SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
HIDROPONIK
Definisi :
Hidroponik adalah teknologi untuk menumbuhkan tanaman dalam larutan nutrisi yang mengandung semua
unsur hara yang dibutuhkan tanaman, dengan atau tanpa menggunakan media yang inert seperti: kerikil,
vermiculite, rockwool, peat moss, serbuk gergaji, cocopeat, dan lain-lain sebagai penyangga tanaman.
Istilah hidroponik pertama kali dikemukakan oleh Dr. William F. Gericke dari University of California pada
awal tahun 1929, yang sukses menumbuhkan tomat setinggi 7,5 meter dengan larutan nutrisi. Beliau
menyebutnya dengan hidroponik. Hidroponik yang berasal dari bahasa Latin yang berarti Hydros (air) dan
Ponos (kerja).
Perkembangan :
Dalam rentang waktu tahun 1960-1970an, farm/perkebunan hidroponik komersial mulai dikembangkan di
Abu Dhabi, Arizona, Belgia, California, Denmark, Jerman, Belanda, Iran, Italy, Jepang, Rusia, dan beberapa
negara lain. Tahun 1980 system komputerisasi dan otomatisasi farm mulai berkembang.
Sedangkan hidroponik skala rumah tangga dan kit-hidroponik baru populer di tahun 1990an.
Pengelompokan:
Hidroponik berdasarkan irigasinya dibagi dalam dua golongan besar :
1. Sistem Tertutup
Larutan nutrisi didistribusikan ke tanaman dalam suatu rangkaian irigasi tertutup. Sisa nutrisi baik
diolah(misal : sterilisasi) atau tidak diolah, dapat didistribusikan kembali oleh tanaman.
2. Sistem Terbuka
Larutan nutrisi didistribusikan ke tanaman dan sisa nutrisi langsung dibuang, tidak dimanfaatan lagi.
Hidroponik berdasarkan penggunaan media dalam 3 golongan :
a. Tanpa Media / Solution Culture / Liquid Hydroponic
- Sistem tertutup :
a. Nutrient Film Technique (NFT)
b. Deep Flow Technique (DFT)
- Sistem terbuka:
a. Root Dipping technique
b. Floating technique / Rakit Apung
c. Capilaty action technique
b. Menggunakan Media / Solid Media Culture / Aggregate System (bisa sistem terbuka atau tertutup)
- Hanging bag echnique
- Grow bag technique
- Trench or trough technique / bedengan
- Pot technique / Polybag
c. Aeroponics
- Root Mist technique
- Fog Feed technique
Nutrient Film Technique (NFT):
NFT adalah salah satu sistem hidroponik, dimana akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi. Nutrisi
dialirkan dengan ketebalan sekitar 3-5mm saja. Sistem NFT pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Allen
Cooper.
Beberapa keunggulan NFT adalah :
- Kadar oksigen terlarut (DO) yang tinggi akibat aliran air yang mengalir tipis menimbulkan riak
air. Akibatnya tanaman lebih cepat tumbuh.
- Pemakaian nutrisi relatif sedikit dibandingkan sistem lain.
- Space/jarak antar guli dapat disesuaikan dengan mudah
Jalur air pada sistem NFT dapat dibuat menggunakan talang air yang dimodifikasi, plastik yang kedua
sisinya dijepit membentuk segi tiga, ataupun gully khusus yang beredar di pasaran.
Deep Flow Technique (DFT):
DFT adalah salah satu sistem hidroponik, dimana akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi. Perbedaan
dengan NFT, pada DFT ketebalan nutrisi 2-3cm. Umumnya jalur nutrisi/gully dibuat dari pipa PVC minimal
2.5”.
Gully dapat dibuat bertingkat ataupun model zig-zag untuk menghemat tempat. Perlu diperhatikan jarak,
ketinggian gully serta arah matahari supaya tidak menghalangi tanaman dibawahnya mendapatkan sinar
matahari.
Root Dipping Technique:
Dalam teknik ini, tanaman tumbuh dalam pot dengan sedikit media tanam sebagai penyangga. Sebagian pot
2-3cm tergenang dalam larutan nutrisi, sedangkan bagian atas dibiarkan tergantung. Sehingga akar
mendapatkan nutrisi dan oksigen. System ini dapat dibuat dengan mudah memanfaatkan barang-barang di
sekitar kita tanpa memerlukan listrik. Misalnya : bekas botol, box sterofoam, bak, ember, dan lain-lain.
Floating Technique:
Teknik ini hampir sama dengan dipping technique. Hanya biasanya menggunakan box atau kolam yang
cukup luas, serta ditambah dengan aerasi dari pompa udara.
Capillary Action Technique:
Teknik yang memanfaatkan kapilaritas air. Isi pot dengan media tanam yang inert(misal: sekam bakar,
cocopeat, pasir, dll), buat lubang dibawah pot supaya air dapat “naik” ke atas dan mencapai akar. Dalam
prakteknya sering juga media diganti dengan bantuan kain flanel yang sering kita sebut Wick System.
Perlu diperhatikan agar media bersifat porous sehingga tersedia cukup oksigen untuk akar.
Hanging Bag Technique
Teknik ini menggunakan kantong plastikkUV dengan ukuran sekitar 1 meter, warna putih (bagian dalam
berwarna hitam), diisi dengan media tanam (misal : cocopeat, arang sekam). Kedua ujungnya diikat dan
digantung. Nutrisi mengalir dari bagian atas ke bawah. Teknik ini disebut juga “VERTI-GROW”.
Banyak alternatif pengganti kantong UV,. Misalnya dengan botol ditumpuk, paralon, planter bag, dll
Grow Bag Technique
Teknik ini mirip dengan Hanging Bag Technique. Bedanya kantong diletakkan secara horisontal. Pastikan
aliran nutrisi terjaga dan grow bag tidak tergenang, sehingga supply oksigen tetap terjaga.
Trench or Trough Technique
Termasuk dalam open system. Tanaman dipelihara pada bedengan. Tinggi / kedalaman bedengan bervariasi
