SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN 
INVERTEBRATA 
(Makalah Struktur Perkembangan Hewan) 
Oleh 
Sarah Niati 
1317021068 
JURUSAN BIOLOGI 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS LAMPUNG 
2013/2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Bernafas adalah hal yang harus terus menerus dilakukan oleh mahkluk hidup baik 
tumbuhan, manusia, maupun hewan agar dapat melanjutkan hidup . Pernapasan 
adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam tubuh . Alat 
pernafasan pada setiap jenis mahkluk hidup pun berbeda tergantung pada habitat 
yang mahkluk hidup tempati atau menyesuaikan habitat nya. Seperti halnya pada 
hewan meiliki berbagai macam saluran pernafasan seperti paru-paru yang dimiliki 
oleh mamalia,reptilia, amphibi , Cacing (Annelida) dan Amphibia memiliki kulit 
yang berfungsi juga sebagai tempat pertukaran gas. Ikan mengambil oksigen yang 
berada di lingkungannya (air) dengan menggunakan sistem insang. Sebagian 
besar Arthropoda, terutama serangga, telah memiliki sistem saluran pernapasan. 
Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap mekanisme 
pernapasan yang dimiliki oleh setiap makhluk. 
Pada bidang biologi terdapat ilmu yang mempelajari tentang hewan , didalamnya 
hewan berdasarkan ada atau tidak ada tulang belakangnya dibagi menjadi dua 
yaitu vertebrata da invertebrata. Pada hewan vertebrata dan invertebrata memiliki 
saluran pernafasan yang berbeda . dengan adanya keanekaragaman yang terjadi 
pada hewan dan dengan seiring perkembangan ilmu pengetahuan maka sangat 
pentinglah bagi kita untuk mempelajari dan membahas tentang saluran pernafasan 
pada hewan yang sering disebut juga dengan sistem respirasi pada laporan kali ini.
1.2 Rumusan Masalah 
Dari latar belakang diatas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut 
: 
1. Apa yang dimaksud dengan vertebrata dan invertebrata 
2. Bagaimana ciri-ciri vertebrata dan invertebrata? 
3. Apa saja contoh dari vertebrata dan invertebrata? 
4. Bagaimana sistem respirasinya? 
1.3 Tujuan 
Dari rumusan masalah diatas dapat ditentukan tujuanya sebagai berikut : 
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan vertebrata dan invertebrata 
2. Mengetahui bagaimana ciri-ciri vertebrata dan invertebrata 
3. Dapat memberikan contoh dari vertebrata dan invertebrata 
4. Dapat mengetahui sistem respirasi pada berbagai macam hewan
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Hewan Vertebrata 
Hewan vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang sejati. 
Vertebrata juga merupakan subfilum di dalam Filum Chrodata. Jadi, kata 
“vertebrata” juga merupakan salah satu kategori takson. Tulang belakang berasal 
dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda 
dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa 
akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu 
tulang belakang (vertebrae). Hewan vertebrata berukuran lebih besar dan lebih 
sempurna dibandingkan dengan hewan invertebrata. Kebanyakan hewan 
vertebrata memiliki sistem saraf yang lebih baik, yang membuat mereka lebih 
pintar. 
Vertebrata dibagi atas beberapa kelas yaitu : 
a. Kelas Aves (Burung) 
b. Kelas Reptilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap) 
c. Kelas Amphibia (Latin amphi = dua, bia = hidup) 
d. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia 
artinya hewan menyusui) 
e. Kelas Pisces (Ikan)
2.2 Ciri-ciri Hewan Vewan Vertebrata 
2.2.1 Ciri-ciri Umum Hewan Vertebrata 
a. Memiliki tulang belakang terentang sampai ke bagian ekor 
b. tubuh memiliki tipe simetris bilateral 
c. pada bagian otak dilindungi oleh tulang tengkorak (kranium) 
d. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak 
mutlak ada contohnya pada katak 
2.2.2 Ciri-ciri Khusus Hewan Vertebrata 
Adapun ciri khusus yang dimiliki oleh hewan vertebrata adalah sebagai 
berikut: 
a. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon 
untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh 
b. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang 
c. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin 
sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal) 
d. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan 
insang operculum 
e. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang 
terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang 
f. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian 
dalam) 
g. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar 
kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel 
sperma.
2.3 Contoh Respirasi Hewan Vertebrata 
2.3.1 Sistem Respirasi Pada Aves (Burung) 
Burung adalah hewan berdarah panas, sama seperti mamalia ,sehingga suhu 
pada tubuh burung bersifat stabil. Karena burung memiliki reseptor 
pada bagian otak yang dapat mengatur suhu tubuh, sehingga burung dapat 
melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda . 
Burung menggunakan paru-paru dan pundi hawa (pundi-pundi udara) sebagai 
alat pernafasanya. Burung memiliki dua lubang hidung, yaitu : 
a. Lubang hidung luar terletak pada pangkal paruh bagian atas 
b. Lubang hidung dalam terletak pada langit- langit rongga mulut 
Trakea pada burung sama seperti pada manusia yaitu berupa tulang rawan yang 
berbentuk cincin-cincin . trakea bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. 
Bronkus kanan dan kiri merupakan penghubung siring dengan paru-paru. 
Didalam siring terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar 
menghasilkan suara. Burung memiliki sepasang paru-paru yang menempel pada 
dinding bagian dalam . Paru –paru sendiri terbungkus oleh selaput paru-paru 
(pluera) yang berhubungan dengan pundi-pundi hawa. Paru-paru burung tidak 
memiliki alveolus ,sebagai ganti fungsinya adalah parabronki (Pembuluh kapiler 
yang berdampingan dengan kapiler darah). Selain itu burung juga tidak memiliki 
diafragma sehingga dalam pergerakan paru-paru (inhale-exhale) dibantu oleh 
rongga seluruh tubuh. 
Fungsi pundi-pundi hawa pada burung : 
1. untuk bernapas saat terbang 
2. memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring 
3. mencegah kedinginan dengan menyelubungi organ dalam dengan rongga 
udara 
4. mengurangi hilangnya panas tubuh 
5. memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh (berguna saat berenang)
Pundi-pundi hawa pada burung berjumlah sembilan yaitu : 
1. 2 kantong di leher (servikal) 
2. 1 kantong di antara tulang selangka (korakoid/interclavicular) 
3. 2 kantong di dada depan (toraks anterior) 
4. 2 kantong di dada belakang (toraks posterior) 
5. 2 kantong di perut (abdominal) 
Mekanisme pernafasan burung sebagai berikut : 
a. Pernafasan burung saat tidak terbang 
Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada 
membesar – tekanan mengecil – udara akan masuk melalui saluran 
pernapasan. Saat inilah sebagian oksigen masuk ke paru-paru dan 
O2berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara dilanjutkan masuk 
ke dalam katong-kantong udara. 
Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada 
mengecil – tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan 
udara dalam kantong-kantong hawa bersama-sama keluar melalui paru-paru. 
Pada saat melewati alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus,
dan darah melepas CO2. Dengan demikian, pertukaran gas CO2 dan 
O2 dapatberlangsung saat inspirasi dan ekspirasi. 
b. Pernafasan burung saat terbang 
Pundi hawa sangat berperan pentng ketika burung mulai terbang, dikarenakan 
urung yang terbang tidak dapat menggerakan tulang rusuknya,sehingga pundi 
hawalah yang dipergunakan oleh burung untuk bernafas. Inspirasi dan 
ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa. 
Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid 
terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke 
pundi hawa ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru 
akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. 
Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak 
terjepit, sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga 
udara mengalir keluar dari kantong hawa melewati paru-parusehingga terjadilah 
ekspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. 
Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat 
terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat 
inspirasi dan ekspirasi. 
2.3.2 Sistem Pernafasan Pada Amphibi (Katak) 
Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut 
dalam air. Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan 
insang dalam. Setelah dewasa, katak bernapas menggunakan selaput rongga 
mulut, paru-paru, dan kulit. 
Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan 
banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan 
rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup, sehingga
udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga 
mulut yang tipis. 
Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit katak 
tipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan 
dengan kulit berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. 
Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut melalui vena kulit 
paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke 
seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan 
dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui 
arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian, pertukaran 
oksigen dan karbon dioksida terjadi di kulit. 
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi dijelaskan seperti berikut. 
1) Fase inspirasi katak 
Fase inspirasi terjadi bila otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga 
mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung). 
Setelah itu, koane menutup, otot submandibularis dan otot geniohioideus 
berkontraksi, sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut 
mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru 
terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam 
kapiler dinding paru-paru, dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke 
lingkungan. 
2) Fase ekspirasi katak 
Mekanisme ekspirasi terjadi setelah pertukaran gas di dalam paru-paru, 
otot rahang bawah mengendur atau berelaksasi, sementara otot perut dan 
sternohioideus berkontraksi. Hal ini mengakibatkan paru-paru mengecil, 
sehingga udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. 
Selanjutnya koane membuka, sedangkan celah tekak menutup, sehingga 
terjadi kontraksi otot rahang bawah yang diikuti berkontraksinya otot
geniohioideus. Akibatnya, rongga mulut mengecil dan udara yang kaya karbon 
dioksida terdorong keluar melalui koane. 
2.4 Pengertian Hewan Invertebrata 
Hewan invertebrata adalah golongan hewan yang tidak memiliki tulang 
belakang. Berasal dari bahasa latin yaitu in = tanpa ,dan vertebrae = bertulang 
belakang. Pada umumnya hewan ini memiliki struktur morfologi, sistem 
pernafasan dan sistem peredaran darah yang lebih sederhana dari hewan 
vertebrata. 
Hewan invertebrata terdiri atas beberapa filum sebagai berikut : 
a. Porifera 
b. Cnidaria 
c. Molusca 
d. Platyhelminthes 
e. Annelida 
f. Arthropoda 
g. Nemathehelminthes 
h. Echinidermata 
2.5 Ciri-ciri Hewan Invertebrata 
a. Tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuhnya 
b. Sebagian besar tubuhnya tersusun atas protein struktural kolagen 
c. Memakan bahan organik yang terurai 
2.6 Contoh Pernafasan Pada Hewan Invertebrata 
2.6.1 Sistem Pernafasan pada Porifera 
Tubuh hewan filum Porifera tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan 
yang sangat sederhana. Hewan ini banyak ditemukan di pantai atau di laut
porifera tidak memiliki alat pernapasan khusus. Udra pernapasan 
berlangsung di sel-sel permukaan tubuh atau sel-sel leher yang 
bersentuhan dengan air. Oksigen yang diambil oleh porifera berasal dari 
oksigen yang terlarut di dalam iar. Hewan filum Cnidaria yang meliputi 
golongan hewan karang, ubur-ubur, hydra, dan anemone laut, tubuhnya 
tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan. Cnidaria tidak memili alat 
pernapasan yang lengkap atau khusus. Sel-sel di bagian permukaan 
tubuhya dapat melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. 
