SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
[Type text]
TUGAS MAKALAH
Pelanggaran Norma di Masyarakat
(ALKOHOLISME)
Di susun oleh
Nama : Putri Intan Permatasari
NIM : 14120110144
Kelas : W4
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
Makassar 2012
[Type text]
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan yang paling pertama
dan utama adalah untuk Allah swt, karena di anugrahi nikmat yang luar biasa,
berupa rahmat kesehatan dan ilmu yang sangat berharga serta berkah-berkah
lainnya yang diberikan oleh-Nya tanpa penulis harus meminta sehingga penulisan
makalah yang berjudul “Alkoholisme” dapat terselesaikan. Dan tak lupa pula
penulis kirimkan shalawat dan taslim atas junjungan nabi besar Muhammad saw.
Selama penyusunan, ada berbagai kesulitan yang di hadapi dalam merampungkan
makalah ini, tetapi dengan ketekunan dan kerja keras akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak begitu pula dengan
makalah ini yang penuh dengan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca sekalian.
Makassar, Mei 2012
penulis
i
[Type text]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………... 2
1.4 Manfaat …………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Alkoholisme ……………………………………...……………… 3
2.2 Tahapan Dalam Alkoholisme………………………………………………. 3
2.3 Penyebab Alkoholisme …………………………...………………………...... 5
2.4 Tanda-Tanda Alkoholisme ………………………………………………... 6
2.5 Efek Samping Minum Alcohol……………………………………………. 6
2.6 Pemecahan Masalah………………………………………………………. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 13
3.2 Saran……………………………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 14
ii
[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui saat ini ada begitu banyak pelanggaran norma-
norma yang telah dilakukan di masyarakat. Masalah alkoholisme termasuk
salah satu diantaranya. Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat
merusak sebuah generasi terutama generasi bangsa Indonesia. Dimana saat ini
minuman beralkohol sudah dianggap sebagai suatu trend dikalangan
masyarakat Indonesia terutama bagi orang yang tinggal di daerah perkotaan.
Alcohol banyak digunakan dan disalahgunakan karena dapat diterima secara
sosial. Ini semua dapat dimengerti karena kebanyakan masyarakat memang
mempunyai jenis minuman tertentu yang mengandung alcohol.
Alcohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alcohol
diperoleh dari hasil fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian.
Kebiasaan meminum alcohol dapat mengakibatkan kecanduan bahkan sering
pula diikuti oleh perubahan kepribadian. Hal inilah yang sering terjadi di
masyarakat dimana ketika para pecandu alcohol telah mabuk berat mereka
akan meresahkan masyarakat dan tentunya diri mereka sendiri. Oleh karena
itu, dalam makalah ini penulis akan membahas masalah alkoholisme dan
berusaha memberikan solusi yang terbaik untuk berhenti mengkonsumsi
alcohol.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu:
1. Apakah defenisi dari alkoholisme?
2. Bagaimanakah tahapan dalam alkoholisme?
3. Apakah penyebab sehingga seseorang menjadi pecandu alcohol?
4. Bagaimana tanda-tanda seseorang dikategorikan alkoholisme?
5. Bagaimana efek dari alcohol itu sendiri?
6. Apakah solusi terbaik agar seseorang tidak lagi menjadi pecandu alcohol?
1
[Type text]
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Antropologi
2. Untuk mengetahui penyebab seseorang menjadi pecandu alkohol
(alkoholisme)
3. Untuk mengetahui dampak dari kebiasaan mengkonsumsi alcohol
4. Untuk memberikan solusi sehingga mengurangi pecandu alcohol yang saat
ini semakin marak.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan alkoholisme
2. Dapat mengetahui penyebab dan efek dari mengkonsumsi alcohol secara
berlebihan
3. Dapat mengetahui cara yang terbaik untuk memberantas para pecandu
narkoba
2
[Type text]
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Alkoholisme
Alkoholisme dapat diartikan sebagai kekacauan dan kerusakan
kepribadian yang disebabkan karna nafsu untuk minum yang bersifat
kompulsif, sehingga penderita akan minum minuman beralkohol secara
berlebihan dan dijadikan kebiasaan (Chaplin, 1995). Pengertian alkoholisme
tersebut juga mencakup tidak dapat dikendalikannya kemampuan berpantang
atau adanya perasaan tidak dapat hidup tanpa minum (Atkinson dkk., 1992).
Alkoholisme atau ketergantungan pada alkohol biasanya dimulai dari
acara minum-minum sedikit pada acara-acara tertentu misalnya ada acara
kumpul-kumpul atau social event dari acara ke acara sampai kemudian
berlanjut menjadi seorang peminum setelah melewati masa tertentu.
Istilah alkoholisme sendiri ditujukan kepada orang yang tergantung kepada
minuman beralkohol, artinya sudah ada ketergantungan kepada alkohol yaitu
orang menjadi terobsessi dengan minuman beralkohol dan tidak dapat
menguasai diri untuk mengatasi keinginan minum alkohol hingga berapa
banyak bahkan sering sudah menyebabkan timbulnya masalah rumah tangga,
problem di kantor maupun masalah keuangan.
Ada juga kategori peminum alkohol yang masih bisa mengontrol diri tapi
sudah sering minum dan mabuk tapi masih bisa mengendalikan diri atau
belum sepenuhnya masuk kedalam alkoholisme dimasukkan kedalam
kategori (alkohol abuse).
Secara statistic alcohol merupakan penyebab 1 kematian diantara 25
penyebab kematian lain diseluruh dunia. Di Scotland menyebabkan 6
kematian perhari (British Medical Journal).
2.2 Tahapan Dalam Alkoholisme
penderita alkoholisme umumnya melewati empat tahap yang meliputi :
3
[Type text]
Pra Alkoholik, Prodormal, Gawat, Koronis (Atkinson dkk., 1992).
a. Pra Alkoholik
Pada tahap ini individu minum-minum bersama-sama teman sebayanya
dan terkadang minum agak banyak untuk meredakan ketegangan dan
melupakan masalah yang dialaminya.
b. Prodormal
Pada tahap ini individu minum secara sembunyi-sembunyi. Ia masih tetap
sadar dan relatif koheren tetapi kemudian tidak lagi dapat mengingat
kejadian-kejadian yang pernah dialaminya.
c. Gawat
Pada tahap ini semua kendali hilang. Penderita akan minum dan
melanjutkannya sampai pingsan atau sakit. Pergaulan sosial menjadi
makin buruk dan ia terang-terangan minum di hadapan keluarga, teman-
teman atau kantor. Penderita pada tahap ini mulai minum pada pagi hari,
lalu minum terus-menerus sampai berhari-hari tanpa mengindahkan aturan
makannya.
d. Kronis
Pada tahap ini hidup penderita hanya untuk minum, minum terus-menerus
tanpa berhenti. Kondisi tubuhnya sudah terbiasa dengan alkohol, sehingga
ia mengalami gejala-gejala penarikan diri tanpa alkohol dan gejala-gejala
gangguan fisiologis.
Sedangkan menurut Soedjono Dirdjosisworo (1970) dalam bukunya
“Pathologi Sosial”, mereka yang kecanduan alkohol itu, terdiri dari tiga
tahap. Pertama, mengakibatkan kehilangan ingatan atau yang kita kenal
dengan nama amnesia. Biasanya orang tua yang kena penyakit ini, akan tetapi
bagi pemabuk, kecanduan juga bisa membuat ia tidak ingat lagi mana yang
benar dan mana yang salah. Ia bisa jadi terlihat sadar, dia berbicara, tapi
esoknya sangat besar kemungkinan ia lupa apa yang dilakukannya hari
kemarin. Tahapan kedua yaitu, kehilangan pengendalian diri ketika si
peminum mulai menenggak. Pada titik ini si peminum sulit sekali untuk
4
[Type text]
mengendalikan dirinya ketika minum. Ia sulit sekali berhenti, kalaupun
hendak diberhentikan maka ia akan bersikeras untuk berkata “tidak.” Sama
seperti orang kecanduan yang biasa kita lihat di televisi, kurang lebih seperti
