetahuan ibu ini juga dipengaruhi oleh pergaulan ibu yang sudah
banyak dan luas sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih baik.
(Hurlock, 2008)
Umur sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi, khususnya
usia 20-25 tahun merupakan usia yang paling baik untuk hamil dan
bersalin. (Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan, 2006). Dengan
bertambahnya umur maka tingkat perkembangan akan berkembang
sesuai pengetahuan yang pernah didapat juga dari pengalaman
sendiri. Umur di bagi menjadi 3 yaitu < 20 tahun, 20-35 tahun dan > 35
tahun.
2.4.3 Gravida
Gravida adalah seorang ibu hamil (Sarwono, 2009). Primi yang
berarti pertama (Maimunah, 2008). Primigravida adalah ibu yang
pertama kali hamil. Kehamilan (graviditas) dimulai dengan konsepsi
(pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. (Bobak dkk,
2005).
Multigravida adalah seorang perempuan yang telah hamil
beberapa kali. Grandemultipara adalah kehamilan lebih dari 5 kali
melahirkan bayi baik yang hidup maupun mati. Maka semakin sering
seorang ibu hamil, semakin mengetahui pula pentingnya tablet zat besi
untuk kehamilan.
Dengan semakin banyak garavida seseorang maka pengalaman
yang diperoleh lebih banyak dan beragam, karena pengalaman
seseorang bisa menjadi salah satu sumber pengetahuan. (Arikunto,
2008)

2.4.4 Pendidikan
Pendidikan

adalah

suatu

proses

pembentukan

kecepatan

seseorang secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama
manusia (Notoatmodjo, 2005). Maka semakin tinggi tingkat pendidikan
manusia semakin meningkat pula pengetahuan dan keterampilannya.
Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya halhal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup. Maka tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah
menerima informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
Sebaliknya,

pendidikan

yang

kurang

akan

menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru
diperhatikan. (Nursalam, 2008)
Maka seseorang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuannya juga karena pola pikir yang
terbentuk akan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang
pendidikannya rendah, mereka cenderung berpikir sederhana terhadap
hal yang dihadapinya.
2.4.5 Status Pekerjaan
Sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi,
sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Pengeluaran
energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu. (Anonim, 2012)
Pekerjaan di bagi menjadi 2 yaitu bekerja dan tidak bekerja.
Seseorang yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik karena
seseorang yang bekerja ada interaksi ada interaksi sesama semua
orang sehingga dengan mudah mendapatkan informasi sedangkan
yang tidak bekerja tidak mendapatkan penghasilan dalam melakukan
pekerjaan itu dan beraktifitas dirumah saja, bila seseorang tidak
bekerja tidak memiliki pengetahuan yang baik karena seseorang yang
tidak bekerja tidak ada interaksi sesama orang sehingga kurang
mendapatkan informasi. (Notoajmoto, 2010)
Status pekerjaan ibu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
ibu, karena sebagian ibu yang bekerja akan memiliki pengetahuan luas
yang diperolehnya dari teman kerjanya yang berpengalaman.
2.4.6

Sumber Informasi
Menurut Wied Hary A (2008) informasi akan memberikan
pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki
pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik
dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu
akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
Informasi

akan

memberikan

pengaruh

pada

pengetahuan

seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah
tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media
misalnya TV, radio atau surat kabar maka semakin sering seseorang
mengakses

informasi

akan

dapat

meningkatkan

pengetahuan

seseorang. (Notoatmodjo, 2010)
Pada kenyataannya ilmu pengetahuan selalu berkembang seiring
dengan kemajuan jaman. Diharapkan ibu hamil dapat mencari
informasi tentang kehamilan, tidak hanya dari tenaga kesehatan tetapi
juga mencari informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
dari buku bacaan, koran, televisi, radio, internet.
BAB III
KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep
Penelitian ini hanya memberikan Gambaran Pengetahuan Ibu hamil
tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di puskesmas
Cibeber kota cilegon Periode Mei-Juni 2013

Gambar .1.
Bagan Kerangka Konsep

Variabel Independent

Variabel Dependent

Umur

Pengetahuan Ibu hamil
Tentang pentingnya
tablet zat besi (Fe)
Pada kehamilan.

Gravida
Pendidikan
Status pekerjaan
Sumber informasi

Dalam

kerangka

konsep

diatas

yang

termasuk

dalam

variabel

independen yaitu gambaran Ibu hamil (umur, gravida, pendidikan, status
pekerjaan, sumber informasi) sedangkan variabel dependen yaitu Pengetahuan
Ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan.
3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional di buat untuk memudahkan dan memahami
penelitian ini dan akan di jelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

No Variabel
1.

Pengetahua
n Ibu Hamil
Tentang
pentingnya
tablet zat
besi (Fe)

2.

Umur ibu

3.

Gravida

4.

Pendidikan
ibu

5.

Status
pekerjaan

Definisi
Operasional
Kemampuan
responden
untuk
menjawab
dengan benar
pertanyaan
yang diajukan
oleh peneliti
dalam
kuesioner
perjalanan
hidup
seseorang,
mulai dari
lahir sampai
batas
pengumpulan
data
Jumlah
kehamilan
seorang
wanita
Suatu jenjang
formal
diikuti/diperol
eh dalam
pendidikan
terakhir ibu
dan
mendapatkan
ijazah
Sesuatu yang
dikeluarkan
oleh
seseorang
sebagai
profesi,
sengaja
dilakukan
untuk

Cara
Ukur
Mengisi
kuesioner

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala
Ukur
Ordinal

Kuesioner

1. Baik
2. Cukup
3. Kurang

Mengisi
kuesioner

Kueisoner

1. < 20 th
2. 20-35 th
3. > 35 th

Nominal

Mengisi
kuesioner

Kuesioner

1. Primi
2. Multi
3. Grademulti

Nominal

Mengisi
kuesioner

Kuesioner

1. ≤ SD
2. SLTP
3. ≥ SLTA

Ordinal

Mengisi
kuesioner

Kuesioner 1. Bekerja
2. Tidak
bekerja

Ordinal
6.

Sumber
Informasi

mendapatkan
penghasilan.
Data yang
telah di
proses yang
mempunyai
nilai nyata
sehingga
dapat
diterima oleh
si penerima
(Notoatmodjo
, 2007)

Mengisi
kuesioner

Kuisioner

1. Media
cetak,
Media
elektroni
2. Tenaga
Kesehatan

Nominal
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskritif yaitu metode penelitian
yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran / deskritif
tentang suatu keadaan secara objektif. (Notoatmojo, 2010)
Metode penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan cross
sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel–variabel yang termasuk efek
di observasi sekaligus pada waktu yang sama. (Notoatmojo, 2010)
4.2 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan di puskesmas cibeber kota cilegon dan waktu
penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2013.
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2010).
Berdasarkan pendapat di atas maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di puskesmas
cibeber kota cilegon Periode Mei-Juni 2013.
4.3.2

Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoatmodjo,
2010).
Adapun Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil
yang berkunjung di puskesmas cibeber kota cilegon Pada bulan MeiJuni 2013.

4.3.3

Besar sampel
Untuk

menentukan

besar

sampel

dengan

cara

mengidentifikasikan pertanyaan penelitian berdasarkan parameter
dan jenis penelitian. Dalam penentuan besaran sampel ini, peneliti
ingin mengetahui berapa besar pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian
tersebut termasuk kedalam penelitian deskriptif kategori.
Dengan demikian dapat dirumuskan :

Zα 2 P.Q
n
d

2

1,962 0,265.0,735
n
(0,1)

2

3,84.0,265.0,735



0,01

n

0,74
0,01

n  74orang.
Keterangan :
N

: Besar Sampel

Z

: Standar deviasi normal:1,96 dan derajat kemaknaan :
95%

P

: Proporsi ibu hamil yang berpengetahuan baik tentang
pentingnya tablet Fe yaitu 26,5%.

Q
d

4.3.4

: 1-P (1-0,265=0,735)
: Presisi yaitu sebesar 10% (0,1)

Cara pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling.
Quota sampling ialah teknik pengambilan sampling dalam bentuk
distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih acak
melainkan secara kebetulan saja.
Dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan, tetapi
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan
memberikan jatah atau quota tertentu pada setiap kelompok.
Pengumpulan data dilakukan langsung pada setiap unit sampling.
Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan.
Teknik pengambilan sampel ini dengan cara menetapkan jumlah
tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan
sampel dari populasi (khususnya yang tidak terhingga atau tidak
jelas), kemudian dengan patokan jumlah tersebut peneliti mengambil
sampel secara sembarang asal memenuhi persyaratan sebagai
sampel dari populasi tersebut.
4.4 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
data primer dan dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah kuesioner.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden. Adapun keuntungan menggunakan
kuesioner yaitu sebagai berikut:
4.4.1 Tidak memerlukan hadirnya peneliti
4.4.2 Dapat dibagikan secara serentak
4.4.3 Dapat dijawab responden menurut waktu senggang responden
4.4.4 Dapat di buat terstandar sehingga bagi semua responden dapat di beri
pertanyaan yang benar-benar sama. (Notoatmodjo, 2007)
4.5 Etika Penelitian
Sebelum diwawancara, responden lebih dahulu akan diminta
persetujuan lisan melalui informed consent dan akan dijelaskan bahwa
penelitian ini tidak memiliki implikasi etik berupa bahaya ataupun komplikasi
perlakuan. Dipilihnya persetujuan secara lisan pada informed consent,
karena bentuk penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko fisik, medis
ataupun social pada subyek yang diteliti dan hanya akan memerlukan
partisipasi waktu saja. Seluruh data yang diperoleh melalui penelitian ini akan
dirahasiakan oleh peneliti dan hanya akan diperlukan untuk kegiatan ilmiah
semata-mata.
4.6 Pengolahan data dan analisis data
4.6.1 Pengolahan Data
Pengolahan data hasil penelitian di olah dengan tahapan sebagai
berikut :
4.6.1.1 Editing yaitu pengecekan data yang telah diperoleh untuk
menghindari kekeliruan
4.6.1.2 Cheklist yaitu proses pemindahan data dari buku register
pengumpulan data ke program computer dengan pengolahan
data checklist
4.6.1.3 Entry Data yaitu proses pemindahan data dari fofmulir
pengumpulan

data

ke

program

komputer

dengan

menggunakan fasilitas pengolahan data statistik.
4.6.1.4 Processing Data yaitu setelah semua data terkumpul dan data
juga sudah dikoding, maka langkah selanjutnya adalah
memproses data sehingga di analisis. Proses pengolahan data
dilakukan dengan cara memindahkan data ke paket program
komputer pengolahan data statistic
4.6.1.5 Tabulating yaitu pada tahap ini, jawaban-jawaban responden
yang sama dikelompokkan dengan teliti dan teratur lalu
dihitung dan dijumlahkan, kemudian dituliskan dalam bentuk
tabel-tabel.
4.6.1.6 Cleaning Data yaitu kegiatan memeriksa kembali data yang
sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan
mungkin terjadi pada saat mengentry data kekomputer.

4.6.2 Analisa data
Hasil–hasil yang diperoleh dianalisis dengan cara perhitungan
presentase. Rumus

yang dipakai untuk menghitung presentase

adalah sebagai berikut (Notoatmodjo,2005) :
X
P=

x 100%
N
Keterangan:
P

: Presentase

X

: Jumlah jawaban yang benar

N

: Jumlah jawaban seluruhnya

4.7 Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah penelitian ini hanya
dilakukan satu tempat dan adanya keterbatasan dalam penyusunan dan
penelitian dikarena mahasiswa masih dalam tahap pembelajaran, adanya
keterbatasan dalam pengambilan sampel dikarenakan adanya keterbatasan
dalam waktu, tenaga, dan dana, sistem pengelompokan sampel melalui
beberapa tahapan sehingga mungkin membutuhkan waktu yang lama.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan Hasil Penelitian pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya
tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di puskesmas cibeber kota cilegon
periode Mei-Juni 2013, dengan jumlah sampel 74 ibu hamil. Penelitian ini
bersifat deskriptif dan pengumpulan data dari primer yang diperoleh dengan
menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
quota sampling.
Dilakukan analisis untuk melihat distribusi tiap-tiap variable yaitu tingkat
pengetahuan, umur, gravida, pendidikan, usia kehamilan, status pekerjaan,
sumber informasi. Dan hasil yang diperoleh ditampilkan dalam tabel-tabel di
bawah ini :
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang
Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada masa Kehamilan di Puskesmas
Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Pengetahuan tentang
tablet zat besi

F

%

Baik

15

20,27

Cukup

38

51,35

Kurang

21

28,38

74

100

JUMLAH

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil
sebagian besar memiliki pengetahuan cukup sebanyak 38 orang (51,35%),
ibu hamil yang berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang (28,38%) dan ibu
yang berpengetahuan baik sebanyak 15 orang (20,27%).
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur di Puskesmas Cibeber
Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Umur

F

%

< 20 thn

19

25,68

20-35 thn

40

54,05

> 35 thn

15

20,27

74

100

JUMLAH

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil
sebagian besar yang berumur 20-35 tahun sebanyak 40 orang (54,05%), ibu
hamil yang berumur ≤ 20 tahun sebanyak 19 orang (25,68%) dan yang
berumur >35 tahun sebanyak 15 orang (20,27 %)
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Gravida di Puskesmas Cibeber
Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Gravida

