SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
TINDAK PIDANA DI BIDANG
PERPAJAKAN

Halaman 1
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah membaca bab ini, mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan:
1.Pengertian Tindak Pidana Secara
Umum
2.Jenis Tindak Pidana
3.Pengertian Tindak Pidana Pajak
4.Penyidikan
5.Penuntutan

Halaman 2
A. Pengertian Tindak Pidana

• Masalah tindak pidana di bidang
perpajakan merupakan hal yang sangat
penting khususnya dalam rangka
penegakkan hukum (law enforcement)
yang harus dilaksanakan, agar ketentuan
undang-undang dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya, terlebih dalam
memenuhi rasa keadilan di masyarakat
dan kepastian hukum itu sendiri.
Halaman 3
Tindak pidana itu sendiri adalah suatu peristiwa
atau tindakan melanggar hukum atau undangundang pajak yang dilakukan oleh seseorang yang
tindakannya tersebut dapat
dipertanggungjawabkan dan oleh undang-undang
pajak telah dinyatakan sebagai suatu perbuatan
pidana yang dapat dihukum.
B. Jenis-jenis Tindak Pidana
1. Kejahatan dan pelanggaran
Pembagian delik atas kejahatan dan pelanggaran
disebutkan dalam Kitab Undang-undang Hukum
Pidana pada Buku II tentang Kejahatan dan buku III
tentang Pelanggaran. Ada dua pendapat: Halaman 4
a. Perbedaan secara Kualitatif
• 1) Rechtsdelict(en), artinya perbuatan yang
bertentangan dengan keadilan.
• Pertentangan ini terlepas perbuatan itu
diancam pidana dalam suatu per-UU-an
atau tidak. Jadi, perbuatan itu benar-benar
dirasakan masyarakat sebagai bertentangan
dengan keadilan.
• Misal: pembunuhan, pencurian. Delik-delik
semacam ini disebut kejahatan (mala perse).
Halaman 5
• 2) Wetsdelict(en), artinya perbuatan yang disadari
oleh masyarakat sebagai suatu tindak pidana
karena UU menyebutnya sebagai delik. Delik
semacam ini disebut pelanggaran (mala quia
prohibita)
b. Perbedaan secara Kuantitatif
• Perbedaan ini didasarkan pada aspek kriminologis,
yaitu pelanggaran lebih ringan dibandingkan
dengan kejahatan. Pembagian delik dalam
kejahatan dan pelanggaran terdapat pendapat
yang menentang. Dalam RUU KUHP pembagian ini
tidak dikenal lagi. Istilah yang dipakai adalah
”Tindak Pidana”.
Halaman 6
2. Delik Formil dan Delik Materiil
a. Delik formil
• Delik yang perumusannnya dititikberatkan kepada
perbuatan yang dilarang oleh UU. Perwujudan delik ini
dipandang selesai dengan dilakukannya perbuatan
seperti yang tercantum dalam rumusan delik.
Misalnya, Pasal 156, 209, 263 KUHP.
• b. Delik Materiil
• Delik yang perumusannnya dititikbertkan kepada
akibat yang tidak dikehendaki (dilarang). Delik ini
dikatakan selesai bila akibat yang tidak dikendaki itu
telah terjadi. Bila belum, maka paling banyak hanya
ada percobaan, misalnya : Pasal-pasal 187, 388, atau
Halaman 7
378 KUHP.
3. Delik aduan dan bukan delik aduan

