SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
HACCP = Hazards Analysis
     Critical; of Control Points
adalah suatu alat (tools) yang digunakan untuk
menilai tingkat bahaya, menduga perkiraan risiko
dan menetapkan ukuran yang tepat dalam
pengawasan, dengan menitikberatkan pada
pencegahan dan pengendalian proses dari pada
pengujian produk akhir yang biasanya dilakukan
dalam cara pengawasan tradisional (Suklan, 1998).
Masalah keamanan pangan --> penting dalam
bidang pangan di Indonesia perlu mendapat
perhatian khusus. Peny dan kematian yang
ditimbulkan melalui makanan di Indonesia
masih tinggi, walaupun prinsip -prinsip
pengendalian untuk berbagai penyakit 
telah diketahui.
Oleh karena itu dikembangkan suatu sistem
jaminan keamanan pangan  Analisis Bahaya
& Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis
Critical Control Point /HACCP) merupakan
tindakan preventif yang efektif menjamin
keamanan pangan.
Hazard Analysis, adalah analisis bahaya/kemungkinan
adanya risiko bahaya yang tidak dapat diterima.
Bahaya adalah segala macam aspek mata rantai
produksi pangan yang tidak dapat diterima karena
merupakan penyebab masalah keamanan pangan.
Bahaya tersebut meliputi :
- keberadaan yang tidak dikehendaki dari pencemar
biologis, kimiawi, atau fisik pada bahan mentah.
- Pertumbuhan atau kelangsungan hidup
mikroorganisme dan hasil perubahan kimiawi yang
tidak dikehendaki pada produk antara atau jadi, atau
pada lingkungan produksi.
- Kontaminasi atau kontaminasi ulang ( cross
contamination) pada produk antara atau jadi, atau
pada lingkungan produksi.
Titik pengendalian kritis (CCP) dapat berupa bahan
mentah, lokasi, praktek, prosedur atau pengolahan
dimana pengendalian dapat diterapkan untuk
mencegah atau mengurangi bahaya.
 Ada dua titik pengendalian kritis:
- Titik Pengendalian Kritis 1 (CCP-1), adalah sebagai titik
dimana
bahaya dapat dihilangkan
- Titik Pengendalian Kritis 2 (CCP-2), adalah sebagai titik
dimana bahaya dikurangi.
Aplikasi H ACCP : dilakukan dalam industri pengolahan
pangan, dapat dilakukan mulai dari produksi bahan
baku sampai pemasaran dan distribusi.
Hal ini disebabkan krn kontaminasi, logam berat,
pestisida, dan mikotoksin yang mungkin mencemari
bahan baku pada waktu produksi,sulit dihilangkan
dengan proses pengolahan.
Elemen-2 HACCP :
1. Identifikasi bahaya
Mempelajari jenis -jenis mikroorganisme, bahan kimia
dan benda asing terkait yang harus didefinisikan. Untuk
dapat melakukan ini, tim harus memeriksa karakteristik
produk serta bahaya yang akan timbul waktu
dikonsumsi.
Terdapat tiga bahaya (hazard) yang dapat
menyebabkan makanan menjadi tidak aman untuk
dikonsumsi, yaitu hazard fisik,kimia, dan biologi.
Fisik : pecahan logam, gelas, batu, dapat menimbulkan
luka di mulut, gigi patah, tercekik ataupun perlukaan
pada saluran pencernakan.
Kimia : pestisida, zat pembersih,      antibiotik, logam
berat, dan BTM.
Biologi : mikroba patogen (parasit, bakteri),
tanaman,dan hewan beracun.
Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah:
a. Formulasi : bahan mentah dan bahan baku yg dapat
mempengaruhi keamanan dan kestabilan produk.
b. Proses : parameter proses pengolahan yang dapat
mempengaruhi bahaya.
c. Kemasan : perlindungan terhadap kontaminasi ulang
dan pertumbuhan mikroorganisme
d. Penyimpanan/penanganan : waktu dan kondisi suhu
serta penanganan di dapur dan penyimpanan di
