SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Lampiran 1. Analisa Dampak Penebangan Hutan
Sebagai respon atas surat Asper/BKPH Gunung Slamet Barat, KPH Perhutani
Banyumas Timur dengan nomor surat 9/042.3/GSB/BYT/Divre Jateng, tertanggal 2
Januari 2015 tentang Pemberitahuan Rencana Penebangan di Petak 57d, yang
ditujukan kepada Muspika Kecamatan Kedung Banteng, berikut di bawah ini hasil
kajian yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Melung. Analisa resiko
dilakukan dengan berkonsultasi dengan berbagai pihak, antara lain LMDH Pager
Gunung, Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat, Kelompok Pemuda, dan LSM yang
bergerak dibidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
1. Faktor Resiko Bencana Longsor
Petak 57d terletak di sebelah utara dan timur lereng Gunung Cendana, yang
berada di sebelah utara Desa Melung. Antara petak 57d dengan Desa Melung,
terbentang perbukitan curam dengan kemiringan antara 30o
hingga 90o
.
Perbukitan tersebut dari segi kewilayahan terbagi menjadi 2 kategori, yaitu Hutan
Produksi Terbatas yang dikelola Perhutani dan Hutan Masyarakat yang dimiliki
oleh masyarakat Desa Melung.
Kondisi hutan didaerah sekitar rencana lokasi penebangan:
a. Hutan Produksi Terbatas
Kondisi hutan masih relatif terbuka pasca penebangan tahun 2001. Tanaman
damar sebagai tegakan utama belum besar, dengan ketinggian rata-rata 4-5
meter. Pada beberapa sub petak, penanaman damar tidak begitu berhasil,
sehingga kondisinya sangat terbuka.
Beberapa kali masyarakat atas bantuan pihak luar, melakukan penanaman di
lokasi tersebut atas seizin Perhutani. Tujuan penanaman masyarakat adalah
untuk menjaga agar lokasi tersebut tidak semakin rusak dan mengakibatkan
bencana longsor. Tanaman yang ditanam adalah jenis-jenis lokal (native
species) yang memiliki fungsi konservasi air yang sangat baik seperti aren dan
pucung.
Kondisi tanaman tersebut tidak sepenuhnya berhasil hidup karena berbagai
faktor, antara lain serangan babi hutan, terdesak oleh gulma dan juga faktor
kekeringan pada saat musim kemarau. Kegiatan perawatan masih dilakukan,
namun karena keterbatasan kegiatan, perawatan tersebut tidak dapat
menjangkau seluruh area dan seluruh tanaman yang sudah ditanam.
Keberhasilan program penanaman juga relatif rendah, di bawah 50%.
b. Hutan Masyarakat
Hutan milik masyarakat berbatasan langsung dengan Hutan Produksi Terbatas.
Kondisi hutan milik masyarakat relatif lebih rapat karena berisi tanaman-
tanaman keras yang sudah berumur puluhan tahun seperti cengkeh, kelapa,
aren, albasia dan tanaman buah-buahan. Selain itu, rapatnya tanaman di
hutan masayrakat karena dikelola secara terus menerus dengan sistem
tradisional sehingga tanaman relatif terpelihara dengan baik.
Untuk mengidentifikasi potensi bencana longsor, dilakukan analisa berbasis
spasial menggunakan software ARCGIS 10, yang meng-overlay antara data slope
yang dikeluarkan oleh USGS dengan citra satelit tahun 2012. Dalam analisa
spasial tersebut, dimasukkan juga lokasi indikatif rencana tebang Perhutani tahun
2015-2020, sesuai informasi yang diperoleh Pemerintah Desa Melung secara
informal. Hasil analisa spasial digambarkan dalam peta sebagai berikut:
Warna kuning pada peta
menggambarkan daerah dengan
potensi rawan longsor, dengan nilai di
atas 70% yang tersebar di Desa
Melung. Lokasi yang diindikasikan akan
direncanakan untuk dilakukan aktifitas
penebangan, terletak di lokasi yang
teridentifikasi rawan longsor.
Selain itu, topografi lokasi rencana
penebangan cenderung berupa
cekungan yang terdapat banyak sekali
sungai-sungai kecil. Ketiadaan pohon
di kawasan tersebut, berpotensi
menjadikan kawasan tersebut sebagai
"cawan air" yang dapat membuat
kondisi tanah menjadi gembur dan
tercipta semacam waduk lumpur.
Kondisi sedemikian sangat
membahayakan bagi kawasan di
sebelah selatan lokasi yang
topografinya sangat curam, sehingga
potensi jebol dan mengakibatkan
longsoran yang parah. Kondisi serupa ini telah terjadi di Banjarnegara pada tahun
2006 dan 2014 yang lalu.
Dari hasil survey lapangan yang dilakukan bersama antara Pemerintah Desa
Melung dengan Komunitas Cendana dan Biodiversity Society, ditemukan lokasi
yang mengalami longsoran baru-baru ini. Lokasi longsoran tersebut tepat di
sebelah timur lereng Gunung Cendana, berbatasan langsung dengan tanaman
damar yang ditanam tahun 1955, yang menurut informasi akan direncanakan
ditebang juga hingga tahun 2020. Berikut di bawah ini foto longsoran baru yang
didokumentasikan pada tanggal 19 Februari 2015 yang lalu:
2. Faktor Resiko Kekeringan dan Krisis Air
Petak 57 merupakan kawasan serapan air yang sangat vital bagi Desa Melung,
baik untuk kebutuhan konsumsi maupun kebutuhan pengairan sawah. Terdapat
lima saluran irigasi utama yang sangat bergantung pada petak 57, yaitu 1)
Wangan Wali, 2) Irigasi Kali Manggis I, 3) Irigasi Kali Manggis II, 4) Irigasi Wangan
Aren, dan 5) Irigasi Wangan Gayong. Lokasi saluran irigasi tersebut tergambar
pada peta Saluran Irigasi Desa Melung.
a. Wangan Wali
Untuk kebutuhan pengairan sawah, tak kurang sejak ratusan tahun yang lalu,
para sesepuh Desa Melung telah membuat saluran irigasi sepanjang 3,5
kilometer yang bersumber dari hulu Kali Pagu di sebelah utara Gunung
Cendana. Saluran tersebut
mengalir mengikuti kontur di
sebelah timur Cendana menuju
area persawahan di Dukuh
Melung. Saluran irigasi ini
menjadi satu-satunya sumber
pengairan untuk perwasahan di
Dukuh Melung dan mengairi
sekitar 3,2 hektar sawah. Debit
air Wangan Wali relatif
berkurang jauh sejak
penebangan tahun 2001. Kami
menyimpulkan bahwa ada
pengaruh signifikan antara
penebangan tersebut dengan
turunnya debit air Wangan Wali.
Selain itu, terjadi erosi yang
cukup parah dan membuat
Wangan Wali menjadi dangkal,
terutama di sebelah timur lereng
Gunung Cendana.
Dalam Peta Sebaran Mata Air
dan Irigasi Desa Melung,
tergambar bahwa Wangan Wali melintasi lokasi yang diindikasikan akan
dilakukan penebangan dalam periode 2015-2020. Jika dilakukan penebangan
kembali di petak 57, dikhawatirkan debit yang sudah kecil tersebut akan
semakin berkurang dan tidak mencukupi untuk mengairi persawahan. Selain
itu, potensi erosi juga dapat membuat saluran tersebut terputus.
b. Irigasi Kali Manggis I
Irigasi Kali Manggis I merupakan saluran air yang bersumber dari Kali Manggis
di sebelah barat lereng Gunung Cendana. Irigasi ini dibangun pada tahun 2012
untuk mengairi persawahan seluas 10,7 hektar yang tersebar di Dukuh Depok.
c. Irigasi Kali Manggis II
