SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
PEMILIHAN ALAT ANGKUT DAN
    ALAT BERAT PERSAMPAHAN




1|Halaman
1   PENDAHULUAN

Komponen biaya terbesar dalam pengelolaan sampah adalah penyediaan dan
pengoperasian alat-alat berat dan alat-alat angkut persampahan mulai dari
biaya pembelian, pengoperasian (termasuk gaji operator, bahan bakar dan lain-
lain), serta pemeliharaan (seperti mekanik, spare parts dll). Ketidakcocokan
pemilihan alat-alat angkut untuk persampahan, kurang baiknya pemeliharaan,
dan kurang terlatihnya operator dalam mengoperasikan alat angkut dapat
menimbulkan terjadinya kerusakan-kerusakan pada alat tersebut sehingga
kesedian alat angkut yang beroperasi menjadi sangat rendah dan menimbulkan
biaya-biaya untuk perbaikan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui
pemilihan dan cara pengoperasian yang benar untuk alat-alat angkut
persampahan.

Faktor-faktor yang menentukan pemilihan alat angkut adalah sebagai berikut :

1. Banyaknya timbulan sampah yang akan ditangani dalam satuan ton
   timbulan sampah per hari serta jenis sampah yang akan ditangani;

2. Pola pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan sampah (lihat Tabel
   1);

3. Jenis, lebar, serta kondisi kualitas jalan yang akan dilalui;

4. Tipe dan ukuran dari fasilitas TPS;

5. Fasilitas yang dimiliki TPS, seperti :
   • lokasi, dimensi, serta jenis TPS yang ada
   • proses yang dilakukan di TPS
   • pemadatan yang ingin dicapai di TPS
   • spesifikasi alat transportasi di TPS seperti truk pengangkut
       sampah/Dump Truck yang dimiliki dan alat berat pembantu untuk
       menaikan sampah ke Dump Truck
   • pengaturan operasional keluar/masuk alat angkut sampah di TPS

6. Dana yang tersedia yang berhubungan dengan Harga Unit Alat Angkut (lihat
   Tabel 2);

7. Rencana pengelolaan persampahan jangka panjang.


2|Halaman
Tabel 1. Proses Pemilihan Alat Angkut Persampahan
                          Berdasarkan Pola Pengelolaan Persampahan
       Pola Pengumpulan
                                           Kondisi Jalan                     Alat Angkut
            Sampah
 Individual langsung                 Lebar dan memadai              Compactor Truck (CT)/ Arm roll
                                                                    truck (ART) /Dump truck (DT)
 Individual tidak langsung           Jalan sempit atau gang         Gerobak (GS) /Becak (BS) /Motor
                                                                    (MS) untuk mengangkut sampah
 Komunal langsung                    Jalan sempit atau gang         dari sumber ke TPS
 Komunal tidak langsung              Jalan sempit atau gang         Pengangkutan sampah dari TPS ke
                                                                    TPA menggunakan CT / ART/ DT
 Penyapuan jalan                     Jalan Bulevar yang ter-        Kendaraan Penyapu Jalan (Street
                                     struktur dan mempunyai         Sweeper- SS)
                                     batas yang jelas
        Sumber : Hasil Analisis, 2010


                    Tabel 2. Estimasi Harga Satuan Alat Angkut Persampahan
                                                                                    PERKIRAAN HARGA
KODE ALAT ANGKUT            HP MIN                    SPESIFIKASI
                                                                                         ( Rp)**
GEROBAK SAMPAH (GS) – BECAK SAMPAH (BS) – SEPEDA MOTOR SAMPAH (SM) &
SEPEDA MOTOR SAMPAH TERTUTUP (SM-T)
GKS               -
                                                                                             2.500.000
BCS                     -                                                                    4.000.000
SMS                     -               (LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT)
                                                                                            15.000.000
BJS                     -
                                                                                            17.000.000
ARM ROLL TRUCK + CONTAINER
AMT-6                   90
                                                                                           412.500.000
                                        (LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT)
ART-10
                                                                                           720.500.000
PICK-UP & DUMP TRUCK
PU-4
                                                                                           240.000.000
DT-6                    90              (LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT)                      357.500.000
DT-10
                                                                                           676.500.000
COMPACTOR TRUCK
CT-1
                                                                                           792.000.000
                                        (LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT)
CT-2
                                                                                        1.006.500.000

        Keterangan Estimasi Harga : Kondisi harga alat : On-The Road-Jakarta (OTR Jkt),
        Desember 2010

        3|Halaman
Selanjutnya untuk keperluan perencanaan finansial dapat dianalisis biaya
kepemilikan dan operasional perjam maupun biaya satuan kepemilikan dan
operasional alat angkut per m3 sampah yang dikelola dengan mengacu kepada
tabulasi biaya berikut (Tabel 3).

    Tabel 3. Biaya Kepemilikan dan Biaya Operasional Alat Angkut Persampahan
                                     Per Jam
                                                Total Biaya       Biaya
No                                Total Biaya
                                                Operasional   Kepemilikan &
             Jenis Alat           Kepemilika
                                                    Per        Operasional
                                  n (Rp/jam)
                                                 (Rp/jam)       (Rp/jam)
1      Gerobak Sampah 3R                 255          2,792              3,047
2      Becak Sampah 3R                   490          2,967              3,457
3      Motor Sampah 3R-B                1,017        14,650             15,667
4      Motor Sampah 3R-T                1,153        15,298             16,451
5      Arm Roll Truck Kecil            14,678       138,630            153,308
       3R
6      Arm Roll Truck Besar            25,638       148,285            173,923
       3R
7      Pick-up 3R                       8,540        82,998             91,538
8      Dump Truck Kecil 3R             12,721        88,306            101,027
9      Dump Truck Besar3R              24,072       136,293            160,365
10     Compactor Truck Kecil           28,182       131,138            159,320
       3R
11     Compactor          Truck        35,815       140,793            176,608
       Besar 3R
12     Street Sweeper Truck            53,375       102,461            155,836
13     Prime-over Trailer              86,112       150,543            236,655
14     Flat Deck Truck                 11,155       127,543            138,699
15     Unit Compactor                 177,917       125,233            303.150


4|Halaman
2   GAMBAR TEKNIS DAN SPESIFIKASI

Dalam Gambar 1 hingga Gambar 12 ditampilkan gambar teknis yang
dilengkapi dengan rangkuman spesifikasi serta kelebihan dan kekurangan alat
pengumpul sampah pola pengangkutan langsung dan tidak langsung yang
dipakai dalam operasional pengelolaan persampahan;




5|Halaman
No. Kode Alat :                     Gambar 2.1 :                     FUNGSI ALAT:
         GS-3R                GEROBAK SAMPAH 3-R (Kap. 1 m3)            Alat pengumpul sampah dari pewadahan 3R dan
                                                                        pewadahan tercampur untuk dikumpulkan di
                                                                        TPST/ TD dengan metode pengumpulan tidak
                                                                        langsung.

