Dokumen tersebut membahas tentang media mikrobiologi, termasuk definisi dan tujuan
pembuatan media, klasifikasi media berdasarkan komposisi dan fungsi, serta jenis-jenis media
yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi mikroorganisme tertentu.
1. BAB I
PENDAHULUAN
Mikroorganisme dapat di kembangbiakkan secara alami di floranormalnya ataupun dengan
bantuan manusia.Mikroorganisme yangdikembangbiakkan oleh manusia tersebut diantaranya
dapat dilakukanmelalui substrat yang biasa di sebut media.
I.1. Latar Belakang
Dialam, semua jenis kuman dan jamur hidup berdampingan satusama lain, sehingga
setiap pembiakan pertama suatu bahan pemeriksaanakan menghasilkan berbagai jenis kuman.
Baru kemudian dapat dilakukanpemilihan biakan murni untuk perlakuan lebih lanjut. Untuk
mempelajarisifat-sifat tertentu mikroorganisme, harus diperoleh biakan murninya,inilah yang
disebut isolasi mikrooganisme. (Bonang, Gerard danKoeswardono, Enggar. S ; 1979)
.Penggunaan agar pada media mikrobiiologi misalnya, semuladiusulkan oleh Robert Koch
(1834-1910). Koch juga memberikan postulatyang berhubungan dengan media, yaitu postulat
kedua yang berbunyi,“mikroorganisme itu dapat di isoolasi dan ditumbuhkan menjadi
biakanmurni di laboratorium” (Pelczar, Michael.J dan Chan ECS ; 2006)Cara yang dilakukan
hingga saat ini masih sama seperti yang diajarkan Robert Koch, yaitu dengan pemindahan biakan
murni secarasteril pada media baru (Bonang, Gerard dan Koeswardono, Enggar. S ;1979).Dalam
mempelajari dan mengidentifikasi mikrobia seperti bakteri,virus, jamur, atau parasit tertentu,
faktor yang terpenting adalahbagaiman acara mempertahankan pertumbuhannya terlebih
dahulusebelum melakukan penelitian lebih lanjut. Sepertihalnya tanah sebagaimedia bagi
tanaman, maka mikrobia seperti bakteripun memiliki mediatersendiri untuk tumbuh. Media dapat
berfungsi sebagai linkungan,pemberi nutrisi, wadah isolasi, serta identifikasi bagi mikrobia.
OlehKarena itu, sangatlah penting terutama bagi mahasiswa jurusan AnalisKesehatan untuk
mempelajari lebih lanjut tentang media bagi mikrobiaserta untuk mengetahui jenis-jenis dan cara
pembuatannya.
I.2. Dasar Teori
A. Pengertian Media dan Tujuan Pembuatan Media
Media atau perbenihan yaitu campuran bahan-bahan tertentudengan aquadest yang dapat
menumbuhkan bakteri, virus, jamur, atauparasit (binatang bersel satu), pada derajat keasaman
dan inkubasitertentun (Soemarno, 1998).Media merupakan suatu kumpulan zat-zat organik dan
2. anorganikyang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba dengan syarat-syarattertentu. Organisme
hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya.Subtansi kimia organik dan inorganik
diperoleh dari lingkungan dalamberbagai macam bentuk. Nutrien diambil dari likungan
kemudianditransformasikan melalui membran plasma menuju sel. Di sel beberapanutrisi diolah
menghasilkan energi yang digunakan dalam proses seluler(Lim, 1998).Bakteri dalam medium
juga memerlukan makanan untukpertumbuhannya. Bakteri yang tidak punya akar harus berada
padapermukaan larutan makanan yang cair. Pertumbuhan bakteri berartimeningkatnya jumlah sel
yang konstituen (yang menyusun). Apabiladisusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok
dan 24 jam kemudianditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilahpertumbuhan
bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan prosesyang disebut dengan pembelahan
biner, dimana setiap bakterimembentuk dinding sel baru (Volk, 1993).Mikroorganisme yang
ingin kita tumbuhkan, yang pertama harusdilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya
kemudianmemformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Airsangat penting
bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen utamaprotoplasmanya serta untuk masuknya
nutrien ke dalam sel. Pembuatanmedium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah
umumnyamengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yangmengandung
pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air sadahsudah dapat menyebabkan terbentuknya
endapan fosfat dan magnesiumfosfat (Hadioetomo, 1993). Tujuan media buatan dalam bidang
mikrobiologi:
a.sebagai tempat lingkungan mikrobia untuk tetap tumbuh diluartubuh inang;
b.memberikan nutrisi bagi mikrobia di luar tubuh inang ataulingkungan flora normalnya;
c.mengisolasi mikrobia dengan jenis tertentu secara selektif, sertamenyuburkan/ meningkatkan
jumlah mikrobia yang terisolasi dalam jumlah yang kecil;
d.mengidentifikasi jenis mikrobia yang tumbuh, berdasarkan sifatnyaterhadap jenis media yang
menumbuhkannya;
e. mempertahankan laju pertumbuhan mikrobia (batch culture)(Anggraeny, Radita Ning ; 2009).
