SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
OLEH : RINANTI YULI PERMANA SARI
Kepemimpinan
 Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok
orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi
tertentu.
 Tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar yaitu:
perencanaan, pengelolaan kelas dan Penilaian
kemampuan belajar siswa
pendekatan kepemimpinan ini ada
3 yaitu:
 pendekatan sifat yang menfokuskan pada karakteristik
pribadi pemimpin.
 pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan
bawahannya.
 Pendekatan situasional, perilaku seorang pemimpin
dengan karakteristik situasional.
Ada tiga model Kepemimpinan
yaitu:
 1. Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder
 2. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi
 3. Model kepemimpinan Situasional
 Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya
melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan
penting dalam kelangsungan proses pengembangan
kualitas pendidikan, diantaranya :
 Kepala Sekolah : Kepala Sekolah adalah pengelola
pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, Kepala
Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di
sekolahnya.
 Guru : Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi
kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru
adalah pemimpin yag menciptakan siswa yang berkualitas.
 Orangtua / Masyarakat : Orangtua adalah motivator
peserta didik untuk selalu hadir dalam proses
pembelajaran.
Sifat- Sifat Pemimpin
 Percaya Diri
 Inisiatif
 Energi
 Menentukan Sikap Dengan Waktu Yang Tepat
 Kejernihan Berpikir
 Kegigihan
 Keberanian
Peranan seorang pemimpin dalam
manajemen SDM adalah
 Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk
memperoleh hasil yang ditargetkan yang telah menjadi
kesepakatan bersama.
 Mengembangkan dan memperbaiki sistem agar program
pengembangan mutu SDM berhasil sesuai harapan.
 Melaksanakan beberapa hal yang benar “People who do the
right thing” (karakter seorang pemimpin) dan
melaksanakan sesuatu secara benar atau disebut “People
who do things right” (karakter seorang manajer)
Definisi Administrasi Pendidikan
 Administrasi pendidikan adalah suatu ilmu yang
mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai
tujuan pendidikan secara produktif”. Selanjutnya
mengatakan penataan mengandung makna,
“mengatur, administrasi, memimpin, mengelola atau
mengadministrasikan sumber daya yang meliputi
merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau
membina”.
Tujuan Administrasi Pedidikan
 Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan
efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan
operasional kependidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya
bermaksud mengambangkan kepribadian dan
mengambangkan kemampuan peserta didik agar
menjadi warga negara yang memiliki kualitas sesuai
dengan cita-cita bangsa berdasarkan falsafah dan
dasar negara pancasila.
Fungsi Admininistrasi Pendidikan
 Fungi-fungsi pengelolaan proses belajar mengajar sebagai berikut;
 Fungsi perencanaan, mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan
kebutuhan, yang diikuti oleh penentuan strategi pencapaian tujuan
dan penentuan program guna melaksanakan stategi pencapaian
tersebut.
 Fungsi organisasi, meliputi personel, sarana dan prasarana, distribusi
pengelolaan personel, distribusi tugas dan tanggung jawab, yang
terwujud sebagai suatu badan pengelolaan yang integral
 Fungsi koordinasi, merupakan stabilisator antar berbagai
tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk menjamin tercapainya
relevansi dan efektivitas program kerja yang dilaksanakan
 Fungsi motivasi, terutama meningkatkan efisiensi proses dan
efektifitas hasil kerja
 Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara
menyeluruh, sehingga tercapai hasil sesuai dengan program kerja
Kegiatan-Kegiatan Administrasi
Kesiswaan
 Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
 Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru
 Pengelolaan Kelas
 Pembinaan Disiplin Murid/Siswa.
 Mengatur Pemberian Bimbingan dan Penyuluhan
 Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
 Pengelolaan Data Siswa
 Promosi dan Mutasi
Hubungan Antara Administrasi
dan Menejemen
 Sebagaimana telah diuraikan di atas, administrasi adalah proses
penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Kerja dapat terselenggara dengan baik sehingga
tujuan yang dikehendaki dapat tercapai bila ada orang yang
menyelenggarakannya. Dan masalah orang yang
menyelenggarakan kerja untuk mencapai tujuan inilah yang
menjadi masalah pokok daripada manajemen, karena intisari
daripada manajemen ialah suatu proses/usaha dari orang-orang
secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
 Jadi administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen
adalah orang yang menyelenggarakan kerja.Maka kombinasi dari
keduanya adalah penyelengaraan kerja yang dilakukan oleh
orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan.
Pengertian supervisi
Super berarti diatas
vision berarti melihat, masih serumpun
dengan inspeksi, pemeriksaan dan
pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan / orang
yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap
hal-hal yang ada dibawahnya.
 Supervisi pendidikan : pembinaan yang
berupa bimbingan atau tuntunan ke arah
perbaikan situasi pendidikan pada umumnya
dan peningkatan mutu mengajar dan belajar
pada khususnya.
Fungsi supervisi
 Penelitian (research)
 Penilaian (evaluation)
 Perbaikan ( improvement )
 Pembinaan → berupa bimbingan (guidance)
Teknik supervisi
1. TeknikSupervisiIndividual
a) KunjunganKelas,(ClassroomVisitation)
b) KunjunganObservasi(ObservationVisits)
c) PertemuanIndividual
d) KunjunganAntarKelas
2. Teknik SupervisiKelompok
 Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)
 Mengadakan diskusi kelompok (groupdiscussions)
 Mengadakan penataran-penataran(inservice-training)
Model supervisi
 Pola konvensional
 Pola supervisi klinis
Program supervisi
Perancanaan
organisasi program
evaluasi
alat-alat
MODUL PEMBELAJARAN
Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar
mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri
secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada
dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel, 2009:472).
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara
sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode
dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
SIFAT-SIFAT MODUL
1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan
lengkap.
2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan dan sistematik
3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan
secara jelas dan spesifik (khusus)
4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan
individual dan merupakan salah satu
perwujudan dan pengajaran individual.
TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL
1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan
dan menurut lamanya waktu yang digunakan mereka
masing-masing.
2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan
teknik mereka masing-masing.
3. Memberikan peluang yang luas untuk
memperbaiki kesalahan dengan remedial
dan banyaknya ulangan.
4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik
yang diminati.
CIRI-CIRI/KARAKTERISTIK
MODUL
Anwar (2010), menyatakan bahwa
karakteristik modul pembelajaran yaitu:
 Self instructional
 Self contained
 Stand alone
 Adaptif,
 User friendly
 Konsistensi
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
MODUL
 Prinsip Fleksibilitas
 Prinsip Balikan (feedback)
 Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery
learning)
 Prinsip Remidial
 Prinsip motivasi dan kerja sama
 Prinsip Pengayaan
MASALAH-MASALAH DALAM
PEMBELAJARAN MODUL
a. Kesulitan bagi siswa
b. Kesulitan bagi guru
c. Kesulitan bagi
administrator
KEUNTUNGAN PEMBELAJARAN
MODUL
(Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan
penerapan modul adalah sebagai berikut :
Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali
mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan
jelas dan sesuai dengan kemampuan.
Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa
mengetahui benar, pada modul yang mana siswa
telah berhasil dan pada bagian modul yang mana
mereka belum berhasil.
Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu
semester.
Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan
pelajaran disusun menurut jenjang akademik.
HAMBATAN PEMBELAJARAN
MODUL
Menurut Suparman (1993:197), menyatakan
bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini
Mempunyai kekurangan-kekurangan
sebagai berikut :
 Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang
dibutuhkan
 Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang
mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya
dan siswa yang belum matang pada khususnya.
LANJUTAN...
Membutuhkan ketekunan yang lebih
tinggi dari fasilitator untuk terus menerus
memantau proses belajar siswa, memberi
motivasi dan konsultasi secara individu
setiap waktu siswa membutuhkan
PRINSIP BELAJAR TUNTAS
 Pembelajaran tuntas (mastery learning)adalah pendekatan dalam
pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai
secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi
dasar mata pelajaran tertentu.
Prinsip utama pembelajaran tuntas
 Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan
urutan yang hirarkis.
 Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan
setiap kompetensi harus diberikan feedback,
 Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang
diperlukan,
 Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai
ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile & Lalley: 2003)
Tujuan belajar tuntas
 agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh
seluruh siswa. Penerapan konsep pembelajaran tuntas dalam
pembelajaran dapat mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam
belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih
sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-siswa yang
lambat agar menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang di tetapkan.
Model belajar tuntas
Model belajar tuntas akan terlaksana apabila:
(1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara
penuh.
(2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis
Model belajar dilandasi oleh dua asumsi
yaitu:
1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat keberhasilan dengan
kemampuan potensial (bakat).
2. Apabila dilaksanakan secara sistematis, maka semua peserta
didik akan mampu menguasai bahan yang disajikan kepadanya.
Indikator Pelaksanaan Pembelajaran
Tuntas
1. Metode Pembelajaran
2. Peran Guru
3. Peran Peserta didik
4. Evaluasi
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
ADMINISTRATOR
 Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru
yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin
suatu sekolah di mana diselenggarakan proses
belajar mengajar atau tempat di mana terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran
dan murid yang menerima pelajaran.
Syarat-syarat Kepala Sekolah
a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah
b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di
sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.
c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan
sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan
pendidikan.
d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama
mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang
diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya.
e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan
pengembangan sekolahnya
Kepala Sekolah Sebagai
Adminstrator
Dalam menjalankan fungsinya sebagai
administrator, kepala sekolah harus mampu
menguasai tugas-tugasnya dan
melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu :
 Membuat perencanaan
 Kepala sekolah bertugas menyusun struktur
organisasi sekolah
 Kepala sekolah sebagai koordinator dalam organisasi
sekolah
 Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam
organisasi sekolah
PARTISIPASI GURU DALAM
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
 Pentingnya Partisipasi Guru dalam Administrasi
Pendidikan
 MASA KOLONIAL
 Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garis
pemisah yang tegas antara status bawahan dan
atasan. Sebagai akibat politik ini, sistem
pengawasan sekolah-sekolah bersifat otokratis dan
terutama ditujukan untuk meneliti apakah putusan-
putusan yang telah ditetapkan atasan dan perintah-
perintahnya ditaati.
 MASA KEMERDEKAAN
 Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifat
nasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuan ini,
