SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

   Topik (bahasa Yunani:topoi = tempat) adalah
    pokok utama dari seluruh isi karangan atau
    pokok pembicaraan yang hendak disampaikan
    atau pokok permasalahan atau masalah yang
    dibicarakan atau hal yang menarik perhatian
    umum pada akhir-akhir ini. Topik adalah hal
    yang pertama kali ditentukan
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

 Topik merupakan jawaban atas pertanyaan :
      * masalah apa yang akan ditulis?
      * hendak menulis tentang apa?
 Topik umumnya terdiri dari satu atau dua kata
  yang singkat
 Ciri khas topik terletak pada permasalahannya
  yang bersifat umum dan belum terurai.
 Topik karangan ilmiah  nyata, tidak abstrak
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN
   Tema (bahasa Yunani: tithenai = meletakkan,
    menempatkan) : pokok pikiran; dasar cerita (yang
    dipercakapkan, dipakai sebagai dasar dalam
    mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya)
   Tema (Topik) merupakan masalah, persoalan,
    gagasan, pikiran, atau ide utama yang dikembangkan
    dalam tulisan.
   Tema harus ditentukan sebelum menulis.
   Menjiwai seluruh isi tulisan.
   Bersifat mengikat (isi karangan harus sesuai dengan
    tema).
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN
                          TOPIK                        TEMA
Pengertian      Pokok utama dari seluruh Pokok pikiran; dasar cerita
                 isi karangan atau pokok   (yg dipercakapkan, dipakai
                 pembicaraan yang hendak sbg dasar mengarang,
                 disampaikan atau pokok    mengubah sajak, dsb
                 permasalahan atau        merupakan masalah,
                 masalah yang dibicarakan  persoalan, gagasan, pikiran,
                 atau hal yang menarik     atau ide utama yang
                 perhatian umum pada       dikembangkan dalam
                 akhir-akhir ini           tulisan
Permasalahan    Bersifat umum dan belum lebih spesifik dan lebih
                 terurai                  terarah dalam membahas
                                          suatu permasalahan
Sebagai judul   Bisa                      Bisa
karangan
                Satu atau dua kata        Kalimat lengkap
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN


             Topik
             Tema
             Judul
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN
   Judul karangan bukan merupakan masalah pokok atau ide
    karangan. Judul hanya sekadar nama karangan atau
    kepala karangan.
   Judul karangan adalah perincian atau penjabaran dari
    topik atau tema
   Judul lebih spesifik, menyiratkan permasalahan atau
    variabel yang akan dibahas dan terkadang sudah
    mencerminkan sudut pandang penulisnya
   Judul untuk penulisan berita, artikel dan iklan hendaknya
    atraktif, sedikit bombastis, menarik perhatian (provokatif).
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN
 Persamaan topik, tema dan judul : sama-sama
  dapat menjadi judul karangan
 Perbedaan topik, tema dan judul :
Topik bersifat umum dan belum menggambarkan
sudut pandang penulisnya,
Tema bersifat lebih spesifik tetapi belum
menggambarkan sudut pandang penulis
Judul bersifat lebih spesifik dan telah mengandung
permasalahan yang lebih jelas, lebih terarah dan
sering telah menggambarkan sudut pandang
penulisnya.
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN
 Judul tidak harus ditentukan sebelum menulis
  tetapi dapat ditentukan setelah karangan
  selesai. Kecuali untuk penulisan skripsi. Dalam
  penyusunan skripsi , judul ditentukan di awal
  berdasarkan topik yang dipilih agar terdapat
  kejelasan parameter yang akan di ukur atau di
  amati.
 Manggambarkan seluruh isi karangan.

 Bersifat bebas namun harus berhubungan
  dengan tema.
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN
 Syarat umum sebuah judul adalah: singkat,
  jelas, menarik, dan membayangkan isi
  karangan.
 Judul tak boleh diakhiri dengan tanda baca.

 Judul ditulis dengan mengacu EYD
  (menggunakan huruf kapital sebagai huruf
  pertama semua kata, termasuk semua unsur
  kata ulang sempurna, kecuali kata di, ke, dari,
  yang, dan, untuk, yang tidak terletak pada
  posisi awal).
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Topik dapat dibatasi atau dipersempit berdasarkan:
1. Tempat

2. Waktu atau periode atau masa atau zaman

3. Hubungan sebab akibat

4. Bidang kehidupan atau kelimuan

5. Aspek khusus – umum atau individual – kolektif

6. Objek material dan objek formal
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN
Ada beberapa cara untuk menentukan topik:
1. Melalui referensi atau bahan bacaan
   seperti buku teks, jurnal, majalah
2. Melalui pencarian informasi di internet.
3. Melalui pengalaman, pengamatan atau
   penelitian
4. Melalui hasil pemikiran dan perenungan
   atau refleksi.
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN
Ada beberapa kriteria TOPIK dan TEMA agar
karangan yang dihasilkan berkualitas
1. Topik/tema yang dipilih sesuai dengan ilmu
   pengetahuan penulis
2. Topik/tema yang dipilih merupakan sesuatu yang
   menjadi minat penulis
3. Topik/tema yang dipilih jelas ruang lingkup dan
   batasannya
4. Topik/tema yang dipilih sesuai waktu dan situasi
5. Topik/tema yang dipilih ditunjang dengan bahan
   yang memadai
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Kriteria judul yang baik :
1. Singkat dan padat

