Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Hubungan Anemia dan KPD
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Apakah saudara pernah terfikir bahwa
kegiatan pelaporan kesehatan ibu
dan anak yang setiap bulan saudara
kerjakan adalah merupakan kegiatan
statistik? Dan bagaimanakah dari data
yang setiap bulan saudara kirimkan
tersebut menjadi informasi penting
untuk penetapan kebijakkan kesehatan
ibu dan anak?
Apakah saudara dapat menjawab per-tanyaan
di atas dengan tepat? Apabila
saudara masih ragu-ragu, mari kita si-mak
uraian materi berikut!
A. Pengertian Statistik
Kata statistik berasal dari bahasa
Latin yaitu status dan dalam baha-sa
Inggris yaitu state yang berar-ti
negara atau untuk menyatakan
hal-hal yang berhubungan den-gan
ketatanegaraan. Pada awalnya
statistik hanya berkaitan dengan
sekumpulan angka mengenai pen-duduk
suatu daerah atau negara
dan pendapatan masyarakat, ter-masuk
pula, kumpulan angka yang
dibutuhkan oleh pemerintah dalam
menyelesaikan beberapa masalah.
Namun, seiring dengan perkem-bangan
zaman, statistik berkem-bang
ke seluruh aspek kehidupan,
misalnya produk industri, teknologi,
informasi, bisnis, hukum dan ter-masuk
penelitian-penelitian pada
hampir seluruh cabang ilmu, seper-ti
ekonomi, sains, pertanian, sosial,
pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Dalam arti sempit statistik dapat
diartikan sebagai data, tetapi da-lam
arti luas statistik dapat diarti-kan
sebagai alat. Statistik adalah
sekumpulan konsep dan metode
yang digunakan untuk mengum-pulkan
dan menginterpretasi data
tentang bidang kegiatan tertentu
dan mengambil kesimpulan dalam
situasi dimana ada ketidakpastian
dan variasi. Biostatistik merupa-kan
suatu cabang ilmu dari statis-tik
yang berhubungan dengan cara
pengumpulan, kompilasi, pengo-lahan,
dan interpretasi fakta-fakta
numerik yang berhubungan den-gan
kehidupan manusia yaitu mulai
dari kelahiran, sehat, sakit sampai
kematian. Biostatistik atau istilah
lainnya statistika kesehatan adalah
data atau informasi yang berkaitan
dengan masalah kesehatan.
Berdasarkan definisi di atas, bila
dikaitkan dengan kegiatan pelapo-ran
kesehatan ibu dan anak yang
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 2
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
rutin saudara lakukan, saudara tel-ah
menerapkan ilmu biostatistik
dalam bidang pekerjaan saudara.
Coba saudara telaah, setiap ke-giatan
yang sauadara kerjakan
misalnya melakukan pemeriksaan
ibu hamil, menolong persalinan,
melakukan imunisasi pada bayi,
dan lain-lain, semuanya saudara
catat dalam buku pelaporan yang
kemudian dikirimkan ke puskes-mas.
Data yang terkumpul di Pusk-esmas
tersebut diteruskan ke Dinas
Kesehatan. Selanjutnya data diolah
menjadi informasi tingkat kabupat-en
maupun provinsi. Dari informasi
yang ada, stake holder menjadikan
informasi tersebut sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan atau
membuat kebijakkan. Jadi tanpa
saudara sadari, saudara secara ru-tinitas
telah melakukan tahapan
statistik dalam bidang pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Dan masih
banyak contoh kegiatan saudara
dalam bekerja yang menggunakan
ilmu statistik ini.
B. Fungsi Biostatistik
Tentunya saudara sangat sering
melaksanakan KB safari tersebut
dan akseptornyapun pasti cukup
banyak. Nah, sekarang pasti sauda-ra
mengerti mengapa KB safari
menjadi program pilihan pemerin-tah.
Silahkan jawab pada kotak di bawah
ini :
………………………………………………………………
………………………………………………………………
..................................................................
Iya benar, pemerintah memperoleh
informasi yang bersumber dari data
akseptor KB yang saudara kirim-kan
dan melalui proses pengolahan
data diperoleh data agregat yang
sangat rendah tentang penggu-naan
KB oleh PUS. Sehingga pe-merintah
harus menggalakan pro-gram
KB safari.tersebut. Dengan
demikian pemerintah khususnya
Kementerian Kesehatan menggu-nakan
data tersebut sebagai dasar
memilih program KB safari. KB safa-ri
adalah salah satu kebijakkan un-tuk
meningkatkan peserta akseptor
KB yang dampaknya adalah pada
penurununan AKI dan AKB. Ilustrasi
di atas menggambarkan salah satu
fungsi statistik dalam bidang kese-hatan.
Seberapa sering saudara melaksanakan
program KB Safari di tempat kerja
saudara? Dan mengapa program
KB Safari menjadi program pilihan
pemerintah yang harus dilaksanakan?
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 3
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Berikut akan diuraikan fungsi statis-tik
lainnya dalam bidang kesehatan
yaitu antara lain :
1. Untuk menggambarkan status
kesehatan
Status kesehatan suatu Negara
salah satunya tergambar pada
Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB). Un-tuk
memperoleh AKI dan AKB
ini, maka diperlukan tahapan
kegiatan statistik yang melipu-ti
pengumpulan, pengolahan,
penyajian, analisis data sampai
data tersebut dapat diinterpre-tasikan.
2. Untuk monitoring dan evaluasi
program kesehatan
a. Analisis perbandingan yai-tu
dengan membanding-kan
wilayah satu dengan
wilayah lainnya. Misaln-ya
saudara ingin mem-bandingkan
pencapaian
pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas X,
maka saudara akan mem-bandingkan
dari data yang
tersedia antara wilayah di
Puskesmas X tersebut. Dari
analisis perbandingan ini
maka saudara akan men-elusuri
lebih jauh penyebab
tidak tercapainya pertolon-gan
persalinan oleh tenaga
kesehatan di Puskesmas X
tersebut yang selanjutn-ya
dapat dijadikan sebagai
dasar dalam pengambilan
keputusan atau penetapan
kebijakkan kesehatan.
b. Analisis kecenderungan
yaitu dengan menganalisis
waktu, misalnya Angka Ke-matian
Bayi (AKB) sejak 10
tahun yang lalu sampai se-karang
tidak menunjukkan
perubahan yang bermakna.
c. Untuk perencanaan pro-gram
kesehatan. Data dan
hasil analisisnya dapat di-jadikan
dasar atau bahan
acuan dalam perencanaan
program kesehatan yang
akan datang.
d. Untuk membuat peneli-tian.
Seperti telah dibahas
dalam modul sebelumnya,
bahwa masalah penelitian
harus didasarkan pada fak-ta
atau bukti autentik yang
terjadi di lapangan, sehing-ga
adanya kumpulan data
ini sangat penting sebagai
latar belakang hal yang
akan diteliti.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 4
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
C. Ruang Lingkup Statistik
Mungkin pernah terbesit per-tanyaan
dalam pikiran saudara ke-tika
menghadapi banyaknya kom-plikasi
kehamilan atau persalinan,
misalnya sebagian besar ibu hamil
mengalami anemia, dan seba-gian
besar juga ibu yang bersalin
di tempat saudara mengalami Ke-tuban
Pecah Dini (KPD). Mengapa
demikian? Apakah ada hubungan
anemia dengan kejadian KPD?
Untuk menjawab pertanyaan di
atas, saudara harus mempunyai
pemahaman tentang jenis atau
ruang lingkup statistik yang ses-uai
dengan tujuan penelitian yang
akan saudara capai.
Baiklah, mari kita pelajari jenis atau
ruang lingkup statistik di bawah ini.
Berikut saudara dapat melihat ru-ang
lingkup statistik melalui gam-bar
di bawah ini :
Deskriptif
Inferensial
Parametrik
Nonparametrik ………………………………………………………………
Gambar 1. Jenis Statistik
Statistik
Saudara dapat amati bahwa statis-tik
dibedakan menjadi dua, yaitu
statistik deskriptif dan statistik in-ferensial.
Selanjutnya statistik infe-rensial
dibedakan menjadi statistik
parametrik dan non parametrik.
Statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menggam-barkan
atau menganalisis suatu
hasil penelitian, tetapi tidak digu-nakan
untuk membuat kesimpulan
yang lebih luas (generalisasi/infer-ens).
Jadi statistik deskriptif hanya
berfungsi menguraikan atau men-erangkan
keadaan atau fenomena.
Berikut contoh-contoh pernyata-an
yang termasuk dalam cakupan
statistik deskriptif.
1. Sekitar 50% ibu hamil di Pusk-esmas
A mengalami hiperem-esis
pada sampai usia kehami-lan
trimester 2.
2. Tingkat kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi zat besi
cukup rendah, hal ini disebab-kan
hampir 80% ibu mengeluh
mual pada saat meminum zat
besi.
Baik, coba buatlah pernyataan jenis
statistik deskriptif berdasarkan ka-sus
pada kotak dialog di atas!
………………………………………………………………
..................................................................
..................................................................
.................................................................
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 5
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Iya benar, apabila saudara men-jawab
sebagai berikut :
1. 60% ibu hamil di Polindes Desa
X menderita anemia.
2. 40% ibu yang bersalin di
Polindes Desa X mengalami
KPD.
Baiklah, kita lanjutkan ke jenis
statistik inferensial. Statistik infe-rensial
adalah statistik yang digu-nakan
untuk menganalisis data
sampel, dan hasilnya akan digener-alisasikan
(diinfererensikan) untuk
populasi di mana sampel diambil.
Misalnya dalam penelitian tentang
survey soasial ekonomi (SUSENAS),
dilakukan pengambilan sampel se-suai
dengan blok sensus yang ter-pilih.
Hasil-hasil yang didapatkan
pada sampel penelitian SUSENAS
tersebut merupakan gambaran
sosial ekonomi Indonesia. Dengan
metode statistik inferensial kita
juga dapat mengevaluasi informasi
yang telah kita kumpulkan menja-di
suatu pengetahuan baru, seperti
kita ingin mengetahui apa saja fak-tor
risiko yang dapat menurunkan
risiko penyakit jantung koroner,
bagaimana efektifitas suatu vaksin
baru pencegah flu burung, dan se-bagainya.
Berikut ini contoh-con-toh
pernyataan topik kebidanan
yang termasuk dalam cakupan
statistik inferensial.
1. Penatalaksanaan IMD akan
mempengaruhi keberlangsun-gan
asi ekslusif.
2. Perilaku menikah usia dini akan
berdampak pada terjadinya
kanker serviks.
Baik, silahkan saudara merumus-kan
pernyataan sesuai dengan ka-sus
di atas dalam lingkup statistik
inferensial !
……………………………………………………………
……………………………………………………………
………………………………………………...............
Iya benar, bila saudara menjawab
sebagai berikut :
“Anemia pada ibu hamil berpen-garuh
terhadap kejadian KPD” atau
“Ada hubungan anemia pada ibu
hamil dengan kejadian KPD”.
Kita lanjutkan ke jenis statistik beri-kutnya.
Berdasarkan bentuk dis-tribusi
data, maka statistik dibagi
dua yaitu statistik parametrik dan
statistik non parametrik. Statistik
parametrik digunakan untuk men-ganalisis
data interval atau rasio,
yang diambil dari populasi yang
berdistribusi normal. Statistik para-metrik
biasanya menggunakan
jumlah sampel yang cukup besar.
Sedangkan statistik non parametr-
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 6
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
ik, digunakan untuk menganalisis
data nominal dan ordinal dari pop-ulasi
yang bebas distribusi dan jum-lah
sampel relatif kecil. Untuk lebih
jelas saudara akan pelajari pada
kegiatan belajar tiga karena sangat
berkaitan dengan uji statistik yang
akan digunakan.
D. Tahapan Statistik
Seperti telah disinggung pada pen-gertian
statistik, maka saudara su-dah
dapat mempekirakan kegia-tan
atau tahapan statistik meliputi
apa saja. Tahapan statistik meliputi
pengumpulan data, pengolahan
data, analisa data dan penyajian
data.
Tahapan pertama yaitu pengumpu-lan
data. Hal-hal yang perlu diper-hatikan
dalam pengumpulan data
adalah jenis data yang sangat ter-gantung
pada tujuan penelitian,
cara pengambilan data yang juga
dipengaruhi oleh jenis datanya, dan
alat ukurnya, dapat beupa kuesion-er,
angket, lembar observasi, dan
lain-lain.
Tahapn ke dua yaitu pengolahan
data. Pengolahan data ini juga ter-diri
dari lima tahapan, yaitu editing,
coding, processing, cleaning dan
transforming. Editing merupakan
kegiatan memeriksa kelengkapan
isi kuesioner. Editing ini sebaiknya
dilakukan di lapangan, sehinnga
bila terjadi kesalahan atau keti-dak
jelasan bisa langsung bertemu
kembali dengan respondennya
untuk memberikan klarifikasi atau
melengkapi kuesioner. Coding mer-upakan
kegiatan mengkode ulang
dari bentuk huruf ke bentuk ang-ka
yang tujuannya memudahkan
dalam pengolahan data. Process-ing
adalah kegiatan memindahkan
data dari kuesioner ke computer.
Cleaning alah kegiatan pengecek-kan
kembali setelah data dientri ke
computer. Dan transforming yaitu
kegiatan mengubah isi data ke da-lam
bentuk lain.
Tahapan statistik ke tiga adalah
analisis data, yaitu memberi arti/
makna data. Analisis data ini meli-puti
analisa univariat, analisa bivar-iat,
dan analisa multivariate. Yang
akan dibahas pada modul ini hanya
sampai analisis bivariat dengan uji
statistik terbatas.
Tahapan statistik terakhir adalah
penyajian data, yaitu kegiatan men-yajikan
data hasil analisis/ pengola-han
yang tujuannya agar menarik
dan mudah dipahami. Penyajian
data ini bisa berupa narasi, tabel
ataupun grafik.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 7
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
E. Data
Data adalah bentuk jamak dari da-tum.
Data merupakan himpunan
angka-angka yang berasal dari ha-sil
pengamatan atau pengukuran.
Data merupakan keterangan-ket-erangan
tentang suatu hal, dapat
berupa sesuatu yang diketahui
atau anggapan (asumsi) yang per-lu
diuji kebenarannya. Data setelah
diproses akan menjadi sebuah in-formasi.
Data yang baik memenuhi
syarat up to date, misalnya data
rekam medis maksimal adalah 5
tahun ke belakang, data KLB setiap
hari harus terpantau, dan lain-lain.
Syarat data lainnya adalah akurat.
Yang dikatakan akurat bila suatu
data memenuhi kaidah validitas
dan reliabilitas. Validitas adalah
data yang diperoleh dengan alat
ukur yang sebenarnya/terstandar,
sedangkan reliabilitas adalah data
yang konsisten, maksudnya adalah
meskipun diukur berulang-ulang,
hasilnya tetap sama.
Menurut sumbernya, data dapat
dibagi menjadi data primer dan
data sekunder. Data primer ada-lah
data yang diperoleh langsung
dari responden, sedangkan data
sekunder adalah data yang diper-oleh
dari data yang sudah dido-kumentasikan
atau dipublikasikan.
Data primer mempunyai keuntun-gan
data yang dikumpulkan se-suai
dengan kebutuhan. Namun
juga mempunyai kekurangan yai-tu
apabila data yang dikumpul-kan
cukup banyak dan sasarann-ya
adalah masyarakat, maka akan
membutuhkan waktu, tenaga dan
biaya yang cukup besar. Sebalikn-ya,
pengumpulan data sekunder
mempunyai keuntungan dalam hal
waktu, tenaga dan biaya yang rela-tif
kecil, tetapi sering kali datanya
tidak lengkap atau data yang dibu-tuhkan
tidak tersedia.
Berdasarkan bentuknya, ma-cam-
macam data dapat digambar-kan
pada gambar berikut:
Kualitatif /
Katagorik
Kuantitatif
/ Numerik
Diskrit
Kontinum
Gambar 2. Jenis Data
Jenis Data
Berdasarkan bentuknya, data dike-lompokkan
menjadi dua, yaitu data
kualitatif/katagorik dan data kuan-titatif.
Data kualitatif/katagorik ada-lah
data yang berbentuk kalimat,
kata atau gambar. Sedangkan data
kuantitatif/numerik adalah data
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 8
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
yang berbentuk angka, atau data
kualitatif yang diangkakan (skor-ing).
Data kuantitatif dapat dike-lompokkan
menjadi dua yaitu data
diskrit dan data kontinum. Data
diskrit adalah data yang diperoleh
dari hasil menghitung atau mem-bilang.
Misalnya jumlah ibu hamil
ada 20 orang, bayi 10 orang, dan
seterusnya. Sedangkan data konti-num
diperoleh dari hasil mengukur,
misalnya tinggi badan adalah data
yang diperoleh dengan cara men-gukur
tinggi badan menggunakan
satuan meter, berat badan adalah
data yang diperoleh dengan cara
menimbang, Hb adalah data yang
diperoleh dengan mengukur kadar
Hb, dan lain sebagainya.
F. Variabel
Pengaruh anemia terhadap perdara-han
post partum. Dari topik tersebut,
manakah variabel penelitiannya?
Tentunya saudara dapat menjawab
pertanyaan di atas, dan topik ini
telah dipelajari pada Modul 1.
Marilah kita simak uraian materi
tentang variabel berikut ini.
Menurut Hartch dan Farhady dalam
Sugiyono (2009), variabel didefi-nisikan
sebagai atribut seseorang,
atau obyek, yang mempunyai va-riasi
antara satu orang dengan
yang lain atau satu obyek dengan
obyek yang lain. Tinggi badan, be-rat
badan, sikap, motivasi, kepemi-mpinan,
disiplin kerja, merupakan
atribut-atribut dari setiap orang.
Berat, ukuran, bentuk, dan war-na
merupakan atribut-atribut dari
obyek. Dinamakan variabel karena
sifatnya bervariasi. Misalnya berat
badan dikatakan variabel, karena
berat badan sekelompok orang itu
bervariasi antara satu orang den-gan
yang lain. Demikian juga moti-vasi,
persepsi dapat juga dikatakan
sebagai variabel karena motivasi
dan persepsi pada sekelompok
orang pasti akan berbeda-beda.
Variabel yang tidak ada variasinya
bukan dikatakan sebagai variabel.
Kerlinger dalam buku Sugiyono
(2009) menyatakan variabel se-bagai
konstruk (constructs) atau
sifat yang akan dipelajari. Kerlinger
juga menyatakan bahwa variabel
dapat dikatakan sebagai suatu si-fat
yang diambil dari suatu nilai
yang berbeda (different values).
Dengan demikian variabel itu mer-upakan
suatu yang bervariasi. Ber-dasarkan
pengertian-pengertian
di atas, maka dapat dirumuskan
bahwa variabel adalah suatu si-fat
yang akan diukur atau diamati
yang nilainya bervariasi. Variabel
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 9
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
mempunyai ciri-ciri antara lain :
mempunyai nama, merupakan sifat
suatu objek pengamatan, mempu-nyai
definisi operasional, dapat di-ukur,
dan nilainya bervariasi.
Sekarang bagaimana jawaban
saudara dari topik penelitian yang
tertera pada kotak dialog di atas?
..........................……………………
dan…………….....................……..
.......................................................
Iya benar, bila saudara menjawab
anemia dan perdarahan pot par-tum.
Mengapa demikian?
Coba saudara telaah kembali, ane-mia
merupakan hasil pengukuran
dari kadar Hb dan hasilnya pada
sekolompok ibu hamil bervariasi,
ada yang anemia dan ada yang ti-dak
anemia. Sehingga anemia dika-takan
sebagai variabel. Demikian
juga perdarahan post partum mer-upakan
hasil pengamatan terhadap
jumlah perdarahan setelah persa-linan
dan hasilnya bervarisi, ada
yang dikatagorikan perdarahan
post partum dan ada yang normal,
sehingga perdarahan post partum
juga dikatakan sebagai variabel.
G. Pengukuran
Berbicara tentang pengukuran ti-dak
dapat terlepas dari instrumen
atau alat ukur. Instrumentasi ada-lah
proses pemilihan atau metode
alat ukur yang tepat dalam rangka
pembuktian kebenaran hipotesis.
Sedangkan pengukuran merupa-kan
kegiatan lanjutan dari instru-mentasi
dalam mengungkap kes-eluruhan
realitas kebenaran.
Pengukuran dapat di bagi menja-di
dua yaitu, pengamatan kualitatif
dan pengamatan kuantitatif. Pen-gamatan
kualitatif ialah penetapan
atau identifikasi terhadap adanya
(atau tidak adanya) nilai nominal
variabel tertentu pada suatu sub-yek.
Pengamatan kuntitatif ialah
penetapan atau identifikasi besar
kecilnya (magnitude) nilai variasi
suatu variabel atau kuantifikasi ter-hadap
variasi nilai dari suatu varia-bel.
Pengukuran kualitatif maupun
kuantitatif, keduanya harus berpi-jak
pada kaidah pokok penguku-ran,
yaitu objektivitas, validitas dan
reliabilitas. Tiga kaidah ini yang
merupakan petunjuk bagi peneliti
untuk mendekatkan data hasil pe-nelitiannya
dengan realitas yang
sesungguhnya.
Objektivitas berarti bahwa pen-gukuran
yang dilakukan benar-be-nar
terbebas dari bias peneliti, seh-ingga
menghasilkan data menurut
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 10
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
“apa adanya”. Bias di sini dapat be-rupa
kecondongan pada perkiraan
atau harapan peneliti, maupun ke-condongan
pada kenyataan umum
(yang biasa terjadi). Validitas mem-pertanyakan
“apakah pengukuran
yang dilakukan benar-benar men-gukur
apa yang memang dikehen-daki
untuk diukur, atau adakah ket-ergayutan
antara metode dan alat
ukur dengan obyek ukur. Contoh,
kalau kita akan mengukur kekuatan
otot, apakah pengukuran yang kita
lakukan benar-benar mengukur
kekuatannya dan bukan ketahan-annya
atau derajat kontraksinya.
Reliabilitas akan mempertanyakan
akurasi, konsistensi atau stabili-tas
pengukuran. Data yang relia-bel
berarti data yang benar-benar
mencerminkan nilai yang sesung-guhnya
dari variabel yang diukur.
Karena kemutlakan yang demikian
sukar terjadi, maka secara lebih re-alistis
dikatakan, bahwa reliabilitas
pengukuran ditentukan oleh kese-dikitan
terjadinya skor yang salah.
Mari kita simak kasus berikut :
Si “A” memiliki berat badan 68
kg pada saat ditimbang dengan
menggunakan timbangan stan-dar
penelitian. Di sebuah mall si
“A” melakukan penimbangan dan
hasilnya beratnya adalah 75 kg.
Karena kurang percaya dengan
hasilnya, si A melakukan penim-bangan
lagi di timbangan yang
sama di mall tersebut dan beratnya
tetap 75 kg.
Contoh di atas menggambarkan
timbangan di mall memiliki reliabil-itas
yang baik (hasilnya selalu kon-sisten),
tetapi validitas buruk (tidak
mengukur hal yang sebenarnya).
Dalam pengukuran ada yang dise-but
skala ukur atau tingkat pen-gukuran
variabel, yaitu sifat varia-bel
yang diukur, apakah merupa-kan
skala nominal, ordinal, inter-val
ataukah rasio. Skala nominal
merupakan pengukuran yang pal-ing
lemah tingkatannya dan di-gunakan
untuk mengelompokkan
atau mengklasifikasikan dan hanya
berfungsi sebagai pembeda. Con-toh
data dengan skala ukur nom-inal
adalah agama, suku bangsa,
dan lain-lain. Skala ukur ordinal
adalah skala ukur yang berjenjang
atau berbentuk peringkat. Mis-alnya
data pendidikan orang tua
dikatagorikan menjadi SD, SLTP,
SLTA dan Perguruan Tinggi. Ska-la
ukur interval adalah skala den-gan
kriteria mempunyai jarak yang
sama, tetapi tidak mempunyai nilai
nol absolute (mutlak). Pada skala
ini, walaupun datanya nol, tetapi
masih mempunyai nilai. Misalnya
nol derajat Celcius, ternyata masih
ada nilainya. Skala ukur rasio ada-
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 11
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
lah skala ukur yang jaraknya sama
dan mempunyai nilai nol absolut.
Skala ukur rasio ini merupakan ska-la
yang tertinggi. Hasil penguku-ran
panjang (M), berat (Kg) adalah
contoh data dengan skala ukur ra-sio.
Bila nol meter maka tidak ada
panjangnya, demikian juga bila nol
kg tidak ada beratnya.
Tabel 1. Skala Ukur
No Sifat Skala Nominal Ordinal Interval Ratio
1.
2.
3.
4.
Pengelompokkan pengamatan
Urutan pengamatan dapat
dilakukan
Jarak antara kelompok dapat
ditentukan
Perbandingan antara kelompok
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Skala ukur dari yang terendah sampai
tertinggi yaitu nominal, ordinal,
interval dan rasio. Skala ukur tertinggi
dapat dapat di ubah menjadi skala
ukur yang lebih rendah dengan
cara mengelompokkan, sebaliknya
skala ukur yang rendah tidak dapat
diubah menjadi skala ukur yang
tinggi. Misalnya kita mengumpulkan
data umur ibu hamil dari 10 orang
dengan skala ukur rasio, maka contoh
hasilnya yaitu : 27, 25, 19, 28, 37, 17,
39, 26, 29, 30. Data tersebut dapat
kita jadikan skala ukur ordinal dengan
cara mengelompokkan. Sebagai
contoh data umur ibu hamil tersebut
dikelompokkan menjadi ibu hamil
dengan umur reproduksi sehat dan
umur ibu hamil risiko tinggi (<20 tahun
dan >35 tahun). Sehingga bila kita
hitung jumlah untuk masing-masing
kelompok diperoleh 6 orang ibu hamil
dengan umur reproduksi sehat dan 4
orang umur ibu hamil rsiko tinggi.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 12
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Dari uraian di atas dapat disimpul-kan
bahwa biostatistika atau statisti-ka
kesehatan adalah data atau infor-masi
yang berkaitan dengan masalah
kesehatan. Biostatistik sangat kerap
digunakan dalam bidang kesehatan
termasuk di pelayanan kebidanan,
yang berfungsi sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan atau pene-tapan
kebijakkan. Jenis statistik yang
digunakan sangat tergantung pada tu-juan
penelitian yang akan dicapai. Hal
utama yang mebedakan jenis statistik
deskriptif dan statistik inferensial ada-lah
pada statistik destkriptif tidak ada
kegiatan mengeneralisasi dari sampel
ke populasi, namun pada statistik in-ferensial
generalisasi dari sampel ke
populasi mutlak dilakukan. Penggu-naan
data dan penentuan variabel pe-nelitian
juga sangat dipengaruhi oleh
tujuan penelitian yang ditetapkan oleh
peneliti, begitu juga penentuan skala
ukur akan tergantung pada hipotesis
yang ditetapkan oleh peneliti.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 13