tergantung jenis tanaman, umumnya sekitar 30cm.
Pot Technique
Lebih populer disebut fertigasi (Fertilizer and Irigasi). Menggunakan pot / polybag sebagai wadah media.
Nutrisi didistribusikan melalui rangkaian pipa dan selang. Umumnya digunakan untuk tanaman sayuran
buah seperti cabe, tomat, paprika, melon, dan lain-lain.
Aeroponic Technique
Aeroponik adalah metode hidroponik dimana tanaman diletakkan/digantung di atas box tertutup. Akar
tanaman dibiarkan menggantung di udara. Penyiraman dilakukan dengan cara menyemprotkan nutrisi dalam
bentuk percikan air / kabut setiap 2-3 menit sekali. Semakin kecil partikel air yang dihasilkan semakin baik,
karena oksigen yang terlarut semakin banyak. Metode ini membutuhkan peralatan yang baik dan tangguh,
nozzle sprayer dijaga jangan sampai tersumbat. Akar dijaga jangan sampai kering yang mengakibatkan
tanaman layu dan mati.
MENYEMAI BENIH
Menyemai benih dapat menggunakan berbagai media.
Misalnya Arang Sekam, Cocopeat, Rockwool, Perlite, Vermiculite, Zeolite, dan lain-lain.
Langkah-Langkah :
1. Siapkan tray, isi dengan media, semprot dengan air biasa / nutrisi dengan EC 0,5-1 (250-500ppm).
2. Buat lubang di tengah, masukkan benih, semprot kembali dengan air/nutrisi. Lubang tidak perlu
ditutup.
3. Jaga agar media tetap lembab, semprot air bila perlu. Atau rendam tray dengan 1 cm air.
4. Setelah biji mulai pecah(sprout) segera kenalkan dengan matahari pagi sampai siang.
5. Setelah tanaman mengeluarkan 3-4 daun : pindahkan ke tempat yang lebih besar, naikkan EC nutrisi,
berikan sinar full pagi sampai sore.
6. Perkiraan tanaman dari semai sampai pindah tanam adalah sebagai berikut :
- Tomat : 3-4 minggu (2-3 daun sejati)
- Kubis : 4-5 minggu (3-4 daun sejati)
- Timun : 3 minggu (3-4 daun sejati)
- Selada : 2-3 minggu
- Bell Pepper : 4-5 minggu
Tips & Trik :
1. Pilih benih yang berkwalitas dan tidak kadarluarsa.
2. Media harus steril dari jamur atau hama, tambahkan fungisida/insektisida bila perlu.
3. Campurkan arang sekam dengan cocopeat, arang sekam kurang bagus dalam menahan air.
4. Kuncinya adalah jaga SUHU & KELEMBABAN media
Persentase Perkecambahan Benih pada Berbagai Temperatur
Angka dalam ( ) = jumlah hari saat bibit sprout. Angka warna MERAH = jumlah hari paling optimal.
Tanaman 32ºF 41ºF 50ºF 59ºF 68ºF 77ºF 86ºF 95ºF 104ºF
Asparagus 0 0 61(53) 80(24) 88(15) 95(10) 79(12) 37(19) 0
Beans, lima 0 0 1 52(31) 82(18) 90(7) 88(7) 2 0
Beans, snap 0 0 1 97(16) 90(11) 97(8) 47(6) 39(6) 0
Beets 0 53(42) 72(17) 88(10) 90(6) 97(5) 89(5) 35(5) 0
Cabbage 0 27 78(15) 93(9) 0(6) 99(5) 0(4) 0 0
Carrots 0 48(51) 93(17) 95(10) 96(7) 96(6) 95(6) 74(9) 0
Cauliflower 0 0 58(20) 60(10) 0(6) 63(5) 45(5) 0 0
Celery 0 72(41) 70(16) 40(12) 97(7) 65 0 0 0
Cucumber 0 0 0 95(13) 99(6) 99(4) 99(3) 99(3) 49
Eggplant 0 0 0 0 21(13) 53(8) 60(5) 0 0
Lettuce 98(49) 98(15) 98(7) 99(4) 99(3) 99(2) 12(3) 0 0
Muskmelon 0 0 0 0 38(8) 94(4) 90(3) 0 0
Okra 0 0 0 74(27) 89(17) 92(13) 88(7) 85(6) 35(7)
Onions 90(136) 98(31) 98(13) 98(7) 99(5) 97(4) 91(4) 73(13) 2
Parsley 0 0 63(29) 0(17) 69(14) 64(13) 50(12) 0 0
Parsnips 82(172) 87(57) 79(27) 85(19) 89(14) 77(15) 51(32) 1 0
Peas 0 89(36) 94(14) 93(9) 93(8) 94(6) 86(6) 0 0
Peppers 0 0 1 70(25) 96(13) 98(8) 95(8) 70(9) 0
Radish 0 42(29) 76(11) 97(6) 95(4) 97(4) 95(3) 0 0
Spinach 83(63) 96(23) 91(12) 82(7) 52(6) 28(5) 32(6) 0 0
Sweet Corn 0 0 47(22) 97(12) 97(7) 98(4) 91(4) 88(3) 10
Tomatoes 0 0 82(43) 98(14) 98(8) 97(6) 83(6) 46(9) 0
Turnips 1 14 79(5) 98(3) 99(2) 100(1) 99(1) 99(1) 88(3)
Watermelon 0 0 0 17 94(12) 90(5) 92(4) 96(3) 0
PEMUPUKAN
Nutrisi Hidroponik
Nutrisi pada pupuk hidroponik terdiri dari :
1. Unsur Hara Makro : Carbon (C) ,Hidrogen(H), Oksigen(O),Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium /
Potassium (K), Calcium (C), Magnesium (Mg), Sulfur (S)
2. Unsur Hara Mikro : Ferrum(Fe), Manganium(Mn), Cuprum (Cu), Zincum (Zn), Boron (B),
Molybdenum (Mo).
Unsur hara C, H, dan O tersedia dari udara. Unsur hara makro dan mikro lain didapat dari pemupukan.
Mengapa AB-Mix?
1. Pupuk hidroponik harus mengandung semua unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman.
2. Bahan-bahan harus larut sempurna dalam air.
3. Pekatan A dan B dibuat untuk mempermudah dalam pengaplikasian. Takaran disesuaikan dengan
kapasitas tandon air.
4. Pekatan A dan pekatan B HARUS dipisah karena ada beberapa unsur hara yang akan mengendap
bila bersatu dalam kondisi pekat (misalnya Ca dan P, Ca dan S)
5. Jika pekatan A atau B mengendap / tidak larut sempurna, tambahkan air menjadi 2 kali lipat.
Bahan-bahan AB-MIX:
1. Pekatan A terdiri dari : Calcium Nitrat (Ca(NO3)2), Potassium Nitrat (KNO3), Fe-EDTA.
2. Pekatan B terdiri dari : Magnesium Sulfat (MgSO4), Mono Kalium Phosphat (KH2PO4), Potassium
Sulfat (K2SO4), Amonium Sulfat ((NH4)2SO4), unsur-unsur Micro.
3. Mono Kalium Phosphat /MKP berperan sebagai buffer, supaya pH tidak terlalu banyak berubah (pH
swing).
4. Penambahan Amonium Sulfat / (NH4)2SO4 membuat pH cenderung asam, dan tanaman meraksasa.