F

%

Primigravida

32

43,24

Multigravida

34

45,95

Grade multigravida

8

10,81

JUMLAH

74

100

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil
sebagian besar yang mempunyai 2 anak (multigravida) sebanyak 34 orang
(45,95%), ibu hamil yang mempunyai 1 anak (primigravida) sebanyak 32
orang (43,24%) dan yang mempunyai ≥ 4 anak (grade multigravida)
sebanyak 8 orang (10,81%).
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas
Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Pendidikan

F

%

≤ SD

17

22,97

SLTP

33

44,60

≥ SLTA

24

32,43

74

100

JUMLAH

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil
sebagian besar yang berpendidikan SLTP sebanyak 33 orang (44,60%),
yang berpendidikan ≥ SLTA 24 orang (32,43%) dan yang berpendidikan ≤SD
sebanyak 17 orang (22,97%).
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status Pekerjaan di Puskesmas
Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Status pekerjaan

F

%

Bekerja

18

24,32

Tidak Bekerja

56

75,68

74

100

JUMLAH

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil
sebagian besar ibu yang tidak bekerja sebanyak 56 orang (75,68%)
sedangkan yang bekerja sebanyak 18 orang (24,32%).
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Sumber Informasi di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Sumber Informasi

F

%

Media cetak/ Elektronik

24

32,43

Tenaga kesehatan

50

67,57

74

100

JUMLAH

Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil
sebagian besar yang mendapatkan sumber informasi dari tenaga kesehatan
yaitu sebanyak 50 orang (67,57%) sedangkan yang mendapatkan sumber
informasi dari media elektronik/cetak yaitu sebanyak 24 orang (32,43%)
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang
Pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan dan Umur di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi
Jumlah
Umur

Baik

Cukup

Kurang

F

%

F

%

F

%

F

%

<20

0

0

4

21.05

15

78,95

19

100

20-35

12

30

22

55

6

15

40

100

>35

3

20

12

80

0

0

15

100

15

20,27

38

51,35

21

28,38

74

100

JUMLAH

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori umur < 20 mayoritas memiliki
pengetahuan kurang sebesar 78.95%. pada kategori umur 20-35 tahun
mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 55%. Dan pada kategori
umur > 35 tahun mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 80%.

Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang
Pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan dan Gravida di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat
besi
Gravida

Baik

Cukup

Jumlah

Kurang

F

%

F

%

F

%

F

%

Primigravida

1

3,13

10

31.25

21

65.62

32

100

Multigravida

8

23.53

26

76.47

0

0

34

100

Grade
multigravida

6

75

2

25

0

0

8

100

15

20,27

38

51,35

21

28,38

74

100

JUMLAH

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori primigravida mayoritas
memiliki pengetahuan kurang yaitu 65.62%. pada kategori multigravida
mayoritas memiliki pengetahuan cukup yaitu 76.47%. dan pada kategori
grade multigravida mayoritas memiliki pengetahuan baik sebesar 75%.
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang
Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) pada masa Kehamilan dan Pendidikan di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat
besi
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
Pendidikan
F

%

F

%

F

%

F

%

≤SD

0

0

11

64.70

6

35.30

17

100

SLTP

3

9.09

20

60.61

10

30.30

33

100

≥SLTA

12

50

7

29.17

5

20.83

24

100

15

20,27

38

51,35

21

28,38

74

100

JUMLAH

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori pendidikan ≤ SD mayoritas
memiliki pengetahuan cukup yaitu sebesar 64.70%. pada kategori pendidikan
SLTP mayoritas memiliki pengetahuan cukup yaitu sebesar 60.61%. dan
pada kategori ≥ SLTA mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar
50%.

Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat
besi (Fe) pada masa kehamilan Berdasarkan Status pekerjaan di
puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi
Jumlah

Status
Pekerjaan

Baik

Cukup

Kurang

F

%

F

%

F

%

F

%

Bekerja

10

55,56

6

33,33

2

11,11

18

100

Tidak
Bekerja

5

8,93

32

57,14

19

33,93

56

100

JUMLAH

15

20,27

38

51,35

21

28,38

74

100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori status pekerjaan yang bekerja
mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 55,56%, pada kategori
status pekerjaan yang tidak bekerja mayoritas memiliki pengetahuan cukup
sebesar 57,14%.

Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat
besi (Fe) pada masa kehamilan Berdasarkan Sumber Informasi di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013
Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat
besi
Sumber
Informasi

Baik

Cukup

Jumlah

Kurang

F

%

F

%

F

%

F

%

Media
cetak/Elektronik

13

54,17

9

37,5

2

8,33

24

100

Tenaga
kesehatan

2

4

29

58

19

38

50

100

JUMLAH

15

20,27

38

51,35

21

28,38

74

100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori sumber informasi dari media
cetak dan media elektronik mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu
sebesar 54.17%, pada kategori sumber informasi dari tenaga kesehatan
mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 58%.
5.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu hamil di
Puskesmas Cibeber Kota Cilegon tentang pentingnya tablet zat besi (Fe)
pada kehamilan. Dari 74 ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik yaitu
sebesar 20,27%. Di lihat dari hasil penelitian sebelumnya dengan judul
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe, dapat dikategorikan
pengetahuan baik sebesar 26,5%. Dengan demikian hasil penelitian tingkat
pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang tablet zat
besi didapatkan tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya.

5.2.1 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe)
Berdasarkan Umur
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada
tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori umur 20 – 35 tahun yaitu
sebesar 30%.
Pernyataan ini sesuai dengan teori Elizabeth, 2009 yang
menyatakan bahwa Pada umumnya ibu dengan usia ≤ 20 tahun tingkat
perkembangan kognitifnya masih labil. Usia berpengaruh terhadap
pola pikir ibu yang berusia 20 – 35 tahun menunjukan kematangan
emosi yang stabil sehingga dapat mengambil keputusan dengan cukup
baik. Oleh karena itu ibu – ibu yang berusia 20 – 35 tahun cenderung
lebih matang dan lebih stabil dan mampu memecahkan masalah.
Namun dilihat dari hasil penelitian bahwa usia 20-35 tahun hanya
memiliki tingkat pengetahuan dikategori yang cukup karena cenderung
malas untuk mencari informasi tentang ilmu pengetahuan.
Dengan semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja dan semakin
tinggi tingkat pengetahun yang didapat sehingga ibu hamil mengetahui
tentang pentingnya tablet zat besi untuk kehamilannya.
5.2.2 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe)
Berdasarkan Gravida
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada
tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori grade multigravida yaitu
sebesar 75%.
Pernyataan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Arikunto,
2008 bahwa Dengan semakin banyak gravida seseorang maka
pengalaman yang diperoleh lebih banyak dan beragam, karena
pengalaman seseorang bisa menjadi salah satu sumber pengetahuan.
Grade multigravida adalah seseorang wanita yang telah hamil
lebih dari empat kali, sehingga ibu lebih banyak memperoleh
pengalaman dari kehamilannya sehingga pengalaman tersebut bisa
menjadi sumber pengetahuan ibu tentang pentingnya tablet zat besi
(Fe) pada kehamilannya.
5.2.3 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi
Berdasarkan Pendidikan
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada
tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori pendidikan ≥SLTA yaitu
sebesar 50%.
Pernyataan ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh
Nursalam, 2008 yang menyatakan bahwa Pendidikan diperlukan untuk
mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Maka tinggi tingkat
pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi sehingga
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang
kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap
nilai-nilai yang baru diperhatikan.
Maka seseorang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuannya juga karena pola pikir yang
terbentuk akan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang
pendidikannya rendah, mereka cenderung berpikir sederhana terhadap
hal yang dihadapinya.

5.2.4 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi
Berdasarkan Status pekerjaan
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada
tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori status pekerjaan yang

bekerja yaitu sebesar 55.56%
Pernyataan ini sesuai dengan teori Notoajmoto, 2010 bahwa
seseorang yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik karena
seseorang yang bekerja ada interaksi ada interaksi sesama semua
orang sehingga dengan mudah mendapatkan informasi sedangkan
yang tidak bekerja tidak mendapatkan penghasilan dalam melakukan
pekerjaan itu dan beraktifitas dirumah saja, bila seseorang tidak
bekerja tidak memiliki pengetahuan yang baik karena seseorang yang
tidak bekerja tidak ada interaksi sesama orang sehingga kurang
mendapatkan informasi.
Status pekerjaan ibu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
ibu, karena sebagian ibu yang bekerja akan memiliki pengetahuan luas
yang diperolehnya dari teman kerjanya yang berpengalaman sehingga
ibu mengetahui informasi tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada
masa kehamilan.
5.2.6 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi
Berdasarkan sumber informasi

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi
pada tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan
baik tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori
sumber informasi yang mendapatkan informasi dari media cetak
dan elektronik yaitu sebesar 54.17%.
Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan
seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang
rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari
berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka
semakin sering seseorang mengakses informasi akan dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang. (Notoatmodjo, 2010)
Pada kenyataannya ilmu pengetahuan selalu berkembang
seiring dengan kemajuan jaman. Diharapkan ibu hamil dapat
mencari informasi tentang kehamilan, perubahan yang terjadi
saat kehamilan dan hal-hal yang perlu dihindari pada saat hamil
agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti dari buku
bacaan, koran, televisi, radio, internet.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi pada kehamilan di puskesmas cibeber kota cilegon
periode Mei-Juni 2013 dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil dari 74 ibu
hamil yang berpengetahuan baik sebesar 20,27%.
6.1.2

Presentase tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi berdasarkan umur di puskesmas
cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah yang berumur
20-35 tahun pada kategori baik sebesar 30%.

6.1.3

Presentase tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi berdasarkan gravida di puskesmas
cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah yang
mempunyai anak > 4 (grade multigravida) pada kategori baik
sebesar 75%

6.1.4

Presentasi tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi berdasarkan pendidikan di puskesmas
cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah yang
berpendidikan ≥SLTA pada kategori baik sebesar 50%

6.1.5

Presentasi tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi berdasarkan status pekerjaan

di

puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013, adalah
yang bekerja pada kategori baik yaitu sebesar 55.56%
6.1.6

Presentase tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi berdasarkan sumber informasi di
puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah
yang mendapatkan informasi dari media cetak dan elektronik pada
kategori baik yaitu sebesar 54.17%
6.2 SARAN
6.2.1

Diharapkan tenaga kesehan memberikan konseling dan penyuluhan
kepada ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada
kehamilan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan evaluasi
kembali apa yang telah dijelaskan.

6.2.2

Diharapkan lahan penelitian untuk mempertahankan yang sudah
dicapai dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk ibu
hamil.

6.2.3

Diharapkan masyarakat untuk ikut serta dan berperan aktif dalam
kegiatan kesehatan seperti melakukan pemeriksaan kehamilan di
puskesmas maupun di posyandu.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,s. 2008. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek edisi revisi
Jakarta : rineka cipta
Depkes RI, 2011. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan
Anak (PWS-KIA). Bina Kesehatan Masyarakat: Jakarta.
Depkes RI. 2008. http//:www.depkes.go.id (diakses pada tanggal 20 april 2013
pukul 14.00 WIB)
http://jurnalmediagizipangan.files.wordpress.com/2012/07/pengaruh-pemberiantablet-fe-terhadap-kadar-hemoglobin-ibu-hamil.pdf

(diakses

pada

(diakses

pada

tanggal 23 april 2013 pukul 09.00 wib)
http://mengobati.net/penyebab-kematian-ibu#.UXdczUpLn6I
tanggal 23 april 2013 pukul 09.00 wib)
http://www.artikel.indonesianrehabequipment.com/2010/10/asupan-nutrisi-bagicalon-ibu.html#ixzz2SCeZfjcY (diakses pada tanggal 23 april 2013 pukul
09.00 wib)
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/09/13/pendarahanpenyebab-utama-kematian-ibu-hamil-bersalin-dan-nifas-256715.html
(diakses pada tanggal 23 april 2013 pukul 09.00 wib)
Kusmiyati, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).Fitramaya :
Jakarta
Mandriwati,G.A. 2011. asuhan kebidanan antenatal : penuntun belajar. Jakarta.
EGC. 2011
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Pustaka Utama.
B, Arisman. 2006. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC
Notoatmodjo.2010.Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta :
Rineka Cipta
Nursalam.

2008.