Delik aduan adalah delik yang
penuntutannya hanya dilakukan bila ada
pengaduan dari pihak yang terkena,
misalnya Penghinaan (Pasal 310 jo.
Pasal 319 KUHP), perzinahan (Pasal
284 KUHP), pemerasan (Pasal 335 ayat
(1) sub 2 jo. Ayat (2) KUHP). Jo =
juncto.
Halaman 8
Delik aduan dibedakan :
a. Delik aduan absolut, delik yang dapat
dituntut atas dasar pengaduan.
b. Delik aduan relatif, dalam delik aduan ini
ada hubungan istimewa antara pembuat
dan korban.
Aduan dan laporan digunakan dalam hukum
pidana. Sedangkan gugatan digunakan
dalam hukum perdata.
Halaman 9
C. Pengertian Tindak Pidana Pajak
Tindak pidana di bidang perpajakan adalah suatu
perbuatan yang melanggar peraturan perundangundangan pajak yang menimbulkan kerugian
keuangan negara dimana pelakunya diancam
dengan hukuman pidana. Ketentuan yang mengatur
tindak pidana pajak terdapat dalam hukum pidana
pajak yang berisi peraturan-peraturan tentang:
• perbuatan-perbuatan apa yang dapat diancam
dengan hukuman,
• siapa-siapa yang dapat dihukum, dan
• hukuman apa yang dapat dijatuhkan.
Halaman 10
D. Penyidikan Tindak Pidana Pajak
(Pasal 1 angka 31 UU KUP No. 28 Tahun 2007

• Penyidikan adalah serangkaian tindakan
yang dilakukan oleh Penyidik untuk
mencari serta mengumpulkan bukti untuk
membuat terang terang tindak pidana di
bidang perpajakan yang terjadi serta
menemukan tersangkanya.
Halaman 11
Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil
tertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik
untuk melakukan penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Tujuan Penyidikan Tindak Pidana Pajak adalah:
1. Agar masalah tindak pidana perpajakan
menjadi terang dan jelas
2. Menemukan tersangka
3. Mengetahui besarnya jumlah pajak yang
digelapkan
Halaman 12
Wewenang Penyidik Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2) UU KUP
meliputi:
a.

b.

menerima, mencari, mengumpulkan, dan
meneliti keterangan atau laporan berkenaan
dengan tindak pidana di bidang perpajakan
agar keterangan atau laporan tersebut
menjadi lebih lengkap dan jelas;
meneliti, mencari, dan mengumpulkan
keterangan mengenai orang pribadi atau
badan tentang kebenaran perbuatan yang
dilakukan sehubungan dengan tindak pidana
di bidang perpajakan;
Halaman 13
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari
orang pribadi atau badan sehubungan
dengan tindak pidana di bidang
perpajakan;
d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen
lain berkenaan dengan tindak pidana di
bidang perpajakan;
e.
melakukan
penggeledahan
untuk
mendapatkan bahan bukti pembukuan,
pencatatan, dan dokumen lain, serta
melakukan penyitaan terhadap bahan
bukti tersebut;
Halaman 14
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka
pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan;
g.menyuruh berhenti dan/atau melarang
seseorang meninggalkan ruangan atau
tempat pada saat pemeriksaan sedang
berlangsung dan memeriksa identitas
orang, benda, dan/atau dokumen yang
dibawa;
h.memotret seseorang yang berkaitan
dengan tindak pidana di bidang perpajakan;
Halaman 15
i. memanggil orang untuk didengar
keterangannya dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi;
j. menghentikan penyidikan; dan/atau
k.melakukan tindakan lain yang perlu
untuk kelancaran penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan menurut
ketentuan peraturan perundangundangan.
Halaman 16
Namun, dalam pelaksanaan penyidikan,
penyidik pajak dapat menghentikan
penyidikannya apabila salah satu dari
empat hal berikut dipenuhi, yaitu:
a. Tidak terdapat cukup bukti ; atau
b. Peristiwanya bukan merupakan tindak
pidana di bidang perpajakan; atau
c. Peristiwanya telah daluwarsa; atau
d. Tersangka meninggal dunia.

Halaman 17
Selain penyidik pajak, dalam Pasal 44B UU KUP
disebutkan bahwa Menteri Keuangan dan Jaksa
Agung dapat menghentikan penyidikan tindak pidana
di bidang perpajakan atas dasar untuk kepentingan
penerimaan Negara paling lama dalam jangka waktu
6 (enam) bulan sejak tanggal surat permintaan.
Penghentian dimaksud hanya dilakukan setelah
Wajib Pajak melunasi utang pajak yang tidak atau
kurang dibayar atau yang tidak seharusnya
dikembalikan dan ditambah dengan sanksi
administrasi berupa denda sebesar 4 (empat) kali
jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau
yang tidak seharusnya dikembalikan.
Halaman 18
Tindak Pidana Perpajakan (1)
•

