SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Definisi
Menurut WHO MONICA project, stroke
didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang
terjadi secara mendadak dengan tanda klinisfokal atau
global yang berlangsung lebih dari 24 jam(kecuali
akibat pembedahan atau kematian), tanpa tanda-tanda
penyebab non vaskular, termasuk didalamnya tanda-
tanda perdarahan subaraknoid,perdarahan
intraserebri, iskemik atau infark serebri.
Epidemiologi
• Kegawadaruratan neurologi yang masih menyebabkan
kematian tertinggi adalah stroke.Lima belas juta orang dari
seluruh dunia menderita stroke setiap tahunnya yang terdiridari
5 juta orang meninggal, 5 juta orang lainnya yang tersisa
menderita cacat permanen,sehingga keluarga dan masyarakat
sendiri dapat terbebani.
• Sekitar 500.000 orang terserang stroke setiap tahunnya,
400.000 orang terkena stroke iskemik dan 100.000 orang
menderita stroke hemoragik (termasuk perdarahan
intraserebral dan subarakhnoid) dengan 175.000 di antaranya
mengalami kematian.
• Prevalensi stroke di Indonesia ditemukan sebesar 8,3 per 1000
penduduk serta yang telahdidiagnosis oleh tenaga kesehatan
adalah 6 per 1000 penduduk. Hal ini menunjukkansekitar
72,3% kasus stroke di masyarakat telah didiagnosis oleh
tenaga kesehatan. Prevalensi stroke tertinggi dijumpai di NAD
(16,6%) dan terendah di Papua (3,8%). Terdapat 13 provinsi
dengan prevalensi stroke lebih tinggi dari angka nasional.
• Faktor risiko yang potensial bisa dikendalikan pada penyakit
stroke diantaranyahipertensi, penyakit jantung, fibrilasi atrium,
endokarditis, stenosis mitralis, infark jantung, anemia sel sabit,
Transient Ischemic Attack (TIA), stenosis karotis
asimtomatik,diabetes melitus, hiperhomosisteinemia,
hiperatrofi ventrikel kiri sedangkan faktor risikoyang tidak
bisa dikendalikan yaitu umur, jenis kelamin, herediter, ras
(etnis), geografis.
• Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh
darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini
sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal
memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari
dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih
kecil.
• Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya
bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain,
misalnya dari jantung atau satu katupnya. Strok semacam ini disebut emboli
serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering
terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita
kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
Klasifikasi
Klasifikasi modifikasi Marshall:
1. Berdasarkan patologi anatomi
dan penyebabnya
- Stroke iskemik
- Transient Ischemic Attack (TIA)
- Trombosis Serebri
- Emboli Serebri
- Stroke hemoragik
- Perdarahan Intraserebral
- Perdarahan Subarakhnoid
2. Berdasarkan stadium
pertimbangan waktu
- Transient Ischemic Attack
(TIA)
- Reversible Ischemic
Neurological Deficit (RIND)
- Stroke in Evolution
- Completed Stroke
3. Berdasarkan sistem
pembuluh darah
- Sistem Karotis
- Sistem Vertebro-basilar
Jenis-jenis
1. Stroke hemorragik
Dalam stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan darah
merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
Pendarahan dapat terjadi di seluruh bagian otak seperti
caudate putamen; talamus; hipokampus; frontal, parietal,
dan occipital cortex; hipotalamus; area suprakiasmatik;
cerebellum; pons; dan midbrain. Hampir 70 persen kasus
stroke hemorrhagik menyerang penderita hipertensi.
Stroke hemorragik terbagi menjadi subtipe intracerebral
hemorrhage (ICH), subarachnoid hemorrhage (SAH),
cerebral venous thrombosis, dan spinal cord stroke. ICH
lebih lanjut terbagi menjadi parenchymal hemorrhage,
hemorrhagic infarction, dan punctate hemorrhage.
• Stroke hemorragic ada 2 jenis, yaitu:
1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan
yang terjadi didalam jaringan otak.
2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan
yang terjadi pada ruang subaraknoid
(ruang sempit antara permukaan otak
dan lapisan jaringan yang menutupi
otak).
2. Stroke iskemik
Dalam stroke iskemik, penyumbatan bisa
terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah
arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak
disuplai oleh dua arteria karotis interna dan
dua arteri vertebralis. Arteri carotis interna
merupakan cabang dari arteri carotis
communis sedangkan arteri vertebralis
merupakan cabang dari arteri subclavia.
• Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu :
1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya
thrombus yang membuat penggumpalan.
2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh
arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya
aliran darah ke seluruh bagian tubuh
karena adanya gangguan denyut jantung.
Factor resiko utama dari
Stroke Ischemic
non-dimodifikasi
- usia
- Kelamin laki-laki
- Ras (lebih umum pada
kulit hitam)
- mewarisi
kecenderungan
Modiffikasi
- hipertensi
- diabetes mellitus
- penyakit jantung (fibrilasi
atrium, endokarditis infektif,
stenosis mitral, baru-baru ini
MI besar, hipertrofi ventrikel
kiri)
- merokok
- kelebihan berat badan
- ↑ homocysteine
- kolesterol ↑, terutama
dalam hipertensi
Faktor resiko utama dari Stroke
Hemorrhage
Hemorrahage intraserebral
• Usia lanjut
• Ras
• Kelamin laki-laki
• Tekanan darah tinggi
• Penggunaan alkohol berat
• Penggunaan kokain
• Antikoagulan terapi
orthrombolytic
• Angiopati amiloid pada
theelderly (jarang)
Hemorrahage subarachnoid
• Bawaan atau
acquiredaneurysms atau
angiomatousmalformations
• tekanan darah tinggi
• merokok
Tanda dan Gejala
• Stroke ringan
- Gangguan atau sakit pada kepala yang datang secara
tiba-tiba.
- Bicara menjadi tidak jelas.
- Bingung dan muncul rasa berat di bagian tengkuk
- Penglihatan kabur
- Lemah fisik dan kehilangan keseimbangan
- Lengan dan kaki kanan tidak bertenaga dan
kesemutan.
• Stroke berat
- Sebagian dari gejal-gejala stroke ringan atau seluruhnya
- Kelumpuhan tangan dan kaki sebelah
- Kehilangan kesadaran total
- Mengeluarkan air seni dan kotoran tidak terkontrol
- Bicara yang tidak jelas dan penderita mengalami
perubahan perilaku.
- Kembali ke sifat anak kecil,dengan menunjukan tidak
terkontrolnya emosi,seperti marah,menangis dan mudah
tersinggung.
- Kadang-kadang terjadi kelumpuhan di bagian
rahang,seperti sebelah mulut tertarik (perot),sehingga sulit
menelan.
Komplikasi
• Pasien stroke berisiko tinggi mengalami komplikasi
medis serius yang disebabkan oleh arteriosklerosis
(iskemia/infark miokard), tirah baring yang lamadan
mobilitas rendah (ulkus dekubitus, DVT, emboliparu,
depresi dan malnutrisi) dan akibat langsung. stroke
itu sendiri (peningkatan tekanan intrakranial, kejang,
ulkus saluran cerna yang diinduksi stress,masalah
berkemih, pneumonia aspirasi).
• Komplikasi perdarahan terutama dapat terjadi pada
penggunaa antikoagulan dan trombolitik.
Penatalaksanaan
• Strategi manajemen stroke mempunyai tujuan
utamauntuk:
• Memperbaiki keadaan penderita
sehinggakesempatan hidup maksimum, di mana
dilakukanusaha medis/terapeutik terutama dala
m fase akuthingga optimal.
• Memperkecil pengaruh stroke
terhadap penderita dan keluarga.
• Mencegah timbulnya serangan stroke berulang.
• Mencegah timbulnya komplikasi akibat stroke
Managemen Stroke fase akut
• Airways and Breathing
- Circulation
* Pengobatan mendik untuk memulihkan
sirkulasi otakdi daerah yang terkena
stroke
* Untuk tujuan khusus ini digunakan obat -
obat yang dapat menghancurkan emboli
atau trombus yang ada di pembuluh darah
otak
Pemberian antikoagulanpada stroke
iskemik akut
• Antikoagulan ini dapat mengurangi kejadian deep
veinthrombosis dan emboli pulmonal.
• Efek samping yang sering terjadi dari pemberian