diperlukan administrasi dan pengawasan yang
demokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar-
benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafat
negara, yaitu Pancasila
Arti Demokrasi Dalam
Administrasi Sekolah
Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah adalah
administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan
kepemimpinan;
Kegiatan kepemimpinan ini meliputi :
1. Kegiatan mengorganisasi personel dan material,
2. Merencanakan program/kegiatan-kegiatan,
3. Membangun semangat guru-guru dan inisiatif
perseorangan/kelompok ke arah tercapainya tujuan-
tujuan.
4. Menilai hasil-hasil dari rencana-rencana, prosedur-
prosedur, serta pelaksanaannya oleh perseorangan dan
kelompok.
tingkah laku yang demokratis
yang seyogyanya dimiliki oleh
guru :
1. Menghormati kepribadian orang-seorang;
2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain;
3. Kerja sama dengan orang lain;
4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk
memajukan kesejahteraan umum dan kemajuan sosial;
5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif
dalam memecahkan masalah-masalah dari pada
penggunaan kekerasan atau emosi;
6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan-
kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya;
7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan
kesanggupan mereka bagi keungtungan
kelompok/bersama;
8. Memikul tanggung jawab terhadap tercapainya cita-cita
dan tujuan-tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban
dari pada hak;
9. Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua;
10. Bersikap toleran;
11. Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata sepakat;
12. Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup
demokratis yang paling efektif;
13. Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing orang-
orang lain supaya hidup secara demokratis,
14. Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu
berubah dan berkembang ke arah perbaikan dan kemajuan.
Kode Etik Guru
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya
untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-
pancasila.
2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam
menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak
didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam
memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi
menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan
memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan
sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
LANJUTAN...
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di
sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas
untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara
sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja sama
maupun didalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan
meningkatkan organisasi guru profesional sebagai
sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
“PROGRAM ORGANISASI
BIMBINGAN SEKOLAH”
 Layanan bimbingan dan konseling merupakan
kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran
kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam
bentuk program bimbingan dan konseling
Komponen
 layanan dasar bimbingan
 layanan responsif
 layanan perencanaan individual
 layanan dukungan sistem. Keterkaitan keempat
komponen program bimbingan dan konseling.
Fungsi Bimbingan
 Fungsi pemahaman
 Fungsi preventif
 Fungsi pengembangan
 Fungsi penyembuhan
 Fungsi adaptasi
 Fungsi adaptasi
 Fungsi perbaikan
 Fungsi fasilitasi
 Fungsi pemeliharaan
Fungsi khusus bimbingan di
sekolah :
 Menolong anak dalam kesulitan belajarnya
 Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan
minat dan kecakapan anak-anak
 Memberi nasihat kepada anak yang akan berhenti dari
sekolahnya
 Memberi petunjuk kepada anak-anak yang
melanjutkan belajarnya, dan sebagainya.
Prinsip-prinsip program bimbingan
 Sasaran layanan
 Berkenaan dengan permasalahan yang dialami
individu
 Program pelayanan bimbingan dan konseling
 Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
9 jenis layanan program
bimbingan
1. Orientasi
2. Informasi
3. Penempatan dan penyaluran
4. Penguasaan konten
5. Konseling perseorangan
6. Bimbingan kelompok
7. Konseling kelompok
8. Konsultasi
9. meditasi
6 kegiatan pendukung pelayanan
diatas
1. Aplikasi instrumentasi
2. Himpunan dana
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Tampilan kepustakaan
6. Alih tangan kasus
Hubungan antara sekolah
dan masyarakat
 Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah
adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan
masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan
informasi-informasi tertentu yang berguna bagi
peningkatan pendidikan
Manfaat
Bagi masyarakat:
Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang
pendidikan lebih mudah diwujudkan.
 Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam
pendidikan.
Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
BAGI SEKOLAH
Memudahkan memperbaiki pendidikan.
 Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf.
Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.
 Mendapat dukungan moral dari masyarakat.
 Memudahkan meminta bantuan dan material dari
masyarakat
Memudahkan pemakaian media pendidikan di
masyarakat.
Tujuan
Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang
bersangkutan.
Memperlancar proses belajar mengajar.
Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat
yang diperlukan dalam pengembangan dan
pelaksanaan program sekolah.
Peranan Pihak-pihak yang Terkait
Hubungan antara Sekolah dan
Masyarakat
 Orang tua
 Guru
 Komite sekolah
 Kepala sekolah
 Supervisor
Teknik Hubungan Sekolah dan
Masyarakat
Laporan kepada orang tua murid
Buletin Bulanan
Pameran Sekolah
Kunjungan ke sekolah (“school visitation”)
Kunjungan ke rumah murid (”home visitation”)
Melalui penjelasan oleh staf sekolah
Laporan Tahunan
Jenis Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Hubungan edukatif
Hubungan cultural
Hubungan institusional
Bentuk Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.
 Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru satu
bidang studi.
Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke
sekolah.
Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang
menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.

