3. Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran
air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan
banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai
perendaman sementara oleh air pada daratan yang
biasanya tidak terendam air.
Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat
berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh
volume air di suatu badan air seperti sungai atau
danau yang meluap atau menjebol bendungan
sehingga air keluar dari batasan alaminya.
4. Ukuran danau atau badan air terus berubah-
ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan
salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar
kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan
manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika
alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di
kelokan sungai. Mitos banjir besar adalah kisah
mitologi banjir besar yang dikirimkan oleh Tuhan
untuk menghancurkan suatu peradaban sebagai
pembalasan agung dan sering muncul dalam mitologi
berbagai kebudayaan di dunia.
5. Menurut SK SNI M-18-1989-F (1989) dalam
(Suparta (2004) dijelaskan bahwa Banjir adalah aliran
yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur
sungai atau saluran. Aliran yang dimaksud disini
adalah aliran air yang sumbernya bisa dari mana aja.
Dan air itu ngeluyur keluar dari sungai atau saluran
karena sungai atau salurannya sudah melebihi
kapasitasnya. Kondisi inilah yang disebut banjir.
6. Faktor Penyebab Banjir
Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan
aliran air yang terjadi pada saluran atau sungai. Bisa
terjadi dimana saja, ditempat yang tinggi maupun
tempat yg rendah. Pada saat air jatuh kepermukaan
bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu
akan mengalir ketempat yang lebih rendah melalui
saluran atau sungai dalam bentuk aliran permukaan
(run off) sebagian akan masuk/meresap kedalam
tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan menguap
keudara (evapotranspirasi).
7. Dataran banjir merupakan derah yang terbentuk
akibat dari sedimentasi banjir. Saat banjir terjadi,
tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah yang
berasal dari hilir aliran sungai. Dataran banjir
biasanya terbentuk di daerah pertemuan sungai.
Akibat dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir
merupakan daerah yg subur bagi pertanian,
mempunyai air tanah yang dangkal sehingga cocok
sekali bagi pemukiman dan perkotaan.
Ada dua faktor perubahan kenapa banjir terjadi :
Pertama itu perubahan lingkungan dimana
didalamnya ada perubahan iklim, perubahan
geomorfologi, perubahan geologi dan perubahan
tata ruang. Dan kedua adalah perubahan dari
masyarakat itu sendiri.
8. Hujan merupakan faktor utama penyebab banjir.
Perubahan iklim menyebabkan pola hujan berubah
dimana saat ini hujan yang terjadi mempunyai waktu
yang pendek tetapi intensitasnya tinggi. Akibat
keadaan ini saluran yg ada tidak mampu lagi
menampung besarnya aliran permukaan dan tanah
cepat mengalami penjenuhan. Akibat global warming
atau pemanasan global menyebabkan terjadinya
perubahan pada pola iklim yg akhirnya merubah pola
curah hujan, makanya jangan heran kalau sewaktu-
waktu hujan bisa sangat tinggi intensitasnya dan
kadang sangat rendah.
9. Perubahan penggunaan lahan dan otomatis juga terjadi
perubahan tutupan lahan penggunaan lahan itu ada
pemukiman, sawah, tegalan, ladang sedangkan tutupan
lahan itu vegetasi yang tumbuh di atas permukaan bumi
menyebabkan semakin tingginya aliran permukaan. Aliran
permukaan terjadi apabila curah hujan telah melampaui laju
infiltrasi tanah.
Akibat dari erosi ini tanah menjadi padat, proses
infiltrasi terganggu, banyak lapisan atas tanah yang hilang
dan terangkut ke tempat-tempat yang lebih rendah, tanah
yang hilang dan terangkut inilah yang menjadi sedimentasi
yang dapat mendangkalkan waduk, bendungan dan sungai.
setelah terjadi seperti itu, kapasitas daya tampung dari
saluran irigasi tersebut menjadi lebih kecil yang akhirnya
dapat menyebabkan banjir walaupun dalam kondisi curah
hujan normal. Menurut Priatna (2001) kerusakan tanah
akibat terjadinya erosi dapat menyebabkan bahaya banjir
pada musim hujan, pendangkalan sungai atau waduk serta
makin meluasnya lahan-lahan kritis.
10. Pencegahan Terhadap Banjir
Masalah nyata di kota-kota besar adalah
sedikitnya jumlah permukaan tanah yang
memiliki penyerapan air yang baik karena
tertutup oleh bahan beton atau jalan sebagai
dampak adanya pembangunan. Sehingga bisa
dipastikan begitu banyak limpahan air permukaan
yang harus dikelola. Jumlah air permukaan yang
lebih banyak dari saluran penampung membuat
air permukaan tidak tertampung secara benar
hingga melimpah ke jalan bahkan membentuk
genangan. Inilah salah satu fenomena yang kita
kenal dengan banjir.
11. 1. Gunakan bahan paving stone untuk lahan
parkir anda atau bahan/material yang memiliki daya
serap yang baik, jangan tutup dengan beton atau
bahan-bahan material yang membuat air yang tidak
terserap ke tanah di lingkungan rumah anda.
2. Rencanakanlah instalasi saluran air buangan
dan air hujan dengan baik. Buatlah sumur resapan air
hujan. Gunakan prinsip konservasi (perlindungan air
bawah tanah), biarkan air meresap ke tanah anda,
sehingga tidak terbuang percuma ke saluran kota.
Dengan ini anda juga membantu mengurangi beban
saluran air kota, yang pada akhirnya merupakan
langkah kecil kita mencegah banjir.
3. Buanglah sampah pada tempatnya.jangan
buang di saluran air kota atau sungai-sungai
12. Dampak dari Banjir
Dampak primer
Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis
struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem
selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal
Dampak sekunder
• Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih
mulai langka.
• Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit
bawaan air.
• Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil
tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran
rendah dekat sungai bergantung kepada endapan
sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah
setempat.
13. • Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan
mati karena tidak bisa bernapas.
• Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit
mengirimkan bantuan darurat kepada orang-
orang yang membutuhkan.
Dampak tersier/jangka panjang
Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena
penurunan jumlah wisatawan, biaya
pembangunan kembali, kelangkaan makanan
yang mendorong kenaikan harga, dan lain lain.
14. Penanggulangan Banjir
1. Memfungsikan sungai dan selokan
sebagaimana mestinya. Karena sungai dan
selokan merupakan tempat aliran air, jangan
sampai fungsinya berubah menjadi tempat
sampah.
2. Larangan membuat rumah di dekat sungai.
Biasanya, yang mendirikan rumah di dekat sungai
adalah para pendatang yang yang datang ke kota
besar hanya dengan modal nekat.
15. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya
membantu peningkatan perekonomian, akan
tetapi malah sebaliknya, merusak lingkungan.
Itu sebabnya pemerintah harus tegas,
melarang membuat rumah di dekat sungai
dan melarang orang-orang tanpa tujuan tidak
jelas datang ke kota dalam jangka waktu lama
atau untuk menetap.
3. Menanam pohon dan pohon-pohon
yang tersisa tidak ditebangi lagi. Karena pohon
adalah salah satu penopang kehidupan di
suatu kota.