itu. Pada tahapan ketiga sifatnya lebih kronis. Si peminum makin lama makin
buruk kesehatannya, secara fisik maupun sosial. Ia mengalami demoralisasi
(tak tahu moral), dan halusinasi (mendengar dan melihat apa yang tidak ada
secara khayali). Selain itu, pada titik ini, peminum juga akan didera delirium
tremens atau melihat yang seram-seram dan mengerikan secara khayali. Ia
juga kehilangan kepercayaan, dan harapan untuk bisa sembuh
2.3 Penyebab Alkoholisme
Penyebab seseorang menjadi pecandu alkohol belum diketahui secara
pasti, namun penggunaan alkohol bukan satu satunya faktor penyebab.
Dari orang-orang yang meminum alkohol, sekitar 10% menjadi pecandu.
Pecandu alkohol memiliki angka kejadian yang lebih tinggi dibandingkan
pecandu zat lainnya.
Alkoholisme lebih sering diderita para anak-anak pecandu dari pada anak-
anak yang diadopsi, yang memperlihatkan bahwa alkoholisme melibatkan
kelainan genetik atau biokimia. .
Selain kemungkinan kelainan genetik, latar belakang dan kepribadian
tertentu dapat menjadi faktor pendukung seseorang menjadi pecandu.
Pecandu sering berasal dari keluarga yang pecah dan dari mereka yang
hubungan dengan orang tuanya kurang harmonis.
Pecandu alkohol cenderung merasa terisolasi, sendiri, malu, depresi atau
bermusuhan. Mereka biasa memamerkan perilaku perusakan diri, dan
mungkin secara seksual tidak dewasa.
Secara umum kenapa seseorang minum minuman alkohol adalah karena
alasan menjaga hubungan baik dengan relasi, baik untuk acara jamuan makan
malam atau pesta. Disisi lain alasan minum alkohol adalah untuk
menghangatkan badan apalagi didalam musim penghujan saat ini, minum
5
[Type text]
alcohol juga untuk alasan lebih relaks dan melupakan beban berat atau
permasalahan yang sedang dimiliki oleh seseorang. Buat sebagian orang yang
memang merasa rendah diri dengan minum alkohol merasa dirinya menjadi
lebih berharga dan sedikit lebih “berani”. Buat sebagian anak muda alkohol
sebagai pelarian karena menghadapi frustasi dalam kehidupan sehari-hari
baik karena masalah pendidikan, masalah keluarga (Broken Home), karena
pekerjaan dan masalah sosial lain dalam kehidupan bermasyarakat. Minum
alkohol bisa melupakan beban hidup sesaat dan tentu sifatnya semu belaka.
2.4 Tanda-Tanda Alkoholisme
minum sendirian saja
minum secara diam-diam
tak dapat membatasi diri sampai berapa banyak yang diminum
lupa waktu
acara minum sudah menjadi acar ritual, marah jika dikomentari atau jika
merasa terganggu, bisa dilakukan sebelum atau sesudah makan atau
sementara makan atau sesudah jam kerja.
Meninggalkan hobi atau kegiatan lain yang biasanya menghibur untuk
orang biasa.
Merasa selalu ingin minum alkohol
Merasa mudah marah pada jam tertentu yaitu masa untuk minum atau jika
merasa minuman tidak tersedia.
Menyimpan persediaan alkohol pada tempat rahasia
Meneguk minuman agar bisa mabuk
Ada masalah atau gangguan hubungan dengan orang lain akibat dari
minuman
Membutuhkan jumlah alkohol yang banyak untuk merasakan baru ada
efek
Merasa mual, muntah dan keringat dingin jika tidak minum.
6
[Type text]
2.5 Efek Samping Minum Alcohol
Mengulas sedikit mengenai minuman beralkohol yang ada ditengah
masyarakat mengandung kadar alkohol yang bervariasi. Bir umumnya
mengandung alkohol 3,5% sampai 5 %, wine mengandung alkohol 10%-14%,
fortified wine mengandung alkohol 14-20 % sedang whisky, vodka
mengandung 40 % alkohol. Dampak buruk dari penggunaan alkohol akan
mengenai berbagai organ didalam tubuh. Mulai dari otak, saluran pencernaan
mulai dari mulut sampai ke usus besar, organ-organ dalam tubuh khususnya
liver, pancreas, otot, tulang dan sistim genetalia baik laki-laki maupun
perempuan.
Alkohol dikelompokan sebagai bahan yang menyebabkan sedasi dan
hypnosis. Artinya apa bahwa alkohol membuat seseorang menjadi tenang dan
“tertidur”.
Penggunaan alkohol dalam waktu singkat dan berlebihan akan
menyebabkan terjadinya keracunan alkohol (Intoksikasi alkohol) dan dapat
menyebabkan kematian. Akibat penggunaan alkohol dalam waktu singkat dan
berlebihan akan menyebabkan seseorang menjadi “mabuk”. Intoksikasi
terjadi jika jumlah alkohol yang dikonsumsi diatas ambang toleransi orang
tersebut sehingga menyebabkan terjadinya gangguan baik fisik maupun
mental, sesorang yang dalam keadaan mabuk tidak sadar akan apa yang
sedang dilakukan, disorientasi, bingung dan lupa. Dalam keadaan mabuk
seseorang bisa saja melakukan aktifitas antisosial termasuk juga melakukan
tingkah laku seksual yang tidak aman. Tentunya sangat berbahaya jika
mengendarai kendaraan bermotor atau menghidupkan mesin.
Alkohol dapat menyebabkan adiksi atau ketagihan dan toleransi
penggunaan makin hari makin banyak. Walaupun seseorang sudah toleransi
untuk volume tertentu tetapi efek samping kronisnya tetap terjadi. Pasien
dengan penggunaan alkohol jangka panjang akan menyebabkan peradangan
kronis pada saluran pencernaannya khususnya pada lambung. Pasien yang
7
[Type text]
menggunakan alkohol kronis akan dengan mudah ditemukan kelainan pada
lambungnya. Alkohol akan menyebabakan peradangan kronis pada saluran
pencernaan, membentuk erosi sampai tukak usus dan selanjutnya akan
menyebabkan perubahan struktur dalam usus sampai berubah menjadi sel
ganas (kanker). Liver peminum alkohol juga akan mengalami peradangan
kronis yang akan berlanjut dengan penciutan hati (sirosis hati) tentu dengan
komplikasi lanjutan yang bermacam-macam antara lain pembengkakan pada
perut dan terjadi perdarahan pada saluran cernanya. Alkohol juga
dihubungkan dengan dengan berbagai kanker antara lain kanker usus besar.
Pasien peminum alkohol kronis akan mengalami tulang kropos
(osteoporosis), mengalami impotensi dan infertilitas. Pada wanita alkohol
juga menjadi salah factor resiko terjadi kanker payudara.
Informasi mengenai penggunaan alkohol dosis kecil sedikit yang rutin
membawa dampak baik untuk kesehatan ternyata juga masih kontroversi.
Disisi lain penggunaan rutin walaupun sedikit tetap akan membawa efek
samping yang akan timbul dimasa depan. Belum lagi toleransi dari
penggunaan sedikit makin lama makin tinggi.
Minum alkohol juga tidak boleh dibarengi dengan minum obat tertentu
yang mempunyai efek samping mengantuk seperti antihistamin atau antialergi
berupa kombinasi obat batuk-pilek. Karena efek penenang dari alkohol akan
bertambah berat jika dikombinasi dengan antihistamin.
Secara umum penggunaan alkohol secara berlebih-lebihan akan
menyebabkan timbulnya gejala-gejala gangguan psikis dan gangguan
jasmani.
Gangguan Psikis
1. Kehilangan kontrol-diri, sebagai gejala pertama pada seorang alkoholis.
2. Mabuk : motoriknya tidak terkuasai, tanpa koordinasi, orang menjadi
bingung dan tidak sadar-diri.
3. Roes atau kemabukan yang patologis : menjadi heboh, gempar, gelisa,
dan kesadaran menjadi buram. Roes yang patologis ini sangat berbahaya,
8
[Type text]
karna sering muncul ledakan-ledakan agresivitas yang hebat.
4. Delirium tremens (delirium: kegila-gilaan, mabuk dan mengigau), fikiran
seperti tidak waras, naik pitam. Kondisi delirium sering disertai delusi-
delusi, ilusi-ilusi, dan halusinasi-halusinasi.
5. Korsakov alkoholik : terdapat kompleks gejala amnetis, pasien suka
meracau dan berbicara tanpa arti. Ada kekacauan dan kebingungan
mental; cepat lupa dan pikun, lalu terjadi disorientasi terhadap
lingkungan.
Gangguan Jasmani
1. Si penderita mengalami Polyneuritis, yaitu neuritis majemuk dalam
bentuk radang dan keruskan pada system syaraf, disertai kesakitan,
hypersensitivitas, kelumpuhan pada otot-otot dan rusaknya refleks-