                                                                        Kelebihan:
                                                                         • Merupakan alat kumpul            klasik yang
                                                                            mengandalkan tenaga dorongan atau tarikan
                                                                            dari manusia (tidak memerlukan energi bbm)
                                                                         • Untuk alternatif-1 (dengan BIN) posisi dek
                                                                            cukup tinggi sehingga memudahkan saat
                                                                            dimasukkan ke container di TD-III (TD tanpa
                                                                            ramp), serta memungkinkan untuk memilah
                                                                            sampah menjadi 4 pilahan (organik, non
                                                                            organik daur ulang, kertas dan plastik)

                                                                        Kekurangan:
                                                                         • Sulit untuk dioperasikan di daerah layanan
                                                                           yang bergelombang (kemiringan lahan >5 %)
                                                                         • Untuk      alternatif-1    (dengan      BIN)
                                                                           membutuhkan biaya ekstra untuk pengadaan
                                                                           6 unit BIN (organik, non organik daur ulang,
                                                                           kertas dan plastik)


   Spesifikasi Alat:
   Menggunakan gerobak berkapasitas 1 m3, terbuat dari rangka pipa besi tuang dan pelat alas, serta dinding berengsel
   menggunakan material Cheker Plate. Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau ruang kosong yang fleksibel untuk sampah
   tercampur



                                    Gambar 1. Gerobak Sampah




6|Halaman
No. Kode Alat :                   Gambar 2.2
     BC-3R                BECAK DAN SEPEDA SAMPAH 3R                FUNGSI ALAT:
                                                                    Alat pengumpul sampah dari pewadahan 3R
                                                                    dan     pewadahan      tercampur  untuk
                                                                    dikumpulkan di TPST/ TD dengan metode
                                                                    pengumpulan tidak langsung

                                                                    Kelebiha n:
                                                                    • Merupakan        alat    kumpul     yang
                                                                       mengandalkan tenaga manusia        lebih
                                                                       efisien dibandingkan gerobak
                                                                    • Untuk alternatif-2 (sepeda) lebih mudah
                                                                       bermanufer di jalan (gang) yang sempit

                                                                    Kekurangan:
                                                                    • Sulit untuk dioperasikan di daerah
                                                                       layanan yang bergelombang ( kemiringan
                                                                       lahan > 5 %)
                                                                    • Macam       pilahan    lebih     sedikit
                                                                       dibandingkan gerobak


Spesifikasi Ala t:
Menggunakan kendaraan utama sepeda multi speed berkapasitas 1 m3, terbuat dari rangka pipa besi tuang dan pelat
alas, serta dinding berengsel menggunakan material Cheker Plate. Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau ruang
kosong yang fleksibel untuk sampah tercampur


                                Gambar 2. Becak dan Sepeda Sampah




           7|Halaman
No. Kode Alat :                     Gambar 2.4                           FUNGSI ALAT:
    MST-3R                  MOTOR SAMPAH TERTUTUP 3-R
                                (Kapasitas 1,5 m3)                       Alat   pengumpul     sampah    dari
                                                                         pewadahan 3R dan pewadahan
                                                                         tercampur untuk dikumpulkan di
                                                                         TPST/     TD    dengan      metode
                                                                         pengumpulan tidak langsung

                                                                         Kelebihan:
                                                                         • Mempunyai pelindung pengemudi

                                                                         Kekurangan:
                                                                         • Harga relatif lebih mahal




Spesifikasi Alat:
Menggunakan penggerak sepeda motor dengan kap pelindung pengemudi berkapasitas 1,5 m3, terbuat dari
rangka pipa besi tuang dan pelat alas, serta dinding berengsel menggunakan material cheker plate. Alternatif-1
bisa menggunakan BIN atau ruang kosong yang fleksibel untuk sampah tercampur


                            Gambar 3. Motor Sampah Tertutup




8|Halaman
FUNGSI ALAT:
No. Kode Alat :                       Gambar 2.5                              Alat          pengumpul/
     MS-3R                  KONTAINER SAMPAH 3-R (Kap. 6 m3)                  pengangkut sampah daur
                                                                              ulang    dari    kompleks
                                                                              perkantoran           dari
                                                                              pewadahan     3R    (daur
                                                                              ulang) untuk dikumpulkan
                                                                              di IPST dengan metode
                                                                              pengumpulan langsung.

                                                                              Kelebihan:
                                                                              Menunjang pelaksanaan 3R
                                                                              secara mandiri di Kawasan
                                                                              perkantoran

                                                                              Kekurangan:
                                                                              Harga relatif lebih mahal




Spesifikasi Alat:
Menggunakan truk kontainer 6 roda berkapasitas 6 m3, Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau ruang kosong
yang fleksibel untuk proses pemilahan sampah yang tercampur




                              Gambar 4. Kontainer Sampah




9|Halaman
No. Kode Alat :                       Gambar 2.6                      FUNGSI ALAT:
       PU-3R                      PICK UP SAMPAH 3-R                    Alat      pengumpul/pengangkut
                                                                        sampah daur ulang dari kawasan
                                                                        pemukiman kelas menengah-atas
                                                                        yang       dikumpuklan      dari
                                                                        pewadahan 3R (daur ulang) untuk
                                                                        dikumpulkan di TPST/IPST dengan
                                                                        metode pengumpulan langsung

                                                                        Kelebihan:
                                                                        Kendaraan angkut sampah yang
                                                                        fleksibel untuk melewati jalan-
                                                                        jalan yang tidak terlalu lebar

                                                                        Kekurangan:
                                                                        Mempunyai kapasitas muatan
                                                                        yang terbatas dibandingkan alat
                                                                        angkut lainnya




  Spesifikasi Alat:
  Menggunakan pick-up 4 roda berkapasitas hinggga 4 m3, Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau bak 2
  kompartemen (Altt-2) untuk sampah organik dan non-organik atau yang 1 kompartemen yang fleksibel untuk
  memuat kantong-kantong sampah yang terpilah



