SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
BAB V. INTEGRAL 
Departemen Teknik Kimia 
Universitas Indonesia
BAB V. INTEGRAL 
• Anti-turunan dan Integral Tak Tentu 
• Persamaan Diferensial Sederhana 
• Notasi Sigma dan Luas Daerah di Bawah 
Kurva 
• Integral Tentu 
• Teorema Dasar Kalkulus 
• Sifat-sifat Integral Tentu Lebih Lanjut 
• Substitusi dalam Penghitungan Integral 
Tentu
I. INTEGRAL TAK TENTU 
F(x) disebut anti turunan dari f(x) pada 
selang I bila F ‘(x) = f(x) untuk x є I ( bila x 
merupakan titik ujung dari I maka F ‘(x) 
cukup merupakan turunan sepihak ). 
Proses mencari anti turunan disebut 
integrasi ( integral ). 
Notasi : 
disebut integral tak tentu.
Dari rumus untuk turunan fungsi yang diperoleh pada 
pembahasan bab sebelumnya dapat diturunkan beberapa 
rumus integral tak tentu sebagai berikut :
Contoh : 
Hitung integral tak tentu berikut : 
Jawab :
Sifat dasar dari bentuk integral tak tentu adalah sifat linear, 
yaitu : 
Contoh :
Soal Latihan 
( Nomor 1 sd 5 ) Carilah anti turunan F(x) + C bila 
( Nomor 6 sd 19 ) Selesaikan integral tak tentu berikut:
II. Persamaan Diferensial Sederhana 
Jika F’(x) = f(x), maka ∫ f(x) dx = F(x) + C. Dalam 
bahasa diferensial: jika F’(x) = f(x), maka : 
(*) dF(x) = F’(x) dx = f(x) dx 
sehingga 
∫ dF(x) = ∫ f(x) dx = F(x) + C. 
Persamaan (*) merupakan contoh persamaan 
diferensial yang (paling) sederhana. 
Persamaan diferensial banyak dijumpai dalam 
matematika, fisika, maupun bidang ilmu lainnya
Contoh 
Tentukan persamaan kurva yang melalui titik (1,2) dan mempunyai turunan 2x 
di setiap titik (x,y) yang dilaluinya. 
Jawab. 
Misalkan persamaan kurva tersebut adalah y = f(x). Maka, dalam bahasa 
diferensial, informasi di atas mengatakan bahwa 
dy = 2x dx. 
Integralkan kedua ruas, 
∫ dy = ∫ 2x dx. 
sehingga kita peroleh 
y + C1 = x2 + C2 
atau y = x2 + C, C = C2 – C1. 
Persamaan y = x2 + C merepresentasikan keluarga kurva yang mempunyai 
turunan 2x di titik (x,y). 
Sekarang kita akan mencari anggota keluarga kurva tersebut yang melalui titik 
(1,2). Dalam hal ini kita mempunyai persamaan 
2 = 12 + C, 
sehingga mestilah C = 1. Jadi persamaan kurva yang kita cari adalah 
y = x2 + 1.
Latihan. 
Tentukan fungsi y = f(x) sedemikian 
sehingga f ’(x) = 3x2 + 1 dan f(1) = 4.
III. NOTASI SIGMA (Σ)
Soal Latihan 
( Nomor 1 sd 10 ) Hitung nilai sigma berikut : 
( Nomor 11 sd 16 ) Nyatakan dalam notasi sigma deret berikut:
IV. INTEGRAL TENTU 
Pengertian atau konsep integral tentu pertama kali 
dikenalkan oleh Newton dan Leibniz. Namun pengertian 
secara lebih modern dikenalkan oleh Riemann. 
Materi pembahasan terdahulu yakni tentang integral tak 
tentu dan notasi sigma akan kita gunakan untuk 
mendefinisikan tentang integral tentu. 
Pandang suatu fungsi f(x) yang didefinisikan pada suatu 
selang tutup [ a,b ]. Pada tahap awal akan lebih mudah 
untuk dapat dimengerti bilamana f(x) diambil selalu bernilai 
positif , kontinu dan grafiknya sederhana.
Definisi : Integral Riemann 
Bila limit ada maka f(x) dikatakan integrabel ( dapat diintegralkan ) pada [ a,b ]. 
Integral 
ini disebut Integral Riemann atau Integral Tentu.