Konsep

dan

penerapan

metodologi

penelitian

ilmu

keperawatan. Jakarta : salemba medika
Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono, 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; Jakarta.
Winknjosastro, Hanifa, 2008. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; Jakarta.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PERNYATAAN PENELITI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA
TABLET ZAT BESI (FE) DI PUSKESMAS CIBEBER KOTA CILEGON
PERIODE MEI-JUNI 2013

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Nama

: RENI ANDRIYANI

NIM

: 10039

Mahasiswa Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon
Bermaksud memohon bantuan kepada ibu hamil di puskesmas cibeber
untuk mengisi kuesioner akan digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul Gambaran Pengetahuan ibu
hamil Tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) di puskesmas cibeber periode MeiJuni 2013.
Untuk memperoleh data tersebut, saya melakukan wawancara yang
ditunjang oleh kuesioner dalam melakukan wawancara tersebut hanya
diperlukan waktu ± 5 menit.
Dengan demikian saya mohon kerjasamanya kepada responden dalam
memberikan data yang dibutuhkan dan informasi responden yang diberikan
merupakan rahasia. Terima Kasih atas waktu yang diberikan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Cilegon,

Mei 2013
Peneliti
Ttd

(Reni Andriyani)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

:……………………………………................................................

Alamat

:……………………………………………………………………….
Saya bersedia ikut serta sebagai responden penelitian yang dilakukan

oleh mahasiswa Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon yang bernama Reni
Andriyani dengan judul penelitian “Gambaran Pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi (Fe) di puskesmas cibeber periode Mei-Juni 2013”
Saya memahami penelitian ini tidak berakibat negative terhadap diri saya
dan kerahasiaan akan di jaga oleh karena itu saya bersedia menjadi responden
dalam penelitian ini.

Cilegon,

Mei 2013

Tanda tangan

(

)
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET
ZAT BESI (FE) PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIBEBER

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. No. Responden :
2. Umur :
1. < 20 th
2. 20-35 th
3. > 35 th

3. Pekerjaan :
1. Tidak bekerja
2. Bekerja

4. Kehamilan ke :
1. 1 anak
2. 2-4 anak
3. ≥ 4 anak

5. Pendidikan terakhir :
1. ≤SD
2. SLTP
3. ≥SLTA

6. Dimanakah ibu mendapatkan informasi tentang tablet zat besi (Fe) ?
1. Media Elektronik, Media Cetak
2. Tenaga Kesehatan
B. PENGETAHUAN IBU HAMIL
Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item
jawaban.
Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban
1. Apa yang dimaksud tentang tablet zat besi ?
a. Tablet tambah darah yang mengandung zat besi
b. Tablet untuk kekebalan tubuh
c. Tablet penambah nafsu makan
2. Apa fungsi zat besi adalah……
a. Sebagai vitamin
b. Untuk kesehatan bayi
c. Meningkatkan pembentukan sel darah merah (hemoglobin) HB
3. Apa akibat yang bisa ditimbulkan apabila tidak mengkonsumsi tablet
zat besi?
a. Daya tahan tubuh menurun
b. Anemia
c. Sakit kronik
4. Jumlah suplemen tablet zat besi yang diperlukan ibu hamil selama
kehamilan adalah……
a. 40 tablet
b. 90 tablet
c. 80 tablet
5. Yang harus diperhatikan pada saat mengkonsumsi suplemen tablet
zat besi adalah……
a. minum tablet zat besi dengan air teh
b. minum dengan kopi
c. minum dengan air jeruk
6. Agar ibu hamil terhindar dari anemia, maka dianjurkan dalam sehari
ibu mengkonsumsi tablet zat besi ……
a. 1 tablet sehari berturut-turut selama minimal 90 hari
b. 3 tablet sehari
c. Selagi ingat (berapa ibu mau)
7. Efek samping dari tablet Fe adalah ?
a. Susah buang air kecil
b. Susah tidur
c. Mual, sembelit (susah buang air besar)
8. Untuk mengurangi efek samping seperti mual, sebaiknya ibu
mengkonsumsi tablet Fe pada …?
a. Malam hari
b. Siang hari
c. Pagi hari
9. Apa saja sumber makanan yang mengandung zat besi ?
a. Nasi
b. Daging, ikan, telur
c. Mie
10. Ibu hamil sangat membutuhkan banyak asupan zat besi diusia
kehamilan……
a. Trimester II (12-24 minggu)
b. Trimester III ( > 28 minggu)
c. Trimester II dan III
11. Yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh adalah
a. Vitamin C
b. Vitamin D
c. Vitamin K
12. Yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh adalah
a. Teh
b. Jus jeruk
c. Air mineral
13. Tablet zat besi di minum sebelum tidur dapat mengurangi …
a. Nafsu makan
b. Susah tidur
c. Mual
14. Pengaruh pada ibu hamil bila mengalami anemia dalam kehamilan
adalah
a. Keguguran
b. Kedinginan
c. Influenza
15. Pengaruh pada janin bila ibu hamil mengalami anemia dalam
kehamilan adalah
a. Kematian
b. Abortus
c. Gawat janin
HASIL KUESIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET FE DI PUSKESMAS CIBEBER
KOTA CILEGON PERIODE JUNI 2013
No

Nama

Pengetahuan

Umur

Gravida

Pendidikan

Status pekerjaan

Sumber
informasi

Baik Cuk
up

Kur

<

20-

ang

20

> 35

1

35

24

≥4

≤

SLTP

SD

≥

Bekerja

Media

Ten-

bekerja

SLTA

Tdk

cetak/

kes

elektronik
√

√

√

√

√

√

1

Ny F

2

Ny S

3

Ny T

√

√

4

Ny T

√

√

√

5

Ny A

√

√

√

√

√

√

6

Ny E

√

√

√

√

√

√

7

Ny E

√

√

√

8

Ny E

√

√

9

Ny E

√

10

Ny F

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√
√

√
√

√
√

√

√

√

√

√
√
√
√

√

√

√

12

Ny H

13

Ny I

14

Ny N

15

Ny S

16

Ny S

17

Ny S

18

Ny S

√

√

Ny T

√

√

√

20

Ny H

21

Ny H

22

Ny S

√

23

Ny B

√

24

Ny S

√

25

Ny M

√

26

Ny N

27

Ny S

√

28

Ny S

√

√

√

√

√

√

√

√

19

√

√

Ny H

√

√

11

√

√
√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√
√
√

√
√

√
√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

29

Ny J

30

Ny R

31

Ny J

32

Ny S

√

√

√

√

33

Ny M

√

√

√

√

34

Ny R

35

Ny D

36

Ny S

37

Ny M

√

38

Ny D

√

39

Ny J

√

√

√

√

√

40

Ny K

√

√

√

√

√

√

41

Ny H

√

√

√

√

√

√

42

Ny S

43

Ny D

44

Ny L

√

√

45

Ny F

√

√

46

Ny K

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√

√

√
√

√
√

√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

47

Ny N

48

Ny L

49

Ny Z

√

√

√

50

Ny Y

√

√

√

51

Ny Z

√

√

√

√

52

Ny A

√

√

√

√

53

Ny P

√

√

54

Ny O

√

√

55

Ny E

√

√

√

56

Ny M

√

√

57

Ny C

√

58

Ny U

√

59

Ny T

√

60

Ny R

√

61

Ny F

√

62

Ny L

√

√

√

√

√

√

63

Ny K

√

√

√

√

√

√

64

Ny G

√

√

√

√
√

√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√
√

√

√

√
√

√

√

√

√

√

√

√
√

√

√

√

√
√

√
√

√

√
65

Ny F

√

66

Ny N

√

67

Ny F

√

68

Ny J

√

69

Ny E

√

√

70

Ny E

√

√

71

Ny D

√

√

√

72

Ny N

√

√

√

73

Ny E

74

Ny N
JUMLAH

√
√

38

√

√
√

32

√
√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√
15

√
√

√

√

√

40

√

√
√

√

√

√

√

√
19

√

√

√

21

√

√
√

√

√

√

√

√

15

√

34

8

17

33

24

18

56

24

50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

Identitas Diri
Nama Lengkap

: Reni Andriyani

Tempat/ Tanggal Lahir

: Serang, 08 september 1991

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Cilegon

No. Telp

: 087774662246

Nama orang tua

:

Ayah

: Jemian

Ibu

: Mas’ amah

II. Riwayat Pendidikan
1. SDN 1 Margasari
2. Mts Al-khairiyah Citangkil Cilegon
3. SMAN 1 Bojonegara
4. Program DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon

More Related Content

What's hot

MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”F” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS  PADA NY”F” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS  PADA NY”F” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”F” DENGAN ...Warnet Raha
 
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. ”I” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. ”I” DENGAN BAYI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. ”I” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. ”I” DENGAN BAYI...Warnet Raha
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyLIAMAIASTUTI
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADABAYINY“H”DENGANBBLR PRE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN  PADABAYINY“H”DENGANBBLR  PRE...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN  PADABAYINY“H”DENGANBBLR  PRE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADABAYINY“H”DENGANBBLR PRE...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...Warnet Raha
 

What's hot (16)

Anshella citra angelita
Anshella citra angelitaAnshella citra angelita
Anshella citra angelita
 
Kti nur vita budirman akbid paramata
Kti nur vita budirman akbid paramataKti nur vita budirman akbid paramata
Kti nur vita budirman akbid paramata
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”F” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS  PADA NY”F” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS  PADA NY”F” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”F” DENGAN ...
 
Kti saraswati akbid paramata
Kti saraswati akbid paramataKti saraswati akbid paramata
Kti saraswati akbid paramata
 
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
Kti akbid ayu andiani achdania. j 2 AKBID PARAMATA RAHA
 
Kti husni akbid paramata
Kti husni akbid paramataKti husni akbid paramata
Kti husni akbid paramata
 
Kti ice musnawati akbid paramata
Kti ice musnawati akbid paramataKti ice musnawati akbid paramata
Kti ice musnawati akbid paramata
 
Kti kiki andriani (iii a) akbid paramata
Kti kiki andriani  (iii a)  akbid paramata Kti kiki andriani  (iii a)  akbid paramata
Kti kiki andriani (iii a) akbid paramata
 
Kti mirda akbid paramata alumni 2015
Kti mirda akbid paramata alumni  2015Kti mirda akbid paramata alumni  2015
Kti mirda akbid paramata alumni 2015
 
Kti irman akbid paramata raha 2015
Kti irman akbid paramata raha 2015Kti irman akbid paramata raha 2015
Kti irman akbid paramata raha 2015
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. ”I” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. ”I” DENGAN BAYI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. ”I” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. ”I” DENGAN BAYI...
 
Kti irnawati baco akbid paramata
Kti irnawati baco akbid paramataKti irnawati baco akbid paramata
Kti irnawati baco akbid paramata
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
 
Kti mayasari
Kti mayasariKti mayasari
Kti mayasari
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADABAYINY“H”DENGANBBLR PRE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN  PADABAYINY“H”DENGANBBLR  PRE...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN  PADABAYINY“H”DENGANBBLR  PRE...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADABAYINY“H”DENGANBBLR PRE...
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
 

Viewers also liked

Ptp pkm lemong tahun 2010
Ptp pkm lemong tahun 2010Ptp pkm lemong tahun 2010
Ptp pkm lemong tahun 2010Eva Hadaniah
 
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...Septian Muna Barakati
 
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2010
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2010Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2010
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2010Muh Saleh
 
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...Watowuan Tyno
 
Kti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasariKti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasariKTIADEKURNIA
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...Warnet Raha
 
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilanGambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilanOperator Warnet Vast Raha
 
Daftar kti skripsi kebidanan
Daftar kti skripsi kebidananDaftar kti skripsi kebidanan
Daftar kti skripsi kebidananmelianiabubakar
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...Warnet Raha
 

Viewers also liked (15)

86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
 
Ptp pkm lemong tahun 2010
Ptp pkm lemong tahun 2010Ptp pkm lemong tahun 2010
Ptp pkm lemong tahun 2010
 
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
 
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2010
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2010Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2010
Profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2010
 
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
 
Kti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasariKti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasari
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilanGambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
 
Daftar kti skripsi kebidanan
Daftar kti skripsi kebidananDaftar kti skripsi kebidanan
Daftar kti skripsi kebidanan
 
194493399 tugas-kti
194493399 tugas-kti194493399 tugas-kti
194493399 tugas-kti
 
Materi dasar rev-15 feb-2013
Materi dasar rev-15 feb-2013Materi dasar rev-15 feb-2013
Materi dasar rev-15 feb-2013
 
retensio plasenta
retensio plasentaretensio plasenta
retensio plasenta
 
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
 

Similar to JUDUL

MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...Warnet Raha
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHdesy putri
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHdesy putri
 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALI...
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALI...FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALI...
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALI...Warnet Raha
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaSeptian Muna Barakati
 
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...Warnet Raha
 
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...Warnet Raha
 
Kti ratna ariyanti
Kti ratna ariyantiKti ratna ariyanti
Kti ratna ariyantiRatnaryanti
 
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 3
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 3BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 3
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 3Nur Anisah
 
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 1
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 1BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 1
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 1Nur Anisah
 
129964225 65634330-kti-pengetahuan-ibu-hamil-tentang-kehamilan-risiko-tinggi-...
129964225 65634330-kti-pengetahuan-ibu-hamil-tentang-kehamilan-risiko-tinggi-...129964225 65634330-kti-pengetahuan-ibu-hamil-tentang-kehamilan-risiko-tinggi-...
129964225 65634330-kti-pengetahuan-ibu-hamil-tentang-kehamilan-risiko-tinggi-...Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to JUDUL (20)

MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
 
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALI...
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALI...FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALI...
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALI...
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT...
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
 
Kti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata rahaKti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata raha
 
Kti ratna ariyanti
Kti ratna ariyantiKti ratna ariyanti
Kti ratna ariyanti
 
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 3
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 3BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 3
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 3
 
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 1
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 1BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 1
BAHAN AJAR PENJASORKES KELAS 1
 
129964225 65634330-kti-pengetahuan-ibu-hamil-tentang-kehamilan-risiko-tinggi-...
129964225 65634330-kti-pengetahuan-ibu-hamil-tentang-kehamilan-risiko-tinggi-...129964225 65634330-kti-pengetahuan-ibu-hamil-tentang-kehamilan-risiko-tinggi-...
129964225 65634330-kti-pengetahuan-ibu-hamil-tentang-kehamilan-risiko-tinggi-...
 
