SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
Anggota Kelompok
1. Meika Dwi Septina (P 2722 4011 056)
2. Miranti (P 2722 4011 057)
3. Mita Nur Akidah (P 2722 4011 058)
4. Nahdliyatul Farihah (P 2722 4011 059)
6. Nani Eko Suliatiawati (P 2722 4011 060)
7. Nasiatul Farida (P 2722 4011 061)
Pengampu : Henik Istikhomah, M.Keb
DIII KEBIDANAN REGULAR / SEMESTER IV
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
2013
Standar 13 (perawatan bayi baru lahir)
• Tujuan menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu
dimulainya pernafasan serta mencegah hipotermi,
hipoglikemi, dan infeksi.
• Pernyataan standar : Bidan memeriksa dan menilai
bayi baru lahir untuk memastikan pernapasan secara
spontan, mencegah hipoksia sekunder, menentukan
kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai
dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau
menangani hipotermia.
Hasil :
1. Bayi baru lahir menerima perawatan dengan segera dan tepat
2. bayi baru lahir mendapatkan perawatan yang tepatuntuk dapat memulai pernafasan
dengan baik
3. penurunan kejadian hipotermia, asfiksia, infeksi dan hipoglikemia pada bayi barulahir
4. penurunan terjadinya kematian bayi baru lahir
Prasyarat :
1. Bidan sudah dilatih dengan tepat dan terampil untuk mendampingi persalinan dan
memberikan perawatan bayi baru lahir dengan segera
2. Bidan sudah terlatih untuk :
– Memeriksa dan menilai bayi baru lahir dengan menggunakan apgarskor
– Menolong bayi untuk memulai terjadinya pernafasan dan memulai terjadinya
pernafasan dan melakukan resusitasi bayi baru lahir
– Mengenal tanda-tanda hipotermi dan dapat melakukan tindakan yang tepat untuk
mencegah dan menangani hipotermi
– Pencegahan infeksi pada bayi baru lahir
– Mengenali tanda-tanda hipoglikemia dan melakukan penatalaksanaan yang tepat
jika hipoglikemia terjadi.
Continue…
3. Tersedianya perlengkapan dan peralatan untuk perawatan yang
bersih dan aman bagi bayi lahir, seperti air bersih, sabun dan
handuk bersih, dua handuk/kain hangat yang bersih ( satu
untuk mengeringkan bayi, yang lain untuk menyelimuti bayi,
gunting steril/DTT untuk memotong tali pusat, 2 klem
steril/DTT, benang steril/DTT(atau klem) untuk mengikat tali
pusat, sarung tangan bersih/DTT, thermometer bersih/DTT,
bola karet penghisap atau penghisap penghisap deLee yang di-
DTT, timbangan bayi dan pita pengukur yang bersih.
4. Obat salep mata : tetrasiklin 1 % atau eritromisin 0,5%
5. Kartu ibu, kartu bayi dan buku KIA
6. System rujukan untuk rujukan untuk perawatn kegawat
daruratan bayi baru lahir yang efektif
Bidan harus :
1. Selalu mencuci tangannya dan menggunakan sarung tangan bersih/DTT sebelum menangani bayi
baru lahir
2. Memastikan bahwa suhu ruangan hangat (ruangan harus hangat untuk mencegah hipotermi pada
bayi baru lahir)
3. Segera setelah lahir, nilai keadaan bayi, letakkan di perut ibu, dan segera keringkan bayi dengan
handuk bersih yang hangat. Setelah bayi kering, selimuti bayi termasuk bagian kepalanya dengan
handuk baru yang bersih dan hangat. (riset menunjukkan bahwa 90% bayi baru lahir mengalami
perubahan dari kehidupan intrauterine menjadi ekstrauterin dengan pengeringan dan stimulasi.
Penghisapan lender rutin tidak perlu dan mungkin membahayakan)
4. Segera menilai bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas/menangis sebelum menit pertama
nilai APGAR, jika bayi tidak menangis atau tidak bernafas spontan, hisap mulut dan hidung bayi
secara hati-hati menggunakan bola karet penghisap atau penghisap deLee yang di-DTT
5. Jika bayi mengalami kesulitan memulai pernafasan walaupun sudah dilakukan pengeringan,
stimulasi atau penghisapan lender dengan hati-hati, mulai lakukan resusitasi bayi baru lahir untuk
menangani asfiksia (liha standar 24)
6. Jika bayi menangis atau bernafas, lakukan pemeriksaan nilai APGAR pada menit pertama
setelah lahir.
7. Minta ibu memegang bayinya. Tali pusat diklem di dua tempat menggunakan klem
steril/DTT, lalu potong diantara dua klem dengan gunting tajam steril/DTT. Ikuti langkah
penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga, standar 11)
8. Pasang benang/ klem tali pusat
9. Bayi harus tetap diselimuti dengan baik, anjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan segera
mulai menyusui. (Riset menunjukkan pemberian ASI dini penting untuk keberhasilan awal
pemberian ASI. Kontak kulit ibu dan bayi juga merupakan cara yang baik untuk menjaga
pengaturan suhu tubuh bayi pada saat lahir. Pastikan jika bayi tidak didekap oleh ibunya,
selimuti bayi dengan handuk yang bersih dan hangat. Tutupi kepala bayi dengan baik
untuk mencegah kehilangan panas)
10. Sesudah 5 menit lakukan penilaian terhadap keadaan bayi secara umum dengan
menggunakan skor APGAR.
11. Jika kondisi bayi stabil, lakukan pemeriksaan bayi setlah plasenta lahir dan
kondisi ibu stabol
12. Periksa tanda vital bayi, ukur suhunya dengan menggunakan thermometer yang
diletakkan di ketiak (jangan masukkan thermometer ke anus bayi, hal ini
merupakan prosedur yang tidak perlu dan dapat membahayakan bayi). Bila suhu
bayi kurang dari 36oc atau jika tubuh atau kaki bayi teraba dingin, maka segera
lakukan penghangatan tubuh bayi seperti pada kotak di bawah ini yang berjudul
“ prosedur penanganan hipotermi”. Amati suhu tubuh bayi setiap jam sampai
suhunya normal dan stabil.
13. Periksa bayi dari kepala sampai ujung kaki untuk mencari kemungkinan adanya
kelainan. Periksa anus dan daerah kemaluan. Lakukan pemeriksaan ini dengan
cepat agar bayi tidak kedinginan. Ibu hendaknya menyaksikan pemeriksaan
tersebut.
14. Timbang bayi dan ukur panjangnya, lakukan dengan cepat agar Tetap selimuti
bayi pada saat ditimbang, meletakkan bayi pada timbangan yang dingin akan
menyebabkan kehilangan panas. Berat yang tercatat kemudian dapat disesuaikan
dengan mengurangi jumlah berat handuk/kain tersebut.
15. bayi tidak mengalami hipotermi.
16. Setelah memeriksa dan mengukur bayi, selimut dengan baik, pastikan bahwa
kepala bayi tertutup dan berikan bayi kembali untuk dipeluk ibu. Hal ini
merupakan cara yang sangat baik untuk mencegah hipotermi.
17. Cuci tangan lagi dengan sabun, air dan handuk yang bersih. Dalam waktu satu
jam setelah kelahiran, berikan salep/obat tetes mata pada bayi baru lahir untuk
mencegah oftalmia neonatorum: salep mata tetrasiklin 1%, larutan perak nitrat
1% atau eritromisin 0,5%. Biarkan obatnya tetap di mata bayi-jangan dibersihkan
salep/obat tetes matayang berada di sekitar mata
18. Jika bayi belum diberi ASI, bantu ibu untuk mulai menyusui. Riset menunjukkan bahwa
memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahiran adalah penting untuk
keberhasilan awal pemberian ASI. Kolostrum, ASI pertama, penting karena mengandung
zat kekbalan untuk pencegahan infeksi dan penyakit pada bayi baru lahir. Pemberian ASI
dini akan mencegah/menangani hipoglikemia pada bayi baru lahir.
19. Hindari pemberian susu formulapada bayi baru lahir, hal ini tidak perlu dan mungkin
membahayakan.
20. Tunggu 6 jam, atau lebih, setelah kelahiran bayi sebelum memandikannya, tunggu
lebihlama jika bayi mengalami kesulitan mempertahankan suhu tubuhnya atau mengalami
asfiksia pada saat lahir. Periksa suhu tubuh bayi sebelum memandikannya suhu tubuh bayi
baru lahir harus antara 36-37oc. gunakan air hangat untuk memandikan bayi dan pastikan
ruangan hangat. Mandikan bayi dengan cepat agar segera keringkan bayi dengan handuk
bersih, hangat dan kering untuk mencegah kehilangan panas tubuh yang berlebihan.
21. Kenakan baju yang bersih dan selimuti bayi dengan handuk/kain yang hangat dan bersih
22. Periksa apakah bayi baru lahir mengeluarkan urine dan mekonium dalam 24 jam pertama
kehidupannya, catat waktu pengeluaran urin dan mekonium. Mintalah ibu
memperhatikannya bila persalinan berlangsung di rumah. Bila dalam 24 jam bayi tidak
mengeluarkan urin dan mekonium, segera rujuk ke Puskesmas atau rumah sakit.
23. Lakukan pencatatan semua temuan dan perawatan yang diberikan dengan cermat dan
