Laporan praktikum organik II tentang sintesis asam oksalat dari gula pasir. Tujuannya adalah mensintesis dan menentukan titik leleh serta rendemen asam oksalat. Asam oksalat disintesis dengan mengoksidasi gula pasir menggunakan asam nitrat sebagai oksidator. Hasil reaksi kemudian direkristalisasi untuk menghasilkan kristal asam oksalat.
1. LAPORAN
PRAKTIKUM
ORGANIK
II
PERCOBAAN
1
SINTESIS
ASAM
OKSALAT
DARI
GULA
PASIR
SENIN,
10
MARET
2014
OLEH
IRHAM
MALADI
1112096000001
KELOMPOK
1
2.
I. Tujuan
Praktikum
§ Mensintesis
asam
oksalat
dari
bahan
baku
gula
pasir
§ Menentukan
titik
leleh
dan
rendemen
asam
oksalat
II. DASAR
TEORI
Asam
oksalat
,
ethanedioic
acid
merupakan
salah
satu
anggota
daari
asam
karboksilat
yang
mempunyai
rumus
molekul
C2H2O4.
Secara
komersial
asam
oksalat
dikenal
dalam
bentuk
padatan
dihidrat
yang
mempunyai
rumus
molekul
C2H2O4.H2O
.
kegunaan
asam
oksalat
sangat
banyak
antara
lain
bahan
pencampur
zat
warna
dalam
industry
tekstil
dan
cat,
menetralkan
kelebihan
alkali
pada
pencucian
dan
sebagai
bleacing
.
Asam
oksalat
pada
industry
logam
digunakan
sebagai
bahan
pelapis
logam
dari
kerak
,
sedangkan
dalam
pabrik
polimer
dipakai
sebagai
inisiator.
Asam
oksalat
pertamakali
di
sintesis
oleh
Carl
W.
Scheele
pada
tahun
1776
dengan
cara
mengoksidasi
gula
dengan
asam
nitrat
(Kirk
–
othmer
1996).
Pada
tahun
1784
telah
dibuktikan
asam
oksalat
terdapat
pada
tanaman
sorrel.
Pada
tahun
1829,
Sir
Lussac
menemukan
bahwa
asam
oksalat
dapat
diproduksi
dengan
cara
meleburkan
sebuk
gergaji
dalam
larutan
alkali.
Asam
oksalat
merupakan
turunan
dari
asam
karboksilat
yang
mengandung
2
gugus
karboksil
yang
terletak
pada
ujung
–
ujung
rantai
karbon
yang
lurus
yang
mempunyai
rumus
molekul
C2H2O4
tidak
berbau
,
higroskopis
,
berwarna
putih
sampai
tidak
berwarna
dan
mempunyai
berat
molekul
90
g/mol.
Sifat
fisik
dan
kimia
asam
oksalat
dihidrat
(C2H2O2.H2O)
• Berwarna
putih
,
terbentuk
Kristal
dan
tidak
berbau
• Melting
point
:
101,5
C
• Densitas
:
1,653
g/cm3
• Hf(18
C)
:
-‐
1422kj/mol
• Berat
molekul
:
126
g
/mol
• Ph(0,1
M)
:
1,3
Asam
oksalat
merupakan
salah
satu
bahan
baku
yang
dibutuhkan
pada
indrustri,
yang
mempunyai
kegunaan
antara
lain
sebagai
berikut
:
• Sebagai
bahan
pelapis
yang
melindungi
logam
dari
kerak
• Menetralkan
kelebihan
alkali
pada
pencucian
dan
sebagai
bleaching
• Bahan
pencampur
zat
warna
dalam
indrustri
tekstil
dan
cat
• Sebagai
inisiator
dalam
pabrik
polimer
struktur
molekul
asam
oksalat
:
3.
O
O
║
║
H
-‐
O
-‐
C
-‐
C
–
O
–
H
Asam
oksalat
dapat
disiapkan
dilaboratorium
dengan
mengoksidasi
sukrosa
menggunakan
asam
nitrat
dengan
adanya
sejumlah
kecil
pentoksida
vanadium
sebagai
katalis.
Padatan
terhidrasi
dapat
mengalami
dehidrasi
dengan
panas
atau
dengan
destilasi
azeotrof.
Asam
oksalat
anhidrat
asa
sebagai
dua
polimorf,
disalah
satu
hydrogen
ikatan.
Hasil
dalam
struktur
seperti
rantai
sedang
pola
ikatan
hydrogen
dalambentuk
lain
mendefinisikan
struktur
lembaran.
Karena
bahan
anhidrat
bersifat
asam
dan
hodrofilik
digunakan
dalam
esterifikasi.
III. ALAT
DAN
BAHAN
Alat
:
1. Gelas
Beaker
2. Erlenmeyer
3. Batang
pengaduk
4. Penangas
air
5. Penangas
es
6. Cawan
kristalisasi
7. Melting
point
8. Kertas
saring
Bahan
:
1. Gula
pasir
2. HNO3
pekat
IV. PROSEDUR
KERJA
1. Dimasukkan
2
g
gula
pasir
kedalam
Erlenmeyer
dan
ditambahkan
10
ml
HNO3
pekat.
2. Dipanaskan
diatas
penganggas
air
secara
perlahan
–
lahan
sampai
mendidih.
3. Bila
sudah
timbul
uap
coklat
NO2
,
diangkat
labu
datar
tadi,
pindahkan
untuk
melanjutkan
reaksi
tanpa
pemanasan,
dibiarkan
selama
15
menit.
