SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Download to read offline
METROLOGI SUDUT
Mahros Darsin
Universitas Jember
Pengukuran Anguler
• Sudut merupakan konsep yang ambigu jika
dibandingkan dengan panjang dan diameter
• Terminologi sudut digunakan jika merujuk ke
salah satu di bawah ini:
– Pemisahan anguler garis-garis yang berpotongan
– Spasi titik-titik anguler pada keliling lingkaran
– Deviasi dari garis atau bidang referensi atau
datum yang lain
– Puntiran poros yang dikenai torsi
Unit Pengukuran Anguler
• Radian
– didefinisikan sebagai sudut “subtented”
pada pusat lingkaran dengan dengan
sebuah busur sama panjang dengan
radiusnya, yaitu sudut terbentuk oleh
satu putaran penuh akan sama dengan 2p
radian.
Dua Sistem Pengukuran:
• Sexagesimal system
– Sistem ini membagi sudut menjadi 90
derajat dengan divisi lanjutannya menjadi
60 menit dan 60 detik.
• Centesimal system
– Sistem ini membagi sudut menjadi 100
bagian yang sama (jenjang) dengan
subdivisi lanjutan membagi satu jenjang
menjadi 100 menit dan 100 detik.
 Lingkaran

dibagi menjadi 360 bagian
yang sama, masing-masing bagian
disebut satu derajat
 Tiap derajat dapat dibagi rata menjadi 60
bagian yang sama, yang disebut menit.
 Tiap menit dapat dibagi lagi menjadi 60
bagian yang sama, disebut detik.

5
1

putaran
= 360 Derajat ( 360° )
 1 Derajat ( 1° ) = 1/360 bagian lingkaran
1

Derajat ( 1°)
 1 Menit ( 1' )
 1 Menit ( 1')
 1 Detik ( 1" )

=
=
=
=

60 Menit ( 60' )
1/60 bagian derajat
60 Detik (60" )
1/60 bagian menit

6
 Unit

derajat dapat juga dibagi menjadi
desimal ataupun pecahan, demikian juga
peyebutannya dapat dapat bentuk
desimal atau pecahan.

 1½

Derajat

 87¼

= 1.5 Derajat ( 1.5°)

Derajat = 87.25 Derajat ( 87.25° )

7
 Menit

dan detik dapat juga dinyatakan
dalam desimal atau pecahan derajat.

1

Menit ( 1' ) = 1/60 derajat = 0.01667°

1

detik ( 1" ) = 1/60 menit = 0.01667'

8
Ubahlah 5°25' ke desimal derajat
Bagilah menit dengan 60
25 dibagi 60 = 0.4167
Tambahkan 0.4167 ke 5 = 5.4167°
5°25' = 5.4167°
9
Ubah 27°52'35" ke derajat desimal
Bagi detik dengan 60, tambahkan ke menit
35/60 = 0.5833
Tambahkan ke 52 menit, menjadi 52.5833'

Bagi menit dengan 60, tambahkan ke derajat
52.5833/60 = .8764
Tambahkan ke 27 derajat, menjadi 27.8764°

27°52'35" = 27.8764°
10
Ubah 47.75° ke derajat, menit dan detik
Kalikan bagian desimal dengan 60
0.75 x 60 = 45

Desimal 0.75 menjadi 45 menit.
Tambahkan ini ke derajat.
Karena tidak ada bagian desimal setelah
45, tidak perlu kerja tambahan

47.75° = 47°45'
11
Ubah 82.3752° menjadi derajat, menit dan detik
Kalikan bagian desimal dengan 60
0.3752 x 60 = 22.512 (22 menjadi menit)
Sekarang tambahkan harga ini ke derajat
82.3752° = 82°22.512'

Kalikan desimal menit dengan 60
0.512 x 60 = 30.72 Sekarang tambahkan
harga ini ke derajat dan menit

82.3752° = 82°22'30.72"
12
Alat ukur sudut sederhana
• Simple Protractor
• Multi-Use Gage
• Combination Set
• Universal bevel protractor
 Fixed Taper gages/ Gage sudut tetap
 Angle gage blocks/ Blok sudut
 Sine bar/ Batang sinus
 Spirit level/
• Electronic level


Optical Instruments
• Auto collimator
• Angle Dekkor
14
15
Whole degree increments
16
Pre-set posisi untuk
45 and 90 derajat,
59 derajat ujung
mata bor, dan whole
degree increments.