lengkap dalam partograf, Kartu Ibu dan Kartu Bayi.
24. Rujuk segera ke Puskesmas atau rumah sakit yang tepat jika ditemukan kelainan dan
normal.
Prosedur Penanganan Hipotermi
1. Letakkan bayi pada dada Ibu sehungga terjadi kontak kulit
antara keduanya
2. Sarankan ibu untuk sering memberikan ASI
3. Jaga agarruangan tetap hangat dan bebas asap
4. Pastikan bahwa ibu dan bayi diselimuti dengan baik
5. Berikan minuman yang hangat untuk Ibu
6. Periksa suhu tubuh bayi setiap jam. (periksa kaki setiap 15
menit, kalau teraba dingin, periksa suhu tubuh dari bagian
ketiak bayi)
7. Jika ternyata suhu tubuh bayi tidak naik, segera merujuknya
ke pusat rujukan. Pertahankan terus kontak kulit ibu-bayi
dengan cara menyelimuti ibu dan bayi dengan menggunakan
selimut yang hangat atau dengan membiarkan bayi yang
diselimuti dengan baik dalam pelukan ibu.
INGAT !
1. Jaga agar bayi tetap hangat
2. Jika bayi tidak bernafas atau menangus spontan setelah
pengeringan dan stimulasi, bersihkan jalan nafas bayi dengan
hati-hati menggunakan penghisap DeLee atau bola karet
penghisap yang sudah di-DTT, jika bayi tetap tidak dapat
bernafasdengan teratur atau menangis, mulai langkah
resusitasi bayi baru lahir (standar 24)
3. Berikan ASI secepatnya, dalam waktu satu jam pertama
setelah lahir
4. Berikan salep/obat tetes mata padakedua mata bayi untuk
mencegah oftalmia neonatorum dalam waktu satu jam
setelah melahirkan.
5. Rujuk segera bila dalam 24 jam pertama bayi tidak
mengeluarkan urine dan mekonium
Tindakan yang tidak dianjurkan dan
akibat yang ditimbulkannya
Tindakan Akibat
Menepik bokong Trauma dan melukai
Menekan rongga dada Fraktur, pneumotoraks, gawat
nafas, kematian
Menekankan paha ke perut bayi Rupture hati/limpa, perdarahan
Mendilatasi sfingter ani Robek atau luka pada sfingter
Kompres dingin/panas Hipotermi, luka bakar
Meniupkan oksigen atau udara
dingin ke muka atautubuh bayi
hipotermi
Neonatal adalah jabang bayi baru lahir hingga
berumur empat minggu.
Bayi baru baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dengan presentasi belakang kepala melalui vagina
tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37–
42 minggu, dengan berat badan 2500 - 4000 gram,
nilai Apgar Score > 7 dan tanpa cacat bawaan.1
Neonatus
Adaptasi Fisiologis Pada BBL
1. Sistem Pernafasan
2. Sistem Peredaran Darah
3. Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
4. Metabolisme Glukosa
5. Sistem Gastrointestinal
6. Sistem Kekebalan Tubuh
7. Sistem Urinaria
Manajemen BBL
1. Asuhan yg diberikan pd BBL 1 jam pertama
kelahiran.
Pencegahan
Infeksi
Mempertahankan
Suhu Tubuh Bayi
Membersihkan
Jalan Nafas
Pencegahan
infeksi mata
2. Asuhan BBL 1-24 jam pertama
kelahiran
3 . Asuhan pada bayi 2 – 6 hari Makan
a. Pengamatan pernafasan, warna kulit & aktivitas5
b. Pertahankan suhu tubuh bayi
c. Lakukan Pemeriksaan Fisik
d. Pemberian vitamin K
e. Memandikan Bayi
a. Tidur
b. Defekasi
c. Berkemih
d. Perawatan kulit
e. Keamanan
4.Asuhan pada bayi 6 minggu pertama
a. Penglihatan
b. Penciuman
c. Pengecapan
d. Pendengaran
e. Sentuhan
REFLEK
BBL
Reflek-reflek neonatus
Reflex moro
Reflex tonus leher
Reflex menggenggam
Reflex berjalan/melangkah/menetap
Reflex menghisap
Kunjungan Neonatal
Adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus
sedikitnya 3 kali yaitu:
1. Kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam
sampai dengan 48 jam setelah lahir
2. Kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 3
s/d 7 hari
3. Kunjungan neonatal III (KN3) hari ke 8 – 28
hari8
Bonding Attachment
Bonding merupakan hubungan antara
seseorang dengan orang yang lain .Attachment
merupakan suatu hubungan antar manusia
(bond) yang ditandai oleh sifat-sifat yang
specifik dalam hubungan bayi dan ibunya atau
bayi dan pengasuhnya.
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Asuhan pada Ibu Nifas dengan Post Partum
Asuhan pada Ibu Nifas dengan Post PartumAsuhan pada Ibu Nifas dengan Post Partum
Asuhan pada Ibu Nifas dengan Post PartumIndah Widi
 
Pdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikPdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikulpheDr
 
cara merawat tali pusar pada BBL
cara merawat tali pusar pada BBLcara merawat tali pusar pada BBL
cara merawat tali pusar pada BBLdynaanggraeni
 
Isu terkini dalam asuhan kebidanan
Isu terkini dalam asuhan kebidananIsu terkini dalam asuhan kebidanan
Isu terkini dalam asuhan kebidananInke Malahayati
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalEvan Permana
 
Metode kanguru
Metode kanguruMetode kanguru
Metode kangurunency2325
 
Asuhan intranatal di kebidanan komunitas
Asuhan intranatal di kebidanan komunitasAsuhan intranatal di kebidanan komunitas
Asuhan intranatal di kebidanan komunitasNindi Yulianti
 
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balitaAskeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balitaPurwaningsih Rahayu
 
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialBuku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialLena Setianingsih
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITASNindi Yulianti
 
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,pjj_kemenkes
 

What's hot (19)

Asuhan pada Ibu Nifas dengan Post Partum
Asuhan pada Ibu Nifas dengan Post PartumAsuhan pada Ibu Nifas dengan Post Partum
Asuhan pada Ibu Nifas dengan Post Partum
 
Pdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikPdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovik
 
cara merawat tali pusar pada BBL
cara merawat tali pusar pada BBLcara merawat tali pusar pada BBL
cara merawat tali pusar pada BBL
 
Isu terkini dalam asuhan kebidanan
Isu terkini dalam asuhan kebidananIsu terkini dalam asuhan kebidanan
Isu terkini dalam asuhan kebidanan
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal
 
Metode kanguru
Metode kanguruMetode kanguru
Metode kanguru
 
Asuhan intranatal di kebidanan komunitas
Asuhan intranatal di kebidanan komunitasAsuhan intranatal di kebidanan komunitas
Asuhan intranatal di kebidanan komunitas
 
Metode kangguru
Metode kangguruMetode kangguru
Metode kangguru
 
Termogulasi
TermogulasiTermogulasi
Termogulasi
 
Sap perawatan bbl
Sap perawatan bblSap perawatan bbl
Sap perawatan bbl
 
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balitaAskeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
 
Askeb komunitasku
Askeb komunitaskuAskeb komunitasku
Askeb komunitasku
 
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialBuku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
 
Asuhan intranatal
Asuhan intranatalAsuhan intranatal
Asuhan intranatal
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
 
Neonatologi akbid
Neonatologi akbidNeonatologi akbid
Neonatologi akbid
 
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
 
Asuhan bayi baru lahir
Asuhan bayi baru lahirAsuhan bayi baru lahir
Asuhan bayi baru lahir
 
Pelayanan bayi baru lahir
Pelayanan bayi baru lahirPelayanan bayi baru lahir
Pelayanan bayi baru lahir
 

