adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI GIZI-ANEMIA
1. PUBLIKASI KARYA ILMIAH
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI DAN DAYA TERIMA PADA
REMAJA PUTRI
Naskah Publikasi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Gizi
Disusun Oleh:
RATNA ARDITYA TRI ASTUTI
J 310 110 109
PROGRAM STUDI ILMU GIZI JENJANG S1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
2. 7i I
HALAi.IAN PERSETUJUAN
Judul Penelitian : Efektivitas penggunaan Media Komik rerhadap
Peningkatan Pengetahuan Gizi dan Daya Terima
Pada Remaja Putri
Nama Mahasiswa : Ratna Arditya TriAstuti
Nomor lnduk Mahasiswa : J 310 110 109
Telah disetujuioleh Pembimbing skripsi program studi llmu GiziJenjang s1
Fakultas llmu Kesehatan universitas Muhammadiyah surakarta
Pada tanggal9 Juli2015 dan tayak untuk dipublikasikan
Surakarta, 9 Juli2015
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi llmu Gizi Fakultas llmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
I
AA^
Nl ](/NIDN : 7 44ft6-2312-t 301
3. *r
SURAT PERNYAJAAN PUBLTKAS| KARYA tLt$tAH
€
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama : RATNA ARDtryA TRt ASTUTI
NIM : J310 110109
Fakultas/Jurusan : FIK / llmu Gizi Jenjang Sl
Jenis : Skripsi
Judulskripsi : EFEKTIvITAS PENGGUNAAN MEDTA KOMIK
TERHADAP PENINGI<ATAN PENGETAHUAN
, G'ZI DAN DAYA TERIMA PADA REMAJA
PUTRI
Dengan inisaya menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Ferpustakaan uMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demipengembangan itmu pengetahuan
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serla
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan uMS, tanpa pertru rnerninta rjin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulislpencipta
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secam pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukkum yang timbul
atas pelanggaran hak cipta dahm karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya huat dengan sesungguhnya dan semoga dapato
digunakan sebagaimana semes{inya.
Surakarta, 3 Agustus 201 5
Yang Menyatakan,
.M+, a-
RATNAARDIVA TRl ASTUTI
4. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN
PENGETAHUAN GIZI DAN DAYA TERIMA PADA REMAJA PUTRI
Ratna Arditya T.A (J 310 110 109)
Pembimbing : Siti Zulaekah, A., M.Si
Yuli Kusumawati, SKM., M.Kes (Epid)
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pol I Pabelan Surakarta 57102
Email : ratnaarditya@yahoo.com
ABSTRACT
THE EFFECT OF USING COMICS MEDIA TO THE INCERASE ON NUTRITION
KNOWLEDGE AND ACCEPTANCE LEVEL IN ADOLESCENCE GIRLS
Background : The prevalence of anemia in adolescents girls was high. One of the
solution that can be done is to increase knowledge about nutrition. The previous
survey on June 2014 in SMP Muhammadiyah Surakarta shows that 15,6%
knowledge level was low.
Objective : To assess the effect of using comic to the incrase on nutrition knowledge
and acceptance level in adolescence girls.
Research Metods : This research was a quasy experimental study with pretest
posttest control group. This research had 94 participated respondents, divided into
three groups: the nutrition education using comic with 31 respondents, the control
group that did not receive comic of 31 respondents and acceptance level group of 32
respondents. The acceptance level media using post test only design. Knowledge of
anemia in both groups was based on the pretest and posttest scores.
Results : statistically, there was significant difference in knowledge before and after
intervention (p=0,000) but there was no significant difference in increasing
knowledge of anemia between the group that received nutrition education using
comic and control group (p=0,567). The acceptance group showed that 50%
adolescence girls was quite fond of comic.
Conclusion :Nutrition education using comic improved knowledge of anemia but
there was not significant difference in knowledge of anemia in both groups. Half of
respondents stated that they fond of the comic used in this research.
Keywords : anemia, acceptance level, comic media, nutrition education.
Reference : 51 : 1992-2013
5. 2
PENDAHULUAN
Anemia pada remaja adalah
suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin dalam darah lebih rendah
dari nilai ambang batas normal.