Ikke pdf
Ikke pdfIkke pdf
Ikke pdf
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
 
120040696 kti-murni-novianti
120040696 kti-murni-novianti120040696 kti-murni-novianti
120040696 kti-murni-novianti
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

JUDUL

  • 1. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET ZAT BESI (FE) PADA KEHAMILAN DIPUSKESMAS CIBEBER KOTA CILEGON PERIODE MEI – JUNI 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan RENI ANDRIYANI NIM : 10039 AKADEMI KEBIDANAN AL – ISHLAH CILEGON 2012-2013
  • 2.
  • 3.
  • 4. PERSEMBAHAN Ya allah ...... Terima kasih atas nikmat dan rahmat-mu yang agung ini,hari ini hamba bahagia…Sebuah perjalanan panjang dan gelap...telah kau berikan secercah cahaya terang..Meskipun hari esok penuh teka-teki dan tanda tanya yang aku sendiri belum tahu pasti jawabanya…..Syukur alhamdulillah.....Kini aku tersenyum dalam iradatmu….Kini baru kumengerti arti kesabaran dalam penantian..... sungguh tak kusangka ya....Allah,,,Kau menyimpan sejuta makna dan rahasia, sungguh berarti hikmah yang kau beri Ibunda tersayang...... Kau kirim aku kekuatan lewat untaian kata dan iringan do’a….Tak ada keluh kesah di wajahmu dalam mengantar anakmu ke gerbang masa depan yang cerah…Tuk raih segenggam harapan dan impian menjadi kenyataan Ayahanda tercinta..... Kau begitu kuat dan tegar dalam hadapi hidup ini …Kau jadikan setiap tetes keringatmu sebagai semangat meraih cita-cita,,,Hari-harimu penuh tantangan dan pengorbanan….Tak kau hiraukan terik matahari membakar kulitmu…Tak kau pedulikan hujan deras mengguyur tubuhmu,,,Oh....ayahanda dirimu adalah pelita dalam hidupku Kini....sambutlah aku anakmu di depan pintu tempat dimana dulu anakmu mencium tanganmu dan terimalah keberhasilan berwujud gelar persembahanku sebagai bukti cinta dan tanda baktiku. Dengan ridho allah SWT, Kupersembahkan Kepada Keluarga-Keluargaku..... Ibunda dan ayahanda semoga semua jasa dan kebaikan selalu tercatat di di sisi allah Amiin Dosen pembimbingku,,, Herma yesti.S.st dan Suhandi.SST , terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini dan membantu dalam penyusunan KTI ini. Sahabat-Sahabatku.... Buat sahabat-sahabatku “Si Oon, Sipamungkas,Sitin-tin,Sinzaa serta temanteman lainnya yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan, doa, nasehat, hiburan, dan semangat yang kalian berikan selama aku kuliah Terima kasih banyak untuk semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian Tugas karya tulis ini...”your dreams today, can be your future tomorrow”
  • 5. AKADEMI KEBIDANAN AL-ISHLAH CILEGON Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013 RENI ANDRIYANI “GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET ZAT BESI (FE) DI PUSKESMAS CIBEBER KOTA CILEGON PERIODE MEIJUNI 2013” I Halaman, 9 Lampiran, 11 Tabel ABSTRAK Program pencegahan anemia pada ibu hamil dengan memberikan suplemen zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet besi meminumnya secara rutin. Hal ini bisa disebabkan karena faktor ketidaktahuan pentingnya tablet besi untuk kehamilannya. Berdasarkan laporan kesehatan puskesmas cibeber kota cilegon pada bulan April tahun 2013, di kelurahan cibeber cakupan ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet zat besi (Fe) mencapai 23,75%. Pencapaian ini menunjukan masih rendahnya ibu hamil yang mengkonsumsi tablet penambah darah, padahal target yang harus dicapai sebanyak 86%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan umur, gravid, pendidikan, status pekerjaan, sumber informasi. Metode penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional dengan membagikan kuisioner. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara quota sampling. Adapun waktu dan tempat penelitian ini adalah di Puskesmas Cibeber kota Cilegon periode Mei-Juni 2013 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) dengan pengetahuan baik sebanyak 15 orang (20,27%), ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 38 orang (51,35%) dan ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 21 orang (28,38%). Diharapkan tenaga kesehatan diharapkan memberikan konseling dan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan evaluasi kembali apa yang telah dijelaskan. Referensi : 16 (2008-2013)
  • 6. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkat rahmat dan Hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu hamil Tentang Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) pada kehamilan di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013”. Adapun maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sebagai Ahli Madya Kebidanan di Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon. Selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, masukan, bantuan, serta dorongan baik moril maupun material dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. dr. Hj. Ratu Robiatul Alawiyah, MPH selaku Direktur Akademik Kebidanan Al-Ishlah Cilegon 2. Herma yesti, S.ST selaku Dosen pembimbing I yang telah memberi bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran juga meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam terlaksananya penyusunan Karya tulis Ilmiah. 3. Suhandi, S.ST selaku Dosen pembimbing II yang telah memberi bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran juga meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam terlaksananya penyusunan Karya tulis Ilmiah.
  • 7. 4. Seluruh Dosen yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, dan pikiran dalam terlaksananya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa AKBID AL-ISHLAH Cilegon yang telah memberikan dukungannya 6. Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan moril dan materil. Penulis menyadari adanya kekurangan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, untuk itu penulis mohon maaf dan mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya. Amin. Cilegon, Juni 2013 Penulis
  • 8. DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN ABSTRAK..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3 1.3 Tujuan penelitian .......................................................................... 3 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengetahuan ................................................................................ 6 2.2 Kehamilan .................................................................................... 13 2.3 Tablet zat besi .............................................................................. 19 2.4 Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) .............................................................................. 26 BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka konsep .......................................................................... 30 3.2 Definisi Operasional...................................................................... 31
  • 9. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 33 4.2 Waktu dan tempat penelitian ........................................................ 33 4.3 Populasi dan sampel .................................................................... 33 4.4 Teknik pengumpulan data............................................................. 35 4.5 Etika penelitian ............................................................................. 35 4.6 Pengolahan data dan analisis data ............................................... 36 4.7 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 37 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil penelitian ………………………………………………………38 5.2 Pembahasan ………………………………………………………... 45 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan…………………………………………………………..49 6.2 Saran…………………………………………………………………50 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
  • 10. DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013........ 38 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur Ibu di Puskesmas Cibeber kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ............................ 39 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Gravida di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ........................... 39 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan Ibu di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013........ 40 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status Pekerjaan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013........ 40 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Berdasarkan Sumber Informasi di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013........ 41 Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Pentingnya Tablet zat besi (Fe) pada kehamilan dan Umur di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013........ 41 Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Pentingnya Tablet zat besi (Fe) pada kehamilan dan Gravida di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ..... 42 Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan Pendidikan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – juni 2013 ............................................................................................. 43
  • 11. Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan Status Pekerjaan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ............................................................................................ 43 Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan Sumber Informasi di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ................................................................................... 44
  • 12. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pengantar Ijin Pengambilan Data KTI Lampiran 2 Pernyataan Peneliti Lampiran 3 Informed Consent Lampiran 4 Kuesioner Lampiran 5 Lembar Jawaban Kuesioner Lampiran 6 Lembar Chek List Lampiran 7 Lembar Konsultasi Lampiran 8 Lembar Revisi Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup
  • 13. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut SDKI 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) diindonesia sebesar 288/100.000 kelahiran hidup. Target yang ingin dicapai sesuai tujuan MDG ke 5 pada tahun 2015 aki turun menjadi 102/100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu terkait kehamilan dan persalinan terutama adalah perdarahan (28%), eklamsi (24%), infeksi (11%), komplikasi puerperium (8%), trauma obstrik (5%), emboli obstetrik (5%), partus lama/ macet (5%),dan abortus (5%). (SDKI, 2007) Di provinsi Banten Angka Kematian Ibu pada tahun 2011 tercatat 15,6/100.000 kelahiran hidup. Sementara Angka Kematian Ibu di kota Cilegon tahun 2011 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. (Provinsi kabupaten tanggerang, 2008) Perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu. Penyebab perdarahan pada masa kehamilan diantaranya keguguran, plasenta previa, solusio plasenta, trauma fisik. Pencegahan yang dapat dilakukan pada saat kehamilan seperti Persiapan fisik ibu yang sehat gizi cukup, pengobatan penyakit anemia sebelum hamil, Pemeriksaan kehamilan sejak dini dan minum tablet zat besi secara teratur, Pemenuhan gizi yang seimbang untuk menunjang fisik yang sehat dan optimal. (Romana Tari, 2010) Salah satu dari beberapa faktor tidak langsung penyebab kematian ibu adalah anemia. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi terjadinya komplikasi pada kehamilan persalinan, resiko kematian maternal, prematuritas, BBLR, dan kematian perinatal. Disamping itu, perdarahan antepartum dan post partum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal. Sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. Pada masa hamil, volume darah meningkat seiring dengan kebutuhan zat besi. Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu bagian darah yang mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh anda dan bayi.
  • 14. Suplementasi zat besi semasa hamil terbukti membantu mencegah defisiensi zat besi. (Airlangga, 2010) Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan dengan prevalensi tertinggi diantara kelompok rentan lainnya yaitu 63,5%.Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, sehingga disebut anemia kekurangan besi. Pada waktu hamil kebutuhan mineral yang terpenting adalah Fe, karena pengaruhnya yang besar dalam proses kehamilan dan persalinan. Kebutuhan Fe cukup tinggi karena selain diperlukan untuk janin dan plasenta juga karena adanya proses retensi air atau pertambahan cairan 40,0% dalam tubuh ibu, menyebabkan keperluan ibu akan Fe adalah 500 mg, janin dan plasenta memerlukan 200-400 mg, sehingga total 700 - 900 mg atau rata-rata 800 mg selama kehamilan. Maka perlu penanggulangan kekurangan zat besi pada ibu hamil dengan segera. Oleh sebab itu pemerintah Indonesia mulai menerapkan suatu program penambahan zat besi sekitar 20 tahun yang lalu program ini dilaksanakan dengan harapan setiap ibu hamil secara teratur memeriksakan diri ke puskesmas atau posyandu selama masa kehamilannya. Tablet besi dibagikan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil secara gratis. (Winayulia, 2012) Program pencegahan anemia pada ibu hamil dengan memberikan suplemen zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet besi meminumnya secara rutin. Hal ini bisa disebabkan karena faktor ketidaktahuan pentingnya tablet besi untuk kehamilannya. (Depkes, 2012) Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2011, secara nasional cakupan pemberian tablet Fe sebesar 83,3%. Angka tersebut belum mencapai target yaitu 86%. Ada 12 provinsi (36,4%) yang sudah mencapai target nasional yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa tengah, DKI Jakarta, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Maluku Utara dan DI Yogyakarta. Di banten cakupan ibu yang mendapat 90 tablet zat besi sebesar 85,5 %. Sementara cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe di kota cilegon mencapai 94,7 %. (Dinkes, 2012)
