Dokumen tersebut membahas tentang transplantasi kulit. Ia menjelaskan definisi transplantasi kulit, sejarah transplantasi kulit, alasan melakukan transplantasi kulit, dan metode transplantasi kulit seperti split skin grafting dan flap. Dokumen ini juga membahas perkembangan bedah kulit di Indonesia.
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
KulitTransplantasi
1. Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit adalah organ terbesar dari tubuh manusia, yang mewakili sekitar 16% dari total
berat badan. Sedangkan fungsi perlindungan dan termoregulasi baik diakui, kulit juga
memiliki fungsi penting dalam metabolisme protein dan metabolisme vitamin D. Tubuh
manusia menghasilkan jumlah terbesar vitamin D dalam lapisan epidermis kulit. Selain
memberikan penghalang fisik terhadap organisme patogen, kulit berfungsi sebagai organ
kekebalan aktif dengan sifat antigen khas yang memainkan peran penting khususnya
berkaitan dengan komposit jaringan allotransplantation. Kulit dibagi menjadi dua bagian atau
lapis yaitu kulit (integumen) lapis luar disebut epidermis dan lapis dalam yang disebut dermis
atau korium.
Terkadang kulit terkena luka bakar, tergesek benda tajam, malah saat kecelakaan
dijalan yang menyebabkan kulit rusak dan harus diganti atau di opersi dengan transplantasi
kulit atau pencangkokan kulit.
Bedah rekonstruksi merupakan tindakan bedah yang mengkhususkan pada
penanganan kecacatan serta kelainan pada kulit, jaringan lunak, rangka, dan otot. Cacat
tersebut dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, penyakit infeksi, atau kecelakaan. Salah satu
contoh tindakan bedah ini adalah cangkok kulit (transplantasi kulit/cangkok kulit) pada
pasien yang mengalami kerusakan kulit akibat luka bakar atau kecelakaan.
Pada makalah ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang transplantasi kulit.
Alasan, teknik dan kendala-kendala dalam transplantasi kulit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan transplantasi kulit ?
2. Bagaimana sejarah bedah dan transplantasi kulit?
3. Mengapa seseorang melakukan transplantasi kulit ?
4. Bagaimana cara melakukan transplantasi kulit ?
5. Apa kendala yang dihadapi dalam proses transplantasi kulit ?
2. Page | 2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari transplantasi kulit.
2. Untuk mengetahu sejarah dan perkembangan transplantasi kulit.
3. Untuk mengetahui alasan seseorang melakukan transplantasi kulit.
4. Untuk mengetahui cara melakukan transplantasi kulit.
5. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam proses transplantasi kulit.
3. Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transplantasi Kulit
Pengertian transplantasi adalah pemindahan organ tubuh dari orang sehat atau mayat
yang organ tubuhnya mempunyai daya hidup dan sehat kepada tubuh orang lain yang
memiliki organ tubuh yang tidak berfungsi lagi sehingga resepien (penerima organ tubuh)
dapat bertahan hidup secara sehat. Transplantasi kulit merupakan tindakan bedah yang
mengkhususkan pada penanganan kecacatan pada kulit, jaringan lunak, rangka dan otot.
Cacat tersebut dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, penyakit infeksi atau kecelakaan.
Salah contoh rekonstruksi kulit adalah transplantasi kulit pada pasien yang mengalami
kerusakan kulit akibat luka bakar atau kecelakaan. Transplantasi Kulit umumnya merupakan
auto-transplantasi, yaitu kulit yang digunakan berasal dari individu yang sama. Hal ini
dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan tindakan bedah yang dilakukan
agar meminimalkan reaksi penolakan tubuh yang dapat timbul.
B. Sejarah Bedah dan Rekonstruksi Kulit
Dokter-dokter pada zaman Mesir kuno, Babilonia, India, Athena dan Roma banyak
melakukan prosedur bedah kulit, bahkan menspesialisasikan diri dalam prosedur tersebut.