Berdasarkan Riskesdas 2013
dilaporkan sebanyak 21,7%
masyarakat Indonesia mengalami
anemia. Pada kelompok umur 5-14
tahun prevalensi anemia sebesar
26,4%. Sedangkan pada kelompok
umur 15-24 tahun sebesar 18,4%.
Faktor utama penyebab anemia
adalah asupan zat besi yang kurang.
Selain itu, penyebab anemia yang lain
adalah gaya hidup seperti merokok,
konsumsi alkohol, kebiasaan sarapan
pagi, sosial ekonomi dan demografi,
pendidikan, jenis kelamin, umur dan
wilayah (ILSI Europe, 2000).
Salah satu upaya yang bisa
dilakukan untuk mengatasi anemia
pada remaja adalah dengan
meningkatkan pengetahuan tentang
gizi. Permaesih (2003) menyatakan
bahwa pengetahuan dan praktek gizi
remaja yang rendah tercermin dari
perilaku menyimpang dalam
kebiasaan memilih makanan. Survey
pendahuluan dilaksanakan pada bulan
Juni tahun 2014 di tujuh SMP
Muhammadiyah Surakarta. Setiap
sekolah diambil 10 orang sampel yang
semuanya siswi putri dan diminta
untuk mengerjakan kuesioner yang
telah dipersiapkan sebelumnya.
Berdasarkan hasil survey tersebut
diketahui bahwa 84,4% siswi memiliki
skor pengetahuan sedang dan 15,6%
memiliki skor pengetahuan kurang
dengan nilai rata-rata 65,05.
Berdasarkan data tersebut perlu
dilakukan pendidikan gizi untuk
meningkatkan pengetahuan.
Metode dan media yang
digunakan dalam pendidikan gizi
mempengaruhi motivasi siswa dalam
menerima pesan. Wiroatmojo dan
Sasonoharjo (2002) menyatakan
bahwa masing-masing pancaindra
manusia memiliki karakteristik
tersendiri dalam daya serap
pembelajaran. Proses belajar
seseorang dengan menggunakan
penglihatan mencapai 82%,
pendengaran 11%, peraba 3,5%,
perasa 2,5%, dan penciuman 1%.
Salah satu media yang dapat
digunakan untuk pendidikan gizi
adalah komik karena komik dapat
meningkatkan minat baca seseorang.
Selain itu penyampaian pesan-pesan
gizi menggunakan media komik
diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan gizi secara signifikan.
Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
bagaimana efektivitas penggunaan
komik dalam peningkatan
pengetahuan gizi dan daya terima
terhadap media pendidikan yang
digunakan.
METODE
Jenis penelitian ini adalah quasy
eksperiment dengan rancangan
pretest post test. Sedangkan daya
terima terhadap media pendidikan gizi
menggunakan rancangan post test
only design. Lokasi peneltian ini
menggunakan 3 sekolah yaitu SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta sebagai
kelompok kontrol yang diberikan
pendidikan gizi tanoa media komik,
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
sebagai kelompok eksperimenyang
diberikan pendidikan gizi
menggunakan media komik, dan SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta sebagai
6. 3
kelompok daya terima. penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 17 Maret
2015 – 16 April 2015. Penentuan
sampel dilakukan secara cluster
random sampling berdasarkan kelas
dengan kriteria inklusi dan eksklusi
yang telah ditentukan sebelumnya.
Sampel dalam penelitian ini adalah
siswa putri kelas VIII dengan rincian
31 siswa untuk kelompok kontrol, 31
siswa untuk kelompok eksperimen
dan 32 siswa untuk kelompok daya
terima. sampel yang dipilih kemudian
diminta kesediaannya untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
Data pretest dan post test
kelompok kontrol dan eksperimen
diperoleh dari kuesioner pengetahuan
tentang anemia dengan jumlah soal
sebanyak 30. Kuesioner pengetahuan
tersebut diadopsi dan dimodifikasi dari
penelitian Zulaekah (2007) dan telah
diuji reliabilitasnya dengan nilai r-
0,719. Jika jawaban benar diberi nilai
1 dan jawaban salah diberi nilai 0.
