SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
DIGITAL NE WS PA PER

papan impian
rakyat
hal

Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

2
| SABTU, 14 DESEMBER 2013 | Terbit 2 halaman

REVITALISASI
SURYA Online - Kurikulum
pendidikan di Indonesia, tidak
pernah berkesinambungan
setelah era-80-an. Setiap
ganti Menteri Pendidikan
selalu ganti aturan. Entah
setan mana yang
mengobrak-abrik
sistem pendidikan
bangsa kita ini.
Yang jelas, tidak
semakin baik
tetapi justru
semakin
membuat
generasi
masa depan
tidak jelas arah
dan tujuan serta
kemampuannya.
Terakhir, Menteri
Pendidikan Muh Nuh
menghapus Ujian Nasional
(Unas) untuk Sekolah Dasar
(SD), disamping itu merubah
Unas untuk SLTA sebagai syarat
masuk Perguruan Tinggi Negeri
(PTN).
Akibat ketidaksinambungan
sistem pendidikan ini, kerugian
moral dan material dialami
seluruh rakyat Indonesia usia
pendidikan. Kerugian moral itu
dialami karena hasil akhir dari
sistem pendidikan tidak hanya
tidak mempunyai kualitas
yang bagus tetapi juga tingkat
kematangan hasil pendidikan
tidak dapat dibuktikan dan
dirasakan. Hal itu karena
aplikasi sistem pendidikan
tidak terarah dan instan.
Sementara kerugian material,
tidak terkira lagi. Disamping
mahalnya pendidikan jaman
sekarang, buku-buku pelajaran
setiap tahun ganti sehingga
masyarakat harus membelikan
anak-anaknya untuk buku-buku
baru karena buku-buku kakaknya
tidak bisa digunakan lagi.
Yang terbaru adalah ide
untuk membuat proses
pendidikan mahasiswa sebagai
technopreneur dapat dimulai
selama masa perkuliahan,
sehingga setelah lulus
mahasiswa sudah mempunyai
usaha sendiri yang siap untuk
dijalankan dan dikembangkan.
Proses melahirkan lulusan
wirausaha seperti ini
memerlukan kurikulum yang
berbeda dengan kurikulum

KURIKULUM

yang umumnya ada sekarang.
Perubahan ini dilakukan dengan
seminimal mungkin dalam
mengubah susunan mata kuliah
yang ada.
Diperlukan revitalisasi
kurikulum yang berorientasi
pada pembelajaran
technopreneurship yang
merancang sebuah proses
pembelajaran yang tepat,
sehingga mampu menghasilkan
mahasiswa yang lulus
memiliki usaha sendiri yang
dikembangkan. Susunan
mata kuliah dan metode
pengajarannya perlu didisain
sedemikian hingga sejalan
dengan proses pengembangan
usaha. Pengembangan
kompetensi akademis
mahasiswa merupakan basis
yang kuat untuk pengembangan
ide-ide inovatif mahasiswa.
Namun mahasiswa perlu
dibekali dengan kompetensi
lain, yaitu kompetensi
memulai dan menjalankan
bisnis, serta kompetensi
lunak yang diperlukan
untuk mendukungnya. Oleh
karena itu, Recognition and
Mentoring Program (RAMP)
Institut Pertanian Bogor
(IPB) menggagas workshop
revitalisasi kurikulum
technopreneurship (RKT), di
IPB International Convention
Center (IICC), Kota Bogor, 1314 September 2013.

join facebook.com/suryaonline

Workshop RKT 2013 dihadiri
oleh 36 peserta dari 29
perguruan tinggi, yakni UB,
UGM, UMM, Unand, Undip,
Unej Unhalu, Unib, Unila,
Unipa, Unisri, Unja, Unkhair,
Unlam, Unmul, Unpad, Unpar,
Unram, Unri UNS, Unsoed,
Unsri, Unsyiah, Untag, Unud,
USU, UTM, UWKS, dan Instiper.
Narasumber dari Departemen
Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor (TIN
IPB) yang telah menerapkan
mata kuliah berorientasi
technopreneurship dan Dikti,
yaitu Ketua Departemen TIN
- IPB, Prof Nastiti S Indrasti
beserta dosen-dosen TINIPB, Direktur RAMP IPB Dr Aji
Hermawan, MM, dan Direktur
Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Ditjen Dikti
Kemdikbud Dr Illah Sailah, MS.
Metode pembelajaran
inovatif melalui metode
experiential learning dan
student center learning sangat
diperlukan untuk menopang
kelahiran lulusan wirausaha ini.
Kurikulum kewirausahaan
yang perlu dibentuk
adalah kurikulum yang
mengintegrasikan
pembelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi
pada disiplin ilmu masingmasing dengan pembelajaran
kewirausahaan yang inovatif
yang mampu melahirkan