Similar to PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiaProgram kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiazrago
 
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt.ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt.pptASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt.ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt.pptArdhienkLaode
 
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).pptASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).pptIsabellaRahmawati1
 
perawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirperawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirSiti S
 
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiamateri kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiasinarpertiwi
 
Iniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniIniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniSidan Emozie
 
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermiKb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermipjj_kemenkes
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensialBuku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensialAi Barney
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1Ridho Pramuditha
 
ASUHAaN-BAYI-BARU-LAHIR Heead To Toeeppt
ASUHAaN-BAYI-BARU-LAHIR Heead To ToeepptASUHAaN-BAYI-BARU-LAHIR Heead To Toeeppt
ASUHAaN-BAYI-BARU-LAHIR Heead To Toeepptsheyllanovreitagusti
 
Early initiation breastfeeding.ppt
Early initiation breastfeeding.pptEarly initiation breastfeeding.ppt
Early initiation breastfeeding.pptDESIWILDAYANI1
 
Standart pel keb.ppt
Standart pel keb.pptStandart pel keb.ppt
Standart pel keb.pptChiyapuri
 
Susu Ibu
Susu IbuSusu Ibu
Susu Ibuchuai
 
Spo metode kangguru
Spo metode kangguruSpo metode kangguru
Spo metode kangguruGusni Yanti
 
Inisiasi menyusu dini (imd)
Inisiasi menyusu dini (imd)Inisiasi menyusu dini (imd)
Inisiasi menyusu dini (imd)Novie Vie
 

Similar to PERAWATAN BAYI BARU LAHIR (20)

Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiaProgram kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
 
4. standar pelayanan nifas
4. standar pelayanan nifas4. standar pelayanan nifas
4. standar pelayanan nifas
 
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt.ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt.pptASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt.ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt.ppt
 
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).pptASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).ppt
 
Tugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu ritaTugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu rita
 
perawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirperawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahir
 
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiamateri kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
 
Iniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniIniasi menyusu dini
Iniasi menyusu dini
 
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermiKb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermi
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensialBuku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
 
ASUHAaN-BAYI-BARU-LAHIR Heead To Toeeppt
ASUHAaN-BAYI-BARU-LAHIR Heead To ToeepptASUHAaN-BAYI-BARU-LAHIR Heead To Toeeppt
ASUHAaN-BAYI-BARU-LAHIR Heead To Toeeppt
 
Early initiation breastfeeding.ppt
Early initiation breastfeeding.pptEarly initiation breastfeeding.ppt
Early initiation breastfeeding.ppt
 
Standart pel keb.ppt
Standart pel keb.pptStandart pel keb.ppt
Standart pel keb.ppt
 
resusitasi&pemfis neonatal.pptx
resusitasi&pemfis neonatal.pptxresusitasi&pemfis neonatal.pptx
resusitasi&pemfis neonatal.pptx
 
Susu Ibu
Susu IbuSusu Ibu
Susu Ibu
 
Askeb bbl 2 6 minggu
Askeb bbl 2 6 mingguAskeb bbl 2 6 minggu
Askeb bbl 2 6 minggu
 
SAP Menyusui
SAP MenyusuiSAP Menyusui
SAP Menyusui
 
Spo metode kangguru
Spo metode kangguruSpo metode kangguru
Spo metode kangguru
 
Inisiasi menyusu dini (imd)
Inisiasi menyusu dini (imd)Inisiasi menyusu dini (imd)
Inisiasi menyusu dini (imd)
 