•

Pengertian Umum
Tindak Pidana adalah suatu perbuatan yang
berhubungan dengan tindak kejahatan yang pelakunya
dapat dikenakan hukum pidana.
Terjadinya Tindak Pidana Karena:
1. Alpa (yaitu tidak sengaja, lalai, tidak hati-hati, kurang
mengindahkan kewajibannya)
2. Sengaja (dengan sengaja melakukan pelanggaran atas
ketentuan perundang-undangan perpajakan)

•

Kealpaan dalam perpajakan terjadi dalam hal :
1. Tidak menyampaikan SPT.
2. Menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar / tidak lengkap /
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar
3. Atas kealpaan yang menimbulkan kerugian negara, pelakunya
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun, dan /
atau denda paling tinggi 2 kali jumlah pajak terutang.
Halaman 19
Tindak Pidana Perpajakan (2)
•
•

Atas kealpaan yang menimbulkan kerugian negara, pelakunya
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun, dan / atau
denda paling tinggi 2 kali jumlah pajak terutang.
Kesengajaan dalam perpajakan terjadi dalam hal :
1. Tidak mendaftarkan diri sebagai WP/ PKP, atau
menyalahgunakan / menggunakan tanpa hak NPWP /
Pengukuhan PKP.
2. Tidak menyampaikan SPT.
3. Menyampaikan SPT / keterangan yang isinya tidak benar atau
tidak lengkap.
4. Menolak untuk dilakukan pemeriksaan.
5. Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain
yang palsu / dipalsukan seolah-olah benar.
6. Tidak menyelenggarakan pembukuan / pencatatan, tidak
memperlihatkan / tidak meminjamkan buku, catatan, dokumen
lainnya.
7. Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong / dipungut.
Halaman 20
Tindak Lanjut

Penyidikan

Penerbitan skp

Laporan Sumir

Ditemukan bukti permulaan
unsur tindak pidana Selain
perpajakan

Laporan Kepada pihak lain

Halaman 21
Asas-asas Hukum
• Asas praduga tak bersalah, yaitu bahwa setiap orang
yang disangka, dituntut, dan atau dihadapkan di muka
sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah
sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan
kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap;
• Asas persamaan di muka hukum, yaitu bahwa setiap
orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dimuka
hukum, tanpa ada perbedaan;

Halaman 22
Hasil Pemeriksaan Bukti
Permulaan
Surat Perintah Penyidikan
Tersangka
Surat Pemberitahuan
dimulainya Penyidikan
Surat Panggilan 1, 2,
Dihadirkan oleh Polisi

Jaksa
/Penuntut Umum
Tersangka
Saksi

Pemeriksaan
Laporan Kemajuan
Pelaksanaan Penyidikan

Polri

Berkas Perkara / Barang
Bukti

Penuntut Umum
Halaman 23
Pemeriksaan
Penyidikan
1.

2.

3.
4.
5.

6.
7.

Sebelum pemeriksaan terhadap tersangka dimulai, kepadanya
diberitahukan hak tersangka untuk mendapatkan bantuan hukum dari
penasihat hukumnya.
Penasehat hukum dapat mengikuti jalannya pemeriksaan pada saat
Penyidik Pajak melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dengan cara
melihat atau mendengarkan pemeriksaan.
Tersangka atau Saksi yang diperiksa harus dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani.
Kepada Tersangka diberitahukan tentang apa yang disangkakan
kepadanya dengan jelas dan dalam bahasa yang dimengerti.
Tersangka berhak didampingi penerjemah dalam hal tidak mengerti
bahasa Indonesia.
Dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan, Penyidik Pajak dapat meminta bantuan tenaga ahli.
Hasil pemeriksaan Tersangka, Saksi, serta keterangan Ahli dituangkan
dalam berita acara pemeriksaan.

