SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
ISL A M
        “AGAMA YANG AKAL, RASIONAL, FIKIR, INTELEKTUAL DAN CERDAS”



       Islam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Adapun menurut
syari’at (terminologi), pengertian Islam mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun
furu’ (cabang), juga seluruh masalah ‘aqidah, ibadah, keyakinan, perkataan dan perbuatan. Jadi
pengertian ini menunjukkan bahwa Islam adalah mengakui dengan lisan, meyakini dengan hati
dan berserah diri kepada Allah Azza wa Jalla atas semua yang telah ditentukan dan ditakdirkan,
sebagaimana firman Allah Subhana wa Ta’ala tentang Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam :

"(Ingatlah) ketika Rabb-nya berfirman kepadanya (Ibrahim), ‘Berserahdirilah!’ Dia menjawab:
‘Aku berserah diri kepada Rabb seluruh alam.’” [Al-Baqarah: 131]. Allah SWT juga berfirman
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah
diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka.
Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-
Nya.” [Ali ‘Imran: 19].

Prinsip agama Islam yang wajib diketahui dan diamalkan oleh setiap muslim ada tiga, yaitu:
    1. Mengenal Allah Azza wa Jalla
    2. Mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya
    3. Mengenal Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Mengenal agama Islam adalah landasan yang kedua dari prinsip agama ini. Lalu, bagaimana
agama Islam itu sebenarnya ?
       Manusia diciptakan oleh Allah tiada lain kecuali hanya untuk beribadah kepada-Nya.
Untuk dapat melaksanakan tugas itu sebagai bentuk pengabdiannya, Allah tidak membiarkannya
tanpa bekal. Allah melengkapinya dengan akal agar bisa memahami semua petunjuk dan ciptaan-
Nya. Ia menjadikan akal terbuka untuk mengetahui berbagai masalah, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan. Melalui ilmu pengetahuan, manusia mampu memahami berbagai masalah
kehidupan dan mencari solusinya. Karena itu, malaikat dan seluruh makhluk penghuni langit
diperintahkan Allah untuk bersujud kepada Adam, nenek moyang manusia, karena dia telah
diberi akal. Semuanya sujud kepada Adam, kecuali Iblis yang sombong. Penghormatan Islam
terhadap akal adalah sebuah keniscayaan, sebab akal merupakan sumber pengetahuan.
       Melalui akal, manusia bisa hidup lebih baik dan bermartabat. Karena demikian
pentingnya fungsi akal bagi kehidupan manusia, Allah mengulang kata ‘al aqlu’ dalam al Qur’an
yang bertebaran dalam berbagai ayat sedikitnya sebanyak lima puluh kali. Dalam khasanah
kebahasaan, pengulangan bisa diartikan sebagai tingkat kepentingan makna kata yang diulang
tersebut. Artinya, semakin banyak kata diulang, semakin penting arti kata tersebut. Selain kata
‘al aqlu’, kata ‘ulul albaab’ juga mengalami pengulangan berkali-kali. Itu semua menyiratkan
suatu seruan yang kuat agar manusia mau menggunakan akalnya dalam memahami semua
fenomena kehidupan dengan berbagai misterinya untuk memperoleh manfaatnya yang pada
akhirnya dapat mengagumi semua ciptaan Allah serta tak satu pun ciptaan-Nya sia-sia. Jika akal
adalah alat berpikir dan memahami semua ciptaan Allah, maka hakikatnya orang yang tidak mau
menggunakan akal, sehingga menjadi bodoh dan terbelakang, berarti dia telah berbuat sia-sia
karunia Allah yang sangat agung itu. Karena itu, berpikir dengan menggunakan akal merupakan