refleks.
2. Nystagmus, yaitu ayunan yang cepat dan tidak terkendali pada biji mata.
pasien menjadi apatis secara emosional, acuh tak acuh dan sangat labil
jiwanya.
3. Terjadi peradangan usus yang kronis (chronic gastritis, disebabkan oleh
pengaruh alkohol).
4. Arteriosclerosis : pengapuran pada pembuluh-pembuluh darah, neuritis
atau kerusakan pada syaraf-syaraf, radang ginjal, radang hati.
5. Paresthesia : ada perasaan-perasaan gatal-geli dan panas-terbakar pada
kulit dan urat syaraf tulang belakang. Pada akhirnya akan muncul
kerusakan-kerusakan yang progresif pada sistem peredaran darah dan
sistem pencernaan makanaan.
Berdasarkan uraian diataslah ada 10 alasan kenapa minuman alkohol layak
dijauhi, yaitu:
Kecanduan
Kecanduan adalah salah satu efek yang paling terlihat jika seseorang
9
[Type text]
menggunakan alkohol dalam jangka waktu panjang. Hal ini berarti
seseorang harus minum lebih banyak sebelum mabuk atau agar bisa
merasa lebih rileks.
Gejala balikan (withdrawal)
Seseorang akan mengalami gejala penarikan (withdrawal) ketika mencoba
untuk berhenti minum secara tiba-tiba atau saat bangun keesokan harinya.
Gejala ini termasuk merasa cemas, mual, muntah, mudah marah,
kehilangan nafsu makan dan perasaan gemetar.
Penyakit hati
Menurut University of Maryland Medical Center penggunaan alkohol bisa
menyebabkan penyakit hati kronis, seperti fatty liver (lebih dari 90 persen
pengguna alkohol), serta hepatitis alkoholik dan sirosis alkohol yang bisa
mengakibatkan kegagalan hati.
Mengakibatkan kecelakaan
Alkohol akan mengganggu kemampuan seseorang mengemudi dan
memperlambat proses berpikir. Gabungan kondisi ini menjadi penyebab
seseorang mengalami kecelakaan setelah minum alkohol.
Perilaku berbahaya
Alkohol bisa mengurangi kemampuan inhibisi alami seseorang, sehingga
orang yang mabuk seringkali melakukan hal-hal berbahaya tanpa
disadarinya seperti berhubungan seks tanpa menggunakan kondom atau
menyeberang jalan sembarangan.
Efek negatif terhadap suatu hubungan
Mengonsumsi alkohol tidak hanya berefek terhadap diri sendiri, tapi juga
orang-orang disekitarnya seperti anak-anak. Karenanya kekerasan rumah
tangga seringkali terjadi pada orang yang menyalahgunakan alkohol dan
anak-anak mungkin menderita trauma jangka panjang akibat kebiasaan
minum orangtuanya tersebut.
Depresi
Dalam jangka pendek alkohol bisa memberikan efek rileksasi, tapi tanpa
10
[Type text]
disadari alkohol justru memberikan kontribusi terhadap perkembangan
depresi. Sekitar 40 persen peminum berat menunjukkan tanda-tanda
depresi.
Kehilangan pekerjaan
Semakin sering seseorang minum alkohol, maka semakin berkurang
pemikirannya tentang tanggung jawab termasuk pekerjaan. Hal ini akan
menurunkan produktivitas bekerja dan nantinya berujung pada
pengangguran.
Memicu masalah hukum
Mengonsumsi alkohol bisa memicu terjadinya masalah hukum, seperti
ditangkap akibat perilaku tidak tertib atau mengemudi dibawah pengaruh
alkohol.
Mengabaikan kebersihan diri sendiri
Seseorang yang mengonsumsi alkohol lama kelamaan akan mengabaikan
kebersihan dirinya sendiri, seperti memakai baju yang sama berulang-
ulang, jarang mandi atau lupa menyikat gigi. Karena yang ada di dalam
pikiran orang tersebut hanyalah alkohol dan berhenti memikirkan hal
lainnya.
Akhirnya ternyata pengunaan alkohol lebih banyak dampak buruknya dari
pada manfaatnya sehingga upaya untuk melarang penggunaan alkohol di
tengah masyarakat luas memang harus dilakukan tentunya melalui berbagai
peraturan.
2.6 Pemecahan Masalah
Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa alkohol merupakan jenis minuman
yang sangat merugikan bagi diri sendiri dan juga masyarakat. Oleh karena itu
perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan terhadap para pecandu alkohol terutama
dikalangan para remaja yang saat ini menganggap hal tersebut sebagai suatu trend.
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol
adalah sebagai berikut:
11
[Type text]
1. Dimulai dari keinginan diri sendiri, mulai tanamamkan keyakinan pada
diri sendiri bahwa saya harus berhenti mengkonsumsi alkohol, karena akan
sulit untuk mencegah seseorang untuk berhenti minum kalau bukan karena
kesadaran dari pribadi masing-masing.
2. Hindari pergaulan atau teman-teman yang juga sesama pecandu alkohol
karena jika anda masih bergaul dengan mereka, maka masih ada
kemungkinan anda akan tetap terpengaruh untuk kembali meminum
alkohol
3. Hilangkan minuman keras dari sekitar anda, karena akan percuma anda
meyakinkan diri anda untuk berhenti mengkonsumsi alkohol sementara
anda masih menyimpan minuman beralkohol tersebut.
4. Berusaha mencari kesibukan yang bersifat positif seperti mengembangkan
minat dan bakat yang dimiliki sehingga tidak akan berpikir untuk minum
alkohol lagi
5. Keluarga juga merupakan faktor yang bisa membuat seseorang berhenti
dari kecanduan alkohol sehingga peran keluarga sangat dibutuhkan
6. Pemerintah harus membuat aturan yang tegas terhadap penjualan minuman
beralkohol, kalau perlu pemerintah melarang penjualan minuman
beralkohol karena hal tersebut tidak ada manfaatnya buat masyarakat dan
hanya meresahkan serta merusak generasi bangsa indonesia.
12
[Type text]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
alkoholisme merupakan kekacauan dan kerusakan kepribadian yang
disebabkan karna nafsu untuk minum yang bersifat kompulsif, sehingga
penderita akan minum minuman beralkohol secara berlebihan dan
dijadikan kebiasaan.
Penyebab dari alkoholisme itu sendiri lebih karena salah pergaulan dan
juga karena awalnya hanya coba-coba karena adanya ajakan teman hingga
akhirnya terjerumus menjadi pecandu alkohol. Tetapi perlu diingat bahwa
meminum alkohol sangat banyak dampak negatifnya dibanding positifnya.
Dampak negatifnya diantaranya Si penderita mengalami Polyneuritis,
Nystagmus, terjadi peradangan usus yang kronis (chronic gastritis,
disebabkan oleh pengaruh alkohol), Arteriosclerosis, Paresthesia, pada
akhirnya akan muncul kerusakan-kerusakan yang progresif pada sistem
peredaran darah dan sistem pencernaan makanaan. Sedangkan dampak
positifnya hanya untuk menghilangkan stress atau melupakan sejenak
masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan dan juga untuk
menghangatkan badan pada musim dingin.
3.2 Saran
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa meminum
alkohol itu akan merusak tubuh kita sendiri karena menyebabkan berbagai
macam penyakit karena itu penulis sarankan untuk menghindari yang
namanya mengkonsumsi alkohol terutama untuk para remaja yang sering
berada ditempat-tempat hiburan malam dimana banyak ditemui orang-
orang yang meminum alkohol dengan sesuka hatinya dan juga bagi orang
tua agar memberikan perhatian yang lebih terhadap pergaulan anak-
anaknya oleh karena itu lebih baik mencegah daripada mengobati.
13
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
http://devianggraeni90.wordpress.com/2010/01/02/alkoholisme/
http://medicastore.com/penyakit/293/Alkoholisme.html
http://freehary.blogspot.com/2009/09/penyalahgunaan-alkohol.html
http://www.tanyadokteranda.com/kesehatan/2011/05/kecanduan-alkohol-apakah-
anda-mengalaminya/
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2009/12/22/ketergantungan-dan-
kecanduan-alkohol/
http://health.detik.com/read/2012/01/14/120523/1815472/763/ini-alasan-kenapa-
alkohol-perlu-dilarang?l1102755
http://staff.blog.ui.ac.id/ari.fahrial/2012/01/23/kenapa-peredaran-alkohol-perlu-
dilarang/
14