17
Pre-set posisi untuk 90 derajat
18
Pre-set posisi untuk 45 derajat
19
Measuring 59 degree drill point angle.
20
21
Kenaikan derajat Keseluruhan
22
Kenaikan
Derajat
keseluruhan

23
Tambah
an Spirit
Level

24
Mengukur
sudut
dengan
Kepala
Protractor
Head

25
 Mrp

alat bantu
pengukuran sudut, spt
Caliper pada pengukuran
linier.
 Digunakan jika benda
ukur terlalu sulit posisinya
untuk diukur scr langsung
 Hasil pengukuran
dibandingkan dengan alat
ukur sudut langsung ( mis
blok ukur sudut)
26
 Sudut

Presisi sd
5' (0.083º)
 Terdiri atas
• Vernier scale
• Protractor dial
• Sliding blade
• Dial clamp nut

27
Dipakai untuk mengukur sudut “obtuse” (90º-180º)
 Tambahan diberikan untuk mengukur Sudut
“Acute” (kurang dari 90º)
 Skala utama dibagi menjadi
dua busur 180º


• Skala dibagi menjadi 12

spasi pada setiap sisi 0
• Jika nol skala vernier
berimpit dengan dengan
garis pada skala utama:
pembacaan dalam derajat

28
 Catat

jumlah derajat antara nol pada skala
utama nol pada skala vernier
• Majukan pada arah yang sama, catat mana skala
vernier yang berimpit dengan skala utama
• Kalikan dengan 5' dan tambahkan
Keempat
• ke derajat pada protractor dial
Skala utama: 50º
Vernier:
4 x 5'= 20'
Pembacaan =
50º 20'
29
Sistem Pengukuran Sudut dan Caranya
Fixed Taper Gages
Angle Gage Blocks
Blok Individual dalam satu set
Kenaikan sudut
yang dapat
dihasilkan

Jumlah blok
individual
dalam satu set

Daftar ukuran penyusun set

1 degree

6

6 block tdr atas 1,3,5,15,30 dan 45
derajat

1 minute

11

6 block tdr atas 1,3,5,15,30 dan 45
derajat
5 block tdr atas 1,3,5,20 dan 30 minutes

1 second

16

6 block tdr atas 1,3,5,15,30 dan 45
derajat
5 block tdr atas 1,3,5,20 dan 30 minutes
5 block tdr atas 1,3,5,20 dan 30 seconds
Combinasi Blok Sudut

Skema menunjukkan penambahan dan
pengurangan dari pasangan blok sudut yang
sama
Aplikasi Blok Sudut

Aplikasi blok pada penyetingan pencengkeram
magnetis yang dapat diputar
Aplikasi Blok Sudut

Blok sudut ditumpuk sebagai pendukung
benda kerja untuk inspeksi sudut
Adjustable Angular Reference Bodies
(Badan Referen Sudut yang dapat disesuaikan)
Sine Bar/ Batang Sinus

h
sin( ) 
l
 Digunakan

jika kecermatan sudut harus
dicek kurang dari 5 derajat
 Terdiri atas batang baja dengan dua
silinder yang sama dikencangkan dekat
ujung batang
• Pusat silinder tepat 90º ke ujung
• Jarak antar dua senter biasanya 5 atau 10 inches

dan 100 atau 200 millimeter.
 Terbuat

dari baja perkakas dikeraskan dan
distabilkan (stabilized tool hardened steel)
37
38
 Digunakan

di atas surface plates dan
sudut dibuat dengan menempatkan
balok ukur di satu sisi
 Dibuat dengan ukuran 5 inch atau
kelipatan 5 atau 100 millimeter atau
kelipatan 100
• Jarak antara dua pusat silinder
 Kecermatan

muka sd 0.00005 in. pada
5 inches atau 0.001 mm pada 100 mm.

39
40
Kecermatan Batang Sinus
Kecermatan Pengukuran Batang Sinus
ditentukan oleh:
–
–
–
–

Kelurusan dari base generator
Sensitivitas dan kecermatan dial gage
Besaran sudut yang akan diukur
Derajat kelurusan benda yang diukur dengan
sumbu longitudinal batang sinus
 Merupakan

pengembangan dr
batang sinus.
 Salah satu roll
berubah menjadi
engsel antara pelat
atas dan pelat
dasar

42
 Selain

sebagai alat ukur dapat juga dipakai
sbg alat bantu untuk menggerinda rata.
 Benda kerja yang akan digerinda
ditempatkan di atas meja sinus kemudian
diklem (biasanya dengan klem magnetik)
 Kemiringan diatur dengan menempatkan
blok ukur.
 Untuk melidungi blok ukur jika benda kerja
besar dan berat diperlukan blok ukur
pelindung
 Pada

prinsipnya sama dengan meja sinus, hanya
sanya untuk mengukur sudut konis benda konis.
 Sudut yang diukur adalah setengah sudut konis.
1.
2.