Dalam perkembangan ilmu kedokteran selanjutnya, dermatologi bukan merupakan
spesialisasi tersendiri sampai abad ke-9. Pada abad ke-19 banyak spesialis kulit awalnya
adalah spesialis bedah, yang kemudian mendalami pengetahuan penyakit kulit. Pada waktu
perkumpulan spesialis kulit pertama kali didirikan di Amerika Serikat di tahun 1876,
sebagian besar pendirinya adalah spesialis bedah. Banyak dokter mendalami ilmu penyakit
kulit dan penyakit genitourologi bersamaan oleh karena gejala penyakit sifilis terjadi pada
kedua organ tubuh tersebut. Majalah Journal of Cutaneous and Genito-Urinary Diseases terbit
pada tahun 1881-1902 dan banyak memuat tulisan-tulisan tentang bedah kulit. Majalah ini
kemudian menjadi Archives of Dermatology and Syphilology, dan selanjutnya berubah
menjadi Archives of Dermatology. Sampai tahun 1920, spesialis kulit melakukan bermacam-
macam operasi kulit. S. Noel seorang spesialis kulit Perancis, menjadi terkenal di dunia
karena melakukan operasi face lift dan blefaroplasti serta menerbitkan buku tentang bedah
estetik. Pada waktu bersamaan, dokter gigi dan spesialis bedah yang mendalami rekonstruksi
4. Page | 4
kepala dan leher mulai mempelopori spesialisasi bedah plastik. Pada tahun 1930 dan 1940,
spesialis kulit berangsur-angsur lebih mengkonsentrasikan diri kepada pengobatan non-bedah
(medikal) dan radioterapi untuk berbagai jenis penyakit kulit; seperti tumor, bahkan
dermatitis dan akne serta banyak penyakit kulit lain. Spesialis bedah plastik lalu melakukan
hampir semua rekonstruksi jaringan lunak.
Setelah perang dunia kedua, spesialis kulit kembali berminat kepada bedah kulit.
Banyak yang kembali dari perang memperoleh pengalaman luas di bidang teknik bedah. Di
samping itu perhatian masyarakat terhadap bedah untuk penampilan fisik meningkat cepat.
Pada tahun 1960 spesialis kulit memperkenalkan dermabrasi, transplantasi rambut dan
kelupas kimia (chemical peeling). Pada tahun yang sama spesialis kulit juga menemukan
bedah kulit laser dan menciptakan berbagai sistem laser. Perkumpulan bedah kulit dan
kegiatan pendidikan bedah kulit meningkat dengan cepat; graft dan flap diajarkan di mana-
mana. Saat ini spesialisasi penyakit kulit secara global berubah menjadi spesialis medico-
surgical seperti halnya otolaringologi dan oftalmologi. Dalam memasuki milenium ketiga,
apa yang dapat ditawarkan oleh bedah kulit untuk pengobatan penyakit dan memperbaiki
penampilan (kosmetik) ? Banyak kemajuan ilmu pengetahuan tentang teknik bedah kulit
yang ditemukan oleh spesialis kulit dan yang diterapkan dari spesialisasi lain. Dapat
disebutkan teknik bedah kulit antara lain: chemical peeling, dermabrasi, bedah listrik, bedah
beku (cryosurgery), transplantasi rambut, augmentasi jaringan lunak, transplantasi lemak,
bedah laser, sedot lemak tumsesn, flebologi, bedah Mohs dan rekonstruksi kulit, toksin
botulinum (Botox), blefaroplasti dan ritidektomi.
Bedah kulit dii Indonesia dimulai pada tahun 1978. Pada tahun itu, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi membuat keputusan
bahwa pendidikan untuk menjadi spesialis penyakit kulit dan kelamin termasuk pendidikan
bedah kulit. Keputusan tersebut tercantum dalam Katalog Pendidikan Spesialis Penyakit
Kulit dan Kelamin. Pada waktu itu bedah kulit belum diajarkan secara luas dan mendalam
dalam pendidikan spesialis. Untuk meningkatkan pendidikan bedah kulit agar lebih intensif
dibentuk Perkumpulan Bedah Kulit Indonesia, yang diizinkan pemerintah melakukan
kegiatan di seluruh Indonesia. Perkumpulan Bedah Kulit Indonesia (PERBEKI) adalah
organisasi profesi yang diakui pemerintah, terdaftar di Departemen Dalam Negeri menurut
ketentuan Undang-undang No.8 tahun 1985, dan juga terdaftar di Departemen Kesehatan.
PERBEKI adalah anggota Council for National Dermatologica Societies, International
Society for Dermatologic Surgery dan didukung oleh American Society for Dermatologic
Surgery dan European Society for Dermatologic Surgery. Di samping itu PERDOSKI
5. Page | 5
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin) membentuk KSBK (Kelompok studi
bedah kulit) yang melakukan kegiatan pendidikan bedah kulit. Kedua wadah tersebut yaitu
PERBEKI dan KSBK sebaiknya bekerjasama memajukan pendidikan bedah kulit di
Indonesia. Dalam rangka memajukan bedah kulit di Indonesia dan agar semua spesialis kulit
menguasai pengetahuan dan ketrampilan bedah kulit maka bedah kulit dasar perlu ditetapkan
sebagai mata pelajaran yang diwajibkan untuk para peserta program pendidikan spesialis
kulit dan kelamin.
