6. TEKNIK BERPERAN
Dasar – Dasar Akting
W. S. Rendra
Oscar Brocket
Constantin Stanislavsky
Richard Boleslavsky
Adjib Hamzah
Asul Wiyanto
MenurutParaAhli
7. Di dalam berperan, imajinasi sangat
penting karena dalam berperan, seorang
aktor berpura-pura menjadi orang lain.
Dalam berpura-pura menjadi orang lain
secara sungguh-sungguh, diperlukan gaya
imajinasi seseorang, sehingga kepura-
praanya itu tidak diketahui oleh
penonton. Penonton tidak boleh
mengetahui bahwa aktor berpura-
pura.Penonton harus merasa bahwa yang
disaksikannyadi pentas itu adalah
kenyataan bukan khayalan.Aktor harus
menghayati setiap situasi yang
diperankan dan mampu secara sempurna
W. S. Rendra
8. Oscar (1965;396) menyebutkan
tujuh teknik dalam latihan
berakting, yaitu :
Oscar Brocket
Latihan tubuh
Latihan suara
Observasi dan imajinasi
latihan konsentrasi
latihan teknik
latihan sistem akting
latihan memperlentur keterampilan
9. Stanislavsky menyebutkan berperan
(acting) dirasakan sebagai suatu
seni dengan teknik :
Constantin Stanislavsky
Motivasi Imajinasi Konsentrasi
Mengendurkan
urat
Keyakinan dan
rasa
kebenaran
Ingatan emosi
Komunikasi
atau hubungan
batin
Adaptasi Kreatif
10. Boleslavsky lebih
menitikberatkan pembinaan
sukma. Pendekatan lazim
disebut pendekatan kreatif
atau pendekatan metode
dengan teknik konsentrasi,
ingatan emosi, laku
dramatis, pembangunan
watak, observasi, dan irama.
Richard Boleslavsky
11. Ditegaskan oleh Hamzah
bahwa latihan suara dan
ucapan perlu pelatihan cermat
dan cukup. Vokal harus
diucapkan jelas, konsonan-
konsonan tidak boleh
dilafalkan setengah-setengah.
Selain latihan olah vokal dan
latihan pernafasan, ada juga
latihan letupan suara, latihan
diksi(gaya pengucapan).
Adjib Hamzah
12. Karya sang aktor diciptakan
melalui tubuhnya sendiri, suaranya
sendiri, dan jiwanya sendiri.
Hasilnya berupa peragaan cerita
yang ditampilkan di depan
penonton. Karena itu, seorang aktor
yang baik adalah seorang seniman
yang mampu memanfaatkan
potensi dirinya.
Asul Wiyanto
Potensi Yang Harus Dikembangkan
13. Potensi tubuh,harus lentur, sanggup
memainkan semua peran, dan mudah
diarahkan. Tidak kaku, latihan dasar
dapat dilakukan sebagai berikut:
a) Latihan tari supaya aktor mengenal
gerak berirama dan dapat mengatur
waktu.
b) Latihan samadi supaya aktor
mengenal lebih dalam artinya diam,
merenung, secara insani.
c) Latihan silat supaya aktor mengenal
Potensi Tubuh
14. Potensi Driya, adalah
semua pancaindra,
penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasa, dan
pengecap.
Potensi Driya
15. Potensi akal, seorang aktor
harus cerdik dan tangkas.
Kecerdikan dan ketangkasan itu
bisa dipunya kalau ia terbiasa
menggunakan akal, antara lain
dengan kegiatan membaca dan
berolahraga.
Potensi Akal
16. Potensi Hati, hati
merupakan landasan
perasaan-perasaan
manusia amat beragam
dan silih berganti. Kadang
senang kadang sedih,
semua berurusan dengan
hati, karena itu melatih
Potensi Hati
17. Potensi Imajinasi, akting
baru mungkin terjadi apabila
dalam hati ada kehendak.