kewajiban islami yang mesti dilakukan oleh siapa saja yang mengaku Islam. Keimanan
seseorang bahkan tidak akan sempurna jika tidak disertai dengan pengetahuan melalui akal
pikirannya. Itu sebabnya, Allah sampai menyebut orang yang tidak memanfaatkan akalnya
sebagai ‘al an’aam’, yang artinya binatang ternak. Mengapa sebutan Allah demikian keras bagi
orang-orang yang tidak menggunakan akal pikirannya? Sebab, dia dianggap telah mengabaikan
alat pemisah antara kebenaran dan kebathilan, kebaikan dan keburukan, kejujuran dan
kebohongan, petunjuk dan kesesatan, dan keduniaan dan keakhiratan, Bisa dibayangkan
bagaimana jika di dunia ini tidak ada pemilahan yang jelas antara yang benar dan salah, yang
baik dan buruk, yang sesaat dan abadi, dan sebagainya.
       Melalui al-Qur’an, Islam mengajak umatnya untuk mendayagunakan akal pikirannya,
memperoleh petunjuk dengan berkreativitas dan bekerja keras sehingga hidup menjadi lebih
bermakna. Sebaliknya, jika akal yang telah diberikan itu tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya,
hidup manusia akan berjalan seolah tanpa kekuatan dan pegangan. Itu sebabnya, karena berbekal
akal, manusia diangkat derajatnya oleh Allah sebagai makhluk terbaik yang pernah diciptakan.
Begitu pentingnya akal, sampai-sampai al-Qur'an menyebutkannya dengan berulang-ulang.
Berapa kali al-Qur'an menyinggung kalimat “Afalaa ta'qiluun” (apakah kamu tidak berpikir?),
“fa'tabiruu ya ulil albab” (hendaklah berpikir wahai orang-orang yang berakal!). “Aku turunkan
kitab pada kalian, mengenai diri kalian. Apakah kalian tidak berpikir?" (Qs. al-Anbiya':10).
Untuk menguak kandungan makna ayat-ayat "misterius" dibutuhkan sebuah akal yang benar-
benar mumpuni. “Wama ya'lamu ta'wilahu illa Allah wa al-rasikhuun fi al-ilm” (Qs. al-Imran:7).
Kalimat al-Rasikhuun berarti orang yang mempunyai pengetahuan yang luas (intelek). Gelar ini
hanya bisa diperoleh oleh orang yang berakal cerdas dan tanggap.
        Manusia dibekali Allah SWT intelektual yang cerdas. Di antaranya daya ingat yang
tajam, sistematika dalam berpikir dan merumuskan persoalan, menyikapi persoalan secara simpel
dan lain sebagainya, seperti kemampuan umat Islam menghafal Al Qur’an dan Hadits serta
rumusan berpikir dalam ilmu mantiq. Keistimewaan ini karena kasih sayang Allah SWT pada
orang-orang mukmin. Keimanan yang bersemayam dalam dada mukmin menghantarkan mereka
memiliki kecerdasan intelektual. Rasul SAW memberikan indikator orang yang cerdas
intelektualnya adalah konsentrasi pada satu titik yang jelas, berpikir cerdas sehingga tidak mudah
tertipu dan selalu dalam keadaan siap siaga. Kecerdasan intelektual juga akan memberikan jalan
keluar ketika menghadapi kondisi sulit. Bentuknya dapat berupa alternatif pemecahan yang
beragam dan melalui cara yang ringan dan lain sebagainya.
        Pentingnya mendayagunaan akal sangat dianjurkan oleh Islam. Tidak terhitung
banyaknya ayat-ayat al-Qur'an dan Hadis Rasulullah SAW yang mendorong manusia untuk
selalu berfikir dan merenung. Redaksi al-Qur'an dan al-Hadis tentang berfikir atau
mempergunakan akal cukup variatif. Ada yang dalam bentuk khabariah, insyaiyah, istifham
inkary. Semuanya itu menunjukkan betapa Islam sangat concern terhadap kecerdasan intelektual
manusia. Dan kecerdasan intelektual itu berarti pemahaman terhadap ilmu pengetahuan.