• antikoagulan adalah bahaya perdarahan intraserebralyang
cepat terutama pada orang tua, hipertensi berat daninfark
yang sangat luas.
• Penggunaan heparin subkutan lebih disukai daripada
• intravena dan pemberiannya hanya beberapa harikemudian
dilanjutkan dengan antikoagulan per oral. ESOguideline
2008 merekomendasikan pemberian heparin,Low
Molecular Weight Heparin atau heparinoid setelah stroke
iskemik akut tidak bermanfaat.
Penanganan stroke hemoragic
Penanganan stroke hemoragik dapat bersifat medik atau bedah
tergantungkeadaan dan syarat yang diperlukan untuk masing-masing jenis terapi.
• Penanganan medik fase akut dilakukan pada penderita stroke hemoragikdengan
menurunkan tekanan darah sistemik yang tinggi (TD sistolik >220mmHg atau TD
diastolik >120 mmHg atau MAP >130 pada strokehemoragik) sedini dan
secepat mungkin agar membatasi pembentukanedema vasogenik akibat robeknya
sawar darah otak pada daerah iskemiasekitar perdarahan.
• Pada perdarahan subarakhnoid tekanan darah diturunnkan hingga sistolik140-160
mmHg tetapi tergantung kondisi pasien agar tidak terjadi vasospasme.
• Penurunan tekanan darah akan menurunkan risiko perdarahan ulang atauterus-
menerus akan tetapi daerah otak sekitar hematom bertambahiskemik karena
autoregulasi hilang sehingga obat antihipertensi diberikanapabila TD sistolik >180
mmHg atau TD diastolik >100 mmHg. Pada faseakut sebaiknya digunakan obat
antihipertensi intravena baik kontinumaupun intermitten agar dapat diatur
penurunan tekanan darah sesuai target dengan pemantauan kontinu
• Tindakan bedah pada ICH sampai sekarang masih
kontroversial, terutama pada „ganglionic hemorrhage‟
prognosis biasanya buruk.
• Ada beberapa indikasi untuk tindakan bedah, misalnya
volume 55 cc, midline shift ≥ 5mm, perdarahan pada ICH,
pasien dapat survive tetapi level fungsionalnya kurang baik.
• Tindakan bedah yang dilakukan adalah aspirasi
sederhana,kraniotomi dan bedah terbuka,
evakuasi endoskopik danaspirasi stereotaksik.
• Pada penatalaksanaan perdarahan subarakhnoid
dilakukanpengobatan kausal untuk mencegah komplikasi
danperburukan kondisi penderita. Pengobatan kausal
dilakukanoleh spesialis bedah saraf.
Perawatan umum pada stroke
Prinsip perawatan dan pengobatan umum pada penderita strokeakut
adalah mempertahankan kondisi agar dapat menjaga
tekananperfusi dan oksigenasi serta makanan yang cukup
agarmetabolisme sistemik otak terjamin. Secara klinis dilakukan:
• Stabilisasi fungsi kardiologis melalui ABC.
• Mencegah infeksi sekunder terutama pada traktus respiratoriusdan
urinarius.
• Menjamin nutrisi, cairan dan elektrolit yang stabil dan optimal.
• Mencegah dekubitus dan trombosis vena dalam.
• Mencegah timbulnya stress ulcer dengab pemberianantasida/PPI.
• Menilai kemampuan menelan penderita untuk menilai apakahdapat
diberikan makanan per oral atau dengan NGT (nasogastric tube).
Pencegahan
1. Periksa tekanan darah secara rutin
Riset menunjukkan, rajin kontrol mengurangi 40 persen risiko stroke. “Mengontrol
tekanan darah tinggi itu vital bagi pencegahan stroke,” ujar Prof. Adams. Bila lebih dari
140/90, berarti tekanan darah Anda tinggi. Usahakan untuk menurunkannya.
2. Singkirkan tembakau
Hasil studi memperlihatkan, menjauhi tembakau mengurangi risiko stroke sampai 33
persen. “Tidak ada istilah merokok sedikit. Harus berhenti sama sekali, sejak saat ini!” tandas
Prof. Adams.
3. Periksa Bagian leher
Mintalah dokter mendengarkan bunyi mendesing di leher Anda. Ini terutama penting jika
Anda mengalami aterosklerosis (pengerasan dan penebalan pembuluh darah) yang
menyebabkan tersumbatnya aliran darah.
4. Olahraga teratur
Riset menunjukkan, mereka yang mulai latihan pada usia antara 25-40 tahun, risikonya
terserang stroke berkurang 57 persen. Sedangkan yang mulai latihan saat usianya 40-55
tahun, kesempatannya 37 persen lebih baik untuk terhindar dari stroke.