5. Unsur-unsur micro diperlukan dalam jumlah sedikit. Pupuk untuk pertanian konvensional (misal:
NPK Mutiara) sering tidak menyertakan unsur micro di dalamnya.
6. Tidak semua bahan dijual bebas. Potassium Nitrat, Amonium Sulfat(ZA), dan unsur-unsur mikro
agak susah didapat di pasaran.
pH
1. pH nutrisi hidroponik yang baik berada pada range 5.5-6.5
2. Pada range tersebut ketersediaan unsur hara berada pada kondisi optimal
3. Jika pH terlalu asam atau terlalu basa, ada unsur yang mulai mengendap/teroksidasi/tidak dapat
diserap oleh tanaman. Tanaman akan menunjukkan gejala defisiensi. Misalnya daun menjadi
kuning.
4. Jika tampak endapan seperti kapur pada tandon, biasanya pH terlalu basa.
Tambahkan HNO3 (asam nitrat) / H3PO4 (asam phosphat) / H2SO4 (asam sulfat)
5. Jika pH terlalu asam tambahkan KOH (potassium hidrokida)
6. Semua bahan untuk menaikkan atau menurunkan pH SANGAT BERBAHAYA, sehingga harus
diencerkan minimal 30% supaya lebih aman. Gunakan dengan hati-hati.
7. Pada pH berlaku skala logaritma. Artinya pH 6 = 10 kali lebih masam dibandingkan pH 7
8. Fluktuasi pH yang terlalu besar dan sering terjadi dapat membuat tanaman stress.
EC
1. Satuan EC adalah mS/cm
2. TDS yang umum beredar (Hanna, HM-Digital, non merek dari china) biasanya memiliki konversi
EC 1 = 500ppm.
EC 1 = 500ppm (diukur dengan TDS meter keluaran Amerika)
EC 1 = 640ppm (diukur dengan TDS meter keluaran Australia)
EC 1 = 700ppm (diukur dengan TDS meter keluaran Eropa)
3. EC terlalu kecil = tanaman lambat tumbuh; penampilan, bobot, rasa serta aroma kurang.
EC terlalu besar = tanaman keracunan, tepi daun terlihat kering / menghitam (tip burn), daun rontok
4. Perkiraan ambang batas gejala keracunan pada berbagai jenis tanaman :
EC 3.0 : bayam, pakchoy, caysim, lettuce, ketimun, melon, semangka
EC 3,5 : kangkung, kailan
EC 5.0 : tomat, paprika, terong, cabai, terung-terungan
TABEL pH dan EC
Plant PH EC Plant PH EC
Artichoke 6.5-7.5 0.8-1.8 Marrow 6.0 1.8-2.4
Asparagus 6.0-6.8 1.4-1.8 Melon 5.5-6.0 2.0-2.5
Basil 5.5-6.5 1.0-1.6 Okra 6.5 2.0-2.4
Bean (Common) 6.0 2.0-4.0 Onions 6.0-6.7 1.4-1.8
Beetroot 6.0-6.5 0.8-5.0 Pak-choi 7.0 1.5-2.0
Blueberry 4.0 -5.0 1.8-2.0 Parsley 5.5-6.0 0.8-1.8
Broad Bean 6.0-6.5 1.8-2.2 Parsnip 6.0 1.4-1.8
Broccoli 6.0-6.8 2.8-3.5 Pea 6.0-7.0 0.8-1.8
Brussell Sprout 6.5 2.5-3.0 Pepino 6.0-6.5 2.0-5.0
Cabbage 6.5-7.0 2.5-3.0 Potato 5.0-6.0 2.0-2.5
Capsicum 6.0-6.5 1.8-2.2 Pumpkin 5.5-7.5 1.8-2.4
Carrots 6.3 1.6-2.0 Radish 6.0-7.0 1.6-2.2
Cauliflower 6.5-7.0 0.5-2.0 Spinach 60-7.0 1.8-2.3
Celery 6.5 1.8-2.4 Silverbeet 6.0-7.0 1.8-2.3
Chives 6.0-6.5 1.8-2.2 Strawberries 6.0 1.8-2.2
Cucumber 5.5 1.7-2.5 Sweet Corn 6.0 1.6-2.4
Eggplant 6.0 2.5-3.5 Sweet Potato 5.5-6.0 2.0-2.5
Endive 5.5 2.0-2.4 Taro 5.0-5.5 2.5-3.0
Fodder 6.0 1.8-2.0 Thyme 5.5-7.0 0.8-1.6
Garlic 6.0 1.4-1.8 Tomato 6.0-6.5 2.0-5.0
Leek 6.5-7.0 1.4-1.8 Turnip 6.0-6.5 1.8-2.4
Lemon Balm 5.5-6.5 1.0-1.6 Watermelon 5.8 1.5-2.4
Lettuce 6.0-7.0 0.8-1.2 Zucchini 6.0 1.8-2.4
Marjoram 6.0 1.6-2.0
Beberapa Masalah yang Sering Dijumpai dalam Menanam Secara Hidroponik
1. Akar berwarna coklat dan banyak yang busuk.
Kadar oksigen kurang. Perbaiki supply oksigen dengan menambahkan aerator.
2. Buah tomat pantatnya menghitam dan ada yang pecah.
Tanaman kekurangan unsur Calcium sehingga terkena penyakit Blossom End Rot (BER).
Tambahkan Calcinit/Dolomit/bahan lain yang mengandung Ca.
Buah tomat (terjadi pula pada melon) banyak yang pecah akibat perubahan temperatur yang terlalu
cepat, supply nutrisi tidak stabil(kadang banyak, kadang sedikit), atau tanaman pernah kekeringan.
3. Daun selada menguning.
Supply nutrisi kurang, bisa juga akibat pH yang tidak sesuai sehingga akar tidak dapat menyerap
unsur hara dalam nutrisi. Cek pH nutrisi Anda.
4. Tepi daun menguning, kering atau menghitam
Gejala tip burn. Nutrisi terlalu pekat. Turunkan kadar EC nutrisi.
5. Daun menguning, urat-urat daun sampai kelihatan.
Gejala marmering. Kekurangan unsur Fe dan Mg. Semprot daun dengan MgSO4 dan Fe-EDTA.
Lakukan seminggu 1-2 kali sampai kondisi membaik.
6. Tandon nutrisi terjadi endapan putih seperti kapur.
Kemungkinan pH terlalu tinggi. Cek dengan pH meter, turunkan dengan H2SO4 / H3PO4 / HNO3.
7. Saat semai rockwool / media tanam menjadi hijau permukaannya.
Itu hal yang normal. Nutrisi+sinar matahari = alga.
Selama tidak terlalu banyak dan mengganggu pertumbuhan tanaman biarkan saja.
8. Saya memiliki tanaman yang bagus. Apakah bijinya dapat saya tanam kembali?
Ya dan tidak.
Ya, jika tanaman Anda termasuk jenis heirloom.
Tidak, jika benih tanaman Anda termasuk jenis F1 (hibrida). Kebanyakan bibit yang beredar di
pasaran adalah F1. Jika ditanam kembali hasilnya bisa berbeda dari induknya.
9. Bagaimana mengukur pH dan ppm/EC?
Belilah alat pH mater dan TDS/EC meter. Dua alat ini wajib dimiliki untuk yang serius menekuni
budidaya hidroponik. Alat tersebut perlu dijaga dan disimpan dengan benar. Baca petunjuk
pemakaiannya. Kalibrasi alat terutama pH meter sebaiknya dilakukan berkala, karena sering meleset.