3.

4.

Periksa kesejajaran sumbu benda konis
dan meja sinus;
Jika ada ketidaksejajaran  pemeriksaan
kesejajaran dilakukan pada permukaan
konis konis tempat jarum ukur menunjuk
pada titik teratas;
Stl sudut konis ditentukan, dilakukan
pengukuran sekalai lagi setelah benda
konis diputar 180 deg, tempat jarum ukur
berada pada titik terbawah.
Sudut konis adl rata2 kedua pengukuran di
atas


Adalah alat ukur kemiringan
bidang dengan menngunakan
prinsip gabungan antara
pendatar (spirit level) dan skala
sudut busur bilah. Setelah
clinometer diletakkan di atas
benda ukur, skala piringan
diputar sampai posisi tabung
dengan gelembung kurang lebih
datar. Kemudian pemutar cermat
dilakukan sd. gelembung berada
di antara dua skala utama. Sudut
dapat dibaca pada skala sudut
sampai kecermatan menit atau
detik bergantung pada
konstruksi clinometer.
46
Spirit level

l  R
Electronic Levels
Electronic Level
Electronic Level
Keunggulan Electronic Levels
•
•
•
•

Kecermatan settings.
Stabilitas.
Laju Respon.
Remote display
Instrumen Optis

Point source of light in focal plane of a collimating lens

x  2f
Projection of a point source being reflected from an inclined reflector
Auto-collimator
Angle Dekkor
Angle Dekkor
Circular Division

More Related Content

What's hot

cara membaca jangka sorong.ppt
cara membaca jangka sorong.pptcara membaca jangka sorong.ppt
cara membaca jangka sorong.pptRizonEffendy
 
Manufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt companyManufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt companyscanny16
 
Macam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutMacam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutAnung Pati
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusMahros Darsin
 
Roundness measurement
Roundness measurementRoundness measurement
Roundness measurementMahros Darsin
 
Alat Alat Pengukuran.ppt
Alat Alat Pengukuran.pptAlat Alat Pengukuran.ppt
Alat Alat Pengukuran.pptssuser1a0b0b
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot workingFeliks Sitopu
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakasAgus Witono
 
Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4LAZY MAGICIAN
 
Presentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasarPresentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasarrandy suwandy
 
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)gunksho
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAUdian haryanto
 
Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7LAZY MAGICIAN
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikAhmad Faozi
 
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan12luthfi
 
Laporan bubut
Laporan bubutLaporan bubut
Laporan bubutRasyid22
 

What's hot (20)

cara membaca jangka sorong.ppt
cara membaca jangka sorong.pptcara membaca jangka sorong.ppt
cara membaca jangka sorong.ppt
 
Mikrometer
MikrometerMikrometer
Mikrometer
 
Manufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt companyManufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt company
 
Macam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutMacam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubut
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinus
 
Roundness measurement
Roundness measurementRoundness measurement
Roundness measurement
 
Alat Alat Pengukuran.ppt
Alat Alat Pengukuran.pptAlat Alat Pengukuran.ppt
Alat Alat Pengukuran.ppt
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot working
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakas
 
Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4
 
Presentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasarPresentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasar
 
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
 
MICROMETER.pptx
MICROMETER.pptxMICROMETER.pptx
MICROMETER.pptx
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
 
Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
 
Gerinda
GerindaGerinda
Gerinda
 
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan
 
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
 
Laporan bubut
Laporan bubutLaporan bubut
Laporan bubut
 

Viewers also liked

Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Mahros Darsin
 
3. industrial control system
3. industrial control system3. industrial control system
3. industrial control systemMahros Darsin
 
Lesson 5. metal container
Lesson 5. metal containerLesson 5. metal container
Lesson 5. metal containerMahros Darsin
 
Manufaktur 2 piece can
Manufaktur 2 piece canManufaktur 2 piece can
Manufaktur 2 piece canMahros Darsin
 
