1. Dokumen ini membahas tentang konsep feminisme dalam Islam dan perkembangannya, termasuk munculnya gerakan feminis dan pandangan kelompok konservatif, moderat, dan liberal tentang feminisme dalam Islam.
1. Dhina Wuryaningtyas 130151611190
Hanindar Eki Fananti 130151611223
Ita Puspita Sari 130151611221
Mukhammad Rangga A.S 130151611239
Rista Nurizki Putri 130151611239
Syntya Dewi A 130151611186
2. Islam secara etimologi (bahasa) berarti
tunduk, patuh, atau berserah diri. Islam berasal dari
kata "salamun " yang artinya selamat.
“Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan
dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan
ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya
Dia sangat baik kepadaku” (QS. Maryam:47).
Makna secara etimologis perempuan berasal
dari bahasa Sansekerta, kata perempuan muncul
dari kata per – empu –an. 'Per' memiliki makna
makhluk dan 'Empu' artinya mulia, tuan, atau mahir
3. Secara etimologis kata feminisme berasal
dari bahasa Latin, yaitu femina yang dalam
bahasa Inggris diterjemahkan menjadi
feminine, artinya memiliki sifat-sifat sebagai
perempuan. Kemudian kata itu ditambah
“ism” menjadi feminism, yang berarti hal ihwal
tentang perempuan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), feminisme diartikan sebagai gerakan
wanita yang menuntut persamaan hak
sepenuhnya antara kaum wanita dan pria.
5. Hadist Rasulullah Saw yang artinya :
“Bahwa pada suatu ketika Rasulullah Saw ditanya
oleh seorang sahabat : “Ya Rasululullah, kepada
siapa aku harus berbakti selain kepada Allah swt?”.
Rasul menjawab: “Ibumu”, sahabat bertanya lagi: “
Ya Rasulullah kepada siapa lagi aku harus
berbakti?”. Rasulullah menjawab: “Ibumu”. Sahabat
itu bertanya lagi: “Ya Rasulullah kepada siapa lagi
aku harus berbakti?”. Rasul Saw masih menjawab :
“Ibumu”. Ke-empat kalinya sahabat tersebut
bertanya lagi: “Ya Rasulullah kepada siapa lagi aku
harus berbakti?”, Rasulullah Saw baru menjawab:
“Bapakmu”.
10. Gerakan feminis muncul di Barat, dan tidak
dapat dipungkiri merupakan respon dan reaksi
terhadap situasi dan kondisi Kehidupan masyarakat
di sana. Penyebab utamanya adalah pandangan
meremehkan bahkan membenci perempuan.
Sepanjang Abad Pertengahan, nasib
perempuan tetap sangat memprihatinkan bahkan
sampai tahun 1805 Perundangan-undangan Inggris
mengakui hak suami untuk menjual istrinnya
(Shihab, 1998:297-298).
11. Kata feminisme diperkenalkan pertama kali oleh aktivis
sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Sebagai
sebuah gerakan sosial dengan tujuan yang jelas, feminisme
mulai timbul pada abad ke-18 di Eropa, tepatnya di Perancis.
Gerakan ini didorong oleh ideologi Pencerahan (Aufklarung)
yang menekankan pentingnya peran rasio dalam mencapai
kebenaran. Dalam revolusi Perancis (1789-1793), pemimpin
revolusi menegaskan hak-hak warga negara terhadap raja.
Hal lain yang mendorong timbulnya feminisme, menurut
Murtadha Muthahari adalah kepentingan kapitalisme. Seperti
dikatakan Will Durant, emansipasi perempuan adalah
dampak dari revolusi industri. Para pemilik pabrik lebih
menyukai tenaga kerja perempuan daripada laki-laki, sebab
lebih murah dan tidak banyak protes (Muthahhari, 2004:x).
13. Pertama, kelompok konservatif, adalah mereka yang
menolak isu-isu gender dan feminism, baik yang
dikemukakan oleh feminis Muslim apalagi feminis Barat.
Argumen mereka intinya adalah bahwa Islam telah
mengatur secara adil kedudukan laki-laki dan perempuan.
Kedua, kelompok moderat. Adalah mereka yang
menerima ide-ide feminisme dan jender selama sesuai
dengan ajaran Islam. Menurut mereka, Islam justru
diturunkan untuk mengatasi ketidakadilan jender.
Kelompok ini menafsirkan ayat al-Qur'an dan hadis
menurut pemahaman yang lebih bisa diterima zaman.
Ketiga, kelompok liberal, adalah mereka yang menerima
umum ide-ide feminism. Menurut mereka, ide kesetaraan
jender tidak bertentangan dengan ajaran Islam.