More Related Content

What's hot

Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asliVanyWardani
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanAnggi Setiawan
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Hama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetHama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetfebrianiwijaya7
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaNurma Fauzaniar
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur haraf' yagami
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 

What's hot (20)

Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
Backcross Padi Kelompok 6
Backcross Padi Kelompok 6Backcross Padi Kelompok 6
Backcross Padi Kelompok 6
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanaman
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Hama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetHama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karet
 
Presentasi budidaya jagung manis
Presentasi   budidaya jagung manisPresentasi   budidaya jagung manis
Presentasi budidaya jagung manis
 
ppt insekta
ppt insektappt insekta
ppt insekta
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
 
Standar ber-Hidroponik
Standar ber-HidroponikStandar ber-Hidroponik
Standar ber-Hidroponik
 
Hidroponik untuk pemula
Hidroponik untuk pemulaHidroponik untuk pemula
Hidroponik untuk pemula
 
Mari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yukMari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yuk
 
Hidroponik
HidroponikHidroponik
Hidroponik
 
Budidaya sayuran dengan sistem hidroponik
Budidaya sayuran dengan sistem hidroponikBudidaya sayuran dengan sistem hidroponik
Budidaya sayuran dengan sistem hidroponik
 
Konfigurasi mikrotik-dasar-hotspot-dan-warnet
Konfigurasi mikrotik-dasar-hotspot-dan-warnetKonfigurasi mikrotik-dasar-hotspot-dan-warnet
Konfigurasi mikrotik-dasar-hotspot-dan-warnet
 

Similar to NUTRIEN FILM TEKNIK

HIDROPONIK.pptx
HIDROPONIK.pptxHIDROPONIK.pptx
HIDROPONIK.pptxmigus1
 
KANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docxKANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docxmuhamadajid3
 
Teknologi reproduksi tumbuhan
Teknologi reproduksi tumbuhanTeknologi reproduksi tumbuhan
Teknologi reproduksi tumbuhanIwan Tea
 
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban FarmingHidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban FarmingNahdya Maulina
 
Manfaat hidroponik
Manfaat hidroponikManfaat hidroponik
Manfaat hidroponikShania Ricca
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikJennie Ong
 
hidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkhidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkmartia nurfa
 
Hidroponik Pemula -1
Hidroponik Pemula -1Hidroponik Pemula -1
Hidroponik Pemula -1ratnazr
 
Presentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.pptPresentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.pptDidikNurhadi6
 
Presentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptxPresentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptxWanhardiana
 
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdf
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdfAGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdf
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdfTaufiqRamadhan31
 
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptxWahidahNorhasanah1
 
Tugas Menara Hara Hidroponik
Tugas Menara Hara HidroponikTugas Menara Hara Hidroponik
Tugas Menara Hara Hidroponikivan ara
 

Similar to NUTRIEN FILM TEKNIK (20)