C. Alasan Melakukan Transplantasi Kulit
1. Menutupi Luka akibat benda tajam maupun luka bakar. Kulit kita merupakan bagian dari
tubuh yang rawan terluka. Baik hal itu karena kesengajaan maupun tidak. Kulit bisa saja
terluka akibat benda tajam ataupun karena luka bakar yang lumayan parah. Namun hal
tersebut saat ini sudah dapat diatasi dengan tersedianya berbagai macam pengobatan
rekonstruksi kulit agar penderita dapat kembali hidup sehat.
2. Memperindah kulit dan wajah. Terkadang orang yang telah mengalami kecelakaan dan
mengakibatkan kulitnya rusak menginginkan kulitnya kembali indah seperti semula.
Maka hal itu bisa diatasi dengan transplantasi. Ada juga yang cacat bawaan dan ingin
adanya perbaikan pada kulitnya maka bisa diatasi dengan transplantasi kulit.
D. Metode Transplantasi Kulit
Metode yang digunakan dalam Transplantasi Kulit ada 2 yaitu:
1. Split cangkok kulit (skin grafting)
6. Page | 6
Split cangkok kulit merupakan cangkok lapisan epidermis kulit yang dapat
dipindahkan secara bebas. Pencangkokan kulit hanya salah satu sarana merekonstruksi cacat
di kulit, terlepas dari penyebab cacat. Kulit yang digunakan dapat berasal dari bagian mana
saja dari tubuh, namun pada umumnya berasal dari daerah paha, pantat, punggung, atau perut.
Permukaan kulit dapat diperluas dengan membuat irisan-irisan yang bila direnggangkan akan
membentuk jala, sehingga luasnya dapat mencapai 1,5 hingga 6-9 kali luas semula. Teknik
cangkok jala ini disebut mesh dan biasanya digunakan pada luka bakar yang luas. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, maka diperlukan beberapa persyaratan antara lain sistem
peredaran darah pada daerah resepien (daerah yang mendapat kulit cangkokan) harus baik,
tidak ada infeksi, dan keadaan umum penderita harus baik.
Paling umum, digunakan untuk rekonstruksi setelah operasi pengangkatan keganasan
kulit, namun cangkokan kulit juga digunakan untuk menutup ulkus kronis kulit nonhealing,
untuk mengganti jaringan yang hilang secara penuh-ketebalan luka bakar, dan untuk
mengembalikan rambut ke daerah-daerah alopecia. Seperti kanker kulit terus menjadi lazim,
cacat lebih banyak akan diproduksi dalam pengobatan bedah tumor ini, dan, sebagai
akibatnya, individu yang melakukan operasi rekonstruktif kulit harus mendapatkan
pemahaman menyeluruh tentang teknik pencangkokan kulit.
Penggunaan cangkok kulit paling luas adalah pada kasus luka bakar. Luka bakar
dibagi atas tiga tingkat, yaitu luka bakar tingkat satu, bila yang terkena hanya lapisan tanduk
kulit dan tidak mengenai jaringan kulit yang ditandai dengan warna kemerah-merahan.
Biasanya luka bakar tingkat satu akan sembuh dalam 3 hari hingga lima hari. Luka bakar
tingkat kedua terjadi bila luka bakar mengenai jaringan bawah lapisan tanduk yang ditandai
dengan timbulnya gelembung-gelembung berisi cairan berwarna jernih tetapi kental, rasa
nyeri/sakit yang mengganggu, dan bila gelembung tersebut pecah akan terlihat kulit yang
berwarna kemerah-merahan. Bila luka bakar tingkat dua bersifat superfisalis (tak dalam),
luka akan sembuh 5 hingga 10 hari. Bila luka bakar merusak kelenjar keringat, kelenjar
lemak dan akar rambut, luka bakar akan lebih lama sembuh sekitar dua minggu hingga tiga
minggu serta berpotensi menimbulkan cacat pada kulit. Luka bakar tingkat tiga ditandai
dengan mengeringnya luka bakar sehingga warna kulit terlihat menjadi putih atau kuning.
