SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Irigasi dan Drainase – Pertemuan 9
 Hidroponik berasal dari bahasa latin 
yang terdiri dari kata hydro yang berarti 
air dan ponos yang berarti kerja. 
 Hidroponik diartikan sebagai pengerjaan 
atau pengelolaan air sebagai media 
tumbuh tanaman dan tempat mengambil 
unsur hara yang diperlukan pada 
budidaya tanaman tanpa menggunakan 
tanah sebagai media tanam.
 Tanaman yang dibudidayakan secara 
hidroponik dapat tumbuh dengan baik jika 
daerah perakarannya memperoleh cukup 
udara, air, dan unsur hara. 
 Pemberian nutrisi atau unsur hara 
merupakan faktor yang menentukan dalam 
usaha hidroponik. 
 Nutrisi diberikan dalam bentuk larutan 
harus secara tepat jumlah, komposisi ion, 
maupun temperatur.
Metode tanam hidroponik ini sudah digunakan 
pada Abad ke- 16 pada suku aztek , pada 
tahun 1930-an secara komersil baru 
dikembangkan oleh seorang Peneliti “Pusat 
Penelitian Pertanian California AS” , Dr. 
5 
W.F.Gericke .
 penggunaan lahan lebih efisien, 
 tanaman berproduksi tanpa menggunakan 
tanah, 
 tidak ada resiko untuk penanaman terus 
menerus sepanjang tahun, 
 kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi 
dan lebih bersih, 
 penggunaan pupuk dan air lebih efisien, 
 periode tanam lebih pendek, dan 
 pengendalian hama dan penyakit lebih 
mudah.
 membutuhkan modal yang besar; 
 pada “Close System” (nutrisi disirkulasi), jika 
ada tanaman yang terserang patogen maka 
dalam waktu yang sangat singkat seluruh 
tanaman akan terkena serangan tersebut; 
dan 
 pada kultur substrat, kapasitas memegang air 
media substrat lebih kecil daripada media 
tanah; sedangkan pada kultur air volume air 
dan jumlah nutrisi sangat terbatas sehingga 
akan menyebabkan pelayuan tanaman yang 
cepat dan stres yang serius.
 Kultur Air 
 Merupakan sistem tertutup (“closed system”) 
di mana akar tanaman terekspos larutan 
nutrisi tanpa media tanaman dan larutan 
disirkulasi 
 Termasuk didalamnya adalah Nutrient Film 
Technique (NFT), Dynamic Root Floating 
(DRF), the Deep Flow Technique (DFT) dan 
Aeroponic (Jensen 1990; Jensen dan 
Collins 1985; Kao 1990).
 Kultur Substrat 
 Kultur substrat atau agregat adalah kultur 
hidroponik dengan menggunakan media 
tumbuh yang bukan tanah sebagai 
pegangan tumbuh akar tanaman dan 
mediator larutan hara 
 Pada umumnya, pemberian larutan 
dilakukan dengan sistem terbuka (“open 
system”), artinya larutan yang diberikan ke 
tanaman tidak digunakan lagi
 Kultur Substrat 
 Media tanam yang digunakan antara lain 
pasir, kerikil, batuan alam, arang sekam, 
batu apung , media gravel, perlite, rockwool, 
pasir, serbuk gergaji, peat moss atau 
vermikulit, coco peat 
 Syarat media tumbuh antara lain adalah 
bertekstur seragam dengan ukuran butir 
sedang, bersih dari kotoran, dan steril (Resh 
1985; Douglas 1985).
 Nutrient Film Technique (NFT) 
 Air dialirkan ke deretan akar tanaman secara dangkal / 
tipis (3mm). 
 Akar tanaman berada di lapisan dangkal yang 
mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. 
 Kekurangan sistem NFT adalah: 
 Membutuhkan supplai listrik terus menerus karena 
apabila listrik mati selama beberapa jam terutama 
siang hari, tanaman terancam mati total. 
 Bila terjadi infeksi penyakit terhadap salah satu 
tanaman, maka seluruh tanaman akan tertular dalam 
waktu singkat. 
 Membutuhkan investasi awal yang besar.
 Untuk membuat lapisan nutrisi diperlukan syarat-syarat: 
 kemiringan talang tempat mengalirnya larutan nutrisi 
ke bawah benar-benar seragam 
 kecepatan aliran nutrisi tidak boleh terlalu tinggi 
dengan mempertimbangkan kemiringan talang 
 lebar talang harus memadai untuk menghindari 
terbendungnya aliran nutrisi oleh kumpulan akar 
 dasar talang harus rata dan tidak melengkung untuk 