HIDROPONIK.pptx
HIDROPONIK.pptxHIDROPONIK.pptx
HIDROPONIK.pptx
 
Hidroponik ( tugasan )
Hidroponik ( tugasan )Hidroponik ( tugasan )
Hidroponik ( tugasan )
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
KANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docxKANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docx
 
HYDROPONIC 101
HYDROPONIC 101HYDROPONIC 101
HYDROPONIC 101
 
Teknologi reproduksi tumbuhan
Teknologi reproduksi tumbuhanTeknologi reproduksi tumbuhan
Teknologi reproduksi tumbuhan
 
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban FarmingHidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
 
Manfaat hidroponik
Manfaat hidroponikManfaat hidroponik
Manfaat hidroponik
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
 
Ibnu.hidroponik
Ibnu.hidroponikIbnu.hidroponik
Ibnu.hidroponik
 
Kertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasiKertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasi
 
hidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkhidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nk
 
Hidroponik Pemula -1
Hidroponik Pemula -1Hidroponik Pemula -1
Hidroponik Pemula -1
 
Presentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.pptPresentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.ppt
 
Presentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptxPresentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptx
 
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdf
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdfAGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdf
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdf
 
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
 
Tugas Menara Hara Hidroponik
Tugas Menara Hara HidroponikTugas Menara Hara Hidroponik
Tugas Menara Hara Hidroponik
 
Hidroponik - Aplkasi Komputer
Hidroponik - Aplkasi KomputerHidroponik - Aplkasi Komputer
Hidroponik - Aplkasi Komputer
 
Hidroponik
HidroponikHidroponik
Hidroponik
 

More from SMK Muhammadiyah Kramat (11)

Sertifikat Praktik Agama Islam SMK Muh Kramat
Sertifikat Praktik Agama Islam SMK Muh KramatSertifikat Praktik Agama Islam SMK Muh Kramat
Sertifikat Praktik Agama Islam SMK Muh Kramat
 
Materi DA Tool ANimasi.pptx
Materi DA Tool ANimasi.pptxMateri DA Tool ANimasi.pptx
Materi DA Tool ANimasi.pptx
 
Pekarangan produktif
Pekarangan produktifPekarangan produktif
Pekarangan produktif
 
Struktur kurikulum teknik otomotif 2013
Struktur kurikulum teknik otomotif 2013Struktur kurikulum teknik otomotif 2013
Struktur kurikulum teknik otomotif 2013
 
Web java script pada html
Web java script pada htmlWeb java script pada html
Web java script pada html
 
Web diktat html
Web diktat htmlWeb diktat html
Web diktat html
 
Npv irr-payback-period
Npv irr-payback-periodNpv irr-payback-period
Npv irr-payback-period
 
Android intro
Android introAndroid intro
Android intro
 
Vicky prasetyo
Vicky prasetyoVicky prasetyo
Vicky prasetyo
 
Getting started
Getting startedGetting started
Getting started
 
Kurikulum s1 teknik informatika stmik ymi tegal
Kurikulum s1 teknik informatika stmik ymi tegalKurikulum s1 teknik informatika stmik ymi tegal
Kurikulum s1 teknik informatika stmik ymi tegal
 