Halaman 24
E. Penuntutan
Penuntutan adalah tindakan penuntut umum
untuk melimpahakan perkara ke Pengadilan
Negeri yang berwenang dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam undangundang dengan permintaan supaya diperiksa
dan diputus oleh Hakim di sidang
Pengadilan.
Penuntut umum adalah Jaksa yang diberi
wewenang oleh undang-undang untuk
melakukan penuntutan dan melaksanakan
penetapan hakim.
Halaman 25
Ketentuan ini sebenarnya menunjukkan
bahwa skala prioritas perpajakan lebih
ditekankan pada optimalisasi penerimaan
Negara, bukan pada aspek sanksi pidana.
Menurut Pasal 40 UU KUP, tindak pidana di
bidang perpajakn itu sendiiri daluwarsa (tidak
dapat dituntut) setelah lampau waktu 10
(sepuluh) tahun sejak saat terutangnya
pajak, berakhirnya Masa Pajak, berakhirnya
Bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya
Tahun Pajak yang bersangkutan.
Halaman 26
Sebelum berkas perkara dilimpahkan ke Pengadilan,
penuntut umum mempelajari berkas perkara dan dalam
waktu 7 (tujuh) hari memberitahukan kepada penyidik
apakah hasil penyidikan telah siap dilimpahkan ke
pengadilan atau masih harus dilengkapi lagi. Apabila
belum lengkap, maka berkas perkara dikembalikan ke
penyidik untuk diengkapi dengan dijelaskan hal-hal yang
dianggap kurang. Jika kemudian telah lengkap dan
memenuhi syarat untuk dilimpahkan ke pengadilan,
maka penuntut umum segera melimpahkan berkas
perkara ke pengadilan dan memohon kepada
pengadilan agar segera diadili dengan disertai Surat
Dakwaan. Turunan surat pelimpahan perkara beserta
Surat Dakwaan disampaikan kepada tersangka atau
kuasa hukumnya atau penasehat hukumnya dan kepada
penyidik.
Halaman 27
TERIMA KASIH

Halaman 28

More Related Content

What's hot

Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumsyophi
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajak
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi PajakSanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajak
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajakdesi_aoi
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kupRoko Subagya
 
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESContoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESZaka Firma Aditya
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
7. kup pemeriksaan bukti permulaan
7. kup pemeriksaan bukti permulaan7. kup pemeriksaan bukti permulaan
7. kup pemeriksaan bukti permulaanMochamad Nurudin
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakaniyandri tiluk wahyono
 

What's hot (20)

Hukum Kepailitan
Hukum Kepailitan Hukum Kepailitan
Hukum Kepailitan
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
 
Hak Paten
Hak PatenHak Paten
Hak Paten
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajak
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi PajakSanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajak
Sanksi Pajak dan Besarnya Sanksi Pajak
 
HUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHAHUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHA
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
 
Ppt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrakPpt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrak
 
Hukum Surat Berharga
Hukum Surat BerhargaHukum Surat Berharga
Hukum Surat Berharga
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESContoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Kup penagihan
 
Tugas Kontrak Jawab Soal UTS
Tugas Kontrak Jawab Soal UTSTugas Kontrak Jawab Soal UTS
Tugas Kontrak Jawab Soal UTS
 
7. kup pemeriksaan bukti permulaan
7. kup pemeriksaan bukti permulaan7. kup pemeriksaan bukti permulaan
7. kup pemeriksaan bukti permulaan
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
 

Similar to Tindak pidana di bidang perpajakan

Similar to Tindak pidana di bidang perpajakan (20)

Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
per3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptx
per3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptxper3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptx
per3. korelasi hukum pajak dengan ilmu lainnya.pptx
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pidana Pajak Daerah
Pidana Pajak DaerahPidana Pajak Daerah
Pidana Pajak Daerah
 
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerAdm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
 
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerAdm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
 
Tgas debby
Tgas debbyTgas debby
Tgas debby
 
Tugas randi saputra
Tugas randi saputraTugas randi saputra
Tugas randi saputra
 
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa PajakSistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
 
Hukum pajak-2
Hukum pajak-2Hukum pajak-2
Hukum pajak-2
 
PENAGIHAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAKPENAGIHAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAK
 