More Related Content

What's hot

Kurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara JermanKurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara Jermannisa ulfa
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiDahlia Safarinah
 
Materi evaluasi pembelajaran Bahasa
Materi evaluasi pembelajaran BahasaMateri evaluasi pembelajaran Bahasa
Materi evaluasi pembelajaran BahasaDhoenny Ngerusuk
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanyayan andrian
 
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyModel Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyBambang Karyadi
 
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...RahmawatiNusi1
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswadian_meylisha4d
 
Nita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdf
Nita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdfNita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdf
Nita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdfNitaOktaviani12
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDdodikdomek
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKcandraabdillah1
 
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamPpt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamarsita_alazhari
 
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1arlanridfan farid
 
Contoh RPP dengan LKS
Contoh RPP dengan LKSContoh RPP dengan LKS
Contoh RPP dengan LKST. Astari
 
Landasan teori management dalam teknologi pendidikan
Landasan teori management dalam teknologi pendidikanLandasan teori management dalam teknologi pendidikan
Landasan teori management dalam teknologi pendidikanAprilia putri
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruDrs. HM. Yunus
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahWARGA SALAPAN
 
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptxnanda343568
 

What's hot (20)

Kurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara JermanKurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara Jerman
 
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUMLANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran Presentasi
 
Penyelenggaraan Pembelajaran
Penyelenggaraan PembelajaranPenyelenggaraan Pembelajaran
Penyelenggaraan Pembelajaran
 
Materi evaluasi pembelajaran Bahasa
Materi evaluasi pembelajaran BahasaMateri evaluasi pembelajaran Bahasa
Materi evaluasi pembelajaran Bahasa
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikan
 
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyModel Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
 
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
 
Nita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdf
Nita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdfNita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdf
Nita Oktaviani-Koneksi Antar Materi-Topik 2-Design Thingking.pdf
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamPpt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
 
PMO Level Sekolah.pptx
PMO Level Sekolah.pptxPMO Level Sekolah.pptx
PMO Level Sekolah.pptx
 
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
 
Contoh RPP dengan LKS
Contoh RPP dengan LKSContoh RPP dengan LKS
Contoh RPP dengan LKS
 
Landasan teori management dalam teknologi pendidikan
Landasan teori management dalam teknologi pendidikanLandasan teori management dalam teknologi pendidikan
Landasan teori management dalam teknologi pendidikan
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen Sekolah
 
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
 

Viewers also liked

Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikansusilorini12345
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septysukma1729
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan085231792514
 
Administrasi sekolah ppt
Administrasi sekolah pptAdministrasi sekolah ppt
Administrasi sekolah pptSutoyo Biwi
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanImaaELF
 
Administrasi ppt
Administrasi pptAdministrasi ppt
Administrasi ppt2012620165
 
Ppt administrasi pendidikan rizki dewi
Ppt administrasi pendidikan rizki dewiPpt administrasi pendidikan rizki dewi
Ppt administrasi pendidikan rizki dewiKiy Mbem
 