NUTRIEN FILM TEKNIK

  • 1. HIDROPONIK Definisi : Hidroponik adalah teknologi untuk menumbuhkan tanaman dalam larutan nutrisi yang mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman, dengan atau tanpa menggunakan media yang inert seperti: kerikil, vermiculite, rockwool, peat moss, serbuk gergaji, cocopeat, dan lain-lain sebagai penyangga tanaman. Istilah hidroponik pertama kali dikemukakan oleh Dr. William F. Gericke dari University of California pada awal tahun 1929, yang sukses menumbuhkan tomat setinggi 7,5 meter dengan larutan nutrisi. Beliau menyebutnya dengan hidroponik. Hidroponik yang berasal dari bahasa Latin yang berarti Hydros (air) dan Ponos (kerja). Perkembangan : Dalam rentang waktu tahun 1960-1970an, farm/perkebunan hidroponik komersial mulai dikembangkan di Abu Dhabi, Arizona, Belgia, California, Denmark, Jerman, Belanda, Iran, Italy, Jepang, Rusia, dan beberapa negara lain. Tahun 1980 system komputerisasi dan otomatisasi farm mulai berkembang. Sedangkan hidroponik skala rumah tangga dan kit-hidroponik baru populer di tahun 1990an. Pengelompokan: Hidroponik berdasarkan irigasinya dibagi dalam dua golongan besar : 1. Sistem Tertutup Larutan nutrisi didistribusikan ke tanaman dalam suatu rangkaian irigasi tertutup. Sisa nutrisi baik diolah(misal : sterilisasi) atau tidak diolah, dapat didistribusikan kembali oleh tanaman. 2. Sistem Terbuka Larutan nutrisi didistribusikan ke tanaman dan sisa nutrisi langsung dibuang, tidak dimanfaatan lagi. Hidroponik berdasarkan penggunaan media dalam 3 golongan : a. Tanpa Media / Solution Culture / Liquid Hydroponic - Sistem tertutup : a. Nutrient Film Technique (NFT) b. Deep Flow Technique (DFT) - Sistem terbuka: a. Root Dipping technique b. Floating technique / Rakit Apung c. Capilaty action technique b. Menggunakan Media / Solid Media Culture / Aggregate System (bisa sistem terbuka atau tertutup) - Hanging bag echnique - Grow bag technique - Trench or trough technique / bedengan - Pot technique / Polybag c. Aeroponics - Root Mist technique - Fog Feed technique
  • 2. Nutrient Film Technique (NFT): NFT adalah salah satu sistem hidroponik, dimana akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi. Nutrisi dialirkan dengan ketebalan sekitar 3-5mm saja. Sistem NFT pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Allen Cooper. Beberapa keunggulan NFT adalah : - Kadar oksigen terlarut (DO) yang tinggi akibat aliran air yang mengalir tipis menimbulkan riak air. Akibatnya tanaman lebih cepat tumbuh. - Pemakaian nutrisi relatif sedikit dibandingkan sistem lain. - Space/jarak antar guli dapat disesuaikan dengan mudah Jalur air pada sistem NFT dapat dibuat menggunakan talang air yang dimodifikasi, plastik yang kedua sisinya dijepit membentuk segi tiga, ataupun gully khusus yang beredar di pasaran.
  • 3. Deep Flow Technique (DFT): DFT adalah salah satu sistem hidroponik, dimana akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi. Perbedaan dengan NFT, pada DFT ketebalan nutrisi 2-3cm. Umumnya jalur nutrisi/gully dibuat dari pipa PVC minimal 2.5”. Gully dapat dibuat bertingkat ataupun model zig-zag untuk menghemat tempat. Perlu diperhatikan jarak, ketinggian gully serta arah matahari supaya tidak menghalangi tanaman dibawahnya mendapatkan sinar matahari.
  • 4. Root Dipping Technique: Dalam teknik ini, tanaman tumbuh dalam pot dengan sedikit media tanam sebagai penyangga. Sebagian pot 2-3cm tergenang dalam larutan nutrisi, sedangkan bagian atas dibiarkan tergantung. Sehingga akar mendapatkan nutrisi dan oksigen. System ini dapat dibuat dengan mudah memanfaatkan barang-barang di sekitar kita tanpa memerlukan listrik. Misalnya : bekas botol, box sterofoam, bak, ember, dan lain-lain.
  • 5. Floating Technique: Teknik ini hampir sama dengan dipping technique. Hanya biasanya menggunakan box atau kolam yang cukup luas, serta ditambah dengan aerasi dari pompa udara. Capillary Action Technique: Teknik yang memanfaatkan kapilaritas air. Isi pot dengan media tanam yang inert(misal: sekam bakar, cocopeat, pasir, dll), buat lubang dibawah pot supaya air dapat “naik” ke atas dan mencapai akar. Dalam prakteknya sering juga media diganti dengan bantuan kain flanel yang sering kita sebut Wick System. Perlu diperhatikan agar media bersifat porous sehingga tersedia cukup oksigen untuk akar.
  • 6. Hanging Bag Technique Teknik ini menggunakan kantong plastikkUV dengan ukuran sekitar 1 meter, warna putih (bagian dalam berwarna hitam), diisi dengan media tanam (misal : cocopeat, arang sekam). Kedua ujungnya diikat dan digantung. Nutrisi mengalir dari bagian atas ke bawah. Teknik ini disebut juga “VERTI-GROW”. Banyak alternatif pengganti kantong UV,. Misalnya dengan botol ditumpuk, paralon, planter bag, dll
  • 7. Grow Bag Technique Teknik ini mirip dengan Hanging Bag Technique. Bedanya kantong diletakkan secara horisontal. Pastikan aliran nutrisi terjaga dan grow bag tidak tergenang, sehingga supply oksigen tetap terjaga.
  • 8. Trench or Trough Technique Termasuk dalam open system. Tanaman dipelihara pada bedengan. Tinggi / kedalaman bedengan bervariasi tergantung jenis tanaman, umumnya sekitar 30cm.