Pada luka bakar tingkat tiga, tidak ditemukan rasa sakit karena serabut saraf-sarafnya telah
rusak. Penyembuhannya akan lebih lama lagi, sekitar 3 bulan hingga 5 bulan serta
memerlukan transpantasi kulit untuk memperbaiki kulit yang hilang. Luka seperti luka bakar
tingkat tiga harus ditutup secepat mungkin untuk mencegah infeksi atau kehilangan cairan.
7. Page | 7
Pencangkokan kulit bertujuan untuk menggantikan kulit yang rusak atau hilang atau
untuk memberikan penutup luka sementara. Meliputi Hal ini diperlukan karena kulit
melindungi tubuh dari kehilangan cairan, membantu dalam pengaturan suhu, dan membantu
mencegah bakteri penyebab penyakit atau virus memasuki tubuh. Kulit yang rusak secara
luas oleh luka bakar dapat membahayakan kesehatan dan kesejahteraan pasien.
2. Flap
Flap adalah cangkok jaringan kulit beserta jaringan lunak di bawahnya yang diangkat
dari tempat asalnya. Flap yang dipindahkan akan membentuk pendrahan baru di tempat
resipien. Tindakan bedah rekonstruksi ini antara lain sering digunakan untuk memperbaiki
kecacatan atau kelainan yang timbul akibat kecelakaan. Aplikasi teknik bedah ini digunakkan
pada rekonstruksi hidung, memperbaiki kelainan pada wajah paksa operasi (misalnya
kelainan pada pipi paksa operasi tumor), dan lain-lain.
Walaupun dalam bedah rekonstruksi diupayakan semaksimal mungkin menggunakan
bahan-bahan yang berasal dari tubuh penderita sendiri, namun adakalanya hal tersebut tidak
memungkinkan. Oleh karena itu, untuk menunjang upaya bedah rekonstruksi masih
8. Page | 8
diperlukan bahan-bahan sintetis. Bahan-bahan tersebut sebelum digunakan dan ditanam
dalam tubuh harus memiliki beberapa syarat antara lain tidak atau sedikit menimbulkan
reaksi tubuh, tidak bersifat magnetis, dan tidak menghantarkan listrik. Bahan sintetik yang
lazim dipakai adalah silikon, akrilik, dan logam campuran seperti titanium.
Kemajuan bedah rekonstruksi yang merupakan salah satu cabang dari ilmu bedah
telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi mereka yang sebelumnya mungkin sudah
putus asa pada kecacatan atau kelainan kulit yang dimilikinya. Dengan tindakan bedah
rekonstruksi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan
kepercayaan diri penderita. Walaupun demikian tetap dilakukan penelitian dan
pengembangan teknik sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. selain itu juga
diperlukan adanya sosialisasi yang baik mengenai teknik bedah ini sehingga masyarakat
dapat memanfaatkan teknik ini dengan lebih luas.
E. Kendala dalam Transplantasi Kulit
Secara teori, pencangkokan kulit dapat dilakukan dengan kulit orang lain. Namun
antar pendonor kulit dan penerima kulit harus mempunyai kriteria yang sama dari mulai jenis
darah, jenis kekebalan dan berbagai parameter untuk mencegah penolakan kulit donor. Selain
itu penerima kulit harus meminum obat-obatan seumur hidup untuk mencegah penolakan
kulit donor. Di dunia kedokteran sekarang sedang dicoba memperbanyak sel kulit penderita
melalui rekayasa genetik yang disebut sebagai stem sell. Namun di Indonesia rekayasa
genetik ini merupakan wacana karena perangkat kerasnya belum tersedia untuk melakukan
pembiakan sel tersebut.
9. Page | 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Transplantasi kulit umumnya merupakan auto-transplantasi, yaitu kulit yang
digunakan berasal dari individu yang sama.
2. Transplantasi kulit dilakukan untuk menutupi luka akibat benda tajam maupun
luka bakar, juga untuk mempercantik wajah
3. Metode yang digunakan dalam transplantasi kulit ada 2 yaitu:
a. Split cangkok kulit (skin grafting)
b. Flap
4. Pendonor kulit dan penerima kulit harus mempunyai kriteria yang sama dari mulai
jenis darah, jenis kekebalan dan berbagai parameter untuk mencegah penolakan
kulit donor.
B. Saran
Saran yang ingin disampaikan bagi pembaca adalah jika ingin melakukan
transplantasi kulit, pahami betul kendala-kendala dalam transplantasi kulit. Usahakan
untuk mencari upaya penyembuhan lain sebelum memilih transplantasi kulit sebagai
alternatif pengobatan.