2. Menarik perhatian

3. Menggambarkan isi karangan

4. Atraktif, bombastis, (berita & iklan)

5. Tidak lebih dari lima kata untuk artikel dan
    sebaiknya tidak lebih dari 20 kata untuk
    karangan ilmiah
KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN

 Kerangka karangan adalah rencana yang teratur
  dalam pembagian dan penyusunan gagasan untuk
  membentuk suatu karangan.
 Fungsi kerangka karangan adalah untuk mengatur
  hubungan antara gagasan dan melalui kerangka
  karangan akan dapat diketahui kekuatan dan
  kelemahan dalam perencanaan karangan. Oleh
  karena itu, kerangka karangan dapat mengalami
  perubahan.
KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN

 Kerangka karangan terbagi 2:
1. Kerangka sementara atau outline

2. Kerangka mantap atau outline final 
   kerangka yang sudah tersusun rapi dan
   lengkap.
Kerangka karangan belum tentu berupa daftar isi
Kerangka karangan dicirikan oleh sistem tanda
atau kode tertentu seperti huruf dan angka
KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN
    Fungsi Kerangka karangan
1.    Mempermudah penulis untuk menuliskan
      karangannya
2.    Mencegah terjadinya pengolahan ide dua kali
      oleh penulis
3.    Mencegah pengarang keluar dari sasaran yang
      telah ditetapkan
4.    Membantu penulis mengatur dan menempatkan
      klimaks yang berbeda-beda dalam karangannya
5.    Bila kerangka karangan telah tersusun rapi
      berarti separuh dari karangan sudah selesai.
6.    Merupakan miniatur dari keseluruhan karangan.
KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN
Bentuk kerangka karangan yaitu:
1. Kerangka topik  terdiri dari kata, frasa dan
   klausa
2. Kerangka kalimat  berbentuk kalimat
   lengkap sehingga bersifat resmi.
   Pemikirannya lebih luas dan lebih rinci
   dibandingkan kerangka topik.
3. Kombinasi kerangka topik dan kerangka
   kalimat
KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN

Contoh kerangka karangan

                 Benar                   Salah
I. ......                I.         .....
II. ......               II. ......
     A. ......                A. ......
     B. ......                         1. ......
           1. ......                      A. .........
           2. .....                       B. .........
      C. .........       III. ........
III. ........
KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN
Pola penyusunan kerangka karangan
1. Pola alamiah  urutan ruang atau tempat atau
  wilayah dan urutan waktu atau berdasarkan
  kronologis kejadian atau urutan peristiwa
2. Pola logis  berdasarkan cara berpikir manusia
  sehingga pada setiap orang tidak akan sama
  karena pols pikir, sudut pandang dan tanggapan
  setiap orang tidak akan sama terhadap sesuatu
  atau kejadian  klimaks – anti klimaks, sebab –
  akibat, umum – khusus, populasi – individu, dll.
KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN
Tahapan Penyusunan Karangan
1. Menentukan topik, tema, (judul jika untuk
   menulis skripsi, thesis, disertasi)
2. Mengumpulkan data atau informasi
3. Menyusun dan mengatur strategi penempatan
   gagasan  kerangka
4. Menulis draft karangan termasuk menentukan
   judul jika judul karangan atau artikel tersebut
   belum ditentukan di awal
5. Penyuntingan wacana  kaidah bahasa, diksi,
   kalimat dan alinea
6. Penulisan karangan final
MENULIS KARANGAN
Mengarang = menyusun atau merangkai
Dalam kegiatan menulis, mengarang adalah
merangkai kata, merangkai kalimat sehingga
menghasilkan karangan.
Orang yang merangkai kata, kalimat disebut
penyusun, pengarang atau penulis.
Karangan dibedakan menjadi:
1. Karangan ilmiah
2. Karangan semi ilmiah
3. Karangan non ilmiah
MENULIS KARANGAN
Karakteristik   Karangan ilmiah       Karangan semi          Karangan non
                                      ilmiah                 ilmiah
Sumber          Pengamatan,           Pengamatan,            Non faktual
                penelitian, faktual   penelitian, faktual    (rekaan, renungan)
Sifat           Objektif              Objektif + subjektif   Subjektif
Alur            Sistematis,           Sistematis,            Bebas
                metodis               kronologis, kilas
                                      balik
Bahasa          Denotatif, ragam      (denotatif +           Denotatif /
                baku, istilah         konotatif)             konotatif,
                khusus                semiformal             semiformal /
                                                             informal / istilah
                                                             umum / daerah
Bentuk          Argumentasi,          Eksposisi,           Narasi, deskripsi,
                campuran              persuasi, deskripsi, campuran
                                      campuran