Irigasi Kali Manggis II merupakan saluran air yang bersumber dari Kali Manggis
di sebelah barat lereng Gunung Cendana. Irigasi ini dibangun pada tahun 2012
untuk mengairi persawahan seluas 2,1 hektar yang tersebar di Dukuh Depok.
d. Irigasi Wangan Aren
Irigasi Wangan Aren merupakan saluran air yang bersumber dari Kali Manggis
di sebelah barat lereng Gunung Cendana. Irigasi ini dibangun pada tahun 2009
untuk mengairi persawahan seluas 1,2 hektar yang tersebar di Dukuh
Kaliputra.
e. Irigasi Watu Gayong
Irigasi Watu Gayong merupakan saluran air yang bersumber dari Kali Manggis
di sebelah barat lereng Gunung Cendana. Irigasi ini dibangun pada tahun 2011
untuk mengairi persawahan seluas 9,4 hektar yang tersebar di Dukuh
Selarendeng.
Selain untuk keperluan irigasi,
masyarakat Desa Melung juga sangat
bergantung dengan keberadaan mata
air yang tersebar di Desa Melung.
Dalam peta Sebaran Mata Air dan
Irigasi Desa Melung, terdaftar
sebanyak 19 mata air yang tersebar
di empat perdukuhan. Akan tetapi,
sebaran mata air yang paling banyak
berada di tiga dukuh yaitu Dukuh
Melung, Dukuh Kaliputra dan Dukuh
Depok. Ketiga dukuh tersebut berada
tepat di bawah lereng Gunung
Cendana dan petak 57. Dukuh
Selarendeng tidak dijumpai banyak
mata air karena terdapat Gunung
Butak, sehingga kondisi hidrologinya
berbeda dengan ketiga dukuh
lainnya. (Sebaran mata air di Desa
Melung tergambar pada Peta Sebaran
Mata Air Desa Melung)
Dari 19 mata air yang ada, saat ini
hanya tersisa 7 mata air yang masih hidup dan digunakan oleh masyarakat untuk
keperluan konsumsi sehari-hari, sedangkan 12 mata air yang lain mati dalam
periode sepuluh tahun terakhir. Penebangan hutan yang dilaksanakan pada tahun
2001 yang lalu, diduga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
keberadaan mata air tersebut, mengingat, saat ini yang mata air yang masih
hidup lokasinya cenderung semakin dekat dengan kawasan hutan. Keterbatasan
stok air di dalam tanah, menyebabkan mata air yang jauh dari hutan tidak lagi
dapat mengeluarkan air.
Satu mata air yang kauh dari kawasan hutan Gunung Slamet, yaitu Tuk Watu
Gayong, terletak di lereng Gunung Butak. Gunung Butak sendiri merupakan
kawasan yang secara vegetasi dikelompokkan sebagai hutan masyarakat, di
mana kondisi vegetasinya selalu terjaga tetap rimbun, meskipun dikelola secara
intensif.
Dari peta tersebut dapat digambarkan kondisi mata air terkini di Desa Melung,
sebagai berikut:
1. Tuk Buyute, kondisi mati
2. Tuk Gula Geseng, kondisi mati
3. Tuk Dregel, kondisi mati
4. Tuk Tekukan, kondisi mati
5. Tuk Kali Cilik, kondisi hidup
6. Tuk Kali Gombong, kondisi hidup
7. Tuk Mpete, kondisi mati
8. Tuk Capit Urang, kondisi mati
9. Tuk Igir Sapi, kondisi mati
10. Tuk Waton, kondisi hidup
11. Tuk Lubang, kondisi hidup
12. Tuk Goa Kampret, kondisi hidup
13. Tuk Yudi, kondisi mati
14. Tuk Talun, kondisi mati
15. Tuk Clirang, kondisi hidup
16. Tuk Pucung, kondisi hidup
17. Tuk Mpucung, kondisi mati
18. Tuk Watu Gayong, kondisi hidup
19. Tuk Aren, kondisi mati
Rencana penebangan di petak 57, dikhawatirkan akan meningkatkan potensi
matinya mata air yang tersisa di kawasan Desa Melung dan menyebabkan krisis
air konsumsi. Saat ini, jumlah air yang berasal dari ketujuh mata air tersebut
sudah tidak mencukupi kebutuhan air masyarakat. Semenjak tahun 2008, untuk
kebutuhan konsumsi air di Dukuh Melung, pasokan air konsumsi sudah
bergantung kepada suplai air dari Dukuh Kalipagu Desa Ketenger, atas kerjasama
antara Pemerintah Desa Melung dengan Pemerintah Desa Ketenger. Jika mata air
yang tersisa tidak dijaga dengan baik, dikhawatirkan pemukiman-pemukiman
yang selama ini bergantung kepada mata air tersebut akan kesulitan mendapat
pasokan air konsumsi.
3. Faktor Habitat Satwaliar Terancam Punah Dilindungi
Kawasan Hutan Produksi Terbatas yang masuk dalam Hutan Pangkuan Desa
Melung merupakan kawasan hutan yang menjadi habitat satwa terancam punah
dan dilindungi oleh PP Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan
dan Satwa. Jenis-jenis satwaliar yang dilindungi yang menggunakan kawasan
Pangkuan Hutan Desa Melung antara lain elang jawa (Nisaetus bartelsi), elang
hitam (Ictinaetus malayensis), elang ular bido (Spilornis cheela bido), alap-alap
sapi (Falco moluccensis), alap-alap capung (Microhierax fringillarius), elang tikus
(Elanus caeruleus), owa jawa (Hylobates moloch), rekrekan (Presbytis fredericae),
lutung jawa (Trachypitecus auratus), macan tutul jawa (Panthera pardus melas),
kucing hutan (Prionailurus bengalensis), kijang (Muntiacus muntjak), trenggiling
(Manis javanica), sigung (Midaus javanensis) dan berbagai jenis famili
Nectariniidae. Data ini dihimpun oleh Biodiversity Society melalui monitoring
keragaman hayati sejak tahun 2002.
Di antara jenis dilindungi tersebut, terdapat 4 jenis yang menjadi prioritas
nasional yang ditetapkan sebagai bagian dari 25 Spesies Prioritas Nasional yang
Harus Ditingkatkan Populasinya di Alam. Keempat jenis tersebut yaitu elang jawa,
macan tutul jawa, owa jawa dan rekrekan.
Berdasarkan Permenhut Nomor P.58/Menhut-II/2013 tentang Strategi dan
Rencana Aksi Konservasi Elang Jawa tahun 2013-2022, Gunung Slamet
diidentifikasi sebagai kawasan penting pelestarian elang jawa. Dokumen tersebut
memiliki visi untuk menjamin keberadaan populasi dan habitat elang jawa di
alam yang hidup secara harmoni dengan manusia. Tujuan dari diterbitkannya
peraturan tersebut adalah : a) sebagai acuan bagi para pihak di tingkat lokal,
regional dan nasional untuk menentukan prioritas kegiatan konservasi elang
jawa, dan b) menselaraskan tata ruang wilayah dan rancangan program di
tingkat lokal, regional dan nasional guna menjamin keberadaan habitat dan
populasi elang jawa di alam.
Berdasarkan hasil monitoring yang
dilakukan oleh Biodiversity Society
bersama dengan Pemerintah Desa
Melung dari tahun 2011 sampai 2014,
berhasil dipetakan penggunaan kawasan
oleh elang jawa sebagaimana
ditampilkan dalam Peta Habitat Elang
Jawa di Desa Melung.
Sebagian besar kawasan Desa Melung
digunakan elang jawa sebagai daerah
jelajah, dengan tujuan utamanya adalah
berburu mangsa. Wilayah tersebut
meliputi kawasan Hutan Produksi
Terbatas, Hutan Lindung dan juga hutan
masyarakat. Daerah perbatasan antara
Hutan Lindung dan Hutan Produksi
Terbatas diketahui sebagai habitat
bersarang elang jawa.
Dari hasil penelitian Biodiversity Society,
kawasan Desa Melung dinilai merupakan kawasan ideal untuk menunjang
kehidupan elang jawa. Dari hasil monitoring populasi pada tahun 2012,
ditemukan sebanyak 2 pasang elang jawa dan 1 ekor remaja. Pada tahun 2014,