mencapai kedalaman nutrisi yang disyaratkan 
 larutan nutrisi disirkulasikan secara berkala.
 Floating Hydroponic System (FHS) 
 Adalah budidaya tanaman dengan cara 
menancapkan tanaman pada lubang 
styrofoam yang mengapung pada larutan 
nutrisi dalam suatu bak atau kolam sehingga 
akar tanaman terendam dan dapat 
menyerap larutan nutrisi.
 Hidroponik Substrat 
 Hidroponik substrat adalah metode budidaya 
tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada media 
porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi 
sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, 
nutrisi, dan oksigen secara cukup. 
 Media tanam yang baik mempunyai karakteristik 
dapat menyerap dan menghantarkan air, tidak 
mempengaruhi pH air, tidak berubah warna, tidak 
mudah lapuk. Media tanam yang digunakan dapat 
berasal dari bahan organik maupun anorganik. 
 Sistem irigasi pada hidroponik substrat dibedakan 
menjadi dua yaitu dengan irigasi tetes dan irigasi 
pasang surut (ebb and flow),
 Aeroponik 
 Sampai saat ini masih belum jelas apakah 
aeroponik digolongkan dalam hidroponik 
atau merupakan golongan tersendiri. 
 Aeroponik adalah cara bercocok tanam 
dimana akar tanaman tergantung di udara 
dan disemprot dengan larutan nutrisi secara 
terus menerus.
Wick sistem merupakan 
hidroponik dengan 
menggunakan sumbu untuk 
membantu tanaman dalam 
menyerap air nutrisi dari 
wadah tampung .
Selada hidroponik dengan 
wick sistem
Kotak Styrofoam Pot Plastik 
Sumbu Kompor / Kain 
Pupuk 
Rockwool / Busa
1. Potong Rockwool / Busa 
ukuran 2 cm x 2 cm, 
dilubangi bagian atasnya 
, kemudian selupkan 
dedalam air sampai 
basah . Susun di tray 
dengan rapi 
2. Masukkan biji sayuran 
kedalam lubang , kemudian 
disemprot dengan air 
kembali sampai basah . 
Letakkan tray di tempat 
yang terlindung tetapi 
terkena matahari secara 
tidak langsung .
3. Jaga kelembapan benih 
setiap hari , jika terlalu 
kering dapat disemprot 
dengan air . Dalam 2 x 24 
jam benih sudah tumbuh 
. Biarkan sampai 2 
minggu di tempat 
pembibitan .
1. Setelah ditanam , sayur 
tersebut disiram dengan 
larutan secara manual setiap 
hari sampai akar tumbuh 
sampai ke permukaan air . 
Setelah akar tumbuh sampai 
permukaan air maka 
penyiraman dihentikan . 
2. Letakkan sayuran tersebut ditempat 
yang terkena matahari langsung , 
jika memungkinkan sayuran 
tersebut terlindung dari hujan . 
Lakukan pengecekan tinggi 
permukaan air larutan diwadah , jika 
kurang dapat ditambahkan larutan 
yang baru.
1. Siapkan terlebih dahulu 
larutan pupuk . 5 ml Larutan A 
+ 5 ml larutan B . Campurkan 
kedalam 1 liter air . 
Banyaknya larutan yang 
dibuat disesuaikan dengan 
besar wadah yang digunakan 
. 
2. Masukkan benih beserta 
rockwoolnya ke pot 
kecilnya . Lalu disekeliling 
rockwool tersebut 
dimasukkan kerikil kecil 
supaya posisi benih tidak 
mudah tergoncang.
1. Lebih kurang 30 – 40 hari 
sayuran yang ditanam sudah 
dapat dipanen . 
2. Cabut tanaman dari pot 
kecilnya , bersihkan pot dari 
sisa sisa akar sayur dan pot 
tersebut dapat digunakan 
untuk penanaman berikutnya 
.
 Sistem Vertikultur 
 Vertikultur diserap dari bahasa Inggris yang 
berasal dari kata "vertical" dan "culture" yang 
artinya, teknik budidaya tanaman secara 
vertikal, sehingga penanamannya 
menggunakan sistem bertingkat. 
 Teknik ini berawal dari gagasan "vertical garden" 
yang dilontarkan oleh sebuah perusahaan benih 
di Swiss, sekitar tahun 1945 yang lalu. 
 Tujuan utama aplikasi teknik vertikultur adalah 
memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin 
(Agus Andoko, 2004).
 Buat Usulan Proposal PKM 5 bidang, 
mengenai Sistem Hidroponik 
 Jangka waktu tugas 2 minggu 
 1 Kelompok maksimal 4 orang 
 Pembimbing : 
 SDR 
 ESD 
 ARU 
 IRN