‫العلم قبثثل القول والعمثثل , لقول ا تعالى " فاعلم أنثثه ل إله إل ا : فبدأ بالعلم و أن العلماء هثثم وراثثثة‬
‫النباء , ورثوا العلم من أخذه بحظ وافر ومن سلك طريقا يطلب به علما سهل ا له طريقا إلى الجنة ) راو ه‬
‫) البخاري‬

        "Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan,sesuai dengan perkataan Allah (ketahuilah
tiada Tuhan selain Allah). Ia memulainya dengan Ilmu. Sesungghnya ulama adalah pewaris
para nabi, mereka mewarisi ilmu dengan sangat lengkap, barang siapa yang menempuh jalan
(proses belajar dan mengajar) untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya
jalan menuju surga."
        Dalam sebuah hadits, "Berpikir sekejap saja lebih baik dari pada ibadah selama 70
tahun". Dengan akal akan dapat menguak rahasia ciptaan Allah. Dengan demikian dampak
positifnya adalah bagi keimanan. Tak heran jika kemudian para intelektual Islam mengatakan
bahwa akal tidak bisa dipisahkan dari Islam. Pada akhirnya mereka mengklaim Islam sebagai
agama yang selalu menggunakan akal. Al-Islam diin al-'aql. Di sisi lain, dalam sebuah literatur
keislaman disebutkan bahwa Sayyidina 'Ali r.a pernah bersabda "Bila akal menjadi pijakan
agama, maka bagian bawah sepatu (Khuf) lebih pantas untuk dibasuh, daripada bagian
atasnya" (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
       Di manakah sebetulnya posisi akal dalam Islam? Sebetulnya, jika kita telaah dengan lebih
cermat dan mendalam antara agama dan akal tidak bertentangan. Bahkan justru saling
mendukung dan menguatkan satu sama lain. Agama atau al-Qur'an tidak akan bisa dipaham
tanpa bantuan akal yang cerdas (Qs. Al-Imran ayat 7). Akal tidak akan mencapai tingkatan
tertinggi tanpa agama. Keduanya bagaikan prosesor dan layar monitor yang tidak bisa
dipisahkan. Hanya saja, peran agama sebagai prosesor lebih penting dan berarti dalam
menentukan langkah-langkah yang akan diambil. Artinya, ketika akal dan agama berseberangan,
yang diprioritaskan adalah agama. Agama akan selalu menuntun kita pada kebenaran sejati dari
Allah. Sedangkan akal terkadang justru menyeret kita pada bahaya kesesatan yang terselubung.
       Kebanyakan manusia menganggurkan anugerah akal yang dimilikinya. Mempunyai mata
hanya untuk melihat tetapi tidak untuk memperhatikan. Mempunyai perasaan hanya untuk
merasakan tetapi tidak untuk menyadari, atau mempunyai telinga hanya untuk mendengar tetapi
tidak untuk mendengarkan. Kondisi ini yang tidak dianjurkan oleh Islam terhadap umatnya.
Justru Islam memerintahkan manusia untuk menghargai akalnya. Salah satunya dengan
menggunakan akal dalam mengimani keberadaan al-Khalik, tidak dibangun atas dasar taklid
(asal mengikuti saja). Karena pentingnya aktivitas berfikir, para shahabat sampai mengaitkannya
dengan keimanan. Mereka berkata : "Cahaya dan sinar iman adalah banyak berpikir." (Ad-
Durrul Mantsur, Jilid II, Hlm. 409). Hal ini mendorong kaum muslimin untuk mempelajari,
memahami, dan mempraktikkan ilmu-ilmu yang mereka tuntut. Baik ilmu agama maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian sudah seharusnya kecerdasan intelektual dimiliki
oleh setiap muslim.
       Konklusinya, agama menuntun akal seseorang dalam semua aspek kehidupan yang bila
ditinggalkan akan menyesatkan dan tidak pernah sampai pada kebenaran sejati. Semua aspek itu
meliputi keyakinan, akidah agama (teologi), hukum-hukum agama (syari'at), prinsip-prinsip
moral dan etika (norma sosial). Akal juga sangat dibutuhkan untuk menguak rahasia kekuasaan
Allah di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang seharusnya disertai dengan keimanan dan
ketakwaan yang tinggi kepada Allah. Islam adalah agama rasional (akal), keimanan kita kepada
Allah SWT, Yang Maha Pencipta haruslah punya landasan intelektual rasional yang kokoh, yang
akan mengantarkan kita kepada ketajaman intuisi qalbu dan keintiman spiritual penuh cinta dan
iman terhadap Hakikat al-Haqq: Allah SWT. Dari rangkuman diatas kita bisa membuktikan
bahwa Islam adalah agama yang rasional (akal), fikir, intelektual dan cerdas.




        “Tsa m a r o t u l a q l i l u z u u m u l h a q q i ”; H a si l (m e n g i k u t i )
         a k a l a d a l a h k o m i t m e n p a d a k e b e n a r a n . (A l i b i n A b i
                                             Th a l i b a s)

         “S c i e n c e w i t h o u t r e l i g i o n i s l a m e , r e l i g i o n w i t h o u t
          sc i e n c e i s b l i n d ”; I l m u p e n g e t a h u a n t a n p a a g a m a
Sumber :


http://majalahelsunan.blogspot.com/

http://koran.republika.co.id/koran/0/106211/Gene_Netto_Islam_Agama_Rasional.html

http://myasir83.multiply.com/journal/item/100


www.mudjiaraharjo.com/

http://islamsyiah.wordpress.com/2008/04/25/rasionalitas-syariat-islam-2/

More Related Content

What's hot

BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) downloadbukumafahim
 
Tugas tafsir
Tugas tafsirTugas tafsir
Tugas tafsir871939
 
Nota tafsir ayat makiyyah
Nota tafsir ayat makiyyahNota tafsir ayat makiyyah
Nota tafsir ayat makiyyahustazahruby
 
Penghantar bimbingan dan kaunseling
Penghantar bimbingan dan kaunselingPenghantar bimbingan dan kaunseling
Penghantar bimbingan dan kaunselingAmer Asyraf
 