5. Sayur dan buah-buahan
Terlalu dini menyebut beta-karoten dapat mencegah stroke. Tapi makan sayur dan buah
(sumber beta-karoten) lebih banyak setiap harinya, kata Prof. Adams, sangat baik.
6. Makanlah potasium
Riset menegaskan, mengkonsumsi makanan kaya potasium sehari-hari,
mengurangi risiko stroke 40 persen. Kentang adalah sumber potasium yang baik,
selain alpukat, kedelai, pisang, salmon dan tomat.
7. Kenali kandungan aspirin
Memang aspirin sering disebut bisa membantu mencegah stroke. “Tapi
kalau Anda tidak memiliki risiko stroke, dampaknya bisa kurang baik,” ujar Prof.
Adams. Konsultasilah pada dokter.
8. Kurangi lemak
Apa yang baik bagi jantung Anda, baik pula bagi otak. Menjaga kadar kolesterol
berarti menghambat aterosklerosis dan stroke. Makanlah lemak tidak lebih dari 25
persen kebutuhan kalori.
9. Hindari alkohol
Kalau Anda belum berkenalan dengan alkohol, lebih baik tidak usah kenal,
walau ada penelitian yang menyatakan bahwa dalam jumlah tertentu bisa
mencegah stroke dan serangan jantung. Sebab, tidak pernah jelas ukuran minum
secukupnya itu.
10. Mengontrol diabetes
Anda harus mengontrol diabetes Anda. Dalam kasus ini, penyakit ini tidak
diobati, ia dapat merusak pembuluh darah ke seluruh tubuh dan akhirnya
menyebabkan aterosklerosis
Prognosis
• Prognosis stroke dapat dilihat dari 6 aspek, yaitu death, disease,disability,
discomfort, disatisfaction dan destitution (Asmedi &Lamsudin, 1998).
Keenam aspek tersebut terjadi pada stroke faseawal atau pasca stroke.
Kapelle et al mengatakan prognosisfungsional stroke pada infark lakunar
cukup baik karena tingkatketergantungan pada activity daily living (ADL)
hanya 19% pada bulan pertama dan meningkat sedikit (20%) sampai tahun
pertama.
• Dari berbagai penelitian, fungsi neurologis dan fungsi aktivitashidup
sehari-hari pasca stroke menurut waktu cukup bervariasi.Suatu penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbaikan fungsipaling cepat pada minggu
pertama dan menurun pada minggu ketiga sampai 6 bulan pasca stroke
(kojima et al., 1990).
• Pasien dengan TIA memiliki prognosis yang lebih baikdibandingkan dengan
pasien stroke minor. Menurut analisismultivarian disimpulkan bahwa usia,
indeks massa tubuh yanglebh rendah dan stroke perdarahan adalah faktor
risiko yangsignifikan untuk kematian setelah stroke.
Kesimpulan
• Kegawadaruratan neurologi yang masih menyebabkan kematian tertinggiadalah
stroke. Lima belas juta orang dari seluruh dunia menderita strokesetiap tahunnya
yang terdiri dari 5 juta orang meninggal
• Faktor risiko yang potensial bisa dikendalikan pada penyakit strokediantaranya
hipertensi, penyakit jantung, fibrilasi atrium, endokarditis,stenosis mitralis, infark
jantung, anemia sel sabit,
• Transient Ischemic Attack (TIA), stenosis karotis asimtomatik, diabetes
melitus,hiperhomosisteinemia, hiperatrofi ventrikel kiri sedangkan faktor
risikoyang tidak bisa dikendalikan yaitu umur, jenis kelamin, herediter, ras(etnis),
geografis.
• Menit pertama sampai beberapa jam setelah onsetstroke defisit neurologis
merupakan kesempatan untuk mencegahkematian ataupun kecacatan permanen
yang serius. Sistem diagnosis danpenanganan yang cepat dan tepat sangat penting
dalam terapi stroke akutyang optimal. Diagnosis stroke akut didasarkan pada
anamnesis,pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan penunjang.
• Dari berbagai penelitian, fungsi neurologis dan fungsi aktivitas hidupsehari-hari
pasca stroke menurut waktu cukup bervariasi. Suatu penelitianmenunjukkan
bahwa terdapat perbaikan fungsi paling cepat pada minggupertama dan menurun
pada minggu ketiga sampai 6 bulan pasca stroke(kojima et al., 1990)
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
Latihan ekg strip
Latihan ekg stripLatihan ekg strip
Latihan ekg stripmateri-x2
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)Mela Roviani
 