4. Dituangkan
hasil
reaksi
kedalam
gelas
piala
berisi
100
ml
,
Erlenmeyer
dicuci
dengan
2
ml
aquades
dingin
dan
air
hasil
cucian
dimasukkan
kedalam
gelas
piala
lagi
,
ditambahkan
2
ml
HNO3
pekat.
5. Di
uapkan
diatas
penangas
air
sampai
volume
cairan
tinggal
2
ml
6. Ditambahkan
4
ml
aquades
ke
dalam
larutan
diatas
,
kemudian
diuapkan
lagi
sampai
volume
tinggal
2
ml.
4. 7. Didinginkan
larutan
ini
dalam
es
sambil
diaduk
,
Kristal
asam
oksalat
akan
terbentuk
8. Disaring
Kristal
oksalat
yang
terbentuk
,
kemudian
rekristalisasi
asam
oksalat
yang
didapatkan
dengan
melarutkannya
dalam
air
panas
,
lalu
didinginkan
9. Disaring
,
dikeringkan
dan
diperiksa
titik
leleh
asam
oksalat
murni
101
C
V. DATA
HASIL
PERCOBAAN
DAN
PERHITUNGAN
v Hasil
Percobaan
Massa
gula
=
2.06
g
Kertas
saring
=
0,909
g
=
900
mg
M
oksalat
+
kertas
saring
=
1884,1
mg
Massa
as.
Oksalat
=
1881,1
–
900
=
984.1
mg
Titik
leleh
=
103
v Perhitungan
Rendemen
=
berat
asam
oksalat
X
100%
Berat
sampel
Rendemen
=
0,9841
mg
X
100%
=
47,77
%
2.06
g
VI. PEMBAHASAN
Percobaan
ini
bertujuan
untuk
Mensintesis
asam
oksalat
dari
bahan
baku
gula
pasir
dan
Menentukan
titik
leleh
dan
rendemen
asam
oksalat
.
dari
percobaan
tersebut
gula
pasir
(sukrosa)
yang
di
gunakan
adalah
sebesar
2,06
g
dicampurkan
dengan
10
ml
HNO3
pekat
terjadi
reaksi
perubahan
warna
menjadi
coklat
pada
campuran
tersebut
dan
ketika
di
panas
kan
menimbulkan
gas
coklat
yaitu
NO2
(nitro)
karena
gas
NO2
bersifat
karsiogenik
jika
terhirup
maka
pemanas
ini
di
lakukan
di
ruang
asam.
Reaksi
yang
terbentuk
:
C6H12O6
+
12
HNO3
3
C2H2O4.
2
H2O
+
3
H2O
+
3NO
+
9NO2
5. proses
pembuatan
asam
oksalat
ini
dilakukan
dengan
pemanasan
yang
benar
agar
gas
NO2
tersebut
tidak
mengeluarkan
sedikit
atau
tidak
sama
sekali
gas
coklat
dengan
cara
penambahan
aquades
untuk
menghilangkan
gan
NO2
tersebut
sedikit
demi
sedikit
.
penguarangan
cairan
hingga
tersisa
2
ml
tersebut
untuk
menjaga
kemurnian
asam
oksalat
yang
terbentuk
.
Setelah
melakukan
pemanasan
,
dilakukan
pendinginan
karena
Kristal
asam
hanya
terbentuk
pada
keadaan
dingin
sehingga
dengan
menyaring
hasil
dari
pemanasan
tersebut
dengan
kertas
saring
akan
membentuk
asam
oksalat
.
pendinginan
dilakukan
bertujuan
untuk
rekristalisasi
asam
oksalat
yang
didapatkan.
Kristal
yang
di
peroleh
dalam
hasil
pendinginan
dan
memurnikan
gas
NO2
pada
saat
pemanasan
berwarna
putih
.
Asam
oksalat
yang
di
dapatkan
dalam
percobaan
organic
ini
adalah
sebesar
984.1
mg
dengan
titik
leleh
103
C
tidak
jauh
berbeda
dengan
titik
leleh
asam
oksalat
murni
pada
nilai
teoritisnya
yaitu
sebesar
101
C
perbedaan
kecil
ini
di
bias
terjadi
karena
terdapat
senyawa
lain
pada
sampel
gula
atau
larutan
pada
saat
pemanasan
dan
penambahan
aquades
yang
telah
terkontaminasi.
Nilai
rendemen
yang
diperoleh
adalah
sebesar
47,77%
VII. KESIMPULAN
ü Titik
leleh
yang
didapatkan
pada
percobaan
ini
sebesar
103
C
ü Rendemen
yang
di
dapat
kan
sebesar
47,77%
ü Reaksi
pembuatan
asam
oksalat
ini
disebut
dengan
reaksi
oksidasi
VIII. DAFTAR
PUSTAKA
Fessenden.
1982.
Kimia
Organik
Jilid
2
Edisi
ketiga.
Jakarta
:
Erlangga
Gusnidar.
2008.
Analisis
Gravimetri.
Bandung
:
ITB
Poedjiati,
Anna.
1994.
Dasar-‐Dasar
Biokimia.
Jakarta
:
Universitas
Indonesia
http://ilmualambercak.blogspot.com/2013/03/asam-‐oksalat.html
(diunduh
pada
15/
03
/
14
pukul
22.34)
IX. LAMPIRAN
GAMBAR
1.
Pemanasan
pembuatan
as.
Oksalat