Sumber ilmu & penerima ilmu
Sumber ilmu & penerima ilmuSumber ilmu & penerima ilmu
Sumber ilmu & penerima ilmuAkmal Cikmat
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
Mata Kuliah Pend. Agama Islam
Mata Kuliah Pend. Agama IslamMata Kuliah Pend. Agama Islam
Mata Kuliah Pend. Agama Islamdewi novita
 
Pendidikan Agama Islam (Semester 1)
Pendidikan Agama Islam (Semester 1)Pendidikan Agama Islam (Semester 1)
Pendidikan Agama Islam (Semester 1)Dika Wahyu Suryadi
 
Konsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam IslamKonsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam Islamherlena sari
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam IslamHamida ID
 
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRI
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRIBUKU BAHAN AJAR PAI UNSRI
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRIHanifa Zulfitri
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "chusnaqumillaila
 
Proses mendapatkan akidah
Proses mendapatkan akidahProses mendapatkan akidah
Proses mendapatkan akidahghaziplanters
 
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]Lydia Nurkumalawati
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agamaRudi Ajip
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahAliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahRezaQyu RezaQta
 

What's hot (20)

BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
 
Tugas tafsir
Tugas tafsirTugas tafsir
Tugas tafsir
 
Modul 11 kb 2
Modul 11 kb 2Modul 11 kb 2
Modul 11 kb 2
 
Nota tafsir ayat makiyyah
Nota tafsir ayat makiyyahNota tafsir ayat makiyyah
Nota tafsir ayat makiyyah
 
Penghantar bimbingan dan kaunseling
Penghantar bimbingan dan kaunselingPenghantar bimbingan dan kaunseling
Penghantar bimbingan dan kaunseling
 
Sumber ilmu & penerima ilmu
Sumber ilmu & penerima ilmuSumber ilmu & penerima ilmu
Sumber ilmu & penerima ilmu
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Mata Kuliah Pend. Agama Islam
Mata Kuliah Pend. Agama IslamMata Kuliah Pend. Agama Islam
Mata Kuliah Pend. Agama Islam
 
Pendidikan Agama Islam (Semester 1)
Pendidikan Agama Islam (Semester 1)Pendidikan Agama Islam (Semester 1)
Pendidikan Agama Islam (Semester 1)
 
Konsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam IslamKonsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam Islam
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
 
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRI
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRIBUKU BAHAN AJAR PAI UNSRI
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRI
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
Proses mendapatkan akidah
Proses mendapatkan akidahProses mendapatkan akidah
Proses mendapatkan akidah
 
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahAliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
 
Hakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islamHakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islam
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agama
 

Viewers also liked

Risalah Jumat, Islam Agama Akal dan Ilmu
Risalah Jumat, Islam Agama Akal dan IlmuRisalah Jumat, Islam Agama Akal dan Ilmu
Risalah Jumat, Islam Agama Akal dan IlmuHirwanto Iwan
 
Remaja berkualitas
Remaja berkualitasRemaja berkualitas
Remaja berkualitasemafitriani
 
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'iDiskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'iRatna Widiastuti
 
Gaya Sehat Remaja
Gaya Sehat  Remaja Gaya Sehat  Remaja
Gaya Sehat Remaja mbanarti
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiahhiriza
 
Islam dan Lingkungan Hidup
Islam dan Lingkungan HidupIslam dan Lingkungan Hidup
Islam dan Lingkungan HidupMahdif Indiarto
 
Remaja dan cinta presentasi kelompok
Remaja dan cinta presentasi kelompokRemaja dan cinta presentasi kelompok
Remaja dan cinta presentasi kelompokfelixia
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEnurjanahSA
 
[MATERI KEPUTRIAN] Pacaran vs ta'aruf
[MATERI KEPUTRIAN] Pacaran vs ta'aruf[MATERI KEPUTRIAN] Pacaran vs ta'aruf
[MATERI KEPUTRIAN] Pacaran vs ta'arufwidyaitnaira84
 
Presentasi problematika remaja
Presentasi problematika remajaPresentasi problematika remaja
Presentasi problematika remajaTeddie Sukmana
 
Gaul Sehat, Anti Maksiat! by LDS DPP HTI
Gaul Sehat, Anti Maksiat! by LDS DPP HTIGaul Sehat, Anti Maksiat! by LDS DPP HTI
Gaul Sehat, Anti Maksiat! by LDS DPP HTIGuslaeni Hafid
 
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surgawidyaitnaira84
 
Remaja islam ideologis
Remaja islam ideologisRemaja islam ideologis
Remaja islam ideologisedy1953
 
