Dokumen tersebut membahas tentang shalat Dhuha, yaitu shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang waktu zhuhur. Terdapat beberapa hadits Nabi tentang keutamaan shalat Dhuha seperti memohon rizki, ampunan dosa, dan surga. Dokumen juga menjelaskan cara melaksanakan shalat Dhuha serta manfaat dan doa yang dibaca.
4. Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang
dilakukan setelah terbit matahari
sampai menjelang masuk waktu
zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi
hari disaat matahari sedang naik ( kira-
kira jam 9.00 ).
5. Shalat Dhuha lebih dikenal dengan
shalat sunah untuk memohon rizki dari
Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah
berfirman : “Wahai anak Adam, jangan
sekali-kali engkau malas mengerjakan
empat rakaat pada waktu permulaan
siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti
akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada
akhir harinya “ (HR.Hakim dan
Thabrani).
6. Hadits Rasulullah SAW terkait Shalat Dhuha
• Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan
membuatkan untuknya istana disurga” (H.R. Tirmiji dan Abu
Majah)
• “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan
langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun
dosa itu sebanyak buih di lautan.” (H.R Tirmidzi)
• “Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8
rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.” (HR Abu Daud)
• “Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke
penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau
bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas
menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
7. • “Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi,
Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan
sekali-kali engkau malas mengerjakan empat
rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat
tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore
harinya.” (HR Hakim & Thabrani)
• “Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid
atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh
karena melakukan i’tikaf, berzikir, dan
melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai
tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka
dosa-dosanya akan diampuni meskipun
banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu
Daud)
8. Manfaat Shalat Dhuha
Ada yang mengatakan bahwa shalat
dhuha juga disebut shalat awwabin. Akan
tetapi ada juga yang mengatakan bahwa
keduanya berbeda karena shalat awwabin
waktunya adalah antara maghrib dan isya.
9. Waktu shalat dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat
naik kira-kira sepenggelah dan berakhir hingga sedikit menjelang
masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan agar dilakukan
ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik. Adapun
diantara keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa
yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu
Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah masing-masing
kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap
pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap
tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap
tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh
orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah,
melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah
sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah
mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”
10. Juga apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa
Rasulullah saw bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia
harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat
bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah
saw?” Beliau saw menjawab,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke tanah
dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah
sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau
mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”
Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh
berkata,”Nabi saw kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu
berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan
mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”
Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah bahkan para
ulama Maliki dan Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah
berdasarkan hadits-hadits diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk
tidak mengerjakannya.
11. Cara melaksanakan Shalat Dhuha :
Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat,
dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah), caranya sebagai
berikut :
• Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul
ihram :
“Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya :
“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala
• Membaca doa Iftitah
• Membaca surat al Fatihah
• Membaca satu surat didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama
membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al Lail
• Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
12. • I’tidal dan membaca bacaannya
• Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
• Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaanya
• Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
• Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua
sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir
setelah selesai maka membaca salam dua kali.
Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti
contoh diatas.
14. ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A
BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA
QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA
ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU,
WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN
FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA
BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA
JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA
‘IBADIKASH SHALIHIN.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu,
keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan
adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku
berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka
keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh
dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku),
datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang
soleh”.