Presentasi mata kuliah Hadis II membahas tentang berbagai hadis Nabi Muhammad SAW terkait kewajiban hormat dan bakti kepada orang tua serta guru. Termasuk di dalamnya arti birrul walidain secara bahasa, hadis yang menjelaskan pentingnya shalat, bakti kepada orang tua, dan jihad, serta ridha Allah bergantung pada keridhaan orang tua.
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
1. Kelompok I, Kelas IV-C (Mabsus, Abdul Rouf,Ahsana Masway)
Fakultas Pendidikan Agama Islam
Universitas MuhammadiyahTangerang - 2015
Presentasi Mata Kuliah “Hadis II”
Dosen : Dr. Zaimul Am, MA
2. Pengertian Birrul Walidain
Hadis-hadis terkait
Kewajiban Hormat pada
orang tua
Hadis-hadis terkait
Kewajiban Hormat kepada
Guru
3. 23. danTuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah
seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
Perkataan yang mulia. 24. dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kesayangan dan ucapkanlah: "WahaiTuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS al-Isra:23-24)
4. Secara bahasa: al-ihsaan berasal dari kata
ahsana (ََنَسْ)اح – yuhsinu (َحنِسْح)ُي – ihsaanan (اناَسْ)اح
Yang dimaksud dengan ihsan dalam
pembahasan ini adalah berbakti kepada
kedua orang tua, yaitu menyampaikan setiap
kebaikan kepada keduanya semampu kita
dan bila memungkinkankan mencegah
gangguan terhadap keduanya. (Yazid Abdul Qodir
Jawwaz, BirrulWalidain, Bogor, Pustaka at-Taqwa, 2012. Hal. 211)
5. َِلََالوُّرِبنْيَد
َُِّالب
ََدِلَالونْي
Al-Birru Artinya Benar dan Taat. Sesuatu dikatakan birr
(baik) sumpahnya bila dia menepati, tidak melanggar-
nya. Juga seseorang dikatakan Birr hubungannya bila
hubungan tersebut tersambung
Seseorang dikatakan melakukan birr (berbuat baik)
kepada tuhannya bila dia taat kepada-Nya. Dan
seseorang dikatakan birr (baik) bila dia baik kepada
kerabatnya.
(Lisan al-Arab Ibnu Manzur (IV/51) sebagaimana dikutip Ibrahim bin Abdillah Musa al
Hazimi dalam KisahTeladan Bakti Anak kepada Ibu Bapak, hal 13)
6. Aku bertanya kepada Nabi Shallahu ‘Alaihi Wasallam, ‘Amal apakah yang
paling utama?’ Nabi Shallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab, ‘Shalat pada
waktunya.’ Aku pun bertanya, ‘Kemudian Apa?’ Beliau menjawab,
‘Berbakti kepada kedua orang tua.’Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?
Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Allah.’” (Sahih: HR Muslim No. 85, HR
Bukhori No. 527, An-Nasa-i (I/292-293), at-Tirmidzi No. 173, dan Ahmad
(I/409-410, 439 dan 451). Lafadz Hadits milik mulsim)
اَنَثَّدَحْب ُّ ِِلَع اَنَثَّدَح َةَبْي َش ِِبَأ ُنْب ِرْكَب وُبَأِنْب ِديِلَوْلا ْنَع ِي ِانَبْيَّالش ْنَع ٍرِه ْسُم ُنَس ْنَع ِارَ ْْيَعْلاِِبَأ ٍس ََي
ِ
ا ِنْب ِدْع
َلاَق ٍدوُع ْسَم ِنْب ِ َّاَّلل ِدْبَع ْنَع ِي ِانَبْيَّالش وٍرْ ََع
ََسََوِهْيَلََعحهىَاَّللهلََصِهَاَّللَولحسََرحتْلَأَسَال َالَقَحلَضْفَأَ ِلَمَعْلَاَُّيأََمهلَ َالَقَاَهِتْقَوَِلحة ََلهص
َْلحَق َالَقَِنْيَدِالَوْلَاُّرِبَ َالَقٌََّيأَحهَُثحتْلحقَِبََس َِِفحادَهَِْاْل َالَقٌََّيأَحهَُثحتَحتْكَرَاَتَمَفَِهَاَّلل ِيل
َِهْيَلََعًاءَعْرِإَ هَّلِإَحهحيدِزَتَْسأ
8. 12922-َم ْنَع ٌمْزَح اَنَثَّدَح ُسُنوُي اَنَثَّدَحْعِ ََس َلاَق ٍهاَي ِس ِنْب ِونُمْيَنْب َسَنَأ ُت
َلاَق ٍ ِاِلَم
َََوِهْيَلََعحهىَاَّللهلََصِهَاَّللحولحسََرَالَقََلَهدَحُيَْنَأَهبََحأَْنََمَمهلَسَْنَأََوِهِرْمحَع َِِفحه
َْيَدِالََوهرَبَيْلََفِهِقْزِرَ َِِفحهَلََادَزحيَحهَ
ََِِرْلِصَيْلََوِه
“Barangsiapa yang suka dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rizkinya,
maka hendaklah ia berbuat baik (berbakti) kepada kedua orangtuanya dan