teramati sebanyak 3 pasang elang jawa dan 1 remaja.
Keterlibatan masyarakat Desa Melung
dalam upaya konservasi elang jawa
sendiri sudah sangat baik. Hal ini
ditunjukkan melalui kegiatan
pelepasliaran elang jawa yang
dilakukan pada tahun 2012 yang lalu.
Kegiatan tersebut merupakan
kerjasama antara Biodiversity Society,
Pemerintah Desa Melung, Suaka
Elang, Balai Konservasi Sumber Daya
Alam Jawa Tengah dan didukung oleh
Indonesia Power. Pada kesempatan
tersebut, Wakil Bupati Banyumas Ir.
Achmad Husein (saat ini menjabat
sebagai Bupati Banyumas)
melepasliarkan elang jawa tersebut
yang beliau beri nama Dokjali (elang
jawa dalam bahasa Banyumas).
Keberadaan elang jawa tersebut
dipantau secara intensif selama 2
minggu pasca pelepasliaran, dan dipantau secara periodik hingga saat ini. Dari
hasil monitoring pasca pelepasliaran, Dokjali diketahui berhasil beradaptasi
dengan lingkungan baru. Bahkan beberapa kali teramati sedang melakukan
gerakan undulating yang merupakan gerakan untuk mempertahankan teritori
yang sedang digunakan sebagai daerah bersarang.
Selain mejadi habitat penting elang jawa, Gunung Slamet juga diidentifikasi
sebagai kawasan penting pelestarian owa jawa dan primata lainnya. Dari hasil
penelitian yang dilakukan sejak tahun 2002 - 2014, batas antara Hutan Produksi
Terbatas dengan Hutan Lindung merupakan kawasan yang dihuni oleh 3 jenis
primata terancam punah yaitu owa jawa, lutung jawa dan juga rekrekan. Selain
itu, terdapat 1 jenis primata yang termasuk dalam kategori Appendix II yaitu
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
Populasi yang teramati berada di kawasan Pangkuan Hutan Desa Melung berkisar
antara 12 - 16 ekor yang terbagi dalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok
hidup berdekatan satu sama lain akibat fragmentasi hutan pasca penebangan
tahun 2001. Pada tahun 2000, pergerakan kelompok tersebut diketahui hingga
Gunung Cendana dan Gunung Bunder, akan tetapi setelah tahun 2001,
pergerakan mereka hanya terbatas di Igir Malang. Populasi owa jawa tersebut
sulit untuk pindah ke lokasi lain, mengingat karakter owa jawa adalah menyukai
wilayah tepi hutan di mana banyak tersedia sumber pakan akibat pengaruh dari
melimpahnya sinar matahari. Sangat jarang teramati owa jawa beraktifitas jauh
di dalam hutan di kawasan Gunung Slamet.
Keterangan gambar:
kiri atas: Dokjali, elang jawa
yang dilepasliarkan pada tahun
2012 di Desa Melung,
kiri bawah: Ir. Achmad Husein
melepasliarkan elang jawa pada
bulan November 2012 di lereng
selatan Gunung Cendana,
kanan bawah: Antusiasme
masyarakat Desa Melung untuk
melepasliarkan elang jawa.
Jarak dari habitat owa jawa
dengan lokasi yang
direncanakan ditebang kurang
dari 1 kilometer. Dikhawatirkan
aktifitas ini akan mengakibatkan
populasi owa jawa tersebut
mengalami tekanan, mengingat
owa jawa merupakan satwa
yang sangat sensitif dan rentan
terhadap perubahan. Selain itu,
dengan kemampuan reproduksi
yang rendah (rata-rata 1 ekor
setiap 3-4 tahun), dikhawatirkan
populasi yang terdapat di
kawasan hutan di sekitar Desa
Melung tidak dapat bertahan.
Berdasarkan informasi
keberadaan satwaliar di
kawasan Desa Melung yang
berhasil dihimpun, rencana
penebangan tersebut
dikhawatirkan akan
bertolakbelakang dengan target
yang ingin diraih Kementerian
Kehutanan dan Lingkungan
Hidup dalam bidang konservasi
satwaliar, terutama satwa terancam punah.
Di sisi lain, inisiatif monitoring yang sudah secara kontinyu dilakukan bersama
antara Pemerintah Desa Melung dengan Biodiversity Society, telah mendapat
perhatian dari Kementerian Kehutanan dengan dijadikannya kawasan Hutan
Pangkuan Desa Melung sebagai Permanent Monitoring Site untuk elang jawa, owa
jawa dan juga rekrekan melalui kegiatan monitoring tahunan yang dilakukan
bersama antara BKSDA Jawa Tengah, Pemerintah Desa Melung dan Biodiversity
Society.
Pengakuan lain dari Pemerintah Indonesia terhadap inisiatif Masyarakat Desa
Melung dalam upaya konservasi satwaliar berbasis masyarakat salah satunya
adalah dicantumkannya kegiatan di Desa Melung dalam memonitor populasi
elang jawa di dalam buku Status Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia,
yang telah dilaunching oleh Menteri Lingkungan Hidup pada tahun 2014 yang
lalu.
Selain kegiatan monitoring populasi satwaliar terancam punah, Pemerintah Desa
Melung juga berinisiatif untuk meredam aktifitas perburuan baik di kawasan desa
maupun di kawasan hutan. Merebaknya hobi senapan angin, telah meresahkan
masyarakat karena hampir setiap hari dijumpai para penghobi senapan angin
menembak semua jenis satwa yang ditemui. Hal ini jika dibiarkan akan
berdampak pada rusaknya kawasan hutan di sekitar Desa Melung. Oleh karena
itu pada tahun 2014 yang lalu, Pemerintah Desa bersama-sama dengan BKSDA
Jawa Tengah, Mandor Perhutani, Babinkamtibmas serta Biodiversity Society
memasang papan larangan perburuan di bebeberapa titik strategis di Desa
Melung. Selain memasang papan larangan, Pemerintah Desa juga mengajak
masyarakat secara aktif menegur pendatang yang membawa senapan angin
untuk tidak melakukan
perburuan di sekitar Desa
Melung. Cara ini cukup efektif
dengan menurunnya jumlah
orang yang mendatangi Desa
Melung maupun kawasan
Pangkuan Hutan Desa Melung
untuk tujuan berburu.
Dari beberapa analisa di atas,
kami atas nama Masyarakat
Desa Melung menyimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Penebangan di petak 57d dan juga rencana penebangan selanjutnya di petak 57
sangat beresiko menyebabkan longsor dan membahayakan keselamatan
masyarakat Desa Melung yang notabene tinggal tepat di bawah lokasi
penebangan.
2. Penebangan di petak 57d dan juga rencana penebangan selanjutnya di petak 57
beresiko menyebabkan kurangnya pasokan air baik untuk kepentingan irigasi
maupun konsumsi air bersih masyarakat. Berkaca dari dampak penebangan
tahun 2001 yang lalu, sebanyak 12 mata air berangsur-angsur berkurang debit
airnya dan kemudian mati. Dikhawatirkan penebangan yang akan datang akan
mengakibatkan mata air yang tersisa juga akan mati.
3. Kawasan Hutan Pangkuan Desa Melung merupakan habitat bagi 4 spesies
dilindungi yang terancam punah, yang diprioritaskan untuk ditingkatkan
populasinya di alam. Kegiatan penebangan tersebut dikhawatirkan akan
bertolakbelakang dengan capaian nasional yang ingin diraih oleh Kementerian
Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Demikian hasil analisa yang telah kami, Pemerintah Desa, lakukan dengan
mendengarkan dan menerima masukan dari berbagai pihak.