Sumber : Finoza (2009)
MENULIS KARANGAN : BENTUK KARANGAN
1.   Deskripsi = pemaparan atau penggambaran dng kata-kata secara
     jelas dan terperinci; uraian:
2.   Narasi = 1. pengisahan suatu cerita atau kejadian; 2. (Sas) cerita
     atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa; kisahan; 3. tema
     suatu karya seni:
3.   Eksposisi = 1 uraian (paparan) yg bertujuan menjelaskan maksud
     dan tujuan (msl suatu karangan); 2 pameran (barang hasil industri,
     karya seni, kerajinan tangan, dsb); 3 (Sas) bagian awal karya sastra
     yg berisi keterangan tt tokoh dan latar; paparan
4.   Argumentasi = alasan untuk memperkuat atau menolak suatu
     pendapat, pendirian, atau gagasan;
5.   Persuasi = 1 ajakan kpd seseorang dng cara memberikan alasan
     dan prospek baik yg meyakinkannya; bujukan halus: imbauan; 2
     karangan yg bertujuan membuktikan pendapat;
6.   Campuran
DESKRIPSI
 Adalah karangan yang menceritakan suatu
  kejadian atau peristiwa atau keadaan sehingga
  pembaca merasa melihat, menyaksikan dan
  menjadi bagian dari cerita tersebut.
 Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri yaitu
  menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
  melibatkan panca indera sehingga pembaca
  atau pendengar merasakan sendiri atau
  merasa terlibat dalam kejadian tersebut.
DESKRIPSI
    Paragraf dalam karangan deskripsi dibedakan
     menajdi 3 yaitu
1.    Paragraf Deskripsi Spasial  menggambarkan objek
      khusus ruangan, benda atau tempat.
2.    Paragraf Deskripsi Subjektif  menggambarkan
      objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
3.    Paragraf Deskripsi Objektif  menggambarkan objek
      dengan apa adanya atau sebenarnya.
DESKRIPSI
  Contoh
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam
yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang
yang masih tidur. Dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan
meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya
menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku
berjalan ke halaman depan rumah. Tepat dihadapan ku ada sebuah
jalan besar untuk berlalu lintas dan dari kejauhan tampak sawah-sawah
milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat
sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani
yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan
ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang
peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata
penduduknya sebagai petani.
NARASI
   Adalah karangan berupa cerita, peristiwa atau kejadian yang
    disampaikan dalam satu urutan waktu atau plot atau alur. Di
    dalam kejadian itu terdapat tokoh yang menghadapi suatu
    konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik
    merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu
    bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.
   Narasi berdasarkan kandungan beritanya dibedakan menjadi
    narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris
    adalah narasi yang berisi fakta sedangkan narasi sugestif
    adalah narasi yang berisi fiksi. Contoh narasi ekspositoris
    adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
    Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen,
    cerbung, ataupun cergam.
NARASI
 Karangan narasi tersusun atas bagian awal, tengah
  dan akhir.
Bagian awal berisi pengantar, perkenalan tokoh dan
suasana. Dibuat semenarik mungkin sehingga dapat
menarik perhatian pembaca. Bagian tengah merupakan
bagian inti dimana konflik dimunculkan, klimaks dan
perlahan-lahan mereda.
Bagian akhir merupakan penutup, ada yang
disampaikan secara singkat, panjang atau menggantung
sehingga pembaca harus menebak akhir cerita tersebut.
Kunci dari narasi adalah konflik yang dimunculkan.
NARASI
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia
merupakan seorang nasionalis. Pada tahun 1928
beliau mendirikan PNI. Kemampuannya sebagai
orator mampu membangkitkan semangat bangsa
Indonesia untuk sama-sama berjuang merebut
kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah
sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama
Drs. Mohammad Hatta beliau memproklamirkan
kemeredekaan Indonesia. Pada tahun 1955
Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara
lainnya menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di
Bandung.
NARASI
Contoh narasi berisi fiksi:
 Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin
  yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku
  bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam
  saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa
  begitu menyiksa.
  Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku
  ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan
  kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah
  ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang
  berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk
  menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan
  biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu
  kepulanganmu dengan segenap cintanya.
NARASI
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk
mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong
paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar
belakang setiap kali dia marah.
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia
marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa
ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke
pagar.
Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa
mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia
memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar
dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa
semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke
pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-
lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya.
“Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu
meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain.
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu.
Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada.
Dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik”
EKSPOSISI
 Adalah karangan yang berisi paparan, uraian atau
  penjelasan atas suatu topik dengan tujuan untuk
  memberikan informasi atau pengetahuan
  tambahan atas suatu kejadian bagi pembaca
  sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
  pembaca
 Karangan eksposisi dapat berupa uraian yang
  dilengkapi tabel, bagan, alur proses, gambar,
  grafik atau statistik. Dapat pula berupa uraian
  tentang langkah, proses dan cara kerja.
EKSPOSISI
  Contoh :
Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita sudah mengenal
tanaman lidah buaya serta manfaatnya. Manfaat lidah buaya
tidak hanya sebagai penyubur rambut, tetapi juga bermanfaat
bagi kesehatan.

Tumbuhan tanpa buah ini mempunyai ciri: daun berbentuk
panjang, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat
bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu
dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui
bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang
menguntungkan. Menariknya, komoditas ini tidak hanya
bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tetapi justru
sebagai minuman dan makanan yang menyehatkan.
ARGUMENTASI