D1 Pajak: Peradilan Pajak
D1 Pajak: Peradilan PajakD1 Pajak: Peradilan Pajak
D1 Pajak: Peradilan Pajak
 
Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
 
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
 
Tugas kelompok jilid ii
Tugas  kelompok jilid iiTugas  kelompok jilid ii
Tugas kelompok jilid ii
 
Penagihan pajak
Penagihan pajak Penagihan pajak
Penagihan pajak
 
Penagihan pajak
Penagihan pajak Penagihan pajak
Penagihan pajak
 
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
 
Ceramah fh
Ceramah fhCeramah fh
Ceramah fh
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 

Tindak pidana di bidang perpajakan

  • 1. TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN Halaman 1
  • 2. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah membaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan: 1.Pengertian Tindak Pidana Secara Umum 2.Jenis Tindak Pidana 3.Pengertian Tindak Pidana Pajak 4.Penyidikan 5.Penuntutan Halaman 2
  • 3. A. Pengertian Tindak Pidana • Masalah tindak pidana di bidang perpajakan merupakan hal yang sangat penting khususnya dalam rangka penegakkan hukum (law enforcement) yang harus dilaksanakan, agar ketentuan undang-undang dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, terlebih dalam memenuhi rasa keadilan di masyarakat dan kepastian hukum itu sendiri. Halaman 3
  • 4. Tindak pidana itu sendiri adalah suatu peristiwa atau tindakan melanggar hukum atau undangundang pajak yang dilakukan oleh seseorang yang tindakannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan oleh undang-undang pajak telah dinyatakan sebagai suatu perbuatan pidana yang dapat dihukum. B. Jenis-jenis Tindak Pidana 1. Kejahatan dan pelanggaran Pembagian delik atas kejahatan dan pelanggaran disebutkan dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana pada Buku II tentang Kejahatan dan buku III tentang Pelanggaran. Ada dua pendapat: Halaman 4
  • 5. a. Perbedaan secara Kualitatif • 1) Rechtsdelict(en), artinya perbuatan yang bertentangan dengan keadilan. • Pertentangan ini terlepas perbuatan itu diancam pidana dalam suatu per-UU-an atau tidak. Jadi, perbuatan itu benar-benar dirasakan masyarakat sebagai bertentangan dengan keadilan. • Misal: pembunuhan, pencurian. Delik-delik semacam ini disebut kejahatan (mala perse). Halaman 5
  • 6. • 2) Wetsdelict(en), artinya perbuatan yang disadari oleh masyarakat sebagai suatu tindak pidana karena UU menyebutnya sebagai delik. Delik semacam ini disebut pelanggaran (mala quia prohibita) b. Perbedaan secara Kuantitatif • Perbedaan ini didasarkan pada aspek kriminologis, yaitu pelanggaran lebih ringan dibandingkan dengan kejahatan. Pembagian delik dalam kejahatan dan pelanggaran terdapat pendapat yang menentang. Dalam RUU KUHP pembagian ini tidak dikenal lagi. Istilah yang dipakai adalah ”Tindak Pidana”. Halaman 6
  • 7. 2. Delik Formil dan Delik Materiil a. Delik formil • Delik yang perumusannnya dititikberatkan kepada perbuatan yang dilarang oleh UU. Perwujudan delik ini dipandang selesai dengan dilakukannya perbuatan seperti yang tercantum dalam rumusan delik. Misalnya, Pasal 156, 209, 263 KUHP. • b. Delik Materiil • Delik yang perumusannnya dititikbertkan kepada akibat yang tidak dikehendaki (dilarang). Delik ini dikatakan selesai bila akibat yang tidak dikendaki itu telah terjadi. Bila belum, maka paling banyak hanya ada percobaan, misalnya : Pasal-pasal 187, 388, atau Halaman 7 378 KUHP.
  • 8. 3. Delik aduan dan bukan delik aduan Delik aduan adalah delik yang penuntutannya hanya dilakukan bila ada pengaduan dari pihak yang terkena, misalnya Penghinaan (Pasal 310 jo. Pasal 319 KUHP), perzinahan (Pasal 284 KUHP), pemerasan (Pasal 335 ayat (1) sub 2 jo. Ayat (2) KUHP). Jo = juncto. Halaman 8
  • 9. Delik aduan dibedakan : a. Delik aduan absolut, delik yang dapat dituntut atas dasar pengaduan. b. Delik aduan relatif, dalam delik aduan ini ada hubungan istimewa antara pembuat dan korban. Aduan dan laporan digunakan dalam hukum pidana. Sedangkan gugatan digunakan dalam hukum perdata. Halaman 9