More Related Content

Viewers also liked

PERMASALAHAN dan penanggulangi lingkungan hidup
PERMASALAHAN dan penanggulangi lingkungan hidupPERMASALAHAN dan penanggulangi lingkungan hidup
PERMASALAHAN dan penanggulangi lingkungan hidupRian Afdhol
 
Masalah, Dampak dan Solusi Hutan Gundul
Masalah, Dampak dan Solusi Hutan GundulMasalah, Dampak dan Solusi Hutan Gundul
Masalah, Dampak dan Solusi Hutan GundulAlia May
 
Pengumuman Hari Libur
Pengumuman Hari LiburPengumuman Hari Libur
Pengumuman Hari LiburKang Margino
 
Presentasi untuk lokakarya
Presentasi untuk lokakaryaPresentasi untuk lokakarya
Presentasi untuk lokakaryaKang Margino
 
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayatiToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayatiKang Margino
 
APBDes Perubahan Desa Melung Tahun 2014
APBDes Perubahan Desa Melung Tahun 2014APBDes Perubahan Desa Melung Tahun 2014
APBDes Perubahan Desa Melung Tahun 2014Kang Margino
 
Nota kesepakatan rapbdes 2016
Nota kesepakatan rapbdes 2016Nota kesepakatan rapbdes 2016
Nota kesepakatan rapbdes 2016Kang Margino
 
05 berita acara & laporan kepada kepala desa
05 berita acara & laporan kepada kepala desa05 berita acara & laporan kepada kepala desa
05 berita acara & laporan kepada kepala desaAdelfios Andyka Fatra
 
Sk sekdes definitif
Sk sekdes definitif Sk sekdes definitif
Sk sekdes definitif Jusa Erza
 
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)Pemdes Wlahar Wetan
 
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desa
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desaPerbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desa
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desaKang Margino
 

Viewers also liked (19)

PERMASALAHAN dan penanggulangi lingkungan hidup
PERMASALAHAN dan penanggulangi lingkungan hidupPERMASALAHAN dan penanggulangi lingkungan hidup
PERMASALAHAN dan penanggulangi lingkungan hidup
 
Masalah, Dampak dan Solusi Hutan Gundul
Masalah, Dampak dan Solusi Hutan GundulMasalah, Dampak dan Solusi Hutan Gundul
Masalah, Dampak dan Solusi Hutan Gundul
 
Pengumuman Hari Libur
Pengumuman Hari LiburPengumuman Hari Libur
Pengumuman Hari Libur
 
Art pager gunung
Art pager gunungArt pager gunung
Art pager gunung
 
Presentasi untuk lokakarya
Presentasi untuk lokakaryaPresentasi untuk lokakarya
Presentasi untuk lokakarya
 
Apb des pdf
Apb des pdfApb des pdf
Apb des pdf
 
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayatiToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati
 
APBDes Perubahan Desa Melung Tahun 2014
APBDes Perubahan Desa Melung Tahun 2014APBDes Perubahan Desa Melung Tahun 2014
APBDes Perubahan Desa Melung Tahun 2014
 
Nota kesepakatan rapbdes 2016
Nota kesepakatan rapbdes 2016Nota kesepakatan rapbdes 2016
Nota kesepakatan rapbdes 2016
 
B a serah terima pu
B a serah terima puB a serah terima pu
B a serah terima pu
 
05 berita acara & laporan kepada kepala desa
05 berita acara & laporan kepada kepala desa05 berita acara & laporan kepada kepala desa
05 berita acara & laporan kepada kepala desa
 
SOP Desa Melung
SOP Desa MelungSOP Desa Melung
SOP Desa Melung
 
Perdes sotk jadi
Perdes sotk jadiPerdes sotk jadi
Perdes sotk jadi
 
CONTOH SK
CONTOH SKCONTOH SK
CONTOH SK
 
Ppt lokakarya 2 (ipb)
Ppt lokakarya 2 (ipb)Ppt lokakarya 2 (ipb)
Ppt lokakarya 2 (ipb)
 
Sk sekdes definitif
Sk sekdes definitif Sk sekdes definitif
Sk sekdes definitif
 
CONTOH SK KETUA RT
CONTOH SK KETUA RTCONTOH SK KETUA RT
CONTOH SK KETUA RT
 
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)
 
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desa
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desaPerbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desa
Perbup No. 15 tahun 2015 ttg pengelolaan keu desa
 

Similar to Keberatan penebangan pohon

4 bab 2 deskripsi umum ok.
4 bab 2 deskripsi umum ok.4 bab 2 deskripsi umum ok.
4 bab 2 deskripsi umum ok.drestajumena1
 
PPT BAB I - II.pptx
PPT BAB I - II.pptxPPT BAB I - II.pptx
PPT BAB I - II.pptxdenyainur
 
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPeople Power
 
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...DindinWahyudinHidaya1
 
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaTri Cahyono
 
bahan infografis.pptx
bahan infografis.pptxbahan infografis.pptx
bahan infografis.pptxEviFadila
 
Data Sosial: Pembelajaran dari Proses Penyusunan Profil Desa
Data Sosial: Pembelajaran dari Proses Penyusunan Profil DesaData Sosial: Pembelajaran dari Proses Penyusunan Profil Desa
Data Sosial: Pembelajaran dari Proses Penyusunan Profil DesaSiti Chaakimah
 
Ips sumber daya alam
Ips sumber daya alamIps sumber daya alam
Ips sumber daya alamagusantono
 
Hazard assessment kekeringan gunungkidul
Hazard assessment kekeringan gunungkidulHazard assessment kekeringan gunungkidul
Hazard assessment kekeringan gunungkidulIzaina Nurfitriana
 
Ruang hampa-pasca-proklamasi
Ruang hampa-pasca-proklamasiRuang hampa-pasca-proklamasi
Ruang hampa-pasca-proklamasiAksi SETAPAK
 
Kondisi Desa Cikahuripan
Kondisi Desa CikahuripanKondisi Desa Cikahuripan
Kondisi Desa CikahuripanHardi yuan
 
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengDampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengNurma Fauzaniar
 
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studidrestajumena1
 
Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013alokasiair
 

Similar to Keberatan penebangan pohon (20)

4 bab 2 deskripsi umum ok.
4 bab 2 deskripsi umum ok.4 bab 2 deskripsi umum ok.
4 bab 2 deskripsi umum ok.
 
