2. • Klinik tanaman dapat menjalankan berbagai fungsi
tambahan selain tugas utamanya, a.l:
1. untuk mengembangkan teknik2 diagnosis,
2. mendeskripsikan penyakit maupun hama baru,
3. mendukung pengembangan riset
4. sebagai pusat penyebaran informasi
pengendalian.
• Klinik tanaman (workshop ataupun laboratorium)
dapat dimodifikasi sesuai dengan ketersediaan
sumberdaya, jumlah sampel pertahun yang
ditangani, jumlah dan tipe peralatan serta ukuran
ruang kliniknya.
3. • Di dalam klinik tanaman harus tersedia ruang
dan fasilitas untuk penerimaan,
penyimpanan, pengujian, perekaman data
dan pelaporan dari setiap specimen (Gb 1.)
• Sampel dalam jumlah besar misalnya sisa
tanaman, tanah dan air pencuci harus diatur
sedemikian rupa sehingga efisien.
• Peralatan yang mahal harus dilindungi dari
debu, pasir/kerikil halus, dan cairan.
• Area kerja bidang mikrobiologi harus
terbebas dari kontaminasi.
4. GREEN HOUSE
(pengujian) PENCUCIAN
PENERIMAAN
(pemeriksaan awal)
KANTOR
(telepon, rekaman,
komputer, buku petunjuk)
PEMERIKSAAN/
PENGUJIAN
PENYIMPANAN
Specimen/
sampel
Laporan
sanitasi
identifikasi
isolasi
inkubasi
pengecatan
mikroskopi
pemotretan
Gb 1. Diagram hubungan berbagai area dan aktivitas dalam klinik tanaman
5. A. Ruang Penerimaan
Dalam ruang penerimaan harus tersedia:
1. Satu atau lebih meja besar/ conterstops untuk
pengamatan/pengujian awal specimen. Permukaan
meja dapat digunakan untuk memotong, dan
mudah dibersihkan (misalnya berbahan stainless
steel atau keramik)
2. Rak (menempel pada dinding) untuk menempatkan
peralatan gelas dan alat-alat pemeriksaan, pH
meter, pengukur kadar garam.
3. Tempat sampah besar yang diletakkan diujung
meja
4. Bak cuci + air bersih mengalir +
pengering/pengatus
5. Rak alat gelas
7. B. Ruang Kantor/Administrasi
• Kantor sebaiknya berdekatan dengan area
penerimaan, sehingga petugas administrasi dapat
melihat dan melayani orang yang datang ke klinik.
• Berkas-berkas, catatan, dan handout informasi
harus tersedia dalam ruang penerimaan.
• Ruang administrasi sebaiknya memenuhi standar
peralatan sekretarial.
• Petugas administrasi klinik harus mencatat semua
laporan specimen yang diterima dan copy diagnosis
atau disposisi sampel.
• Kantor sebaiknya ada komputer dan printer
9. Clinic.......
Crop..............., Variety........................., When planted..............,
Date collected........................., Grower...........................,
Agent...................., County,......................, Collected
by..................,
Catatan spesimen:
Clinic.......
Crop..............., Variety........................., When planted..............,
Date collected........................., Grower.................................
10. Clinic.......
Crop..............., Variety........................., When planted..............,
Date collected........................., Grower....................................,
Agent...................., County,......................, Collected
by..................,
Type planting: Commercial yes/no, site: field/greenhouse
Planting size:
Crop history: last year......., 2 years ago......., 3 years ago.......
Symptoms: ...............
CLINIC REPORT:
......................................................................................................
......................................................................................................
.......................................................................................................
11. c. Ruang Pengujian
• Ruang pengujian didesain sebagai area yang bersih
dan relatif khusus untuk mengerjakan diagnosis
yang detail.
• Tanah dan specimen tanaman atau bagian sampel
yang akan diuji harus sudah diuji dan dibersihkan di
ruang penerimaan atau pengujian awal.
• Ruang pengujian dibagi menjadi :
1. Tempat penyiapan media kultur
2. Cultur aseptic
3. Inkubasi petridish dan specimen dalam moist
chamber
4. Ekstraksi nematoda dari tanah dan tanaman
5. Pengamatan mikroskopi
6. Identifikasi patogen, nematoda, dan serangga
secara mikroskopi
7. Ruang pemotretan specimen
13. D. Kit dan Klinik Lapangan
Kit Lapangan
• Kit lapangan diperlukan untuk pengujian di
lapangan atau lokasi tanaman untuk mendapatkan
sampel yang lebih baik dan melihat secara
langsung pengaruh penyakit, hama, maupun
nematoda di lapangan.
• Kit lapangan a.l berisi: sabun, paper towels, lampu
batere, tali, selotip, gunting kertas, gunting ranting,
bor kecil, pisau, wadah sampel tanah, lup, pensil,
kantong plastik, karet gelang, penjepit kertas,
kamera, dll. Tergantung kebutuhan.
14. Klinik Lapangan
☺ Konsultan tanaman dan para profesional diperlukan
untuk mendukung pelaksanaan klinik tanaman dalam
menjalankan program IPM, stasiun pengendali kualitas
dan karantina, pendidikan, dan pengawasan serifikasi
tanaman.
☺ Klinik lapangan dilengkapi dg cabinet unt menyimpan
peralatan dan bahan kimia.
☺ Klinik lapangan sangat efisien dan baik bagi petani untuk
mendapatkan diagnosis secara cepat.
☺ Klinik lapangan harus mempunyai access ke klinik dan
laboratorium formal.
☺ Klinik lapangan dapat menetapkan diagnosis penyakit
dan hama spesifik.