  • 10. C. Pengertian Tindak Pidana Pajak Tindak pidana di bidang perpajakan adalah suatu perbuatan yang melanggar peraturan perundangundangan pajak yang menimbulkan kerugian keuangan negara dimana pelakunya diancam dengan hukuman pidana. Ketentuan yang mengatur tindak pidana pajak terdapat dalam hukum pidana pajak yang berisi peraturan-peraturan tentang: • perbuatan-perbuatan apa yang dapat diancam dengan hukuman, • siapa-siapa yang dapat dihukum, dan • hukuman apa yang dapat dijatuhkan. Halaman 10
  • 11. D. Penyidikan Tindak Pidana Pajak (Pasal 1 angka 31 UU KUP No. 28 Tahun 2007 • Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti untuk membuat terang terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya. Halaman 11
  • 12. Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tujuan Penyidikan Tindak Pidana Pajak adalah: 1. Agar masalah tindak pidana perpajakan menjadi terang dan jelas 2. Menemukan tersangka 3. Mengetahui besarnya jumlah pajak yang digelapkan Halaman 12
  • 13. Wewenang Penyidik Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2) UU KUP meliputi: a. b. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas; meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan; Halaman 13
  • 14. c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan; d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan; e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; Halaman 14
  • 15. f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan; g.menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda, dan/atau dokumen yang dibawa; h.memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan; Halaman 15
  • 16. i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. menghentikan penyidikan; dan/atau k.melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan menurut ketentuan peraturan perundangundangan. Halaman 16
  • 17. Namun, dalam pelaksanaan penyidikan, penyidik pajak dapat menghentikan penyidikannya apabila salah satu dari empat hal berikut dipenuhi, yaitu: a. Tidak terdapat cukup bukti ; atau b. Peristiwanya bukan merupakan tindak pidana di bidang perpajakan; atau c. Peristiwanya telah daluwarsa; atau d. Tersangka meninggal dunia. Halaman 17
  • 18. Selain penyidik pajak, dalam Pasal 44B UU KUP disebutkan bahwa Menteri Keuangan dan Jaksa Agung dapat menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan atas dasar untuk kepentingan penerimaan Negara paling lama dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal surat permintaan. Penghentian dimaksud hanya dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi utang pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan dan ditambah dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar 4 (empat) kali jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau yang tidak seharusnya dikembalikan. Halaman 18
  • 19. Tindak Pidana Perpajakan (1) • • Pengertian Umum Tindak Pidana adalah suatu perbuatan yang berhubungan dengan tindak kejahatan yang pelakunya dapat dikenakan hukum pidana. Terjadinya Tindak Pidana Karena: 1. Alpa (yaitu tidak sengaja, lalai, tidak hati-hati, kurang mengindahkan kewajibannya) 2. Sengaja (dengan sengaja melakukan pelanggaran atas ketentuan perundang-undangan perpajakan) • Kealpaan dalam perpajakan terjadi dalam hal : 1. Tidak menyampaikan SPT. 2. Menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar / tidak lengkap / melampirkan keterangan yang isinya tidak benar 3. Atas kealpaan yang menimbulkan kerugian negara, pelakunya dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun, dan / atau denda paling tinggi 2 kali jumlah pajak terutang. Halaman 19