Powerpoint administrasi
Powerpoint administrasiPowerpoint administrasi
Powerpoint administrasimusfita
 
Rangkuman administrasi pendidikan
Rangkuman administrasi pendidikanRangkuman administrasi pendidikan
Rangkuman administrasi pendidikanViki Dita
 
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniPpt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniYaniUnyil
 
Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan082338252674
 
Uas ppt administrasi pendidikan
Uas ppt administrasi pendidikanUas ppt administrasi pendidikan
Uas ppt administrasi pendidikansatunahpnanda
 
Manajemen Berbasis Sekolah: Efektifitas, Efisiensi dan Prodktifitas
Manajemen Berbasis Sekolah: Efektifitas, Efisiensi dan ProdktifitasManajemen Berbasis Sekolah: Efektifitas, Efisiensi dan Prodktifitas
Manajemen Berbasis Sekolah: Efektifitas, Efisiensi dan ProdktifitasFerry Pus Pus
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikansusilorini12345
 
MANAJEMEN PERSONEL DI SEKOLAH
MANAJEMEN PERSONEL DI SEKOLAHMANAJEMEN PERSONEL DI SEKOLAH
MANAJEMEN PERSONEL DI SEKOLAHJesika Amanda
 
Ppt media pengajaran
Ppt media pengajaranPpt media pengajaran
Ppt media pengajarannaila_karimah
 
Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]okta nurulhida
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikanrimalestariri
 

Viewers also liked (20)

Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septy
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Administrasi sekolah ppt
Administrasi sekolah pptAdministrasi sekolah ppt
Administrasi sekolah ppt
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikan
 
Administrasi ppt
Administrasi pptAdministrasi ppt
Administrasi ppt
 
Ppt administrasi pendidikan rizki dewi
Ppt administrasi pendidikan rizki dewiPpt administrasi pendidikan rizki dewi
Ppt administrasi pendidikan rizki dewi
 
Powerpoint administrasi
Powerpoint administrasiPowerpoint administrasi
Powerpoint administrasi
 
Rangkuman administrasi pendidikan
Rangkuman administrasi pendidikanRangkuman administrasi pendidikan
Rangkuman administrasi pendidikan
 
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniPpt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
 
Ppt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikanPpt uas administrasi pendidikan
Ppt uas administrasi pendidikan
 
Uas ppt administrasi pendidikan
Uas ppt administrasi pendidikanUas ppt administrasi pendidikan
Uas ppt administrasi pendidikan
 
Manajemen Berbasis Sekolah: Efektifitas, Efisiensi dan Prodktifitas
Manajemen Berbasis Sekolah: Efektifitas, Efisiensi dan ProdktifitasManajemen Berbasis Sekolah: Efektifitas, Efisiensi dan Prodktifitas
Manajemen Berbasis Sekolah: Efektifitas, Efisiensi dan Prodktifitas
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
MANAJEMEN PERSONEL DI SEKOLAH
MANAJEMEN PERSONEL DI SEKOLAHMANAJEMEN PERSONEL DI SEKOLAH
MANAJEMEN PERSONEL DI SEKOLAH
 
Ppt media pengajaran
Ppt media pengajaranPpt media pengajaran
Ppt media pengajaran
 
Power Point Pengajaran
Power Point PengajaranPower Point Pengajaran
Power Point Pengajaran
 
Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]
 
Bidang Garapan Administrasi
Bidang Garapan AdministrasiBidang Garapan Administrasi
Bidang Garapan Administrasi
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 

Similar to KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikansuryo1
 
Ppt uas admin
Ppt uas adminPpt uas admin
Ppt uas adminuus_yuli
 
Ppt uas admin verika dian
Ppt uas admin verika dianPpt uas admin verika dian
Ppt uas admin verika dianvey_riecha
 
http://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartikahttp://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartikainun
 
http://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartikahttp://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartikainun
 
Ppt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmaPpt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmadewi1717
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukmamaya38
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma240108
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptWahyulKudus
 
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptxubhet1
 
Ppt uas tekno verika dian
Ppt uas tekno verika dianPpt uas tekno verika dian
Ppt uas tekno verika dianvey_riecha
 
Ppt tekhno umi sahlah
Ppt tekhno umi sahlahPpt tekhno umi sahlah
Ppt tekhno umi sahlah2012620165
 

Similar to KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN (20)

Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Ppt uas admin
Ppt uas adminPpt uas admin
Ppt uas admin
 