PPT BAB I - II.pptx
PPT BAB I - II.pptxPPT BAB I - II.pptx
PPT BAB I - II.pptx
 
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
 
tugas observasi
tugas observasitugas observasi
tugas observasi
 
Ypb 25 agustus 2016
Ypb 25 agustus 2016Ypb 25 agustus 2016
Ypb 25 agustus 2016
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...
 
Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02
 
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
 
Tugas das brantas fauziyah
Tugas das brantas fauziyahTugas das brantas fauziyah
Tugas das brantas fauziyah
 
bahan infografis.pptx
bahan infografis.pptxbahan infografis.pptx
bahan infografis.pptx
 
Data Sosial: Pembelajaran dari Proses Penyusunan Profil Desa
Data Sosial: Pembelajaran dari Proses Penyusunan Profil DesaData Sosial: Pembelajaran dari Proses Penyusunan Profil Desa
Data Sosial: Pembelajaran dari Proses Penyusunan Profil Desa
 
Ips sumber daya alam
Ips sumber daya alamIps sumber daya alam
Ips sumber daya alam
 
Hazard assessment kekeringan gunungkidul
Hazard assessment kekeringan gunungkidulHazard assessment kekeringan gunungkidul
Hazard assessment kekeringan gunungkidul
 
Ruang hampa-pasca-proklamasi
Ruang hampa-pasca-proklamasiRuang hampa-pasca-proklamasi
Ruang hampa-pasca-proklamasi
 
Kondisi Desa Cikahuripan
Kondisi Desa CikahuripanKondisi Desa Cikahuripan
Kondisi Desa Cikahuripan
 
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengDampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
 
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
3 bab 2 deskripsi umum lokasi studi
 
Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013
 

More from Kang Margino

Lampiran peraturan desa pdf
Lampiran peraturan desa pdfLampiran peraturan desa pdf
Lampiran peraturan desa pdfKang Margino
 
Sk No. 13 tahun 2017
Sk No. 13 tahun 2017Sk No. 13 tahun 2017
Sk No. 13 tahun 2017Kang Margino
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Anggaran Pendapatan dan Belanja DesaAnggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Anggaran Pendapatan dan Belanja DesaKang Margino
 
Perdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdes
Perdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdesPerdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdes
Perdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdesKang Margino
 
Peraturan Kepala Desa Tentang Ruwatan dan Sedekah Bumi
Peraturan Kepala Desa Tentang Ruwatan dan Sedekah BumiPeraturan Kepala Desa Tentang Ruwatan dan Sedekah Bumi
Peraturan Kepala Desa Tentang Ruwatan dan Sedekah BumiKang Margino
 
Permohonan ganti nama buku nikah
Permohonan ganti nama buku nikahPermohonan ganti nama buku nikah
Permohonan ganti nama buku nikahKang Margino
 
Tabel RPJMDes Desa Melung
Tabel RPJMDes Desa MelungTabel RPJMDes Desa Melung
Tabel RPJMDes Desa MelungKang Margino
 
RPJM Desa Melung Tahun 2014-2018
RPJM Desa Melung Tahun 2014-2018RPJM Desa Melung Tahun 2014-2018
RPJM Desa Melung Tahun 2014-2018Kang Margino
 
Lampiran dokumen APBDes
Lampiran dokumen APBDesLampiran dokumen APBDes
Lampiran dokumen APBDesKang Margino
 
Lampiran dokumen apb des 2013
Lampiran dokumen apb des 2013Lampiran dokumen apb des 2013
Lampiran dokumen apb des 2013Kang Margino
 
Memori jabatan 2013
Memori jabatan 2013  Memori jabatan 2013
Memori jabatan 2013 Kang Margino
 
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013Kang Margino
 

More from Kang Margino (14)

Wisata pagubugan
Wisata pagubuganWisata pagubugan
Wisata pagubugan
 
Lampiran peraturan desa pdf
Lampiran peraturan desa pdfLampiran peraturan desa pdf
Lampiran peraturan desa pdf
 
Sk No. 13 tahun 2017
Sk No. 13 tahun 2017Sk No. 13 tahun 2017
Sk No. 13 tahun 2017
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Anggaran Pendapatan dan Belanja DesaAnggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
 
Perdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdes
Perdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdesPerdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdes
Perdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdes
 
APBDes Tahun 2016
APBDes Tahun 2016APBDes Tahun 2016
APBDes Tahun 2016
 
Peraturan Kepala Desa Tentang Ruwatan dan Sedekah Bumi
Peraturan Kepala Desa Tentang Ruwatan dan Sedekah BumiPeraturan Kepala Desa Tentang Ruwatan dan Sedekah Bumi
Peraturan Kepala Desa Tentang Ruwatan dan Sedekah Bumi
 
Permohonan ganti nama buku nikah
Permohonan ganti nama buku nikahPermohonan ganti nama buku nikah
Permohonan ganti nama buku nikah
 
Tabel RPJMDes Desa Melung
Tabel RPJMDes Desa MelungTabel RPJMDes Desa Melung
Tabel RPJMDes Desa Melung
 
RPJM Desa Melung Tahun 2014-2018
RPJM Desa Melung Tahun 2014-2018RPJM Desa Melung Tahun 2014-2018
RPJM Desa Melung Tahun 2014-2018
 
Lampiran dokumen APBDes
Lampiran dokumen APBDesLampiran dokumen APBDes
Lampiran dokumen APBDes
 
Lampiran dokumen apb des 2013
Lampiran dokumen apb des 2013Lampiran dokumen apb des 2013
Lampiran dokumen apb des 2013
 
Memori jabatan 2013
Memori jabatan 2013  Memori jabatan 2013
Memori jabatan 2013
 
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013
Lampiran APBDes Desa Melung tahun 2013
 

Recently uploaded

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdfJurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdfIndri117648
 
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAH
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAHPANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAH
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAHNurul Nuha MS
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdf
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdfRancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdf
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdfg36337777
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptx
PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptxPPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptx
PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptxfradillachorysofa14
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpAanSutrisno
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)RezaWahyuni6
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdfJurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul.1.1.pdf
 
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAH
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAHPANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAH
PANDUAN MENGISI KAD HIJAU KAD RAWATAN SEKOLAH
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdf
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdfRancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdf
Rancangan Pelajaran Tahunan Ekonomi 2&3.pdf
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptx
PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptxPPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptx
PPT IPS KD 3.4 Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia part 2.pptx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptxELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)
Materi Pertemuan 1.pdf (Pengantar Pendidikan Pancasila di Perguruan Tingg)
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptxKOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
 