Remaja dan cinta
Remaja dan cintaRemaja dan cinta
Remaja dan cintarofieq
 
Simpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahSimpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahNiko Arwenda
 

Viewers also liked (20)

Risalah Jumat, Islam Agama Akal dan Ilmu
Risalah Jumat, Islam Agama Akal dan IlmuRisalah Jumat, Islam Agama Akal dan Ilmu
Risalah Jumat, Islam Agama Akal dan Ilmu
 
Remaja berkualitas
Remaja berkualitasRemaja berkualitas
Remaja berkualitas
 
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'iDiskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
 
Gaya Sehat Remaja
Gaya Sehat  Remaja Gaya Sehat  Remaja
Gaya Sehat Remaja
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
 
Islam dan Lingkungan Hidup
Islam dan Lingkungan HidupIslam dan Lingkungan Hidup
Islam dan Lingkungan Hidup
 
Remaja Smart with Islam
Remaja Smart with IslamRemaja Smart with Islam
Remaja Smart with Islam
 
Islam Punya Sejarah Hebat - by @DakwahRemaja LDS - HTI
Islam Punya Sejarah Hebat - by @DakwahRemaja LDS - HTIIslam Punya Sejarah Hebat - by @DakwahRemaja LDS - HTI
Islam Punya Sejarah Hebat - by @DakwahRemaja LDS - HTI
 
slide dakwah remaja
slide dakwah remajaslide dakwah remaja
slide dakwah remaja
 
Sukses belajar - Sukses Akhirat
Sukses belajar - Sukses AkhiratSukses belajar - Sukses Akhirat
Sukses belajar - Sukses Akhirat
 
Remaja dan cinta presentasi kelompok
Remaja dan cinta presentasi kelompokRemaja dan cinta presentasi kelompok
Remaja dan cinta presentasi kelompok
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
 
[MATERI KEPUTRIAN] Pacaran vs ta'aruf
[MATERI KEPUTRIAN] Pacaran vs ta'aruf[MATERI KEPUTRIAN] Pacaran vs ta'aruf
[MATERI KEPUTRIAN] Pacaran vs ta'aruf
 
Presentasi problematika remaja
Presentasi problematika remajaPresentasi problematika remaja
Presentasi problematika remaja
 
Gaul Sehat, Anti Maksiat! by LDS DPP HTI
Gaul Sehat, Anti Maksiat! by LDS DPP HTIGaul Sehat, Anti Maksiat! by LDS DPP HTI
Gaul Sehat, Anti Maksiat! by LDS DPP HTI
 
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 PDF Hijrah, saaatnya berubah PDF Hijrah, saaatnya berubah
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
 
Remaja islam ideologis
Remaja islam ideologisRemaja islam ideologis
Remaja islam ideologis
 
Remaja dan cinta
Remaja dan cintaRemaja dan cinta
Remaja dan cinta
 
Simpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahSimpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama Aqidah
 

Similar to Islam akal, fikir, rasional, cerdas, intelek

BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut Islam
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut IslamBAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut Islam
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut IslamDonovan Kiione
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptxNabilaZaid1
 
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyuPembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyuPuji Winarni
 
Pentingnya menuntut ilmu
Pentingnya menuntut ilmuPentingnya menuntut ilmu
Pentingnya menuntut ilmuTohar Latif
 
Nota pendidikan islam
Nota pendidikan islamNota pendidikan islam
Nota pendidikan islamAfshan Mbo
 
. Sikap islam terhadap kemerdekaan berfikir
.   Sikap islam terhadap kemerdekaan berfikir.   Sikap islam terhadap kemerdekaan berfikir
. Sikap islam terhadap kemerdekaan berfikirAndri Nurdiansyah
 
5 m.-sidik
5 m.-sidik5 m.-sidik
5 m.-sidikrendengs
 
cendekiawan konten.pdf
cendekiawan konten.pdfcendekiawan konten.pdf
cendekiawan konten.pdfMahasiswaIslam
 
Aqidah islamiyah
Aqidah islamiyahAqidah islamiyah
Aqidah islamiyahnyongkoh
 

Similar to Islam akal, fikir, rasional, cerdas, intelek (20)

Buku mafahim bkldk
Buku mafahim bkldkBuku mafahim bkldk
Buku mafahim bkldk
 
Pengajian islam v. 1
Pengajian islam v. 1Pengajian islam v. 1
Pengajian islam v. 1
 
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut Islam
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut IslamBAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut Islam
BAB 10 : Teknlogi Ilmu Pengetahuan dan Seni Menurut Islam
 
Islam & ip
Islam & ipIslam & ip
Islam & ip
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
 
