Kepemimpinan dalam pendidikan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti kepala sekolah, guru, dan orang tua/masyarakat. Kepala sekolah bertanggung jawab atas pengelolaan pendidikan secara keseluruhan di sekolah, sementara guru bertugas menciptakan siswa berkualitas di kelas. Orang tua berperan sebagai motivator siswa untuk hadir dalam pembelajaran.
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok
orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi
tertentu.
Tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar yaitu:
perencanaan, pengelolaan kelas dan Penilaian
kemampuan belajar siswa
3. pendekatan kepemimpinan ini ada
3 yaitu:
pendekatan sifat yang menfokuskan pada karakteristik
pribadi pemimpin.
pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan
bawahannya.
Pendekatan situasional, perilaku seorang pemimpin
dengan karakteristik situasional.
4. Ada tiga model Kepemimpinan
yaitu:
1. Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder
2. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi
3. Model kepemimpinan Situasional
5. Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya
melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan
penting dalam kelangsungan proses pengembangan
kualitas pendidikan, diantaranya :
Kepala Sekolah : Kepala Sekolah adalah pengelola
pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, Kepala
Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di
sekolahnya.
Guru : Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi
kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru
adalah pemimpin yag menciptakan siswa yang berkualitas.
Orangtua / Masyarakat : Orangtua adalah motivator
peserta didik untuk selalu hadir dalam proses
pembelajaran.
6. Sifat- Sifat Pemimpin
Percaya Diri
Inisiatif
Energi
Menentukan Sikap Dengan Waktu Yang Tepat
Kejernihan Berpikir
Kegigihan
Keberanian
7. Peranan seorang pemimpin dalam
manajemen SDM adalah
Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk
memperoleh hasil yang ditargetkan yang telah menjadi
kesepakatan bersama.
Mengembangkan dan memperbaiki sistem agar program
pengembangan mutu SDM berhasil sesuai harapan.
Melaksanakan beberapa hal yang benar “People who do the
right thing” (karakter seorang pemimpin) dan
melaksanakan sesuatu secara benar atau disebut “People
who do things right” (karakter seorang manajer)
8. Definisi Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan adalah suatu ilmu yang
mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai
tujuan pendidikan secara produktif”. Selanjutnya
mengatakan penataan mengandung makna,
“mengatur, administrasi, memimpin, mengelola atau
mengadministrasikan sumber daya yang meliputi
merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau
membina”.
9. Tujuan Administrasi Pedidikan
Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan
efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan
operasional kependidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya
bermaksud mengambangkan kepribadian dan
mengambangkan kemampuan peserta didik agar
menjadi warga negara yang memiliki kualitas sesuai
dengan cita-cita bangsa berdasarkan falsafah dan
dasar negara pancasila.
10. Fungsi Admininistrasi Pendidikan
Fungi-fungsi pengelolaan proses belajar mengajar sebagai berikut;
Fungsi perencanaan, mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan
kebutuhan, yang diikuti oleh penentuan strategi pencapaian tujuan
dan penentuan program guna melaksanakan stategi pencapaian
tersebut.
Fungsi organisasi, meliputi personel, sarana dan prasarana, distribusi
pengelolaan personel, distribusi tugas dan tanggung jawab, yang
terwujud sebagai suatu badan pengelolaan yang integral
Fungsi koordinasi, merupakan stabilisator antar berbagai
tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk menjamin tercapainya
relevansi dan efektivitas program kerja yang dilaksanakan
Fungsi motivasi, terutama meningkatkan efisiensi proses dan
efektifitas hasil kerja
Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara
menyeluruh, sehingga tercapai hasil sesuai dengan program kerja
11. Kegiatan-Kegiatan Administrasi
Kesiswaan
Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru
Pengelolaan Kelas
Pembinaan Disiplin Murid/Siswa.
Mengatur Pemberian Bimbingan dan Penyuluhan
Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Pengelolaan Data Siswa
Promosi dan Mutasi
12. Hubungan Antara Administrasi
dan Menejemen
Sebagaimana telah diuraikan di atas, administrasi adalah proses
penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Kerja dapat terselenggara dengan baik sehingga
tujuan yang dikehendaki dapat tercapai bila ada orang yang
menyelenggarakannya. Dan masalah orang yang
menyelenggarakan kerja untuk mencapai tujuan inilah yang
menjadi masalah pokok daripada manajemen, karena intisari
daripada manajemen ialah suatu proses/usaha dari orang-orang
secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
Jadi administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen
adalah orang yang menyelenggarakan kerja.Maka kombinasi dari
keduanya adalah penyelengaraan kerja yang dilakukan oleh
orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan.
13. Pengertian supervisi
Super berarti diatas
vision berarti melihat, masih serumpun
dengan inspeksi, pemeriksaan dan
pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan / orang
yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap
hal-hal yang ada dibawahnya.