B. Klasifikasi Media
Media berisi bahan-bahan yang berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi 6, yaitu:1. Nutrisi:
protein/ peptide/ asam amino.Komponen protein yang diperlukan mikroorganisme adalah
peptone,tergantung kebutuhannya dapat berupa meat peptone maupun nonmeat peptone ( casein
3. dan soya peptone) ataupun campuran darikeduanya.2. Energi: Bahan yang dipakai adalah
karbohidrat, yang paling banyakdigunakan adalah glukosa.3. Logam dan mineral: dapat dibagi
menjadi:komponen Makro contohnya : Na, Cl., Ca, Mg, Fekomponen Mikro contohnya : Zn,
Mn, BiLogam dan mineral terkandung di dalam peptone, buffer dan agar,sehingga seringkali
tercantum di dalam komposisi media.4. Buffer: untuk pertumbuhan mikroorganisme tertentu.
Dibutuhkanpada pH yang optimum.
Contoh bahan buffer : fosfat, citrat, asetat dan asam amino spesifik.5. Indikator: penambahan
indikator merupakan cara efektif untukmendeteksi fermentasi karbohidrat spesifik.6. Bahan
selektif: bahan selektif dapat berupa bahan kimia atauantibiotika yang ditambahkan pada media
bertujuan untuk menekanpertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan sehingga
hanyamikroorganisme yang diingankan saja yang dapat tumbuh.
Berdasarkan jenis pembuatannya
, media digolongkan menjadi 2yaitu:1. media racikan : pembuatan komposisi media dengan
bahan-bahan dasar yang terpisah atau harus diekstrak terlebihdahulu,digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme dengankondisi tertentu, atau kebutuhan akan modifikasi
komposisi media.Misal, mikroorganisme pada air laut yang memerlukan kadar salinitaslebih
tinggi atau mikroorganisme yang diperlakukan terhadap kadarpepton yang tinggi.2. media instan/
jadi: media ini telah mengandung komposisi standardan banyak dijual oleh beragam perusahaan
kimia di dunia, dengankarakter sebagai berikut:
a)bersifat higroskopis, peka terhadap kelembaban, panas & cahaya;
b)sangat sensitif terhadap perubahan temperatur;
c)pada kemasan disertai dengan petunjuk pembuatan;
d)baiknya kondisi media bergantung pada cara penyimpanan yg benar.
Menurut konsistensinya (kepadatannya), media dibagi menjadi3, yaitu:
a. Padat (solid ) : adanya penambahan karagenan atau agar, gelatin,silica gel
ditempatkan pada plate atau di tabung (miring). Bahanagar yang utama adalah galaktan
(komplek karbohidrat yangdiekstrak dari alga genus Gelidium). Agar akan larut atau cair
padasuhu hampir 100oC dan akan cair apabila kurang lebih 43oC
Menurut Schlegel (1993) agar merupakan media tumbuh yang idealyang diperkenalkan melalui
metode bacteriaological (Hadioetomo,1993);
4. b. Setengah padat ( semisolid ) : penambahan jumlah agar separuhdari komposisiditempatkan
pada tabung (tegak) : untuk melihatmotilitas (pergerakan) mikrobia. Contohnya seperti SIM semi
solisdagar, Cary and Blair;
c. Cair (broth) : tanpa adanya pemadat seperti agar. Media (broth)misalnya air pepton, bouillon,
nutrient broth tarozzi danl ain-lain.Media cair pembuatannya dimasukkan dalam tabung atau
labu(Anggraeny, Radita Ning ; 2009).
Berdasarkan susunan didalamnya, media terbagi atas :
1. Medium dasar/ basal mineral
Medium dasar adalah medium yang mengandung campuransenyawa anorganik. Medium dasar
ini selanjutnya ditambah zat lainapabila diperlukan, misalnya sumber karbon, sumber energi,
sumbernitrogen, faktor tumbuh, dan faktor lingkungan yang penting seperti pHdan oksigen serta
tekanan osmosis.