More Related Content

What's hot

Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, d...
Penggunaan Zat Pengatur  Tumbuh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, d...Penggunaan Zat Pengatur  Tumbuh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, d...
Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, d...Rozi Aziz
 
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban FarmingHidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban FarmingNahdya Maulina
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanamanAli Babang
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanianMuhammad Sabrin
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Ppt Biologi Dasar Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar  Kultur jaringanPpt Biologi Dasar  Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar Kultur jaringanbesse fatimah
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatYosep Setiawan
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Nestri Yuniardi
 
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurTeknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurpandirambo900
 
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamLaporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamShofi Asriani
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanDewi Ayu Maryati
 

What's hot (20)

Alsin pemupukan
Alsin pemupukanAlsin pemupukan
Alsin pemupukan
 
Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, d...
Penggunaan Zat Pengatur  Tumbuh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, d...Penggunaan Zat Pengatur  Tumbuh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, d...
Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, d...
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban FarmingHidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
 
Pembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organikPembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organik
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Bioremediasi
Bioremediasi Bioremediasi
Bioremediasi
 
Ppt Biologi Dasar Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar  Kultur jaringanPpt Biologi Dasar  Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar Kultur jaringan
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
Hubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan TanamanHubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan Tanaman
 
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurTeknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
 
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamLaporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
 

Similar to SISTEM HIDRO

09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptxWahidahNorhasanah1
 
Hidroponik kelas 7.pptx
Hidroponik kelas 7.pptxHidroponik kelas 7.pptx
Hidroponik kelas 7.pptxYahyaAanSarah
 
HIDROPONIK.pptx
HIDROPONIK.pptxHIDROPONIK.pptx
HIDROPONIK.pptxmigus1
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikJennie Ong
 
Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikLayin Alfiyah
 
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02Jennie Ong
 
KANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docxKANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docxmuhamadajid3
 
Teknologi reproduksi tumbuhan
Teknologi reproduksi tumbuhanTeknologi reproduksi tumbuhan
Teknologi reproduksi tumbuhanIwan Tea
 
hidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkhidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkmartia nurfa
 
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdf
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdfAGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdf
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdfTaufiqRamadhan31
 
Manfaat hidroponik
Manfaat hidroponikManfaat hidroponik
Manfaat hidroponikShania Ricca
 
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula Belajar Bareng Hidroponik
 
Pengembangan_metode_hidroponik
  Pengembangan_metode_hidroponik  Pengembangan_metode_hidroponik
Pengembangan_metode_hidroponikIRFAN YUSUF
 
Presentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.pptPresentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.pptDidikNurhadi6
 
Presentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptxPresentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptxWanhardiana
 

Similar to SISTEM HIDRO (20)