  • 15. Berdasarkan laporan kesehatan puskesmas cibeber kota cilegon pada bulan April tahun 2013, di kelurahan cibeber cakupan ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet zat besi (Fe) mencapai 23,75%. Pencapaian ini menunjukan masih rendahnya ibu hamil yang mengkonsumsi tablet penambah darah, padahal target yang harus dicapai sebanyak 86%. Penelitian yang sejenis dilakukan oleh dewi azahra maharani yang menunjukkan bahwa berpengetahuan pengetahuan Baik sebanyak ibu 8 hamil tentang orang Anemia yang (40%) berpengetahuan berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (45%) dan 3 orang (15%) berpengetahuan kurang. Sedangkan pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe yang berpengetahuan Baik sebanyak 5 orang (25%), berpengetahuan Cukup sebanyak 10 orang (50%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (25%). (Dewi azahra, 2011) Penelitian sejenis juga dilakukan oleh diahayu di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada tahun 2012, mahasiswi diploma III kebidanan kusuma husada Surakarta dengan judul tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe, responden dalam penelitian ini terdiri dari 34 responden dengan tingkat pengetahuan Ibu hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 9 responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%). (Diahayu, 2012) Dari uraian diatas tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet fe yang dapat dikategorikan cukup yaitu (55,9%). Ini menunjukan bahwa masih rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe karena sebagian besar dari ibu hamil belum mengetahui pentingnya mengkonsumsi tablet Fe sehingga penulis ingin mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet Fe. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas menunjukan bahwa pengetahuan ibu hamil dikategorikan cukup, sedangkan yang berpengetahuan baik hanya 26,5%. maka penulis ingin mengetahui “Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan di puskesmas cibeber periode Mei 2013”.
  • 16. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan di puskesmas cibeber. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan umur. 1.3.2.2 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan gravid 1.3.2.3 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan pendidikan 1.3.2.4 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan status pekerjaan 1.3.2.5 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan sumber informasi. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Ibu Hamil Bagi ibu Hamil khususnya ibu-ibu hamil yang ada di puskesmas cibeber, diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) 1.4.2. Bagi Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan perpustakaan dan dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan mahasiswi kebidanan Al-ishlah Cilegon
  • 17. 1.4.3. Bagi Institusi Kesehatan Sebagai bahan masukan dalam pelayanan kesehatan khususnya, pelayanan kesehatan pada ibu hamil. 1.4.4. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk bekal dalam melanjutkan pendidikan kebiidanan menerapkannya kepada pasien. selanjutnya, serta dapat
  • 18. BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Sedangkan ilmu bukan hanya sekedar dapat menjawab “apa” tetapi akan dapat menjawab “mengapa” dan “bagaimana” why dan how. (Notoatmojo, 2010) Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. Dengan kata lain, pengetahuan itu dapat berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kriteria seperti mempunyai objek kajian, mempunyai metode pendekatan, disusun secara sistematis, bersifat universal (mendapat pengakuan secara umum) (Notoatmojo, 2010) Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonik dalam suatu bangunan yang teratur. (Apriyani, 2009) 2.1.2 Tingkat Pengetahuan Notoatmojo (2010) megemukakan yang cakup dalam domain kongnitif yang mempunyai 6 tingkatan pengetahuan mempunyai tinggkatan sebagai berikut : 2.1.2.1 Tahu (know) Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, merugikan,mengidentifakasi, mengatakan dan sebagainya.
  • 19. 2.1.2.2 Memahami (comprehesion) Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengiterprestasikan materi tersebut secara benar 2.1.2.3 Aplikasi (application) Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai pengguna hokum-hukum, rumus, metode, prinsip-prinsip dan sebagainya 2.1.2.4 Analisis (ananlysis) Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam suatu komponen-komponen, tapi masih dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain sintesis 2.1.2.5 Sintesis (synthesis) Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata-kata lain disintesis adalah suatau kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada 2.1.2.6 Evaluasi (evaluasion) Kemampuan utuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek disebut berdasarkan suatu cerita yang sudah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada. (Notoatmojo, 2010) 2.1.3 Pengukuran Pengetahuan Dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut. 2.1.3.1 tingkat pengetahuan baik apabila skor atau nilai 76-100% 2.1.3.2 tingkat pengetahuan cukup apabila skor nilai 56-75% 2.1.3.3 tingkat pengetahuan kurang apabila skor nilai kurang 56%
  • 20. 2.1.4 Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 2.1.4.1 Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari: - Cara coba-salah (Trial and Error) Cara ini kebudayaan, dipakai bahkan orang sebelum adanya mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba menggunakan memecahkan ini beberapa masalah, dan dilakukan kemungkinan apabila dengan dalam kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. - Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. - Cara kekuasaan atau otoritas Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut
  • 21. diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan. - Berdasarkan pengalaman sendiri Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan pengalaman dengan yang cara diperoleh mengulang dalam kembali memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. - Cara akal sehat (common sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. - Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang kebenaran bersangkutan, tersebut rasional terlepas dari apakah atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia. - Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang
  • 22. diperoleh melalui intutif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidakmenggunakan cara yang rasional dan yang sistematis. - Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan pembuatan induksi sedangkan kesimpulan dari deduksi adalah pernyataan-pernyataan umum ke khusus - Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi berdasarkan pembuatan kesimpulan pengalaman-pengalaman tersebut empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. - Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
  • 23. 2.1.4.2 Cara ilmiah atau modern Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Cara ini mengembangkan dikembangkan oleh metode berpikir Francis Bacon induktif yang kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatanpencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yaitu segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan, segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan, gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu. 2.1.5 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010) yang mengemukakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu: 2.1.5.1 Usia Lama bertahan hidup dihitung dari hari pertama lahir sampai dengan tahun terakhir (Kamus Bahasa Indonesia) 2.1.5.2 Pendidikan Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangnya terhadap diri dan lingkungan, sehingga akan berbeda sikap orang yang berpendidikan lebih tinggi dan berpendidikan rendah. 2.1.5.3 Pengalaman Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
  • 24. mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi dimasa lalu. 2.1.5.4 Pekerjaan Seseorang yang bekerja, pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang akan banyak mempunyai informasi dan pengalaman. 2.1.5.5 Informasi Informasi adalah penerangan, pemberitauan kabar atau berita tentang suatu keseluruhan makna yang menunjuang amanat. Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang meskipun orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan rendah tetapi ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media, maka hal ini akan dapat meningkatkan pengetahuan orang tersebut. Seseorang mendapatkan informasi baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar. 2.1.5.6 Lingkungan Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. 2.1.5.7 Sosial Budaya Kebudayaan berpindah dari setiap generasi manusia, setiap generasi selalu melanjutkan apa yang telah mereka pelajari dan juga apa yang mereka sendiri tambahkan dalam budaya tersebut. Kebudayaan juga sebagai jalan arah didalam bertindak dan berfikir sesuai dengan pengalaman yang sudah dimilikinya.
  • 25. 2.2 Kehamilan 2.2.1 Pengertian Kehamilan Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internsional. (Sarwono, 2009) 2.2.2 Diagnosis kehamilan Tanda dan gejala kehamilan sebagai berikut : 2.2.2.1 Tanda dugaan kehamilan diantaranya amenorea (terlambat datang bulan), mual dan muntah (emesis), pusing, miksing/sering buang air kecil, obstipasi, hiperpigmentasi: striae, cloasma, linea nigra, varises, payudara menegang, perubahan perasaan, berat badan bertambah. (Sulistyawati, 2012) 2.2.2.2 Tanda tidak pasti kehamilan diantaranya rahim membesar, tanda Hegar, tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina dan vulva, tanda Piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga jelas ke arah pembesaran tersebut, braxton Hicks, bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan mudah berkontraksi, basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat, ballottement positif. Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan cara menggoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa “pantulan” di sisi yang lain, tes urine kehamilan (tes HCG) positif. Tes urin dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar hormon gonadotropin dalam urin. Kadar yang melebihi ambang normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan. (Sulistyawati, 2012)
  • 26. 2.2.2.3 Tanda pasti kehamilan yaitu terdengar denyut jantung janin, terasa gerakan janin, pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio, pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu). (Sulistyawati, 2012) 2.2.3 Perubahan fisologis pada kehamilan 2.2.3.1 Rahim (uterus) Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Hubungan antara besarnya rahim dan usia kehamilan penting untuk diketahui penyimpangan kehamilan. 2.2.3.2 Ovarium Dengan terjadinya kehamilan, ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu. 2.2.3.3 Payudara Penampakan payudara pada ibu hamil yaitu payudara menjadi lebih besar, areola glandula Montgommery makin menonjol, prolaktin pengeluaran ASI belum berfungsi, mammae hiperpigmentasi, tampak, puting susu makin belum berlangsung karena hambatan karena dari PIH (Prolaktine Inhibiting Hormone) untuk mengeluarkan ASI, setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung. 2.2.3.4 Sirkulasi darah ibu Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat. Akibat dari faktor tersebut beberapa perubahan peredaran darah yaitu : dijumpai
  • 27. Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan vulome darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Protein darah dalam bentuk albumin dan gamaglobulin dapat menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen meningkat. Pada post partum dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat terjadi trombofeblitis. Sistem respirasi pada kehamilan, terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O 2. Sistem pencernaan, oleh pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat dan dapat menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari, yang disebut morning sickness, muntah yang terjadi disebut emesis gravidarum. Perubahan pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Metabolisme, dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. (Manuaba, 2010)
  • 28. 2.2.4 Tanda bahaya kehamilan 2.2.4.1 Perdarahan 2.2.4.2 Hiperemesis Gravidarum 2.2.4.3 Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala kadang kala disertai kejang 2.2.4.4 Demam tinggi 2.2.4.5 Keluar air ketuban sebelum waktunya 2.2.4.6 Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak 2.2.4.7 Sakit kepala hebat 2.2.4.8 Nyeri abdomen yang hebat. (Saifudin, 2009) 2.2.5 Faktor resiko kehamilan Menurut Manuaba (2010), faktor resiko yang perlu diperhatikan sebagai berikut : 2.2.5.1 Berdasarkan anamnesis yaitu usia ibu yang beresiko < 20 tahun, > 35 tahun. 2.2.5.2 Riwayat operasi (operasi tumor vagina, oprasi persalinan atau operasi pada rahim), 2.2.5.3 Riwayat kehamilan (keguguran berulang, kematian intrauterine, sering, mengalami pendarahan saat hamil, terjadi infeksi saat hamil, anak terkecil lebih dari 5 tahun tanpa KB), 2.2.5.4 Riwayat persalinan (persalinan prematur, persalinan dengan Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR), persalinan lahir mati, persalinan dengan induksi, persalinan dengan plasenta manual, persalinan dengan perdarahan post partum, persalinan dengan tindakan), hasil pemeriksaan fisik. 2.2.5.5 Hasil pemeriksaan fisik umum (tinggi badan kurang dari 145 cm, deformitas pada tulang panggul, kehamilan disertai anemia, penyakit jantung, diabetes melitus atau ginjal) 2.2.5.6 Hasil pemeriksaan kehamilan (kehamilan trimester I seperti Hiper Emesis Gravidarum berat, perdarahan, infeksi intrauterine, nyeri abdomen, serviks inkompeten, kista ovarium atau mioma uteri, kehamilan trimester II dan III seperti
  • 29. preeklamsia, eklamsia, hidramnion, dismaturitas perdarahan, atau kehamilan gangguan kembar, pertumbuhan, kehamilan dengan kelainan letak seperti letak sungsang atau letak lintang, kepala belum masuk Pintu Atas Panggul (PAP) minggu ke 36 minggu pada primi gravid, kehamilan lewat waktu). (Manuaba, 2010) 2.2.6 Asuhan Antenatal Care Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2010) 2.2.7 Tujuan Antenatal Care 2.2.7.1 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi 2.2.7.2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatn fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi. 2.2.7.3 Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan. 2.2.7.4 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 2.2.7.5 Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif 2.2.7.6 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. 2.2.8 Kebijakan program Menurut Saiffudin (2009), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada triwulan satu, satu kali pada triwulan kedua, dua kali pada triwulan ke tiga.
  • 30. 2.2.9 Pelayanan asuhan standar minimal “14 T” Pelayanan asuhan standar minimal 14 T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet, pemberian imunisasi TT, pemeriksaan tes haemoglobin (HB), pemeriksaan tes Venerial disease Research Laboratory (VDRL), perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam hamil, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan, pemeriksaan tes protein urine atas indikasi, pemeriksaan tes reduksi glukosa urine atas indikasi, pemberian terapi kapsul yodium, pemberian terapi anti malaria. (Depkes, 2011) 2.2.10 Kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil - Kalori Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya adalah 2.500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang dapat memberikan kecukupan kalori tersebut sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci dan bahasa yang dimengerti oleh para ibu hamil dan keluarganya. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeclampsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil. - Protein Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran premature, anemia dan edema. - Kalsium Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi
  • 31. pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau estoemalasia pada ibu. - Zat besi Metablisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan yang diperoleh dari pengikatan dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di dalam sel-sel darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg per hari terutama setelah trimester ke II. Bila tidak ditemukan anemia pemberian besi perminggu cukup adekuat. Zat besi yang diberikan dapat berupa ferrous gluconate, ferrous furnarate, atau ferrous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan defisiensi zat besi. - Asam folat Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikro gram per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil. 2.3 Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) dalam kehamilan 2.3.1 Definisi tablet zat besi (Fe) Tablet zat besi (Fe) atau tablet tambah darah adalah suplemen yang mengandung zat besi. Suplemen gizi adalah kemasan baik berupa tablet, kaplet, maupun sirup, yang memiliki kandungan zat-zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Umumnya zat-zat nutrisi yang ada dalam suplemen terdapat pula pada makanan. (Mandriwati, 2011)
  • 32. 2.3.2 Zat besi Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut electron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Untuk mengangkut oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein membentuk hemoglobin di dalam sel darah merah dan myoglobin di dalam serabut otot. Bila bergabung dengan protein di dalam sel zat besi membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di dalam sel. Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem biologis di dalam tubuh. Zat besi bermanfaat dalam sintesis hemoglobin dalam darah, memproduksi panas untuk adenotrifosfat dalam respirasi sel. Zat besi di dalam tubuh disimpan di hati, limpa, dan sumsum tulang. Komposisi zat besi di dalam tubuh 70% dalam hemoglobin darah (hemoglobin darah berfungsi mengangkat oksigen ke seluruh jaringan tubuh) dan 30% dalam mioglobin (simpanan oksigen intramuskular). (Mandriwati, 2011) 2.3.3 Tujuan mengkonsumsi zat besi Untuk mencegah terjadinya ibu hamil terkena anemia, mencegah menurunnya konsentrasi, iritabilitas, sakit kepala, perdarahan, pucat, pecah-pecah di ujung mulut, kulit kering, rapuhnya rambut dan kuku (Fitrianingsih, 2009). 2.3.4 Fungsi zat besi Pada waktu hamil, keperluan akan zat besi sangat meningkat untuk pembentukan darah janin dan persediaan darah ibu masa laktasi sampai enam bulan sesudah melahirkan, karena air susu ibu tidak mengandung garam, selain itu persediaan zat besi untuk cadangan penggantian darah yang hilang pada waktu persalinan (Salmah,et al, 2006).
  • 33. Zat besi sebagai hemeiron (makanan yang mengandung zat- zat yang sangat baik untuk pembentukan hemoglobin. Selain berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh wanita hamil, juga membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mendorong perkembangan otak ( Solihah, 2008). 2.3.5 Sumber makanan yang mengandung zat besi Zat besi yang berasal dari hewani yaitu; daging, ayam, ikan, telur. Zat besi yang berasal dari nabati yaitu;kacang-kacangan, sayuran hijau, dan pisang ambon. Keanekaragaman konsumsi makanan berperan penting dalam membantu meningkatkan penyerapan Fe didalam tubuh. Kehadiran protein hewani, vitamin C, Vitamin A, Asam folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya juga merupakan sumber vitamin A (Almatsier, 2002). 2.3.6 Kebutuhan Zat Besi pada ibu hamil Kebutuhan akan zat-zat selama kehamilan meningkat, ini ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan janin untuk bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak darah zat besi, pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume darah ibu, jumlahnya enzim 1000mg selama hamil (Arisman, 2007). Kebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga yaitu sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini dapat diambil dari cadangan zat besi dan peningkatan adaptif penyerapan zat besi melalui saluran cerna. Apabila cadangan zat besi sangat sedikit atau tidak ada sama sekali sedangkan kandungan dan serapan zat besi dari makanan sedikit, maka pemberian suplemen sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil (Arisman, 2007). Kebutuhan zat besi menurut Waryana,(2010) adalah sebagai berikut:
  • 34. 2.3.6.1 Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah 2.3.6.2 Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 115 mg 2.3.6.3 Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditamabah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan conceptus 223mg. 2.3.7 Efek samping terapi tablet tambah darah pada ibu hamil Salah satu efek samping dalam mengkonsumsi suplemen zat besi adalah timbulnya sembelit, sebaiknya makan buah - buahan / makanan lain yang tinggi serat, serta minum sedikitnya delapan gelas cairan dalam sehari (Musbikin, 2008). Bila ibu merasa mual, konstipasi atau diare akibat tablet besi, dianjurkan untuk meminumnya setelah makan. Sebaiknya tablet zat besi dimakan bersama buah- buahan yang mengandung vitamin c, karena menambah penyerapan. Jangan minum dengan susu, teh, kopi karena akan menghambat penyerapan. Tablet zat besi dapat diminum pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi efek samping. (Salmah, et, al, 2006). 2.3.8 Dosis tablet tambah darah pada ibu hamil Pemberian tablet tambah darah selama kehamilan merupakan salah satu cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai tahap yang di inginkan, karena sangat efektif dimana satu tablet mengandung 60 mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200mg ferrosulfat. Selama kehamilan minimal diberikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan (Djuanda, 2007).
  • 35. Pemberian tablet tambah darah harus dibagi serta dilakukan dengan interval sedikitnya 6-8 jam dan kemudian interval ini di tingkatkan hingga 12 atau 24 Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang yaitu memasuki usia kehamilan 16 mg. (Salmah,et al, 2006). 2.3.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi besi Menurut almatsier (2002), absorpsi terjadi dibagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut protein khusus. Ada dua jenis alat angkut protein didalam sel mukosa usus halus yang membantu penyerapan besi, yaitu transferin dan feritin. Transferin yaitu protein yang disintetis didalam hati. Banyak faktor berpengaruh terhadap absorpsi besi antara lain bentuk besi didalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya, asam organic, tinin terdapat didalam teh, kopi dan beberapa jenis sayuran dan buah yang menghambat absorbsi besi dengan cara mengikatnya, tingkat keasaman lambung meningkat daya larut besi, kebutuhan tubuh Kebutuhan tubuh akan besi sangat berpengaruh besar terhadap absorbsi besi. 2.3.10 Akibat kekurangan Zat Besi Jika kekurangan tablet Fe pada ibu hamil dapat berpengaruh pada kehamilannya itu sendiri misalnya ibu hamil tersebut bisa terjadi anemia, anemia itu sendiri bisa terjadi pada kehamilan persalinan dan nifas seperti: keguguran, partus prematurus, inersia uteri, atonia uteri, syok, infeksi intrapartum dan nifas. Sedangkan pengaruh anemia pada janin seperti: abortus, IUFD, Stillbrith (kematian janin saat lahir), kematian perinatal tinggi, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan, cadangan besi kurang (Nugraheny, 2009). Dalam kondisi hamil pada ibu-ibu yang aktif bekerja membutuhkan zat besi lebih banyak karena zat besi dikeluarkan bersamaan dengan kalori, setiap ada aktivitas tubuh. Fungsi persiapan zat besi dalam tubuh ibu hamil untuk kebutuhan aktivitas tubuh setiap hari, stabilitas kadar hemoglobin dalam darah supaya aliran oksigen ke janin
  • 36. optimal, menghindarkan kelelahan saat bersalin sehingga tidak terjadi perdarahan yang berlebihan. 2.3.11 Indikasi penggunaan zat besi Satu-satunya indikasi klinis penggunaan preparat zat besi adalah pengobatan atau pencegahan anemia defisiensi besi. Untuk pengobatan pada defisi pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan anemia (gejala defisiensi besi), dan terapi pencegahan defisiensi besi selama masa kehamilan (Fitrianingsih, 2009). 2.3.12 Cara kerja obat Maltofer tablet adalah sediaan zat besi untuk pengobatan defisiensi zat besi laten dan anemia. Besi adalah komponen penting dari hemoglobin, myoglobin, dan enzim-enzim yang mengandung besi. Biasanya defisiensi zat besi dapat menyebabkan cepat lelah, menurunya kosentrasi, iritabilitas, perasaan gelisah, sakit kepala, hilang nafsu makan, peka terhadap stress dan infeksi, pucat, pecahpecah di ujung mulut, kulit kering dan rapuhnya rambut dan kuku. (Fitrianingsih, 2009). 2.3.13 Anemia dalam kehamilan Anemia dalam kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia (Manuaba, 2010). 2.3.14 Penyebab Anemia Penyebab anemia adalah sebagai berikut Kurang gizi/malnutrisi, kurang zat besi dalam zat makanan, malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid, penyakit kronik: TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain. kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi (Fe) dan perdarahan akut dan tidak jarang keduanya saling berintekrasi (Saifuddin, 2006).
  • 37. 2.3.15 Gejala Anemia pada Ibu Hamil Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, nafsu makan turun, konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia yang parah), konjungtiva pucat, muka pucat, ujung kuku pucat dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda (Manuaba, 2010). 2.3.16 Patofisiologi Anemia dalam Kehamilan Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Bertambahnya sel-sel darah kurang bila dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19% (Wiknjosostro, 2006). 2.3.17 Pengaruh Anemia pada Kehamilan Menurut Manuaba (2010) pengaruh anemia pada kehamilan, persalinan, nifas dan janin adalah sebagai berikut: - Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan Abortus (keguguran)Persalinan prematurus, angguan pertumbuhan janin dalam rahim, ncaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%), mola hidati dosa, mudah terjadi infeksi, hyperemesis gravidarum, perdarahan sebelum persalinan, ketuban pecah dini - Pengaruh Anemia terhadap Janin Kematian janin dalam kandungan, berat bayi lahir rendah, kelahiran dengan anemia, cacat bawaan, mudah terinfeksi sampai kematian perinatal, inteligensi rendah. 2.3.18 Penanganan Anemia Menurut Saifuddin (2009) penanganan anemia pada ibu hamil dilakukan dengan : - Pemberian preparat parental yaitu dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 10 ml/I pada gletus, dapat meningkatkan kadar Hb relatif cepat yaitu 2%.
  • 38. - Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber alami melalui penyuluhan terutama makanan yang bersumber hewani yang mudah diserap seperti hati, ikan, daging, dan lain-lain. Selain itu perlu ditingkatkan makanan yang banyak mengandung vitamin C dan vitamin A (buah dan sayuran), (Almatsier, 2009). - Penanganan anemia pada ibu hamil dilakukan dengan pemberian zat besi sebanyak 60 mg / hari selama 30 hari (Arisman, 2003). - Pencegahan anemia dilakukan dengan memberikan tablet Fe 30 mg selama 90 hari (Arisman, 2003). - Kombinasi 60 mg besi dan 50 ug asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2006) 2.4 Gambaran Pengetahuan Ibu hamil Tentang Pentingnya Tablet zat besi (Fe) pada Kehamilan 2.4.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. (Notoatmojo, 2010.) Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. (Notoatmojo, 2010). Pengukuran Pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita disesuaikan dengan tingkatantingkatan yaitu tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang. 2.4.2 Umur Umur adalah masa perjalanan hidup seseorang, mulai dari lahir sampai batas pengumpulan data (Kamus Bahasa Indonesia). Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja dan semakin tinggi tingkat pengetahun yang didapat. Pada umumnya usia yang lebih dari 35
  • 39. tahun sangat berpengaruh karena disebabkan pengalaman ibu banyak, dengan perilaku seperti ini akan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu ini juga dipengaruhi oleh pergaulan ibu yang sudah banyak dan luas sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih baik. (Hurlock, 2008) Umur sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi, khususnya usia 20-25 tahun merupakan usia yang paling baik untuk hamil dan bersalin. (Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan, 2006). Dengan bertambahnya umur maka tingkat perkembangan akan berkembang sesuai pengetahuan yang pernah didapat juga dari pengalaman sendiri. Umur di bagi menjadi 3 yaitu < 20 tahun, 20-35 tahun dan > 35 tahun. 2.4.3 Gravida Gravida adalah seorang ibu hamil (Sarwono, 2009). Primi yang berarti pertama (Maimunah, 2008). Primigravida adalah ibu yang pertama kali hamil. Kehamilan (graviditas) dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. (Bobak dkk, 2005). Multigravida adalah seorang perempuan yang telah hamil beberapa kali. Grandemultipara adalah kehamilan lebih dari 5 kali melahirkan bayi baik yang hidup maupun mati. Maka semakin sering seorang ibu hamil, semakin mengetahui pula pentingnya tablet zat besi untuk kehamilan. Dengan semakin banyak garavida seseorang maka pengalaman yang diperoleh lebih banyak dan beragam, karena pengalaman seseorang bisa menjadi salah satu sumber pengetahuan. (Arikunto, 2008) 2.4.4 Pendidikan Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecepatan seseorang secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia (Notoatmodjo, 2005). Maka semakin tinggi tingkat pendidikan manusia semakin meningkat pula pengetahuan dan keterampilannya.
  • 40. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya halhal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Maka tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperhatikan. (Nursalam, 2008) Maka seseorang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya juga karena pola pikir yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang pendidikannya rendah, mereka cenderung berpikir sederhana terhadap hal yang dihadapinya. 2.4.5 Status Pekerjaan Sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. (Anonim, 2012) Pekerjaan di bagi menjadi 2 yaitu bekerja dan tidak bekerja. Seseorang yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik karena seseorang yang bekerja ada interaksi ada interaksi sesama semua orang sehingga dengan mudah mendapatkan informasi sedangkan yang tidak bekerja tidak mendapatkan penghasilan dalam melakukan pekerjaan itu dan beraktifitas dirumah saja, bila seseorang tidak bekerja tidak memiliki pengetahuan yang baik karena seseorang yang tidak bekerja tidak ada interaksi sesama orang sehingga kurang mendapatkan informasi. (Notoajmoto, 2010) Status pekerjaan ibu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu, karena sebagian ibu yang bekerja akan memiliki pengetahuan luas yang diperolehnya dari teman kerjanya yang berpengalaman. 2.4.6 Sumber Informasi Menurut Wied Hary A (2008) informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki
  • 41. pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka semakin sering seseorang mengakses informasi akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. (Notoatmodjo, 2010) Pada kenyataannya ilmu pengetahuan selalu berkembang seiring dengan kemajuan jaman. Diharapkan ibu hamil dapat mencari informasi tentang kehamilan, tidak hanya dari tenaga kesehatan tetapi juga mencari informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti dari buku bacaan, koran, televisi, radio, internet.
  • 42. BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ini hanya memberikan Gambaran Pengetahuan Ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di puskesmas Cibeber kota cilegon Periode Mei-Juni 2013 Gambar .1. Bagan Kerangka Konsep Variabel Independent Variabel Dependent Umur Pengetahuan Ibu hamil Tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) Pada kehamilan. Gravida Pendidikan Status pekerjaan Sumber informasi Dalam kerangka konsep diatas yang termasuk dalam variabel independen yaitu gambaran Ibu hamil (umur, gravida, pendidikan, status pekerjaan, sumber informasi) sedangkan variabel dependen yaitu Pengetahuan Ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan.
  • 43. 3.2 Definisi Operasional Definisi operasional di buat untuk memudahkan dan memahami penelitian ini dan akan di jelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut: No Variabel 1. Pengetahua n Ibu Hamil Tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) 2. Umur ibu 3. Gravida 4. Pendidikan ibu 5. Status pekerjaan Definisi Operasional Kemampuan responden untuk menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner perjalanan hidup seseorang, mulai dari lahir sampai batas pengumpulan data Jumlah kehamilan seorang wanita Suatu jenjang formal diikuti/diperol eh dalam pendidikan terakhir ibu dan mendapatkan ijazah Sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk Cara Ukur Mengisi kuesioner Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Ordinal Kuesioner 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang Mengisi kuesioner Kueisoner 1. < 20 th 2. 20-35 th 3. > 35 th Nominal Mengisi kuesioner Kuesioner 1. Primi 2. Multi 3. Grademulti Nominal Mengisi kuesioner Kuesioner 1. ≤ SD 2. SLTP 3. ≥ SLTA Ordinal Mengisi kuesioner Kuesioner 1. Bekerja 2. Tidak bekerja Ordinal
  • 44. 6. Sumber Informasi mendapatkan penghasilan. Data yang telah di proses yang mempunyai nilai nyata sehingga dapat diterima oleh si penerima (Notoatmodjo , 2007) Mengisi kuesioner Kuisioner 1. Media cetak, Media elektroni 2. Tenaga Kesehatan Nominal
  • 45. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskritif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran / deskritif tentang suatu keadaan secara objektif. (Notoatmojo, 2010) Metode penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel–variabel yang termasuk efek di observasi sekaligus pada waktu yang sama. (Notoatmojo, 2010) 4.2 Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilakukan di puskesmas cibeber kota cilegon dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2013. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan pendapat di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di puskesmas cibeber kota cilegon Periode Mei-Juni 2013. 4.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoatmodjo, 2010). Adapun Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil yang berkunjung di puskesmas cibeber kota cilegon Pada bulan MeiJuni 2013. 4.3.3 Besar sampel Untuk menentukan besar sampel dengan cara mengidentifikasikan pertanyaan penelitian berdasarkan parameter dan jenis penelitian. Dalam penentuan besaran sampel ini, peneliti ingin mengetahui berapa besar pengetahuan ibu hamil tentang
  • 46. pentingnya tablet zat besi. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian tersebut termasuk kedalam penelitian deskriptif kategori. Dengan demikian dapat dirumuskan : Zα 2 P.Q n d 2 1,962 0,265.0,735 n (0,1) 2 3,84.0,265.0,735  0,01 n 0,74 0,01 n  74orang. Keterangan : N : Besar Sampel Z : Standar deviasi normal:1,96 dan derajat kemaknaan : 95% P : Proporsi ibu hamil yang berpengetahuan baik tentang pentingnya tablet Fe yaitu 26,5%. Q d 4.3.4 : 1-P (1-0,265=0,735) : Presisi yaitu sebesar 10% (0,1) Cara pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling. Quota sampling ialah teknik pengambilan sampling dalam bentuk distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih acak melainkan secara kebetulan saja. Dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan, tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quota tertentu pada setiap kelompok.
  • 47. Pengumpulan data dilakukan langsung pada setiap unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan. Teknik pengambilan sampel ini dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi (khususnya yang tidak terhingga atau tidak jelas), kemudian dengan patokan jumlah tersebut peneliti mengambil sampel secara sembarang asal memenuhi persyaratan sebagai sampel dari populasi tersebut. 4.4 Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah data primer dan dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Adapun keuntungan menggunakan kuesioner yaitu sebagai berikut: 4.4.1 Tidak memerlukan hadirnya peneliti 4.4.2 Dapat dibagikan secara serentak 4.4.3 Dapat dijawab responden menurut waktu senggang responden 4.4.4 Dapat di buat terstandar sehingga bagi semua responden dapat di beri pertanyaan yang benar-benar sama. (Notoatmodjo, 2007) 4.5 Etika Penelitian Sebelum diwawancara, responden lebih dahulu akan diminta persetujuan lisan melalui informed consent dan akan dijelaskan bahwa penelitian ini tidak memiliki implikasi etik berupa bahaya ataupun komplikasi perlakuan. Dipilihnya persetujuan secara lisan pada informed consent, karena bentuk penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko fisik, medis ataupun social pada subyek yang diteliti dan hanya akan memerlukan partisipasi waktu saja. Seluruh data yang diperoleh melalui penelitian ini akan dirahasiakan oleh peneliti dan hanya akan diperlukan untuk kegiatan ilmiah semata-mata.
  • 48. 4.6 Pengolahan data dan analisis data 4.6.1 Pengolahan Data Pengolahan data hasil penelitian di olah dengan tahapan sebagai berikut : 4.6.1.1 Editing yaitu pengecekan data yang telah diperoleh untuk menghindari kekeliruan 4.6.1.2 Cheklist yaitu proses pemindahan data dari buku register pengumpulan data ke program computer dengan pengolahan data checklist 4.6.1.3 Entry Data yaitu proses pemindahan data dari fofmulir pengumpulan data ke program komputer dengan menggunakan fasilitas pengolahan data statistik. 4.6.1.4 Processing Data yaitu setelah semua data terkumpul dan data juga sudah dikoding, maka langkah selanjutnya adalah memproses data sehingga di analisis. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara memindahkan data ke paket program komputer pengolahan data statistic 4.6.1.5 Tabulating yaitu pada tahap ini, jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlahkan, kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-tabel. 4.6.1.6 Cleaning Data yaitu kegiatan memeriksa kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin terjadi pada saat mengentry data kekomputer. 4.6.2 Analisa data Hasil–hasil yang diperoleh dianalisis dengan cara perhitungan presentase. Rumus yang dipakai untuk menghitung presentase adalah sebagai berikut (Notoatmodjo,2005) : X P= x 100% N
  • 49. Keterangan: P : Presentase X : Jumlah jawaban yang benar N : Jumlah jawaban seluruhnya 4.7 Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah penelitian ini hanya dilakukan satu tempat dan adanya keterbatasan dalam penyusunan dan penelitian dikarena mahasiswa masih dalam tahap pembelajaran, adanya keterbatasan dalam pengambilan sampel dikarenakan adanya keterbatasan dalam waktu, tenaga, dan dana, sistem pengelompokan sampel melalui beberapa tahapan sehingga mungkin membutuhkan waktu yang lama.
  • 50. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Berdasarkan Hasil Penelitian pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013, dengan jumlah sampel 74 ibu hamil. Penelitian ini bersifat deskriptif dan pengumpulan data dari primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling. Dilakukan analisis untuk melihat distribusi tiap-tiap variable yaitu tingkat pengetahuan, umur, gravida, pendidikan, usia kehamilan, status pekerjaan, sumber informasi. Dan hasil yang diperoleh ditampilkan dalam tabel-tabel di bawah ini : Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada masa Kehamilan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Pengetahuan tentang tablet zat besi F % Baik 15 20,27 Cukup 38 51,35 Kurang 21 28,38 74 100 JUMLAH Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil sebagian besar memiliki pengetahuan cukup sebanyak 38 orang (51,35%), ibu hamil yang berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang (28,38%) dan ibu yang berpengetahuan baik sebanyak 15 orang (20,27%).
  • 51. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Umur F % < 20 thn 19 25,68 20-35 thn 40 54,05 > 35 thn 15 20,27 74 100 JUMLAH Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil sebagian besar yang berumur 20-35 tahun sebanyak 40 orang (54,05%), ibu hamil yang berumur ≤ 20 tahun sebanyak 19 orang (25,68%) dan yang berumur >35 tahun sebanyak 15 orang (20,27 %) Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Gravida di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Gravida F % Primigravida 32 43,24 Multigravida 34 45,95 Grade multigravida 8 10,81 JUMLAH 74 100 Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil sebagian besar yang mempunyai 2 anak (multigravida) sebanyak 34 orang (45,95%), ibu hamil yang mempunyai 1 anak (primigravida) sebanyak 32 orang (43,24%) dan yang mempunyai ≥ 4 anak (grade multigravida) sebanyak 8 orang (10,81%).
  • 52. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Pendidikan F % ≤ SD 17 22,97 SLTP 33 44,60 ≥ SLTA 24 32,43 74 100 JUMLAH Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil sebagian besar yang berpendidikan SLTP sebanyak 33 orang (44,60%), yang berpendidikan ≥ SLTA 24 orang (32,43%) dan yang berpendidikan ≤SD sebanyak 17 orang (22,97%). Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status Pekerjaan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Status pekerjaan F % Bekerja 18 24,32 Tidak Bekerja 56 75,68 74 100 JUMLAH Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil sebagian besar ibu yang tidak bekerja sebanyak 56 orang (75,68%) sedangkan yang bekerja sebanyak 18 orang (24,32%).
  • 53. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Sumber Informasi di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Sumber Informasi F % Media cetak/ Elektronik 24 32,43 Tenaga kesehatan 50 67,57 74 100 JUMLAH Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil sebagian besar yang mendapatkan sumber informasi dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 50 orang (67,57%) sedangkan yang mendapatkan sumber informasi dari media elektronik/cetak yaitu sebanyak 24 orang (32,43%) Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan dan Umur di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi Jumlah Umur Baik Cukup Kurang F % F % F % F % <20 0 0 4 21.05 15 78,95 19 100 20-35 12 30 22 55 6 15 40 100 >35 3 20 12 80 0 0 15 100 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100 JUMLAH Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori umur < 20 mayoritas memiliki pengetahuan kurang sebesar 78.95%. pada kategori umur 20-35 tahun
  • 54. mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 55%. Dan pada kategori umur > 35 tahun mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 80%. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan dan Gravida di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi Gravida Baik Cukup Jumlah Kurang F % F % F % F % Primigravida 1 3,13 10 31.25 21 65.62 32 100 Multigravida 8 23.53 26 76.47 0 0 34 100 Grade multigravida 6 75 2 25 0 0 8 100 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100 JUMLAH Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori primigravida mayoritas memiliki pengetahuan kurang yaitu 65.62%. pada kategori multigravida mayoritas memiliki pengetahuan cukup yaitu 76.47%. dan pada kategori grade multigravida mayoritas memiliki pengetahuan baik sebesar 75%.
  • 55. Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) pada masa Kehamilan dan Pendidikan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi Jumlah Baik Cukup Kurang Pendidikan F % F % F % F % ≤SD 0 0 11 64.70 6 35.30 17 100 SLTP 3 9.09 20 60.61 10 30.30 33 100 ≥SLTA 12 50 7 29.17 5 20.83 24 100 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100 JUMLAH Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori pendidikan ≤ SD mayoritas memiliki pengetahuan cukup yaitu sebesar 64.70%. pada kategori pendidikan SLTP mayoritas memiliki pengetahuan cukup yaitu sebesar 60.61%. dan pada kategori ≥ SLTA mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 50%. Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan Berdasarkan Status pekerjaan di puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi Jumlah Status Pekerjaan Baik Cukup Kurang F % F % F % F % Bekerja 10 55,56 6 33,33 2 11,11 18 100 Tidak Bekerja 5 8,93 32 57,14 19 33,93 56 100 JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100
  • 56. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori status pekerjaan yang bekerja mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 55,56%, pada kategori status pekerjaan yang tidak bekerja mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 57,14%. Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan Berdasarkan Sumber Informasi di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013 Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi Sumber Informasi Baik Cukup Jumlah Kurang F % F % F % F % Media cetak/Elektronik 13 54,17 9 37,5 2 8,33 24 100 Tenaga kesehatan 2 4 29 58 19 38 50 100 JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori sumber informasi dari media cetak dan media elektronik mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 54.17%, pada kategori sumber informasi dari tenaga kesehatan mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 58%.