Hasil skor pengetahuan kemudian
dikelompokkan menjadi tiga kategori
yaitu, pengetahuan baik jika jawaban
benar >80%, pengetahuan sedang 60-
80%, dan pengetahuan kurang jika
jawaban benar <60% (Khomsan,
2000). Sedangkan data daya terima
diperoleh dari kuesioner daya terima
dengan jumlah soal 13 pertanyaan.
Kuesioner tersebut diadopsi dari Ikada
(2010). Daya terima dinilai dari segi
materi yang disampaikan, cara
penyampaian materi, alur cerita, isi
cerita, ukuran huruf, gambar dalam
komik dan ukuran buku serta variasi
warna yang digunakan dalam komik.
Pengukuran daya terima dilakukan
dengan cara pemberian kuesioner
kepada responden. Hasil skoring daya
terima kemudian dipersentasekan
untuk menyimpulkan tingkat kesukaan
responden. Tingkat kesukaan
responden dapat dikategorikan
menjadi 4 yaitu, <40% tidak menyukai
media yang digunakan, 40-60%
kurang menyukai, 60-80% cukup
menyukai, dan >80% sangat
menyukai media pendidikan yang
digunakan (Ikada, 2010).
Analisis bivariat digunakan
untuk mengetahui pengaruh
pendidikan gizi menggunakan media
komik terhadap peningkatan
pengetahuan anemia pada remaja
putri. Data dianalisis menggunakan
program SPSS 16.0. Sebelum
dilakukan analisis bivariat, variabel
diuji terlebih dahulu kenormalannya
dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Data
yang berdistribusi normal adalah nilai
pengetahuan anemia pretest dan post
test kelompok kontrol, selanjutnya
data tersebut dianalisis menggunakan
Paired Samples T-Test. Data nilai
pengetahuan anemia post test pada
kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol berdistribusi normal yang
selanjutnya dianalisis menggunakan
uji Independent Sampels T-Test.
Sedangkan data yang berdistribusi
tidak normal adalah nilai pengetahuan
anemia pretest dan post test
kelompok kontrol, selanjutnya data
tersebut dianalisis menggunakan uji
Wilcoxon Signed Rank test. Data nilai
pengetahuan pretest pada kelompok
kontrol dan eksperimen dianalisis
menggunakan uji Mann Whitney Test.
Daya terima terhadap media
pendidikan gizi yang digunakan
dianalisis secara deskriptif.
7. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Sekolah
Sekolah yang menjadi tempat
penelitian adalah SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta, SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta, dan
SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.
Ketiga sekolah tersebut merupakan
sekolah swasta dibawah naungan
yayasan Muhammadiyah cabang
Surakarta. SMP Muhammadiyah 1
dan SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
terakreditasi A, sedangkan SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta
terakreditasi B.
Karakteristik Sampel
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah siswa putri kelas
VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta,
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta,
dan SMP Muhammadiyah 8
Surakarta. Karakteristik sampel dilihat
berdasarkan usia pada setiap
kelompok.
Tabel 1.
Deskripsi Usia Remaja Putri pada Setiap Kelompok
Umur
(Tahun)
Kelompok
Kontrol
(Ceramah tanpa
media)
n=31 remaja putrid
Eksperimen
(Ceramah menggunakan
media komik)
n=31 remaja putrid
Daya Terima
n=32 remaja putri
12 tahun
13 tahun
14 tahun
15 tahun
0 (0%)
16 (51,6%)
14 (45,2%)
1 (3,2)
0 (0%)
1 (3,2%)
25 (80,6%)
5 (16,1%)
1 (3,1%)
9 (28,1%)
17 (53,1%)
5 (15,6%)
Berdasarkan Tabel 1 usia
sampel pada penelitian berada pada
kisaran 12-15 tahun. Usia minimum
sampel adalah 12 tahun dan usia
maksimum adalah 15 tahun. Sebagian
besar sampel pada kelompok
eksperimen, dan daya terima berusia
14 tahun yaitu masing-masing 80,6%
dan 53,1 %. Sedangkan pada
kelompok kontrol sebagian besar
sampel berusia 13 tahun dan usia
rata-rata seluruh sampel adalah 13,81
± 0,64.