wirausaha pada bidang yang
terkait dengan disiplin ilmunya.
Untuk maksud tersebut,
RAMP-IPB merancang program
yang disebut Revitaliasi
Kurikulum berorientasi
Technopreneurship (RKT).
Program ini bermaksud
mendukung departemen/
jurusan/ program studi
di perguruan tinggi untuk
merevitalisasi dan menerapkan
mata-kuliah yang terkait
dengan technopreneurship.
Melalui program RKT
ini diharapkan para dosen
tersebut dapat merancang
pembelajaran dengan
kurikulum terstruktur yang
akan membekali mahasiswa
dengan pengetahuan, keahlian,
dan sikap yang terkait dengan
proses pengembangan usaha
berbasis inovasi teknologi.
Dengan berfokus pada
satu departemen maka
rancangan kurikulum yang
dihasilkan akan lebih spesifik
dan rinci, dan hasilnya dapat

edisi pagi
langsung dilaksanakan. Hasil
pembelajaran dari datu
departemen ini merupakan
sebuah pengalaman yang
berharga bagi pengembangan
pada jenjang universitas, yang
pada akhirnya dapat menjadi
pelajaran yang berharga bagi
universitas-universitas di
Indonesia untuk menghasilkan
wirausaha pada konteks
Indonesia.
Tujuan Revitaliasi Kurikulum
berorientasi Technopreneurship
2013 adalah untuk merancang
kurikulum yang mampu
menghasilkan lulusan
wirausaha berbasis pada
kompetensi akademik yang
dimiliki pada bidang teknologi
industri pertanian.
Selain itu, memperbaharui isi
dan metode mata kuliah agar
berorientasi pada dimensidimensi yang dibutuhkan
untuk melahirkan wirausaha
berbasis teknologi.
Tujuan lainnya, untuk
menghasilkan lulusan yang
sudah memulai start-up atau
bisnis baru yang berbasis
pada kompetensi akademik
di bidang teknologi industri
pertanian.
Sedangkan luaran
rancangan kurikulum
diharapkan dapat
menghasilkan lulusan
wirausaha yang yang
terkait dengan disiplin ilmu
teknologi industri pertanian.
Rancangan rencana
pengajaran mata kuliah inti
dan pendukungnya yang
masing-masing menunjukkan
peranannya dalam tahapantahapan melahirkan wirausaha.
Rancangan implementasi
kurikulum dan rancangan
evaluasinya.
Sasaran dari kegiatan ini
adalah program studi yang
memiliki mandat dalam
pengembangan agroindustri di
Indonesia.
Peserta workshop
berkesempatan memperoleh
fasilitasi pendanaan untuk
merevitalisasi kurikulum
berorientasi technopreneurship
dengan syarat mengirimkan
proposal sesuai format yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan seleksi
terhadap proposal masuk
pada Program Revitalisasi
Kurikulum Technopreneurship
2013, tujuh proposal dipilih
untuk mendapatkan fasilitasi
pengembangan kurikulum
technopreneurship. (joe/ant)
follow @portalsurya
2
SURYA Online - Banyaknya
iklan perumahan baik
di media maupun pada
spanduk di jalan raya sekilas
mengindikasikan bahwa
salah satu kebutuhan vital
bagi manusia, yaitu papan
atau tempat tinggal atau
perumahan seperti telah
teratasi.
Padahal, jumlah backlog
atau kekurangan perumahan
di Indonesia diperkirakan
telah mencapai lebih dari 15
juta rumah pada Tahun 2013
ini, belum lagi harga rumah
yang kerap mencekik dan
tidak bisa dibeli, terutama
oleh rakyat yang tergolong
masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR).
Harga rumah yang
melambung dan tidak
terjangkau oleh sebagian
orang dianalisis, antara lain
karena melonjaknya harga
tanah secara gila-gilaan
pula.
LSM Indonesia Property
Watch menyatakan,
pembentukan bank tanah
merupakan solusi yang
harus segera diambil dalam
rangka mengatasi kekurangan
perumahan rakyat di berbagai
daerah di Indonesia.
“Adalah sebuah keharusan
dengan tingkat urgensi yang
tinggi bagi Pemerintah untuk
segera menyiapkan bank
tanah milik Pemerintah agar
perumahan rakyat dapat
dijamin ketersediaannya,”
kata Direktur Eksekutif
Indonesia Property Watch Ali
Tranghanda.
Menurut Ali Tranghanda,
konsep bank tanah bukanlah
hal baru, apalagi langkah
Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dengan membangun
rumah susun sederhana sewa
di Waduk Pluit dan Ria Rio
merupakan konsep awal
tersedianya bank tanah yang
dimiliki oleh Pemprov DKI
Jakarta.
Pemerintah, ujar dia, dapat
mengeluarkan peraturan agar
semua Pemda menyiapkan
bank tanah sebesar 20
persen untuk kemudian
dibangun rumah rakyat.
“Pengembang yang membuat
master plan perumahan
harus menyediaan zona untuk
kawasan perumahan rakyat
dipadukan dengan UndangUndang Hunian Berimbang
yang sampai saat ini belum
juga keluar peraturan
pemerintahnya,” katanya.
Ia berpendapat bahwa
masalah dana seharusnya
bukan masalah bagi pemda
bila ada keseriusan dan bebas
dari korupsi para pejabatnya.
Belum lagi, menurut dia,
tanah-tanah BUMN yang
sebagian dapat digunakan