Uts ppt posting
Uts ppt postingUts ppt posting
Uts ppt posting
 
Ppt uas admin verika dian
Ppt uas admin verika dianPpt uas admin verika dian
Ppt uas admin verika dian
 
Power Ai
Power AiPower Ai
Power Ai
 
P O W E R A I
P O W E R  A IP O W E R  A I
P O W E R A I
 
Ppt administrasi nika
Ppt administrasi nikaPpt administrasi nika
Ppt administrasi nika
 
http://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartikahttp://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartika
 
http://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartikahttp://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartika
 
propesi pendidikan
propesi pendidikanpropesi pendidikan
propesi pendidikan
 
Ppt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmaPpt uas admin sukma
Ppt uas admin sukma
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
 
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
 
Ppt uas tekno verika dian
Ppt uas tekno verika dianPpt uas tekno verika dian
Ppt uas tekno verika dian
 
Ppt admin ayu
Ppt admin  ayuPpt admin  ayu
Ppt admin ayu
 
Ppt admin ulfah
Ppt admin  ulfahPpt admin  ulfah
Ppt admin ulfah
 
Ppt admin ulfah
Ppt admin  ulfahPpt admin  ulfah
Ppt admin ulfah
 
Ppt tekhno umi sahlah
Ppt tekhno umi sahlahPpt tekhno umi sahlah
Ppt tekhno umi sahlah
 

