Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menekankan pada empat konsep utama: (1) pembelajaran observasional, (2) regulasi diri, (3) efikasi diri, dan (4) pengaruh timbal balik antara individu, perilaku, dan lingkungan. Teori ini menjelaskan bagaimana individu dapat belajar melalui pengamatan dan modelan tanpa harus melakukan pengujian langsung.
2. Albert Bandura sangat terkenal dengan teori
pembelajaran sosial (Sosial Learning Theory),
salah satu konsep dalam aliran behaviorisme
yang menekankan pada komponen kognitif dari
fikiran, pemahaman dan evaluasi. Ia seorang
psikologi yang terkenal dengan teori belajar
sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri.
Eksperimennya yang sangat terkenal adalah
eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan
kanak-kanak meniru seperti perilaku agresif
dari orang dewasa disekitarnya
3. Biografi Albert Bandura
• Lahir pada 4 Desember 1925 di Mundare, Northern Alberta, Canada.
• Terima ijazah pertama dalam psikologi di University of Columbia pada
tahun 1949.
• Dapat Ph.D (gelar doctor) dalam psikologi klinikal pada 1952.
• Menerima anugerah American Psychological Association untuk
Distinguished scientific contribution pada tahun 1980.
4. Teori pembelajaran sosial
Teori permodelan
Bandura
Proses pembelajaran melalui pemerhatian tingkah laku
model sebagai permodelan (modelling)
Tingkah laku kanak-kanak adalah dipelajari melalui
peniruan /pemodelan orang diperhatikan sebagai model
Contoh: Pelajar memerhati apa yang disampaikan oleh
guru ; guru merupakan role model belajar
8. 1. Observational learning (pembelajaran dari hasil pengamatan/modelling)
2. Self regulation (regulasi diri)
3. Self efficacy diri (efikasi diri)
4. Self determinism (determinasi diri)
5. Vicarious reinforcement
B
A
N
D
U
R
A
Teori pembelajaran social
menekankan pada :
9. Observational Learning (pembelajaran dari
hasil pengamatan atau modeling)
Berdasarkan teori pembelajaran sosial, pengaruh
peniruan menghasilkan pembelajaran melalui
fungsi informatif. Selama mengamati, pengamat
umumnya mendapatkan representasi simbolis
dari aktivitas-aktivitas model yang melayani
sebagai pemandu untuk penampilan yang tepat.
Self-regulation (regulasi diri)
Pengaturan diri – mengontrol tingkah
laku kita sendiri – dalam kata lain
“pekerja keras” pada kepribadian
manusia. Manusia belajar suatu standar
performa (performance standards),
yang menjadi dasar evaluasi diri.
10. a. Interdependence of personal and
environmental influence
(ketergantungan antara pribadi dan
lingkungan)
Reciprocal Determinism (Faktor-faktor Hubungan Timbal Balik)
Dari perspektif pembelajaran sosial, fungsi psikologi adalah lanjutan interaksi timbal balik antara
kepribadian,tingkah laku, dan lingungan sebagai pengatur.
Self-efficacy (Efikasi diri)
Efikasi diri merupakan persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam
situasi tertentu. Efikasi diri juga merupakan perasaan optimis mengenai diri kita yang
berkemampuan dan efektif. Secara singkat, efikasi diri adalah sejauh mana kita mampu mencapai
sesuatu. Efikasi diri tumbuh dari keberhasilan-keberhasilan yang pernah dilakukan.
11. b. Reciprocal influence and the
exercise of self-direction
Diskusi proses sebab akibat melahirkan
masalah pokok determinisme dan
kebebasan individu. Dalam kerangka
pembelajaran sosial, kebebasan
didefinisikan sebagai hubungan dari
sejumlah pilihan yang tersedia pada
manusia dan penggunaan yang tepat
baginya. Dari perilaku alternatif dan hak
istimewa yang dimiliki seseorang, yang
terbesar adalah kebebasannya beraksi.
c. Reciprocal influence and the limits of
social control (pengaruh timbal balik dan
terbatasnya kontrol sosial)
12. Vicarious reinforcement menandai ketika pengamat meningkatkan
perilaku terhadap sesuatu yang pernah ia lihat dari orang lain. Akibat
positif pengamatan paling utama mungkin untuk membantu
pengembangan adopsi perilaku yang mana memiliki aspek yang
kurang baik dan oleh karena itu membutuhkan dorongan jika mereka
ingin melakukannya. Ketika orang lain mengajak untuk berpartisipasi
pada aktivitas yang menyenangkan, biasanya terhalang oleh larangan
sosial.
14. (Onong,1993-2003 : 282)
Tumpuan menjurus kepada
satu model/ tingkah laku
Contoh:
Meniru kemahiran pemain
Dato’ Lee Chong Wei
Subjek yang memperhatikan
harus merekam peristiwa itu
dalam sistem ingatannya
15. Proses 3:
Reproduksi
Pada langkah ketiga, motor reproduction process, hasil ingatan
tadi akan meningkat menjadi bentuk perilaku. kemampuan
kognitif dan kemampuan motoric pada langkah ini berperan
penting. Reproduksi yang saksama biasanya merupakan
produk “trial and error” dimana umpan balik turut
mempengaruhi
Proses 4:
Peneguhan dan
motivasi
(Onong,1993-2003 : 283)
17. Kesimpulan
Teori pembelajaran ini dikembangkan
untuk menjelaskan bagaimana seseorang
mengalami pembelajaran
Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa
tingkah laku lingkungan dan kejadian – kejadian
internal pada pembelajaran yang
mempengaruhi persepsi dan aksi adalah
merupakan hubungan yang saling berpengaruh.
Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada
perlunya conditioning (pembiasaan merespon) dan
imitation (peniruan). Selain itu pendekatan belajar sosial
menekankan pentingnya penelitian empiris dalam
mempelajari perkembangan anak-anak. Penelitian ini
berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan
anak, faktor sosial dan kognitif.
18. Nama : Antar Venus
TTL : Serang-Banten,2 Juni 1968
Beliau adalah Pakar Komunikasi yang
yang terobsesi membumikan ilmu
komunikasi. Sebagai pengampu mata
kuliah teori-teori Komunikasi di
Universitas Padjadjaran, Dosen ini
menyebarkan motto Learning
communication theories in practical
way’.
19. Biografi Penulis
Nama : Liani Aulia
TTL : Bandung, 28 Agustus 1994
Saat ini, penulis tengah menempuh
program sarjana Fakultas Komunikasi
di Universitas Padjadjaran
Setelah mempelajari teori ini, penulis
merasa bahwa proses pembelajaran
melalui peniruan/permodelan bisa
memberikan dampak positif maupun
negative tergantung dari apa yg
dipermodelkan