  • 57. 5.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu hamil di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan. Dari 74 ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 20,27%. Di lihat dari hasil penelitian sebelumnya dengan judul tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe, dapat dikategorikan pengetahuan baik sebesar 26,5%. Dengan demikian hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang tablet zat besi didapatkan tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya. 5.2.1 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe) Berdasarkan Umur Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori umur 20 – 35 tahun yaitu sebesar 30%. Pernyataan ini sesuai dengan teori Elizabeth, 2009 yang menyatakan bahwa Pada umumnya ibu dengan usia ≤ 20 tahun tingkat perkembangan kognitifnya masih labil. Usia berpengaruh terhadap pola pikir ibu yang berusia 20 – 35 tahun menunjukan kematangan emosi yang stabil sehingga dapat mengambil keputusan dengan cukup baik. Oleh karena itu ibu – ibu yang berusia 20 – 35 tahun cenderung lebih matang dan lebih stabil dan mampu memecahkan masalah. Namun dilihat dari hasil penelitian bahwa usia 20-35 tahun hanya memiliki tingkat pengetahuan dikategori yang cukup karena cenderung malas untuk mencari informasi tentang ilmu pengetahuan. Dengan semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja dan semakin tinggi tingkat pengetahun yang didapat sehingga ibu hamil mengetahui tentang pentingnya tablet zat besi untuk kehamilannya.
  • 58. 5.2.2 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe) Berdasarkan Gravida Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori grade multigravida yaitu sebesar 75%. Pernyataan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Arikunto, 2008 bahwa Dengan semakin banyak gravida seseorang maka pengalaman yang diperoleh lebih banyak dan beragam, karena pengalaman seseorang bisa menjadi salah satu sumber pengetahuan. Grade multigravida adalah seseorang wanita yang telah hamil lebih dari empat kali, sehingga ibu lebih banyak memperoleh pengalaman dari kehamilannya sehingga pengalaman tersebut bisa menjadi sumber pengetahuan ibu tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilannya. 5.2.3 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi Berdasarkan Pendidikan Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori pendidikan ≥SLTA yaitu sebesar 50%. Pernyataan ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh Nursalam, 2008 yang menyatakan bahwa Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Maka tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperhatikan. Maka seseorang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya juga karena pola pikir yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang
  • 59. pendidikannya rendah, mereka cenderung berpikir sederhana terhadap hal yang dihadapinya. 5.2.4 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi Berdasarkan Status pekerjaan Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori status pekerjaan yang bekerja yaitu sebesar 55.56% Pernyataan ini sesuai dengan teori Notoajmoto, 2010 bahwa seseorang yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik karena seseorang yang bekerja ada interaksi ada interaksi sesama semua orang sehingga dengan mudah mendapatkan informasi sedangkan yang tidak bekerja tidak mendapatkan penghasilan dalam melakukan pekerjaan itu dan beraktifitas dirumah saja, bila seseorang tidak bekerja tidak memiliki pengetahuan yang baik karena seseorang yang tidak bekerja tidak ada interaksi sesama orang sehingga kurang mendapatkan informasi. Status pekerjaan ibu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu, karena sebagian ibu yang bekerja akan memiliki pengetahuan luas yang diperolehnya dari teman kerjanya yang berpengalaman sehingga ibu mengetahui informasi tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan. 5.2.6 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi Berdasarkan sumber informasi Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori sumber informasi yang mendapatkan informasi dari media cetak dan elektronik yaitu sebesar 54.17%. Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang
  • 60. rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka semakin sering seseorang mengakses informasi akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. (Notoatmodjo, 2010) Pada kenyataannya ilmu pengetahuan selalu berkembang seiring dengan kemajuan jaman. Diharapkan ibu hamil dapat mencari informasi tentang kehamilan, perubahan yang terjadi saat kehamilan dan hal-hal yang perlu dihindari pada saat hamil agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti dari buku bacaan, koran, televisi, radio, internet.
  • 61. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi pada kehamilan di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil dari 74 ibu hamil yang berpengetahuan baik sebesar 20,27%. 6.1.2 Presentase tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi berdasarkan umur di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah yang berumur 20-35 tahun pada kategori baik sebesar 30%. 6.1.3 Presentase tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi berdasarkan gravida di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah yang mempunyai anak > 4 (grade multigravida) pada kategori baik sebesar 75% 6.1.4 Presentasi tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi berdasarkan pendidikan di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah yang berpendidikan ≥SLTA pada kategori baik sebesar 50% 6.1.5 Presentasi tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi berdasarkan status pekerjaan di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013, adalah yang bekerja pada kategori baik yaitu sebesar 55.56% 6.1.6 Presentase tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi berdasarkan sumber informasi di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah yang mendapatkan informasi dari media cetak dan elektronik pada kategori baik yaitu sebesar 54.17%
  • 62. 6.2 SARAN 6.2.1 Diharapkan tenaga kesehan memberikan konseling dan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan evaluasi kembali apa yang telah dijelaskan. 6.2.2 Diharapkan lahan penelitian untuk mempertahankan yang sudah dicapai dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk ibu hamil. 6.2.3 Diharapkan masyarakat untuk ikut serta dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan seperti melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas maupun di posyandu.
  • 63. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,s. 2008. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek edisi revisi Jakarta : rineka cipta Depkes RI, 2011. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA). Bina Kesehatan Masyarakat: Jakarta. Depkes RI. 2008. http//:www.depkes.go.id (diakses pada tanggal 20 april 2013 pukul 14.00 WIB) http://jurnalmediagizipangan.files.wordpress.com/2012/07/pengaruh-pemberiantablet-fe-terhadap-kadar-hemoglobin-ibu-hamil.pdf (diakses pada (diakses pada tanggal 23 april 2013 pukul 09.00 wib) http://mengobati.net/penyebab-kematian-ibu#.UXdczUpLn6I tanggal 23 april 2013 pukul 09.00 wib) http://www.artikel.indonesianrehabequipment.com/2010/10/asupan-nutrisi-bagicalon-ibu.html#ixzz2SCeZfjcY (diakses pada tanggal 23 april 2013 pukul 09.00 wib) http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/09/13/pendarahanpenyebab-utama-kematian-ibu-hamil-bersalin-dan-nifas-256715.html (diakses pada tanggal 23 april 2013 pukul 09.00 wib) Kusmiyati, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).Fitramaya : Jakarta Mandriwati,G.A. 2011. asuhan kebidanan antenatal : penuntun belajar. Jakarta. EGC. 2011 Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Pustaka Utama. B, Arisman. 2006. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC
  • 64. Notoatmodjo.2010.Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : salemba medika Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono, 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta. Winknjosastro, Hanifa, 2008. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta.
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69.
  • 70. PERNYATAAN PENELITI GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET ZAT BESI (FE) DI PUSKESMAS CIBEBER KOTA CILEGON PERIODE MEI-JUNI 2013 Assalamu’alaikum Wr. Wb Nama : RENI ANDRIYANI NIM : 10039 Mahasiswa Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon Bermaksud memohon bantuan kepada ibu hamil di puskesmas cibeber untuk mengisi kuesioner akan digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul Gambaran Pengetahuan ibu hamil Tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) di puskesmas cibeber periode MeiJuni 2013. Untuk memperoleh data tersebut, saya melakukan wawancara yang ditunjang oleh kuesioner dalam melakukan wawancara tersebut hanya diperlukan waktu ± 5 menit. Dengan demikian saya mohon kerjasamanya kepada responden dalam memberikan data yang dibutuhkan dan informasi responden yang diberikan merupakan rahasia. Terima Kasih atas waktu yang diberikan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Cilegon, Mei 2013 Peneliti Ttd (Reni Andriyani)
  • 71. LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :……………………………………................................................ Alamat :………………………………………………………………………. Saya bersedia ikut serta sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon yang bernama Reni Andriyani dengan judul penelitian “Gambaran Pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) di puskesmas cibeber periode Mei-Juni 2013” Saya memahami penelitian ini tidak berakibat negative terhadap diri saya dan kerahasiaan akan di jaga oleh karena itu saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Cilegon, Mei 2013 Tanda tangan ( )
  • 72. KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET ZAT BESI (FE) PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIBEBER A. IDENTITAS RESPONDEN 1. No. Responden : 2. Umur : 1. < 20 th 2. 20-35 th 3. > 35 th 3. Pekerjaan : 1. Tidak bekerja 2. Bekerja 4. Kehamilan ke : 1. 1 anak 2. 2-4 anak 3. ≥ 4 anak 5. Pendidikan terakhir : 1. ≤SD 2. SLTP 3. ≥SLTA 6. Dimanakah ibu mendapatkan informasi tentang tablet zat besi (Fe) ? 1. Media Elektronik, Media Cetak 2. Tenaga Kesehatan
  • 73. B. PENGETAHUAN IBU HAMIL Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban 1. Apa yang dimaksud tentang tablet zat besi ? a. Tablet tambah darah yang mengandung zat besi b. Tablet untuk kekebalan tubuh c. Tablet penambah nafsu makan 2. Apa fungsi zat besi adalah…… a. Sebagai vitamin b. Untuk kesehatan bayi c. Meningkatkan pembentukan sel darah merah (hemoglobin) HB 3. Apa akibat yang bisa ditimbulkan apabila tidak mengkonsumsi tablet zat besi? a. Daya tahan tubuh menurun b. Anemia c. Sakit kronik 4. Jumlah suplemen tablet zat besi yang diperlukan ibu hamil selama kehamilan adalah…… a. 40 tablet b. 90 tablet c. 80 tablet 5. Yang harus diperhatikan pada saat mengkonsumsi suplemen tablet zat besi adalah…… a. minum tablet zat besi dengan air teh
  • 74. b. minum dengan kopi c. minum dengan air jeruk 6. Agar ibu hamil terhindar dari anemia, maka dianjurkan dalam sehari ibu mengkonsumsi tablet zat besi …… a. 1 tablet sehari berturut-turut selama minimal 90 hari b. 3 tablet sehari c. Selagi ingat (berapa ibu mau) 7. Efek samping dari tablet Fe adalah ? a. Susah buang air kecil b. Susah tidur c. Mual, sembelit (susah buang air besar) 8. Untuk mengurangi efek samping seperti mual, sebaiknya ibu mengkonsumsi tablet Fe pada …? a. Malam hari b. Siang hari c. Pagi hari 9. Apa saja sumber makanan yang mengandung zat besi ? a. Nasi b. Daging, ikan, telur c. Mie 10. Ibu hamil sangat membutuhkan banyak asupan zat besi diusia kehamilan…… a. Trimester II (12-24 minggu) b. Trimester III ( > 28 minggu) c. Trimester II dan III
  • 75. 11. Yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh adalah a. Vitamin C b. Vitamin D c. Vitamin K 12. Yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh adalah a. Teh b. Jus jeruk c. Air mineral 13. Tablet zat besi di minum sebelum tidur dapat mengurangi … a. Nafsu makan b. Susah tidur c. Mual 14. Pengaruh pada ibu hamil bila mengalami anemia dalam kehamilan adalah a. Keguguran b. Kedinginan c. Influenza 15. Pengaruh pada janin bila ibu hamil mengalami anemia dalam kehamilan adalah a. Kematian b. Abortus c. Gawat janin
  • 76. HASIL KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET FE DI PUSKESMAS CIBEBER KOTA CILEGON PERIODE JUNI 2013 No Nama Pengetahuan Umur Gravida Pendidikan Status pekerjaan Sumber informasi Baik Cuk up Kur < 20- ang 20 > 35 1 35 24 ≥4 ≤ SLTP SD ≥ Bekerja Media Ten- bekerja SLTA Tdk cetak/ kes elektronik √ √ √ √ √ √ 1 Ny F 2 Ny S 3 Ny T √ √ 4 Ny T √ √ √ 5 Ny A √ √ √ √ √ √ 6 Ny E √ √ √ √ √ √ 7 Ny E √ √ √ 8 Ny E √ √ 9 Ny E √ 10 Ny F √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
  • 77. √ √ √ √ 12 Ny H 13 Ny I 14 Ny N 15 Ny S 16 Ny S 17 Ny S 18 Ny S √ √ Ny T √ √ √ 20 Ny H 21 Ny H 22 Ny S √ 23 Ny B √ 24 Ny S √ 25 Ny M √ 26 Ny N 27 Ny S √ 28 Ny S √ √ √ √ √ √ √ √ 19 √ √ Ny H √ √ 11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
  • 78. √ √ √ √ √ √ 29 Ny J 30 Ny R 31 Ny J 32 Ny S √ √ √ √ 33 Ny M √ √ √ √ 34 Ny R 35 Ny D 36 Ny S 37 Ny M √ 38 Ny D √ 39 Ny J √ √ √ √ √ 40 Ny K √ √ √ √ √ √ 41 Ny H √ √ √ √ √ √ 42 Ny S 43 Ny D 44 Ny L √ √ 45 Ny F √ √ 46 Ny K √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
  • 79. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 47 Ny N 48 Ny L 49 Ny Z √ √ √ 50 Ny Y √ √ √ 51 Ny Z √ √ √ √ 52 Ny A √ √ √ √ 53 Ny P √ √ 54 Ny O √ √ 55 Ny E √ √ √ 56 Ny M √ √ 57 Ny C √ 58 Ny U √ 59 Ny T √ 60 Ny R √ 61 Ny F √ 62 Ny L √ √ √ √ √ √ 63 Ny K √ √ √ √ √ √ 64 Ny G √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
  • 80. 65 Ny F √ 66 Ny N √ 67 Ny F √ 68 Ny J √ 69 Ny E √ √ 70 Ny E √ √ 71 Ny D √ √ √ 72 Ny N √ √ √ 73 Ny E 74 Ny N JUMLAH √ √ 38 √ √ √ 32 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ 40 √ √ √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ √ √ 15 √ 34 8 17 33 24 18 56 24 50
  • 81.
  • 82.
  • 83.
  • 84.
  • 85.
  • 86.
  • 87. DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Diri Nama Lengkap : Reni Andriyani Tempat/ Tanggal Lahir : Serang, 08 september 1991 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Cilegon No. Telp : 087774662246 Nama orang tua : Ayah : Jemian Ibu : Mas’ amah II. Riwayat Pendidikan 1. SDN 1 Margasari 2. Mts Al-khairiyah Citangkil Cilegon 3. SMAN 1 Bojonegara 4. Program DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon