3. Ciri – ciri Ascomycotina
1. Memiliki hifa yang bersekat dan berinti
banyak.
2. Struktur tubuhnya ada yang uniseluler ada
pula multiseluler.
3. Cara hidupnya ada yang saprofit, parasit,
atau bersimbiosis.
4. Dinding sel dari zat kitin.
5. Reproduksi
-Aseksual : membentuk konidiospora
melalui konidiofor.
-Seksual : askospora dibentuk di dalam
askus.
6. Tubuh buah disebut askokarp.
Gambar : hifa bersekat
4. Ciri – ciri Ascomycotina
7. Menghasilkan spora dalam askus (askospora). Setiap askus
mengandung 8 spora. Askus- askus tersebut berkumpul
membentuk badan yang disebut askokarp. Beberapa bentuk
askus adalah sebagai berikut :
- Askus tanpa askokarp
contoh: Saccharomyces dan Candida
- Askus dengan askokarp berbentuk bola (kleistotesium)
contoh : Penicillium
- Askus dengan askokarp berbentuk botol berleher
(peritesium)
contoh: Neurospora Crassa
- Askus dengan askokarp berbentuk mangkuk atau cawan
(apotesium)
contoh: Ascobolus
5. Ascomycotina berdasarkan adanya
macam – macam askus dibedakan 3
kelas yaitu :
a. Hemiascomycetes
Ciri – ciri :
• Tidak membentuk askokarp
• Tidak mempunyai hifa
• Tubuh terdiri dari sel bulat (oval) yang dapat
bertunas
Contoh :
• Saccaromyces cereviceae : khamir roti atau bir
• Saccaromyces ellipsoideus : fermentasi anggur
• Candida albikans : penyakit sariawan dan keputihan
6. Ascomycotina berdasarkan adanya
macam – macam askus dibedakan 3
kelas yaitu :
b. Plectomycetes
Ciri – ciri :
• Askokarp berbentuk bola
Contoh :
• Penicillium notatum dan P. chrysogenum : penghasil
antibiotik
• Penicillium camemberti dan P. requoforti : peningkatan
kualitas keju
• Penicillium expansum : pembusukan buah apel di
penyimpanan
• Penicillium islandicum : merusak beras sehingga berwarna
kuning
7. Ascomycotina berdasarkan adanya
macam – macam askus dibedakan 3
kelas yaitu :
c. Pyrenomycetes
Ciri – ciri :
Askokarp berbentuk khusus yang dilengkapi dengan
ostiolum (lubang untuk melepas askus dan
askospora). Askokarp disebut Peritesium.
Contoh :
Neurospora sitiphyla yang digunakan untuk
pembuatan oncom merah dari ampas tahu atau
bungkil kacang tanah.
9. Reproduksi Ascomycotina
a. Reproduksi Aseksual
· Reproduksi aseksual pada Ascomicotina multiseluler
dilakukan dengan fragmentasi miselium dan pembentukan
konidia. Konidia adalah spora aseksual yang terbentuk pada
ujung konidiofor
· Reproduksi aseksual pada Ascomicotina uniseluler dilakukan
dengan membentuk tunas. Pembentukan tunas
(Blastophora) pada Ascomicotina uniseluler diawali dengan
dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Nukleus
dalam sel induk membelah dan satu nukleus bergerak ke
dalam sel tunas. Sel tunas kemudian memisahkan diri dari sel
induk untuk menjadi individu baru. Akan tetapi, kadang-
kadang tunas tetap melekat pada sel induknya membentuk
rantai sel yang disebut dengan hifa semu (pseudohifa)
10. Reproduksi Ascomycotina
b. Reproduksi Seksual
· Reproduksi seksual pada ascomycotina uniseluler terjadi dengan cara
konjugasi. Konjugasi 2 sel ascomycotina (n) menghasilkan zigot (2n). Zigot
tumbuh menjadi askus. Dalam askus terjadi pembelahan meiosis
menghasilkan 4 sel askospora (n).
· Reproduksi seksual pada ascomycotina multiseluler dilakukan dengan cara
berikut : Askospora tumbuh menjadi benang hifa. Hifa bercabang-cabang
membentuk miselium. Ujung miselium berubah fungsi menjadi
askogonium (oogonium) dan anteridium yang saling berpasangan.
Selanjutnya terjadi pembelahan mitosis membentuk hifa (2n). Ujung hifa
yang dewasa membentuk askus. Inti pada askus membelahsecara meiosis
membentuk 8 askospora (n). Askospora yang telah masak akan tersebar
dari askus yang pecah. Askospora yang jatuh di tempat yang sesuai akan
berkecambah menghasilkan hifa haploid yang baru.
11. Anggota Ascomycotina
a. Saccharomyces disebut juga sel khamir, yeast, atau ragi.
Saccharomyces merupakan mikroorganisme uniseluler dan
tidak mempunya badan buah. Saccharomyces dapat
melakukan fermentasi yang dimanfaatkan dalam pembuatan
tapai, roti, dan anggur.
Gambar : Saccharomyces
12. Anggota Ascomycotina
b. Penicillium hidup sebagai saprofit dalam
bahan organik dan ada yang menghasilkan zat
antibiotik. Konidianya berwarna hijau.
Gambar : Penicillium
13. Anggota Ascomycota
c. Neurospora crassa dimanfaatkan dalam
pembuatan oncom merah dari ampas tahu.
Konidianya berwarna merah bata.
Gambar : Neurospora crassa
14. Anggota Ascomycotina
d. Trichoderma reesei dapat menghasilkan
enzim selulase, yaitu enzim pengurai selulosa.
Enzim ini dapat digunakan untuk memproduksi
PST (Protein Sel Tunggal)
Gambar : Trichoderma reesei
15. Anggota Ascomycotina
e. Morchella esculenta dan Sarcoscypha
coccinea, badan buahnya dapat dimakan.
Gambar : Morchella esculenta Gambar : Sarcoscypha coccinea
16. Anggota Ascomycotina
f. Ascobolus scatigenus yaitu saprofit pada
kotoran sapi dan askokarpnya berbentuk seperti
mangkuk atau cawan (apotesium)
Gambar : Ascobolus scatigenus
17. Anggota Ascomycotina
g. Erysiphe merupakan parasit pada permukaan
daun tanaman. Askokarpnya berwarna putih
seperti tepung.
Gambar : Erysiphe
19. Anggota Ascomycotina
i. Claviceps purpurea merupakan penyebab penyakit
ergot pada tanaman gandum. Manusia atau hewan
yang memeakan gandum yang terkena penyakit ini
akan mengalami ergotisma. Gejalanya yaitu terjadi
kejang Gotot dan kelumpuhan
Gambar : Claviceps purpurea
21. Anggota Ascomycotina
k. Aspergillus wentii dan aspergillus soyae berguna
dalam pembuatan kecap
Gambar : Aspergillus wentii Gambar : Aspergillus soyae
22. Anggota Ascomycotina
l. Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksin
yang mengakibatkan kanker hati. Jamur ini
banyak terdapat pada kacang tanah
Gambar : Aspergillus flavus