                                 Gambar 5. Pick Up Sampah




10 | H a l a m a n
No. Kode Alat :                  Gambar 2.7 :                 FUNGSI ALAT:
                              DUMP TRUCK 3R KECIL                Untuk    mengangkut     sampah       dari
         DT-1                      BAK Kap. 6 m3                 sumber/Transfer Depo/Transfer Station ke
                                                                 IPST/ WTE/ TPA

                                                                 Kelengkapan Alat :
                                                                 • 2 kaca spion iri kanan
                                                                 • Towing hitch
                                                                 • Hydraulic jack
                                                                 • Tas        peralatan      beserta
                                                                    peralatannya
                                                                 • Tambang penarik (Tow Rope)
                                                                 • Pemadam        kebakaran    yang
                                                                    digantung di dalam kabin
                                                                 • Perangkat P3K
   Spesifikasi Alat :
    1. Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (roda belakang double dan ukuran Ban 7.00–
       16–14 PR atau 7.50-16-12 PR,
    2. Dilengkapi alat pengangkat Hidrolis untuk menaikkan/ menurunkan/ mengangkat BAK dengan sudut
       angkat sekurang-kurangnya 45o
    3. Menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin Truk. Semua peralatan
       dioperasikan dari kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi.
    4. Dimensi total DT tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m
    5. Mesin Kendaraan angkut DT type Diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan torsi maksimum
       sekurang-kurangnya 20 kgm
    6. Berat kosong alat angkut DT tidak lebih dari 3.500 kg dengan berat bak ditambah beban maksimum
       sebesar 3.500 kg.


                                 Gambar 6. Dump Truck Kecil




11 | H a l a m a n
No. Kode Alat:            Gambar 2.8 :              FUNGSI ALAT:
                  COMPACTOR TRUCK SAMPAH            Untuk mengangkut sampah terpadatkan dari sumber/
  CTS-3R 1                    (CST)                 Transfer Depo/ Transfer Station ke IPST/ WTE/ TPA
                          Kecil (6 roda)            Kelebihan Alat:
                                                        sampah terangkut lebih banyak.
                                                        Lebih bersih dan higienis.
                                                        Estetika baik.
                                                        Praktis dalam pengoperasian.
                                                        Tidak diperlukan banyak tenaga kerja.
                                                    Kekurangan Alat:
                                                        Harga relatif mahal.
                                                        Biaya investasi dan pemeliharaan lebih mahal.
                                                        Waktu pengumpulan lama bila untuk sistem door to
                                                        door.
Spesifikasi Alat :
1. Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (Roda belakang double dan ukuran Ban 7.00–16–14 PR
   atau 7.50-16-12 PR,
2. dilengkapi alat pengangkat Hidrolis untuk menaikkan/ menurunkan/ mengangkat BAK dengan sudut angkat
   sekurang-kurangnya 45o
3. menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin Truk. Semua peralatan dioperasikan
   dari Kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi.
4. Dimensi total DT tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m
5. Mesin Kendaraan Angkut DT type Diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan Torsi maksimum sekurang-
   kurangnya 20 kgm
6. Berat kosong Alat Angkut DT tidak lebih dari 3.500 kg dengan Berat Bak ditambah beban maksimum sebesar
   3.500 kg.



                                       Gambar 7. Compactor Truk Sampah




  12 | H a l a m a n
No. Kode Alat :             Gambar : 2.9                FUNGSI ALAT:
         SS                TRUK PENYAPU JALAN              Untuk mengumpulkan dan mengangkut
                            (STREET SWEEPER)               sampah jalanan dari jalan-jalan protokol ke
                                                           IPST/ WTE/ TPA

                                                           Kelebihan:
                                                           • Pengoperasian lebih cepat.
                                                           • Sesuai untuk jalan-jalan protokol yang
                                                              memerlukan pekerjaan cepat.
                                                           • Estetis dan hygienis.
                                                           • Tidak memerlukan tenaga kerja yang
                                                              banyak

                                                           Kekurangan:
                                                           • Harga lebih mahal.
                                                           • Perawatan lebih mahal.




   Spesifikasi
   Truk 6 Roda yang dilengkapi dengan alat penghisap sampah Kapasitas 6 m3.




                              Gambar 8. Truk Penyapu Jalan




13 | H a l a m a n
No. Kode Alat:                   Gambar 2.10 :                 FUNGSI ALAT:
     DT-1 & DT-2                   DUMP TRUCK 3R                  Untuk mengangkut sampah dari
                                BAK Kap. 6 m3 & 10 m3             Sumber/ Transfer Depo/ Transfer
                                                                  Station ke IPST/ WTE/ TPA
                                                                  Kelengkapan Alat :
                                                                  • 2 kaca Spion iri kanan
                                                                  • Towing hitch
                                                                  • Hydraulic jack
                                                                  • Tas         Peralatan      beserta
                                                                      peralatannya
                                                                  • Tambang penarik (Tow Rope)
                                                                  • Pemadam         kebakaran    yang
                                                                      digantung di dalam kabin
                                                                  • Perangkat P3K
   Spesifikasi Alat :
   1. Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (roda belakang double dan ukuran Ban 7.00–16–
      14 PR atau 7.50-16-12 PR,
   2. Dilengkapi alat pengangkat hidrolis untuk menaikkan/menurunkan/mengangkat BAK dengan sudut
      angkat sekurang-kurangnya 45o
   3. Menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin truk. Semua peralatan
      dioperasikan dari kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi.
   4. Dimensi total DT tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m
   5. Mesin kendaraan angkut DT type diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan torsi maksimum
      sekurang-kurangnya 20 kgm
   6. Berat kosong alat angkut DT tidak lebih dari 3.500 kg dengan berat bak ditambah beban maksimum
      sebesar 3.500 kg.