Stroke 2003-151219052420
Stroke 2003-151219052420Stroke 2003-151219052420
Stroke 2003-151219052420yuli anggraeni
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemikgustians
 
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla Spinalis
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla SpinalisAsuhan Keperawatan Trauma Medulla Spinalis
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla SpinalisFransiska Oktafiani
 
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewErsifa Fatimah
 
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Robertus Arian Datusanantyo
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Aulia Amani
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanosman redha
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidFais PPT
 

What's hot (20)

Stroke hemoragik
Stroke hemoragikStroke hemoragik
Stroke hemoragik
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Latihan ekg strip
Latihan ekg stripLatihan ekg strip
Latihan ekg strip
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Stroke 2003-151219052420
Stroke 2003-151219052420Stroke 2003-151219052420
Stroke 2003-151219052420
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
 
Menghitung urin output
Menghitung urin outputMenghitung urin output
Menghitung urin output
 
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla Spinalis
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla SpinalisAsuhan Keperawatan Trauma Medulla Spinalis
Asuhan Keperawatan Trauma Medulla Spinalis
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
 
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Presentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan IntrakranialPresentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan Intrakranial
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Makalah stroke
Makalah strokeMakalah stroke
Makalah stroke
 

Similar to Ppt stroke 2

Similar to Ppt stroke 2 (20)

STROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
STROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmSTROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
STROKE NEW (1).pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
tak
taktak
tak
 
Ca
CaCa
Ca
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
 
Case neuro
Case neuroCase neuro
Case neuro
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
STROKE.pptx
STROKE.pptxSTROKE.pptx
STROKE.pptx
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
Lp stroke iwan
Lp stroke iwanLp stroke iwan
Lp stroke iwan
 
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptx
 
Patofisiologi stroke iskemik akibat trombus
Patofisiologi stroke iskemik akibat trombusPatofisiologi stroke iskemik akibat trombus
Patofisiologi stroke iskemik akibat trombus
 
Kelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem sarafKelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem saraf
 
Stroke.pdf
Stroke.pdfStroke.pdf
Stroke.pdf
 
Kelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem sarafKelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem saraf
 
Cva infark cerebral + post op crainotomy
Cva infark cerebral + post op crainotomyCva infark cerebral + post op crainotomy
Cva infark cerebral + post op crainotomy
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docxPERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
 
Penanganan stroke rpl
Penanganan stroke rplPenanganan stroke rpl
Penanganan stroke rpl
 

