Dokumen tersebut membahas tentang segmentasi pasar, analisis demografi, dan proses pembelian konsumen. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa segmentasi pasar digunakan untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, analisis demografi berguna untuk memahami tren konsumen, dan proses pembelian konsumen meliputi penilaian alternatif dan pemilihan produk yang paling baik.
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
1. TUGAS SOFTSKILL
PERILAKU KONSUMEN
SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
Nama
: Nofa Eriana
Npm
: 19211400
Kelas
: 3 EA 27
Dosen
: Tomy Adi Sumiarso,SE
Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
2014
2. SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen
yg homogen, dimana tiap kelompok(bagian) dapat di pilih sebagai pasar yang di
tuju(ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Defini Segmentasi Pasar oleh beberapa
ahli :
a. Swastha & Handoko (1997)
mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang
bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
b. Pride & Ferrel (1995)
mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam
segmen-segmen
pelanggan
potensial
dengan
kesamaan
karakteristik
yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan sebagai suatu proses pembagian
pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang
yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
c. Swastha & Handoko (1987)
yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi
segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai
dengan marketing mix.
1.1 Segmentasi dan kepuasan
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (
hasil) suatu produk dengan harapannya.Macam-macam atau Jenis kepuasan
konsumen. Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
3. a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau
pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi
kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang
bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
Pengelompokan inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi pelanggan.
Segmentasi ini mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen
berdasarkan :
letak geografis
volume pembelian demografis produk yang dibeli sesuai kebutuhan Anda
Umumnya, tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang
berbeda terhadap organisasi.
1.2 Segmentasi dan profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan
dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income
statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
1.3 Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur
meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk
dilayani
4. Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran
pemasaran yang berbeda.
Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani
segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah
dalam
mengembangkan
segmentasi
yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan
konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen
2. Rencana perubahan
2.1 Analisis konsumen dan kebijakan social
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil
keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Pengambilan
Keputusan
Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai
pentahapan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk
memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri
ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang
dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa,
brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari
produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
5. 3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai
alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh
dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
4.
Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu
dengan harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah
membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan
terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau
pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup
pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih
menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan
kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang
baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya
memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji
kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk
bagi
pembuatan
atau
perumusan
kebijakan
yang
baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha
terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau
rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi
kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut
didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan
sebagai berikut:
1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis
yang dilakukan.
6. 2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial
tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan
dan stabilitas.
2.1 Perubahan struktur pasar konsumen
Struktur Pasar Konsumen – Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan
Monopoli :
1. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali
dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang
banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lainlain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
Jumlah penjual dan pembeli banyak
Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and
supply)
Posisi tawar konsumen kuat
Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
Sensitif terhadap perubahan harga
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak
dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut
berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah
seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat
pasar monopolistik :
Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
Mirip dengan pasar persaingan sempurna
Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
7. Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
Relatif mudah keluar masuk pasar
3. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk
oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan
sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
Harga produk yang dijual relatif sama
Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
4. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu
produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik
negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar
monopoli :
Hanya terdapat satu penjual atau produsen
Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan
monopoli
ANALISIS DEMOGRAFI
Pada suatu pemasaran produk, analisis demografi harus dilakukan. Hal tersebut berguna untuk
mengetahui trend demografis produk yang dipasarkan. Data dalam demografi pemasaran dapat
terdiri dari usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, mobilitas, kepemilikan rumah, lokasi,
status, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Jika demografi konsumen telah di lakukan, maka hal
selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis demografi, agar demografi yang
telah dilakukan dapat kita ketahui hasilnya setelah kita melakukan analisis atas demografi yang
telah kita buat.
8. Ilmu demografi terbagi menjadi dua
Adolphe Landry (1945)menyarankan dibedakan antara istilah demografi murni dan studi
kependudukan
Demografi murni (pure demography)
a. Demografi formal yang menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung indicator
indikator kependudukan.Studi atau analisis kependudukan yang lebih luas.
b. Studi mengenai hubungan antara faktor-faktor perubahan penduduk dan faktor-faktor
pembangunan.
Studi yang berusaha memberi penjelasan tentang sebab akibat perubahan variabel
demografi.
Manfaat analisis demografi
a. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu
b. Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau, kecenderungannya, dan
persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
c. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan lainlain.
d. Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa yang akan
datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
9. 3. PEMBELIAN
3.1 Proses Keputusan Membeli
Keputusan
pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong
(2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen
benar-benar
membeli.