                               Gambar 9. Dump Truck Bak




14 | H a l a m a n
No. Kode Alat :                Gambar 2.11 :                FUNGSI ALAT:
                          ARM ROLL TRUCK (ART) +               Untuk mengangkut sampah di dalam container
    ART-1 & ART-2        Container Kap. 6 m3 & 10 m3           (CON) dari TPS (Transfer Depo/ TPST) atau
                                                               sumber sampah ke TPA atau IPST
                                                               Kelengkapan Alat:
                                                               • 2 kaca Spion iri kanan
                                                               • Towing hitch
                                                               • Hydraulic jack
                                                               • Tas Peralatan beserta peralatannya
                                                               • Tambang penarik (Tow Rope)
                                                               • Pemadam kebakaran yang digantung di
                                                                  dalam kabin
                                                               • Perangkat P3K

   Spesifikasi Alat :
   1. ART-1 : Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (roda belakang double dan ukuran ban 7.00–16–14
      PR atau 7.50-16-12 PR,
   2. Dilengkapi alat pengangkat hidrolis untuk menaikkan/ menurunkan/ mengangkat container dengan sudut angkat
      sekurang-kurangnya 45o
   3. Menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin truk. Semua peralatan dioperasikan
      dari kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi.
   4. Dimensi total ART-1 tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m
   5. Mesin kendaraan angkut ART-1 type diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan torsi maksimum sekurang-
      kurangnya 20 kgm
   6. Berat kosong alat angkut container tidak lebih dari 3.500 kg dengan berat bak ditambah beban maksimum
      sebesar 3.500 kg


                                 Gambar 10. Arm Roll Truck




15 | H a l a m a n
No. Kode Alat :                           Gambar 2.12                 FUNGSI ALAT:
         CTS-3R 1 &              COMPACTOR TRUCK SAMPAH (CST)            Untuk    mengangkut         sampah
          CTS-3R 2               Kecil (6 roda) dan Besar (10 roda)      terpadatkan   dari         Sumber/
                                                                         Transfer Depo/ Transfer Station
                                                                         ke IPST/ WTE/ TPA

                                                                         Kelebihan Alat:
                                                                             sampah      terangkut      lebih
                                                                             banyak.
                                                                             Lebih bersih dan higienis.
                                                                             Estetika baik.
                                                                             Praktis dalam pengoperasian.
                                                                             Tidak     dierlukan    banyak
                                                                             tenaga kerja.
                                                                         Kekurangan Alat:
                                                                             Harga relatif mahal.
                                                                             Biaya       investasi       dan
                                                                             pemeliharaan lebih mahal.
                                                                             Waktu pengumpulan lama
                                                                             bila untuk sistem door to
                                                                             door.
   Spesifikasi Alat :
   Truk 6 roda atau 10 roda yang dilengkapi dengan alat pemadat sampah



                                 Gambar 11. Compactor Truk Sampah




16 | H a l a m a n
No. Kode Alat :                 Gambar 2.13               FUNGSI ALAT:
                                FLAT DECK TRUCK 3R           Untuk mengangkut sampah yang di
          FDT                    (kapasitas 24 m3)           ’wrapping” dari Transfer Station ke WTE/
                                                             TPA


                                                             Kelebihan:
                                                             • Reatif lebih murah dibanding Truk
                                                                Pengangkut Sampah lainnya
                                                             • Relatf mudah perawatan

                                                             Kekurangan:
                                                             •  Hanya bisa amengangkut sampah
                                                                yang sudah dipadatkan dan dibalut
                                                             •  Membutuhkan alat berat bantu untuk
                                                                menaikkan dan menurunkan sampah
                                                                (Wheel Loader dengan garpu)


   Spesifikasi Alat :
   Truk Besar dengan Dek Rata



                                Gambar 12. Flat Deck Truck




17 | H a l a m a n
3    STANDAR OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN ALAT ANGKUT
     PERSAMPAHAN

Secara umum untuk mendapatkan sistem pengangkutan yang efisien dan
efektif, maka operasional pengangkutan sampah sebaiknya mengikuti prosedur
sebagai berikut (Damanhuri, 2004):

 •   Menggunakan rute pengangkutan        sependek   mungkin   dan   dengan
     hambatan sekecil mungkin;

 •   Menggunakan kendaraan angkut dengan daya/kapasitas angkut yang
     semaksimal mungkin;

 •   Menggunakan kendaraan angkut yang hemat bahan bakar;

 •   Dapat memanfaatkan waktu kerja semaksimal mungkin dengan cara
     meningkatkan jumlah bebas kerja/ritasi pengangkutan.



3.1 Operasi Pengumpulan/ Pengangkutan Individual Langsung

Pola ini dilakukan dengan cara mendatangi sumber dan mengosongkan sampah
dari wadah ke dalam alat kumpul/ angkut, kemudian langsung mengangkutnya
ke TPST atau TPA. Pola pengumpulan ini sangat mahal biayanya, sehingga
hanya efisien untuk melayani sumber dengan volume sampah yang besar (>
300L).



3.1.1 Standar Operasional pengumpulan dengan Pick Up (PU) atau
      Dump Truck (DT) :

Pola pengumpulan individual langsung menggunakan PU atau DT dilakukan
dengan standar operasional sebagai berikut (lihat Gambar 13):
•    Petugas pengumpul menyiapkan kendaraan pengumpul yang sekaligus
     berfungsi sebagai pengangkut di pool, kendaraan dapat berupa truck atau
     pick up;



18 | H a l a m a n
•    Petugas mendatangi sumber pertama sesuai rute yang ditentukan,
     mengambil wadah dan mengosongkan isinya, lalu mengembalikan wadah
     ke tempat semula;
•    Petugas menuju ke sumber           berikutnya   dan   melakukan   operasi
     pengumpulan yang sama;
•    Sampai rute pertama terselesaikan dan truck penuh dengan muatan
     sampah- Petugas melanjutkan perjalanan ke lokasi TPST atau TPA dan
     membongkar sampahnya;
•    Petugas dengan truck nya melanjutkan pengumpulan ke wilayah berikutnya
     sesuai rute yang telah ditentukan;
•    Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas membawa
     kendaraan kembali ke pool.



3.1.2 Standar Pemeliharaan Pick Up (PU) atau Dump Truck (DT):

PU atau DT yang digunakan dalam pengumpulan langsung harus dipelihara
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:



Pemeliharaan Harian :
•    Mencuci kendaraan setelah selesai digunakan
•    Memeriksa kelengkapan dan fungsi peralatan dan instrument kendaraan
•    Pemeriksaan tekanan ban dan penambahan angin bila diperlukan


Pemeliharaan Mingguan :
•    Pengecekan/penambahan oli dan air accu


Pemeliharaan Bulanan :
•    Pelumasan bearing roda sesuai ketentuan
•    Penggantian oli sesuai ketentuan

19 | H a l a m a n
Pemeliharaan Tahunan :
•    Pengecatan ulang/Re-coating dasar bak
•    Penggantian ban




     Gambar 13. Pola Pengumpulan Individual Langsung dengan Pemilihan




20 | H a l a m a n
3.2 Operasi Pengumpulan/Pengangkutan                  Individual     Tidak
    langsung

Pola pengumpulan sampah ini dengan menggunakan alat pengumpul kecil. Alat
pengumpul dalam hal ini mengumpulkan sampah dari setiap sumber dan
memindahkannya ke truck di tempat pemindahan/depo/station. Pola
pengumpulan ini cocok diterapkan di daerah pelayanan yang teratur dan lebar
jalan tidak cukup untuk dilewati kendaraan truck tetapi masih dapat dilewati
oleh gerobak/becak. Alat pengumpul yang bisa digunakan adalah gerobak,
becak atau becak motor (motor sampah). Becak motor digunakan bila kondisi
topografi terlalu berat untuk digunakan becak/gerobak biasa.