2. Medium sintetik
Medium sintetik adalah medium yang seluruh susunan kimia dankadarnya telah diketahui
dengan pasti. Sebagai contoh adalah mediumdasar yang ditambah NH4Cl dengan sumber karbon
berupa gas CO2,apabila diinkubasikan dalam keadaan gelap dapat digunakan
untukmenumbuhkan bakteri nitrifikasi khemoototrof, misalnya bakteri
Nitrosomonas
. Bakteri ini memperoleh energi dari oksidasi amonium,selain itu amonium juga berfungsi
sebagai sumber nitrogen. Contoh lainadalah medium dengan susunan sama dengan medium 1
tetapi ditambahglukosa. Dalam keadaan aerob merupakan medium untuk perbanyakan jamur dan
bakteri yang bersifat heterotrof. Glukosa berfungsi sebagaisumber karbon dan sumber energi.
Dalam keadaan anaerob, medium inidapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri fakultatif
anaerob maupunanaerob obligat. Energi diperoleh dari hasil fermentasi glukosa.
Untukmenumbuhkan mikroba yang memerlukan faktor tumbuh dapat menggunakan medium
yang komposisinya sama dengan medium 2 tetapiditambah asam nikotinat (vitamin) sebagai
faktor tumbuh.
3. Medium kompleks
Medium kompleks adalah medium yang susunan kimianya belumdiketahui dengan pasti. Sebagai
contoh medium ini adalah medium dasaryang ditambah glukosa dan ekstrak khamir. Susunan
kimia ekstrak khamirtidak diketahui secara pasti, tetapi mengandung berbagai faktor
5. tumbuhyang sering diperlukan oleh mikroba. Medium ini dapat untukmenumbuhkan mikroba
khemoheterotrof aerob maupun anaerob baikyang memerlukan maupun yang tidak memerlukan
faktor tumbuh.Medium yang juga termasuk medium kompleks adalah yang mengandungekstrak
tanah.
4. Medium diperkaya
Medium Medium diperkaya adalah medium yang ditambah zat tertentuyang merupakan nutrisi
spesifik untuk jenis mikroba tertentu. Medium inidigunakan untuk membuat kultur diperkaya (
enrichment culture
) danuntuk mengisolasi mikroba spesifik, dengan cara mengatur faktorlingkungan (suhu, pH,
cahaya), kebutuhan nutrisi spesifik dan sifatfisiologinya. Dengan demikian dapat disusun
medium diperkaya untukbakteri yang bersifat khemoheterotrof, khemoototrof, fotosintetik,
danuntuk mikroba lain yang bersifat spesifik. (anonim, 2009)
Berikut ini adalah kelompok media menurut fungsi dantujuannnya
1.Media Transport :
melindungi mikroorganisme supaya tetap hidup apabila pemeriksaanterpaksa ditunda.
Digunakan untuk penerimaan terpaksa bakteriologiyang menggunakan swab. Contoh sampel:
rectal swab, swabtenggorokan, pus (luka/ genitalia)contoh media transport:
a) Cary and Blair=mikroorganisme Gram negatif
b) Amies=mikroorganisme Gram negatif
c) Stuart=mikroorganisme Gram negatif dan Gram positif
2. Media Penyubur :
Media yang menguntungkan pertumbuhan mikroorganisme tertentukarena mengandung
bahan-bahan tambahan ataupun bahan penghambatyang menekan tumbuhnya kompetitor. Jenis
media ini juga bertujuanuntuk meningkatkan jumlah mikroorganisme yang diduga terlalu
sedikitdalam bahan sampel, sehingga akan mudah untuk dihitung atau dianalisalebih
lanjut.Berikut beberapa jenis media penyubur
• NaCl broth untuk mendapatkan Staphylococcus aureus
• Pepton alkali 1% untuk mendapatkan Vibrio cholerae
• Selenite broth untuk Salmonella dan Shigella
• Muller Kauffman enrichment untuk Salmonella, dan menekanpertumbuhan golongan Proteus
6. • Bouillon/ Nutrient Broth untuk E. Coli
• Empedu (bile) sebagai media pemupuk
• BHI (Brain Heart Infussion ) untuk Streptococcus, Neisseria
• Alkali Pepton (pH > 8) untuk Vibrio Sp.
Buffer garam fosfat untuk beragam jenis bakteri.