2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cncMahros Darsin
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanahyulika usman
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarDangzt Iman
 

Viewers also liked (12)

Pembuatan container
Pembuatan containerPembuatan container
Pembuatan container
 
Kemasan aerosol
Kemasan aerosolKemasan aerosol
Kemasan aerosol
 
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
 
3. industrial control system
3. industrial control system3. industrial control system
3. industrial control system
 
Lesson 5. metal container
Lesson 5. metal containerLesson 5. metal container
Lesson 5. metal container
 
Manufaktur 2 piece can
Manufaktur 2 piece canManufaktur 2 piece can
Manufaktur 2 piece can
 
2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 
Guide to tinplate
Guide to tinplateGuide to tinplate
Guide to tinplate
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatar
 
Can manufacturing
Can manufacturingCan manufacturing
Can manufacturing
 

Similar to SUDUT PENGUKURAN

Garis_dan_sudut kelas tujuh smp kurikulum merdeka
Garis_dan_sudut kelas tujuh smp kurikulum merdekaGaris_dan_sudut kelas tujuh smp kurikulum merdeka
Garis_dan_sudut kelas tujuh smp kurikulum merdekassuser990e70
 
dokumen.tips_garis-dan-sudut-55cac8f2313f5.ppt
dokumen.tips_garis-dan-sudut-55cac8f2313f5.pptdokumen.tips_garis-dan-sudut-55cac8f2313f5.ppt
dokumen.tips_garis-dan-sudut-55cac8f2313f5.pptSiskaHidayati1
 
Dasar dasar metrologi industri pengukuran sudut
Dasar dasar metrologi industri  pengukuran sudutDasar dasar metrologi industri  pengukuran sudut
Dasar dasar metrologi industri pengukuran sudutnettiherlina1
 
17 alatukur-110729143100-phpapp02 (1)
17 alatukur-110729143100-phpapp02 (1)17 alatukur-110729143100-phpapp02 (1)
17 alatukur-110729143100-phpapp02 (1)Mukti Ali
 
Alat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.pptAlat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.pptAdiPutro15
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudutolismisarko
 
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONBAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONAmrih Prayogo
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptSetiAwan56
 
[Materi] trigonometri pertemuan 1
[Materi] trigonometri   pertemuan 1[Materi] trigonometri   pertemuan 1
[Materi] trigonometri pertemuan 1Ana Sugiyarti
 
Theory & practical theodolite traverse
Theory & practical theodolite traverseTheory & practical theodolite traverse
Theory & practical theodolite traverseMohd Firdaus Ismail
 

Similar to SUDUT PENGUKURAN (20)

Garis_dan_sudut kelas tujuh smp kurikulum merdeka
Garis_dan_sudut kelas tujuh smp kurikulum merdekaGaris_dan_sudut kelas tujuh smp kurikulum merdeka
Garis_dan_sudut kelas tujuh smp kurikulum merdeka
 
dokumen.tips_garis-dan-sudut-55cac8f2313f5.ppt
dokumen.tips_garis-dan-sudut-55cac8f2313f5.pptdokumen.tips_garis-dan-sudut-55cac8f2313f5.ppt
dokumen.tips_garis-dan-sudut-55cac8f2313f5.ppt
 
Garis_dan_sudut.ppt
Garis_dan_sudut.pptGaris_dan_sudut.ppt
Garis_dan_sudut.ppt
 
Garis dan-sudut
Garis dan-sudutGaris dan-sudut
Garis dan-sudut
 
MM KELOMPOK 7.ppt
MM KELOMPOK 7.pptMM KELOMPOK 7.ppt
MM KELOMPOK 7.ppt
 
Dasar dasar metrologi industri pengukuran sudut
Dasar dasar metrologi industri  pengukuran sudutDasar dasar metrologi industri  pengukuran sudut
Dasar dasar metrologi industri pengukuran sudut
 
alat ukur 1
 alat ukur 1 alat ukur 1
alat ukur 1
 
17 alatukur-110729143100-phpapp02 (1)
17 alatukur-110729143100-phpapp02 (1)17 alatukur-110729143100-phpapp02 (1)
17 alatukur-110729143100-phpapp02 (1)
 
Alat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.pptAlat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
Alat-Ukur-meknik-otomotif.ppt
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 
PPT BAB 2 Pengukuran.pptx
PPT BAB 2 Pengukuran.pptxPPT BAB 2 Pengukuran.pptx
PPT BAB 2 Pengukuran.pptx
 