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

  • 1.
  • 2. Anggota Kelompok 1. Meika Dwi Septina (P 2722 4011 056) 2. Miranti (P 2722 4011 057) 3. Mita Nur Akidah (P 2722 4011 058) 4. Nahdliyatul Farihah (P 2722 4011 059) 6. Nani Eko Suliatiawati (P 2722 4011 060) 7. Nasiatul Farida (P 2722 4011 061) Pengampu : Henik Istikhomah, M.Keb DIII KEBIDANAN REGULAR / SEMESTER IV KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN 2013
  • 3. Standar 13 (perawatan bayi baru lahir) • Tujuan menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya pernafasan serta mencegah hipotermi, hipoglikemi, dan infeksi. • Pernyataan standar : Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernapasan secara spontan, mencegah hipoksia sekunder, menentukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.
  • 4. Hasil : 1. Bayi baru lahir menerima perawatan dengan segera dan tepat 2. bayi baru lahir mendapatkan perawatan yang tepatuntuk dapat memulai pernafasan dengan baik 3. penurunan kejadian hipotermia, asfiksia, infeksi dan hipoglikemia pada bayi barulahir 4. penurunan terjadinya kematian bayi baru lahir Prasyarat : 1. Bidan sudah dilatih dengan tepat dan terampil untuk mendampingi persalinan dan memberikan perawatan bayi baru lahir dengan segera 2. Bidan sudah terlatih untuk : – Memeriksa dan menilai bayi baru lahir dengan menggunakan apgarskor – Menolong bayi untuk memulai terjadinya pernafasan dan memulai terjadinya pernafasan dan melakukan resusitasi bayi baru lahir – Mengenal tanda-tanda hipotermi dan dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mencegah dan menangani hipotermi – Pencegahan infeksi pada bayi baru lahir – Mengenali tanda-tanda hipoglikemia dan melakukan penatalaksanaan yang tepat jika hipoglikemia terjadi.
  • 5. Continue… 3. Tersedianya perlengkapan dan peralatan untuk perawatan yang bersih dan aman bagi bayi lahir, seperti air bersih, sabun dan handuk bersih, dua handuk/kain hangat yang bersih ( satu untuk mengeringkan bayi, yang lain untuk menyelimuti bayi, gunting steril/DTT untuk memotong tali pusat, 2 klem steril/DTT, benang steril/DTT(atau klem) untuk mengikat tali pusat, sarung tangan bersih/DTT, thermometer bersih/DTT, bola karet penghisap atau penghisap penghisap deLee yang di- DTT, timbangan bayi dan pita pengukur yang bersih. 4. Obat salep mata : tetrasiklin 1 % atau eritromisin 0,5% 5. Kartu ibu, kartu bayi dan buku KIA 6. System rujukan untuk rujukan untuk perawatn kegawat daruratan bayi baru lahir yang efektif
  • 6. Bidan harus : 1. Selalu mencuci tangannya dan menggunakan sarung tangan bersih/DTT sebelum menangani bayi baru lahir 2. Memastikan bahwa suhu ruangan hangat (ruangan harus hangat untuk mencegah hipotermi pada bayi baru lahir) 3. Segera setelah lahir, nilai keadaan bayi, letakkan di perut ibu, dan segera keringkan bayi dengan handuk bersih yang hangat. Setelah bayi kering, selimuti bayi termasuk bagian kepalanya dengan handuk baru yang bersih dan hangat. (riset menunjukkan bahwa 90% bayi baru lahir mengalami perubahan dari kehidupan intrauterine menjadi ekstrauterin dengan pengeringan dan stimulasi. Penghisapan lender rutin tidak perlu dan mungkin membahayakan) 4. Segera menilai bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas/menangis sebelum menit pertama nilai APGAR, jika bayi tidak menangis atau tidak bernafas spontan, hisap mulut dan hidung bayi secara hati-hati menggunakan bola karet penghisap atau penghisap deLee yang di-DTT 5. Jika bayi mengalami kesulitan memulai pernafasan walaupun sudah dilakukan pengeringan, stimulasi atau penghisapan lender dengan hati-hati, mulai lakukan resusitasi bayi baru lahir untuk menangani asfiksia (liha standar 24)