SABTU, 14DESEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

PAPAN IMPIAN

RAKYAT
untuk penyediaan perumahan
rakyat, baik rusun maupun
rumah horizontal.
“Semua seharusnya tidak
menjadi permasalahan
yang berlarut-larut. Hanya
dibutuhkan keseriusan
pemerintah,” ucapnya.
Sebelumnya, Ali
Tranghanda menyatakan
bahwa kenaikan harga
tanah yang terus melesat
pada saat ini terutama di
kawasan Jabodetabek dan
kota-kota besar lain, dinilai
akan memperburuk sektor
perumahan nasional.
Menurut dia, hal tersebut
berpotensi memperburuk
sistem perumahan nasional
sehingga bisa membuat segmen
menengah ke bawah terancam
tidak dapat memiliki rumah,
khususnya di Jabodetabek.
Selain itu, lanjut dia, program
subsidi pemerintah yang
berfokus kepada kaum MBR
tidak membuahkan hasil yang
optimal.
Ia mempertanyakan
ketidakjelasan blue print
perumahan dari Pemerintah,
terutama dalam hal
menyediakan perumahan,
khususnya bagi masyarakat
berpenghasilan rendah.
“Kebijakan perumahan
nasional berjalan tanpa
arah dan tujuan yang jelas,
bahkan tidak ada blue print
perumahan yang seharusnya
menjadi sebuah panduan
dalam penyediaan rumah untuk
masyarakat berpenghasilan
rendah,” kata Ali.
Menurut Ali, Pemerintah
sebagai penyedia perumahan
rakyat seharusnya
bertanggung jawab penuh
dalam hal proteksi dan
intervensi ke pemerintah,
bahkan sekaligus bertanggung
jawab membangun rumah

join facebook.com/suryaonline

rakyat. Namun, ujar
dia, Pemerintah saat ini
menyerahkan sepenuhnya
pembangunan rumah kepada
pengembang swasta.
“Alih-alih membereskan
sistem perumahan nasional,
malahan Pemerintah
memuluskan jalan program
mobil murah yang sarat
konsumtif,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa
perumahan sebagai salah satu
dari tiga kebutuhan pokok
masyarakat, yang juga salah
satu ukuran kesejahteraan
rakyat.
Perhatian Menurun

Tidak hanya dari suara
LSM, bahkan Direktur Utama
Perumnas Himawan Arief juga
menyatakan bahwa perhatian
Pemerintah terhadap sektor
perumahan rakyat dalam
beberapa tahun terakhir
mengalami penurunan drastis
sehingga antara kebutuhan
dan ketersediaan papan
setiap tahun berjalan tidak
seimbang.
Himawan menyatakan
bahwa anggaran negara cukup
memadai untuk membangun
rumah rakyat, tetapi
perhatian Pemerintah sangat
kurang. Sementara di sisi
lain, sikap masyarakat sudah
apatis dan pasrah.
Ia mengatakan selama tujuh
tahun memimpin Perumnas,

tidak pernah secara khusus
ada perhatian terhadap
sektor papan, misalnya
melalui penyelenggaraan
sidang kabinet membahas
perumahan rakyat. Sementara
kebijakan Pemerintah
di bidang ekonomi lebih
mengarah pada sektor-sektor
lainnya, seperti penerbangan,
penyeberangan, dan
infrastruktur lainnya.
Perum Perumnas ingin
mengambil lagi peran
membangun dan mengelola
rumah rakyat seperti yang
pernah dilakukan perusahaan
BUMN itu sejak 1974
hingga 1990-an. Ini berarti
mengembalikan tujuan
pendirian Perum Perumnas
Tahun 1974, yaitu Perumnas
menyediakan perumahan rakyat
untuk masyarakat menengah
dan menengah bawah.
“Saat ini peran Perumnas
dikecilkan. Kalau mau benahi
masalah perumahan, mari
kita maksimalkan kembali
peran Perumnas sebagai
penyedia rumah rakyat dan
rumah murah. Tak usah
buat badan baru, perbaiki
kekurangan dan maksimalkan
peran Perumnas,” katanya.
Ia lebih lanjut mengatakan
bahwa daerah-daerah
dengan lahan luas kini sudah
menjadi simpul-simpul dan
pusat pertumbuhan ekonomi
dan dikuasai oleh para

pengembangan perumahan.
Pemerintah Indonesia
dinilai harus bisa mencontoh
negara lain, seperti
Singapura, yang mengurus
perumahan rakyatnya dengan
baik. Memastikan 80 persen
perumahan rakyat disediakan
oleh Pemerintah.
“Kalau Pemerintah
membiarkan, harga rumah
makin hari bertambah
melambung tinggi dan
semakin tidak terjangkau oleh
rakyat kecil,” katanya.
Selaras dengan Perumnas,
Indonesia Property Watch
mendesak Pemerintah untuk
dapat membedakan antara
perumahan publik dan
komersial karena hal tersebut
selama ini sangat bergantung
pada swasta.
Menurut Direktur Indonesia
Property Watch, dalam
penyediaan perumahan publik
sebaiknya Pemerintah tidak
menyerahkan kepada swasta
karena akan sangat terikat
dengan mekanisme pasar yang
ada.
Artinya, ujar dia, harga
rumah akan selalu dinaikkan
dan sampai kapan pun hal
tersebut dinilai tidak akan
menyelesaikan masalah
backlog (kekurangan
perumahan) di Tanah Air.
Ia berpendapat bahwa
setiap kenaikan harga
rumah sebesar 10 persen
akan menggerus daya cicil
masyarakat sebesar 10 persen
dan mengurangi pangsa pasar
permintaan rumah hingga
sebesar 5 persen. Dengan
kenaikan harga rumah sampai
20 persen, pangsa pasar akan
menurun hingga sebesar 10
persen.
“Dengan kondisi saat ini
‘backlog’ perumahan tidak
dapat lagi dihitung sebesar
15 juta rumah, tetapi akan
membengkak menjadi 21,7
juta unit pada tahun 2014,”
ujarnya.
Sebagaimana
diberitakan, Real Estat
Indonesia (REI) menyatakan
bahwa pihak swasta lebih
berperan dalam pembangunan
sektor perumahan jika
dibandingkan dengan
Pemerintah, padahal program
“backlog” (kekurangan
rumah) di Tanah Air dinilai
masih besar.
“Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh REI, yang
dikerjakan oleh Pemerintah
hanya 5 persen, sedangkan 95
persen ditangani oleh swasta,
dan sekitar 80 persennya
dilakukan oleh anggota REI,”
kata Ketua Umum REI Setyo
Maharso dalam jumpa pers
tentang Musyawarah Nasional
REI 2013 di Jakarta, Rabu
(20/11/2013). (antara)
follow @portalsurya

More Related Content

What's hot

PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unmPKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unmSansanikhs
 
Panduan model pembelajaran inovatif
Panduan model pembelajaran inovatifPanduan model pembelajaran inovatif
Panduan model pembelajaran inovatifFajar Baskoro
 
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)Dede Mirda
 
Isi proposal lab bahasa
Isi proposal lab bahasaIsi proposal lab bahasa
Isi proposal lab bahasaLppm Madani
 
Proposal pelatihan guru nge blog dan menulis tahun 2015
Proposal pelatihan guru nge blog dan menulis tahun 2015Proposal pelatihan guru nge blog dan menulis tahun 2015
Proposal pelatihan guru nge blog dan menulis tahun 2015Namin AB Ibnu Solihin
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013koswara88
 
Panduan gerakan literasi sekolah di SMP
Panduan gerakan literasi sekolah di SMPPanduan gerakan literasi sekolah di SMP
Panduan gerakan literasi sekolah di SMPFajar Baskoro
 
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)Totok Soefijanto
 
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakatContoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakatZakiyul Mu'min
 
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 

What's hot (15)

PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unmPKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
 
Panduan model pembelajaran inovatif
Panduan model pembelajaran inovatifPanduan model pembelajaran inovatif
Panduan model pembelajaran inovatif
 
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
 
Buletinpdf
BuletinpdfBuletinpdf
Buletinpdf
 
Isi proposal lab bahasa
Isi proposal lab bahasaIsi proposal lab bahasa
Isi proposal lab bahasa
 
Kesetaraan
KesetaraanKesetaraan
Kesetaraan
 
Proposal pelatihan guru nge blog dan menulis tahun 2015
Proposal pelatihan guru nge blog dan menulis tahun 2015Proposal pelatihan guru nge blog dan menulis tahun 2015
Proposal pelatihan guru nge blog dan menulis tahun 2015
 
Draft proposal rud 2015
Draft proposal rud 2015Draft proposal rud 2015
Draft proposal rud 2015
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Panduan gerakan literasi sekolah di SMP
Panduan gerakan literasi sekolah di SMPPanduan gerakan literasi sekolah di SMP
Panduan gerakan literasi sekolah di SMP
 
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
 
Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013
 
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakatContoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
 
Koes3
Koes3Koes3
Koes3
 
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 

Similar to Digital surya 14 desember 2013

Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya BangsaPendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya BangsaDadang Solihin
 
23 ps-2014 bantuan pameran produktif siswa
23 ps-2014 bantuan pameran produktif siswa23 ps-2014 bantuan pameran produktif siswa
23 ps-2014 bantuan pameran produktif siswaWinarto Winartoap
 
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaBuku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaMAC Co. Ltd.
 
Sosialisasi MSIB Angkatan 6 - Universitas Negeri Surabaya
Sosialisasi MSIB Angkatan 6 - Universitas Negeri SurabayaSosialisasi MSIB Angkatan 6 - Universitas Negeri Surabaya
Sosialisasi MSIB Angkatan 6 - Universitas Negeri Surabayamuafimaxyacademy
 
Juknis pkku&pkwu 2016
Juknis pkku&pkwu 2016Juknis pkku&pkwu 2016
Juknis pkku&pkwu 2016Hadi Sofian
 
PAPARAN INDIBIZ.pptx
PAPARAN INDIBIZ.pptxPAPARAN INDIBIZ.pptx
PAPARAN INDIBIZ.pptxrifkimeldi
 
Makalah Menginstal Windows 10 Pro
Makalah Menginstal Windows 10 ProMakalah Menginstal Windows 10 Pro
Makalah Menginstal Windows 10 ProLukman Al-Farisy
 
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013Taufik Wihardja
 
Panduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixPanduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixElvina Arapah
 
Panduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixPanduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixUlfia Rahmi
 
20 ps-2014 bantuan peralatan e-pembelajaran
20 ps-2014 bantuan peralatan e-pembelajaran20 ps-2014 bantuan peralatan e-pembelajaran
20 ps-2014 bantuan peralatan e-pembelajaranWinarto Winartoap
 
21 ps-2014 bantuan modul interaktif e-pembelajaran
21 ps-2014 bantuan modul interaktif e-pembelajaran21 ps-2014 bantuan modul interaktif e-pembelajaran
21 ps-2014 bantuan modul interaktif e-pembelajaranWinarto Winartoap
 
Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013Sindi Erwanti
 
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan gameMembangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan gameArif Huda
 
tugas teknik pdf
tugas teknik pdftugas teknik pdf
tugas teknik pdfiknomtl
 
Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013Plaza Pintar
 

Similar to Digital surya 14 desember 2013 (20)

Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya BangsaPendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
 
23 ps-2014 bantuan pameran produktif siswa
23 ps-2014 bantuan pameran produktif siswa23 ps-2014 bantuan pameran produktif siswa
23 ps-2014 bantuan pameran produktif siswa
 
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaBuku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
 
Sosialisasi MSIB Angkatan 6 - Universitas Negeri Surabaya
Sosialisasi MSIB Angkatan 6 - Universitas Negeri SurabayaSosialisasi MSIB Angkatan 6 - Universitas Negeri Surabaya
Sosialisasi MSIB Angkatan 6 - Universitas Negeri Surabaya
 
Juknis pkku&pkwu 2016
Juknis pkku&pkwu 2016Juknis pkku&pkwu 2016
Juknis pkku&pkwu 2016
 
PAPARAN INDIBIZ.pptx
PAPARAN INDIBIZ.pptxPAPARAN INDIBIZ.pptx
PAPARAN INDIBIZ.pptx
 
PKK.pdf
PKK.pdfPKK.pdf
PKK.pdf
 
Makalah Menginstal Windows 10 Pro
Makalah Menginstal Windows 10 ProMakalah Menginstal Windows 10 Pro
Makalah Menginstal Windows 10 Pro
 
Panduan PKM DIKTI 2014
Panduan PKM DIKTI 2014Panduan PKM DIKTI 2014
Panduan PKM DIKTI 2014
 
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013
 
PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN ...
PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN ...PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN ...
PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN ...
 
Panduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixPanduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ix
 
Panduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixPanduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ix
 
20 ps-2014 bantuan peralatan e-pembelajaran
20 ps-2014 bantuan peralatan e-pembelajaran20 ps-2014 bantuan peralatan e-pembelajaran
20 ps-2014 bantuan peralatan e-pembelajaran
 
21 ps-2014 bantuan modul interaktif e-pembelajaran
21 ps-2014 bantuan modul interaktif e-pembelajaran21 ps-2014 bantuan modul interaktif e-pembelajaran
21 ps-2014 bantuan modul interaktif e-pembelajaran
 
Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013
 
Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013
 
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan gameMembangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
Membangun ekosistem ekonomi kreatif aplikasi dan game
 
tugas teknik pdf
tugas teknik pdftugas teknik pdf
tugas teknik pdf
 
Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013Panduan pkm-tahun-2013
Panduan pkm-tahun-2013
 

More from Portal Surya

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Portal Surya
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Portal Surya
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Portal Surya
 

More from Portal Surya (20)

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
 

Digital surya 14 desember 2013

  • 1. DIGITAL NE WS PA PER papan impian rakyat hal Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com surya.co.id 2 | SABTU, 14 DESEMBER 2013 | Terbit 2 halaman REVITALISASI SURYA Online - Kurikulum pendidikan di Indonesia, tidak pernah berkesinambungan setelah era-80-an. Setiap ganti Menteri Pendidikan selalu ganti aturan. Entah setan mana yang mengobrak-abrik sistem pendidikan bangsa kita ini. Yang jelas, tidak semakin baik tetapi justru semakin membuat generasi masa depan tidak jelas arah dan tujuan serta kemampuannya. Terakhir, Menteri Pendidikan Muh Nuh menghapus Ujian Nasional (Unas) untuk Sekolah Dasar (SD), disamping itu merubah Unas untuk SLTA sebagai syarat masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Akibat ketidaksinambungan sistem pendidikan ini, kerugian moral dan material dialami seluruh rakyat Indonesia usia pendidikan. Kerugian moral itu dialami karena hasil akhir dari sistem pendidikan tidak hanya tidak mempunyai kualitas yang bagus tetapi juga tingkat kematangan hasil pendidikan tidak dapat dibuktikan dan dirasakan. Hal itu karena aplikasi sistem pendidikan tidak terarah dan instan. Sementara kerugian material, tidak terkira lagi. Disamping mahalnya pendidikan jaman sekarang, buku-buku pelajaran setiap tahun ganti sehingga masyarakat harus membelikan anak-anaknya untuk buku-buku baru karena buku-buku kakaknya tidak bisa digunakan lagi. Yang terbaru adalah ide untuk membuat proses pendidikan mahasiswa sebagai technopreneur dapat dimulai selama masa perkuliahan, sehingga setelah lulus mahasiswa sudah mempunyai usaha sendiri yang siap untuk dijalankan dan dikembangkan. Proses melahirkan lulusan wirausaha seperti ini memerlukan kurikulum yang berbeda dengan kurikulum KURIKULUM yang umumnya ada sekarang. Perubahan ini dilakukan dengan seminimal mungkin dalam mengubah susunan mata kuliah yang ada. Diperlukan revitalisasi kurikulum yang berorientasi pada pembelajaran technopreneurship yang merancang sebuah proses pembelajaran yang tepat, sehingga mampu menghasilkan mahasiswa yang lulus memiliki usaha sendiri yang dikembangkan. Susunan mata kuliah dan metode pengajarannya perlu didisain sedemikian hingga sejalan dengan proses pengembangan usaha. Pengembangan kompetensi akademis mahasiswa merupakan basis yang kuat untuk pengembangan ide-ide inovatif mahasiswa. Namun mahasiswa perlu dibekali dengan kompetensi lain, yaitu kompetensi memulai dan menjalankan bisnis, serta kompetensi lunak yang diperlukan untuk mendukungnya. Oleh karena itu, Recognition and Mentoring Program (RAMP) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggagas workshop revitalisasi kurikulum technopreneurship (RKT), di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor, 1314 September 2013. join facebook.com/suryaonline Workshop RKT 2013 dihadiri oleh 36 peserta dari 29 perguruan tinggi, yakni UB, UGM, UMM, Unand, Undip, Unej Unhalu, Unib, Unila, Unipa, Unisri, Unja, Unkhair, Unlam, Unmul, Unpad, Unpar, Unram, Unri UNS, Unsoed, Unsri, Unsyiah, Untag, Unud, USU, UTM, UWKS, dan Instiper. Narasumber dari Departemen Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor (TIN IPB) yang telah menerapkan mata kuliah berorientasi technopreneurship dan Dikti, yaitu Ketua Departemen TIN - IPB, Prof Nastiti S Indrasti beserta dosen-dosen TINIPB, Direktur RAMP IPB Dr Aji Hermawan, MM, dan Direktur Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemdikbud Dr Illah Sailah, MS. Metode pembelajaran inovatif melalui metode experiential learning dan student center learning sangat diperlukan untuk menopang kelahiran lulusan wirausaha ini. Kurikulum kewirausahaan yang perlu dibentuk adalah kurikulum yang mengintegrasikan pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada disiplin ilmu masingmasing dengan pembelajaran kewirausahaan yang inovatif yang mampu melahirkan wirausaha pada bidang yang terkait dengan disiplin ilmunya. Untuk maksud tersebut, RAMP-IPB merancang program yang disebut Revitaliasi Kurikulum berorientasi Technopreneurship (RKT). Program ini bermaksud mendukung departemen/ jurusan/ program studi di perguruan tinggi untuk merevitalisasi dan menerapkan mata-kuliah yang terkait dengan technopreneurship. Melalui program RKT ini diharapkan para dosen tersebut dapat merancang pembelajaran dengan kurikulum terstruktur yang akan membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keahlian, dan sikap yang terkait dengan proses pengembangan usaha berbasis inovasi teknologi. Dengan berfokus pada satu departemen maka rancangan kurikulum yang dihasilkan akan lebih spesifik dan rinci, dan hasilnya dapat edisi pagi langsung dilaksanakan. Hasil pembelajaran dari datu departemen ini merupakan sebuah pengalaman yang berharga bagi pengembangan pada jenjang universitas, yang pada akhirnya dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi universitas-universitas di Indonesia untuk menghasilkan wirausaha pada konteks Indonesia. Tujuan Revitaliasi Kurikulum berorientasi Technopreneurship 2013 adalah untuk merancang kurikulum yang mampu menghasilkan lulusan wirausaha berbasis pada kompetensi akademik yang dimiliki pada bidang teknologi industri pertanian. Selain itu, memperbaharui isi dan metode mata kuliah agar berorientasi pada dimensidimensi yang dibutuhkan untuk melahirkan wirausaha berbasis teknologi. Tujuan lainnya, untuk menghasilkan lulusan yang sudah memulai start-up atau bisnis baru yang berbasis pada kompetensi akademik di bidang teknologi industri pertanian. Sedangkan luaran rancangan kurikulum diharapkan dapat menghasilkan lulusan wirausaha yang yang terkait dengan disiplin ilmu teknologi industri pertanian. Rancangan rencana pengajaran mata kuliah inti dan pendukungnya yang masing-masing menunjukkan peranannya dalam tahapantahapan melahirkan wirausaha. Rancangan implementasi kurikulum dan rancangan evaluasinya. Sasaran dari kegiatan ini adalah program studi yang memiliki mandat dalam pengembangan agroindustri di Indonesia. Peserta workshop berkesempatan memperoleh fasilitasi pendanaan untuk merevitalisasi kurikulum berorientasi technopreneurship dengan syarat mengirimkan proposal sesuai format yang telah ditetapkan. Berdasarkan seleksi terhadap proposal masuk pada Program Revitalisasi Kurikulum Technopreneurship 2013, tujuh proposal dipilih untuk mendapatkan fasilitasi pengembangan kurikulum technopreneurship. (joe/ant) follow @portalsurya
  • 2. 2 SURYA Online - Banyaknya iklan perumahan baik di media maupun pada spanduk di jalan raya sekilas mengindikasikan bahwa salah satu kebutuhan vital bagi manusia, yaitu papan atau tempat tinggal atau perumahan seperti telah teratasi. Padahal, jumlah backlog atau kekurangan perumahan di Indonesia diperkirakan telah mencapai lebih dari 15 juta rumah pada Tahun 2013 ini, belum lagi harga rumah yang kerap mencekik dan tidak bisa dibeli, terutama oleh rakyat yang tergolong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Harga rumah yang melambung dan tidak terjangkau oleh sebagian orang dianalisis, antara lain karena melonjaknya harga tanah secara gila-gilaan pula. LSM Indonesia Property Watch menyatakan, pembentukan bank tanah merupakan solusi yang harus segera diambil dalam rangka mengatasi kekurangan perumahan rakyat di berbagai daerah di Indonesia. “Adalah sebuah keharusan dengan tingkat urgensi yang tinggi bagi Pemerintah untuk segera menyiapkan bank tanah milik Pemerintah agar perumahan rakyat dapat dijamin ketersediaannya,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda. Menurut Ali Tranghanda, konsep bank tanah bukanlah hal baru, apalagi langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan membangun rumah susun sederhana sewa di Waduk Pluit dan Ria Rio merupakan konsep awal tersedianya bank tanah yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta. Pemerintah, ujar dia, dapat mengeluarkan peraturan agar semua Pemda menyiapkan bank tanah sebesar 20 persen untuk kemudian dibangun rumah rakyat. “Pengembang yang membuat master plan perumahan harus menyediaan zona untuk kawasan perumahan rakyat dipadukan dengan UndangUndang Hunian Berimbang yang sampai saat ini belum juga keluar peraturan pemerintahnya,” katanya. Ia berpendapat bahwa masalah dana seharusnya bukan masalah bagi pemda bila ada keseriusan dan bebas dari korupsi para pejabatnya. Belum lagi, menurut dia, tanah-tanah BUMN yang sebagian dapat digunakan SABTU, 14DESEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com PAPAN IMPIAN RAKYAT untuk penyediaan perumahan rakyat, baik rusun maupun rumah horizontal. “Semua seharusnya tidak menjadi permasalahan yang berlarut-larut. Hanya dibutuhkan keseriusan pemerintah,” ucapnya. Sebelumnya, Ali Tranghanda menyatakan bahwa kenaikan harga tanah yang terus melesat pada saat ini terutama di kawasan Jabodetabek dan kota-kota besar lain, dinilai akan memperburuk sektor perumahan nasional. Menurut dia, hal tersebut berpotensi memperburuk sistem perumahan nasional sehingga bisa membuat segmen menengah ke bawah terancam tidak dapat memiliki rumah, khususnya di Jabodetabek. Selain itu, lanjut dia, program subsidi pemerintah yang berfokus kepada kaum MBR tidak membuahkan