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONBAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTON
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.ppt
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
[Materi] trigonometri pertemuan 1
[Materi] trigonometri   pertemuan 1[Materi] trigonometri   pertemuan 1
[Materi] trigonometri pertemuan 1
 
Theory & practical theodolite traverse
Theory & practical theodolite traverseTheory & practical theodolite traverse
Theory & practical theodolite traverse
 
Pengukuran besaran pokok
Pengukuran besaran pokokPengukuran besaran pokok
Pengukuran besaran pokok
 
Pengukuran sipat mendatar
Pengukuran sipat mendatarPengukuran sipat mendatar
Pengukuran sipat mendatar
 
Pengukuran mendatar
Pengukuran mendatarPengukuran mendatar
Pengukuran mendatar
 
Pengukuran Mendatar
Pengukuran MendatarPengukuran Mendatar
Pengukuran Mendatar
 

More from Mahros Darsin

1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahanMahros Darsin
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakasMahros Darsin
 
Acceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelAcceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelMahros Darsin
 
1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cncMahros Darsin
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PMahros Darsin
 
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Mahros Darsin
 
2. automation & control technology
2. automation & control technology2. automation & control technology
2. automation & control technologyMahros Darsin
 
Teknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongTeknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongMahros Darsin
 
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas Manufaktur
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas ManufakturContoh Soal Perhitungan Kapasitas Manufaktur
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas ManufakturMahros Darsin
 
Otomasi; jenis dan analisis
Otomasi; jenis dan analisisOtomasi; jenis dan analisis
Otomasi; jenis dan analisisMahros Darsin
 

More from Mahros Darsin (20)

1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan
 
CONTOH PKM GT
CONTOH PKM GTCONTOH PKM GT
CONTOH PKM GT
 
Gage blocks
Gage blocksGage blocks
Gage blocks
 
Metrologi linier
Metrologi linierMetrologi linier
Metrologi linier
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas
 
Micrometer inchi
Micrometer inchiMicrometer inchi
Micrometer inchi
 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance sampling
 
Cutting fluids
Cutting fluids Cutting fluids
Cutting fluids
 
Acceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelAcceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabel
 
1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc
 
Micrometer inchi
Micrometer inchiMicrometer inchi
Micrometer inchi
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-P
 
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
 
Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tulis
 
2. automation & control technology
2. automation & control technology2. automation & control technology
2. automation & control technology
 
Teknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongTeknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas Pemotong
 
overview of mfg
overview of mfgoverview of mfg
overview of mfg
 
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas Manufaktur
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas ManufakturContoh Soal Perhitungan Kapasitas Manufaktur
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas Manufaktur
 
Otomasi; jenis dan analisis
Otomasi; jenis dan analisisOtomasi; jenis dan analisis
Otomasi; jenis dan analisis
 