  • 9. Pot Technique Lebih populer disebut fertigasi (Fertilizer and Irigasi). Menggunakan pot / polybag sebagai wadah media. Nutrisi didistribusikan melalui rangkaian pipa dan selang. Umumnya digunakan untuk tanaman sayuran buah seperti cabe, tomat, paprika, melon, dan lain-lain.
  • 10. Aeroponic Technique Aeroponik adalah metode hidroponik dimana tanaman diletakkan/digantung di atas box tertutup. Akar tanaman dibiarkan menggantung di udara. Penyiraman dilakukan dengan cara menyemprotkan nutrisi dalam bentuk percikan air / kabut setiap 2-3 menit sekali. Semakin kecil partikel air yang dihasilkan semakin baik, karena oksigen yang terlarut semakin banyak. Metode ini membutuhkan peralatan yang baik dan tangguh, nozzle sprayer dijaga jangan sampai tersumbat. Akar dijaga jangan sampai kering yang mengakibatkan tanaman layu dan mati.
  • 11. MENYEMAI BENIH Menyemai benih dapat menggunakan berbagai media. Misalnya Arang Sekam, Cocopeat, Rockwool, Perlite, Vermiculite, Zeolite, dan lain-lain. Langkah-Langkah : 1. Siapkan tray, isi dengan media, semprot dengan air biasa / nutrisi dengan EC 0,5-1 (250-500ppm). 2. Buat lubang di tengah, masukkan benih, semprot kembali dengan air/nutrisi. Lubang tidak perlu ditutup.
  • 12. 3. Jaga agar media tetap lembab, semprot air bila perlu. Atau rendam tray dengan 1 cm air. 4. Setelah biji mulai pecah(sprout) segera kenalkan dengan matahari pagi sampai siang. 5. Setelah tanaman mengeluarkan 3-4 daun : pindahkan ke tempat yang lebih besar, naikkan EC nutrisi, berikan sinar full pagi sampai sore. 6. Perkiraan tanaman dari semai sampai pindah tanam adalah sebagai berikut : - Tomat : 3-4 minggu (2-3 daun sejati) - Kubis : 4-5 minggu (3-4 daun sejati) - Timun : 3 minggu (3-4 daun sejati) - Selada : 2-3 minggu - Bell Pepper : 4-5 minggu Tips & Trik : 1. Pilih benih yang berkwalitas dan tidak kadarluarsa. 2. Media harus steril dari jamur atau hama, tambahkan fungisida/insektisida bila perlu. 3. Campurkan arang sekam dengan cocopeat, arang sekam kurang bagus dalam menahan air. 4. Kuncinya adalah jaga SUHU & KELEMBABAN media Persentase Perkecambahan Benih pada Berbagai Temperatur Angka dalam ( ) = jumlah hari saat bibit sprout. Angka warna MERAH = jumlah hari paling optimal. Tanaman 32ºF 41ºF 50ºF 59ºF 68ºF 77ºF 86ºF 95ºF 104ºF Asparagus 0 0 61(53) 80(24) 88(15) 95(10) 79(12) 37(19) 0 Beans, lima 0 0 1 52(31) 82(18) 90(7) 88(7) 2 0 Beans, snap 0 0 1 97(16) 90(11) 97(8) 47(6) 39(6) 0 Beets 0 53(42) 72(17) 88(10) 90(6) 97(5) 89(5) 35(5) 0 Cabbage 0 27 78(15) 93(9) 0(6) 99(5) 0(4) 0 0 Carrots 0 48(51) 93(17) 95(10) 96(7) 96(6) 95(6) 74(9) 0 Cauliflower 0 0 58(20) 60(10) 0(6) 63(5) 45(5) 0 0 Celery 0 72(41) 70(16) 40(12) 97(7) 65 0 0 0 Cucumber 0 0 0 95(13) 99(6) 99(4) 99(3) 99(3) 49 Eggplant 0 0 0 0 21(13) 53(8) 60(5) 0 0 Lettuce 98(49) 98(15) 98(7) 99(4) 99(3) 99(2) 12(3) 0 0 Muskmelon 0 0 0 0 38(8) 94(4) 90(3) 0 0 Okra 0 0 0 74(27) 89(17) 92(13) 88(7) 85(6) 35(7) Onions 90(136) 98(31) 98(13) 98(7) 99(5) 97(4) 91(4) 73(13) 2 Parsley 0 0 63(29) 0(17) 69(14) 64(13) 50(12) 0 0 Parsnips 82(172) 87(57) 79(27) 85(19) 89(14) 77(15) 51(32) 1 0 Peas 0 89(36) 94(14) 93(9) 93(8) 94(6) 86(6) 0 0 Peppers 0 0 1 70(25) 96(13) 98(8) 95(8) 70(9) 0 Radish 0 42(29) 76(11) 97(6) 95(4) 97(4) 95(3) 0 0 Spinach 83(63) 96(23) 91(12) 82(7) 52(6) 28(5) 32(6) 0 0 Sweet Corn 0 0 47(22) 97(12) 97(7) 98(4) 91(4) 88(3) 10 Tomatoes 0 0 82(43) 98(14) 98(8) 97(6) 83(6) 46(9) 0 Turnips 1 14 79(5) 98(3) 99(2) 100(1) 99(1) 99(1) 88(3)
  • 13. Watermelon 0 0 0 17 94(12) 90(5) 92(4) 96(3) 0
  • 14. PEMUPUKAN Nutrisi Hidroponik Nutrisi pada pupuk hidroponik terdiri dari : 1. Unsur Hara Makro : Carbon (C) ,Hidrogen(H), Oksigen(O),Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium / Potassium (K), Calcium (C), Magnesium (Mg), Sulfur (S) 2. Unsur Hara Mikro : Ferrum(Fe), Manganium(Mn), Cuprum (Cu), Zincum (Zn), Boron (B), Molybdenum (Mo). Unsur hara C, H, dan O tersedia dari udara. Unsur hara makro dan mikro lain didapat dari pemupukan. Mengapa AB-Mix? 1. Pupuk hidroponik harus mengandung semua unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman. 2. Bahan-bahan harus larut sempurna dalam air. 3. Pekatan A dan B dibuat untuk mempermudah dalam pengaplikasian. Takaran disesuaikan dengan kapasitas tandon air. 4. Pekatan A dan pekatan B HARUS dipisah karena ada beberapa unsur hara yang akan mengendap bila bersatu dalam kondisi pekat (misalnya Ca dan P, Ca dan S) 5. Jika pekatan A atau B mengendap / tidak larut sempurna, tambahkan air menjadi 2 kali lipat. Bahan-bahan AB-MIX: 1. Pekatan A terdiri dari : Calcium Nitrat (Ca(NO3)2), Potassium Nitrat (KNO3), Fe-EDTA. 2. Pekatan B terdiri dari : Magnesium Sulfat (MgSO4), Mono Kalium Phosphat (KH2PO4), Potassium Sulfat (K2SO4), Amonium Sulfat ((NH4)2SO4), unsur-unsur Micro. 3. Mono Kalium Phosphat /MKP berperan sebagai buffer, supaya pH tidak terlalu banyak berubah (pH swing). 4. Penambahan Amonium Sulfat / (NH4)2SO4 membuat pH cenderung asam, dan tanaman meraksasa. 5. Unsur-unsur micro diperlukan dalam jumlah sedikit. Pupuk untuk pertanian konvensional (misal: NPK Mutiara) sering tidak menyertakan unsur micro di dalamnya. 6. Tidak semua bahan dijual bebas. Potassium Nitrat, Amonium Sulfat(ZA), dan unsur-unsur mikro agak susah didapat di pasaran.