Teorema 
1. Misal f(x) fungsi terbatas pada [ a,b ] (yaitu 
terdapat M є R sehingga | f(x) | ≤ M untuk 
setiap x є [ a,b ]) dan kontinu kecuali pada 
sejumlah hingga titik pada [ a,b ]. Maka 
f(x) integrabel pada [ a,b ]. 
2. Bila f(x) kontinu pada [ a,b ] maka f(x) 
integrabel pada [ a,b ].
Contoh
Teorema Dasar Kalkulus (Pertama)
Jawab :
Teorema Dasar Kalkulus (Kedua)
Contoh 
Misalkan f(x) = x2, x є [0,1]. Maka 
Jadi nilai rata-rata integral f pada [0,1] adalah ⅓.
Contoh :
Sifat-sifat lain yang berkaitan dengan integral tentu 
diberikan berikut :
Sifat-sifat lain yang berkaitan dengan integral tentu 
diberikan berikut :
Contoh :
Contoh :
Contoh
Substitusi dalam Penghitungan Integral Tentu 
Misalkan kita ingin menghitung integral berikut 
Dengan menggunakan Aturan Pangkat yang Diperumum, 
kita dapat menghitung integral tak tentunya: 
∫ (x2 + x)½.(2x + 1) dx = ⅔(x2 + x)3/2 + C. 
Integral semacam ini, baik integral tentu maupun integral tak 
tentu, dapat pula dihitung dengan teknik substitusi, yang 
akan kita bahas selanjutnya.
Sebagai contoh, untuk menghitung integral tak 
tentu 
∫ (x2 + x)½.(2x + 1) dx, 
kita gunakan substitusi peubah u = x2 + x, sehingga 
du = (2x + 1)dx dan integral di atas menjadi 
∫ u½ du. 
Dengan Aturan Pangkat, kita peroleh 
∫ u½ du = ⅔ u3/2 + C. 
Substitusikan kembali u = x2 + x, kita dapatkan 
∫ (x2 + x)½.(2x + 1) dx = ⅔(x2 + x)3/2 + C, 
sebagaimana yang kita peroleh sebelumnya 
dengan Aturan Pangkat yang Diperumum.
Sekarang, untuk menghitung integral tentu 
kita lakukan substitusi seperti tadi: u = x2 + x, 
du = (2x + 1)dx. 
Selanjutnya kita perhatikan efek substitusi ini 
terhadap kedua batas integral. Pada saat x = 0, 
kita peroleh u = 0; sementara pada saat x = 4, kita 
dapatkan u = 20. 
Dengan demikian 
sama seperti yang kita peroleh sebelumnya.
Catatan. Dalam menghitung integral tentu dengan 
teknik substitusi, kedua batas integral pada umumnya 
berubah dan kita dapat menghitung integral dalam 
peubah baru tanpa harus mensubstitusikan kembali 
peubah lama. 
Secara umum, dengan melakukan substitusi u = g(x), 
du = g’(x)dx, kita peroleh 
Integral tak tentu: ∫ f(g(x)).g’(x)dx = ∫ f(u) du. 
Integral tentu:
Soal Latihan
( Nomor 6 sd 13 ) Hitung nilai integral tentu berikut :
( Nomor 14 sd 17 ) Tentukan G’(x) dari :
( 24 sd 26 ) Tentukan nilai rata-rata dari fungsi berikut pada 
selang yang diketahui:
V. LUAS DAERAH DIBAWAH KURVA 
Misalkan kita ingin menghitung 
luas daerah di bawah kurva y = f(x) 
= x2, 0 ≤ x ≤ 1. Pertama, bagi 
selang [0,1] atas n selang bagian 
yang sama panjangnya. 
Lalu, luas daerah tersebut (L) 
kita hampiri dengan jumlah luas 
persegipanjang di bawah kurva, 
yakni
Perhatikan bahwa deret di ruas kanan dapat kita tulis ulang 
sebagai 
yang jumlahnya 
Jadi, kita kita peroleh hampiran 
Dari sini kita amati bahwa Ln → 1/3 bila n → ∞. Jadi, luas 
daerah yang sedang kita cari adalah 1/3.
SOAL-SOAL BAB V 
5.1 no. 1, 5, 10, 15, 22, 23, 32, 33. 
5.2 no. 5, 13, 15. 
5.3 no. 1, 9, 21, 25. 
5.4 no. 19. 
5.5 no. 1, 11, 21, 25. 
5.6 no. 1, 7, 12, 15, 22. 
5.7 no. 1, 9, 11, 15, 17, 19, 21, 23, 27, 30. 
5.8 no. 5, 8, 17, 20, 25, 32.