Akidah
AkidahAkidah
Akidah
 
Definisi akal
Definisi  akalDefinisi  akal
Definisi akal
 
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyuPembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
 
Bab 1.konsep ilmu
Bab 1.konsep ilmuBab 1.konsep ilmu
Bab 1.konsep ilmu
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
 
Pentingnya menuntut ilmu
Pentingnya menuntut ilmuPentingnya menuntut ilmu
Pentingnya menuntut ilmu
 
Nota pendidikan islam
Nota pendidikan islamNota pendidikan islam
Nota pendidikan islam
 
Tauhid
TauhidTauhid
Tauhid
 
. Sikap islam terhadap kemerdekaan berfikir
.   Sikap islam terhadap kemerdekaan berfikir.   Sikap islam terhadap kemerdekaan berfikir
. Sikap islam terhadap kemerdekaan berfikir
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
5 m.-sidik
5 m.-sidik5 m.-sidik
5 m.-sidik
 
cendekiawan konten.pdf
cendekiawan konten.pdfcendekiawan konten.pdf
cendekiawan konten.pdf
 
Menyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam Ialam
Menyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam IalamMenyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam Ialam
Menyeimbangkan Iman, Ilmu dan Amal dalam Ialam
 
Aqidah islamiyah
Aqidah islamiyahAqidah islamiyah
Aqidah islamiyah
 

Islam akal, fikir, rasional, cerdas, intelek

  • 1. ISL A M “AGAMA YANG AKAL, RASIONAL, FIKIR, INTELEKTUAL DAN CERDAS” Islam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Adapun menurut syari’at (terminologi), pengertian Islam mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), juga seluruh masalah ‘aqidah, ibadah, keyakinan, perkataan dan perbuatan. Jadi pengertian ini menunjukkan bahwa Islam adalah mengakui dengan lisan, meyakini dengan hati dan berserah diri kepada Allah Azza wa Jalla atas semua yang telah ditentukan dan ditakdirkan, sebagaimana firman Allah Subhana wa Ta’ala tentang Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam : "(Ingatlah) ketika Rabb-nya berfirman kepadanya (Ibrahim), ‘Berserahdirilah!’ Dia menjawab: ‘Aku berserah diri kepada Rabb seluruh alam.’” [Al-Baqarah: 131]. Allah SWT juga berfirman “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan- Nya.” [Ali ‘Imran: 19]. Prinsip agama Islam yang wajib diketahui dan diamalkan oleh setiap muslim ada tiga, yaitu: 1. Mengenal Allah Azza wa Jalla 2. Mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya 3. Mengenal Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam Mengenal agama Islam adalah landasan yang kedua dari prinsip agama ini. Lalu, bagaimana agama Islam itu sebenarnya ? Manusia diciptakan oleh Allah tiada lain kecuali hanya untuk beribadah kepada-Nya. Untuk dapat melaksanakan tugas itu sebagai bentuk pengabdiannya, Allah tidak membiarkannya tanpa bekal. Allah melengkapinya dengan akal agar bisa memahami semua petunjuk dan ciptaan- Nya. Ia menjadikan akal terbuka untuk mengetahui berbagai masalah, dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Melalui ilmu pengetahuan, manusia mampu memahami berbagai masalah kehidupan dan mencari solusinya. Karena itu, malaikat dan seluruh makhluk penghuni langit diperintahkan Allah untuk bersujud kepada Adam, nenek moyang manusia, karena dia telah
  • 2. diberi akal. Semuanya sujud kepada Adam, kecuali Iblis yang sombong. Penghormatan Islam terhadap akal adalah sebuah keniscayaan, sebab akal merupakan sumber pengetahuan. Melalui akal, manusia bisa hidup lebih baik dan bermartabat. Karena demikian pentingnya fungsi akal bagi kehidupan manusia, Allah mengulang kata ‘al aqlu’ dalam al Qur’an yang bertebaran dalam berbagai ayat sedikitnya sebanyak lima puluh kali. Dalam khasanah kebahasaan, pengulangan bisa diartikan sebagai tingkat kepentingan makna kata yang diulang tersebut. Artinya, semakin banyak kata diulang, semakin penting arti kata tersebut. Selain kata ‘al aqlu’, kata ‘ulul albaab’ juga mengalami pengulangan berkali-kali. Itu semua menyiratkan suatu seruan yang kuat agar manusia mau menggunakan akalnya dalam memahami semua fenomena kehidupan dengan berbagai misterinya untuk