Karakteristik Keluarga
Karakterstik keluarga pada
penelitian ini dapat dilihat dari
pekerjaan orang tua dan tingkat
pendapatan keluarga berdasarkan
UMK (Upah Minimum Kerja) perbulan
di Surakarta pada tahun 2015.
8. 5
Tabel 2.
Deskripsi Karakteristik Keluarga Remaja Putri pada Setiap Kelompok
Variabel
Kelompok
Kontrol
(Ceramah
tanpa media)
n=31 remaja
putri
Eksperimen
(Ceramah
menggunakan
media komik)
n=31 remaja
putrid
Daya Terima
n=32 remaja
putri
Pekerjaan Ayah
Guru
PNS/Polri
Karyawan pabrik/swasta
Pedagang
Buruh bangunan
Lain-lain
2 (6,5%)
0 (0%)
17 (54,8%)
4 (12,9%)
4 (12,9)
4 (12,9%)
2 (6,5%)
2 (6,5%)
11 (35,5%)
7 (22,6%)
0 (0%)
9 (29%)
2 (6,2%)
1 (3,1%)
12 (37,5%)
9 (28,1)
0 (0%)
8 (25%)
Pekerjaan Ibu
Guru
PNS/Polri
Karyawan pabrik/swasta
Pedagang
Lain-lain
Tidak Bekerja (IRT)
1 (2,8%)
0 (0%)
9 (25%)
7 (19,4%)
2 (5,6%)
17 (47,2%)
2 (6,5%)
3 (9,7%)
1 (3,2%)
4 (12,9%)
2 (6,5%)
19 (61,3%)
2 (6,2%)
0 (0%)
9 (28,15)
6 (18,8%)
4 (12,5%)
11 (34,4%)
Tingkat Pendapatan (UMK)
Sesuai UMK
Tidak sesuai UMK
14 (45,2%)
17 (54,8%)
27 (87,1%)
4 (12,9%)
20 (62,5%)
12 (37,3%)
Secara umum pekerjaan orang
tua pada ketiga kelompok adalah
guru, PNS/Polri, karyawan
pabrik/swasta, pedagang, buruh
bangunan, tidak bekerja (IRT), dan
lain-lain (sopir, wiraswasta, serabutan,
tukang parkir). Sebagian besar
pekerjaan ayah pada kelompok
kontrol, eksperimen, dan daya terima
adalah karyawan pabrik/swasta
dengan prevalensi masing-masing
sebesar 54,8%, 35,5% dan 37,5%.
Sedangkan pekerjaan ibu pada
kelompok kontrol, eksperimen, dan
daya terima sebagian besar adalah
sebagai ibu rumah tangga (IRT)
dengan prevalensi masing-masing
kelompok sebesar 47,2%, 61,3%, dan
34,4%. Tingkat pendapatan keluarga
pada kelompok eksperimen dan daya
terima sebagian besar sudah sesuai
dengan UMK (Upah Minimum Kerja)
Kota Surakarta tahun 2015 yakni
87,1% dan 62,5%, sedangkan pada
kelompok kontrol sebagian besar
yakni 54,8% tidak sesuai dengan
UMK.
9. 6
Tabel 3.
Deskripsi Pendapatan Keluarga Berdasarkan UMK (Upah Minimum Kerja)
Kelompok
Minimal
(Rp)
Maksimal
(Rp)
Rata-rata
(Rp)
SD
Kontrol 480.000 6.000.000 1.530.000 1.149.400
Eksperimen 1000.000 5000.000 2.393.500 1.254.500
Daya Terima 400.000 5.000.000 1.535.100 915.090
Pendapatan keluarga
berdasarkan UMK (Upah Minimum
Kerja) perbulan di Kota Surakarta
tahun 2015 adalah Rp 1.222.400,00.
Berdasarkan Tabel 10 pendapatan
rata-rata keluarga yang diperoleh
pada kelompok eksperimen dan daya
terima masing-masing sebesar Rp
2.393.500,00 ± Rp 1.254.500,00 dan
Rp 1.535.100,00 ± Rp 915.090
sedangkan pada kelompok kontrol
pendapatan rata-rata keluarga
sebesar Rp 1.530.000,00 ± Rp
1.149.400.