            Gambar 14. Pola Pengumpulan Individual Tidak Langsung



3.2.1 Standar  Operasional   Pengumpulan     dengan   Kendaraan
      Pengumpul Gerobak (GB), Becak (BC) atau Becak motor (Motor
      sampah- (MS):

Pola operasional pengumpulan individual tidak langsung dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut :

•    Petugas pengumpul menyiapkan kendaraan pengumpul (GB/ BC/ MS) di
     pool;




21 | H a l a m a n
•    Petugas mendatangi sumber pertama sesuai rute yang ditentukan,
     mengambil wadah dan mengosongkan isinya, lalu mengembalikan wadah
     ke tempat semula;

•    Petugas menuju ke sumber berikutnya dan melakukan operasi
     pengumpulan yang sama sampai rute pertama terselesaikan dan kendaraan
     pengumpul penuh dengan muatan sampah;

•    Petugas melanjutkan perjalanan ke lokasi TPST/ Transfer Station/ Depo/
     Container yang ditentukan dan membongkar sampahnya;

•    Petugas dengan alat pengumpulnya melanjutkan pengumpulan ke wilayah
     berikutnya sesuai rute yang telah ditentukan;

•    Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas membawa alat
     pengumpul kembali ke pool.

Frekuensi pengumpulan di sumber ditentukan dengan memperhatikan waktu
proses pembusukan sampah organik dan kemampuan pengelola. Untuk daerah
permukiman pengumpulan hendaknya dilakukan dengan frekuensi tidak lebih
dari 3 hari, sementara untuk pasar dan daerah komersial harus setiap hari.
Pengaturan jam pengumpulan juga sangat penting dilakukan untuk menjaga
kebersihan dan estetika lingkungan. Sosialisasi kepada masyarakat tentang
jadwal pengumpulan harus dilakukan untuk menjamin ketepatan waktu secara
bersama.

Jika menerapkan pola pengumpulan dengan pemilahan maka metode
operasional GB/BC/MS maka dapat dipilih alternatif pelayanan berikut ini:

•    Dalam hal pelayanan dilakukan secara bersamaan maka GB/BC/MS perlu
     didesain khusus dengan sekat yang memisahkan antara sampah organik
     dan non organik. Perbandingan volume antara kompartemen organik dan
     non organik ditentukan berdasarkan komposisi sampah, atau;

•    Gerobak dilengkapi dengan karung atau wadah-wadah yang terpisah sesuai
     jenis sampah;

•    Dalam hal dapat dibuat jadwal pengumpulan yang berbeda, maka gerobak
     tidak perlu disekat, tetapi dilakukan penjadwalan misalnya pengumpulan


22 | H a l a m a n
sampah organik tiap hari senin dan jumat; sementara sampah non organik
     dikumpulkan tiap hari rabu, dan seterusnya.


3.2.2 Standar Pemeliharaan BG, BC, MS, Gerobak Sampah/ Becak
      (GB/ BC)

Pemeliharaan Harian :

•    Mencuci gerobak sesudah digunakan



Pemeliharaan Bulanan :

•    Melumasi bearing roda



Pemeliharaan Tahunan :

•    Melakukan pengecatan rutin terhadap body

•    Mengganti ban bila diperlukan



Becak / Motor Sampah (MS)

Pemeliharaan Harian :

•    Mencuci MS sesudah digunakan



Pemeliharaan Mingguan :

•    Pengecekan/penambahan oli dan air accu




23 | H a l a m a n
Pemeliharaan Bulanan :

•    Melumasi bearing roda

•    Mengganti oli sesuai ketentuan



Pemeliharaan Tahunan :

•    Melakukan pengecatan rutin terhadap bak

•    Mengganti ban bila diperlukan



3.3 Operasi Pengumpulan/ Pengangkutan Komunal Langsung
Pola ini dilakukan oleh masyarakat dengan cara membawa sampahnya dan
meletakkan langsung ke dalam truck yang melewati area sekitar rumahnya
dengan memperdengarkan lagu-lagu atau musik tertentu yang sudah dikenal
oleh masyarakat. Truck selanjutnya akan menuju ke TPA dan membongkar
sampahnya. Di Jakarta cara ini dikenal dengan sistem Jali-Jali.

3.3.1 Standar Operasional Pengumpulan :

Operasional pola pengumpulan komunal langsung hampir sama dengan Pola
Individual langsung, yang spesifik adalah prosedur berikut ini :

•    Saat Petugas menuju jalur jalan yang telah ditentukan PU atau DT
     memperdengarkan musik/lagu yang telah ditentukan melalui Pengeras
     Suara yang dipasang di atas Kabin PU/DT;

•    Petugas memperlambat laju kendaraan bila ada masyarakat yang hendak
     membuang sampahnya telah siap berdiri di tepi jalan yang akan dilalui;

•    Masyarakat memasukkan sampah ke dalam truck (dan membawa wadah
     kembali ke rumah masing-masing);

•    Petugas menyelesaikan seluruh jalur jalan pada rute yang telah ditentukan;




24 | H a l a m a n
•    Petugas membawa sampah yang telah terkumpul ke TPST/TPA dan
     membongkar sampah;

•    Petugas menuju ke jalur jalan berikutnya dan melakukan operasi
     pengumpulan yang sama;

•    Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas membawa
     kendaraan kembali ke pool.

3.3.2    Standar Pemeliharaan :

Sarana yang digunakan pada pola komunal langsung adalah PU/ DT yang tata
cara pemeliharaan adalah seperti diuraikan pada pemeliharaan kendaraan
dalam Pola individual langsung

3.4 Operasi Pengumpulan/Pengangkutan                 Komunal     Tidak
    Langsung

Pola pengumpulan sampah ini dilakukan langsung oleh masyarakat/sumber
dengan membawa sampah dan meletakkannya ke dalam tempat penampungan
sementara (TPS) baik berupa container maupun sarana penampungan lainnya.
Cara ini biasa digunakan untuk melayani kawasan yang sangat padat dengan
tingkat ekonomi yang relatif rendah sehingga masyarakat lebih memilih
membawa sampahnya sendiri daripada membayar petugas pengumpul.