etalase.
e. Perlakuan konsumen : digunakan oleh konsumen
atau ahli masak professional.
f. Target grup : pemakai akhir makanan tersebut (bayi,
orang dewasa, lanjut usia)
2. Aktivitas Penentuan Titik Pengendalian Kritis (CCP)
Setelah diagram alir tersedia kenali titik -titik yang
berpotensi untuk menimbulkan, menghilangkan atau
mengurangi bahaya.
CCP ditetapkan pada setiap tahap proses dari awal
produksi suatu makanan hingga sampai ke konsumsi.
Setiap tahap ditetapkan jumlah CCP untuk bahaya
mirobiologis, kimia, maupun fisik.
Pada beberapa produk pangan,formulasi makanan
mempengaruhi tingkat keamanannya, oleh karena itu
CCP pada produk semacam ini diperlukan untuk
mengontrol beberapa parameter seperti pH, aktivitas
air (aw), dan adanya bahan tambahan makanan.
3. Spesifikasi Batas Kritis
Batas kritis : memisahkan antara nilai yang dapat
diterima dengan nilai yang tidak dapat diterima
pada setiap CCP.
Titik pengendalian kritis (CCP) dapat merupakan
bahan mentah/baku, sebuah lokasi, suatu tahap
pengolahan, praktek atau prosedur kerja, namun
harus spesifik, misalnya:
- Tidak adanya pencemar tertentu dalam bahan
mentah/baku.
- Standar higienis dalam ruangan pemasakan
/dapur
Pemisahan fasilitas yang digunakan untuk produk
mentah dan yang untuk produk jadi/masak.
4. Aktivitas Penyusunan Sistem Pemantauan
Pemantauan / monitoring : pengecekan bahwa
suatu prosedur pengolahan dan penanganan
pada CCP dapat dikendalikan
 Pengujian dan pengamatan terjadwal terhadap
efektivitas proses untuk mengendalikan CCP dan
limit kritisnya dlm menjamin keamanan produk.
Biasanya juga dicantumkan frekuensi
pemantauan yang ditentukan berdasarkan
pertimbangan praktis.
Pemantauan yang penting dilaksanakan antara
lain:
pengamatan, evaluasi, sensorik, pengukuran sifat
fisik, pengujian kimia, pengujian mikrobiologi.
5. Pelaksanaan Tindakan Perbaikan.
Kegiatan yang dilakukan bila hasil pengamatan telah
terjadi penyimpangan CCP pada batas kritis
tertentu/nilai target tertentu/ketika hasil pemantauan
menunjukkan kecenderungan kurangnya pengendalian.
Contoh klorinasi air pendingin dan pasteurisasi susu.
Pada titik pengendalian kritis (CCP) tingkat khlorin air
pendingin sangat kritis, bila konsentrasi klorin < 1 ppm
harus segera disesuaikan dengan cepat, jika tidak
mengandung klorin, maka hasil olahan harus diperiksa
lebih lanjut.
Pada proses pasteurisasi suhu yang turun <71,5o C
harus dilakukan pasteurisasi kembali.
Secara umum, data pemantauan harus diperiksa secara
sistematis untuk menentukan titik dimana
pengendalian harus ditingkatkan atau apakah
modifikasi lain diperlukan.
6. Aktivitas Sistem Verifikasi
Mencakup berbagai aktifitas : inspeksi,
penggunaan metode klasik mikrobiologis dan
kimiawi dalam menguji pencemaran pada
produk akhir untuk memastikan hasil
pemantauan dan menelaah keluhan
konsumen.
7. Penyimpanan Data atau Dokumentasi
Bagian penting pada HACCP, Penyimpanan data
dapat meyakinkan bahwa informasi yang
dikumpulkan selama instalasi, modikasi, dan
operasi sitem akan dapat diperoleh oleh
siapapaun yang terlibat proses, juga dari pihak
luar (auditor).
Penyimpanan data membantu meyakinkan
bahwa sistem tetap berkesinambungan dalam
jangka panjang.
Data meliputi bagaimana CCP didefinisikan,
pemberian prosedur pengendalian dan modifikasi
sistem, pemantauan, dan verifikasi data serta
catatan penyimpangan dari prosedur normal.