2.6.2 Sistem Pernafasan pada Belalang 
Belalng bernafas menggunakan trakea yang mana didalamnya terdapat 
spirakel (pembluh trakea) dan trakeolus,Spirakel atau stigma merupakan 
jalan keluar masuknya udara dari dan ke dalam sistem trakea, terdapat 
di kerangka luar (eksoskeleton), berbentuk pembuluh silindris yang 
berlapis zat kitin, terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh, dan 
merupakan tempat bermuaranya pembuluh trakea. Pada umumnya spirakel 
terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga 
beristirahat. Udara masuk melalui empat pasang spirakel depan dan keluar 
melalui enam pasang spirakel belakang. Oksigen dari luar masuk lewat 
spirakel, kemudian menuju pembuluh-pembuluh trakea, selanjutnya 
pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut 
trakeolus. Dengan demikian, oksigen dapat mencapai 
seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. 
Sistem respirasi pada belalang
Mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut (abdomen). Ketika 
otot perut (abdomen) berelaksasi, volume trakea normal sehingga udara 
masuk. Sebaliknya, ketika otot abdomen berkontraksi, volume trakea mengecil 
sehingga udara keluar. Jalur yang dilalui udara pernapasan,yaitu : 
Udara dari luar → stigma/spirakel → saluran/pembuluh trakea → trakeolus → 
jaringan tubuh. Jadi, sistem trakea berfungsi 
mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, serta 
sebaliknya mengangkut CO2 hasil pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh. 
Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari 
makanan dan bukan untuk mengangkut udara pernapasan. 
3.6.3 Sistem pernafasan pada Echinodermata (Bintang Laut) 
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri). Echinodermata 
adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air 
tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: 
kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral 
(terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang 
berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup 
Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. 
a.Ciri-ciri Echinodermata 
1. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial 
2. Bentuk tubuh larvanya adalah simetris bilateral 
3. Kulitnya terdiri atas lempeng- lempeng kapur dan duri-duri kecil pada 
permukaannya 
4. Merupakan hewan pemakan sampah laut 
5. Pergerakannya dengan sistem ambulakral 
6. Saluran pencernaan masih sederhana 
7. Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang ke arah radial. 
b. Sistem Pernafasan dan Ekskresi 
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae 
(Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan
ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi 
pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis 
Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa 
metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh 
amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya 
dilepas ke luar tubuh.
BAB III 
KESIMPULAN 
1. Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang 
belakang,sedangkan invertebrata adalah golongan hewan yang tidak 
bertulang belakang 
2. Struktur morfologi dan fisiologi pada hewan vertebrata lebih sempurna 
dibandingkan dengan hewan invertebrata 
3. Burung bernafas menggunakan paru-paru dan pundi hawa 
4. Pada setiap jenis makhluk hidup memiliki sistem pernafasan yang 
berbeda 
5. Pada burung terbang menggunakan pundi hawa sebagai alat pernafasan 
6. Katak dewasa menggunakan paru-paru sebagai alat respirasi. 
7. Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal 
branchiae (Papulae).
DAFTAR PUSTAKA 
Campbell,2008, Biologi, edisi kedelapan jilid 3, Erlangga, Jakarta. 
Francis J. Ryan, 1997. Bintang laut dan echinodermata yang lain. Jakarta: 
Gramedia 
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-pernapasan-pada-hewan. 
html 
http://www.materisekolah.com/sistem-pernapasan-pada-hewan-invertebrata 
http://www.pustakasekolah.com/sistem-pernapasan-pada-berbagai-hewan.html