09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
 
Hidroponik kelas 7.pptx
Hidroponik kelas 7.pptxHidroponik kelas 7.pptx
Hidroponik kelas 7.pptx
 
Hidroponik.pptx
Hidroponik.pptxHidroponik.pptx
Hidroponik.pptx
 
HIDROPONIK.pptx
HIDROPONIK.pptxHIDROPONIK.pptx
HIDROPONIK.pptx
 
Standar ber-Hidroponik
Standar ber-HidroponikStandar ber-Hidroponik
Standar ber-Hidroponik
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
 
Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponik
 
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02
 
KANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docxKANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docx
 
HYDROPONIC 101
HYDROPONIC 101HYDROPONIC 101
HYDROPONIC 101
 
Teknologi reproduksi tumbuhan
Teknologi reproduksi tumbuhanTeknologi reproduksi tumbuhan
Teknologi reproduksi tumbuhan
 
hidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkhidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nk
 
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdf
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdfAGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdf
AGT20-Kelompok 3- Hidroponik-THA.pdf
 
Manfaat hidroponik
Manfaat hidroponikManfaat hidroponik
Manfaat hidroponik
 
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
 
Hidroponik - Aplkasi Komputer
Hidroponik - Aplkasi KomputerHidroponik - Aplkasi Komputer
Hidroponik - Aplkasi Komputer
 
Pengembangan_metode_hidroponik
  Pengembangan_metode_hidroponik  Pengembangan_metode_hidroponik
Pengembangan_metode_hidroponik
 
Presentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.pptPresentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.ppt
 
Presentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptxPresentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptx
 
Hidroponik Modern
Hidroponik ModernHidroponik Modern
Hidroponik Modern
 

More from Kharistya Amaru

15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaanKharistya Amaru
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
06 kebutuhan air tanaman
06   kebutuhan air tanaman06   kebutuhan air tanaman
06 kebutuhan air tanamanKharistya Amaru
 
07 kebutuhan air tanaman
07   kebutuhan air tanaman07   kebutuhan air tanaman
07 kebutuhan air tanamanKharistya Amaru
 
04 hubungan air, tanah dan tanaman
04   hubungan air, tanah dan tanaman04   hubungan air, tanah dan tanaman
04 hubungan air, tanah dan tanamanKharistya Amaru
 
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasiKharistya Amaru
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainaseKharistya Amaru
 
01 kontrak irigasi dan drainase
01  kontrak irigasi dan drainase01  kontrak irigasi dan drainase
01 kontrak irigasi dan drainaseKharistya Amaru
 
Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Kharistya Amaru
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakKharistya Amaru
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKharistya Amaru
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaKharistya Amaru
 

More from Kharistya Amaru (20)

15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaan
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
12 irigasi tetes
12   irigasi tetes12   irigasi tetes
12 irigasi tetes
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
06 kebutuhan air tanaman
06   kebutuhan air tanaman06   kebutuhan air tanaman
06 kebutuhan air tanaman
 
07 kebutuhan air tanaman
07   kebutuhan air tanaman07   kebutuhan air tanaman
07 kebutuhan air tanaman
 
04 hubungan air, tanah dan tanaman
04   hubungan air, tanah dan tanaman04   hubungan air, tanah dan tanaman
04 hubungan air, tanah dan tanaman
 
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainase
 
01 kontrak irigasi dan drainase
01  kontrak irigasi dan drainase01  kontrak irigasi dan drainase
01 kontrak irigasi dan drainase
 
Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyak
 
Penilaian 1
Penilaian 1Penilaian 1
Penilaian 1
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite
 
Dasar dasar pp
Dasar dasar ppDasar dasar pp
Dasar dasar pp
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
 