            Gambar 15. Pola Pengumpulan Komunal Tidak Langsung


25 | H a l a m a n
3.4.1 Standar Operasional Pengumpulan Pola Komunal tidak
      Langsung menggunakan Alat Angkut DT/Compactor Truck (CT)
      atau Arm Roll Truck (ART):

Operasional pola pengumpulan komunal tidak langsung dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut :

•    Masyarakat membawa sampah dari rumah dan meletakkan di TPS atau
     container terdekat, sesuai waktu yang telah disepakati;

•    Kendaraan DT/CT atau ART akan mengosongkan/memindahkan sampah
     dari TPS atau mangangkat Container (Container Besi) dengan ART sesuai
     dengan jadwal yang telah ditentukan dan membawanya ke TPST/TPA.

Kegiatan pengumpulan sampah sangat memerlukan adanya pengaturan jadwal
dan disiplin waktu baik petugas maupun masyarakat. Untuk itu sangat
diperlukan adanya sosialisasi secara intensif diikuti pengawasan untuk
membangun kerjasama dalam hal :

•    Penumpukan sampah di TPS oleh masyarakat

•    Pengosongan sampah dari TPS oleh petugas

•    Kedatangan Alat Angkut.



Prosedur lainnya yang harus dipenuhi adalah:

•    Petugas pengumpul diwajibkan menggunakan sarung tangan selama
     bertugas untuk mencegah kontak langsung dengan sampah;

•    Petugas pengumpul diwajibkan menggunakan masker selama bertugas
     untuk mengurangi paparan debu dan asap kendaraan bermotor;

•    Petugas pengumpul yang area kerjanya berada di jalan raya diwajibkan
     menggunakan rompi scothlight selama bertugas terutama pada shift
     pagi/malam untuk mencegah tertabrak kendaraan di jalan;

•    Petugas diwajibkan mencuci tangan dengan sabun segera setelah selesai
     melaksanakan 1 (satu) shift/rute penugasan.

26 | H a l a m a n
3.4.2 Standar Pemeliharaan TPS Container Besi (CB) :

Sarana pengumpulan komunal tidak langsung pada saat ini masih menggunakan
TPS pasangan bata dan container logam. TPS pasangan bata pada umumnya
sering menimbulkan masalah estetika sehingga diharapkan secara bertahap
dapat digantikan dengan TPS berupa container logam. Tata cara pemeliharaan
fasilitas adalah sebagai berikut.

Pemeliharaan Harian :
•  Menyapu TPS dan area sekitarnya setelah dilakukan pengosongan



Pemeliharaan Mingguan :
•  Mencuci dinding dan bagian dalam TPS



Pemeliharaan Bulanan :
•  Memperbaiki kerusakan yang terjadi



Pemeliharaan Tahunan :
•  Melakukan pengecatan rutin



4       OPERASI PENGUMPULAN/PENGANGKUTAN KHUSUS

4.1 Penyapuan Jalan dengan Street Sweeper (SS)

Operasional penyapuan mekanis dengan Street Sweeper (SS) dilakukan sebagai
berikut :

    •   Petugas menyiapkan kendaraan SS sesuai ketentuan dalam manualnya;

    •   Petugas membawa kendaraan menuju jalur jalan yang akan disapu sesuai
        rute yang telah ditentukan- Petugas melakukan penyapuan jalan secara
        mekanis;



27 | H a l a m a n
•   Petugtas membawa sampah yang terkumpul ke TPST atau TPA dan
      mengosongkan muatannya;

  •   Petugas kembali melayani jalur berikutnya sesuai penugasan yang
      diberikan.


4.2 Pemeliharaan SS

Pemeliharaan Harian :
•  Mencuci bak truck seletah selesai digunakan



Pemeliharaan Mingguan :
•  Mencuci seluruh body truck
•  Pelumasan sesuai kebutuhan
•  Mengganti oli sesuai kebutuhan



Pemeliharaan Bulanan :
•  Penggantian komponen sweeper sesuai kebutuhan



Pemeliharaan Tahunan :
•  Melakukan pengecatan rutin


4.3 Pembersihan Badan Air (Sungai/ Danau/ Waduk)

Pembersihan badan air dilakukan oleh penanggung jawab kebersihan khusus
dan sampah/lumpur hasil pembersihan harus diangkat dan diangkut oleh
penanggung jawabnya. Ketentuan mengenai pembersihan badan air ini dibahas
pada pedoman pemilihan alat berat persampahan, karena lebih banyak
melibatkan alat berat dalam operasionalnya.




28 | H a l a m a n
4.4 Pola Pengangkutan Sampah

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya terdapat tiga jenis sistem transfer,
yaitu Tipe I, II dan III. Pengumpulan sampah melalui sistem pemindahan di
transfer depo Tipe I dan II, pola pengangkutannya dapat dilihat pada Gambar
16.




      Gambar 16. Pola Pengangkutan Sistem Transfer Depo Tipe I dan II



Keterangan sistem :

•    Kendaraan pengangkut sampah keluar dari pool langsung menuju lokasi
     pemindahan di transfer depo untuk mengangkut sampah langsung ke
     pemrosesan akhir atau TPA.

•    Selanjutnya kendaraan tersebut     kembali   ke   transfer   depo   untuk
     pengambilan pada rit berikutnya.



5    PEMILIHAN ALAT BERAT DI TPA

Biaya terbesar dalam pengelolaan sampah adalah penyediaan dan
pengoperasian alat-alat berat dan alat-alat angkut persampahan mulai dari
biaya pembelian, pengoperasian (termasuk gaji operator, bahan bakar dan lain-
lain), serta pemeliharaan (seperti mekanik, spare parts dll). Ketidakcocokan
pemilihan alat-alat berat dan alat-alat angkut untuk persampahan, kurang

29 | H a l a m a n
baiknya pemeliharaan dan kurang terlatihnya operator dalam mengoperasikan
alat dapat sering menimbulkan terjadinya kerusakan-kerusakan pada alat
sehingga kesedian alat berat yang beroperasi menjadi sangat rendah dan
menimbulkan biaya-biaya untuk perbaikan. Oleh karena itu, penting untuk
mengetahui pemilihan dan cara pengoperasian yang benar untuk alat berat
persampahan.

Sesuai dengan tahapan pada pekerjaan pengelolaan sampah di lokasi TPA pada
umumnya, beberapa peralatan utama yang diperlukan dalam operasional TPA
adalah :

 1. Bulldozer merupakan peralatan yang sangat baik untuk              operasi
    penghamparan perataan/penata, pemadatan serta penimbunan.