More Related Content

What's hot

3up 5 prinsip
3up 5 prinsip3up 5 prinsip
3up 5 prinsipHusnul I
 
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi MamaliaMakalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi MamaliaNur Aini
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanFisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanIka Ariyunita
 
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...ZainulHasan13
 
Makhluk hidup 2
Makhluk hidup 2Makhluk hidup 2
Makhluk hidup 2PhayShared
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaUNIB
 
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA.pptx
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA.pptxMAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA.pptx
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA.pptxRatna193127
 
Bahan ajar unsur-senyawa-campuran
Bahan ajar unsur-senyawa-campuranBahan ajar unsur-senyawa-campuran
Bahan ajar unsur-senyawa-campuranHerman Mursito
 
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaBab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
 
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGYCoelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGYJacqueline Celine
 
Ruang Lingkup Biologi ppt
Ruang Lingkup Biologi pptRuang Lingkup Biologi ppt
Ruang Lingkup Biologi pptSlidestock
 
Ppt alat indera pada manusia
Ppt alat indera pada manusiaPpt alat indera pada manusia
Ppt alat indera pada manusiaRiski Widiana
 

What's hot (20)

Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
3up 5 prinsip
3up 5 prinsip3up 5 prinsip
3up 5 prinsip
 
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi MamaliaMakalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
 
Gaya dan gerak
Gaya dan gerakGaya dan gerak
Gaya dan gerak
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanFisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
 
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
 
Biologi : aves
Biologi :   avesBiologi :   aves
Biologi : aves
 
Makhluk hidup 2
Makhluk hidup 2Makhluk hidup 2
Makhluk hidup 2
 
Adaptasi makhluk hidup
Adaptasi makhluk hidupAdaptasi makhluk hidup
Adaptasi makhluk hidup
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA.pptx
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA.pptxMAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA.pptx
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA.pptx
 
Bahan ajar unsur-senyawa-campuran
Bahan ajar unsur-senyawa-campuranBahan ajar unsur-senyawa-campuran
Bahan ajar unsur-senyawa-campuran
 
PPT ANIMALIA
PPT ANIMALIAPPT ANIMALIA
PPT ANIMALIA
 
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaBab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
 
PPT INVERTEBRATA
PPT INVERTEBRATAPPT INVERTEBRATA
PPT INVERTEBRATA
 
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGYCoelenterata Kelas 10 BIOLOGY
Coelenterata Kelas 10 BIOLOGY
 
Ruang Lingkup Biologi ppt
Ruang Lingkup Biologi pptRuang Lingkup Biologi ppt
Ruang Lingkup Biologi ppt
 
Ppt alat indera pada manusia
Ppt alat indera pada manusiaPpt alat indera pada manusia
Ppt alat indera pada manusia
 
Bab 8 chordata
Bab 8 chordataBab 8 chordata
Bab 8 chordata
 
Sistem Sekresi.ppt
Sistem Sekresi.pptSistem Sekresi.ppt
Sistem Sekresi.ppt
 

Similar to 240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata

Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiOperator Warnet Vast Raha
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiOperator Warnet Vast Raha
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiOperator Warnet Vast Raha
 
Biologi vertebrata
Biologi vertebrata Biologi vertebrata
Biologi vertebrata Siti Dewi
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasanTata Jezuz
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasanTata Jezuz
 
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhan
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhanSistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhan
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhanchristianaitasiboro
 
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhan
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhanSistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhan
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhanchristianaitasiboro
 
Kelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewanKelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewanUNIB
 

Similar to 240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata (20)

Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Aves
AvesAves
Aves
 
sistem pernapasan
sistem pernapasansistem pernapasan
sistem pernapasan
 
T2 s1p1
T2 s1p1T2 s1p1
T2 s1p1
 
Biologi vertebrata
Biologi vertebrata Biologi vertebrata
Biologi vertebrata
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
229131544 sistem-pernapasan
229131544 sistem-pernapasan229131544 sistem-pernapasan
229131544 sistem-pernapasan
 
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhan
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhanSistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhan
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhan
 
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhan
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhanSistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhan
Sistem pernapasan manusia,hewan dan tumbuhan
 
Sistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewanSistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewan
 
Kelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewanKelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewan
 

Recently uploaded

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 

Recently uploaded (20)