Tabel 4.
Distribusi Tingkat Pengetahuan Anemia Remaja Putri pada Setiap Kelompok
Variabel
Kelompok
Eksperimen
(Ceramah dengan
media)
n=31 remaja putri
Kontrol
(Ceramah tanpa media
komik)
n=31 remaja putri
Tingkat Pengetahuan Anemia Pre
test
Sedang
Kurang
20 (64,5%)
11 (35,5%)
28 (90,3%)
3 (9,7%)
Tingkat Pengetahuan Anemia Post
Test
Baik
Sedang
Kurang
12 (38,7%)
19 (61,3%)
0 (0%)
14 (45,2%)
16 (51,6%)
1 (3,2%)
Pengetahuan Gizi Anemia
Pengetahuan gizi yang diuji
pada penelitian ini adalah tentang
anemia pada remaja putri. Terdapat
dua kelompok perlakuan yaitu
kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Pada kelompok kontrol,
sampel diberi pendidikan gizi anemia
dengan metode ceramah tanpa
menggunakan media. Sedangkan
kelompok eksperimen sampel
diberikan pendidikan gizi tentang
anemia dengan metode ceramah
menggunakan media komik. Komik
yang digunakan berjudul “Anemia No
Way” yang mengulas tentang masalah
anemia dan kesehatan pada remaja.
Data pengetahuan gizi tentang
anemia pada penelitian ini meliputi
nilai pengetahuan anemia awal, nilai
pengetahuan anemia akhir dan
10. 7
peningkatan pengetahuan. Nilai
pengetahuan awal diambil pada awal
penelitian sebelum sampel diberi
perlakuan. Nilai pengetahuan akhir
diambil pada akhir penelitian setelah
sampel diberikan perlakuan berupa
pemberian ceramah tentang anemia
tanpa media pada kelompok kontrol
dan ceramah menggunakan media
komik pada kelompok eksperimen.
Komik diberikan kepada sampel
sebanyak satu kali kemudian
dilanjutkan dengan review materi.
Pengambilan nilai pengetahuan post
test dilakukan setelah review materi
dilakukan. Pengambilan data nilai
pengetahuan post test antara
kelompok eksperimen dan kontrol
dilakukan pada hari yang berbeda
sesuai dengan jadwal yang telah
diberikan oleh pihak sekolah. Data
peningkatan pengetahuan diambil dari
nilai pengetahuan akhir dikurangi nilai
pengetahuan awal.
Menurut Khomsan (2000),
tingkat pengetahuan dibedakan
menjadi tiga kelompok yaitu
pengetahuan baik jika jawaban benar
> 80%, pengetahuan sedang jika
jawaban benar 60-80% dan
pengetahuan kurang jika jawaban
benar <60%. Berikut gambaran tingkat
pengetahuan anemia pada remaja
putri dapat dilihat pada Tabel 4.
Data penelitian tingkat
pengetahuan anemia pada kelompok
eksperimen dan kontrol sebagian
besar masuk dalam kategori sedang
yaitu masing-masing 64,5% dan
90,3%. Sedangkan remaja putri yang
masuk dalam kategori kurang pada
saat pre test adalah 35,5% dan 9,7%.
Data penelitian tingkat
pengetahuan anemia pada remaja
putri saat post test pada kelompok
eksperimen menunjukkan perubahan
yang signifikan dari tingkat
pengetahuan awal. Hal ini dibuktikan
dengan adanya sampel yang masuk
dalam kategori baik yakni 38,1%
dimana sebelumnya tidak ada sampel
yang masuk dalam kategori baik pada
saat pre test. Sedangkan tingkat
pengetahuan kategori sedang
menurun dari 67,7% menjadi 61,3%
dan tingkat pengetahuan kategori
kurang menurun signifikan dari 32,3%
menjadi 0%. Pada kelompok kontrol
yang diberikan pendidikan gizi tentang
anemia tanpa media juga mengalami
perubahan yang signifikan. Sampel
yang masuk dalam kategori baik pada
saat post test meningkat menjadi
38,7% dimana sebelumnya tidak ada
sampel yang masuk dalam kategori
baik, sedangkan sampel yang masuk
dalam kategori sedang sebesar
61,3%. Tabel 11 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan siswa setelah
diberi pendidikan tanpa media lebih
besar dibandingkan siswa yang diberi
pendidikan gizi dengan media komik.
Hasil tersebut tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hamida
(2012) dimana pengetahuan siswa
setelah diberi penyuluhan tentang
kemanan makanan jajanan dengan
media komik menunjukkan
peningkatan yang lebih besar
dibandingkan dengan siswa yang
diberi penyuluhan tanpa media. Hal ini
disebabkan karena waktu pemberian
pendidikan gizi yang tidak sama
dimana pendidikan gizi pada
kelompok kontrol dilaksanakan pada
pagi hari sehingga konsentrasi siswa
lebih baik daripada kelompok
eksperimen yang dilaksanakan pada
siang hari.
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebelum diberi
pendidikan gizi pengetahuan sampel
11. 8
tentang anemia masih kurang, selain
itu sampel belum pernah
mendapatkan pendidikan gizi tentang
anemia sebelumnya sehingga setelah
diberi pendidikan gizi pengetahuan
sampel tentang anemia menjadi
meningkat. Komik merupakan media
yang memiliki aspek verbal dan visual,
menurut Cotento (2007) media visual
yang ditambahkan dalam pesan
verbal dapat meningkatkan motivasi
anak dalam menerima informasi yang
diberikan sehingga anak dapat
mengingat lebih baik. Rangsangan
visual yang diberikan kepada
seseorang dapat meningkatkan daya
serap materi sebesar 30%
dibandingkan dengan membaca teks
yang hanya 10%.
Tingkat pengetahuan remaja
putri dapat dilihat berdasarkan nilai
pengetahuan anemia pada saat
penelitian. Data nilai pengetahuan
anemia dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.
Deskripsi Nilai Pengetahuan Anemia Remaja Putri Pada Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Variabel
Kelompok
p
Eksperimen
(Ceramah dengan
media Komik)
n=31 remaja putri
Kontrol
(Ceramah tanpa
media)
n=31 remaja putri
Nilai pengetahuan Anemia
Pre test
Minimal
Maksimal
SD
Rata-rata
53,33
70,00
6,07
62,58
53,33
73,33
4,59
65,48
0,093
b
Nilai Pengetahuan Anemia
Post test
Minimal
Maksimal
SD
Rata-rata
66,67
93,33
8,24
78,71
66,67
90,00
6,47
80,43
0,361
c
p 0,000
a
0,000
d
Peningkatan Nilai
Pengetahuan Gizi
Minimal
Maksimal
SD
Rata-rata
3,33
36,33
9,23
16,13
0,00
23,34
6,77
14,94
0,567
c
a. Paired Sample T-Test
b. Mann Whitney Test
c. Independent T-Test
d. Wilcoxon Signed Ranks Test
12. 9
Pada kelompok eksperimen
yaitu kelompok yang diberi pendidikan
gizi tentang anemia dengan metode
ceramah menggunakan media komik
pada saat pre test dan post test
mengalami peningkatan dari 62,58 ±
6,07 menjadi 78,71 ± 8,24. Hasil uji
normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov nilai
pengetahuan anemia pada saat pre
test dan post test adalah berdistribusi
normal sehingga dilakukan uji Paired
Sample T-Test. Hasil uji Paired
Sample T-Test menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan pengetahuan gizi
tentang anemia yang signifikan saat
pre test dan post test pada kelompok
eksperimen (p=0,000 atau p<0,05).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh Hamida (2012)
pada siswa SD Muhammadiyah 2
Kauman Surakarta yang menyatakan
bahwa terdapat peningkatan nilai
pengetahuan pada kelompok ceramah
dengan media komik dengan rata-rata
nilai pengetahuan awal adalah 16,14
setelah diberi penyuluhan
pengetahuan siswa menjadi 18,77
pada rata-rata nilai pengetahuan
akhir. Selain itu penelitian ini
menunjukkan bahwa pemberian
pendidikan gizi tentang anemia
dengan metode ceramah
menggunakan media komik
memberikan manfaat terhadap
peningkatan pengetahuan. Hal ini
sejalan dengan teori yang
disampaikan oleh Notoatmodjo (2012)
bahwa manfaat media yang paling
utama adalah memperjelas pesan-
pesan yang akan disampaikan,
disamping itu media juga dapat
meningkatkan efektivitas pada proses
pendidikan dan konseling gizi yang
diselenggarakan. Noviyanti (2010)
menyatakan bahwa salah satu
kelebihan penggunaan media komik
dalam pembelajaran adalah dapat
menciptakan minat baca peserta didik.