memperoleh manfaatnya yang pada akhirnya dapat mengagumi semua ciptaan Allah serta tak satu pun ciptaan-Nya sia-sia. Jika akal adalah alat berpikir dan memahami semua ciptaan Allah, maka hakikatnya orang yang tidak mau menggunakan akal, sehingga menjadi bodoh dan terbelakang, berarti dia telah berbuat sia-sia karunia Allah yang sangat agung itu. Karena itu, berpikir dengan menggunakan akal merupakan kewajiban islami yang mesti dilakukan oleh siapa saja yang mengaku Islam. Keimanan seseorang bahkan tidak akan sempurna jika tidak disertai dengan pengetahuan melalui akal pikirannya. Itu sebabnya, Allah sampai menyebut orang yang tidak memanfaatkan akalnya sebagai ‘al an’aam’, yang artinya binatang ternak. Mengapa sebutan Allah demikian keras bagi orang-orang yang tidak menggunakan akal pikirannya? Sebab, dia dianggap telah mengabaikan alat pemisah antara kebenaran dan kebathilan, kebaikan dan keburukan, kejujuran dan kebohongan, petunjuk dan kesesatan, dan keduniaan dan keakhiratan, Bisa dibayangkan bagaimana jika di dunia ini tidak ada pemilahan yang jelas antara yang benar dan salah, yang baik dan buruk, yang sesaat dan abadi, dan sebagainya. Melalui al-Qur’an, Islam mengajak umatnya untuk mendayagunakan akal pikirannya, memperoleh petunjuk dengan berkreativitas dan bekerja keras sehingga hidup menjadi lebih bermakna. Sebaliknya, jika akal yang telah diberikan itu tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, hidup manusia akan berjalan seolah tanpa kekuatan dan pegangan. Itu sebabnya, karena berbekal akal, manusia diangkat derajatnya oleh Allah sebagai makhluk terbaik yang pernah diciptakan. Begitu pentingnya akal, sampai-sampai al-Qur'an menyebutkannya dengan berulang-ulang. Berapa kali al-Qur'an menyinggung kalimat “Afalaa ta'qiluun” (apakah kamu tidak berpikir?), “fa'tabiruu ya ulil albab” (hendaklah berpikir wahai orang-orang yang berakal!). “Aku turunkan
  • 3. kitab pada kalian, mengenai diri kalian. Apakah kalian tidak berpikir?" (Qs. al-Anbiya':10). Untuk menguak kandungan makna ayat-ayat "misterius" dibutuhkan sebuah akal yang benar- benar mumpuni. “Wama ya'lamu ta'wilahu illa Allah wa al-rasikhuun fi al-ilm” (Qs. al-Imran:7). Kalimat al-Rasikhuun berarti orang yang mempunyai pengetahuan yang luas (intelek). Gelar ini hanya bisa diperoleh oleh orang yang berakal cerdas dan tanggap. Manusia dibekali Allah SWT intelektual yang cerdas. Di antaranya daya ingat yang tajam, sistematika dalam berpikir dan merumuskan persoalan, menyikapi persoalan secara simpel dan lain sebagainya, seperti kemampuan umat Islam menghafal Al Qur’an dan Hadits serta rumusan berpikir dalam ilmu mantiq. Keistimewaan ini karena kasih sayang Allah SWT pada orang-orang mukmin. Keimanan yang bersemayam dalam dada mukmin menghantarkan mereka memiliki kecerdasan intelektual. Rasul SAW memberikan indikator orang yang cerdas intelektualnya adalah konsentrasi pada satu titik yang jelas, berpikir cerdas sehingga tidak mudah tertipu dan selalu dalam keadaan siap siaga. Kecerdasan intelektual juga akan memberikan jalan keluar ketika menghadapi kondisi sulit. Bentuknya dapat berupa alternatif pemecahan yang beragam dan melalui cara yang ringan dan lain sebagainya. Pentingnya mendayagunaan akal sangat dianjurkan oleh Islam. Tidak terhitung banyaknya ayat-ayat al-Qur'an dan Hadis Rasulullah SAW yang mendorong manusia untuk selalu berfikir dan merenung. Redaksi al-Qur'an dan al-Hadis tentang berfikir atau mempergunakan akal cukup variatif. Ada yang dalam bentuk khabariah, insyaiyah, istifham inkary. Semuanya itu menunjukkan betapa Islam sangat concern terhadap kecerdasan intelektual manusia. Dan kecerdasan intelektual itu berarti pemahaman terhadap ilmu pengetahuan. ‫العلم قبثثل القول والعمثثل , لقول ا تعالى " فاعلم أنثثه ل إله إل ا : فبدأ بالعلم و أن العلماء هثثم وراثثثة‬ ‫النباء , ورثوا العلم من أخذه بحظ وافر ومن سلك طريقا يطلب به علما سهل ا له طريقا إلى الجنة ) راو ه‬ ‫) البخاري‬ "Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan,sesuai dengan perkataan Allah (ketahuilah tiada Tuhan selain Allah). Ia memulainya dengan Ilmu. Sesungghnya ulama adalah pewaris para nabi, mereka mewarisi ilmu dengan sangat lengkap, barang siapa yang menempuh jalan (proses belajar dan mengajar) untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." Dalam sebuah hadits, "Berpikir sekejap saja lebih baik dari pada ibadah selama 70 tahun". Dengan akal akan dapat menguak rahasia ciptaan Allah. Dengan demikian dampak