Penggolongan Karakteristik Bahaya (Hazard) dan
Tingkat Risiko
1. Penggolongan Karakteristik Bahaya (Hazard)
Berdasarkan National Advisory Committee on
Microbiology Criteria for Food (1989), karakteristik
hazard bisa dikelompokkan (USDA, 1993):
Hazard A: kelompok yg dapat menyebabkan produk
yang didesain dan ditujukan untuk kelompok berisiko
(bayi, lanjut usia, orang sakit, ataupun orang dengan
daya tahan tubuh rendah) menjadi tidak steril.
Hazard B: produk mengandung bahan yang sensitif
terhadap Hazard mikrobiologi.
Hazard C: proses yang dilakukan tidak diikuti dengan
langkah pengendalian yang efektif untuk merusak
mikroorganisme yg berbahaya.
Hazard D: produk terkontaminasi ulang
setelah pengolahan dan sebelum pengepakan.
Hazard E: terdapat bahaya yang potensial
pada penanganan saat distribusi atau
penanganan oleh konsumen sehingga
menebabkan produk berbahaya jika
dikonsumsi.
Hazard F: tidak ada proses pemanasan akhir
setelah proses pengepakan atau ketika
dimasak di rumah.
2. Pengukuran Tingkat Risiko Berdasarkan
Karakteristik Hazard
Berdasarkan National Advisory Committee on
Microbiology Criteria for Food (1989), karakteristik
hazard bisa dikelompokkan menjadi:
Kategori VI: jika produk makanan mengandung
hazard A atau ditambah dengan hazard yang lain.
Kategori V: jika produk makanan mengandung lima
karakteristik hazard (B,C,D,E,F).
Kategori IV: jika produk makanan mengandung
empat karakteristik
hazard (antara B - F).
Kategori III: jika produk makanan mengandung
tiga karakteristik
hazard (antara B - F).
Kategori II: jika produk makanan mengandung
dua karakteristik
hazard (antara B - F).
Kategori I: jika produk makanan mengandung
satu karakteristik
hazard (antara B - F).
Kategori 0: jika tidak terdapat bahaya (USDA,
1993).
Manfaat HACCP
1. HACCP adalah suatu pendekatan yang
sistematis yang dapat diterapkan pada semua
aspek dari pengamanan makanan,termasuk
bahaya secara biologi, kimia, dan fisik pada setiap
tahapan dari rantai makanan mulai dari bahan
baku sampai penggunaan produk akhir.
2. HACCP dapat memberikan dasar nuansa
statistik untuk mendemonstrasikan kegiatan yang
dapat atau mungkin dilakukan untuk mencegah
terjadi bahaya sebelum mencapai konsumen.
3. Sistem HACCP memfokuskan kepada upaya
timbulnya bahaya dalam proses pengolahan
makanan.
4. Penerapan HACCP melengkapi sistem
pemeriksaan oleh Pem sehingga pengawasan
menjadi optimal.
5. Pendekatan HACCP memfokuskan pemeriksaan
kepada tahap kegiatan yang kritis dari proses
produksi y ang langsung berkaitan dengan
konsumsi makanan.
6. Sistem HACCP meminimalkan risiko kesehatan
yang berkaitan dengan konsumsi makanan.
7. Dapat meningkatkan kepercayaan akan
keamanan makanan olahan dan karena itu
mempromosikan perdagangan dan stabilitas
usaha makanan (Suklan, 1998).
DAFTAR PUSTAKA
Bryan, Frank L. (1995). Analisis Bahaya dan
Pengendalian itik Kritis (Diterjemahkan oleh
Ditjen PPM dan PLP). Jakarta: Depkes RI
ILSI-Eropa. (1996). Petunjuk Ringkas untuk
Memah ami dan Menerapkan Konsep Analisis
Bahaya pada Titik Pengendalian Kritis. Jakarta
Suklan, H. (1998). Pedoman Pelatihan System
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
untuk Pengolahan Makanan Jakarta: Depkes RI
USDA. (1993). HACCP Principles for Food
Production. USDA.
• Non Reg A 39 org
• Non Reg B 39 org
Haccp baru
Haccp baru
Haccp baru
Haccp baru
Haccp baru

