1. Teori Belajar Polya
Polya sangat mendukung terhadap pembelajaran menggunakan pemecahan masalah. Menurut
Polya, dibedakan antara 1) masalah ”menemukan”, dan 2) masalah ”membuktikan”
a. Pengetian masalah.
Suatu situasi adalah masalah bagi seseorang, jika ia sadar akan situasi itu, tahu bahwa hal itu
membutuhkan suatu tindakan, ia mau dan perlu bertindak dan melakukan tindakan dan situasi tu
tidak segera dapat dislesaikan dengan aturan/ cara tertentu. Jadi tidak setiap situasi atau soal/
persoalan merupakan masalah. Masalah adalah persoalan yang khusus. Suatu persoalan dikatakan
masalah, jika memenuhi kriteria sebagai berikut.
1.Tidak dimilikinya aturan/cara yang segera dapat digunakan untuk menyelesaikannya, artinya
tidak dapat dikerjakan dengan prosedur rutin
2.Tingkat kesulitannya sesuai dengan struktur kognitif
3.Ada kesadaran untuk bertindak menyelesaikan
b. Langkah-langkah pemecahan masalah.
Langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya, sebagai berikut.
1. Memahami masalah.
2. Merencanakan penyelesaian,
3. Menyelesaikan masalah,
4. Melakukan pengecekan
Ada 5(lima) langkah umum dalam model pemecahan masalah, yaitu:
1. Menyajikan masalah dalam bentuk umum,
2. Menetapkan masalah dalam bentuk yang lebih operasional,
3. Merumuskan kemungkinan hipotesis dan prosedurnya,
4. Menguji hipotesis dan prosedur menuju suatu penyelesaian masalah.
5. Menganalisis dan menguji penyelesaian pemecahan masalah.
http://defantri.blogspot.com/2009/05/pembelajaran-matematika-di-sekolah.html
Pemecahan Masalah Matematika (Problem Solving in Mathematica)
Masalah adalah sebuah kata yang sering terdengan oleh kita.Namun sesuatu menjadi masalah
tergantung bagaimana seseorang mendapatkan masalah tersebut sesuai kemampuannya.Terkadang
dalam pendidikan matematika SD ada masalah bagi kelas rendah namun bukan masalah bagi kelas
tinggi.Masalah merupakan suatu konflik,hambatan bagi siswa dalam menyelesaikan tugas
belajaraannya di kelas.Namun masalah harus diselesaikan agar proses berpikir siswa terus
berkembang.Semakin banyak siswa dapat menyelesaikan setiap permasalahan matematika,maka
siswa akan kaya akan variasi dalam menyelesaikan soal-soal matematika dalam bentuk apapun
Bentuk soal matematika dalam SD berbentuk rutin atau pun tidak rutin.Contoh 3x3=9 merupakan
soal rutin bagi siswa SD kelas 2 karena siswa tidak berpikir tinggi dalam menyelesaikan soal
tersebut.Jika kelas 2 diberikan soal 33x33=....mungkin menjadi suatu masalah bagi siswa SD,inilah
suatu bentuk soal yang tidak rutin.Sehingga kita bisa memberikan pemisahan bahwa soal yang tidak
rutin merupakan masalah bagi siswa.
Jenis masalah dalam pembelajaran SD ada 4 yaitu:
1. Masalah Translasi adalah masalah yang berhubungan aktivitas sehari-hari siswa.contoh: Ade
membeli permen Sugus 12 buah.Bagaimana cara Ade membagikan kepada 24 orang temannya agar
semua kebagian dengan adil?
2. Masalah Aplikasi adalah masalah yang menerapkan suatu konsep,rumus matematika dalam
sebuah soal-soal matematika.Contoh suatu kolam berbentuk persegipanjang yang berukuran
panjang 20 meter dan lebar 10 meter.Berapa luas kolam tersebut?
3. Masalah Proses/Pola adalah masalah yang memiliki pola, keteraturan dalam
2. penyelesainnya.Contoh: 2 4 6 8 ... Berapa angka berikutnya?
4.Masalah Teka-teki adalah masalah yang sifat menerka atau dapat berupa permainan namun tetap
mengacu pada konsep dalam matematika.contoh:Aku adalah anggota bilangan Asli,aku adalah
bilangan perkasa,jika kelipatannku dijumlahkan angka-angkanya hasilnya adalah aku,siapakah aku?
Pemecahan masalah memerlukan strategi dalam menyelesaikannya.Kebenaran,ketepatan,keuletan
dan kecepatan adalah suatu hal yang diperlukan dalam penyelesaian masalah.Keterampilan siswa
dalam menyusun suatu strategi adalah suatu kemampuan yang harus dilihat oleh guru.Jawaban
benar bukan standar ukur mutlak,namun proses yang lebih penting darimana siswa dapat
mendapatkan jawaban tersebut.Variasi strategi yang diharapkan muncul dalam pembelajaran siswa
SD.
http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=6311.0%3Bwap2
Jenis Masalah
•Masalah rutin, biasanya mencakup aplikasi suatu prosedur matematika yang sama atau mirip
dengan hal yang baru dipelajari.
•Masalah tidak rutin, untuk sampai pada prosedur yang benar diperlukan pemikiran yang lebih
mendalam.
Contoh: Sepuluh mata uang logam seratus rupiah diletakan di atas meja. Anda diijinkan untuk
mengambil satu atau dua buah mata uang tersebut setiap satu kali pengambilan.
Dengan berapa cara Anda dapat mengambil semua uang tersebut?
Sementara itu, Shadiq (2004) mengklasifikasikan dua macam masalah, yaitu sola cerita (Textbook
word problem) dan masalah proses (Process problem). Disamping itu, dilihat dari
http://jerobudy.blogspot.com/2008/12/pemecahan-masalah-problem-solving_10.html