Dokumen tersebut membahas tentang profesionalisme guru dan hubungannya dengan pembentukan karakter siswa berdasarkan studi kasus di MTs Attaqwa 03 Babelan Bekasi-Utara. Profesionalisme guru merupakan faktor penting dalam membentuk karakter siswa melalui strategi seperti keteladanan, penanaman kedisiplinan, pembiasaan, dan menciptakan suasana yang kondusif. Pilar-pilar pembentukan karakter
2. LATAR BELAKANG
Siswa pintar
kognitif , Afektif,
Psikomotorik
Problematika
Materi Hapal
pendidikan
Tidak
berpengaruh
dalam
kehidupan
Learning how
to do
Tantangan
Siswa
Profesionalisme
Guru
Guru
Cerdas, Inovatif,
Kreatif, Bertaqwa,
Mandiri, Dll
Fasilitator
IF2151/Relasi dan Fungsi
Learning how
to be
3. Profesionalisme Guru dan
Karakter Siswa
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan
kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan
kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan
dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang
dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang
menjadi mata pencaharian. Sementara itu, guru yang profesional
menjadi mata pencaharian. Sementara itu, guru yang profesional
adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk
adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk
melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.
melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.
Karakter siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan
Karakter siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan
siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya
siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya
belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang
belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang
dimiliki
dimiliki
IF2151/Relasi dan Fungsi
4. PENDAPAT PARA PAKAR
Oemar Hamalik, mengemukakan bahwa guru
profesional merupakan orang yang telah menempuh
program pendidikan guru dan memiliki tingkat master
serta telah mendapat ijazah negara dan telah
berpengalaman dalam mengajar.
Simon Philips, karakter adalah kumpulan tata nilai
yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi
pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan
5. (UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN
Nomor 14 Tahun 2005)
PENDIDIK PROFESIONAL
TUGAS UTAMA: MENDIDIK, MENGAJAR,
MEMBIMBING, MENGARAHKAN, MELATIH, MENILAI,
DAN MENGEVALUASI PESERTA DIDIK
IF2151/Relasi dan Fungsi
6. STRATEGI
PEMBENTUKAN KARAKTER
Keteladanan: Siap menjadi
cermin bagi diri sendiri ataupun
orang lain
Penanaman Kedisiplinan:
peningkatan motivasi,
penegakan aturan, penerapan
reward & punishment
Pembiasaan:
Integrasi dan
Internalisasi: Internalisasi
menerapkannya melalui
pembiasaan
dapat diintegrasikan dengan
kegiatan-kegiatan
Menciptakan Suasana
yang Kondusif: keluarga,
sekolah, masyarakat, &
pemerintah
7. KAIDAH PEMBENTUKAN KARAKTER
LOGIKA
KAIDAH
KEBERTAHAPAN
Orientasi kegiatan ini
adalah pada proses bukan
hasil
RASA
KAIDAH KESINAMBUNGAN
Berkesinambungan akan
membentuk rasa & warna
berfikir yang akan menjadi
kebiasaan
KAIDAH
MOMENTUM
KAIDAH MOTIVASI
INSTRINSIK
KAIDAH
PEMBIMBINGAN
Berbagai peristiwa
untuk fungsi
pendidikan dan
latihan (Bulan
Ramadhan) Sifat
sabar,kemauan yang
kuat , dermawan dan
sebagainya
Menanamkan
motivasi atau
keinginan yang kuat
serta melibatkan
aksi fisik yang nyata
Kedudukan
seorang guru atau
pembimbing ini
adalah untuk
memantau dan
mengevaluasi
perkembangan
seseorang
8. PILAR-PILAR
PEMBENTUKAN KARAKTER
Nilai-nilai
Luhur
Pilar
Lembaga
Peran Pendidik
Pendidikan
•
•
Religius
Keluarga
Pendidikan
terlibat dalam proses pembelajaran
menjadi contoh tauladan dalam berprilaku
•
dan bercakap
mendorong supaya aktif dalam pembelajaran
melalui penggunaan metode pembelajaran
formal dan
Moderat
kepekaan sosial
menunjukkan rasa kecintaan
menunjukkan nilai-nilai moralitas bagi anak-
•
Sekolah
membantu dan mengembangkan emosi dan
•
Cerdas
yang variatif
mendorong dan membuat perubahan
•
formal
•
•
Pendidikan non
anaknya
memiliki kedekatan emosional kepada anak
•
dengan menunjukkan rasa kasih sayang
memberikan lingkungan yang kondusif bagi
•
pengembangan karakter anak
mengajak anak-anaknya untuk senantiasa
Pendidikan
Masyarakat
Mandiri
informal
mendekatkan diri kepada Allah
9. KESIMPULAN
Guru yang Profesional tentu akan bermanfaat
secara signifikan manakala guru mampu
mengaplikasikannya dalam praktek nyata di kelas,
dalam menjalankan kewajiban utamanya, selain
mendidik yakni merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran, hingga menganalisis
hasil belajar
IF2151/Relasi dan Fungsi
10. SARAN
Profesional
isme Guru
Kritis
Mampu menganalisis dalam
mengambil dan memutuskan
permasalahan yang dihadapinya
Diterapkan di dunia
pendidikan Indonesia
TK
SD/
SLTP/
SLTA/
Sederajat
Sederajat
Sederajat
NEGERI/SWASTA
IF2151/Relasi dan Fungsi
Perguruan
Tinggi
11. DI A
CEH
N.SUMATRA
K
E.
A
RI
RIAU
U
U
.S
W
ALIM
W.K
AT
M
M BI
RA
BE
NG
JA
JAMBI
S. S
KU
LU
UM
A
AT R
AN
NT
MA
LI
N
KA
C. ANTA
K
C.
LAMPUNG
W.JAV
W.JAVA
A
ANT
AL
C.JAVA
IM
I
AL
A
NT
MA
AN
N
L
N.SU
A WE
SI
C.SULAWESI
MALUKU
IRIAN JAYA
PAPUA
S.KALIMANTAN
S.SULAWESI
SE.SU
LAWE
SI
E.JAVA
BALI
DI YOGYAKARTA
W.NUSA TENGGARA
E.NUSA TENGGARA