Selain itu komik merupakan media
visual yang dapat digunakan sebagai
alat bantu dalam proses belajar
mengajar yang mampu
menyampaikan informasi secara
efektif dan efisien (Waluyanto, 2005).
Pada kelompok kontrol yaitu
kelompok yang diberikan pendidikan
gizi tentang anemia dengan metode
ceramah tanpa media menunjukkan
adanya peningkatan pada nilai
pengetahuan pre test dan post test
yaitu 65,48 ± 4,59 menjadi 80,43 ±
6,47. Hasil uji normalitas nilai
pengetahuan pre test dan post test
pada kelompok ini berdistribusi tidak
normal, selanjutnya dilakukan uji
Wilcoxon Signed Rank Test . Hasil uji
Wilcoxon Signed Rank Test
menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan pada pengetahuan awal dan
akhir kelompok kontrol yakni 0,000
(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
pemberian penyuluhan dapat
memberikan manfaat terhadap
peningkatan pengetahuan remaja
putri.
Hasil uji normalitas data nilai
pengetahuan pre test berdistribusi
tidak normal, sehingga selanjutnya
dilakukan uji Mann Whitney. Nilai p
dari uji Mann-Whitney pada pre test
adalah 0,093 (p>0,05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa terdapat
kesamaan varians atau homogenitas
antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Sedangkan pada
nilai pengetahuan post test data
berdistribusi normal sehingga
dilakukan uji Independent Sample T-
Test. Nilai p dari uji Independent T-
test adalah 0,361. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pengetahuan
13. 10
post test kedua kelompok homogen.
Nilai post test pada kedua kelompok
tidak terdapat perbedaan yang
bermakna hal ini dimungkinkan karena
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh
peneliti dalam pelaksanaan penelitian
baik pada kelompok eksperimen
ataupun kelompok kontrol sehingga
pemberian intervensi kepada sampel
kurang maksimal. Selain itu waktu
penelitian pada kelompok eksperimen
adalah siang hari sehingga siswa tidak
dapat fokus secara maksimal selama
mengikuti penelitian.
Peningkatan nilai pengetahuan
gizi sampel minimal adalah 0,00 dan
maksimal 36,33. Terdapat 2 sampel
yang tidak mengalami peningkatan
nilai pengetahuan gizi pada pre test
dan post test, dimana kedua sampel
tersebut termasuk dalam kategori
tingkat pengetahuan sedang. Rata-
rata peningkatan nilai pengetahuan
gizi tentang anemia pada kelompok
yang mendapatkan pendidikan gizi
menggunakan media komik relatif
lebih besar yakni 16,13 ± 9,23
dibandingkan dengan kelompok yang
mendapatkan pendidikan gizi tanpa
media yakni 14,94 ± 6,77. Hasil uji
normalitas perubahan nilai
pengetahuan gizi berdistribusi normal,
selanjutnya dilakukan uji Independent
T-test dengan hasil 0,567 (p>0,05)
yang menunjukkan tidak terdapat
perbedaan peningkatan yang
signifikan pada nilai pengetahuan gizi
kedua kelompok dimana rata-rata
peningkatan pada kelompok
eksperimen 16,13±9,23 poin dan
kelompok kontrol 14,94±6,77 poin, hal
ini menunjukkan bahwa kedua
kelompok sama-sama mengalami
peningkatan pengetahuan. Sebagian
besar sampel pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
yakni 64,5% menjawab salah pada
pertanyaan nomor 20 tentang
makanan yang banyak mengandung
zat besi non heme dan 41,9% sampel
menjawab salah pada pertanyaan
nomor 21 tentang makanan sumber
vitamin A.