More Related Content

What's hot

Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Septi Dwisidi Hapsari
 
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004Tata Naipospos
 
Definisi dalam CPOB 2006
Definisi dalam CPOB 2006Definisi dalam CPOB 2006
Definisi dalam CPOB 2006Ivan Isroni
 
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasihanifael
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperEly John Karimela
 
Kebijakan Pengawasan Keamanan Pangan - BPOM
Kebijakan Pengawasan Keamanan Pangan - BPOMKebijakan Pengawasan Keamanan Pangan - BPOM
Kebijakan Pengawasan Keamanan Pangan - BPOMStenly Mandagi
 
Regulasi di farmasi industri (cGMP)
Regulasi di farmasi industri (cGMP)Regulasi di farmasi industri (cGMP)
Regulasi di farmasi industri (cGMP)M.A.W.Khairurrijal
 
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikananPenerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikananAdi Wibowo
 
good manufacturing practice
good manufacturing practicegood manufacturing practice
good manufacturing practiceagus rianto
 
Perbedaan persamaan cpob 2006-2012
Perbedaan persamaan cpob 2006-2012Perbedaan persamaan cpob 2006-2012
Perbedaan persamaan cpob 2006-2012Anna Lisstya
 
JURNAL PENGENDALIAN KUALITAS
JURNAL PENGENDALIAN KUALITASJURNAL PENGENDALIAN KUALITAS
JURNAL PENGENDALIAN KUALITASNila Aulia
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessAli Fuad R
 

What's hot (20)

Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)
 
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nuggetModel rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
 
HAACP
HAACPHAACP
HAACP
 
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004
Analisis Risiko Pangan Hewani - BPPH R-4 Yogyakarta, 31 Mei 2004
 
Definisi dalam CPOB 2006
Definisi dalam CPOB 2006Definisi dalam CPOB 2006
Definisi dalam CPOB 2006
 
Pmm teori haccp
Pmm teori haccpPmm teori haccp
Pmm teori haccp
 
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
 
Cpob 2012
Cpob 2012Cpob 2012
Cpob 2012
 
Tinjauan HACCP
Tinjauan HACCPTinjauan HACCP
Tinjauan HACCP
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
 
Kebijakan Pengawasan Keamanan Pangan - BPOM
Kebijakan Pengawasan Keamanan Pangan - BPOMKebijakan Pengawasan Keamanan Pangan - BPOM
Kebijakan Pengawasan Keamanan Pangan - BPOM
 
Regulasi di farmasi industri (cGMP)
Regulasi di farmasi industri (cGMP)Regulasi di farmasi industri (cGMP)
Regulasi di farmasi industri (cGMP)
 
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikananPenerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
 
good manufacturing practice
good manufacturing practicegood manufacturing practice
good manufacturing practice
 
Perbedaan persamaan cpob 2006-2012
Perbedaan persamaan cpob 2006-2012Perbedaan persamaan cpob 2006-2012
Perbedaan persamaan cpob 2006-2012
 
JURNAL PENGENDALIAN KUALITAS
JURNAL PENGENDALIAN KUALITASJURNAL PENGENDALIAN KUALITAS
JURNAL PENGENDALIAN KUALITAS
 
CPOB 2012
CPOB 2012CPOB 2012
CPOB 2012
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
Pengurusan pirt
Pengurusan pirtPengurusan pirt
Pengurusan pirt
 
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
 

Similar to Haccp baru

Teknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfTeknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfAlFajri60
 
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptxMateri 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptxIlmiAja
 
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriPenerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriMeilanyAstining
 
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxHerlindamn
 
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Tata Naipospos
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMindah784916
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1Amirotul Khusna
 
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).pptfdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).pptwenienjelina1
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptxRetnoAdriyani
 
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan Sawarni H
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptxPujoyuwonoMartosuyon
 
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationHACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationMarita Rahmawati
 
Tugas toksikoloig (haccp)
Tugas toksikoloig (haccp)Tugas toksikoloig (haccp)
Tugas toksikoloig (haccp)Ardhy Ardhy
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
 
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdfardi245796
 

Similar to Haccp baru (20)

Teknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfTeknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdf
 
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptxMateri 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
 