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 

240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata

  • 1. MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati 1317021068 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2013/2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bernafas adalah hal yang harus terus menerus dilakukan oleh mahkluk hidup baik tumbuhan, manusia, maupun hewan agar dapat melanjutkan hidup . Pernapasan adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam tubuh . Alat pernafasan pada setiap jenis mahkluk hidup pun berbeda tergantung pada habitat yang mahkluk hidup tempati atau menyesuaikan habitat nya. Seperti halnya pada hewan meiliki berbagai macam saluran pernafasan seperti paru-paru yang dimiliki oleh mamalia,reptilia, amphibi , Cacing (Annelida) dan Amphibia memiliki kulit yang berfungsi juga sebagai tempat pertukaran gas. Ikan mengambil oksigen yang berada di lingkungannya (air) dengan menggunakan sistem insang. Sebagian besar Arthropoda, terutama serangga, telah memiliki sistem saluran pernapasan. Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap mekanisme pernapasan yang dimiliki oleh setiap makhluk. Pada bidang biologi terdapat ilmu yang mempelajari tentang hewan , didalamnya hewan berdasarkan ada atau tidak ada tulang belakangnya dibagi menjadi dua yaitu vertebrata da invertebrata. Pada hewan vertebrata dan invertebrata memiliki saluran pernafasan yang berbeda . dengan adanya keanekaragaman yang terjadi pada hewan dan dengan seiring perkembangan ilmu pengetahuan maka sangat pentinglah bagi kita untuk mempelajari dan membahas tentang saluran pernafasan pada hewan yang sering disebut juga dengan sistem respirasi pada laporan kali ini.
  • 3. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan vertebrata dan invertebrata 2. Bagaimana ciri-ciri vertebrata dan invertebrata? 3. Apa saja contoh dari vertebrata dan invertebrata? 4. Bagaimana sistem respirasinya? 1.3 Tujuan Dari rumusan masalah diatas dapat ditentukan tujuanya sebagai berikut : 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan vertebrata dan invertebrata 2. Mengetahui bagaimana ciri-ciri vertebrata dan invertebrata 3. Dapat memberikan contoh dari vertebrata dan invertebrata 4. Dapat mengetahui sistem respirasi pada berbagai macam hewan
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Hewan Vertebrata Hewan vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang sejati. Vertebrata juga merupakan subfilum di dalam Filum Chrodata. Jadi, kata “vertebrata” juga merupakan salah satu kategori takson. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae). Hewan vertebrata berukuran lebih besar dan lebih sempurna dibandingkan dengan hewan invertebrata. Kebanyakan hewan vertebrata memiliki sistem saraf yang lebih baik, yang membuat mereka lebih pintar. Vertebrata dibagi atas beberapa kelas yaitu : a. Kelas Aves (Burung) b. Kelas Reptilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap) c. Kelas Amphibia (Latin amphi = dua, bia = hidup) d. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui) e. Kelas Pisces (Ikan)
  • 5. 2.2 Ciri-ciri Hewan Vewan Vertebrata 2.2.1 Ciri-ciri Umum Hewan Vertebrata a. Memiliki tulang belakang terentang sampai ke bagian ekor b. tubuh memiliki tipe simetris bilateral c. pada bagian otak dilindungi oleh tulang tengkorak (kranium) d. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak 2.2.2 Ciri-ciri Khusus Hewan Vertebrata Adapun ciri khusus yang dimiliki oleh hewan vertebrata adalah sebagai berikut: a. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh b. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang c. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal) d. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum e. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang f. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam) g. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.