3. Media Diferensial:
Media yang karena adanya komposisi kimiawi tertentu, mampumemberikan ciri khusus
pada genus kuman tertentu. Jenis media diferensial:
Mac Conkey: membedakan mikroorganisme yang mampumemfermentasi laktosa dan yang tidak
EMBA: untuk membedakan golongan Enterobacteriaceaeterutama Escherichia coli dengan
Enterobacter aerogenes
Keterangan : Mac Conkey dan EMBA dipakai untuk mengisolasi mikro-organisme Gram
negatif, karena di dalam kedua media tersebutterdapat senyawa penghambat pertumbuhan
mikroorganisme Grampositif.
KIA : untuk mengidentifikasi Enterobacteriaceae berdasarkan fermentasi2 jenis gula serta untuk
mengetahui ada tidaknya H2S yang diproduksi.
CLED medium (Cystine Lactose Electrolyte Deficient ) :
Media yang digunakan untuk mendeteksi adanya mikroorganisme dalamurin, serta untuk
menemukan nilai diagnostik pada perbedaan koloni yangtumbuh.Catatan:media siap pakai
disimpan pada suhu 2-8° C kecuali Mac Conkey dapatdisimpan pada suhu kamar dan dapat
dibuat setiap hari.
4. Media Selektif :
Media kompleks yang mengandung senyawa tertentu sehingga selektif terhadap
pertumbuhan mikroorganisme tertentu pula. Jenis media selektif:
a. Soda Agar untuk Vibrio cholerae
b. TCBS untuk Salmonella, Shigella, Enterobacteriaceae, Proteus
c. Salmonella Shigella Agar (SSA) untuk Salmonella dan Shigella
d. Bishmuth Sulfite Agar untuk Salmonella
e. Campylobacter selective media untuk Campylobacter Media selektif untuk Bacillus cereus
g. Cystine Tellurite Blood Agar untuk Corynebacterium diphteriae
7. h. GC medium/ Thayer Martin untuk Neisseria gonorrhoeae
i. Bordet Gengou Agar untuk Bordetella pertussis
j. Ogawa medium untuk Mycobacterium tuberculosis
5. Reagensia untuk reaksi biokimia :
Untuk identifikasi mikroorganisme berdasarkan sifat-sifat biokimia darimasing-masing jenis
m.o. Jenis-jenis reagensia untuk reaksi biokimia (uji biokimia):
a. Perbenihan gula-gula untuk deteksi fermentasi olehmikroorganisme
b. Reaksi Indol untuk Deteksi produksi indol dari golongan Enterobacteriaceae
c. Methyl red untuk tes methyl red
d. Voges Proskauer untuk Membedakan E. coli dengan Enterobacter aerogenes
e. Simon Citrate Agar untuk Membedakan golongan Enterobacteriaceae berdasarkan
penggunaan citrate sebagaisumber karbon
f. Urea Agar untuk Deteksi rapid urease activity pada golongan Proteus dan non-rapid
urease activity pada golongan Enterobacteriaceae
g. SIM medium untuk Membedakan golongan mikroorganismeenteric berdasarkan produksi
sulfur, indol, dan motilitasnya
h. Lysine Dicarboxylase broth untuk Deteksi produksi lysinedicarboxylase pada golongan
Enterobacteriaceae
i. Media Gelatin untuk mengetahui Kemampuan mikroorganismeuntuk mencairkan gelatin.
6. Media untuk test kepekaan (Sensitivity Test ) :
Misalnya Diagnostic Sensitivity Agar Test (DSI Agar)dan MuellerHinton Agar
7. Media untuk perbenihan jamur :Saboraud Agar/ Broth : media yang bersifat asam untuk
isolasi jamur dan yeast
Potato Dextrose Agar (PDA) : umum untuk segala jenis jamur
8.Media penyimpanan :
Nutrient Agar: merupakan media serba guna (universal). Digunakanuntuk subkultur,
pemeliharaan kuman maupun untuk mengecekkemurnian kultur yang didapat dari plate.
Semisolid Agar: media untuk penyimpanan kumanMedia siap pakai, disimpan pada suhu 2-8° C
9. Media untuk kultur anaerob :Thioglycolate mediumCooked meat medium (Anggraeny, Radita
Ning ; 2009).
C. Instrumentasi dan Ketentuan Pembuatan Media
8. Beberapa alat yang mendukung dalam pembuatan media:
• Timbangan elektrik/ analitik
• Autoclave
• pH meter
• Hot plate-stirrer/waterbath/ kompor
• Erlenmeyer
• Petridish
• Tabung reaksi (Test tube)Alat yang akan digunakan dalam suatu penelitian atau
praktikumharus disterilisasi terlebih dahulu untuk membebaskan semua bahan danperalatan
tersebut dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi merupakansuatu proses untuk mematikan
semua organisme yang teradapat padasuatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitupenggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan bahan
kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehidadan glutaraldehida alkalin) (Hadioetomo,
1993).