GMP.ppt
GMP.pptGMP.ppt
GMP.ppt
 
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriPenerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
 
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
 
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).pptfdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx
 
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan
Gap Analysis Rancangan SMKP UKM Pengolahan Ikan
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationHACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
 
Tugas toksikoloig (haccp)
Tugas toksikoloig (haccp)Tugas toksikoloig (haccp)
Tugas toksikoloig (haccp)
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
HACCP (2).pptx
HACCP (2).pptxHACCP (2).pptx
HACCP (2).pptx
 
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf
 
HACCP.pptx
HACCP.pptxHACCP.pptx
HACCP.pptx
 

Haccp baru

  • 1. HACCP = Hazards Analysis Critical; of Control Points adalah suatu alat (tools) yang digunakan untuk menilai tingkat bahaya, menduga perkiraan risiko dan menetapkan ukuran yang tepat dalam pengawasan, dengan menitikberatkan pada pencegahan dan pengendalian proses dari pada pengujian produk akhir yang biasanya dilakukan dalam cara pengawasan tradisional (Suklan, 1998).
  • 2. Masalah keamanan pangan --> penting dalam bidang pangan di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus. Peny dan kematian yang ditimbulkan melalui makanan di Indonesia masih tinggi, walaupun prinsip -prinsip pengendalian untuk berbagai penyakit  telah diketahui. Oleh karena itu dikembangkan suatu sistem jaminan keamanan pangan  Analisis Bahaya & Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis Critical Control Point /HACCP) merupakan tindakan preventif yang efektif menjamin keamanan pangan.
  • 3. Hazard Analysis, adalah analisis bahaya/kemungkinan adanya risiko bahaya yang tidak dapat diterima. Bahaya adalah segala macam aspek mata rantai produksi pangan yang tidak dapat diterima karena merupakan penyebab masalah keamanan pangan. Bahaya tersebut meliputi : - keberadaan yang tidak dikehendaki dari pencemar biologis, kimiawi, atau fisik pada bahan mentah. - Pertumbuhan atau kelangsungan hidup mikroorganisme dan hasil perubahan kimiawi yang tidak dikehendaki pada produk antara atau jadi, atau pada lingkungan produksi. - Kontaminasi atau kontaminasi ulang ( cross contamination) pada produk antara atau jadi, atau pada lingkungan produksi.
  • 4. Titik pengendalian kritis (CCP) dapat berupa bahan mentah, lokasi, praktek, prosedur atau pengolahan dimana pengendalian dapat diterapkan untuk mencegah atau mengurangi bahaya. Ada dua titik pengendalian kritis: - Titik Pengendalian Kritis 1 (CCP-1), adalah sebagai titik dimana bahaya dapat dihilangkan - Titik Pengendalian Kritis 2 (CCP-2), adalah sebagai titik dimana bahaya dikurangi. Aplikasi H ACCP : dilakukan dalam industri pengolahan pangan, dapat dilakukan mulai dari produksi bahan baku sampai pemasaran dan distribusi. Hal ini disebabkan krn kontaminasi, logam berat, pestisida, dan mikotoksin yang mungkin mencemari bahan baku pada waktu produksi,sulit dihilangkan dengan proses pengolahan.
  • 5. Elemen-2 HACCP : 1. Identifikasi bahaya Mempelajari jenis -jenis mikroorganisme, bahan kimia dan benda asing terkait yang harus didefinisikan. Untuk dapat melakukan ini, tim harus memeriksa karakteristik produk serta bahaya yang akan timbul waktu dikonsumsi. Terdapat tiga bahaya (hazard) yang dapat menyebabkan makanan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi, yaitu hazard fisik,kimia, dan biologi. Fisik : pecahan logam, gelas, batu, dapat menimbulkan luka di mulut, gigi patah, tercekik ataupun perlukaan pada saluran pencernakan. Kimia : pestisida, zat pembersih, antibiotik, logam berat, dan BTM. Biologi : mikroba patogen (parasit, bakteri), tanaman,dan hewan beracun.