14. Supervisi pendidikan : pembinaan yang
berupa bimbingan atau tuntunan ke arah
perbaikan situasi pendidikan pada umumnya
dan peningkatan mutu mengajar dan belajar
pada khususnya.
15. Fungsi supervisi
Penelitian (research)
Penilaian (evaluation)
Perbaikan ( improvement )
Pembinaan → berupa bimbingan (guidance)
17. 2. Teknik SupervisiKelompok
Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)
Mengadakan diskusi kelompok (groupdiscussions)
Mengadakan penataran-penataran(inservice-training)
20. MODUL PEMBELAJARAN
Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar
mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri
secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada
dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel, 2009:472).
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara
sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode
dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
21. SIFAT-SIFAT MODUL
1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan
lengkap.
2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan dan sistematik
3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan
secara jelas dan spesifik (khusus)
4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan
individual dan merupakan salah satu
perwujudan dan pengajaran individual.
22. TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL
1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan
dan menurut lamanya waktu yang digunakan mereka
masing-masing.
2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan
teknik mereka masing-masing.
3. Memberikan peluang yang luas untuk
memperbaiki kesalahan dengan remedial
dan banyaknya ulangan.
4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik
yang diminati.
26. KEUNTUNGAN PEMBELAJARAN
MODUL
(Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan
penerapan modul adalah sebagai berikut :
Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali
mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan
jelas dan sesuai dengan kemampuan.
27. Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa
mengetahui benar, pada modul yang mana siswa
telah berhasil dan pada bagian modul yang mana
mereka belum berhasil.
Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu
semester.
Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan
pelajaran disusun menurut jenjang akademik.
28. HAMBATAN PEMBELAJARAN
MODUL
Menurut Suparman (1993:197), menyatakan
bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini
Mempunyai kekurangan-kekurangan
sebagai berikut :
Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang
dibutuhkan
Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang
mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya
dan siswa yang belum matang pada khususnya.
29. LANJUTAN...
Membutuhkan ketekunan yang lebih
tinggi dari fasilitator untuk terus menerus
memantau proses belajar siswa, memberi
motivasi dan konsultasi secara individu
setiap waktu siswa membutuhkan
30. PRINSIP BELAJAR TUNTAS
Pembelajaran tuntas (mastery learning)adalah pendekatan dalam
pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai
secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi
dasar mata pelajaran tertentu.
31. Prinsip utama pembelajaran tuntas
Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan
urutan yang hirarkis.
Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan
setiap kompetensi harus diberikan feedback,
Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang
diperlukan,
Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai
ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile & Lalley: 2003)
32. Tujuan belajar tuntas
agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh
seluruh siswa. Penerapan konsep pembelajaran tuntas dalam
pembelajaran dapat mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam
belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih
sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-siswa yang
lambat agar menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang di tetapkan.
33. Model belajar tuntas
Model belajar tuntas akan terlaksana apabila:
(1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara
penuh.
(2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis
34. Model belajar dilandasi oleh dua asumsi
yaitu:
1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat keberhasilan dengan
kemampuan potensial (bakat).
2. Apabila dilaksanakan secara sistematis, maka semua peserta
didik akan mampu menguasai bahan yang disajikan kepadanya.
36. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
ADMINISTRATOR
Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru
yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin
suatu sekolah di mana diselenggarakan proses
belajar mengajar atau tempat di mana terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran
dan murid yang menerima pelajaran.
37. Syarat-syarat Kepala Sekolah
a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah
b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di
sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.
c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan
sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan
pendidikan.
d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama
mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang
diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya.
e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan
pengembangan sekolahnya
38. Kepala Sekolah Sebagai
Adminstrator
Dalam menjalankan fungsinya sebagai
administrator, kepala sekolah harus mampu
menguasai tugas-tugasnya dan
melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu :
Membuat perencanaan
Kepala sekolah bertugas menyusun struktur
organisasi sekolah
Kepala sekolah sebagai koordinator dalam organisasi
sekolah
Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam
organisasi sekolah
39. PARTISIPASI GURU DALAM
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Pentingnya Partisipasi Guru dalam Administrasi
Pendidikan
MASA KOLONIAL
Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garis
pemisah yang tegas antara status bawahan dan
atasan. Sebagai akibat politik ini, sistem
pengawasan sekolah-sekolah bersifat otokratis dan
terutama ditujukan untuk meneliti apakah putusan-
putusan yang telah ditetapkan atasan dan perintah-
perintahnya ditaati.