SUDUT PENGUKURAN

  • 2. Pengukuran Anguler • Sudut merupakan konsep yang ambigu jika dibandingkan dengan panjang dan diameter • Terminologi sudut digunakan jika merujuk ke salah satu di bawah ini: – Pemisahan anguler garis-garis yang berpotongan – Spasi titik-titik anguler pada keliling lingkaran – Deviasi dari garis atau bidang referensi atau datum yang lain – Puntiran poros yang dikenai torsi
  • 3. Unit Pengukuran Anguler • Radian – didefinisikan sebagai sudut “subtented” pada pusat lingkaran dengan dengan sebuah busur sama panjang dengan radiusnya, yaitu sudut terbentuk oleh satu putaran penuh akan sama dengan 2p radian.
  • 4. Dua Sistem Pengukuran: • Sexagesimal system – Sistem ini membagi sudut menjadi 90 derajat dengan divisi lanjutannya menjadi 60 menit dan 60 detik. • Centesimal system – Sistem ini membagi sudut menjadi 100 bagian yang sama (jenjang) dengan subdivisi lanjutan membagi satu jenjang menjadi 100 menit dan 100 detik.
  • 5.  Lingkaran dibagi menjadi 360 bagian yang sama, masing-masing bagian disebut satu derajat  Tiap derajat dapat dibagi rata menjadi 60 bagian yang sama, yang disebut menit.  Tiap menit dapat dibagi lagi menjadi 60 bagian yang sama, disebut detik. 5
  • 6. 1 putaran = 360 Derajat ( 360° )  1 Derajat ( 1° ) = 1/360 bagian lingkaran 1 Derajat ( 1°)  1 Menit ( 1' )  1 Menit ( 1')  1 Detik ( 1" ) = = = = 60 Menit ( 60' ) 1/60 bagian derajat 60 Detik (60" ) 1/60 bagian menit 6
  • 7.  Unit derajat dapat juga dibagi menjadi desimal ataupun pecahan, demikian juga peyebutannya dapat dapat bentuk desimal atau pecahan.  1½ Derajat  87¼ = 1.5 Derajat ( 1.5°) Derajat = 87.25 Derajat ( 87.25° ) 7
  • 8.  Menit dan detik dapat juga dinyatakan dalam desimal atau pecahan derajat. 1 Menit ( 1' ) = 1/60 derajat = 0.01667° 1 detik ( 1" ) = 1/60 menit = 0.01667' 8
  • 9. Ubahlah 5°25' ke desimal derajat Bagilah menit dengan 60 25 dibagi 60 = 0.4167 Tambahkan 0.4167 ke 5 = 5.4167° 5°25' = 5.4167° 9
  • 10. Ubah 27°52'35" ke derajat desimal Bagi detik dengan 60, tambahkan ke menit 35/60 = 0.5833 Tambahkan ke 52 menit, menjadi 52.5833' Bagi menit dengan 60, tambahkan ke derajat 52.5833/60 = .8764 Tambahkan ke 27 derajat, menjadi 27.8764° 27°52'35" = 27.8764° 10
  • 11. Ubah 47.75° ke derajat, menit dan detik Kalikan bagian desimal dengan 60 0.75 x 60 = 45 Desimal 0.75 menjadi 45 menit. Tambahkan ini ke derajat. Karena tidak ada bagian desimal setelah 45, tidak perlu kerja tambahan 47.75° = 47°45' 11
  • 12. Ubah 82.3752° menjadi derajat, menit dan detik Kalikan bagian desimal dengan 60 0.3752 x 60 = 22.512 (22 menjadi menit) Sekarang tambahkan harga ini ke derajat 82.3752° = 82°22.512' Kalikan desimal menit dengan 60 0.512 x 60 = 30.72 Sekarang tambahkan harga ini ke derajat dan menit 82.3752° = 82°22'30.72" 12
  • 13. Alat ukur sudut sederhana • Simple Protractor • Multi-Use Gage • Combination Set • Universal bevel protractor  Fixed Taper gages/ Gage sudut tetap  Angle gage blocks/ Blok sudut  Sine bar/ Batang sinus  Spirit level/ • Electronic level  Optical Instruments • Auto collimator • Angle Dekkor
  • 14. 14
  • 15. 15
  • 17. Pre-set posisi untuk 45 and 90 derajat, 59 derajat ujung mata bor, dan whole degree increments. 17
  • 18. Pre-set posisi untuk 90 derajat 18
  • 19. Pre-set posisi untuk 45 derajat 19
  • 20. Measuring 59 degree drill point angle. 20
  • 21. 21
  • 26.  Mrp alat bantu pengukuran sudut, spt Caliper pada pengukuran linier.  Digunakan jika benda ukur terlalu sulit posisinya untuk diukur scr langsung  Hasil pengukuran dibandingkan dengan alat ukur sudut langsung ( mis blok ukur sudut) 26
  • 27.  Sudut Presisi sd 5' (0.083º)  Terdiri atas • Vernier scale • Protractor dial • Sliding blade • Dial clamp nut 27
  • 28. Dipakai untuk mengukur sudut “obtuse” (90º-180º)  Tambahan diberikan untuk mengukur Sudut “Acute” (kurang dari 90º)  Skala utama dibagi menjadi dua busur 180º  • Skala dibagi menjadi 12 spasi pada setiap sisi 0 • Jika nol skala vernier berimpit dengan dengan garis pada skala utama: pembacaan dalam derajat 28