  • 4. positifnya adalah bagi keimanan. Tak heran jika kemudian para intelektual Islam mengatakan bahwa akal tidak bisa dipisahkan dari Islam. Pada akhirnya mereka mengklaim Islam sebagai agama yang selalu menggunakan akal. Al-Islam diin al-'aql. Di sisi lain, dalam sebuah literatur keislaman disebutkan bahwa Sayyidina 'Ali r.a pernah bersabda "Bila akal menjadi pijakan agama, maka bagian bawah sepatu (Khuf) lebih pantas untuk dibasuh, daripada bagian atasnya" (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Di manakah sebetulnya posisi akal dalam Islam? Sebetulnya, jika kita telaah dengan lebih cermat dan mendalam antara agama dan akal tidak bertentangan. Bahkan justru saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Agama atau al-Qur'an tidak akan bisa dipaham tanpa bantuan akal yang cerdas (Qs. Al-Imran ayat 7). Akal tidak akan mencapai tingkatan tertinggi tanpa agama. Keduanya bagaikan prosesor dan layar monitor yang tidak bisa dipisahkan. Hanya saja, peran agama sebagai prosesor lebih penting dan berarti dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil. Artinya, ketika akal dan agama berseberangan, yang diprioritaskan adalah agama. Agama akan selalu menuntun kita pada kebenaran sejati dari Allah. Sedangkan akal terkadang justru menyeret kita pada bahaya kesesatan yang terselubung. Kebanyakan manusia menganggurkan anugerah akal yang dimilikinya. Mempunyai mata hanya untuk melihat tetapi tidak untuk memperhatikan. Mempunyai perasaan hanya untuk merasakan tetapi tidak untuk menyadari, atau mempunyai telinga hanya untuk mendengar tetapi tidak untuk mendengarkan. Kondisi ini yang tidak dianjurkan oleh Islam terhadap umatnya. Justru Islam memerintahkan manusia untuk menghargai akalnya. Salah satunya dengan menggunakan akal dalam mengimani keberadaan al-Khalik, tidak dibangun atas dasar taklid (asal mengikuti saja). Karena pentingnya aktivitas berfikir, para shahabat sampai mengaitkannya dengan keimanan. Mereka berkata : "Cahaya dan sinar iman adalah banyak berpikir." (Ad- Durrul Mantsur, Jilid II, Hlm. 409). Hal ini mendorong kaum muslimin untuk mempelajari, memahami, dan mempraktikkan ilmu-ilmu yang mereka tuntut. Baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian sudah seharusnya kecerdasan intelektual dimiliki oleh setiap muslim. Konklusinya, agama menuntun akal seseorang dalam semua aspek kehidupan yang bila ditinggalkan akan menyesatkan dan tidak pernah sampai pada kebenaran sejati. Semua aspek itu meliputi keyakinan, akidah agama (teologi), hukum-hukum agama (syari'at), prinsip-prinsip moral dan etika (norma sosial). Akal juga sangat dibutuhkan untuk menguak rahasia kekuasaan
  • 5. Allah di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang seharusnya disertai dengan keimanan dan ketakwaan yang tinggi kepada Allah. Islam adalah agama rasional (akal), keimanan kita kepada Allah SWT, Yang Maha Pencipta haruslah punya landasan intelektual rasional yang kokoh, yang akan mengantarkan kita kepada ketajaman intuisi qalbu dan keintiman spiritual penuh cinta dan iman terhadap Hakikat al-Haqq: Allah SWT. Dari rangkuman diatas kita bisa membuktikan bahwa Islam adalah agama yang rasional (akal), fikir, intelektual dan cerdas. “Tsa m a r o t u l a q l i l u z u u m u l h a q q i ”; H a si l (m e n g i k u t i ) a k a l a d a l a h k o m i t m e n p a d a k e b e n a r a n . (A l i b i n A b i Th a l i b a s) “S c i e n c e w i t h o u t r e l i g i o n i s l a m e , r e l i g i o n w i t h o u t sc i e n c e i s b l i n d ”; I l m u p e n g e t a h u a n t a n p a a g a m a