  • 20. Tindak Pidana Perpajakan (2) • • Atas kealpaan yang menimbulkan kerugian negara, pelakunya dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun, dan / atau denda paling tinggi 2 kali jumlah pajak terutang. Kesengajaan dalam perpajakan terjadi dalam hal : 1. Tidak mendaftarkan diri sebagai WP/ PKP, atau menyalahgunakan / menggunakan tanpa hak NPWP / Pengukuhan PKP. 2. Tidak menyampaikan SPT. 3. Menyampaikan SPT / keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap. 4. Menolak untuk dilakukan pemeriksaan. 5. Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu / dipalsukan seolah-olah benar. 6. Tidak menyelenggarakan pembukuan / pencatatan, tidak memperlihatkan / tidak meminjamkan buku, catatan, dokumen lainnya. 7. Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong / dipungut. Halaman 20
  • 21. Tindak Lanjut Penyidikan Penerbitan skp Laporan Sumir Ditemukan bukti permulaan unsur tindak pidana Selain perpajakan Laporan Kepada pihak lain Halaman 21
  • 22. Asas-asas Hukum • Asas praduga tak bersalah, yaitu bahwa setiap orang yang disangka, dituntut, dan atau dihadapkan di muka sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap; • Asas persamaan di muka hukum, yaitu bahwa setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dimuka hukum, tanpa ada perbedaan; Halaman 22
  • 23. Hasil Pemeriksaan Bukti Permulaan Surat Perintah Penyidikan Tersangka Surat Pemberitahuan dimulainya Penyidikan Surat Panggilan 1, 2, Dihadirkan oleh Polisi Jaksa /Penuntut Umum Tersangka Saksi Pemeriksaan Laporan Kemajuan Pelaksanaan Penyidikan Polri Berkas Perkara / Barang Bukti Penuntut Umum Halaman 23
  • 24. Pemeriksaan Penyidikan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sebelum pemeriksaan terhadap tersangka dimulai, kepadanya diberitahukan hak tersangka untuk mendapatkan bantuan hukum dari penasihat hukumnya. Penasehat hukum dapat mengikuti jalannya pemeriksaan pada saat Penyidik Pajak melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dengan cara melihat atau mendengarkan pemeriksaan. Tersangka atau Saksi yang diperiksa harus dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Kepada Tersangka diberitahukan tentang apa yang disangkakan kepadanya dengan jelas dan dalam bahasa yang dimengerti. Tersangka berhak didampingi penerjemah dalam hal tidak mengerti bahasa Indonesia. Dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, Penyidik Pajak dapat meminta bantuan tenaga ahli. Hasil pemeriksaan Tersangka, Saksi, serta keterangan Ahli dituangkan dalam berita acara pemeriksaan. Halaman 24
  • 25. E. Penuntutan Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahakan perkara ke Pengadilan Negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undangundang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh Hakim di sidang Pengadilan. Penuntut umum adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. Halaman 25
  • 26. Ketentuan ini sebenarnya menunjukkan bahwa skala prioritas perpajakan lebih ditekankan pada optimalisasi penerimaan Negara, bukan pada aspek sanksi pidana. Menurut Pasal 40 UU KUP, tindak pidana di bidang perpajakn itu sendiiri daluwarsa (tidak dapat dituntut) setelah lampau waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, berakhirnya Masa Pajak, berakhirnya Bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan. Halaman 26
  • 27. Sebelum berkas perkara dilimpahkan ke Pengadilan, penuntut umum mempelajari berkas perkara dan dalam waktu 7 (tujuh) hari memberitahukan kepada penyidik apakah hasil penyidikan telah siap dilimpahkan ke pengadilan atau masih harus dilengkapi lagi. Apabila belum lengkap, maka berkas perkara dikembalikan ke penyidik untuk diengkapi dengan dijelaskan hal-hal yang dianggap kurang. Jika kemudian telah lengkap dan memenuhi syarat untuk dilimpahkan ke pengadilan, maka penuntut umum segera melimpahkan berkas perkara ke pengadilan dan memohon kepada pengadilan agar segera diadili dengan disertai Surat Dakwaan. Turunan surat pelimpahan perkara beserta Surat Dakwaan disampaikan kepada tersangka atau kuasa hukumnya atau penasehat hukumnya dan kepada penyidik. Halaman 27