1. RINGKASAN
STATISTIK, POPULASI DAN SAMPEL
DISUSUN OLEH :
NAMA : IQBAL TANDO
NIM : 91304013
PRODI : AGROTEKNOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
( STIP WUNA )
2014
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu
yang tertentu pula.
Kata populasi (dari bahasa Inggris: Population) dalam bidang statistika berarti sekumpulan
data yang menjadi objek inferensi.
Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu
pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai
perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran
dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sample yang diambil. Terdapat dua
cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/
non-probabilita.
Acak/Random
Artinya setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk
dipilih sebagai samplet.
Pengambilan acak sederhana (Simple random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel
angka random. Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi
angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara
bebas.Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan
sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian.
Kelebihan: mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel, dan kemampuan
menghitung standard error.
Kekurangan: tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan
merepresentasikan populasi secara tepat.
Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval
tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi
secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval pertama
antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval
selanjutnya.
Kelebihan: lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak sederhana.
Kekurangan: tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunya
menangkap keragaman populasi heterogen.
3. Pengambilan acak berdasar lapisan (Stratified random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan
masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.
Kelebihan: lebih tepat dalam menduga populasi karena variasi pada populasi dapat terwakili
oleh sampel.
Kekurangan: harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi
penelitian, kadang-kadang ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.
Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area
memiliki jatah terambil yang sama.
Kelebihan: lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam
sampel. Kekurangan: memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area
tertentu.
Tidak acak (Non-random sampling)
Masing-masing anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih anggota sampel
Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa
yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga yang kebetulan
sedang lewat.
Kelebihan: praktis.
Kekurangan: belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti.
Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling)
Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti.
Kelebihan: praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal.
Kekurangan: adalah bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.
Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling)
Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu
dari peneliti.
Kelebihan: tujuan dari peneliti dapat terpenuhi.
Kekurangan: belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden.
Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan menunjukkan
responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden berikutnya. Hal ini
4. dilakukan secara terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang
diingini oleh peneliti.
Kelebihan: bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya.
Kekurangan: memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan
variasi yang ada.
Pengertian statistika secara umum adalah ilmu yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan, pembulatan, penyusunan, pengolahan, penyajian, dan penganalisaan data.
Objek sampel yang akan diteliti tersebut disebut populasi dan kelompok kecil yang memiliki
keseluruhan objek yang diselidiki disebut sampel.
Menurut fungsinya, statistika dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu statistika deskriptif dan
statistika induktif/inferensial. Statistika deskriptif adalah statistika yang mempelajari cara
penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan, sedangkan statistika induktif/inferensial
adalah statistika yang mempelajari cara penarikan kesimpulan yang valid mengenai populasi
berdasarkan data pada sampel.
Data merupakan bentuk jamak dari datum, yaitu kumpulan informasi yang diperoleh dalam
bentuk angka dari hasil suatu pengamatan. Data dibagi 2, yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan jumlah ukuran objek yang
disajikan dalam bentuk bilangan, sedangkan data kualitatif adalah data yang menunjukkan
sifat atau keadaan objek. Data kualitatif terdiri atas data ukuran (data kontinu) yang diperoleh
dari hasil pengukuran besaran objek dan data cacahan (data diskrit) yang diperoleh dari hasil
mencacah, menghitung banyak objek.
Metode pengumpulan data berupa:
1. Pengamatan (observasi), yaitu cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung
subjek yang diteliti.
2. Penggunaan angket (kuesioner), yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar
pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap subjek yang diteliti.
3. Wawancara (interview), yaitu cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya
jawab kepada subjek yang diteliti.
4. Penelusuran literatur, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau
seluruh data yang telah ada dari peneliti sebelumnya sehingga metode ini disebut juga metode
pengamatan secara tidak langsung.
5. Dokumentasi, dan sebagainya.
Pembulatan data (bila diperlukan) mengikuti aturan pembulatan sebagai berikut:
1. Jika angka yang dibulatkan lebih besar atau sama dengan 5, maka pembulatan dilakukan
dengan menambah 1 angka di depannya. Contoh: 8,67 dibulatkan menjadi 8,7.
2. Jika angka yang dibulatkan lebih kecil atau kurang dari 5, maka angka tersebut dianggap
tidak ada atau nol. Contoh 5,63 dibulatkan menjadi 5,6.