Sterilisasi yang umum dilakukan dapat berupa:
a. Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapatdilakukan
selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atauterurai akibat temperatur
atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakanalat “bejana/ruang panas” (oven dengan
temperatur 170o– 180o C dan waktu yangdigunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk
peralatan gelas).
b. Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol,larutan
formalin).
c. Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasantinggi atau
tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengansaringan/filter. Sistem kerja
filter, seperti pada saringan lain adalah melakukanseleksi terhadap partikel-partikel yang lewat
(dalam hal ini adalah mikroba)(Suriawiria, 2005).
Autoklaf digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi.
Penggunaanautoklaf untuk sterilisasi, tutupnya jangan diletakkan sembarangan dan dibuka-
bukakarena isi botol atau tempat medium akan meluap dan hanya boleh dibuka ketikamanometer
menunjukkan angka 0 serta dilakukan pendinginan sedikit demi sedikit.Medium yang
mengandung vitamin, gelatin atau gula, maka setelah sterilisasi mediumharus segera
9. didinginkan. Cara ini untuk menghindari zat tersebut terurai. Medium dapatlangsung disimpan di
lemasi es jika medium sudah dapat dipastikan steril(Dwidjoseputro, 1994)
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kualitas media:
1. pH : pH media diukur pada suhu kamar sebelum media disterilisasi.Pertumbuhan bakteri
selain memerlukan nutrisi, juga memerlukanpH yang tepat. Kebanyakan bakteri tidak dapat
tumbuh padakondisi yang terlalu basa, kecuali Vibrio cholera yang dapat hiduppada pH lebih
dari 8. Suhu juga merupakan variabel yang perludikendalikan. Kelompok terbesar yaitu mesofil,
suhu optimum untukpertumbuhannya 20-40o C (Volk, 1993).PH merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi suatukeberhasilan dalam pembuatan medium sehingga kondisi pH yangterlalu
basa atau terlalu asam tidak cocok untuk dijadikan mediummikroba karena mikroba tidak dapat
hidup pada kondisi tersebut.Medium didiamkan atau disimpan selama 2 x 24 jam
untukmenyakinkan bahwa medium masih steril, karena selain pH sebagaipenentu tumbuhnya
mikroba, alat dan medium yang steril jugamenentukan (Dwidjoseputro, 1994).
2. sterilitas media : diambil secara acak 5% dari jumlah media yangdibuat, diinkubasi selama 2-5
hari pada suhu 30-35oC.
3. homogen : komposisi dalam media setidaknya telah ratatercampur dan larut (isotonik).4.
kualitas pertumbuhan mikroorganisme.5. stabilitas: untuk mengetahui apakah penyimpanan
media siappakai sudah baik.Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan
digunakanuntuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikanberbagai
macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat mediumuntuk organisme bersel tunggal,
biasanya air sangat penting sebagaikomponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya
nutrien kedalam sel (Hadioetomo, 1993).
Syarat-syarat media
a. Media harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba b. Media harus
mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan pH yang sesuaidengan pertumbuhannyac.
Media tidak mengandung zat penghambat kecuali yang sengaja ditambahkan padamedia selektif
atau one-purpose mediad. Media harus steril.
10. SKEMA GARIS BESAR PEMBUATAN MEDIA Timbang bahan↓Larutkan dgn aquades dalam
erlenmeyer↓Ukur pH↓ Tutup dgn kapas berkassa& aluminium foil↓Sterilkan (121° C, 1 atm, 15
menit)↓ Tuang dalam petridish± 10-12 mLKesalahan-kesalahan yang terjadi akibat proses
pembuatan media:
• Kualitas aquades yg jelek
• Wadah yang tercemar
• Terlalu panas pada proses pembuatannya
• Terlalu lama disimpan pada suhu 50 0
• pH tidak sesuai
• Cara melarutkan tidak sempurna
• Kesalahan penyimpanan media/ bahan baku
Akibat dari kesalahan pembuatan media
• Terjadi kekeruhan/ pengendapan
• Warna terlalu gelap/ terkadang menjadi gosong/karamelisasi
• Agar-agar terlalu lunak
• Pertumbuhan kuman yg tidak optimal