Pengambilan
keputusan
merupakan suatu
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang yang ditawarkan.
Pasar adalah kelompok individual ( perorangan maupun organisasi ) yang mempunyai
permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli, dan berniat merealisasikan pembelian
tersebut. Secara keseluruhan, perilaku pasar bersifat hetrogen. Pemasar memerlukan
kelompok-kelompok pasar yang berperilaku lebih seragam. Untuk tujuan tersebut, pasar
dikelompok-kelompokkan dalam beberapa bagian. Atas dasar perilaku tujuan
pembeliannya, pasar dibedakan menjadi dalam dua kelompok. Yaitu pasar konsumen
akhir (end users) dan pasar konsumen antara (intermediate consumers). Meskipun banyak
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang strategi-strategi marketing mix,
tidak ada yang lebih penting dari perilaku konsumen terhadap pembeli. Perilaku
konsumen yang telah disajikan lebih menekankan pada perilaku konsumen sebagai suatu
proses. proses pengambilan keputusan dalam pembelian terdapat 6 proses. Proses tersebut
adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas enam tahap seperti:
1. Menganalisis keinginan dan kebutuhan, terutama untuk mengetahui adanya keinginan
dan
2. kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan.
3. Menilai beberapa sumber yang ada.
4. Menetapkan tujuan pembelian.
5. Mengidentifikasikan alternatif pembelian.
6. Perilaku sesudah pembelian.
10. 3.2 Memilih Alternatif Terbaik
Yaitu pengambilan keputusan (untuk membeli atau tidak membeli) seseorang
dipengaruhi oleh faktor dan sosial. Faktor personal meliputi motivasi, persepsi,
pemahaman, kepercayaan, sikap, dan kepribadian seseorang dalam membeli suatu barang
yang mereka inginkan.
Proses pengambilan keputusan (untuk membeli atau tidak membeli) oleh decider meliputi
kegiatan: (1) perumusan masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) pengembangan dan
penilaian alternatif, (4) penetuan alternatif terbaik atau pengambilan keputusan, dan (5)
kegiatan setelah keputusan diambil. Aspek-aspek pemilihan keputusan :
Produk yang murah - Produk yang lebih mahal
Pembelian yang sering - Pembelian yan jarang
Keterlibatan rendah - Keterlibatan tinggi
Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
Pembelian dengan pertimbangan dan - Pembelian dengan pertimbangan
Pencarian yang kurang matang. dan pencarian intensif
3.3 Memilih Sumber – Sumber Pembelian
Sumber-sumber yang diperoleh meliputi:
1. Pasar adalah kelompok individual (perorangan maupun organisasi ) yang mempunyai
permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli, dan berniat merealisasikan
pembelian tersebut. Secara keseluruhan, perilaku pasar bersifat hetrogen.
2. Konsumen yaitu motivasi yang dapat dipandang sebagai dasar dari semua perilaku
konsumen. Contoh: yaitu sebuah pertanyaan mendasar yang perlu di jawab oleh
setiap pemasaran adalah : “ apa yang memotivasikan seseorang untuk membeli
produk atau jasa yang saya tawar kan?”.motivasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan
yang diarahkan kepada satu tujuan.
Serta proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor personal maupun sosial
konsumen, serta respons perilaku pasar konsumen sebagai faktor keluaran dapat
11. merupakan keputusan pembeliaan (dan pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan
pembelian (menolak produk yang ditawarkan).sehingga variabel yang berada di luar
individu (vaktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Jadi
keputusan tersebut yang akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam
pembelian mereka. Proses tersebut adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang
terdiri atas enam tahap seperti:
Menganalisis keinginan dan kebutuhan, terutama untuk mengetahui adanya keinginan
dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan.
1. Menilai beberapa sumber yang ada.
2. Menetapkan tujuan pembelian.
3. Mengidentifikasikan alternatif pembelian.
4. Perilaku sesudah pembelian.
5. Definisi perilaku konsumen dari para ahli yaitu : Tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan penggunaan barang-barang atau jasa
ekonomi yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal yang merupakan kondisi
yang terjadi saat itu atau kondisi harapan yang diperkirakan akan terjadi. Definisi lain
adalah bagaimana konsumen mau mengelurkan suberdaya nya yang terbatas seperti
uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang sesuai yang
diinginkan.