hasil yang optimal. Ia mempertanyakan ketidakjelasan blue print perumahan dari Pemerintah, terutama dalam hal menyediakan perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. “Kebijakan perumahan nasional berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas, bahkan tidak ada blue print perumahan yang seharusnya menjadi sebuah panduan dalam penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Ali. Menurut Ali, Pemerintah sebagai penyedia perumahan rakyat seharusnya bertanggung jawab penuh dalam hal proteksi dan intervensi ke pemerintah, bahkan sekaligus bertanggung jawab membangun rumah join facebook.com/suryaonline rakyat. Namun, ujar dia, Pemerintah saat ini menyerahkan sepenuhnya pembangunan rumah kepada pengembang swasta. “Alih-alih membereskan sistem perumahan nasional, malahan Pemerintah memuluskan jalan program mobil murah yang sarat konsumtif,” katanya. Ia mengingatkan bahwa perumahan sebagai salah satu dari tiga kebutuhan pokok masyarakat, yang juga salah satu ukuran kesejahteraan rakyat. Perhatian Menurun Tidak hanya dari suara LSM, bahkan Direktur Utama Perumnas Himawan Arief juga menyatakan bahwa perhatian Pemerintah terhadap sektor perumahan rakyat dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan drastis sehingga antara kebutuhan dan ketersediaan papan setiap tahun berjalan tidak seimbang. Himawan menyatakan bahwa anggaran negara cukup memadai untuk membangun rumah rakyat, tetapi perhatian Pemerintah sangat kurang. Sementara di sisi lain, sikap masyarakat sudah apatis dan pasrah. Ia mengatakan selama tujuh tahun memimpin Perumnas, tidak pernah secara khusus ada perhatian terhadap sektor papan, misalnya melalui penyelenggaraan sidang kabinet membahas perumahan rakyat. Sementara kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi lebih mengarah pada sektor-sektor lainnya, seperti penerbangan, penyeberangan, dan infrastruktur lainnya. Perum Perumnas ingin mengambil lagi peran membangun dan mengelola rumah rakyat seperti yang pernah dilakukan perusahaan BUMN itu sejak 1974 hingga 1990-an. Ini berarti mengembalikan tujuan pendirian Perum Perumnas Tahun 1974, yaitu Perumnas menyediakan perumahan rakyat untuk masyarakat menengah dan menengah bawah. “Saat ini peran Perumnas dikecilkan. Kalau mau benahi masalah perumahan, mari kita maksimalkan kembali peran Perumnas sebagai penyedia rumah rakyat dan rumah murah. Tak usah buat badan baru, perbaiki kekurangan dan maksimalkan peran Perumnas,” katanya. Ia lebih lanjut mengatakan bahwa daerah-daerah dengan lahan luas kini sudah menjadi simpul-simpul dan pusat pertumbuhan ekonomi dan dikuasai oleh para pengembangan perumahan. Pemerintah Indonesia dinilai harus bisa mencontoh negara lain, seperti Singapura, yang mengurus perumahan rakyatnya dengan baik. Memastikan 80 persen perumahan rakyat disediakan oleh Pemerintah. “Kalau Pemerintah membiarkan, harga rumah makin hari bertambah melambung tinggi dan semakin tidak terjangkau oleh rakyat kecil,” katanya. Selaras dengan Perumnas, Indonesia Property Watch mendesak Pemerintah untuk dapat membedakan antara perumahan publik dan komersial karena hal tersebut selama ini sangat bergantung pada swasta. Menurut Direktur Indonesia Property Watch, dalam penyediaan perumahan publik sebaiknya Pemerintah tidak menyerahkan kepada swasta karena akan sangat terikat dengan mekanisme pasar yang ada. Artinya, ujar dia, harga rumah akan selalu dinaikkan dan sampai kapan pun hal tersebut dinilai tidak akan menyelesaikan masalah backlog (kekurangan perumahan) di Tanah Air. Ia berpendapat bahwa setiap kenaikan harga rumah sebesar 10 persen akan menggerus daya cicil masyarakat sebesar 10 persen dan mengurangi pangsa pasar permintaan rumah hingga sebesar 5 persen. Dengan kenaikan harga rumah sampai 20 persen, pangsa pasar akan menurun hingga sebesar 10 persen. “Dengan kondisi saat ini ‘backlog’ perumahan tidak dapat lagi dihitung sebesar 15 juta rumah, tetapi akan membengkak menjadi 21,7 juta unit pada tahun 2014,” ujarnya. Sebagaimana diberitakan, Real Estat Indonesia (REI) menyatakan bahwa pihak swasta lebih berperan dalam pembangunan sektor perumahan jika dibandingkan dengan Pemerintah, padahal program “backlog” (kekurangan rumah) di Tanah Air dinilai masih besar. “Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh REI, yang dikerjakan oleh Pemerintah hanya 5 persen, sedangkan 95 persen ditangani oleh swasta, dan sekitar 80 persennya dilakukan oleh anggota REI,” kata Ketua Umum REI Setyo Maharso dalam jumpa pers tentang Musyawarah Nasional REI 2013 di Jakarta, Rabu (20/11/2013). (antara) follow @portalsurya