More Related Content

What's hot

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Dayga_Hatsu
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Jamil Sirman
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihMono Manullang
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

Ring
RingRing
Ring
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
operasi pada fungsi
operasi pada fungsioperasi pada fungsi
operasi pada fungsi
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Semigrup
SemigrupSemigrup
Semigrup
 
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 

Viewers also liked

INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYAINTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYAOng Lukman
 
Konsep kimia modern
Konsep kimia modernKonsep kimia modern
Konsep kimia modernoilandgas24
 
Sekilas genesa coal
Sekilas genesa coalSekilas genesa coal
Sekilas genesa coaloilandgas24
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detiloilandgas24
 
Cakupan laporan eksplorasi batubara
Cakupan laporan eksplorasi batubaraCakupan laporan eksplorasi batubara
Cakupan laporan eksplorasi batubaraoilandgas24
 
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaKuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaoilandgas24
 
Materi geolistrik
Materi geolistrikMateri geolistrik
Materi geolistrikoilandgas24
 
Lembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentuLembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentuIiz Bibib
 
Perencanaan eksplorasi tambang
Perencanaan eksplorasi tambangPerencanaan eksplorasi tambang
Perencanaan eksplorasi tambangWillya Hendra
 
Penerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuPenerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuRizky Wulansari
 
TEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSTEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSNurul Ulfah
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 

Viewers also liked (20)

Integral Tertentu
Integral TertentuIntegral Tertentu
Integral Tertentu
 
Integral tentu
Integral tentuIntegral tentu
Integral tentu
 
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYAINTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
 
Konsep kimia modern
Konsep kimia modernKonsep kimia modern
Konsep kimia modern
 
Sekilas genesa coal
Sekilas genesa coalSekilas genesa coal
Sekilas genesa coal
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
integral print mhs
integral print mhsintegral print mhs
integral print mhs
 
Cakupan laporan eksplorasi batubara
Cakupan laporan eksplorasi batubaraCakupan laporan eksplorasi batubara
Cakupan laporan eksplorasi batubara
 
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaKuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
 
Materi geolistrik
Materi geolistrikMateri geolistrik
Materi geolistrik
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Lembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentuLembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentu
 
Perencanaan eksplorasi tambang
Perencanaan eksplorasi tambangPerencanaan eksplorasi tambang
Perencanaan eksplorasi tambang
 
Penerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuPenerapan Integral Tentu
Penerapan Integral Tentu
 
Materi integral tak tentu
Materi integral tak tentuMateri integral tak tentu
Materi integral tak tentu
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
TEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSTEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUS
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Bab 5 integral
Bab 5 integralBab 5 integral
Bab 5 integral
 

Similar to INTEGRAL

Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahnadyaGB21
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEDyas Arientiyya
 
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfintegral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfzefryDarmawan
 
Integral SMA Kelas XII IPA
Integral SMA Kelas XII IPAIntegral SMA Kelas XII IPA
Integral SMA Kelas XII IPAEka Haryati
 
Kalkulus diferensial
Kalkulus diferensialKalkulus diferensial
Kalkulus diferensialdina_usiani
 
Jumlah riemann pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1
Jumlah riemann   pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1Jumlah riemann   pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1
Jumlah riemann pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1Yayasan Kemurnian Jakarta
 
-integral
-integral-integral
-integraldihdih
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiEko Supriyadi
 
Turunan.pptx
Turunan.pptxTurunan.pptx
Turunan.pptxRoihan22
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralRozaq Fadlli
 

Similar to INTEGRAL (20)

Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLE
 
integral.pptx
integral.pptxintegral.pptx
integral.pptx
 
Fungsi Pecah
Fungsi PecahFungsi Pecah
Fungsi Pecah
 
Integral Tak Tentu
Integral Tak TentuIntegral Tak Tentu
Integral Tak Tentu
 
INTEGRAL MATEMATIKA
INTEGRAL MATEMATIKAINTEGRAL MATEMATIKA
INTEGRAL MATEMATIKA
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfintegral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
 
