Dokumen menjelaskan proses pembuatan kaleng tiga lembar dari plat timah. Prosesnya meliputi pemotongan lembaran timah menjadi ukuran yang lebih kecil, pelapisan vernis, pengelasan lembar, pembentukan bagian tubuh kaleng seperti kuping dan cincin, hingga pengujian kebocoran sebelum pengiriman ke pabrik pengalengan.
2. Awalnya pembuatan kaleng dilakukan secara manual
yaitu hanya dihasilkan 5-6 kaleng per jam. Tahun 1866
ditemukan alat pembuka kaleng yang berupa kunci
pemutar untuk menggantikan paku
atau pahat
3. Kaleng tiga lembar (Three- piece-cans)
adalah kaleng yang mempunyai satu
lingkaran dan dua tutup.
Bahan baku kaleng tiga lembar ini adalah
plat timah (Tin Plate) atau baja bebas timah
(TFS). Urutan pembuatan kemasan kaleng
dari plat timah secara konvensional
7. 3. Pemberian lapisan dengan vernis pada bakan permukaan
dalam dari kemasan. Fungsi lapisan vernis untuk melindungi
permukaan tinplate dari korosi dan dari setiap kemungkinan
interaksi antara isi (bahan yang dikemas) dengan logam
8. 4. Lembaran yang telah divernis dikeringkan
dalam mesin pemanas (oven)
9. Ukuran standar untuk penjualan atau
distribusi ke industri pembuat kaleng adalah
dalam BASE BOX, yaitu terdiri dari 112
sheets, berukuran 356 X 508 mm (14 X 20 in.)
10. 5. Lembaran luas dipotong menjadi lembaran
kecil seukuran satu tubuh kaleng. Proses ini
disebut slitting
12. 7. Tabung dipateri atau dilas. Pada resistance
welding suatu arus listrik melelewati kedua
permukaan pelat yang akan disambung.
Karena adanya hambatan arus listrik timbullah
panas yang akan melelehkan permukaan pelat
sehingga kedua pelat menyatu.
+
WELD
-
13. 8. Bagian dalam bekas las disemprot atau
dioles kembali dengan vernis atau lak.
Sedangkan bagian luar disembur dengan
udara panas untuk mengantisipasi
berubahnya sifat mekanis karena pengelasan.
14. 9. Pembetukan kuping (flange) pada bagian atas
dan alas badan kaleng pada mesin flanger
16. 11. Pembentukan cincin-cincin atau manik-manik
melingkar badan kaleng. Tujuaannya untuk menambah
kekuatan badan kaleng.
17. 12. Pengujian dengan cara meniupkan udara
bertekanan ke dalam kaleng untuk memastikan
bahwa kaleng tidak bocor. Pada saat peniupan
kaleng dibenamkan dalam air.
Udara bertekanan