Ppt stroke 2

  • 1. Definisi Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda klinisfokal atau global yang berlangsung lebih dari 24 jam(kecuali akibat pembedahan atau kematian), tanpa tanda-tanda penyebab non vaskular, termasuk didalamnya tanda- tanda perdarahan subaraknoid,perdarahan intraserebri, iskemik atau infark serebri.
  • 2. Epidemiologi • Kegawadaruratan neurologi yang masih menyebabkan kematian tertinggi adalah stroke.Lima belas juta orang dari seluruh dunia menderita stroke setiap tahunnya yang terdiridari 5 juta orang meninggal, 5 juta orang lainnya yang tersisa menderita cacat permanen,sehingga keluarga dan masyarakat sendiri dapat terbebani. • Sekitar 500.000 orang terserang stroke setiap tahunnya, 400.000 orang terkena stroke iskemik dan 100.000 orang menderita stroke hemoragik (termasuk perdarahan intraserebral dan subarakhnoid) dengan 175.000 di antaranya mengalami kematian.
  • 3. • Prevalensi stroke di Indonesia ditemukan sebesar 8,3 per 1000 penduduk serta yang telahdidiagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 6 per 1000 penduduk. Hal ini menunjukkansekitar 72,3% kasus stroke di masyarakat telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan. Prevalensi stroke tertinggi dijumpai di NAD (16,6%) dan terendah di Papua (3,8%). Terdapat 13 provinsi dengan prevalensi stroke lebih tinggi dari angka nasional. • Faktor risiko yang potensial bisa dikendalikan pada penyakit stroke diantaranyahipertensi, penyakit jantung, fibrilasi atrium, endokarditis, stenosis mitralis, infark jantung, anemia sel sabit, Transient Ischemic Attack (TIA), stenosis karotis asimtomatik,diabetes melitus, hiperhomosisteinemia, hiperatrofi ventrikel kiri sedangkan faktor risikoyang tidak bisa dikendalikan yaitu umur, jenis kelamin, herediter, ras (etnis), geografis.
  • 4. • Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil. • Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Strok semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
  • 5. Klasifikasi Klasifikasi modifikasi Marshall: 1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya - Stroke iskemik - Transient Ischemic Attack (TIA) - Trombosis Serebri - Emboli Serebri - Stroke hemoragik - Perdarahan Intraserebral - Perdarahan Subarakhnoid 2. Berdasarkan stadium pertimbangan waktu - Transient Ischemic Attack (TIA) - Reversible Ischemic Neurological Deficit (RIND) - Stroke in Evolution - Completed Stroke 3. Berdasarkan sistem pembuluh darah - Sistem Karotis - Sistem Vertebro-basilar
  • 6. Jenis-jenis 1. Stroke hemorragik Dalam stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Pendarahan dapat terjadi di seluruh bagian otak seperti caudate putamen; talamus; hipokampus; frontal, parietal, dan occipital cortex; hipotalamus; area suprakiasmatik; cerebellum; pons; dan midbrain. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik menyerang penderita hipertensi. Stroke hemorragik terbagi menjadi subtipe intracerebral hemorrhage (ICH), subarachnoid hemorrhage (SAH), cerebral venous thrombosis, dan spinal cord stroke. ICH lebih lanjut terbagi menjadi parenchymal hemorrhage, hemorrhagic infarction, dan punctate hemorrhage.
  • 7. • Stroke hemorragic ada 2 jenis, yaitu: 1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak. 2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
  • 8. 2. Stroke iskemik Dalam stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri carotis interna merupakan cabang dari arteri carotis communis sedangkan arteri vertebralis merupakan cabang dari arteri subclavia.
  • 9. • Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan. 2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah. 3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
  • 10. Factor resiko utama dari Stroke Ischemic non-dimodifikasi - usia - Kelamin laki-laki - Ras (lebih umum pada kulit hitam) - mewarisi kecenderungan Modiffikasi - hipertensi - diabetes mellitus - penyakit jantung (fibrilasi atrium, endokarditis infektif, stenosis mitral, baru-baru ini MI besar, hipertrofi ventrikel kiri) - merokok - kelebihan berat badan - ↑ homocysteine - kolesterol ↑, terutama dalam hipertensi
  • 11. Faktor resiko utama dari Stroke Hemorrhage Hemorrahage intraserebral • Usia lanjut • Ras • Kelamin laki-laki • Tekanan darah tinggi • Penggunaan alkohol berat • Penggunaan kokain • Antikoagulan terapi orthrombolytic • Angiopati amiloid pada theelderly (jarang) Hemorrahage subarachnoid • Bawaan atau acquiredaneurysms atau angiomatousmalformations • tekanan darah tinggi • merokok
  • 12. Tanda dan Gejala • Stroke ringan - Gangguan atau sakit pada kepala yang datang secara tiba-tiba. - Bicara menjadi tidak jelas. - Bingung dan muncul rasa berat di bagian tengkuk - Penglihatan kabur - Lemah fisik dan kehilangan keseimbangan - Lengan dan kaki kanan tidak bertenaga dan kesemutan.