Pp 12(bab6)
Pp 12(bab6)Pp 12(bab6)
Pp 12(bab6)
 
Integral SMA Kelas XII IPA
Integral SMA Kelas XII IPAIntegral SMA Kelas XII IPA
Integral SMA Kelas XII IPA
 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
 
Kalkulus diferensial
Kalkulus diferensialKalkulus diferensial
Kalkulus diferensial
 
Jumlah riemann pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1
Jumlah riemann   pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1Jumlah riemann   pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1
Jumlah riemann pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1
 
-integral
-integral-integral
-integral
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsi
 
R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1
 
Turunan.pptx
Turunan.pptxTurunan.pptx
Turunan.pptx
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
 
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
 
L i m i t
L i m i tL i m i t
L i m i t
 

More from oilandgas24

PPM G-856 manual
PPM G-856 manualPPM G-856 manual
PPM G-856 manualoilandgas24
 
Glosarium pertambangan
Glosarium pertambanganGlosarium pertambangan
Glosarium pertambanganoilandgas24
 
The integration of space born and ground remotely sensed data
The integration of space born and ground remotely sensed dataThe integration of space born and ground remotely sensed data
The integration of space born and ground remotely sensed dataoilandgas24
 
Teori kemungkinan
Teori kemungkinanTeori kemungkinan
Teori kemungkinanoilandgas24
 
The application of geoelectrical surveys in delineating
The application of geoelectrical surveys in delineatingThe application of geoelectrical surveys in delineating
The application of geoelectrical surveys in delineatingoilandgas24
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasioilandgas24
 
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesia
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesiaSurface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesia
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesiaoilandgas24
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsuroilandgas24
 
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumi
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumiSistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumi
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumioilandgas24
 
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,oilandgas24
 
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagnetic
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagneticMonitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagnetic
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagneticoilandgas24
 
Materi distribusi frekuensi
Materi distribusi frekuensiMateri distribusi frekuensi
Materi distribusi frekuensioilandgas24
 
Makalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanMakalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanoilandgas24
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomialoilandgas24
 
Kimia organik hidrokarbon
Kimia organik hidrokarbonKimia organik hidrokarbon
Kimia organik hidrokarbonoilandgas24
 
Introduction to electromagnetic exploration method
Introduction to electromagnetic exploration methodIntroduction to electromagnetic exploration method
Introduction to electromagnetic exploration methodoilandgas24
 
Integrated geoelectrical and geomagnetic
Integrated geoelectrical and geomagneticIntegrated geoelectrical and geomagnetic
Integrated geoelectrical and geomagneticoilandgas24
 
Geothermal surface manifestation mapping in south western
Geothermal surface manifestation mapping in south westernGeothermal surface manifestation mapping in south western
Geothermal surface manifestation mapping in south westernoilandgas24
 

More from oilandgas24 (20)

PPM G-856 manual
PPM G-856 manualPPM G-856 manual
PPM G-856 manual
 
Glosarium pertambangan
Glosarium pertambanganGlosarium pertambangan
Glosarium pertambangan
 
The integration of space born and ground remotely sensed data
The integration of space born and ground remotely sensed dataThe integration of space born and ground remotely sensed data
The integration of space born and ground remotely sensed data
 
Teori kemungkinan
Teori kemungkinanTeori kemungkinan
Teori kemungkinan
 
The application of geoelectrical surveys in delineating
The application of geoelectrical surveys in delineatingThe application of geoelectrical surveys in delineating
The application of geoelectrical surveys in delineating
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesia
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesiaSurface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesia
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesia
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumi
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumiSistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumi
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumi
 
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,
 
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagnetic
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagneticMonitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagnetic
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagnetic
 
Materi distribusi frekuensi
Materi distribusi frekuensiMateri distribusi frekuensi
Materi distribusi frekuensi
 
Makalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanMakalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapan
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 
Kimia organik hidrokarbon
Kimia organik hidrokarbonKimia organik hidrokarbon
Kimia organik hidrokarbon
 
Introduction to electromagnetic exploration method
Introduction to electromagnetic exploration methodIntroduction to electromagnetic exploration method
Introduction to electromagnetic exploration method
 