  • 6. 2.3 Contoh Respirasi Hewan Vertebrata 2.3.1 Sistem Respirasi Pada Aves (Burung) Burung adalah hewan berdarah panas, sama seperti mamalia ,sehingga suhu pada tubuh burung bersifat stabil. Karena burung memiliki reseptor pada bagian otak yang dapat mengatur suhu tubuh, sehingga burung dapat melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda . Burung menggunakan paru-paru dan pundi hawa (pundi-pundi udara) sebagai alat pernafasanya. Burung memiliki dua lubang hidung, yaitu : a. Lubang hidung luar terletak pada pangkal paruh bagian atas b. Lubang hidung dalam terletak pada langit- langit rongga mulut Trakea pada burung sama seperti pada manusia yaitu berupa tulang rawan yang berbentuk cincin-cincin . trakea bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Bronkus kanan dan kiri merupakan penghubung siring dengan paru-paru. Didalam siring terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar menghasilkan suara. Burung memiliki sepasang paru-paru yang menempel pada dinding bagian dalam . Paru –paru sendiri terbungkus oleh selaput paru-paru (pluera) yang berhubungan dengan pundi-pundi hawa. Paru-paru burung tidak memiliki alveolus ,sebagai ganti fungsinya adalah parabronki (Pembuluh kapiler yang berdampingan dengan kapiler darah). Selain itu burung juga tidak memiliki diafragma sehingga dalam pergerakan paru-paru (inhale-exhale) dibantu oleh rongga seluruh tubuh. Fungsi pundi-pundi hawa pada burung : 1. untuk bernapas saat terbang 2. memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring 3. mencegah kedinginan dengan menyelubungi organ dalam dengan rongga udara 4. mengurangi hilangnya panas tubuh 5. memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh (berguna saat berenang)
  • 7. Pundi-pundi hawa pada burung berjumlah sembilan yaitu : 1. 2 kantong di leher (servikal) 2. 1 kantong di antara tulang selangka (korakoid/interclavicular) 3. 2 kantong di dada depan (toraks anterior) 4. 2 kantong di dada belakang (toraks posterior) 5. 2 kantong di perut (abdominal) Mekanisme pernafasan burung sebagai berikut : a. Pernafasan burung saat tidak terbang Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada membesar – tekanan mengecil – udara akan masuk melalui saluran pernapasan. Saat inilah sebagian oksigen masuk ke paru-paru dan O2berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udara. Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada mengecil – tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-kantong hawa bersama-sama keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus,
  • 8. dan darah melepas CO2. Dengan demikian, pertukaran gas CO2 dan O2 dapatberlangsung saat inspirasi dan ekspirasi. b. Pernafasan burung saat terbang Pundi hawa sangat berperan pentng ketika burung mulai terbang, dikarenakan urung yang terbang tidak dapat menggerakan tulang rusuknya,sehingga pundi hawalah yang dipergunakan oleh burung untuk bernafas. Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa. Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit, sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir keluar dari kantong hawa melewati paru-parusehingga terjadilah ekspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi. 2.3.2 Sistem Pernafasan Pada Amphibi (Katak) Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut dalam air. Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan insang dalam. Setelah dewasa, katak bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup, sehingga
  • 9. udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit katak tipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di kulit. Mekanisme inspirasi dan ekspirasi dijelaskan seperti berikut. 1) Fase inspirasi katak Fase inspirasi terjadi bila otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung). Setelah itu, koane menutup, otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi, sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru, dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. 2) Fase ekspirasi katak Mekanisme ekspirasi terjadi setelah pertukaran gas di dalam paru-paru, otot rahang bawah mengendur atau berelaksasi, sementara otot perut dan sternohioideus berkontraksi. Hal ini mengakibatkan paru-paru mengecil, sehingga udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Selanjutnya koane membuka, sedangkan celah tekak menutup, sehingga terjadi kontraksi otot rahang bawah yang diikuti berkontraksinya otot