  • 7. 6. Jika bayi menangis atau bernafas, lakukan pemeriksaan nilai APGAR pada menit pertama setelah lahir. 7. Minta ibu memegang bayinya. Tali pusat diklem di dua tempat menggunakan klem steril/DTT, lalu potong diantara dua klem dengan gunting tajam steril/DTT. Ikuti langkah penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga, standar 11) 8. Pasang benang/ klem tali pusat 9. Bayi harus tetap diselimuti dengan baik, anjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan segera mulai menyusui. (Riset menunjukkan pemberian ASI dini penting untuk keberhasilan awal pemberian ASI. Kontak kulit ibu dan bayi juga merupakan cara yang baik untuk menjaga pengaturan suhu tubuh bayi pada saat lahir. Pastikan jika bayi tidak didekap oleh ibunya, selimuti bayi dengan handuk yang bersih dan hangat. Tutupi kepala bayi dengan baik untuk mencegah kehilangan panas) 10. Sesudah 5 menit lakukan penilaian terhadap keadaan bayi secara umum dengan menggunakan skor APGAR.
  • 8. 11. Jika kondisi bayi stabil, lakukan pemeriksaan bayi setlah plasenta lahir dan kondisi ibu stabol 12. Periksa tanda vital bayi, ukur suhunya dengan menggunakan thermometer yang diletakkan di ketiak (jangan masukkan thermometer ke anus bayi, hal ini merupakan prosedur yang tidak perlu dan dapat membahayakan bayi). Bila suhu bayi kurang dari 36oc atau jika tubuh atau kaki bayi teraba dingin, maka segera lakukan penghangatan tubuh bayi seperti pada kotak di bawah ini yang berjudul “ prosedur penanganan hipotermi”. Amati suhu tubuh bayi setiap jam sampai suhunya normal dan stabil. 13. Periksa bayi dari kepala sampai ujung kaki untuk mencari kemungkinan adanya kelainan. Periksa anus dan daerah kemaluan. Lakukan pemeriksaan ini dengan cepat agar bayi tidak kedinginan. Ibu hendaknya menyaksikan pemeriksaan tersebut.
  • 9. 14. Timbang bayi dan ukur panjangnya, lakukan dengan cepat agar Tetap selimuti bayi pada saat ditimbang, meletakkan bayi pada timbangan yang dingin akan menyebabkan kehilangan panas. Berat yang tercatat kemudian dapat disesuaikan dengan mengurangi jumlah berat handuk/kain tersebut. 15. bayi tidak mengalami hipotermi. 16. Setelah memeriksa dan mengukur bayi, selimut dengan baik, pastikan bahwa kepala bayi tertutup dan berikan bayi kembali untuk dipeluk ibu. Hal ini merupakan cara yang sangat baik untuk mencegah hipotermi. 17. Cuci tangan lagi dengan sabun, air dan handuk yang bersih. Dalam waktu satu jam setelah kelahiran, berikan salep/obat tetes mata pada bayi baru lahir untuk mencegah oftalmia neonatorum: salep mata tetrasiklin 1%, larutan perak nitrat 1% atau eritromisin 0,5%. Biarkan obatnya tetap di mata bayi-jangan dibersihkan salep/obat tetes matayang berada di sekitar mata
  • 10. 18. Jika bayi belum diberi ASI, bantu ibu untuk mulai menyusui. Riset menunjukkan bahwa memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahiran adalah penting untuk keberhasilan awal pemberian ASI. Kolostrum, ASI pertama, penting karena mengandung zat kekbalan untuk pencegahan infeksi dan penyakit pada bayi baru lahir. Pemberian ASI dini akan mencegah/menangani hipoglikemia pada bayi baru lahir. 19. Hindari pemberian susu formulapada bayi baru lahir, hal ini tidak perlu dan mungkin membahayakan. 20. Tunggu 6 jam, atau lebih, setelah kelahiran bayi sebelum memandikannya, tunggu lebihlama jika bayi mengalami kesulitan mempertahankan suhu tubuhnya atau mengalami asfiksia pada saat lahir. Periksa suhu tubuh bayi sebelum memandikannya suhu tubuh bayi baru lahir harus antara 36-37oc. gunakan air hangat untuk memandikan bayi dan pastikan ruangan hangat. Mandikan bayi dengan cepat agar segera keringkan bayi dengan handuk bersih, hangat dan kering untuk mencegah kehilangan panas tubuh yang berlebihan. 21. Kenakan baju yang bersih dan selimuti bayi dengan handuk/kain yang hangat dan bersih 22. Periksa apakah bayi baru lahir mengeluarkan urine dan mekonium dalam 24 jam pertama kehidupannya, catat waktu pengeluaran urin dan mekonium. Mintalah ibu memperhatikannya bila persalinan berlangsung di rumah. Bila dalam 24 jam bayi tidak mengeluarkan urin dan mekonium, segera rujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. 23. Lakukan pencatatan semua temuan dan perawatan yang diberikan dengan cermat dan lengkap dalam partograf, Kartu Ibu dan Kartu Bayi. 24. Rujuk segera ke Puskesmas atau rumah sakit yang tepat jika ditemukan kelainan dan normal.