Integrated geoelectrical and geomagnetic
Integrated geoelectrical and geomagneticIntegrated geoelectrical and geomagnetic
Integrated geoelectrical and geomagnetic
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Geothermal surface manifestation mapping in south western
Geothermal surface manifestation mapping in south westernGeothermal surface manifestation mapping in south western
Geothermal surface manifestation mapping in south western
 

INTEGRAL

  • 1. BAB V. INTEGRAL Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia
  • 2. BAB V. INTEGRAL • Anti-turunan dan Integral Tak Tentu • Persamaan Diferensial Sederhana • Notasi Sigma dan Luas Daerah di Bawah Kurva • Integral Tentu • Teorema Dasar Kalkulus • Sifat-sifat Integral Tentu Lebih Lanjut • Substitusi dalam Penghitungan Integral Tentu
  • 3. I. INTEGRAL TAK TENTU F(x) disebut anti turunan dari f(x) pada selang I bila F ‘(x) = f(x) untuk x є I ( bila x merupakan titik ujung dari I maka F ‘(x) cukup merupakan turunan sepihak ). Proses mencari anti turunan disebut integrasi ( integral ). Notasi : disebut integral tak tentu.
  • 4. Dari rumus untuk turunan fungsi yang diperoleh pada pembahasan bab sebelumnya dapat diturunkan beberapa rumus integral tak tentu sebagai berikut :
  • 5. Contoh : Hitung integral tak tentu berikut : Jawab :
  • 6. Sifat dasar dari bentuk integral tak tentu adalah sifat linear, yaitu : Contoh :
  • 7. Soal Latihan ( Nomor 1 sd 5 ) Carilah anti turunan F(x) + C bila ( Nomor 6 sd 19 ) Selesaikan integral tak tentu berikut:
  • 8. II. Persamaan Diferensial Sederhana Jika F’(x) = f(x), maka ∫ f(x) dx = F(x) + C. Dalam bahasa diferensial: jika F’(x) = f(x), maka : (*) dF(x) = F’(x) dx = f(x) dx sehingga ∫ dF(x) = ∫ f(x) dx = F(x) + C. Persamaan (*) merupakan contoh persamaan diferensial yang (paling) sederhana. Persamaan diferensial banyak dijumpai dalam matematika, fisika, maupun bidang ilmu lainnya
  • 9. Contoh Tentukan persamaan kurva yang melalui titik (1,2) dan mempunyai turunan 2x di setiap titik (x,y) yang dilaluinya. Jawab. Misalkan persamaan kurva tersebut adalah y = f(x). Maka, dalam bahasa diferensial, informasi di atas mengatakan bahwa dy = 2x dx. Integralkan kedua ruas, ∫ dy = ∫ 2x dx. sehingga kita peroleh y + C1 = x2 + C2 atau y = x2 + C, C = C2 – C1. Persamaan y = x2 + C merepresentasikan keluarga kurva yang mempunyai turunan 2x di titik (x,y). Sekarang kita akan mencari anggota keluarga kurva tersebut yang melalui titik (1,2). Dalam hal ini kita mempunyai persamaan 2 = 12 + C, sehingga mestilah C = 1. Jadi persamaan kurva yang kita cari adalah y = x2 + 1.
  • 10. Latihan. Tentukan fungsi y = f(x) sedemikian sehingga f ’(x) = 3x2 + 1 dan f(1) = 4.
  • 12. Soal Latihan ( Nomor 1 sd 10 ) Hitung nilai sigma berikut : ( Nomor 11 sd 16 ) Nyatakan dalam notasi sigma deret berikut:
  • 13. IV. INTEGRAL TENTU Pengertian atau konsep integral tentu pertama kali dikenalkan oleh Newton dan Leibniz. Namun pengertian secara lebih modern dikenalkan oleh Riemann. Materi pembahasan terdahulu yakni tentang integral tak tentu dan notasi sigma akan kita gunakan untuk mendefinisikan tentang integral tentu. Pandang suatu fungsi f(x) yang didefinisikan pada suatu selang tutup [ a,b ]. Pada tahap awal akan lebih mudah untuk dapat dimengerti bilamana f(x) diambil selalu bernilai positif , kontinu dan grafiknya sederhana.