 2. excavator dipergunakan untuk operasi penggalian dan penimbunan.

 3. Wheel Loader.

 4. Dump truck digunakan untuk mengangkut tanah urugan sebagai penutup
    sampah.

 5. Landfill Compactor digunakan untuk pemadatan tanah diatas timbunan
    sampah pada lokasi TPA.


Alat –Alat Berat di TPA Sampah mempunyai tiga fungsi utama, yaitu :

 1. Pembuangan, penumpukan, penyebaran, perataan, pemadatan, dan
    pengurugan sampah dengan tanah urugan adalah pekerjaan utama dari
    Traktor Roda Rantai, Loader roda Rantai dan kompaktor pemadatan
    sampah.

 2. Peralatan berat yang menangani tanah urugan sampah, akan melakukan
    pengurugan sampah dengan tanah setiap hari. Bila pengurugan tanah
    menjadi pekerjaan yang utama dari alat berat, maka pemilihannya dapat
    dilakukan dengan memilih alat–alat berat khusus yang dilengkapi dengan
    peralatan pengurugan tanah.

 3. Alat–alat pendukung termasuk didalamnya Motor Grader, Back Hoe Loader,
    Hydroulic Excavators, Mobil tangki Air, Air compressor, Mobil service,


30 | H a l a m a n
Pompa Air, Generating Set dan lain lainnya, perlu diadakan sebagai alat
     bantu di TPA.

5.1 Kegiatan Operasional Alat Berat

Berbagai kegiatan operasional penimbunan sampah di lahan penimbunan terdiri
dari beberapa kegiatan dibawah ini sesuai dengan kebutuhan peralatannya:

1. Penghamparan, kegiatan operasi penimbunan sampah diawali dengan
   kegiatan penghamparan sampah yang bertujuan untuk memindahkan
   sampah menuju ke dalam lokasi kerja penimbunan yang terdiri sub
   pekerjaan pengambilan dan sub penyebaran sampah (feeding dan
   spreading-in). Jenis kegiatan ini dilakukan oleh alat berat bulldozer.

2. Perataan/Penataan, perataan atau penataan sampah yang sudah berada
   dilokasi penimbunan dilakukan oleh alat berat bulldozer.

3. Pemadatan, alat yang digunakan untuk pekerjaan pemadatan sampah yaitu
   Bulldozer dengan cara sebagai berikut:
        Lapisan timbunan sampah dipadatkan dengan cara digiling sebanyak 5-7
        kali sehingga didapatkan kepadatan optimum 600-650 kg/m3.
        Operasi kerja bulldozer harus diatur dengan baik agar tidak mengganggu
        lalu lintas operasi pengangkutan.

4. Penutupan lapisan sampah, penutupan lapisan sampah dilakukan setiap
   akhir operasi pada sel harian yaitu sebagai berikut:
        Pada akhir penimbunan sampah harus dilakukan penutupan timbunan
        tersebut dengan tanah urugan yang sudah disiapkan sebelumnya.
        Tanah penutup disiapkan dan diambil dari bukit sebagai quarry (sumber
        material) dari lokasi TPA. Pengangkutan tanah penutup dilakukan
        dengan menggunakan Dump truck .
        Penggalian dan penumpukan tanah penutup menggunakan excavator.
        Setelah lapisan tanah penutup dihamparkan kemudian langsung
        dipadatkan kembali dengan Roller 2 – 3 sehingga diperoleh kepadatan
        dan ketebalan.



31 | H a l a m a n
5.2 Spesifikasi Alat Berat

Alat berat yang digunakan di tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah sangat
berhubungan dengan pola pengelolaan sampah yang diterapkan di suatu
wilayah. Review terhadap spesifikasi alat berat pada pemrosesan akhir (TPA)
sampah dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis alat berat, spesifikasi termasuk
efektivitas pemanfaatannya serta umur pakai masing-masing alat.


Kebutuhan alat berat untuk sebuah TPA akan bervariasi sesuai dengan
perhitungan desain dari sarana landfill, alat berat yang digunakan untuk operasi
pengurugan sampah hendaknya selalu siap untuk dioperasikan setiap hari.
Katalog dan tata-cara pemeliharaan harus tersedia di lapangan dan diketahui
secara baik oleh petugas yang diberi tugas. Alat-Alat berat yang harus tersedia
di TPA antara lain

•   Loader atau bulldozer (120 – 300 HP) atau landfill compactor (200–400 HP)
    berfungsi untuk mendorong, menyebarkan, menggilas/memadatkan lapisan
    sampah. Gunakan blade sesuai spesifikasi pabrik guna memenuhi kebutuhan
    kapasitas aktivitas

•   Excavator untuk penggalian dan peletakan tanah penutup ataupun
    memindahkan sampah dengan spesifikasi yang disyaratkan dengan bucket
    0,5 - 1,5 m3.

•   Dump truck untuk mengangkut tanah penutup (bila diperlukan) dengan
    volume 8–12m3.



Penggunaan dan pemeliharaan alat-alat berat harus sesuai dengan spesifikasi
teknis dan rekomendasi pabrik. Karena alat-alat berat tersebut pada dasarnya
digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan teknik sipil, maka penggunaan pada
sampah akan mengakibatkan terjadinya korosi yang berlebihan atau
bantalan/sepatu wheel atau bulldozer macet karena terselip potongan jenis
sampah tertentu yang diurug. Untuk mengurangi resiko tersebut, beberapa hal
yang perlu diperhatikan antara lain adalah :




32 | H a l a m a n
•   Kedisiplinan pemanfaatan jalur track (traficability) pada lahan dan bidang
               kerja TPA yang telah disiapkan, jalan operasional dan tanah penutup

           •   Instruksi yang jelas dan training bagi operator untuk menggunakan dan
               memelihara alat-alat berat

           Secara ringkas penggunaan alat berat di TPA dapat dilihat pada Tabel 4.



                                                                                a,b
                                   Tabel 4. Kegunaan Alat Berat di TPA

 Alat Berat                     Sampah                                    Tanah Penutup

                    Merataka         Memadatka         menggali        Merataka       Memadatka          Memua
                       n                n                                 n              n                 t

Crawlen                    E               G                E               E                G            NA
Dozer

Crowler                    G               G                E               G                G            NA
Loader

Rubber-Tired               E               G                F               G                G            NA
Dozer

Rubber-Tired               G               G                F               G                G            NA
Loader

Landfill                   E               E                P               G                E            NA
Compactor

Scraper                    NA              NA               G               E               NA             E

Dragline                NA            NA             E                      F               NA            NA
                   o   Sumber : Sorg and Bendixen 1975
                       a
                   o    Evaluasi berdasarkan; kemudahan pekerjaan tanah, dan jarak lokasi
                       pengambilan tanah penutup lebih dari 1000 feet
                       b
                   o       Rating Key ; E: Excellent ; G: Good ; F: Fail; P: Poor ; NA: not applicable




           33 | H a l a m a n
Pada Tabel 5 dapat dilihat persyaratan peralatan yang diperlukan di sebuah
     TPA Landfill berdasarkan populasi dan timbulan sampah yang dihasilkan.