  • 6. Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah: a. Formulasi : bahan mentah dan bahan baku yg dapat mempengaruhi keamanan dan kestabilan produk. b. Proses : parameter proses pengolahan yang dapat mempengaruhi bahaya. c. Kemasan : perlindungan terhadap kontaminasi ulang dan pertumbuhan mikroorganisme d. Penyimpanan/penanganan : waktu dan kondisi suhu serta penanganan di dapur dan penyimpanan di etalase. e. Perlakuan konsumen : digunakan oleh konsumen atau ahli masak professional. f. Target grup : pemakai akhir makanan tersebut (bayi, orang dewasa, lanjut usia)
  • 7. 2. Aktivitas Penentuan Titik Pengendalian Kritis (CCP) Setelah diagram alir tersedia kenali titik -titik yang berpotensi untuk menimbulkan, menghilangkan atau mengurangi bahaya. CCP ditetapkan pada setiap tahap proses dari awal produksi suatu makanan hingga sampai ke konsumsi. Setiap tahap ditetapkan jumlah CCP untuk bahaya mirobiologis, kimia, maupun fisik. Pada beberapa produk pangan,formulasi makanan mempengaruhi tingkat keamanannya, oleh karena itu CCP pada produk semacam ini diperlukan untuk mengontrol beberapa parameter seperti pH, aktivitas air (aw), dan adanya bahan tambahan makanan.
  • 8. 3. Spesifikasi Batas Kritis Batas kritis : memisahkan antara nilai yang dapat diterima dengan nilai yang tidak dapat diterima pada setiap CCP. Titik pengendalian kritis (CCP) dapat merupakan bahan mentah/baku, sebuah lokasi, suatu tahap pengolahan, praktek atau prosedur kerja, namun harus spesifik, misalnya: - Tidak adanya pencemar tertentu dalam bahan mentah/baku. - Standar higienis dalam ruangan pemasakan /dapur Pemisahan fasilitas yang digunakan untuk produk mentah dan yang untuk produk jadi/masak.
  • 9. 4. Aktivitas Penyusunan Sistem Pemantauan Pemantauan / monitoring : pengecekan bahwa suatu prosedur pengolahan dan penanganan pada CCP dapat dikendalikan Pengujian dan pengamatan terjadwal terhadap efektivitas proses untuk mengendalikan CCP dan limit kritisnya dlm menjamin keamanan produk. Biasanya juga dicantumkan frekuensi pemantauan yang ditentukan berdasarkan pertimbangan praktis. Pemantauan yang penting dilaksanakan antara lain: pengamatan, evaluasi, sensorik, pengukuran sifat fisik, pengujian kimia, pengujian mikrobiologi.
  • 10. 5. Pelaksanaan Tindakan Perbaikan. Kegiatan yang dilakukan bila hasil pengamatan telah terjadi penyimpangan CCP pada batas kritis tertentu/nilai target tertentu/ketika hasil pemantauan menunjukkan kecenderungan kurangnya pengendalian. Contoh klorinasi air pendingin dan pasteurisasi susu. Pada titik pengendalian kritis (CCP) tingkat khlorin air pendingin sangat kritis, bila konsentrasi klorin < 1 ppm harus segera disesuaikan dengan cepat, jika tidak mengandung klorin, maka hasil olahan harus diperiksa lebih lanjut. Pada proses pasteurisasi suhu yang turun <71,5o C harus dilakukan pasteurisasi kembali. Secara umum, data pemantauan harus diperiksa secara sistematis untuk menentukan titik dimana pengendalian harus ditingkatkan atau apakah modifikasi lain diperlukan.
  • 11. 6. Aktivitas Sistem Verifikasi Mencakup berbagai aktifitas : inspeksi, penggunaan metode klasik mikrobiologis dan kimiawi dalam menguji pencemaran pada produk akhir untuk memastikan hasil pemantauan dan menelaah keluhan konsumen.