Keberatan penebangan pohon

  • 1. Lampiran 1. Analisa Dampak Penebangan Hutan Sebagai respon atas surat Asper/BKPH Gunung Slamet Barat, KPH Perhutani Banyumas Timur dengan nomor surat 9/042.3/GSB/BYT/Divre Jateng, tertanggal 2 Januari 2015 tentang Pemberitahuan Rencana Penebangan di Petak 57d, yang ditujukan kepada Muspika Kecamatan Kedung Banteng, berikut di bawah ini hasil kajian yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Melung. Analisa resiko dilakukan dengan berkonsultasi dengan berbagai pihak, antara lain LMDH Pager Gunung, Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat, Kelompok Pemuda, dan LSM yang bergerak dibidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup. 1. Faktor Resiko Bencana Longsor Petak 57d terletak di sebelah utara dan timur lereng Gunung Cendana, yang berada di sebelah utara Desa Melung. Antara petak 57d dengan Desa Melung, terbentang perbukitan curam dengan kemiringan antara 30o hingga 90o . Perbukitan tersebut dari segi kewilayahan terbagi menjadi 2 kategori, yaitu Hutan Produksi Terbatas yang dikelola Perhutani dan Hutan Masyarakat yang dimiliki oleh masyarakat Desa Melung. Kondisi hutan didaerah sekitar rencana lokasi penebangan: a. Hutan Produksi Terbatas Kondisi hutan masih relatif terbuka pasca penebangan tahun 2001. Tanaman damar sebagai tegakan utama belum besar, dengan ketinggian rata-rata 4-5 meter. Pada beberapa sub petak, penanaman damar tidak begitu berhasil, sehingga kondisinya sangat terbuka. Beberapa kali masyarakat atas bantuan pihak luar, melakukan penanaman di lokasi tersebut atas seizin Perhutani. Tujuan penanaman masyarakat adalah untuk menjaga agar lokasi tersebut tidak semakin rusak dan mengakibatkan bencana longsor. Tanaman yang ditanam adalah jenis-jenis lokal (native species) yang memiliki fungsi konservasi air yang sangat baik seperti aren dan pucung. Kondisi tanaman tersebut tidak sepenuhnya berhasil hidup karena berbagai faktor, antara lain serangan babi hutan, terdesak oleh gulma dan juga faktor kekeringan pada saat musim kemarau. Kegiatan perawatan masih dilakukan, namun karena keterbatasan kegiatan, perawatan tersebut tidak dapat menjangkau seluruh area dan seluruh tanaman yang sudah ditanam. Keberhasilan program penanaman juga relatif rendah, di bawah 50%. b. Hutan Masyarakat Hutan milik masyarakat berbatasan langsung dengan Hutan Produksi Terbatas. Kondisi hutan milik masyarakat relatif lebih rapat karena berisi tanaman- tanaman keras yang sudah berumur puluhan tahun seperti cengkeh, kelapa, aren, albasia dan tanaman buah-buahan. Selain itu, rapatnya tanaman di hutan masayrakat karena dikelola secara terus menerus dengan sistem tradisional sehingga tanaman relatif terpelihara dengan baik. Untuk mengidentifikasi potensi bencana longsor, dilakukan analisa berbasis spasial menggunakan software ARCGIS 10, yang meng-overlay antara data slope yang dikeluarkan oleh USGS dengan citra satelit tahun 2012. Dalam analisa spasial tersebut, dimasukkan juga lokasi indikatif rencana tebang Perhutani tahun 2015-2020, sesuai informasi yang diperoleh Pemerintah Desa Melung secara informal. Hasil analisa spasial digambarkan dalam peta sebagai berikut:
  • 2. Warna kuning pada peta menggambarkan daerah dengan potensi rawan longsor, dengan nilai di atas 70% yang tersebar di Desa Melung. Lokasi yang diindikasikan akan direncanakan untuk dilakukan aktifitas penebangan, terletak di lokasi yang teridentifikasi rawan longsor. Selain itu, topografi lokasi rencana penebangan cenderung berupa cekungan yang terdapat banyak sekali sungai-sungai kecil. Ketiadaan pohon di kawasan tersebut, berpotensi menjadikan kawasan tersebut sebagai "cawan air" yang dapat membuat kondisi tanah menjadi gembur dan tercipta semacam waduk lumpur. Kondisi sedemikian sangat membahayakan bagi kawasan di sebelah selatan lokasi yang topografinya sangat curam, sehingga potensi jebol dan mengakibatkan longsoran yang parah. Kondisi serupa ini telah terjadi di Banjarnegara pada tahun 2006 dan 2014 yang lalu. Dari hasil survey lapangan yang dilakukan bersama antara Pemerintah Desa Melung dengan Komunitas Cendana dan Biodiversity Society, ditemukan lokasi yang mengalami longsoran baru-baru ini. Lokasi longsoran tersebut tepat di sebelah timur lereng Gunung Cendana, berbatasan langsung dengan tanaman damar yang ditanam tahun 1955, yang menurut informasi akan direncanakan ditebang juga hingga tahun 2020. Berikut di bawah ini foto longsoran baru yang didokumentasikan pada tanggal 19 Februari 2015 yang lalu: 2. Faktor Resiko Kekeringan dan Krisis Air
  • 3. Petak 57 merupakan kawasan serapan air yang sangat vital bagi Desa Melung, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun kebutuhan pengairan sawah. Terdapat lima saluran irigasi utama yang sangat bergantung pada petak 57, yaitu 1) Wangan Wali, 2) Irigasi Kali Manggis I, 3) Irigasi Kali Manggis II, 4) Irigasi Wangan Aren, dan 5) Irigasi Wangan Gayong. Lokasi saluran irigasi tersebut tergambar pada peta Saluran Irigasi Desa Melung. a. Wangan Wali Untuk kebutuhan pengairan sawah, tak kurang sejak ratusan tahun yang lalu, para sesepuh Desa Melung telah membuat saluran irigasi sepanjang 3,5 kilometer yang bersumber dari hulu Kali Pagu di sebelah utara Gunung Cendana. Saluran tersebut mengalir mengikuti kontur di sebelah timur Cendana menuju area persawahan di Dukuh Melung. Saluran irigasi ini menjadi satu-satunya sumber pengairan untuk perwasahan di Dukuh Melung dan mengairi sekitar 3,2 hektar sawah. Debit air Wangan Wali relatif berkurang jauh sejak penebangan tahun 2001. Kami menyimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara penebangan tersebut dengan turunnya debit air Wangan Wali. Selain itu, terjadi erosi yang cukup parah dan membuat Wangan Wali menjadi dangkal, terutama di sebelah timur lereng Gunung Cendana. Dalam Peta Sebaran Mata Air dan Irigasi Desa Melung, tergambar bahwa Wangan Wali melintasi lokasi yang diindikasikan akan dilakukan penebangan dalam periode 2015-2020. Jika dilakukan penebangan kembali di petak 57, dikhawatirkan debit yang sudah kecil tersebut akan semakin berkurang dan tidak mencukupi untuk mengairi persawahan. Selain itu, potensi erosi juga dapat membuat saluran tersebut terputus. b. Irigasi Kali Manggis I Irigasi Kali Manggis I merupakan saluran air yang bersumber dari Kali Manggis di sebelah barat lereng Gunung Cendana. Irigasi ini dibangun pada tahun 2012 untuk mengairi persawahan seluas 10,7 hektar yang tersebar di Dukuh Depok. c. Irigasi Kali Manggis II Irigasi Kali Manggis II merupakan saluran air yang bersumber dari Kali Manggis di sebelah barat lereng Gunung Cendana. Irigasi ini dibangun pada tahun 2012 untuk mengairi persawahan seluas 2,1 hektar yang tersebar di Dukuh Depok.