More Related Content

Similar to ALKOHOLISME

Penularan dari rokok
Penularan dari rokokPenularan dari rokok
Penularan dari rokokWarnet Raha
 
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remajaKarya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remajaOperator Warnet Vast Raha
 
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remajaKarya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remajaOperator Warnet Vast Raha
 
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptx
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptxTUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptx
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptxJoycelinStesyMatitap
 
Presentasi Forensik klp.4
Presentasi Forensik klp.4Presentasi Forensik klp.4
Presentasi Forensik klp.4Wida Yanti
 
Laporan Penelitian Sosiologi
Laporan  Penelitian SosiologiLaporan  Penelitian Sosiologi
Laporan Penelitian SosiologiZufar Bhakti
 
makalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokokmakalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokoknovatri sifu
 
Materi layanan informasi dampak nikotin
Materi layanan informasi dampak nikotinMateri layanan informasi dampak nikotin
Materi layanan informasi dampak nikotinBudi iswanto
 
Sosiologi-masalah sosal "minuman keras"
Sosiologi-masalah sosal "minuman keras"Sosiologi-masalah sosal "minuman keras"
Sosiologi-masalah sosal "minuman keras"Dedi Saputra
 
gejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajargejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajarajiex96
 
penggunaan alkohol mengikut jantina
penggunaan alkohol mengikut jantinapenggunaan alkohol mengikut jantina
penggunaan alkohol mengikut jantinaClynn Bong Lin
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYArni Arnotz
 

Similar to ALKOHOLISME (20)

Penularan dari rokok
Penularan dari rokokPenularan dari rokok
Penularan dari rokok
 
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remajaKarya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
 
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remajaKarya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
Karya ilmiah bahaya narkoba bagi kesehatan remaja
 
Makalah kdm
Makalah kdmMakalah kdm
Makalah kdm
 
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptx
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptxTUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptx
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptx
 
Bahaya merokok dan hiv aids
Bahaya merokok dan hiv aidsBahaya merokok dan hiv aids
Bahaya merokok dan hiv aids
 
Presentasi Forensik klp.4
Presentasi Forensik klp.4Presentasi Forensik klp.4
Presentasi Forensik klp.4
 
Laporan Penelitian Sosiologi
Laporan  Penelitian SosiologiLaporan  Penelitian Sosiologi
Laporan Penelitian Sosiologi
 
makalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokokmakalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokok
 
Kesan
KesanKesan
Kesan
 
Materi layanan informasi dampak nikotin
Materi layanan informasi dampak nikotinMateri layanan informasi dampak nikotin
Materi layanan informasi dampak nikotin
 
Dampak psikotropika
Dampak psikotropikaDampak psikotropika
Dampak psikotropika
 
Bahaya minuman keras
Bahaya minuman kerasBahaya minuman keras
Bahaya minuman keras
 
Sosiologi-masalah sosal "minuman keras"
Sosiologi-masalah sosal "minuman keras"Sosiologi-masalah sosal "minuman keras"
Sosiologi-masalah sosal "minuman keras"
 
gejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajargejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajar
 
Raihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahmanRaihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahman
 
penggunaan alkohol mengikut jantina
penggunaan alkohol mengikut jantinapenggunaan alkohol mengikut jantina
penggunaan alkohol mengikut jantina
 
Al cohol1a
Al cohol1aAl cohol1a
Al cohol1a
 
Rokok dan ketagihan
Rokok dan ketagihanRokok dan ketagihan
Rokok dan ketagihan
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
 

More from Putrii Permatasarii (12)

metabolisme energi
metabolisme energimetabolisme energi
metabolisme energi
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitus
 
Phbs rumah tangga
Phbs rumah tangga Phbs rumah tangga
Phbs rumah tangga
 
memilih media dalam komunikasi kesehatan
memilih media dalam komunikasi kesehatanmemilih media dalam komunikasi kesehatan
memilih media dalam komunikasi kesehatan
 
sejarah kesehatan zaman Rasulullah
sejarah kesehatan zaman Rasulullahsejarah kesehatan zaman Rasulullah
sejarah kesehatan zaman Rasulullah
 
Makalah otak
Makalah otakMakalah otak
Makalah otak
 
zat aditif makanan
zat aditif makananzat aditif makanan
zat aditif makanan
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
ruang lingkup epidemiologi
ruang lingkup epidemiologiruang lingkup epidemiologi
ruang lingkup epidemiologi
 
penyakit polio
penyakit poliopenyakit polio
penyakit polio
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 
ruang lingkup epidemiologi
ruang lingkup epidemiologiruang lingkup epidemiologi
ruang lingkup epidemiologi
 

ALKOHOLISME

  • 1. [Type text] TUGAS MAKALAH Pelanggaran Norma di Masyarakat (ALKOHOLISME) Di susun oleh Nama : Putri Intan Permatasari NIM : 14120110144 Kelas : W4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Makassar 2012
  • 2. [Type text] KATA PENGANTAR Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan yang paling pertama dan utama adalah untuk Allah swt, karena di anugrahi nikmat yang luar biasa, berupa rahmat kesehatan dan ilmu yang sangat berharga serta berkah-berkah lainnya yang diberikan oleh-Nya tanpa penulis harus meminta sehingga penulisan makalah yang berjudul “Alkoholisme” dapat terselesaikan. Dan tak lupa pula penulis kirimkan shalawat dan taslim atas junjungan nabi besar Muhammad saw. Selama penyusunan, ada berbagai kesulitan yang di hadapi dalam merampungkan makalah ini, tetapi dengan ketekunan dan kerja keras akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak begitu pula dengan makalah ini yang penuh dengan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian. Makassar, Mei 2012 penulis i
  • 3. [Type text] DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i DAFTAR ISI…………………………………………………………………... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………... 1 1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………. 1 1.3 Tujuan ……………………………………………………………………... 2 1.4 Manfaat …………………………………………………………………… 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi Alkoholisme ……………………………………...……………… 3 2.2 Tahapan Dalam Alkoholisme………………………………………………. 3 2.3 Penyebab Alkoholisme …………………………...………………………...... 5 2.4 Tanda-Tanda Alkoholisme ………………………………………………... 6 2.5 Efek Samping Minum Alcohol……………………………………………. 6 2.6 Pemecahan Masalah………………………………………………………. 11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 13 3.2 Saran……………………………………………………………………… 13 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 14 ii
  • 4. [Type text] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui saat ini ada begitu banyak pelanggaran norma- norma yang telah dilakukan di masyarakat. Masalah alkoholisme termasuk salah satu diantaranya. Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat merusak sebuah generasi terutama generasi bangsa Indonesia. Dimana saat ini minuman beralkohol sudah dianggap sebagai suatu trend dikalangan masyarakat Indonesia terutama bagi orang yang tinggal di daerah perkotaan. Alcohol banyak digunakan dan disalahgunakan karena dapat diterima secara sosial. Ini semua dapat dimengerti karena kebanyakan masyarakat memang mempunyai jenis minuman tertentu yang mengandung alcohol. Alcohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alcohol diperoleh dari hasil fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian. Kebiasaan meminum alcohol dapat mengakibatkan kecanduan bahkan sering pula diikuti oleh perubahan kepribadian. Hal inilah yang sering terjadi di masyarakat dimana ketika para pecandu alcohol telah mabuk berat mereka akan meresahkan masyarakat dan tentunya diri mereka sendiri. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas masalah alkoholisme dan berusaha memberikan solusi yang terbaik untuk berhenti mengkonsumsi alcohol. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalahnya yaitu: 1. Apakah defenisi dari alkoholisme? 2. Bagaimanakah tahapan dalam alkoholisme? 3. Apakah penyebab sehingga seseorang menjadi pecandu alcohol? 4. Bagaimana tanda-tanda seseorang dikategorikan alkoholisme? 5. Bagaimana efek dari alcohol itu sendiri? 6. Apakah solusi terbaik agar seseorang tidak lagi menjadi pecandu alcohol? 1
  • 5. [Type text] 1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu: 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Antropologi 2. Untuk mengetahui penyebab seseorang menjadi pecandu alkohol (alkoholisme) 3. Untuk mengetahui dampak dari kebiasaan mengkonsumsi alcohol 4. Untuk memberikan solusi sehingga mengurangi pecandu alcohol yang saat ini semakin marak. 1.4 Manfaat 1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan alkoholisme 2. Dapat mengetahui penyebab dan efek dari mengkonsumsi alcohol secara berlebihan 3. Dapat mengetahui cara yang terbaik untuk memberantas para pecandu narkoba 2
  • 6. [Type text] BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi Alkoholisme Alkoholisme dapat diartikan sebagai kekacauan dan kerusakan kepribadian yang disebabkan karna nafsu untuk minum yang bersifat kompulsif, sehingga penderita akan minum minuman beralkohol secara berlebihan dan dijadikan kebiasaan (Chaplin, 1995). Pengertian alkoholisme tersebut juga mencakup tidak dapat dikendalikannya kemampuan berpantang atau adanya perasaan tidak dapat hidup tanpa minum (Atkinson dkk., 1992). Alkoholisme atau ketergantungan pada alkohol biasanya dimulai dari acara minum-minum sedikit pada acara-acara tertentu misalnya ada acara kumpul-kumpul atau social event dari acara ke acara sampai kemudian berlanjut menjadi seorang peminum setelah melewati masa tertentu. Istilah alkoholisme sendiri ditujukan kepada orang yang tergantung kepada minuman beralkohol, artinya sudah ada ketergantungan kepada alkohol yaitu orang menjadi terobsessi dengan minuman beralkohol dan tidak dapat menguasai diri untuk mengatasi keinginan minum alkohol hingga berapa banyak bahkan sering sudah menyebabkan timbulnya masalah rumah tangga, problem di kantor maupun masalah keuangan. Ada juga kategori peminum alkohol yang masih bisa mengontrol diri tapi sudah sering minum dan mabuk tapi masih bisa mengendalikan diri atau belum sepenuhnya masuk kedalam alkoholisme dimasukkan kedalam kategori (alkohol abuse). Secara statistic alcohol merupakan penyebab 1 kematian diantara 25 penyebab kematian lain diseluruh dunia. Di Scotland menyebabkan 6 kematian perhari (British Medical Journal). 2.2 Tahapan Dalam Alkoholisme penderita alkoholisme umumnya melewati empat tahap yang meliputi : 3
  • 7. [Type text] Pra Alkoholik, Prodormal, Gawat, Koronis (Atkinson dkk., 1992). a. Pra Alkoholik Pada tahap ini individu minum-minum bersama-sama teman sebayanya dan terkadang minum agak banyak untuk meredakan ketegangan dan melupakan masalah yang dialaminya. b. Prodormal Pada tahap ini individu minum secara sembunyi-sembunyi. Ia masih tetap sadar dan relatif koheren tetapi kemudian tidak lagi dapat mengingat kejadian-kejadian yang pernah dialaminya. c. Gawat Pada tahap ini semua kendali hilang. Penderita akan minum dan melanjutkannya sampai pingsan atau sakit. Pergaulan sosial menjadi makin buruk dan ia terang-terangan minum di hadapan keluarga, teman- teman atau kantor. Penderita pada tahap ini mulai minum pada pagi hari, lalu minum terus-menerus sampai berhari-hari tanpa mengindahkan aturan makannya. d. Kronis Pada tahap ini hidup penderita hanya untuk minum, minum terus-menerus tanpa berhenti. Kondisi tubuhnya sudah terbiasa dengan alkohol, sehingga ia mengalami gejala-gejala penarikan diri tanpa alkohol dan gejala-gejala gangguan fisiologis. Sedangkan menurut Soedjono Dirdjosisworo (1970) dalam bukunya “Pathologi Sosial”, mereka yang kecanduan alkohol itu, terdiri dari tiga tahap. Pertama, mengakibatkan kehilangan ingatan atau yang kita kenal dengan nama amnesia. Biasanya orang tua yang kena penyakit ini, akan tetapi bagi pemabuk, kecanduan juga bisa membuat ia tidak ingat lagi mana yang benar dan mana yang salah. Ia bisa jadi terlihat sadar, dia berbicara, tapi esoknya sangat besar kemungkinan ia lupa apa yang dilakukannya hari kemarin. Tahapan kedua yaitu, kehilangan pengendalian diri ketika si peminum mulai menenggak. Pada titik ini si peminum sulit sekali untuk 4
  • 8. [Type text] mengendalikan dirinya ketika minum. Ia sulit sekali berhenti, kalaupun hendak diberhentikan maka ia akan bersikeras untuk berkata “tidak.” Sama seperti orang kecanduan yang biasa kita lihat di televisi, kurang lebih seperti itu. Pada tahapan ketiga sifatnya lebih kronis. Si peminum makin lama makin buruk kesehatannya, secara fisik maupun sosial. Ia mengalami demoralisasi (tak tahu moral), dan halusinasi (mendengar dan melihat apa yang tidak ada secara khayali). Selain itu, pada titik ini, peminum juga akan didera delirium tremens atau melihat yang seram-seram dan mengerikan secara khayali. Ia juga kehilangan kepercayaan, dan harapan untuk bisa sembuh 2.3 Penyebab Alkoholisme Penyebab seseorang menjadi pecandu alkohol belum diketahui secara pasti, namun penggunaan alkohol bukan satu satunya faktor penyebab. Dari orang-orang yang meminum alkohol, sekitar 10% menjadi pecandu. Pecandu alkohol memiliki angka kejadian yang lebih tinggi dibandingkan pecandu zat lainnya. Alkoholisme lebih sering diderita para anak-anak pecandu dari pada anak- anak yang diadopsi, yang memperlihatkan bahwa alkoholisme melibatkan kelainan genetik atau biokimia. . Selain kemungkinan kelainan genetik, latar belakang dan kepribadian tertentu dapat menjadi faktor pendukung seseorang menjadi pecandu. Pecandu sering berasal dari keluarga yang pecah dan dari mereka yang hubungan dengan orang tuanya kurang harmonis. Pecandu alkohol cenderung merasa terisolasi, sendiri, malu, depresi atau bermusuhan. Mereka biasa memamerkan perilaku perusakan diri, dan mungkin secara seksual tidak dewasa. Secara umum kenapa seseorang minum minuman alkohol adalah karena alasan menjaga hubungan baik dengan relasi, baik untuk acara jamuan makan malam atau pesta. Disisi lain alasan minum alkohol adalah untuk menghangatkan badan apalagi didalam musim penghujan saat ini, minum 5
  • 9. [Type text] alcohol juga untuk alasan lebih relaks dan melupakan beban berat atau permasalahan yang sedang dimiliki oleh seseorang. Buat sebagian orang yang memang merasa rendah diri dengan minum alkohol merasa dirinya menjadi lebih berharga dan sedikit lebih “berani”. Buat sebagian anak muda alkohol sebagai pelarian karena menghadapi frustasi dalam kehidupan sehari-hari baik karena masalah pendidikan, masalah keluarga (Broken Home), karena pekerjaan dan masalah sosial lain dalam kehidupan bermasyarakat. Minum alkohol bisa melupakan beban hidup sesaat dan tentu sifatnya semu belaka. 2.4 Tanda-Tanda Alkoholisme minum sendirian saja minum secara diam-diam tak dapat membatasi diri sampai berapa banyak yang diminum lupa waktu acara minum sudah menjadi acar ritual, marah jika dikomentari atau jika merasa terganggu, bisa dilakukan sebelum atau sesudah makan atau sementara makan atau sesudah jam kerja. Meninggalkan hobi atau kegiatan lain yang biasanya menghibur untuk orang biasa. Merasa selalu ingin minum alkohol Merasa mudah marah pada jam tertentu yaitu masa untuk minum atau jika merasa minuman tidak tersedia. Menyimpan persediaan alkohol pada tempat rahasia Meneguk minuman agar bisa mabuk Ada masalah atau gangguan hubungan dengan orang lain akibat dari minuman Membutuhkan jumlah alkohol yang banyak untuk merasakan baru ada efek Merasa mual, muntah dan keringat dingin jika tidak minum. 6
  • 10. [Type text] 2.5 Efek Samping Minum Alcohol Mengulas sedikit mengenai minuman beralkohol yang ada ditengah masyarakat mengandung kadar alkohol yang bervariasi. Bir umumnya mengandung alkohol 3,5% sampai 5 %, wine mengandung alkohol 10%-14%, fortified wine mengandung alkohol 14-20 % sedang whisky, vodka mengandung 40 % alkohol. Dampak buruk dari penggunaan alkohol akan mengenai berbagai organ didalam tubuh. Mulai dari otak, saluran pencernaan mulai dari mulut sampai ke usus besar, organ-organ dalam tubuh khususnya liver, pancreas, otot, tulang dan sistim genetalia baik laki-laki maupun perempuan. Alkohol dikelompokan sebagai bahan yang menyebabkan sedasi dan hypnosis. Artinya apa bahwa alkohol membuat seseorang menjadi tenang dan “tertidur”. Penggunaan alkohol dalam waktu singkat dan berlebihan akan menyebabkan terjadinya keracunan alkohol (Intoksikasi alkohol) dan dapat menyebabkan kematian. Akibat penggunaan alkohol dalam waktu singkat dan berlebihan akan menyebabkan seseorang menjadi “mabuk”. Intoksikasi terjadi jika jumlah alkohol yang dikonsumsi diatas ambang toleransi orang tersebut sehingga menyebabkan terjadinya gangguan baik fisik maupun mental, sesorang yang dalam keadaan mabuk tidak sadar akan apa yang sedang dilakukan, disorientasi, bingung dan lupa. Dalam keadaan mabuk seseorang bisa saja melakukan aktifitas antisosial termasuk juga melakukan tingkah laku seksual yang tidak aman. Tentunya sangat berbahaya jika mengendarai kendaraan bermotor atau menghidupkan mesin. Alkohol dapat menyebabkan adiksi atau ketagihan dan toleransi penggunaan makin hari makin banyak. Walaupun seseorang sudah toleransi untuk volume tertentu tetapi efek samping kronisnya tetap terjadi. Pasien dengan penggunaan alkohol jangka panjang akan menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaannya khususnya pada lambung. Pasien yang 7
  • 11. [Type text] menggunakan alkohol kronis akan dengan mudah ditemukan kelainan pada lambungnya. Alkohol akan menyebabakan peradangan kronis pada saluran pencernaan, membentuk erosi sampai tukak usus dan selanjutnya akan menyebabkan perubahan struktur dalam usus sampai berubah menjadi sel ganas (kanker). Liver peminum alkohol juga akan mengalami peradangan kronis yang akan berlanjut dengan penciutan hati (sirosis hati) tentu dengan komplikasi lanjutan yang bermacam-macam antara lain pembengkakan pada perut dan terjadi perdarahan pada saluran cernanya. Alkohol juga dihubungkan dengan dengan berbagai kanker antara lain kanker usus besar. Pasien peminum alkohol kronis akan mengalami tulang kropos (osteoporosis), mengalami impotensi dan infertilitas. Pada wanita alkohol juga menjadi salah factor resiko terjadi kanker payudara. Informasi mengenai penggunaan alkohol dosis kecil sedikit yang rutin membawa dampak baik untuk kesehatan ternyata juga masih kontroversi. Disisi lain penggunaan rutin walaupun sedikit tetap akan membawa efek samping yang akan timbul dimasa depan. Belum lagi toleransi dari penggunaan sedikit makin lama makin tinggi. Minum alkohol juga tidak boleh dibarengi dengan minum obat tertentu yang mempunyai efek samping mengantuk seperti antihistamin atau antialergi berupa kombinasi obat batuk-pilek. Karena efek penenang dari alkohol akan bertambah berat jika dikombinasi dengan antihistamin. Secara umum penggunaan alkohol secara berlebih-lebihan akan menyebabkan timbulnya gejala-gejala gangguan psikis dan gangguan jasmani. Gangguan Psikis 1. Kehilangan kontrol-diri, sebagai gejala pertama pada seorang alkoholis. 2. Mabuk : motoriknya tidak terkuasai, tanpa koordinasi, orang menjadi bingung dan tidak sadar-diri. 3. Roes atau kemabukan yang patologis : menjadi heboh, gempar, gelisa, dan kesadaran menjadi buram. Roes yang patologis ini sangat berbahaya, 8