 Adalah karangan yang berisi uraian untuk
  menyakinkan atau membuktikan sesuatu
  kepada pembaca.
 Karangan argumentasi merupakan penjelasan,
  pembuktian, alasan, ulasan obyektif yang
  disertakan contoh, analogi dan sebab akibat.
ARGUMENTASI
    Berdasarkan struktur informasinya, paragraf argumentasi dibagi
     menjadi :
1.   Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca,
     memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan
     disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi
     dikemukakan.
2.   Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang
     akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga
     kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang
     disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan
     dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen,
     penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.
3.   Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada
     pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses
     penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.
ARGUMENTASI
  Contoh karangan Argumentasi
Populasi ternak unggas (ayam pedaging, ayam petelur, ayam buras, itik)
di Provinsi Jambi meningkat dari tahun ke tahun sebagaimana yang
dilaporkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jambi (2009). Begitu pula
dengan populasi ternak unggas di Kabupaten Muaro Jambi terus terjadi
peningkatan dari tahun ke tahun. Data terakhir memperlihatkan bahwa
terjadi peningkatan populasi ternak unggas yaitu 3.127.218 ekor pada
tahun 2008 menjadi 4.166.535 ekor tahun 2009. Peningkatan
terbesar terjadi pada populasi ayam pedaging yaitu dari 2.534.250 ekor
pada tahun 2008 menjadi 3.542.000 ekor di tahun 2009. Peningkatan
populasi ini dikarenakan adanya mitra atau kerjasama perusahaan
makanan ternak dengan peternak atau calon peternak. Perusahaan
makanan ternak membantu penyediaan bibit, pakan, obat obatan dan
tenaga ahli yang berfungsi sebagai supervisor. Peternak atau calon
peternak cukup menyediakan kandang dan perlengkapan kandang.
PERSUASI
 Persuasi adalah proses membimbing diri sendiri
  atau yang lain terhadap adopsi ide, sikap, atau
  tindakan dengan cara rasional dan simbolik
  (walaupun terkadang caranya tidak logis).
 Karangan ini bertujuan untuk mempengaruhi
  pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan
  yang besifat mengajak. Dalam persuasi pengarang
  mengharapkan adanya sikap motorik berupa
  perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai
  dengan yang dianjurkan penulis dalam
  karangannya.
PERSUASI
  Karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi politik  untuk memahami politik lebih baik
   lagi
2. Persuasi pendidikan  untuk memotivasi pembaca
   atau pendengar melaksanakan upaya peningkatan
   pendidikan, belajar mengajar
3. Persuasi advertensi / iklan  untuk memperkenalkan
   suatu barang atau bentuk jasa tertentu sehingga
   merangsang konsumen membeli barang yang
   ditawarkan
4. Persuasi propaganda  penyebaran informasi sehingga
   pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat
   sesuatu.
PERSUASI

 Contoh topik persuasi
 Katakan tidak pada NARKOBA

 Hutan sahabat kita

 Hidup sehat tanpa rokok

 Membaca memperluas wawasan
PERSUASI
  Contoh karangan persuasi
Sebenarnya volume sampah bisa dikurangi drastis bukan hanya
dengan menangani sampah plastik dengan sebaik-baikna atau
dengan daur ulang tetapi bagaimana menghindari seminim mungkin
perilaku menyampah. Hanya kekuatan konsumen yang bisa
menekan produsen mengurangi bahan-bahan yang makin
menambah volume sampah.
Semaksimal mungkin semua orang harus mengurangi penggunaan
kemasan-kemasan yang kemudian akan menjadi sampah yang tidak
bisa hancur. Misalnya, menghindari membeli makanan dan
minuman yang menggunakan kemasan plastik, stirofoam, atau
kalaupun terpaksa membeli,ambil saja makanannya, kemasannya
dikembalikan lagi kepada penjualnya. Rasanya tidak menggunakan
kemasan plastik tidak akan mengurangi kenyamanan hidup ini.

More Related Content

What's hot (20)

Pertemuan 8 tema, topik, judul
Pertemuan 8 tema, topik, judulPertemuan 8 tema, topik, judul
Pertemuan 8 tema, topik, judul
 
KARANGAN
KARANGANKARANGAN
KARANGAN
 
Tugas tutorial dikonversi
Tugas tutorial dikonversiTugas tutorial dikonversi
Tugas tutorial dikonversi
 
IKHTISAR
IKHTISARIKHTISAR
IKHTISAR
 
27 smalb-bahasa-tunarungu
27 smalb-bahasa-tunarungu27 smalb-bahasa-tunarungu
27 smalb-bahasa-tunarungu
 
Bab v wacana
Bab v wacanaBab v wacana
Bab v wacana
 
Zt2213 Bab 6 Kaedah Penulisan
Zt2213 Bab 6 Kaedah PenulisanZt2213 Bab 6 Kaedah Penulisan
Zt2213 Bab 6 Kaedah Penulisan
 
Teknik Penulisan Karangan
Teknik Penulisan KaranganTeknik Penulisan Karangan
Teknik Penulisan Karangan
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Paragrafff
ParagrafffParagrafff
Paragrafff
 
paragraf
paragrafparagraf
paragraf
 
Kisi kisi-un-2011-untuk-sma-ma
Kisi kisi-un-2011-untuk-sma-maKisi kisi-un-2011-untuk-sma-ma
Kisi kisi-un-2011-untuk-sma-ma
 
Menulis Esai
Menulis EsaiMenulis Esai
Menulis Esai
 
93126323 perencanaan-karangan
93126323 perencanaan-karangan93126323 perencanaan-karangan
93126323 perencanaan-karangan
 
Unsur karangan
Unsur karanganUnsur karangan
Unsur karangan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragrafTugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragraf
 
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMakalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
 
Rpp xii
Rpp xiiRpp xii
Rpp xii
 
Karya tulis ilmiah II
Karya tulis ilmiah IIKarya tulis ilmiah II
Karya tulis ilmiah II
 

Viewers also liked

Presentámonos 3ª parte
Presentámonos 3ª partePresentámonos 3ª parte
Presentámonos 3ª partecapranta
 
Fonts for film title
Fonts for film titleFonts for film title
Fonts for film titleBarbora28
 