Tabel 6.
Deskripsi Rata-rata Skor Daya Terima Komik dan Kategori Tingkat Kesukaan
Skor Daya Terima
Minimal
Maksimal
SD
Rata-rata
17,00
35,00
3,41
28,43
Kategori Tingkat Kesukaan (%)
Tidak menyukai
Kurang menyukai
Cukup menyukai
Sangat menyukai
0 (0%)
1 (3,1%)
16 (50%)
15 (46,9%)
14. 11
Daya Terima Sampel Terhadap
Media Komik
Berdasarkan Tabel 6 diketahui
bahwa skor rata-rata daya terima
sampel terhadap komik adalah 28,43
dengan nilai minimal 17 dan nilai
maksimal 34. Hasil skoring daya
terima kemudian dipersentasekan
untuk menyimpulkan tingkat
kesukaan. Tingkat kesukaan
responden menurut Ikada (2010)
dapat dikategorikan menjadi 4 yaitu
tidak menyukai apabila persentase
<40%, kurang menyukai apabila
persentasi 40-60%, cukup menyukai
apabila persentase 60-80%, dan
sangat menyukai apabila persentasi
>80%. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa sebagian besar
sampel masuk dalam kategori cukup
menyukai yaitu 50%. Sampel yang
masuk sangat menyukai sebesar
46,9% dan sampel yang kurang
menyukai 3,1%.
PENUTUP
Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan
peningkatan yang bermakna (0,567)
antara remaja putri yang diberikan
pendidikan gizi menggunakan media
komik dengan remaja putri yang
diberikan pendidikan gizi tanpa media
komik dan sebagian remaja putri yakni
50% menyukai buku komik yang
digunakan sebagai media pendidikan
gizi.
Saran
1. Komik dapat digunakan sebagai
media pendidikan gizi dalam
rangka promosi kesehatan.
2. Perlu penelitian lebih lanjut
tentang jarak waktu pemberian
intervensi media untuk
mengetahui perbedaan
peningkatan pengetahuan pada
long term memory.
3. Dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan masalah anemia
pada remaja sebaiknya dilakukan
kegiatan pemeriksaan kadar Hb
secara rutin dan penyuluhan yang
bekerja sama dengan instansi
terkait. Penyuluhan yang
dilakukan sebaiknya
menitikberatkan pada materi
tentang bahan makanan yang
dapat mencegah anemia.
Referensi
Hamida, K., Siti, Z., Mutalazimah.
2012. Penyuluhan Gizi Dengan
Media Komik Untuk
Meningkatkan Pengetahuan
Tentang Keamanan Makanan
Jajanan. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Kemas 8 (1)
(2012) 67-73. Diakses : 1 juni
2014.
http://journal.unnes.ac.id./nju/in
dex.php/kemas
Ikada, DC. 2010. Tingkat Penerimaan
Buku Cerita Bergambar
Sebagai Media Pendidikan Gizi
Dan Pengaruhnya Terhadap
Pengetahuan Gizi Anak
Sekolah Dasar. Skripsi.
Departemen Gizi Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia.
Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
International Life Sciences Institute
Europe. 2000. Healthy,
15. 12
Lifestye: Nutrition and Physicl
Activity. ILSI Press.
Khomsan, A. 2000. Teknik
Pengukuran Pengetahuan Gizi.
Bogor: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Pusat antar Universitas
Pangan dan Gizi, ITB.
Wiroatmojo, P dan Sasonoharjo. 2002.
Media Pembelajaran. Jakarta:
LAN RI.
Zulaekah, S. 2007. Efek Suplementasi
Besi, Vitamin C dan
Pendidikan Gizi Terhadap
Perubahan Kadar Hemoglobin
Anak Sekolah Dasar yang
Anemia di Kecamatan
Kartasura Kabupaten
Sukoharjo. Tesis. Semarang:
Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro.
Zulaekah, S. 2012. Pendidikan Gizi
dengan Media Booklet
Terhadap Pengetahuan Gizi.
Jurnal Kesehatan Masyarakat,
Kemas 7 (2) (2012) 127-135.
Diakses: 1 Juni 2014.
http://journal.unnes.ac.id./nju/in
dex.php/kemas.