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

  • 1. OLEH : RINANTI YULI PERMANA SARI
  • 2. Kepemimpinan  Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.  Tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar yaitu: perencanaan, pengelolaan kelas dan Penilaian kemampuan belajar siswa
  • 3. pendekatan kepemimpinan ini ada 3 yaitu:  pendekatan sifat yang menfokuskan pada karakteristik pribadi pemimpin.  pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan bawahannya.  Pendekatan situasional, perilaku seorang pemimpin dengan karakteristik situasional.
  • 4. Ada tiga model Kepemimpinan yaitu:  1. Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder  2. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi  3. Model kepemimpinan Situasional
  • 5.  Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam kelangsungan proses pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya :  Kepala Sekolah : Kepala Sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, Kepala Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya.  Guru : Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru adalah pemimpin yag menciptakan siswa yang berkualitas.  Orangtua / Masyarakat : Orangtua adalah motivator peserta didik untuk selalu hadir dalam proses pembelajaran.
  • 6. Sifat- Sifat Pemimpin  Percaya Diri  Inisiatif  Energi  Menentukan Sikap Dengan Waktu Yang Tepat  Kejernihan Berpikir  Kegigihan  Keberanian
  • 7. Peranan seorang pemimpin dalam manajemen SDM adalah  Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk memperoleh hasil yang ditargetkan yang telah menjadi kesepakatan bersama.  Mengembangkan dan memperbaiki sistem agar program pengembangan mutu SDM berhasil sesuai harapan.  Melaksanakan beberapa hal yang benar “People who do the right thing” (karakter seorang pemimpin) dan melaksanakan sesuatu secara benar atau disebut “People who do things right” (karakter seorang manajer)
  • 8. Definisi Administrasi Pendidikan  Administrasi pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif”. Selanjutnya mengatakan penataan mengandung makna, “mengatur, administrasi, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau membina”.
  • 9. Tujuan Administrasi Pedidikan  Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya bermaksud mengambangkan kepribadian dan mengambangkan kemampuan peserta didik agar menjadi warga negara yang memiliki kualitas sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan falsafah dan dasar negara pancasila.
  • 10. Fungsi Admininistrasi Pendidikan  Fungi-fungsi pengelolaan proses belajar mengajar sebagai berikut;  Fungsi perencanaan, mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan kebutuhan, yang diikuti oleh penentuan strategi pencapaian tujuan dan penentuan program guna melaksanakan stategi pencapaian tersebut.  Fungsi organisasi, meliputi personel, sarana dan prasarana, distribusi pengelolaan personel, distribusi tugas dan tanggung jawab, yang terwujud sebagai suatu badan pengelolaan yang integral  Fungsi koordinasi, merupakan stabilisator antar berbagai tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk menjamin tercapainya relevansi dan efektivitas program kerja yang dilaksanakan  Fungsi motivasi, terutama meningkatkan efisiensi proses dan efektifitas hasil kerja  Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara menyeluruh, sehingga tercapai hasil sesuai dengan program kerja
  • 11. Kegiatan-Kegiatan Administrasi Kesiswaan  Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru  Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru  Pengelolaan Kelas  Pembinaan Disiplin Murid/Siswa.  Mengatur Pemberian Bimbingan dan Penyuluhan  Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)  Pengelolaan Data Siswa  Promosi dan Mutasi
  • 12. Hubungan Antara Administrasi dan Menejemen  Sebagaimana telah diuraikan di atas, administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Kerja dapat terselenggara dengan baik sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai bila ada orang yang menyelenggarakannya. Dan masalah orang yang menyelenggarakan kerja untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah pokok daripada manajemen, karena intisari daripada manajemen ialah suatu proses/usaha dari orang-orang secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.  Jadi administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen adalah orang yang menyelenggarakan kerja.Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelengaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
  • 13. Pengertian supervisi Super berarti diatas vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan / orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
  • 14.  Supervisi pendidikan : pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
  • 15. Fungsi supervisi  Penelitian (research)  Penilaian (evaluation)  Perbaikan ( improvement )  Pembinaan → berupa bimbingan (guidance)
  • 16. Teknik supervisi 1. TeknikSupervisiIndividual a) KunjunganKelas,(ClassroomVisitation) b) KunjunganObservasi(ObservationVisits) c) PertemuanIndividual d) KunjunganAntarKelas
  • 17. 2. Teknik SupervisiKelompok  Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)  Mengadakan diskusi kelompok (groupdiscussions)  Mengadakan penataran-penataran(inservice-training)
  • 18. Model supervisi  Pola konvensional  Pola supervisi klinis
  • 20. MODUL PEMBELAJARAN Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel, 2009:472). Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
  • 21. SIFAT-SIFAT MODUL 1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap. 2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematik 3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan spesifik (khusus) 4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri (independent). 5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual dan merupakan salah satu perwujudan dan pengajaran individual.
  • 22. TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL 1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan dan menurut lamanya waktu yang digunakan mereka masing-masing. 2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan teknik mereka masing-masing. 3. Memberikan peluang yang luas untuk memperbaiki kesalahan dengan remedial dan banyaknya ulangan. 4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik yang diminati.
  • 23. CIRI-CIRI/KARAKTERISTIK MODUL Anwar (2010), menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran yaitu:  Self instructional  Self contained  Stand alone  Adaptif,  User friendly  Konsistensi
  • 24. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN MODUL  Prinsip Fleksibilitas  Prinsip Balikan (feedback)  Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery learning)  Prinsip Remidial  Prinsip motivasi dan kerja sama  Prinsip Pengayaan
  • 25. MASALAH-MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MODUL a. Kesulitan bagi siswa b. Kesulitan bagi guru c. Kesulitan bagi administrator
  • 26. KEUNTUNGAN PEMBELAJARAN MODUL (Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut : Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.
  • 27. Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil. Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester. Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik.
  • 28. HAMBATAN PEMBELAJARAN MODUL Menurut Suparman (1993:197), menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini Mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut :  Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan  Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya.
  • 29. LANJUTAN... Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus memantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan
  • 30. PRINSIP BELAJAR TUNTAS  Pembelajaran tuntas (mastery learning)adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