FELICITACIÓNS DE NADAL
FELICITACIÓNS DE NADALFELICITACIÓNS DE NADAL
FELICITACIÓNS DE NADALcapranta
 
Raising student’srecovered
Raising student’srecoveredRaising student’srecovered
Raising student’srecoveredkaren ruth
 
Preséntamonos 1ª parte
Preséntamonos 1ª partePreséntamonos 1ª parte
Preséntamonos 1ª partecapranta
 
OCELOTE by Lucía
OCELOTE by LucíaOCELOTE by Lucía
OCELOTE by Lucíacapranta
 

Viewers also liked (9)

Asteroïde
AsteroïdeAsteroïde
Asteroïde
 
Presentámonos 3ª parte
Presentámonos 3ª partePresentámonos 3ª parte
Presentámonos 3ª parte
 
Pitch
PitchPitch
Pitch
 
Fonts for film title
Fonts for film titleFonts for film title
Fonts for film title
 
FELICITACIÓNS DE NADAL
FELICITACIÓNS DE NADALFELICITACIÓNS DE NADAL
FELICITACIÓNS DE NADAL
 
Raising student’srecovered
Raising student’srecoveredRaising student’srecovered
Raising student’srecovered
 
Nurhayati icomp surabaya
Nurhayati icomp surabayaNurhayati icomp surabaya
Nurhayati icomp surabaya
 
Preséntamonos 1ª parte
Preséntamonos 1ª partePreséntamonos 1ª parte
Preséntamonos 1ª parte
 
OCELOTE by Lucía
OCELOTE by LucíaOCELOTE by Lucía
OCELOTE by Lucía
 

Similar to OPTIMALKAN TOPIK

MKU Bahasa Indonesia Materi Topik, Tema, dan Judul Karangan By Asep Perdiansyah
MKU Bahasa Indonesia Materi Topik, Tema, dan Judul Karangan By Asep PerdiansyahMKU Bahasa Indonesia Materi Topik, Tema, dan Judul Karangan By Asep Perdiansyah
MKU Bahasa Indonesia Materi Topik, Tema, dan Judul Karangan By Asep PerdiansyahAsepPerdiansyah
 
Penulis karya ilmiah
Penulis karya ilmiahPenulis karya ilmiah
Penulis karya ilmiahDedi Yulianto
 
Teknik penulisan ilmiah
Teknik penulisan ilmiahTeknik penulisan ilmiah
Teknik penulisan ilmiahFitri Sobu
 
7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannyabusitisahara
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
 
perencanaan karangan
perencanaan karanganperencanaan karangan
perencanaan karanganzarkashie
 
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxpertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxNurulHidayah170323
 
Kelompok Metodologi Penelitian.pptx
Kelompok Metodologi Penelitian.pptxKelompok Metodologi Penelitian.pptx
Kelompok Metodologi Penelitian.pptxFidyaEkaPrahesti
 
Teks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksTeks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksghinahuwaidah
 
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFB. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFEuisKomaracilvi
 
KARYA ILMIAH berkaitan dengan cara penulisan proposal
KARYA ILMIAH berkaitan dengan  cara penulisan  proposalKARYA ILMIAH berkaitan dengan  cara penulisan  proposal
KARYA ILMIAH berkaitan dengan cara penulisan proposalNurulHidayah170323
 
8. perencanaan karangan
8. perencanaan karangan8. perencanaan karangan
8. perencanaan karanganbusitisahara
 

Similar to OPTIMALKAN TOPIK (20)

MKU Bahasa Indonesia Materi Topik, Tema, dan Judul Karangan By Asep Perdiansyah
MKU Bahasa Indonesia Materi Topik, Tema, dan Judul Karangan By Asep PerdiansyahMKU Bahasa Indonesia Materi Topik, Tema, dan Judul Karangan By Asep Perdiansyah
MKU Bahasa Indonesia Materi Topik, Tema, dan Judul Karangan By Asep Perdiansyah
 
Penulis karya ilmiah
Penulis karya ilmiahPenulis karya ilmiah
Penulis karya ilmiah
 
bahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragrafbahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragraf
 
Tugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragrafTugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragraf
 
Teknik penulisan ilmiah
Teknik penulisan ilmiahTeknik penulisan ilmiah
Teknik penulisan ilmiah
 
7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya
 
Kd 3.7 teks LHO
Kd 3.7 teks LHO Kd 3.7 teks LHO
Kd 3.7 teks LHO
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
 
perencanaan karangan
perencanaan karanganperencanaan karangan
perencanaan karangan
 
Modulpenulisanth2 62008
Modulpenulisanth2 62008Modulpenulisanth2 62008
Modulpenulisanth2 62008
 
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxpertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
 
Kelompok Metodologi Penelitian.pptx
Kelompok Metodologi Penelitian.pptxKelompok Metodologi Penelitian.pptx
Kelompok Metodologi Penelitian.pptx
 
Teks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksTeks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleks
 
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFB. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
 
Kti populer
Kti populerKti populer
Kti populer
 
Artikel jurnal ilmiah
Artikel jurnal ilmiahArtikel jurnal ilmiah
Artikel jurnal ilmiah
 
Materi Makalah
Materi MakalahMateri Makalah
Materi Makalah
 
KARYA ILMIAH berkaitan dengan cara penulisan proposal
KARYA ILMIAH berkaitan dengan  cara penulisan  proposalKARYA ILMIAH berkaitan dengan  cara penulisan  proposal
KARYA ILMIAH berkaitan dengan cara penulisan proposal
 
8. perencanaan karangan
8. perencanaan karangan8. perencanaan karangan
8. perencanaan karangan
 