menyambung silaturahim” (HR. Ahmad dari Shabat Anas bin Malik)
9. 24172-َع ٌرَمْعَم ََنَََْبخَأ ِاقَّزَّالر ُدْبَع اَنَثَّدَحَشِئاَع ْنَع َةَرْ ََع ْنَع ِييِرْهُّالز ِنْتَلاَق َة
ََِِف ِِنحتَْيأَرََفحتَِِْنِهَاَّللحولحسََرَالَقََقََتْوََصحتْعِمَسَفَِهةنََْاْلَحتْلحقَحَفأَرْقََيٍئِرا
ََمُّْعَالنحنَْبحةَثِراَاَحَذَاَهوحلاَقَاَفَذََهْنَمَهلََصِهَاَّللحولحسََرَالَقََفِانَِهْيَلََعحهىَاَّلل
َََوُِّبْلَاَكِلَذَكَُِّبْلَاَكِلَذَكََمهلَسَوَِهِ
هحمأِبَِِهانَالهرََبأََناَك
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Aku bermimpi
masuk ke dalam Surga, tiba-tiba kau mendengar suara orang sedang membaca. Aku
pun bertanya, ‘Siapa orang ini? (Malaikat) menjawab ‘Haritsah bin an-Nu’man.” Lalu
Rasulullah SAW bersabda, Demikianlah perbuatan baik. Demikianlah perbuatan baik
(kepada orang tua memasukkan seseorang ke dalam surga). Ia (Haristah bin Nu’man
adalah orang yang paling berbakti kepada ibunya” (Shahih. HR. Ahmad No. 24172)
10. 2460-َفُمْلا ُنْب ُ ِْْشب اَنَثَّدَح ٌدَّد َسُم اَنَثَّدَحَع ْنَع ُّيِرْيَرُجْلا اَنَثَّدَح ِلَّضَةَرْكَب ِِبَأ ِنْب ِنَ ْْحَّالر ِدْب
َلاَق ُهْنَع َُّاَّلل َ ِِضَر ِهِيبَأ ْنَع
ََسََوِهْيَلََعحهىَاَّللهلََصُِّهِبنَالَالَقََِبْكَأِبَْمحكحئِهبَحنأَ َََّلأََمهلَاوحلاَقَاًث ََلَثَِرِائَبَكْلَا
َِهاَّللِبَحاكَرْشَِْاْلَالَقَِهَاَّللَولحسَاَرَىَيَلَبَََوِنْيَدِالَوْلَاحوقحقحعََوََناَكََوَسَلَج
ََفََالَقَِروَُّالزحلْوَقََو َََّلأََالَقَاَفًئِهكتحمَحَق هََّاَحَهحرِ
هرَكحَيَالَاَزَمََتَكََسحهَتْيَلَاَنْل
Maukah aku beritahukan kepadamu dosa besar yang paling besar?” –Beliau berkata tiga
kali_ kami ( para sahabat) menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Nabi bersabda,
“Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Awalnya beliau bersandar
kemudian duduk dan bersabda, “Serta camkanlah, juga perkataan bohon dan saksi
palsu.” Maka Nabi selalu mengulanginya sehingga kami berkata (dalam hati kami),
“Semoga beliau diam.” (HR. Al-Bukhori, Muslim,Ahmad dan At-Tirmidzi.
11. 654-ْبَع اَنَثَّدَح َةَبْي َش ِِبَأ ُنْب ِرْكَب وُبَأ اَنَثَّدَحَوَو َةَيِواَعُم وُبَأَو َيسِْرد
ِ
ا ُنْب ِ َّاَّلل ُدَ َْعَ ْاْل ْنَع ٌعيِكِنْب َةَارَ َُع ْنَع ِش
َق ٍدوُع ْسَم ِِبَأ ْنَع ٍرَمْعَم ِِبَأ ْنَع ِييِمْيَّتلا ٍ ْْيَ َُعَلا
َهلَسََوِهْيَلََعحهىَاَّللهلََصِهَاَّللحولحسََرَناَكَهصَال ِاَِفَنَبِاكَنََمححَسََُْيَمَاوحوَتَْاسحولحقَيََوِة ََل
ََيَِلْمحكحوبحلحَقَفِلَتْخَتَاَفوحفِلَتَََْت ََّلَوَُّالنََوِم ََلَْحْوَاْلحلوحأَْمحكْنَِم ِِنِلَْمحهَونحلََيَينِذهلَاحهىَُثَه
ََينِذهلَاحهُثَْمحهَونحلَي
Dari Abu Mas’ud ra., ia berkta: “Rasulullah saw. Selalu menyamkakan
pundak-pundak kami menjelang salat dan beliua bersabda: “Ratakan shaft
kalian dan jangan sampai tidak rata, yang akan mengakibatkan
berbedanya hati kalian. Hendaknya mendekat kepadaku orang-orang
dewasa dan yang pandai-pandai kemudian berikutnya dan yang
berikutnya lagi (HR. Muslim No. 654)
12. Adam Cholil, Dahysatnya Doa Anak, Jakarta, AMP Press, 2013
Al-Maktabah As-Syamilah, Software
Ibrahim bin Abdullah Musa al Hazimi, Kisah Teladan Bakti Anak
kepada Ibu Bapak, Jogjakarta, Media Hidayah, 2004
Imam Nawawi, Riyadhus Shalihin Jilid 1, Jakarta, Pustaka Amani,
2013.
Sulaiman bin Shaqir ash-Shaqir & Dr. Sulaiman bin Muhammad
ash-Shaqir, Ibumu, Ibumu, Ibumu...: Kamu dan Hartamu
Kepunyaan Ayahmu..., Bogor, Pustaka Ibnu Umar, 2010.
Yasid bin Abdul Qadir Jawas, Birrul Walidain, Bogor, Pustaka at-
Taqwa, 2012.
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Menuntut Ilmu Jalan Menuju
Syurga, Bogor, Pustaka at-Taqwa, 2013