  • 31. Prinsip utama pembelajaran tuntas  Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan urutan yang hirarkis.  Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback,  Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan,  Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile & Lalley: 2003)
  • 32. Tujuan belajar tuntas  agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang di tetapkan.
  • 33. Model belajar tuntas Model belajar tuntas akan terlaksana apabila: (1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara penuh. (2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis
  • 34. Model belajar dilandasi oleh dua asumsi yaitu: 1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat keberhasilan dengan kemampuan potensial (bakat). 2. Apabila dilaksanakan secara sistematis, maka semua peserta didik akan mampu menguasai bahan yang disajikan kepadanya.
  • 35. Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Tuntas 1. Metode Pembelajaran 2. Peran Guru 3. Peran Peserta didik 4. Evaluasi
  • 36. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR  Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
  • 37. Syarat-syarat Kepala Sekolah a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya. c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan. d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya. e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan sekolahnya
  • 38. Kepala Sekolah Sebagai Adminstrator Dalam menjalankan fungsinya sebagai administrator, kepala sekolah harus mampu menguasai tugas-tugasnya dan melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu :  Membuat perencanaan  Kepala sekolah bertugas menyusun struktur organisasi sekolah  Kepala sekolah sebagai koordinator dalam organisasi sekolah  Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam organisasi sekolah
  • 39. PARTISIPASI GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN  Pentingnya Partisipasi Guru dalam Administrasi Pendidikan  MASA KOLONIAL  Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garis pemisah yang tegas antara status bawahan dan atasan. Sebagai akibat politik ini, sistem pengawasan sekolah-sekolah bersifat otokratis dan terutama ditujukan untuk meneliti apakah putusan- putusan yang telah ditetapkan atasan dan perintah- perintahnya ditaati.
  • 40.  MASA KEMERDEKAAN  Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifat nasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan administrasi dan pengawasan yang demokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar- benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafat negara, yaitu Pancasila
  • 41. Arti Demokrasi Dalam Administrasi Sekolah Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah adalah administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan kepemimpinan; Kegiatan kepemimpinan ini meliputi : 1. Kegiatan mengorganisasi personel dan material, 2. Merencanakan program/kegiatan-kegiatan, 3. Membangun semangat guru-guru dan inisiatif perseorangan/kelompok ke arah tercapainya tujuan- tujuan. 4. Menilai hasil-hasil dari rencana-rencana, prosedur- prosedur, serta pelaksanaannya oleh perseorangan dan kelompok.
  • 42. tingkah laku yang demokratis yang seyogyanya dimiliki oleh guru : 1. Menghormati kepribadian orang-seorang; 2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain; 3. Kerja sama dengan orang lain; 4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan kesejahteraan umum dan kemajuan sosial; 5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau emosi; 6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan- kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya; 7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka bagi keungtungan kelompok/bersama;
  • 43. 8. Memikul tanggung jawab terhadap tercapainya cita-cita dan tujuan-tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban dari pada hak; 9. Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua; 10. Bersikap toleran; 11. Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata sepakat; 12. Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup demokratis yang paling efektif; 13. Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing orang- orang lain supaya hidup secara demokratis, 14. Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu berubah dan berkembang ke arah perbaikan dan kemajuan.
  • 44. Kode Etik Guru 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber- pancasila. 2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. 3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan. 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
  • 45. LANJUTAN... 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan. 6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. 7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja sama maupun didalam hubungan keseluruhan. 8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya. 9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
  • 46. ADMINISTRASI PENDIDIKAN “PROGRAM ORGANISASI BIMBINGAN SEKOLAH”  Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling
  • 47. Komponen  layanan dasar bimbingan  layanan responsif  layanan perencanaan individual  layanan dukungan sistem. Keterkaitan keempat komponen program bimbingan dan konseling.
  • 48. Fungsi Bimbingan  Fungsi pemahaman  Fungsi preventif  Fungsi pengembangan  Fungsi penyembuhan  Fungsi adaptasi  Fungsi adaptasi  Fungsi perbaikan  Fungsi fasilitasi  Fungsi pemeliharaan
  • 49. Fungsi khusus bimbingan di sekolah :  Menolong anak dalam kesulitan belajarnya  Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan anak-anak  Memberi nasihat kepada anak yang akan berhenti dari sekolahnya  Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan belajarnya, dan sebagainya.
  • 50. Prinsip-prinsip program bimbingan  Sasaran layanan  Berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu  Program pelayanan bimbingan dan konseling  Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
  • 51. 9 jenis layanan program bimbingan 1. Orientasi 2. Informasi 3. Penempatan dan penyaluran 4. Penguasaan konten 5. Konseling perseorangan 6. Bimbingan kelompok 7. Konseling kelompok 8. Konsultasi 9. meditasi
  • 52. 6 kegiatan pendukung pelayanan diatas 1. Aplikasi instrumentasi 2. Himpunan dana 3. Konferensi kasus 4. Kunjungan rumah 5. Tampilan kepustakaan 6. Alih tangan kasus
  • 53. Hubungan antara sekolah dan masyarakat  Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi-informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan
  • 54. Manfaat Bagi masyarakat: Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan.  Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan. Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
  • 55. BAGI SEKOLAH Memudahkan memperbaiki pendidikan.  Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf. Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.  Mendapat dukungan moral dari masyarakat.  Memudahkan meminta bantuan dan material dari masyarakat Memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat.
  • 56. Tujuan Memelihara kelangsungan hidup sekolah. Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan. Memperlancar proses belajar mengajar. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
  • 57. Peranan Pihak-pihak yang Terkait Hubungan antara Sekolah dan Masyarakat  Orang tua  Guru  Komite sekolah  Kepala sekolah  Supervisor
  • 58. Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat Laporan kepada orang tua murid Buletin Bulanan Pameran Sekolah Kunjungan ke sekolah (“school visitation”) Kunjungan ke rumah murid (”home visitation”) Melalui penjelasan oleh staf sekolah Laporan Tahunan
  • 59. Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Hubungan edukatif Hubungan cultural Hubungan institusional
  • 60. Bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.  Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru satu bidang studi. Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke sekolah. Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.