2-200601022900.pptx
2-200601022900.pptx2-200601022900.pptx
2-200601022900.pptx
 

Recently uploaded

UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 

Recently uploaded (20)

UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 

OPTIMALKAN TOPIK

  • 1. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN  Topik (bahasa Yunani:topoi = tempat) adalah pokok utama dari seluruh isi karangan atau pokok pembicaraan yang hendak disampaikan atau pokok permasalahan atau masalah yang dibicarakan atau hal yang menarik perhatian umum pada akhir-akhir ini. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan
  • 2. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN  Topik merupakan jawaban atas pertanyaan : * masalah apa yang akan ditulis? * hendak menulis tentang apa?  Topik umumnya terdiri dari satu atau dua kata yang singkat  Ciri khas topik terletak pada permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai.  Topik karangan ilmiah  nyata, tidak abstrak
  • 3. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN  Tema (bahasa Yunani: tithenai = meletakkan, menempatkan) : pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar dalam mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya)  Tema (Topik) merupakan masalah, persoalan, gagasan, pikiran, atau ide utama yang dikembangkan dalam tulisan.  Tema harus ditentukan sebelum menulis.  Menjiwai seluruh isi tulisan.  Bersifat mengikat (isi karangan harus sesuai dengan tema).
  • 4. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN TOPIK TEMA Pengertian Pokok utama dari seluruh Pokok pikiran; dasar cerita isi karangan atau pokok (yg dipercakapkan, dipakai pembicaraan yang hendak sbg dasar mengarang, disampaikan atau pokok mengubah sajak, dsb permasalahan atau merupakan masalah, masalah yang dibicarakan persoalan, gagasan, pikiran, atau hal yang menarik atau ide utama yang perhatian umum pada dikembangkan dalam akhir-akhir ini tulisan Permasalahan Bersifat umum dan belum lebih spesifik dan lebih terurai terarah dalam membahas suatu permasalahan Sebagai judul Bisa Bisa karangan Satu atau dua kata Kalimat lengkap
  • 5. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN Topik Tema Judul
  • 6. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN  Judul karangan bukan merupakan masalah pokok atau ide karangan. Judul hanya sekadar nama karangan atau kepala karangan.  Judul karangan adalah perincian atau penjabaran dari topik atau tema  Judul lebih spesifik, menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas dan terkadang sudah mencerminkan sudut pandang penulisnya  Judul untuk penulisan berita, artikel dan iklan hendaknya atraktif, sedikit bombastis, menarik perhatian (provokatif).
  • 7. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN  Persamaan topik, tema dan judul : sama-sama dapat menjadi judul karangan  Perbedaan topik, tema dan judul : Topik bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya, Tema bersifat lebih spesifik tetapi belum menggambarkan sudut pandang penulis Judul bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas, lebih terarah dan sering telah menggambarkan sudut pandang penulisnya.
  • 8. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN  Judul tidak harus ditentukan sebelum menulis tetapi dapat ditentukan setelah karangan selesai. Kecuali untuk penulisan skripsi. Dalam penyusunan skripsi , judul ditentukan di awal berdasarkan topik yang dipilih agar terdapat kejelasan parameter yang akan di ukur atau di amati.  Manggambarkan seluruh isi karangan.  Bersifat bebas namun harus berhubungan dengan tema.
  • 9. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN  Syarat umum sebuah judul adalah: singkat, jelas, menarik, dan membayangkan isi karangan.  Judul tak boleh diakhiri dengan tanda baca.  Judul ditulis dengan mengacu EYD (menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama semua kata, termasuk semua unsur kata ulang sempurna, kecuali kata di, ke, dari, yang, dan, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal).
  • 10. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN Topik dapat dibatasi atau dipersempit berdasarkan: 1. Tempat 2. Waktu atau periode atau masa atau zaman 3. Hubungan sebab akibat 4. Bidang kehidupan atau kelimuan 5. Aspek khusus – umum atau individual – kolektif 6. Objek material dan objek formal
  • 11. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN Ada beberapa cara untuk menentukan topik: 1. Melalui referensi atau bahan bacaan seperti buku teks, jurnal, majalah 2. Melalui pencarian informasi di internet. 3. Melalui pengalaman, pengamatan atau penelitian 4. Melalui hasil pemikiran dan perenungan atau refleksi.
  • 12. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN Ada beberapa kriteria TOPIK dan TEMA agar karangan yang dihasilkan berkualitas 1. Topik/tema yang dipilih sesuai dengan ilmu pengetahuan penulis 2. Topik/tema yang dipilih merupakan sesuatu yang menjadi minat penulis 3. Topik/tema yang dipilih jelas ruang lingkup dan batasannya 4. Topik/tema yang dipilih sesuai waktu dan situasi 5. Topik/tema yang dipilih ditunjang dengan bahan yang memadai
  • 13. TOPIK, TEMA DAN KARANGAN Kriteria judul yang baik : 1. Singkat dan padat 2. Menarik perhatian 3. Menggambarkan isi karangan 4. Atraktif, bombastis, (berita & iklan) 5. Tidak lebih dari lima kata untuk artikel dan sebaiknya tidak lebih dari 20 kata untuk karangan ilmiah
  • 14. KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN  Kerangka karangan adalah rencana yang teratur dalam pembagian dan penyusunan gagasan untuk membentuk suatu karangan.  Fungsi kerangka karangan adalah untuk mengatur hubungan antara gagasan dan melalui kerangka karangan akan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan dalam perencanaan karangan. Oleh karena itu, kerangka karangan dapat mengalami perubahan.