Trauma 2
Trauma 2Trauma 2
Trauma 2
 

Recently uploaded

Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

SISTEM HIDRO

  • 1. Irigasi dan Drainase – Pertemuan 9
  • 2.  Hidroponik berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja.  Hidroponik diartikan sebagai pengerjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuh tanaman dan tempat mengambil unsur hara yang diperlukan pada budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
  • 3.  Tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik dapat tumbuh dengan baik jika daerah perakarannya memperoleh cukup udara, air, dan unsur hara.  Pemberian nutrisi atau unsur hara merupakan faktor yang menentukan dalam usaha hidroponik.  Nutrisi diberikan dalam bentuk larutan harus secara tepat jumlah, komposisi ion, maupun temperatur.
  • 4.
  • 5. Metode tanam hidroponik ini sudah digunakan pada Abad ke- 16 pada suku aztek , pada tahun 1930-an secara komersil baru dikembangkan oleh seorang Peneliti “Pusat Penelitian Pertanian California AS” , Dr. 5 W.F.Gericke .
  • 6.  penggunaan lahan lebih efisien,  tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah,  tidak ada resiko untuk penanaman terus menerus sepanjang tahun,  kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih,  penggunaan pupuk dan air lebih efisien,  periode tanam lebih pendek, dan  pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.
  • 7.  membutuhkan modal yang besar;  pada “Close System” (nutrisi disirkulasi), jika ada tanaman yang terserang patogen maka dalam waktu yang sangat singkat seluruh tanaman akan terkena serangan tersebut; dan  pada kultur substrat, kapasitas memegang air media substrat lebih kecil daripada media tanah; sedangkan pada kultur air volume air dan jumlah nutrisi sangat terbatas sehingga akan menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan stres yang serius.
  • 8.
  • 9.
  • 10.  Kultur Air  Merupakan sistem tertutup (“closed system”) di mana akar tanaman terekspos larutan nutrisi tanpa media tanaman dan larutan disirkulasi  Termasuk didalamnya adalah Nutrient Film Technique (NFT), Dynamic Root Floating (DRF), the Deep Flow Technique (DFT) dan Aeroponic (Jensen 1990; Jensen dan Collins 1985; Kao 1990).
  • 11.
  • 12.  Kultur Substrat  Kultur substrat atau agregat adalah kultur hidroponik dengan menggunakan media tumbuh yang bukan tanah sebagai pegangan tumbuh akar tanaman dan mediator larutan hara  Pada umumnya, pemberian larutan dilakukan dengan sistem terbuka (“open system”), artinya larutan yang diberikan ke tanaman tidak digunakan lagi
  • 13.  Kultur Substrat  Media tanam yang digunakan antara lain pasir, kerikil, batuan alam, arang sekam, batu apung , media gravel, perlite, rockwool, pasir, serbuk gergaji, peat moss atau vermikulit, coco peat  Syarat media tumbuh antara lain adalah bertekstur seragam dengan ukuran butir sedang, bersih dari kotoran, dan steril (Resh 1985; Douglas 1985).
  • 14.
  • 15.  Nutrient Film Technique (NFT)  Air dialirkan ke deretan akar tanaman secara dangkal / tipis (3mm).  Akar tanaman berada di lapisan dangkal yang mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman.  Kekurangan sistem NFT adalah:  Membutuhkan supplai listrik terus menerus karena apabila listrik mati selama beberapa jam terutama siang hari, tanaman terancam mati total.  Bila terjadi infeksi penyakit terhadap salah satu tanaman, maka seluruh tanaman akan tertular dalam waktu singkat.  Membutuhkan investasi awal yang besar.
  • 16.  Untuk membuat lapisan nutrisi diperlukan syarat-syarat:  kemiringan talang tempat mengalirnya larutan nutrisi ke bawah benar-benar seragam  kecepatan aliran nutrisi tidak boleh terlalu tinggi dengan mempertimbangkan kemiringan talang  lebar talang harus memadai untuk menghindari terbendungnya aliran nutrisi oleh kumpulan akar  dasar talang harus rata dan tidak melengkung untuk mencapai kedalaman nutrisi yang disyaratkan  larutan nutrisi disirkulasikan secara berkala.