  • 10. geniohioideus. Akibatnya, rongga mulut mengecil dan udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui koane. 2.4 Pengertian Hewan Invertebrata Hewan invertebrata adalah golongan hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Berasal dari bahasa latin yaitu in = tanpa ,dan vertebrae = bertulang belakang. Pada umumnya hewan ini memiliki struktur morfologi, sistem pernafasan dan sistem peredaran darah yang lebih sederhana dari hewan vertebrata. Hewan invertebrata terdiri atas beberapa filum sebagai berikut : a. Porifera b. Cnidaria c. Molusca d. Platyhelminthes e. Annelida f. Arthropoda g. Nemathehelminthes h. Echinidermata 2.5 Ciri-ciri Hewan Invertebrata a. Tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuhnya b. Sebagian besar tubuhnya tersusun atas protein struktural kolagen c. Memakan bahan organik yang terurai 2.6 Contoh Pernafasan Pada Hewan Invertebrata 2.6.1 Sistem Pernafasan pada Porifera Tubuh hewan filum Porifera tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan yang sangat sederhana. Hewan ini banyak ditemukan di pantai atau di laut
  • 11. porifera tidak memiliki alat pernapasan khusus. Udra pernapasan berlangsung di sel-sel permukaan tubuh atau sel-sel leher yang bersentuhan dengan air. Oksigen yang diambil oleh porifera berasal dari oksigen yang terlarut di dalam iar. Hewan filum Cnidaria yang meliputi golongan hewan karang, ubur-ubur, hydra, dan anemone laut, tubuhnya tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan. Cnidaria tidak memili alat pernapasan yang lengkap atau khusus. Sel-sel di bagian permukaan tubuhya dapat melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. 2.6.2 Sistem Pernafasan pada Belalang Belalng bernafas menggunakan trakea yang mana didalamnya terdapat spirakel (pembluh trakea) dan trakeolus,Spirakel atau stigma merupakan jalan keluar masuknya udara dari dan ke dalam sistem trakea, terdapat di kerangka luar (eksoskeleton), berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh, dan merupakan tempat bermuaranya pembuluh trakea. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat. Udara masuk melalui empat pasang spirakel depan dan keluar melalui enam pasang spirakel belakang. Oksigen dari luar masuk lewat spirakel, kemudian menuju pembuluh-pembuluh trakea, selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus. Dengan demikian, oksigen dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Sistem respirasi pada belalang
  • 12. Mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut (abdomen). Ketika otot perut (abdomen) berelaksasi, volume trakea normal sehingga udara masuk. Sebaliknya, ketika otot abdomen berkontraksi, volume trakea mengecil sehingga udara keluar. Jalur yang dilalui udara pernapasan,yaitu : Udara dari luar → stigma/spirakel → saluran/pembuluh trakea → trakeolus → jaringan tubuh. Jadi, sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, serta sebaliknya mengangkut CO2 hasil pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut udara pernapasan. 3.6.3 Sistem pernafasan pada Echinodermata (Bintang Laut) Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri). Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. a.Ciri-ciri Echinodermata 1. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial 2. Bentuk tubuh larvanya adalah simetris bilateral 3. Kulitnya terdiri atas lempeng- lempeng kapur dan duri-duri kecil pada permukaannya 4. Merupakan hewan pemakan sampah laut 5. Pergerakannya dengan sistem ambulakral 6. Saluran pencernaan masih sederhana 7. Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang ke arah radial. b. Sistem Pernafasan dan Ekskresi Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan
  • 13. ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
  • 14. BAB III KESIMPULAN 1. Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang,sedangkan invertebrata adalah golongan hewan yang tidak bertulang belakang 2. Struktur morfologi dan fisiologi pada hewan vertebrata lebih sempurna dibandingkan dengan hewan invertebrata 3. Burung bernafas menggunakan paru-paru dan pundi hawa 4. Pada setiap jenis makhluk hidup memiliki sistem pernafasan yang berbeda 5. Pada burung terbang menggunakan pundi hawa sebagai alat pernafasan 6. Katak dewasa menggunakan paru-paru sebagai alat respirasi. 7. Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae).
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Campbell,2008, Biologi, edisi kedelapan jilid 3, Erlangga, Jakarta. Francis J. Ryan, 1997. Bintang laut dan echinodermata yang lain. Jakarta: Gramedia http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-pernapasan-pada-hewan. html http://www.materisekolah.com/sistem-pernapasan-pada-hewan-invertebrata http://www.pustakasekolah.com/sistem-pernapasan-pada-berbagai-hewan.html