  • 4. d. Irigasi Wangan Aren Irigasi Wangan Aren merupakan saluran air yang bersumber dari Kali Manggis di sebelah barat lereng Gunung Cendana. Irigasi ini dibangun pada tahun 2009 untuk mengairi persawahan seluas 1,2 hektar yang tersebar di Dukuh Kaliputra. e. Irigasi Watu Gayong Irigasi Watu Gayong merupakan saluran air yang bersumber dari Kali Manggis di sebelah barat lereng Gunung Cendana. Irigasi ini dibangun pada tahun 2011 untuk mengairi persawahan seluas 9,4 hektar yang tersebar di Dukuh Selarendeng. Selain untuk keperluan irigasi, masyarakat Desa Melung juga sangat bergantung dengan keberadaan mata air yang tersebar di Desa Melung. Dalam peta Sebaran Mata Air dan Irigasi Desa Melung, terdaftar sebanyak 19 mata air yang tersebar di empat perdukuhan. Akan tetapi, sebaran mata air yang paling banyak berada di tiga dukuh yaitu Dukuh Melung, Dukuh Kaliputra dan Dukuh Depok. Ketiga dukuh tersebut berada tepat di bawah lereng Gunung Cendana dan petak 57. Dukuh Selarendeng tidak dijumpai banyak mata air karena terdapat Gunung Butak, sehingga kondisi hidrologinya berbeda dengan ketiga dukuh lainnya. (Sebaran mata air di Desa Melung tergambar pada Peta Sebaran Mata Air Desa Melung) Dari 19 mata air yang ada, saat ini hanya tersisa 7 mata air yang masih hidup dan digunakan oleh masyarakat untuk keperluan konsumsi sehari-hari, sedangkan 12 mata air yang lain mati dalam periode sepuluh tahun terakhir. Penebangan hutan yang dilaksanakan pada tahun 2001 yang lalu, diduga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keberadaan mata air tersebut, mengingat, saat ini yang mata air yang masih hidup lokasinya cenderung semakin dekat dengan kawasan hutan. Keterbatasan stok air di dalam tanah, menyebabkan mata air yang jauh dari hutan tidak lagi dapat mengeluarkan air. Satu mata air yang kauh dari kawasan hutan Gunung Slamet, yaitu Tuk Watu Gayong, terletak di lereng Gunung Butak. Gunung Butak sendiri merupakan kawasan yang secara vegetasi dikelompokkan sebagai hutan masyarakat, di mana kondisi vegetasinya selalu terjaga tetap rimbun, meskipun dikelola secara intensif. Dari peta tersebut dapat digambarkan kondisi mata air terkini di Desa Melung, sebagai berikut: 1. Tuk Buyute, kondisi mati
  • 5. 2. Tuk Gula Geseng, kondisi mati 3. Tuk Dregel, kondisi mati 4. Tuk Tekukan, kondisi mati 5. Tuk Kali Cilik, kondisi hidup 6. Tuk Kali Gombong, kondisi hidup 7. Tuk Mpete, kondisi mati 8. Tuk Capit Urang, kondisi mati 9. Tuk Igir Sapi, kondisi mati 10. Tuk Waton, kondisi hidup 11. Tuk Lubang, kondisi hidup 12. Tuk Goa Kampret, kondisi hidup 13. Tuk Yudi, kondisi mati 14. Tuk Talun, kondisi mati 15. Tuk Clirang, kondisi hidup 16. Tuk Pucung, kondisi hidup 17. Tuk Mpucung, kondisi mati 18. Tuk Watu Gayong, kondisi hidup 19. Tuk Aren, kondisi mati Rencana penebangan di petak 57, dikhawatirkan akan meningkatkan potensi matinya mata air yang tersisa di kawasan Desa Melung dan menyebabkan krisis air konsumsi. Saat ini, jumlah air yang berasal dari ketujuh mata air tersebut sudah tidak mencukupi kebutuhan air masyarakat. Semenjak tahun 2008, untuk kebutuhan konsumsi air di Dukuh Melung, pasokan air konsumsi sudah bergantung kepada suplai air dari Dukuh Kalipagu Desa Ketenger, atas kerjasama antara Pemerintah Desa Melung dengan Pemerintah Desa Ketenger. Jika mata air yang tersisa tidak dijaga dengan baik, dikhawatirkan pemukiman-pemukiman yang selama ini bergantung kepada mata air tersebut akan kesulitan mendapat pasokan air konsumsi. 3. Faktor Habitat Satwaliar Terancam Punah Dilindungi Kawasan Hutan Produksi Terbatas yang masuk dalam Hutan Pangkuan Desa Melung merupakan kawasan hutan yang menjadi habitat satwa terancam punah dan dilindungi oleh PP Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Jenis-jenis satwaliar yang dilindungi yang menggunakan kawasan Pangkuan Hutan Desa Melung antara lain elang jawa (Nisaetus bartelsi), elang hitam (Ictinaetus malayensis), elang ular bido (Spilornis cheela bido), alap-alap sapi (Falco moluccensis), alap-alap capung (Microhierax fringillarius), elang tikus (Elanus caeruleus), owa jawa (Hylobates moloch), rekrekan (Presbytis fredericae), lutung jawa (Trachypitecus auratus), macan tutul jawa (Panthera pardus melas), kucing hutan (Prionailurus bengalensis), kijang (Muntiacus muntjak), trenggiling (Manis javanica), sigung (Midaus javanensis) dan berbagai jenis famili Nectariniidae. Data ini dihimpun oleh Biodiversity Society melalui monitoring keragaman hayati sejak tahun 2002. Di antara jenis dilindungi tersebut, terdapat 4 jenis yang menjadi prioritas nasional yang ditetapkan sebagai bagian dari 25 Spesies Prioritas Nasional yang Harus Ditingkatkan Populasinya di Alam. Keempat jenis tersebut yaitu elang jawa, macan tutul jawa, owa jawa dan rekrekan. Berdasarkan Permenhut Nomor P.58/Menhut-II/2013 tentang Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Elang Jawa tahun 2013-2022, Gunung Slamet diidentifikasi sebagai kawasan penting pelestarian elang jawa. Dokumen tersebut memiliki visi untuk menjamin keberadaan populasi dan habitat elang jawa di
  • 6. alam yang hidup secara harmoni dengan manusia. Tujuan dari diterbitkannya peraturan tersebut adalah : a) sebagai acuan bagi para pihak di tingkat lokal, regional dan nasional untuk menentukan prioritas kegiatan konservasi elang jawa, dan b) menselaraskan tata ruang wilayah dan rancangan program di tingkat lokal, regional dan nasional guna menjamin keberadaan habitat dan populasi elang jawa di alam. Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh Biodiversity Society bersama dengan Pemerintah Desa Melung dari tahun 2011 sampai 2014, berhasil dipetakan penggunaan kawasan oleh elang jawa sebagaimana ditampilkan dalam Peta Habitat Elang Jawa di Desa Melung. Sebagian besar kawasan Desa Melung digunakan elang jawa sebagai daerah jelajah, dengan tujuan utamanya adalah berburu mangsa. Wilayah tersebut meliputi kawasan Hutan Produksi Terbatas, Hutan Lindung dan juga hutan masyarakat. Daerah perbatasan antara Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas diketahui sebagai habitat bersarang elang jawa. Dari hasil penelitian Biodiversity Society, kawasan Desa Melung dinilai merupakan kawasan ideal untuk menunjang kehidupan elang jawa. Dari hasil monitoring populasi pada tahun 2012, ditemukan sebanyak 2 pasang elang jawa dan 1 ekor remaja. Pada tahun 2014, teramati sebanyak 3 pasang elang jawa dan 1 remaja. Keterlibatan masyarakat Desa Melung dalam upaya konservasi elang jawa sendiri sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan melalui kegiatan pelepasliaran elang jawa yang dilakukan pada tahun 2012 yang lalu. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Biodiversity Society, Pemerintah Desa Melung, Suaka Elang, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah dan didukung oleh Indonesia Power. Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein (saat ini menjabat sebagai Bupati Banyumas) melepasliarkan elang jawa tersebut yang beliau beri nama Dokjali (elang jawa dalam bahasa Banyumas). Keberadaan elang jawa tersebut dipantau secara intensif selama 2 minggu pasca pelepasliaran, dan dipantau secara periodik hingga saat ini. Dari hasil monitoring pasca pelepasliaran, Dokjali diketahui berhasil beradaptasi