  • 12. 7. Penyimpanan Data atau Dokumentasi Bagian penting pada HACCP, Penyimpanan data dapat meyakinkan bahwa informasi yang dikumpulkan selama instalasi, modikasi, dan operasi sitem akan dapat diperoleh oleh siapapaun yang terlibat proses, juga dari pihak luar (auditor). Penyimpanan data membantu meyakinkan bahwa sistem tetap berkesinambungan dalam jangka panjang. Data meliputi bagaimana CCP didefinisikan, pemberian prosedur pengendalian dan modifikasi sistem, pemantauan, dan verifikasi data serta catatan penyimpangan dari prosedur normal.
  • 13. Penggolongan Karakteristik Bahaya (Hazard) dan Tingkat Risiko 1. Penggolongan Karakteristik Bahaya (Hazard) Berdasarkan National Advisory Committee on Microbiology Criteria for Food (1989), karakteristik hazard bisa dikelompokkan (USDA, 1993): Hazard A: kelompok yg dapat menyebabkan produk yang didesain dan ditujukan untuk kelompok berisiko (bayi, lanjut usia, orang sakit, ataupun orang dengan daya tahan tubuh rendah) menjadi tidak steril. Hazard B: produk mengandung bahan yang sensitif terhadap Hazard mikrobiologi. Hazard C: proses yang dilakukan tidak diikuti dengan langkah pengendalian yang efektif untuk merusak mikroorganisme yg berbahaya.
  • 14. Hazard D: produk terkontaminasi ulang setelah pengolahan dan sebelum pengepakan. Hazard E: terdapat bahaya yang potensial pada penanganan saat distribusi atau penanganan oleh konsumen sehingga menebabkan produk berbahaya jika dikonsumsi. Hazard F: tidak ada proses pemanasan akhir setelah proses pengepakan atau ketika dimasak di rumah.
  • 15. 2. Pengukuran Tingkat Risiko Berdasarkan Karakteristik Hazard Berdasarkan National Advisory Committee on Microbiology Criteria for Food (1989), karakteristik hazard bisa dikelompokkan menjadi: Kategori VI: jika produk makanan mengandung hazard A atau ditambah dengan hazard yang lain. Kategori V: jika produk makanan mengandung lima karakteristik hazard (B,C,D,E,F). Kategori IV: jika produk makanan mengandung empat karakteristik hazard (antara B - F).
  • 16. Kategori III: jika produk makanan mengandung tiga karakteristik hazard (antara B - F). Kategori II: jika produk makanan mengandung dua karakteristik hazard (antara B - F). Kategori I: jika produk makanan mengandung satu karakteristik hazard (antara B - F). Kategori 0: jika tidak terdapat bahaya (USDA, 1993).
  • 17. Manfaat HACCP 1. HACCP adalah suatu pendekatan yang sistematis yang dapat diterapkan pada semua aspek dari pengamanan makanan,termasuk bahaya secara biologi, kimia, dan fisik pada setiap tahapan dari rantai makanan mulai dari bahan baku sampai penggunaan produk akhir. 2. HACCP dapat memberikan dasar nuansa statistik untuk mendemonstrasikan kegiatan yang dapat atau mungkin dilakukan untuk mencegah terjadi bahaya sebelum mencapai konsumen. 3. Sistem HACCP memfokuskan kepada upaya timbulnya bahaya dalam proses pengolahan makanan.
  • 18. 4. Penerapan HACCP melengkapi sistem pemeriksaan oleh Pem sehingga pengawasan menjadi optimal. 5. Pendekatan HACCP memfokuskan pemeriksaan kepada tahap kegiatan yang kritis dari proses produksi y ang langsung berkaitan dengan konsumsi makanan. 6. Sistem HACCP meminimalkan risiko kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi makanan. 7. Dapat meningkatkan kepercayaan akan keamanan makanan olahan dan karena itu mempromosikan perdagangan dan stabilitas usaha makanan (Suklan, 1998).
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Bryan, Frank L. (1995). Analisis Bahaya dan Pengendalian itik Kritis (Diterjemahkan oleh Ditjen PPM dan PLP). Jakarta: Depkes RI ILSI-Eropa. (1996). Petunjuk Ringkas untuk Memah ami dan Menerapkan Konsep Analisis Bahaya pada Titik Pengendalian Kritis. Jakarta Suklan, H. (1998). Pedoman Pelatihan System Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk Pengolahan Makanan Jakarta: Depkes RI USDA. (1993). HACCP Principles for Food Production. USDA.
  • 20. • Non Reg A 39 org • Non Reg B 39 org