Kehendak (niat) itu harus
dilengkapi
imajinasi(membayangkan
sesuatu). Untuk menyuburkan
imajinasi dalam diri dapat
dilakukan dengan sering
Potensi Imajinasi
18. Potensi Vokal, aktor
mengucapkan kata-kata
yang dirakit menjadi kalimat-
kalimat untuk mengutarakan
perasaan dan pikirannya.
Potensi Vokal
19. Potensi Jiwa, Seorang aktor
laris mampu memerankan tokoh
dengan penjiwaan. Artinya, ia
harus bisa meleburkan jiwanya
dalam tokoh yang diperankan.
Potensi Jiwa
20. Aktor adalah orang yang memperagakan
cerita dalam seni dalang, aktor dapat
disamakan dengan wayang hanya bedanya
wayang digerkan dan dibuat berbicara oleh
dalang sedangkan aktor bergerak dan
berbicara sendiri apa yang diperagakan oleh
aktor itulah yang dinikmati penonton karena
itu kesuksesan suatu pertunjukan drama
sangat ditentukan oleh kepiauan aktor.
Aktor dan aktris merupakan pelaksanaan
pementasan yang membawakan ide cerita
langsung dihadapan publik. Untuk dapat
berperan sebagai aktor yang baik
diperlakukan proses latihan yang cukup
panjang. Metode akting yang sesuai dengan
Syarat Calon Aktor
21. Hakikat seni peran adalah
adalah meyakinkan penonton bahwa
apa yang tengah dilakukan aktor itu
benar dan sudah cukup. Alat modal
akting aktor adalah tubuh (raga) dan
sukma (rasa). Hal tersebut yang
harus terus menerus diasah dan
dilatih agar siap dalam menghadapi,
menggali serta memainkan peran.
Ada beberapa langkah dan tahapan
yang harus diperhatikan, sebagai
berikut :
a. Langkah Menyiapkan Raga
(Tubuh)
Syarat Calon Aktor
22. 2. Melatih pernafasan
a) Bernafas dengan benar
b) Terkontrol
c) Pemupukan energi kreatif.
3. Membaca dan mengeja huruf
a) Membaca (kejelasan kata &
suku kata)
b) Mengeja (huruf hidup & huruf
mati)
Syarat Calon Aktor
23. b. Langkah Menyiapkan Sukma
(Rasa)
1. Konsentrasi dan fokus.
2. Observasi dan penyerapan
(lingkungan – suasana – waktu)
3. Imajinasi (lingkungan – benda –
suasana – waktu – peristiwa –
kenangan)
4. Penghayatan (bentuk – irama –
ritme – tempo – rasa)
5. Improvisasi (pemahaman –
Syarat Calon Aktor
24. Jika langkah-langkah
tersebut sudah dijalankan
tapi masih terdapat
hambatan, maka hal itu bisa
terjadi karena kurang
latihan, kutrang memahami,
kurang konsentrasi, kurang
energi, kurang motivasi.
Apabila langkah-langkah di
Syarat Calon Aktor
25. Calon aktor harus melatih seluruh
anggota tubuhnya.
1. Calon aktor harus tekun melatih
kepekaan dan kemampuan daya
ingat, konsentrasi, pengamatan
imajinasi, serta ekspresi.
2. Calon aktor harus rendah hati,
disiplin, terbuka, punya
tanggung jawab, menghargai
orang lain, dan jujur.
3. Calon aktor tidak bosan belajar.
Syarat Calon Aktor
26. MenurutEdward ada lima syarat yang harus
dimiliki oleh seorang calon aktor, yaitu:
1. Sensitive
2. Sensibel.
3. Kualitas personal yang memadai.
4. Drama imajinasi yang kuat
5. Stamina fisik dan mental yang baik. Kelima hal
itu harus disertai empat macam
daya kepekaan,yaitu sebagai berikut:
a) Kepekaan akan ekspresi mimic
b) Kepekaan terhadap suasana pentas
c) Kepekaan terhadap penonton
d) Kepekaan terhadap suasana dan ketetapan
proporsi peran yang dibawakan (tidak lebih
Syarat Calon Aktor
27. Sutradara memiliki
keterampilan untuk memberikan
atau mencarikan jalan keluar dan
memutuskan persoalan, jika dalam
proses kreativitasnya terjadi
berbagai permasalahan. Seorang
sutradara juga terlibat secara aktif
dalam proses garapan teater
modern, yang meliputi
kegiatan: menyeleksi naskah,
menentukan pemain, penata, staf
Kedudukan Sutradara
28. Proses mengajar dijadikan tonggak awal
lahirnya “sutradara”. Dalam terminologi
Yunani sutradara (director) disebut didaskalos
yang berarti guru dan pada abad pertengahan
di seluruh Eropa istilah yang digunakan untuk
seorang sutradara dapat diartikan sebagai
master.
Sutradara atau pembuat film adalah
orang yang bertugas mengarahkan
sebuah film sesuai dengan manuskrip,
pembuat film juga digunakan untuk merujuk
pada produser film.
Manuskrip skenario digunakan untuk
Pengertian Sutradara
29. Sutradara konseptor. Ia menentukan pokok
penafsiran dan menyarankan konsep
penafsiranya kepada pemain. Pemain dibiarkan
mengembangkan konsep itu secara kreatif.
Tetapi juga terikat kepada pokok penafsiran
tsb.
Sutradara diktator. Ia mengharapkan pemain
dicetak seperti dirinya sendiri, tidak ada konsep
penafsiran dua arah ia mendambakan seni
sebagai dirinya, sementara pemain dibentuk
menjadi robot – robot yang tetap buta tuli.
Sutradara koordinator. Ia menempatkan diri
sebagai pengarah atau polisi lalulintas yang
Tipe Sutradara
30. Seorang sutradara haruslah memiliki
pengetahuan teater.
Seorang sutradara haruslah memiliki
kemampuan bersastra.
Seorang sutradara haruslah
mempunyai konsep.
Seorang sutradara haruslah memiliki
kemampuan manajerial.
Seorang sutradara haruslah memiliki
Karakteristik Sutradara
31. Memilih Naskah
Ada dua hal yang harus dipertimbangkan
dalam memilih naskah.Pertama, naskah
yang bagaimana yang akan dipilih untuk
digarap. Kedua, pertimbangan apakah
sebuah naskah tertentu dipilih. Beberapa
jenis naskah yang dapat ditentukan untuk
proses penggarapan sebuah pertunjukan
teater.
Naskah asli
Naskah adaptasi
Tugas Sutradara
32. Analisi drama
Naskah drama merupakan salah satu sumber
bagi sutradara dan semua crew yang terlibat
untuk diproses ke atas panggung. Oleh karena
itu, naskah drama perlu digali dan ditafsirkan
untuk memperoleh bahan dalam proses
mempersiapkan pertunjukan teater.
Seorang aktor membutuhkan pemahaman
tentang peran yang harus dimainkan.Seorang
penata panggung membutuhkan pemahaman
dari sudut pandangnya sebagai seorang yang
bertugas di bidangnya itu. Demikian juga crew
yang lain. Untuk itu diperlukan analisis naskah.
Tugas Sutradara
33. Kecakapan
Menentukan pemain berdasar
kecapakan biasanya dilakukan
melalui audisi. Meskipun dalam
khasanah teater modern,
sutradara dapat menilai
kecakapan pemain melalui
portofolio tetapi proses audisi
tetap penting untuk menilai
Tugas Sutradara
34. Proses penyutradaraan merupakan langkah-langkah yang harus
ditempuh seorang sutradara dalam memimpin dan mempersiapkan
pertunjukan teater. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah
tersebut yang biasa dilakukan oleh sutradara di Indonesia.
Memilih Naskah
Menganalisis Naskah
Menyusun Desain (Konsep) Pertunjukan
Mendiskusikan Naskah dan Desain Pertunjukan
Reading
Casting
Blocking
Menghidupkan Peran
Geladi Kotor
Geladi Bersih
Evaluasi
Proses Penyutradaraan