  • 12. [Type text] karna sering muncul ledakan-ledakan agresivitas yang hebat. 4. Delirium tremens (delirium: kegila-gilaan, mabuk dan mengigau), fikiran seperti tidak waras, naik pitam. Kondisi delirium sering disertai delusi- delusi, ilusi-ilusi, dan halusinasi-halusinasi. 5. Korsakov alkoholik : terdapat kompleks gejala amnetis, pasien suka meracau dan berbicara tanpa arti. Ada kekacauan dan kebingungan mental; cepat lupa dan pikun, lalu terjadi disorientasi terhadap lingkungan. Gangguan Jasmani 1. Si penderita mengalami Polyneuritis, yaitu neuritis majemuk dalam bentuk radang dan keruskan pada system syaraf, disertai kesakitan, hypersensitivitas, kelumpuhan pada otot-otot dan rusaknya refleks- refleks. 2. Nystagmus, yaitu ayunan yang cepat dan tidak terkendali pada biji mata. pasien menjadi apatis secara emosional, acuh tak acuh dan sangat labil jiwanya. 3. Terjadi peradangan usus yang kronis (chronic gastritis, disebabkan oleh pengaruh alkohol). 4. Arteriosclerosis : pengapuran pada pembuluh-pembuluh darah, neuritis atau kerusakan pada syaraf-syaraf, radang ginjal, radang hati. 5. Paresthesia : ada perasaan-perasaan gatal-geli dan panas-terbakar pada kulit dan urat syaraf tulang belakang. Pada akhirnya akan muncul kerusakan-kerusakan yang progresif pada sistem peredaran darah dan sistem pencernaan makanaan. Berdasarkan uraian diataslah ada 10 alasan kenapa minuman alkohol layak dijauhi, yaitu: Kecanduan Kecanduan adalah salah satu efek yang paling terlihat jika seseorang 9
  • 13. [Type text] menggunakan alkohol dalam jangka waktu panjang. Hal ini berarti seseorang harus minum lebih banyak sebelum mabuk atau agar bisa merasa lebih rileks. Gejala balikan (withdrawal) Seseorang akan mengalami gejala penarikan (withdrawal) ketika mencoba untuk berhenti minum secara tiba-tiba atau saat bangun keesokan harinya. Gejala ini termasuk merasa cemas, mual, muntah, mudah marah, kehilangan nafsu makan dan perasaan gemetar. Penyakit hati Menurut University of Maryland Medical Center penggunaan alkohol bisa menyebabkan penyakit hati kronis, seperti fatty liver (lebih dari 90 persen pengguna alkohol), serta hepatitis alkoholik dan sirosis alkohol yang bisa mengakibatkan kegagalan hati. Mengakibatkan kecelakaan Alkohol akan mengganggu kemampuan seseorang mengemudi dan memperlambat proses berpikir. Gabungan kondisi ini menjadi penyebab seseorang mengalami kecelakaan setelah minum alkohol. Perilaku berbahaya Alkohol bisa mengurangi kemampuan inhibisi alami seseorang, sehingga orang yang mabuk seringkali melakukan hal-hal berbahaya tanpa disadarinya seperti berhubungan seks tanpa menggunakan kondom atau menyeberang jalan sembarangan. Efek negatif terhadap suatu hubungan Mengonsumsi alkohol tidak hanya berefek terhadap diri sendiri, tapi juga orang-orang disekitarnya seperti anak-anak. Karenanya kekerasan rumah tangga seringkali terjadi pada orang yang menyalahgunakan alkohol dan anak-anak mungkin menderita trauma jangka panjang akibat kebiasaan minum orangtuanya tersebut. Depresi Dalam jangka pendek alkohol bisa memberikan efek rileksasi, tapi tanpa 10
  • 14. [Type text] disadari alkohol justru memberikan kontribusi terhadap perkembangan depresi. Sekitar 40 persen peminum berat menunjukkan tanda-tanda depresi. Kehilangan pekerjaan Semakin sering seseorang minum alkohol, maka semakin berkurang pemikirannya tentang tanggung jawab termasuk pekerjaan. Hal ini akan menurunkan produktivitas bekerja dan nantinya berujung pada pengangguran. Memicu masalah hukum Mengonsumsi alkohol bisa memicu terjadinya masalah hukum, seperti ditangkap akibat perilaku tidak tertib atau mengemudi dibawah pengaruh alkohol. Mengabaikan kebersihan diri sendiri Seseorang yang mengonsumsi alkohol lama kelamaan akan mengabaikan kebersihan dirinya sendiri, seperti memakai baju yang sama berulang- ulang, jarang mandi atau lupa menyikat gigi. Karena yang ada di dalam pikiran orang tersebut hanyalah alkohol dan berhenti memikirkan hal lainnya. Akhirnya ternyata pengunaan alkohol lebih banyak dampak buruknya dari pada manfaatnya sehingga upaya untuk melarang penggunaan alkohol di tengah masyarakat luas memang harus dilakukan tentunya melalui berbagai peraturan. 2.6 Pemecahan Masalah Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa alkohol merupakan jenis minuman yang sangat merugikan bagi diri sendiri dan juga masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan terhadap para pecandu alkohol terutama dikalangan para remaja yang saat ini menganggap hal tersebut sebagai suatu trend. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol adalah sebagai berikut: 11
  • 15. [Type text] 1. Dimulai dari keinginan diri sendiri, mulai tanamamkan keyakinan pada diri sendiri bahwa saya harus berhenti mengkonsumsi alkohol, karena akan sulit untuk mencegah seseorang untuk berhenti minum kalau bukan karena kesadaran dari pribadi masing-masing. 2. Hindari pergaulan atau teman-teman yang juga sesama pecandu alkohol karena jika anda masih bergaul dengan mereka, maka masih ada kemungkinan anda akan tetap terpengaruh untuk kembali meminum alkohol 3. Hilangkan minuman keras dari sekitar anda, karena akan percuma anda meyakinkan diri anda untuk berhenti mengkonsumsi alkohol sementara anda masih menyimpan minuman beralkohol tersebut. 4. Berusaha mencari kesibukan yang bersifat positif seperti mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki sehingga tidak akan berpikir untuk minum alkohol lagi 5. Keluarga juga merupakan faktor yang bisa membuat seseorang berhenti dari kecanduan alkohol sehingga peran keluarga sangat dibutuhkan 6. Pemerintah harus membuat aturan yang tegas terhadap penjualan minuman beralkohol, kalau perlu pemerintah melarang penjualan minuman beralkohol karena hal tersebut tidak ada manfaatnya buat masyarakat dan hanya meresahkan serta merusak generasi bangsa indonesia. 12
  • 16. [Type text] BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa alkoholisme merupakan kekacauan dan kerusakan kepribadian yang disebabkan karna nafsu untuk minum yang bersifat kompulsif, sehingga penderita akan minum minuman beralkohol secara berlebihan dan dijadikan kebiasaan. Penyebab dari alkoholisme itu sendiri lebih karena salah pergaulan dan juga karena awalnya hanya coba-coba karena adanya ajakan teman hingga akhirnya terjerumus menjadi pecandu alkohol. Tetapi perlu diingat bahwa meminum alkohol sangat banyak dampak negatifnya dibanding positifnya. Dampak negatifnya diantaranya Si penderita mengalami Polyneuritis, Nystagmus, terjadi peradangan usus yang kronis (chronic gastritis, disebabkan oleh pengaruh alkohol), Arteriosclerosis, Paresthesia, pada akhirnya akan muncul kerusakan-kerusakan yang progresif pada sistem peredaran darah dan sistem pencernaan makanaan. Sedangkan dampak positifnya hanya untuk menghilangkan stress atau melupakan sejenak masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan dan juga untuk menghangatkan badan pada musim dingin. 3.2 Saran Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa meminum alkohol itu akan merusak tubuh kita sendiri karena menyebabkan berbagai macam penyakit karena itu penulis sarankan untuk menghindari yang namanya mengkonsumsi alkohol terutama untuk para remaja yang sering berada ditempat-tempat hiburan malam dimana banyak ditemui orang- orang yang meminum alkohol dengan sesuka hatinya dan juga bagi orang tua agar memberikan perhatian yang lebih terhadap pergaulan anak- anaknya oleh karena itu lebih baik mencegah daripada mengobati. 13