  • 14.
  • 15. Definisi : Integral Riemann Bila limit ada maka f(x) dikatakan integrabel ( dapat diintegralkan ) pada [ a,b ]. Integral ini disebut Integral Riemann atau Integral Tentu.
  • 16. Teorema 1. Misal f(x) fungsi terbatas pada [ a,b ] (yaitu terdapat M є R sehingga | f(x) | ≤ M untuk setiap x є [ a,b ]) dan kontinu kecuali pada sejumlah hingga titik pada [ a,b ]. Maka f(x) integrabel pada [ a,b ]. 2. Bila f(x) kontinu pada [ a,b ] maka f(x) integrabel pada [ a,b ].
  • 21. Contoh Misalkan f(x) = x2, x є [0,1]. Maka Jadi nilai rata-rata integral f pada [0,1] adalah ⅓.
  • 23. Sifat-sifat lain yang berkaitan dengan integral tentu diberikan berikut :
  • 24. Sifat-sifat lain yang berkaitan dengan integral tentu diberikan berikut :
  • 28. Substitusi dalam Penghitungan Integral Tentu Misalkan kita ingin menghitung integral berikut Dengan menggunakan Aturan Pangkat yang Diperumum, kita dapat menghitung integral tak tentunya: ∫ (x2 + x)½.(2x + 1) dx = ⅔(x2 + x)3/2 + C. Integral semacam ini, baik integral tentu maupun integral tak tentu, dapat pula dihitung dengan teknik substitusi, yang akan kita bahas selanjutnya.
  • 29. Sebagai contoh, untuk menghitung integral tak tentu ∫ (x2 + x)½.(2x + 1) dx, kita gunakan substitusi peubah u = x2 + x, sehingga du = (2x + 1)dx dan integral di atas menjadi ∫ u½ du. Dengan Aturan Pangkat, kita peroleh ∫ u½ du = ⅔ u3/2 + C. Substitusikan kembali u = x2 + x, kita dapatkan ∫ (x2 + x)½.(2x + 1) dx = ⅔(x2 + x)3/2 + C, sebagaimana yang kita peroleh sebelumnya dengan Aturan Pangkat yang Diperumum.
  • 30. Sekarang, untuk menghitung integral tentu kita lakukan substitusi seperti tadi: u = x2 + x, du = (2x + 1)dx. Selanjutnya kita perhatikan efek substitusi ini terhadap kedua batas integral. Pada saat x = 0, kita peroleh u = 0; sementara pada saat x = 4, kita dapatkan u = 20. Dengan demikian sama seperti yang kita peroleh sebelumnya.
  • 31. Catatan. Dalam menghitung integral tentu dengan teknik substitusi, kedua batas integral pada umumnya berubah dan kita dapat menghitung integral dalam peubah baru tanpa harus mensubstitusikan kembali peubah lama. Secara umum, dengan melakukan substitusi u = g(x), du = g’(x)dx, kita peroleh Integral tak tentu: ∫ f(g(x)).g’(x)dx = ∫ f(u) du. Integral tentu:
  • 33. ( Nomor 6 sd 13 ) Hitung nilai integral tentu berikut :
  • 34. ( Nomor 14 sd 17 ) Tentukan G’(x) dari :
  • 35.
  • 36. ( 24 sd 26 ) Tentukan nilai rata-rata dari fungsi berikut pada selang yang diketahui:
  • 37. V. LUAS DAERAH DIBAWAH KURVA Misalkan kita ingin menghitung luas daerah di bawah kurva y = f(x) = x2, 0 ≤ x ≤ 1. Pertama, bagi selang [0,1] atas n selang bagian yang sama panjangnya. Lalu, luas daerah tersebut (L) kita hampiri dengan jumlah luas persegipanjang di bawah kurva, yakni
  • 38. Perhatikan bahwa deret di ruas kanan dapat kita tulis ulang sebagai yang jumlahnya Jadi, kita kita peroleh hampiran Dari sini kita amati bahwa Ln → 1/3 bila n → ∞. Jadi, luas daerah yang sedang kita cari adalah 1/3.
  • 39. SOAL-SOAL BAB V 5.1 no. 1, 5, 10, 15, 22, 23, 32, 33. 5.2 no. 5, 13, 15. 5.3 no. 1, 9, 21, 25. 5.4 no. 19. 5.5 no. 1, 11, 21, 25. 5.6 no. 1, 7, 12, 15, 22. 5.7 no. 1, 9, 11, 15, 17, 19, 21, 23, 27, 30. 5.8 no. 5, 8, 17, 20, 25, 32.