  • 15. pH 1. pH nutrisi hidroponik yang baik berada pada range 5.5-6.5 2. Pada range tersebut ketersediaan unsur hara berada pada kondisi optimal 3. Jika pH terlalu asam atau terlalu basa, ada unsur yang mulai mengendap/teroksidasi/tidak dapat diserap oleh tanaman. Tanaman akan menunjukkan gejala defisiensi. Misalnya daun menjadi kuning. 4. Jika tampak endapan seperti kapur pada tandon, biasanya pH terlalu basa. Tambahkan HNO3 (asam nitrat) / H3PO4 (asam phosphat) / H2SO4 (asam sulfat) 5. Jika pH terlalu asam tambahkan KOH (potassium hidrokida) 6. Semua bahan untuk menaikkan atau menurunkan pH SANGAT BERBAHAYA, sehingga harus diencerkan minimal 30% supaya lebih aman. Gunakan dengan hati-hati. 7. Pada pH berlaku skala logaritma. Artinya pH 6 = 10 kali lebih masam dibandingkan pH 7 8. Fluktuasi pH yang terlalu besar dan sering terjadi dapat membuat tanaman stress.
  • 16. EC 1. Satuan EC adalah mS/cm 2. TDS yang umum beredar (Hanna, HM-Digital, non merek dari china) biasanya memiliki konversi EC 1 = 500ppm. EC 1 = 500ppm (diukur dengan TDS meter keluaran Amerika) EC 1 = 640ppm (diukur dengan TDS meter keluaran Australia) EC 1 = 700ppm (diukur dengan TDS meter keluaran Eropa) 3. EC terlalu kecil = tanaman lambat tumbuh; penampilan, bobot, rasa serta aroma kurang. EC terlalu besar = tanaman keracunan, tepi daun terlihat kering / menghitam (tip burn), daun rontok 4. Perkiraan ambang batas gejala keracunan pada berbagai jenis tanaman : EC 3.0 : bayam, pakchoy, caysim, lettuce, ketimun, melon, semangka EC 3,5 : kangkung, kailan EC 5.0 : tomat, paprika, terong, cabai, terung-terungan
  • 17. TABEL pH dan EC Plant PH EC Plant PH EC Artichoke 6.5-7.5 0.8-1.8 Marrow 6.0 1.8-2.4 Asparagus 6.0-6.8 1.4-1.8 Melon 5.5-6.0 2.0-2.5 Basil 5.5-6.5 1.0-1.6 Okra 6.5 2.0-2.4 Bean (Common) 6.0 2.0-4.0 Onions 6.0-6.7 1.4-1.8 Beetroot 6.0-6.5 0.8-5.0 Pak-choi 7.0 1.5-2.0 Blueberry 4.0 -5.0 1.8-2.0 Parsley 5.5-6.0 0.8-1.8 Broad Bean 6.0-6.5 1.8-2.2 Parsnip 6.0 1.4-1.8 Broccoli 6.0-6.8 2.8-3.5 Pea 6.0-7.0 0.8-1.8 Brussell Sprout 6.5 2.5-3.0 Pepino 6.0-6.5 2.0-5.0 Cabbage 6.5-7.0 2.5-3.0 Potato 5.0-6.0 2.0-2.5 Capsicum 6.0-6.5 1.8-2.2 Pumpkin 5.5-7.5 1.8-2.4 Carrots 6.3 1.6-2.0 Radish 6.0-7.0 1.6-2.2 Cauliflower 6.5-7.0 0.5-2.0 Spinach 60-7.0 1.8-2.3 Celery 6.5 1.8-2.4 Silverbeet 6.0-7.0 1.8-2.3 Chives 6.0-6.5 1.8-2.2 Strawberries 6.0 1.8-2.2 Cucumber 5.5 1.7-2.5 Sweet Corn 6.0 1.6-2.4 Eggplant 6.0 2.5-3.5 Sweet Potato 5.5-6.0 2.0-2.5 Endive 5.5 2.0-2.4 Taro 5.0-5.5 2.5-3.0 Fodder 6.0 1.8-2.0 Thyme 5.5-7.0 0.8-1.6 Garlic 6.0 1.4-1.8 Tomato 6.0-6.5 2.0-5.0 Leek 6.5-7.0 1.4-1.8 Turnip 6.0-6.5 1.8-2.4 Lemon Balm 5.5-6.5 1.0-1.6 Watermelon 5.8 1.5-2.4 Lettuce 6.0-7.0 0.8-1.2 Zucchini 6.0 1.8-2.4 Marjoram 6.0 1.6-2.0
  • 18. Beberapa Masalah yang Sering Dijumpai dalam Menanam Secara Hidroponik 1. Akar berwarna coklat dan banyak yang busuk. Kadar oksigen kurang. Perbaiki supply oksigen dengan menambahkan aerator. 2. Buah tomat pantatnya menghitam dan ada yang pecah. Tanaman kekurangan unsur Calcium sehingga terkena penyakit Blossom End Rot (BER). Tambahkan Calcinit/Dolomit/bahan lain yang mengandung Ca. Buah tomat (terjadi pula pada melon) banyak yang pecah akibat perubahan temperatur yang terlalu cepat, supply nutrisi tidak stabil(kadang banyak, kadang sedikit), atau tanaman pernah kekeringan.
  • 19. 3. Daun selada menguning. Supply nutrisi kurang, bisa juga akibat pH yang tidak sesuai sehingga akar tidak dapat menyerap unsur hara dalam nutrisi. Cek pH nutrisi Anda. 4. Tepi daun menguning, kering atau menghitam Gejala tip burn. Nutrisi terlalu pekat. Turunkan kadar EC nutrisi. 5. Daun menguning, urat-urat daun sampai kelihatan. Gejala marmering. Kekurangan unsur Fe dan Mg. Semprot daun dengan MgSO4 dan Fe-EDTA. Lakukan seminggu 1-2 kali sampai kondisi membaik. 6. Tandon nutrisi terjadi endapan putih seperti kapur. Kemungkinan pH terlalu tinggi. Cek dengan pH meter, turunkan dengan H2SO4 / H3PO4 / HNO3. 7. Saat semai rockwool / media tanam menjadi hijau permukaannya. Itu hal yang normal. Nutrisi+sinar matahari = alga. Selama tidak terlalu banyak dan mengganggu pertumbuhan tanaman biarkan saja.
  • 20. 8. Saya memiliki tanaman yang bagus. Apakah bijinya dapat saya tanam kembali? Ya dan tidak. Ya, jika tanaman Anda termasuk jenis heirloom. Tidak, jika benih tanaman Anda termasuk jenis F1 (hibrida). Kebanyakan bibit yang beredar di pasaran adalah F1. Jika ditanam kembali hasilnya bisa berbeda dari induknya. 9. Bagaimana mengukur pH dan ppm/EC? Belilah alat pH mater dan TDS/EC meter. Dua alat ini wajib dimiliki untuk yang serius menekuni budidaya hidroponik. Alat tersebut perlu dijaga dan disimpan dengan benar. Baca petunjuk pemakaiannya. Kalibrasi alat terutama pH meter sebaiknya dilakukan berkala, karena sering meleset.