40. MASA KEMERDEKAAN
Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifat
nasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuan ini,
diperlukan administrasi dan pengawasan yang
demokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar-
benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafat
negara, yaitu Pancasila
41. Arti Demokrasi Dalam
Administrasi Sekolah
Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah adalah
administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan
kepemimpinan;
Kegiatan kepemimpinan ini meliputi :
1. Kegiatan mengorganisasi personel dan material,
2. Merencanakan program/kegiatan-kegiatan,
3. Membangun semangat guru-guru dan inisiatif
perseorangan/kelompok ke arah tercapainya tujuan-
tujuan.
4. Menilai hasil-hasil dari rencana-rencana, prosedur-
prosedur, serta pelaksanaannya oleh perseorangan dan
kelompok.
42. tingkah laku yang demokratis
yang seyogyanya dimiliki oleh
guru :
1. Menghormati kepribadian orang-seorang;
2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain;
3. Kerja sama dengan orang lain;
4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk
memajukan kesejahteraan umum dan kemajuan sosial;
5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif
dalam memecahkan masalah-masalah dari pada
penggunaan kekerasan atau emosi;
6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan-
kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya;
7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan
kesanggupan mereka bagi keungtungan
kelompok/bersama;
43. 8. Memikul tanggung jawab terhadap tercapainya cita-cita
dan tujuan-tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban
dari pada hak;
9. Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua;
10. Bersikap toleran;
11. Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata sepakat;
12. Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup
demokratis yang paling efektif;
13. Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing orang-
orang lain supaya hidup secara demokratis,
14. Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu
berubah dan berkembang ke arah perbaikan dan kemajuan.
44. Kode Etik Guru
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya
untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-
pancasila.
2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam
menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak
didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam
memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi
menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan
memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan
sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
45. LANJUTAN...
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di
sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas
untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara
sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja sama
maupun didalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan
meningkatkan organisasi guru profesional sebagai
sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
46. ADMINISTRASI PENDIDIKAN
“PROGRAM ORGANISASI
BIMBINGAN SEKOLAH”
Layanan bimbingan dan konseling merupakan
kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran
kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam
bentuk program bimbingan dan konseling
47. Komponen
layanan dasar bimbingan
layanan responsif
layanan perencanaan individual
layanan dukungan sistem. Keterkaitan keempat
komponen program bimbingan dan konseling.
48. Fungsi Bimbingan
Fungsi pemahaman
Fungsi preventif
Fungsi pengembangan
Fungsi penyembuhan
Fungsi adaptasi
Fungsi adaptasi
Fungsi perbaikan
Fungsi fasilitasi
Fungsi pemeliharaan
49. Fungsi khusus bimbingan di
sekolah :
Menolong anak dalam kesulitan belajarnya
Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan
minat dan kecakapan anak-anak
Memberi nasihat kepada anak yang akan berhenti dari
sekolahnya
Memberi petunjuk kepada anak-anak yang
melanjutkan belajarnya, dan sebagainya.
50. Prinsip-prinsip program bimbingan
Sasaran layanan
Berkenaan dengan permasalahan yang dialami
individu
Program pelayanan bimbingan dan konseling
Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
51. 9 jenis layanan program
bimbingan
1. Orientasi
2. Informasi
3. Penempatan dan penyaluran
4. Penguasaan konten
5. Konseling perseorangan
6. Bimbingan kelompok
7. Konseling kelompok
8. Konsultasi
9. meditasi
52. 6 kegiatan pendukung pelayanan
diatas
1. Aplikasi instrumentasi
2. Himpunan dana
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Tampilan kepustakaan
6. Alih tangan kasus
53. Hubungan antara sekolah
dan masyarakat
Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah
adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan
masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan
informasi-informasi tertentu yang berguna bagi
peningkatan pendidikan
54. Manfaat
Bagi masyarakat:
Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang
pendidikan lebih mudah diwujudkan.
Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam
pendidikan.
Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
55. BAGI SEKOLAH
Memudahkan memperbaiki pendidikan.
Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf.
Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.
Mendapat dukungan moral dari masyarakat.
Memudahkan meminta bantuan dan material dari
masyarakat
Memudahkan pemakaian media pendidikan di
masyarakat.
56. Tujuan
Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang
bersangkutan.
Memperlancar proses belajar mengajar.
Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat
yang diperlukan dalam pengembangan dan
pelaksanaan program sekolah.
57. Peranan Pihak-pihak yang Terkait
Hubungan antara Sekolah dan
Masyarakat
Orang tua
Guru
Komite sekolah
Kepala sekolah
Supervisor
58. Teknik Hubungan Sekolah dan
Masyarakat
Laporan kepada orang tua murid
Buletin Bulanan
Pameran Sekolah
Kunjungan ke sekolah (“school visitation”)
Kunjungan ke rumah murid (”home visitation”)
Melalui penjelasan oleh staf sekolah
Laporan Tahunan
59. Jenis Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Hubungan edukatif
Hubungan cultural
Hubungan institusional
60. Bentuk Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.
Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru satu
bidang studi.
Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke
sekolah.
Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang
menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.