  • 11. Prosedur Penanganan Hipotermi 1. Letakkan bayi pada dada Ibu sehungga terjadi kontak kulit antara keduanya 2. Sarankan ibu untuk sering memberikan ASI 3. Jaga agarruangan tetap hangat dan bebas asap 4. Pastikan bahwa ibu dan bayi diselimuti dengan baik 5. Berikan minuman yang hangat untuk Ibu 6. Periksa suhu tubuh bayi setiap jam. (periksa kaki setiap 15 menit, kalau teraba dingin, periksa suhu tubuh dari bagian ketiak bayi) 7. Jika ternyata suhu tubuh bayi tidak naik, segera merujuknya ke pusat rujukan. Pertahankan terus kontak kulit ibu-bayi dengan cara menyelimuti ibu dan bayi dengan menggunakan selimut yang hangat atau dengan membiarkan bayi yang diselimuti dengan baik dalam pelukan ibu.
  • 12. INGAT ! 1. Jaga agar bayi tetap hangat 2. Jika bayi tidak bernafas atau menangus spontan setelah pengeringan dan stimulasi, bersihkan jalan nafas bayi dengan hati-hati menggunakan penghisap DeLee atau bola karet penghisap yang sudah di-DTT, jika bayi tetap tidak dapat bernafasdengan teratur atau menangis, mulai langkah resusitasi bayi baru lahir (standar 24) 3. Berikan ASI secepatnya, dalam waktu satu jam pertama setelah lahir 4. Berikan salep/obat tetes mata padakedua mata bayi untuk mencegah oftalmia neonatorum dalam waktu satu jam setelah melahirkan. 5. Rujuk segera bila dalam 24 jam pertama bayi tidak mengeluarkan urine dan mekonium
  • 13. Tindakan yang tidak dianjurkan dan akibat yang ditimbulkannya Tindakan Akibat Menepik bokong Trauma dan melukai Menekan rongga dada Fraktur, pneumotoraks, gawat nafas, kematian Menekankan paha ke perut bayi Rupture hati/limpa, perdarahan Mendilatasi sfingter ani Robek atau luka pada sfingter Kompres dingin/panas Hipotermi, luka bakar Meniupkan oksigen atau udara dingin ke muka atautubuh bayi hipotermi
  • 14. Neonatal adalah jabang bayi baru lahir hingga berumur empat minggu. Bayi baru baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37– 42 minggu, dengan berat badan 2500 - 4000 gram, nilai Apgar Score > 7 dan tanpa cacat bawaan.1 Neonatus
  • 15. Adaptasi Fisiologis Pada BBL 1. Sistem Pernafasan 2. Sistem Peredaran Darah 3. Sistem Pengaturan Suhu Tubuh 4. Metabolisme Glukosa 5. Sistem Gastrointestinal 6. Sistem Kekebalan Tubuh 7. Sistem Urinaria
  • 16. Manajemen BBL 1. Asuhan yg diberikan pd BBL 1 jam pertama kelahiran. Pencegahan Infeksi Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Membersihkan Jalan Nafas Pencegahan infeksi mata
  • 17. 2. Asuhan BBL 1-24 jam pertama kelahiran 3 . Asuhan pada bayi 2 – 6 hari Makan a. Pengamatan pernafasan, warna kulit & aktivitas5 b. Pertahankan suhu tubuh bayi c. Lakukan Pemeriksaan Fisik d. Pemberian vitamin K e. Memandikan Bayi a. Tidur b. Defekasi c. Berkemih d. Perawatan kulit e. Keamanan
  • 18. 4.Asuhan pada bayi 6 minggu pertama a. Penglihatan b. Penciuman c. Pengecapan d. Pendengaran e. Sentuhan REFLEK BBL Reflek-reflek neonatus Reflex moro Reflex tonus leher Reflex menggenggam Reflex berjalan/melangkah/menetap Reflex menghisap
  • 19. Kunjungan Neonatal Adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali yaitu: 1. Kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir 2. Kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 3 s/d 7 hari 3. Kunjungan neonatal III (KN3) hari ke 8 – 28 hari8
  • 20. Bonding Attachment Bonding merupakan hubungan antara seseorang dengan orang yang lain .Attachment merupakan suatu hubungan antar manusia (bond) yang ditandai oleh sifat-sifat yang specifik dalam hubungan bayi dan ibunya atau bayi dan pengasuhnya.