  • 15. KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN  Kerangka karangan terbagi 2: 1. Kerangka sementara atau outline 2. Kerangka mantap atau outline final  kerangka yang sudah tersusun rapi dan lengkap. Kerangka karangan belum tentu berupa daftar isi Kerangka karangan dicirikan oleh sistem tanda atau kode tertentu seperti huruf dan angka
  • 16. KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN  Fungsi Kerangka karangan 1. Mempermudah penulis untuk menuliskan karangannya 2. Mencegah terjadinya pengolahan ide dua kali oleh penulis 3. Mencegah pengarang keluar dari sasaran yang telah ditetapkan 4. Membantu penulis mengatur dan menempatkan klimaks yang berbeda-beda dalam karangannya 5. Bila kerangka karangan telah tersusun rapi berarti separuh dari karangan sudah selesai. 6. Merupakan miniatur dari keseluruhan karangan.
  • 17. KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN Bentuk kerangka karangan yaitu: 1. Kerangka topik  terdiri dari kata, frasa dan klausa 2. Kerangka kalimat  berbentuk kalimat lengkap sehingga bersifat resmi. Pemikirannya lebih luas dan lebih rinci dibandingkan kerangka topik. 3. Kombinasi kerangka topik dan kerangka kalimat
  • 18. KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN Contoh kerangka karangan Benar Salah I. ...... I. ..... II. ...... II. ...... A. ...... A. ...... B. ...... 1. ...... 1. ...... A. ......... 2. ..... B. ......... C. ......... III. ........ III. ........
  • 19. KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN Pola penyusunan kerangka karangan 1. Pola alamiah  urutan ruang atau tempat atau wilayah dan urutan waktu atau berdasarkan kronologis kejadian atau urutan peristiwa 2. Pola logis  berdasarkan cara berpikir manusia sehingga pada setiap orang tidak akan sama karena pols pikir, sudut pandang dan tanggapan setiap orang tidak akan sama terhadap sesuatu atau kejadian  klimaks – anti klimaks, sebab – akibat, umum – khusus, populasi – individu, dll.
  • 20. KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN Tahapan Penyusunan Karangan 1. Menentukan topik, tema, (judul jika untuk menulis skripsi, thesis, disertasi) 2. Mengumpulkan data atau informasi 3. Menyusun dan mengatur strategi penempatan gagasan  kerangka 4. Menulis draft karangan termasuk menentukan judul jika judul karangan atau artikel tersebut belum ditentukan di awal 5. Penyuntingan wacana  kaidah bahasa, diksi, kalimat dan alinea 6. Penulisan karangan final
  • 21. MENULIS KARANGAN Mengarang = menyusun atau merangkai Dalam kegiatan menulis, mengarang adalah merangkai kata, merangkai kalimat sehingga menghasilkan karangan. Orang yang merangkai kata, kalimat disebut penyusun, pengarang atau penulis. Karangan dibedakan menjadi: 1. Karangan ilmiah 2. Karangan semi ilmiah 3. Karangan non ilmiah
  • 22. MENULIS KARANGAN Karakteristik Karangan ilmiah Karangan semi Karangan non ilmiah ilmiah Sumber Pengamatan, Pengamatan, Non faktual penelitian, faktual penelitian, faktual (rekaan, renungan) Sifat Objektif Objektif + subjektif Subjektif Alur Sistematis, Sistematis, Bebas metodis kronologis, kilas balik Bahasa Denotatif, ragam (denotatif + Denotatif / baku, istilah konotatif) konotatif, khusus semiformal semiformal / informal / istilah umum / daerah Bentuk Argumentasi, Eksposisi, Narasi, deskripsi, campuran persuasi, deskripsi, campuran campuran Sumber : Finoza (2009)
  • 23. MENULIS KARANGAN : BENTUK KARANGAN 1. Deskripsi = pemaparan atau penggambaran dng kata-kata secara jelas dan terperinci; uraian: 2. Narasi = 1. pengisahan suatu cerita atau kejadian; 2. (Sas) cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa; kisahan; 3. tema suatu karya seni: 3. Eksposisi = 1 uraian (paparan) yg bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan (msl suatu karangan); 2 pameran (barang hasil industri, karya seni, kerajinan tangan, dsb); 3 (Sas) bagian awal karya sastra yg berisi keterangan tt tokoh dan latar; paparan 4. Argumentasi = alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan; 5. Persuasi = 1 ajakan kpd seseorang dng cara memberikan alasan dan prospek baik yg meyakinkannya; bujukan halus: imbauan; 2 karangan yg bertujuan membuktikan pendapat; 6. Campuran
  • 24. DESKRIPSI  Adalah karangan yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa atau keadaan sehingga pembaca merasa melihat, menyaksikan dan menjadi bagian dari cerita tersebut.  Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri yaitu menggambarkan sesuatu dengan jelas dan melibatkan panca indera sehingga pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau merasa terlibat dalam kejadian tersebut.
  • 25. DESKRIPSI  Paragraf dalam karangan deskripsi dibedakan menajdi 3 yaitu 1. Paragraf Deskripsi Spasial  menggambarkan objek khusus ruangan, benda atau tempat. 2. Paragraf Deskripsi Subjektif  menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis. 3. Paragraf Deskripsi Objektif  menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
  • 26. DESKRIPSI  Contoh Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. Dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah. Tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dan dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani.
  • 27. NARASI  Adalah karangan berupa cerita, peristiwa atau kejadian yang disampaikan dalam satu urutan waktu atau plot atau alur. Di dalam kejadian itu terdapat tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.  Narasi berdasarkan kandungan beritanya dibedakan menjadi narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah narasi yang berisi fakta sedangkan narasi sugestif adalah narasi yang berisi fiksi. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