  • 29.  Catat jumlah derajat antara nol pada skala utama nol pada skala vernier • Majukan pada arah yang sama, catat mana skala vernier yang berimpit dengan skala utama • Kalikan dengan 5' dan tambahkan Keempat • ke derajat pada protractor dial Skala utama: 50º Vernier: 4 x 5'= 20' Pembacaan = 50º 20' 29
  • 30. Sistem Pengukuran Sudut dan Caranya Fixed Taper Gages
  • 32. Blok Individual dalam satu set Kenaikan sudut yang dapat dihasilkan Jumlah blok individual dalam satu set Daftar ukuran penyusun set 1 degree 6 6 block tdr atas 1,3,5,15,30 dan 45 derajat 1 minute 11 6 block tdr atas 1,3,5,15,30 dan 45 derajat 5 block tdr atas 1,3,5,20 dan 30 minutes 1 second 16 6 block tdr atas 1,3,5,15,30 dan 45 derajat 5 block tdr atas 1,3,5,20 dan 30 minutes 5 block tdr atas 1,3,5,20 dan 30 seconds
  • 33. Combinasi Blok Sudut Skema menunjukkan penambahan dan pengurangan dari pasangan blok sudut yang sama
  • 34. Aplikasi Blok Sudut Aplikasi blok pada penyetingan pencengkeram magnetis yang dapat diputar
  • 35. Aplikasi Blok Sudut Blok sudut ditumpuk sebagai pendukung benda kerja untuk inspeksi sudut
  • 36. Adjustable Angular Reference Bodies (Badan Referen Sudut yang dapat disesuaikan) Sine Bar/ Batang Sinus h sin( )  l
  • 37.  Digunakan jika kecermatan sudut harus dicek kurang dari 5 derajat  Terdiri atas batang baja dengan dua silinder yang sama dikencangkan dekat ujung batang • Pusat silinder tepat 90º ke ujung • Jarak antar dua senter biasanya 5 atau 10 inches dan 100 atau 200 millimeter.  Terbuat dari baja perkakas dikeraskan dan distabilkan (stabilized tool hardened steel) 37
  • 38. 38
  • 39.  Digunakan di atas surface plates dan sudut dibuat dengan menempatkan balok ukur di satu sisi  Dibuat dengan ukuran 5 inch atau kelipatan 5 atau 100 millimeter atau kelipatan 100 • Jarak antara dua pusat silinder  Kecermatan muka sd 0.00005 in. pada 5 inches atau 0.001 mm pada 100 mm. 39
  • 40. 40
  • 41. Kecermatan Batang Sinus Kecermatan Pengukuran Batang Sinus ditentukan oleh: – – – – Kelurusan dari base generator Sensitivitas dan kecermatan dial gage Besaran sudut yang akan diukur Derajat kelurusan benda yang diukur dengan sumbu longitudinal batang sinus
  • 42.  Merupakan pengembangan dr batang sinus.  Salah satu roll berubah menjadi engsel antara pelat atas dan pelat dasar 42
  • 43.  Selain sebagai alat ukur dapat juga dipakai sbg alat bantu untuk menggerinda rata.  Benda kerja yang akan digerinda ditempatkan di atas meja sinus kemudian diklem (biasanya dengan klem magnetik)  Kemiringan diatur dengan menempatkan blok ukur.  Untuk melidungi blok ukur jika benda kerja besar dan berat diperlukan blok ukur pelindung
  • 44.  Pada prinsipnya sama dengan meja sinus, hanya sanya untuk mengukur sudut konis benda konis.  Sudut yang diukur adalah setengah sudut konis.
  • 45. 1. 2. 3. 4. Periksa kesejajaran sumbu benda konis dan meja sinus; Jika ada ketidaksejajaran  pemeriksaan kesejajaran dilakukan pada permukaan konis konis tempat jarum ukur menunjuk pada titik teratas; Stl sudut konis ditentukan, dilakukan pengukuran sekalai lagi setelah benda konis diputar 180 deg, tempat jarum ukur berada pada titik terbawah. Sudut konis adl rata2 kedua pengukuran di atas
  • 46.  Adalah alat ukur kemiringan bidang dengan menngunakan prinsip gabungan antara pendatar (spirit level) dan skala sudut busur bilah. Setelah clinometer diletakkan di atas benda ukur, skala piringan diputar sampai posisi tabung dengan gelembung kurang lebih datar. Kemudian pemutar cermat dilakukan sd. gelembung berada di antara dua skala utama. Sudut dapat dibaca pada skala sudut sampai kecermatan menit atau detik bergantung pada konstruksi clinometer. 46
  • 51. Keunggulan Electronic Levels • • • • Kecermatan settings. Stabilitas. Laju Respon. Remote display
  • 52. Instrumen Optis Point source of light in focal plane of a collimating lens x  2f Projection of a point source being reflected from an inclined reflector