  • 17.
  • 18.
  • 19.  Floating Hydroponic System (FHS)  Adalah budidaya tanaman dengan cara menancapkan tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung pada larutan nutrisi dalam suatu bak atau kolam sehingga akar tanaman terendam dan dapat menyerap larutan nutrisi.
  • 20.
  • 21.
  • 22.  Hidroponik Substrat  Hidroponik substrat adalah metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada media porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup.  Media tanam yang baik mempunyai karakteristik dapat menyerap dan menghantarkan air, tidak mempengaruhi pH air, tidak berubah warna, tidak mudah lapuk. Media tanam yang digunakan dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik.  Sistem irigasi pada hidroponik substrat dibedakan menjadi dua yaitu dengan irigasi tetes dan irigasi pasang surut (ebb and flow),
  • 23.
  • 24.
  • 25.  Aeroponik  Sampai saat ini masih belum jelas apakah aeroponik digolongkan dalam hidroponik atau merupakan golongan tersendiri.  Aeroponik adalah cara bercocok tanam dimana akar tanaman tergantung di udara dan disemprot dengan larutan nutrisi secara terus menerus.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29. Wick sistem merupakan hidroponik dengan menggunakan sumbu untuk membantu tanaman dalam menyerap air nutrisi dari wadah tampung .
  • 31.
  • 32. Kotak Styrofoam Pot Plastik Sumbu Kompor / Kain Pupuk Rockwool / Busa
  • 33. 1. Potong Rockwool / Busa ukuran 2 cm x 2 cm, dilubangi bagian atasnya , kemudian selupkan dedalam air sampai basah . Susun di tray dengan rapi 2. Masukkan biji sayuran kedalam lubang , kemudian disemprot dengan air kembali sampai basah . Letakkan tray di tempat yang terlindung tetapi terkena matahari secara tidak langsung .
  • 34. 3. Jaga kelembapan benih setiap hari , jika terlalu kering dapat disemprot dengan air . Dalam 2 x 24 jam benih sudah tumbuh . Biarkan sampai 2 minggu di tempat pembibitan .
  • 35. 1. Setelah ditanam , sayur tersebut disiram dengan larutan secara manual setiap hari sampai akar tumbuh sampai ke permukaan air . Setelah akar tumbuh sampai permukaan air maka penyiraman dihentikan . 2. Letakkan sayuran tersebut ditempat yang terkena matahari langsung , jika memungkinkan sayuran tersebut terlindung dari hujan . Lakukan pengecekan tinggi permukaan air larutan diwadah , jika kurang dapat ditambahkan larutan yang baru.
  • 36. 1. Siapkan terlebih dahulu larutan pupuk . 5 ml Larutan A + 5 ml larutan B . Campurkan kedalam 1 liter air . Banyaknya larutan yang dibuat disesuaikan dengan besar wadah yang digunakan . 2. Masukkan benih beserta rockwoolnya ke pot kecilnya . Lalu disekeliling rockwool tersebut dimasukkan kerikil kecil supaya posisi benih tidak mudah tergoncang.
  • 37. 1. Lebih kurang 30 – 40 hari sayuran yang ditanam sudah dapat dipanen . 2. Cabut tanaman dari pot kecilnya , bersihkan pot dari sisa sisa akar sayur dan pot tersebut dapat digunakan untuk penanaman berikutnya .
  • 38.  Sistem Vertikultur  Vertikultur diserap dari bahasa Inggris yang berasal dari kata "vertical" dan "culture" yang artinya, teknik budidaya tanaman secara vertikal, sehingga penanamannya menggunakan sistem bertingkat.  Teknik ini berawal dari gagasan "vertical garden" yang dilontarkan oleh sebuah perusahaan benih di Swiss, sekitar tahun 1945 yang lalu.  Tujuan utama aplikasi teknik vertikultur adalah memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin (Agus Andoko, 2004).
  • 39.
  • 40.  Buat Usulan Proposal PKM 5 bidang, mengenai Sistem Hidroponik  Jangka waktu tugas 2 minggu  1 Kelompok maksimal 4 orang  Pembimbing :  SDR  ESD  ARU  IRN