  • 13. • Stroke berat - Sebagian dari gejal-gejala stroke ringan atau seluruhnya - Kelumpuhan tangan dan kaki sebelah - Kehilangan kesadaran total - Mengeluarkan air seni dan kotoran tidak terkontrol - Bicara yang tidak jelas dan penderita mengalami perubahan perilaku. - Kembali ke sifat anak kecil,dengan menunjukan tidak terkontrolnya emosi,seperti marah,menangis dan mudah tersinggung. - Kadang-kadang terjadi kelumpuhan di bagian rahang,seperti sebelah mulut tertarik (perot),sehingga sulit menelan.
  • 14. Komplikasi • Pasien stroke berisiko tinggi mengalami komplikasi medis serius yang disebabkan oleh arteriosklerosis (iskemia/infark miokard), tirah baring yang lamadan mobilitas rendah (ulkus dekubitus, DVT, emboliparu, depresi dan malnutrisi) dan akibat langsung. stroke itu sendiri (peningkatan tekanan intrakranial, kejang, ulkus saluran cerna yang diinduksi stress,masalah berkemih, pneumonia aspirasi). • Komplikasi perdarahan terutama dapat terjadi pada penggunaa antikoagulan dan trombolitik.
  • 15. Penatalaksanaan • Strategi manajemen stroke mempunyai tujuan utamauntuk: • Memperbaiki keadaan penderita sehinggakesempatan hidup maksimum, di mana dilakukanusaha medis/terapeutik terutama dala m fase akuthingga optimal. • Memperkecil pengaruh stroke terhadap penderita dan keluarga. • Mencegah timbulnya serangan stroke berulang. • Mencegah timbulnya komplikasi akibat stroke
  • 16. Managemen Stroke fase akut • Airways and Breathing - Circulation * Pengobatan mendik untuk memulihkan sirkulasi otakdi daerah yang terkena stroke * Untuk tujuan khusus ini digunakan obat - obat yang dapat menghancurkan emboli atau trombus yang ada di pembuluh darah otak
  • 17. Pemberian antikoagulanpada stroke iskemik akut • Antikoagulan ini dapat mengurangi kejadian deep veinthrombosis dan emboli pulmonal. • Efek samping yang sering terjadi dari pemberian • antikoagulan adalah bahaya perdarahan intraserebralyang cepat terutama pada orang tua, hipertensi berat daninfark yang sangat luas. • Penggunaan heparin subkutan lebih disukai daripada • intravena dan pemberiannya hanya beberapa harikemudian dilanjutkan dengan antikoagulan per oral. ESOguideline 2008 merekomendasikan pemberian heparin,Low Molecular Weight Heparin atau heparinoid setelah stroke iskemik akut tidak bermanfaat.
  • 18. Penanganan stroke hemoragic Penanganan stroke hemoragik dapat bersifat medik atau bedah tergantungkeadaan dan syarat yang diperlukan untuk masing-masing jenis terapi. • Penanganan medik fase akut dilakukan pada penderita stroke hemoragikdengan menurunkan tekanan darah sistemik yang tinggi (TD sistolik >220mmHg atau TD diastolik >120 mmHg atau MAP >130 pada strokehemoragik) sedini dan secepat mungkin agar membatasi pembentukanedema vasogenik akibat robeknya sawar darah otak pada daerah iskemiasekitar perdarahan. • Pada perdarahan subarakhnoid tekanan darah diturunnkan hingga sistolik140-160 mmHg tetapi tergantung kondisi pasien agar tidak terjadi vasospasme. • Penurunan tekanan darah akan menurunkan risiko perdarahan ulang atauterus- menerus akan tetapi daerah otak sekitar hematom bertambahiskemik karena autoregulasi hilang sehingga obat antihipertensi diberikanapabila TD sistolik >180 mmHg atau TD diastolik >100 mmHg. Pada faseakut sebaiknya digunakan obat antihipertensi intravena baik kontinumaupun intermitten agar dapat diatur penurunan tekanan darah sesuai target dengan pemantauan kontinu
  • 19. • Tindakan bedah pada ICH sampai sekarang masih kontroversial, terutama pada „ganglionic hemorrhage‟ prognosis biasanya buruk. • Ada beberapa indikasi untuk tindakan bedah, misalnya volume 55 cc, midline shift ≥ 5mm, perdarahan pada ICH, pasien dapat survive tetapi level fungsionalnya kurang baik. • Tindakan bedah yang dilakukan adalah aspirasi sederhana,kraniotomi dan bedah terbuka, evakuasi endoskopik danaspirasi stereotaksik. • Pada penatalaksanaan perdarahan subarakhnoid dilakukanpengobatan kausal untuk mencegah komplikasi danperburukan kondisi penderita. Pengobatan kausal dilakukanoleh spesialis bedah saraf.
  • 20. Perawatan umum pada stroke Prinsip perawatan dan pengobatan umum pada penderita strokeakut adalah mempertahankan kondisi agar dapat menjaga tekananperfusi dan oksigenasi serta makanan yang cukup agarmetabolisme sistemik otak terjamin. Secara klinis dilakukan: • Stabilisasi fungsi kardiologis melalui ABC. • Mencegah infeksi sekunder terutama pada traktus respiratoriusdan urinarius. • Menjamin nutrisi, cairan dan elektrolit yang stabil dan optimal. • Mencegah dekubitus dan trombosis vena dalam. • Mencegah timbulnya stress ulcer dengab pemberianantasida/PPI. • Menilai kemampuan menelan penderita untuk menilai apakahdapat diberikan makanan per oral atau dengan NGT (nasogastric tube).