  • 7. dengan lingkungan baru. Bahkan beberapa kali teramati sedang melakukan gerakan undulating yang merupakan gerakan untuk mempertahankan teritori yang sedang digunakan sebagai daerah bersarang. Selain mejadi habitat penting elang jawa, Gunung Slamet juga diidentifikasi sebagai kawasan penting pelestarian owa jawa dan primata lainnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan sejak tahun 2002 - 2014, batas antara Hutan Produksi Terbatas dengan Hutan Lindung merupakan kawasan yang dihuni oleh 3 jenis primata terancam punah yaitu owa jawa, lutung jawa dan juga rekrekan. Selain itu, terdapat 1 jenis primata yang termasuk dalam kategori Appendix II yaitu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Populasi yang teramati berada di kawasan Pangkuan Hutan Desa Melung berkisar antara 12 - 16 ekor yang terbagi dalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok hidup berdekatan satu sama lain akibat fragmentasi hutan pasca penebangan tahun 2001. Pada tahun 2000, pergerakan kelompok tersebut diketahui hingga Gunung Cendana dan Gunung Bunder, akan tetapi setelah tahun 2001, pergerakan mereka hanya terbatas di Igir Malang. Populasi owa jawa tersebut sulit untuk pindah ke lokasi lain, mengingat karakter owa jawa adalah menyukai wilayah tepi hutan di mana banyak tersedia sumber pakan akibat pengaruh dari melimpahnya sinar matahari. Sangat jarang teramati owa jawa beraktifitas jauh di dalam hutan di kawasan Gunung Slamet. Keterangan gambar: kiri atas: Dokjali, elang jawa yang dilepasliarkan pada tahun 2012 di Desa Melung, kiri bawah: Ir. Achmad Husein melepasliarkan elang jawa pada bulan November 2012 di lereng selatan Gunung Cendana, kanan bawah: Antusiasme masyarakat Desa Melung untuk melepasliarkan elang jawa.
  • 8. Jarak dari habitat owa jawa dengan lokasi yang direncanakan ditebang kurang dari 1 kilometer. Dikhawatirkan aktifitas ini akan mengakibatkan populasi owa jawa tersebut mengalami tekanan, mengingat owa jawa merupakan satwa yang sangat sensitif dan rentan terhadap perubahan. Selain itu, dengan kemampuan reproduksi yang rendah (rata-rata 1 ekor setiap 3-4 tahun), dikhawatirkan populasi yang terdapat di kawasan hutan di sekitar Desa Melung tidak dapat bertahan. Berdasarkan informasi keberadaan satwaliar di kawasan Desa Melung yang berhasil dihimpun, rencana penebangan tersebut dikhawatirkan akan bertolakbelakang dengan target yang ingin diraih Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dalam bidang konservasi satwaliar, terutama satwa terancam punah. Di sisi lain, inisiatif monitoring yang sudah secara kontinyu dilakukan bersama antara Pemerintah Desa Melung dengan Biodiversity Society, telah mendapat perhatian dari Kementerian Kehutanan dengan dijadikannya kawasan Hutan Pangkuan Desa Melung sebagai Permanent Monitoring Site untuk elang jawa, owa jawa dan juga rekrekan melalui kegiatan monitoring tahunan yang dilakukan bersama antara BKSDA Jawa Tengah, Pemerintah Desa Melung dan Biodiversity Society. Pengakuan lain dari Pemerintah Indonesia terhadap inisiatif Masyarakat Desa Melung dalam upaya konservasi satwaliar berbasis masyarakat salah satunya adalah dicantumkannya kegiatan di Desa Melung dalam memonitor populasi elang jawa di dalam buku Status Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia, yang telah dilaunching oleh Menteri Lingkungan Hidup pada tahun 2014 yang lalu. Selain kegiatan monitoring populasi satwaliar terancam punah, Pemerintah Desa Melung juga berinisiatif untuk meredam aktifitas perburuan baik di kawasan desa maupun di kawasan hutan. Merebaknya hobi senapan angin, telah meresahkan masyarakat karena hampir setiap hari dijumpai para penghobi senapan angin menembak semua jenis satwa yang ditemui. Hal ini jika dibiarkan akan berdampak pada rusaknya kawasan hutan di sekitar Desa Melung. Oleh karena itu pada tahun 2014 yang lalu, Pemerintah Desa bersama-sama dengan BKSDA Jawa Tengah, Mandor Perhutani, Babinkamtibmas serta Biodiversity Society memasang papan larangan perburuan di bebeberapa titik strategis di Desa Melung. Selain memasang papan larangan, Pemerintah Desa juga mengajak masyarakat secara aktif menegur pendatang yang membawa senapan angin
  • 9. untuk tidak melakukan perburuan di sekitar Desa Melung. Cara ini cukup efektif dengan menurunnya jumlah orang yang mendatangi Desa Melung maupun kawasan Pangkuan Hutan Desa Melung untuk tujuan berburu. Dari beberapa analisa di atas, kami atas nama Masyarakat Desa Melung menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penebangan di petak 57d dan juga rencana penebangan selanjutnya di petak 57 sangat beresiko menyebabkan longsor dan membahayakan keselamatan masyarakat Desa Melung yang notabene tinggal tepat di bawah lokasi penebangan. 2. Penebangan di petak 57d dan juga rencana penebangan selanjutnya di petak 57 beresiko menyebabkan kurangnya pasokan air baik untuk kepentingan irigasi maupun konsumsi air bersih masyarakat. Berkaca dari dampak penebangan tahun 2001 yang lalu, sebanyak 12 mata air berangsur-angsur berkurang debit airnya dan kemudian mati. Dikhawatirkan penebangan yang akan datang akan mengakibatkan mata air yang tersisa juga akan mati. 3. Kawasan Hutan Pangkuan Desa Melung merupakan habitat bagi 4 spesies dilindungi yang terancam punah, yang diprioritaskan untuk ditingkatkan populasinya di alam. Kegiatan penebangan tersebut dikhawatirkan akan bertolakbelakang dengan capaian nasional yang ingin diraih oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Demikian hasil analisa yang telah kami, Pemerintah Desa, lakukan dengan mendengarkan dan menerima masukan dari berbagai pihak.