  • 28. NARASI  Karangan narasi tersusun atas bagian awal, tengah dan akhir. Bagian awal berisi pengantar, perkenalan tokoh dan suasana. Dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Bagian tengah merupakan bagian inti dimana konflik dimunculkan, klimaks dan perlahan-lahan mereda. Bagian akhir merupakan penutup, ada yang disampaikan secara singkat, panjang atau menggantung sehingga pembaca harus menebak akhir cerita tersebut. Kunci dari narasi adalah konflik yang dimunculkan.
  • 29. NARASI Contoh narasi berisi fakta: Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia merupakan seorang nasionalis. Pada tahun 1928 beliau mendirikan PNI. Kemampuannya sebagai orator mampu membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk sama-sama berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama Drs. Mohammad Hatta beliau memproklamirkan kemeredekaan Indonesia. Pada tahun 1955 Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung.
  • 30. NARASI Contoh narasi berisi fiksi:  Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
  • 31. NARASI Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah. Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar. Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah. Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang- lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain. Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada. Dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik”
  • 32. EKSPOSISI  Adalah karangan yang berisi paparan, uraian atau penjelasan atas suatu topik dengan tujuan untuk memberikan informasi atau pengetahuan tambahan atas suatu kejadian bagi pembaca sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pembaca  Karangan eksposisi dapat berupa uraian yang dilengkapi tabel, bagan, alur proses, gambar, grafik atau statistik. Dapat pula berupa uraian tentang langkah, proses dan cara kerja.
  • 33. EKSPOSISI  Contoh : Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita sudah mengenal tanaman lidah buaya serta manfaatnya. Manfaat lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa buah ini mempunyai ciri: daun berbentuk panjang, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan. Menariknya, komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tetapi justru sebagai minuman dan makanan yang menyehatkan.
  • 34. ARGUMENTASI  Adalah karangan yang berisi uraian untuk menyakinkan atau membuktikan sesuatu kepada pembaca.  Karangan argumentasi merupakan penjelasan, pembuktian, alasan, ulasan obyektif yang disertakan contoh, analogi dan sebab akibat.
  • 35. ARGUMENTASI  Berdasarkan struktur informasinya, paragraf argumentasi dibagi menjadi : 1. Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan. 2. Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis. 3. Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.
  • 36. ARGUMENTASI  Contoh karangan Argumentasi Populasi ternak unggas (ayam pedaging, ayam petelur, ayam buras, itik) di Provinsi Jambi meningkat dari tahun ke tahun sebagaimana yang dilaporkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jambi (2009). Begitu pula dengan populasi ternak unggas di Kabupaten Muaro Jambi terus terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Data terakhir memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan populasi ternak unggas yaitu 3.127.218 ekor pada tahun 2008 menjadi 4.166.535 ekor tahun 2009. Peningkatan terbesar terjadi pada populasi ayam pedaging yaitu dari 2.534.250 ekor pada tahun 2008 menjadi 3.542.000 ekor di tahun 2009. Peningkatan populasi ini dikarenakan adanya mitra atau kerjasama perusahaan makanan ternak dengan peternak atau calon peternak. Perusahaan makanan ternak membantu penyediaan bibit, pakan, obat obatan dan tenaga ahli yang berfungsi sebagai supervisor. Peternak atau calon peternak cukup menyediakan kandang dan perlengkapan kandang.
  • 37. PERSUASI  Persuasi adalah proses membimbing diri sendiri atau yang lain terhadap adopsi ide, sikap, atau tindakan dengan cara rasional dan simbolik (walaupun terkadang caranya tidak logis).  Karangan ini bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang besifat mengajak. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
  • 38. PERSUASI  Karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu : 1. Persuasi politik  untuk memahami politik lebih baik lagi 2. Persuasi pendidikan  untuk memotivasi pembaca atau pendengar melaksanakan upaya peningkatan pendidikan, belajar mengajar 3. Persuasi advertensi / iklan  untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu sehingga merangsang konsumen membeli barang yang ditawarkan 4. Persuasi propaganda  penyebaran informasi sehingga pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.
  • 39. PERSUASI  Contoh topik persuasi  Katakan tidak pada NARKOBA  Hutan sahabat kita  Hidup sehat tanpa rokok  Membaca memperluas wawasan
  • 40. PERSUASI  Contoh karangan persuasi Sebenarnya volume sampah bisa dikurangi drastis bukan hanya dengan menangani sampah plastik dengan sebaik-baikna atau dengan daur ulang tetapi bagaimana menghindari seminim mungkin perilaku menyampah. Hanya kekuatan konsumen yang bisa menekan produsen mengurangi bahan-bahan yang makin menambah volume sampah. Semaksimal mungkin semua orang harus mengurangi penggunaan kemasan-kemasan yang kemudian akan menjadi sampah yang tidak bisa hancur. Misalnya, menghindari membeli makanan dan minuman yang menggunakan kemasan plastik, stirofoam, atau kalaupun terpaksa membeli,ambil saja makanannya, kemasannya dikembalikan lagi kepada penjualnya. Rasanya tidak menggunakan kemasan plastik tidak akan mengurangi kenyamanan hidup ini.