  • 21. Pencegahan 1. Periksa tekanan darah secara rutin Riset menunjukkan, rajin kontrol mengurangi 40 persen risiko stroke. “Mengontrol tekanan darah tinggi itu vital bagi pencegahan stroke,” ujar Prof. Adams. Bila lebih dari 140/90, berarti tekanan darah Anda tinggi. Usahakan untuk menurunkannya. 2. Singkirkan tembakau Hasil studi memperlihatkan, menjauhi tembakau mengurangi risiko stroke sampai 33 persen. “Tidak ada istilah merokok sedikit. Harus berhenti sama sekali, sejak saat ini!” tandas Prof. Adams. 3. Periksa Bagian leher Mintalah dokter mendengarkan bunyi mendesing di leher Anda. Ini terutama penting jika Anda mengalami aterosklerosis (pengerasan dan penebalan pembuluh darah) yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah. 4. Olahraga teratur Riset menunjukkan, mereka yang mulai latihan pada usia antara 25-40 tahun, risikonya terserang stroke berkurang 57 persen. Sedangkan yang mulai latihan saat usianya 40-55 tahun, kesempatannya 37 persen lebih baik untuk terhindar dari stroke. 5. Sayur dan buah-buahan Terlalu dini menyebut beta-karoten dapat mencegah stroke. Tapi makan sayur dan buah (sumber beta-karoten) lebih banyak setiap harinya, kata Prof. Adams, sangat baik.
  • 22. 6. Makanlah potasium Riset menegaskan, mengkonsumsi makanan kaya potasium sehari-hari, mengurangi risiko stroke 40 persen. Kentang adalah sumber potasium yang baik, selain alpukat, kedelai, pisang, salmon dan tomat. 7. Kenali kandungan aspirin Memang aspirin sering disebut bisa membantu mencegah stroke. “Tapi kalau Anda tidak memiliki risiko stroke, dampaknya bisa kurang baik,” ujar Prof. Adams. Konsultasilah pada dokter. 8. Kurangi lemak Apa yang baik bagi jantung Anda, baik pula bagi otak. Menjaga kadar kolesterol berarti menghambat aterosklerosis dan stroke. Makanlah lemak tidak lebih dari 25 persen kebutuhan kalori. 9. Hindari alkohol Kalau Anda belum berkenalan dengan alkohol, lebih baik tidak usah kenal, walau ada penelitian yang menyatakan bahwa dalam jumlah tertentu bisa mencegah stroke dan serangan jantung. Sebab, tidak pernah jelas ukuran minum secukupnya itu. 10. Mengontrol diabetes Anda harus mengontrol diabetes Anda. Dalam kasus ini, penyakit ini tidak diobati, ia dapat merusak pembuluh darah ke seluruh tubuh dan akhirnya menyebabkan aterosklerosis
  • 23. Prognosis • Prognosis stroke dapat dilihat dari 6 aspek, yaitu death, disease,disability, discomfort, disatisfaction dan destitution (Asmedi &Lamsudin, 1998). Keenam aspek tersebut terjadi pada stroke faseawal atau pasca stroke. Kapelle et al mengatakan prognosisfungsional stroke pada infark lakunar cukup baik karena tingkatketergantungan pada activity daily living (ADL) hanya 19% pada bulan pertama dan meningkat sedikit (20%) sampai tahun pertama. • Dari berbagai penelitian, fungsi neurologis dan fungsi aktivitashidup sehari-hari pasca stroke menurut waktu cukup bervariasi.Suatu penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbaikan fungsipaling cepat pada minggu pertama dan menurun pada minggu ketiga sampai 6 bulan pasca stroke (kojima et al., 1990). • Pasien dengan TIA memiliki prognosis yang lebih baikdibandingkan dengan pasien stroke minor. Menurut analisismultivarian disimpulkan bahwa usia, indeks massa tubuh yanglebh rendah dan stroke perdarahan adalah faktor risiko yangsignifikan untuk kematian setelah stroke.
  • 24. Kesimpulan • Kegawadaruratan neurologi yang masih menyebabkan kematian tertinggiadalah stroke. Lima belas juta orang dari seluruh dunia menderita strokesetiap tahunnya yang terdiri dari 5 juta orang meninggal • Faktor risiko yang potensial bisa dikendalikan pada penyakit strokediantaranya hipertensi, penyakit jantung, fibrilasi atrium, endokarditis,stenosis mitralis, infark jantung, anemia sel sabit, • Transient Ischemic Attack (TIA), stenosis karotis asimtomatik, diabetes melitus,hiperhomosisteinemia, hiperatrofi ventrikel kiri sedangkan faktor risikoyang tidak bisa dikendalikan yaitu umur, jenis kelamin, herediter, ras(etnis), geografis. • Menit pertama sampai beberapa jam setelah onsetstroke defisit neurologis merupakan kesempatan untuk mencegahkematian ataupun kecacatan permanen yang serius. Sistem diagnosis danpenanganan yang cepat dan tepat sangat penting dalam terapi stroke akutyang optimal. Diagnosis stroke akut didasarkan pada anamnesis,pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan penunjang. • Dari berbagai penelitian, fungsi neurologis dan fungsi aktivitas hidupsehari-hari pasca stroke menurut waktu cukup bervariasi. Suatu penelitianmenunjukkan bahwa terdapat perbaikan fungsi paling cepat pada minggupertama dan menurun pada minggu ketiga sampai 6 bulan pasca stroke(kojima et al., 1990)