                      Tabel 5. Persyaratan Peralatan di Sanitary Landfill
Populasi     Timbulan                                    Peralatan
 (Jiwa)       Sampah
                                                                                  Alat
            harian (Ton)      Jumlah            Type            Ukuran (lb)
                                                                               Tambahan*
s.15.000          0-40            1      Tractor,     crawler     10.000-     Dozer     blade
                                         atau rubber-tired        30.000      Front-end
                                                                              loader
                                                                              Trash blade
 15.000-         40-130           1      Tractor,     crawler     30.000-     Dozer     blade
 50.000                                  atau rubber-tired        60.000      Front-end
                                                                              loader,
                                         (Scraper, dragline.
                                                                              Bullclam
                                         Water truck)*
                                                                              Trash blade
 50.000-        130-260          1-2     Tractor,     crawler     > 30.000    Dozer     blade
 100.000                                 atau rubber-tired                    Front-end
                                                                              loader,
                                         (Scraper, dragline.
                                                                              Bullclam
                                         Water truck)*
                                                                              Trash blade
> 100.000        > 260          >2       Tractor,     crawler     > 45.000    Dozer     blade
                                         atau rubber-tired                    Front-end
                                                                              loader,
                                         (Scraper, dragline,
                                                                              Bullclam
                                         steel        wheel
                                         compactor,    road                   Trash blade
                                         grader,      Water
                                         truck)*
                * tergantung kebutuhan
                Sumber : Thobanoglous, 1993



     34 | H a l a m a n
5.3 Faktor - Faktor dalam Pemilihan Alat Berat

  Pemilihan jenis dan jumlah alat berat yang akan dipergunakan di TPA harus
  memperhatikan faktor-faktor berikut ini:

  1. Besarnya volume dan type dari sampah yang akan ditangani per hari;

  2. Besarnya volume dan type dari tanah urugan yang akan ditangani;

  3. Jarak tempuh untuk pengambilan atau pengangkutan tanah urugan;

  4. Kondisi cuaca;

  5. Ukuran pemadatan sampah yang diinginkan;

  6. Metode tempat Pengelolaan Pemadatan sampah yang digunakan;

  7. Pekerjaan–pekerjaan tambahan yang akan dilakukan (bila ada);

  8. Pembiayaan;

  9. Rencana pengembangan selanjutnya dari proyek pengelolaan persampahan
     ini.




       Bulldozer (Crawler)                           Wheel Loader

Fungsi : perataan, pengurugan, dan          Fungsi : perataan dan pengurugan
            pemadatan


  35 | H a l a m a n
Excavator                              Landfill Compactor

  Fungsi : penggalian dan pengurugan        Fungsi : pemadatan timbunan sampah pada
                                                           lokasi datar




                                 Hydraulic Excavator

Fungsi: Mengumpulkan/ Mengangkat/ Memindahkan Sampah dari Badan Air ke Alat Angkut
                                    Sampah

                  Gambar 17. Contoh Alat Berat pada Operasi Landfilling




     36 | H a l a m a n

More Related Content

What's hot

Pola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah DomestikPola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah Domestikinfosanitasi
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Joy Irman
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalinfosanitasi
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 
Penanganan sampah di sumber sampah
Penanganan sampah di sumber sampahPenanganan sampah di sumber sampah
Penanganan sampah di sumber sampahinfosanitasi
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Joy Irman
 
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatTPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatJoy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisJoy Irman
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan SampahJoy Irman
 
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Joy Irman
 

What's hot (20)

Pola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah DomestikPola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah Domestik
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Koef runoff
Koef runoffKoef runoff
Koef runoff
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Penanganan sampah di sumber sampah
Penanganan sampah di sumber sampahPenanganan sampah di sumber sampah
Penanganan sampah di sumber sampah
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatTPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
 
Limbah Padat
Limbah PadatLimbah Padat
Limbah Padat
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan Sampah
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
Pemilihan Lokasi TPA Metode LegrandPemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
 
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah (...
 

Viewers also liked

Pengangkutan sampah
Pengangkutan sampahPengangkutan sampah
Pengangkutan sampahinfosanitasi
 
Kebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahanKebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahaninfosanitasi
 
Pengolahan leachate
Pengolahan leachatePengolahan leachate
Pengolahan leachateinfosanitasi
 
Proses penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahan
Proses penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahanProses penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahan
Proses penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahaninfosanitasi
 
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampah
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampahDasar-dasar sistem pengelolaan sampah
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampahinfosanitasi
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...Masyrifah Jazm
 
Pengelolaan sampah di rappocini
Pengelolaan sampah di rappociniPengelolaan sampah di rappocini
Pengelolaan sampah di rappociniNovizaPurwa
 
Clean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste managementClean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste managementinfosanitasi
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
 
Pedoman umum 3R permukiman
Pedoman umum 3R permukimanPedoman umum 3R permukiman
Pedoman umum 3R permukimaninfosanitasi
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-SampahUndang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-SampahJoy Irman
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahinfosanitasi
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan PersampahanPeraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan PersampahanJoy Irman
 

Viewers also liked (14)

Pengangkutan sampah
Pengangkutan sampahPengangkutan sampah
Pengangkutan sampah
 
Kebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahanKebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahan
 
Pengolahan sampah
Pengolahan sampahPengolahan sampah
Pengolahan sampah
 
Pengolahan leachate
Pengolahan leachatePengolahan leachate
Pengolahan leachate
 
Proses penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahan
Proses penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahanProses penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahan
Proses penyusunan perencanaan sistem pengelolaan persampahan
 
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampah
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampahDasar-dasar sistem pengelolaan sampah
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampah
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...
 
Pengelolaan sampah di rappocini
Pengelolaan sampah di rappociniPengelolaan sampah di rappocini
Pengelolaan sampah di rappocini
 
Clean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste managementClean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste management
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Pedoman umum 3R permukiman
Pedoman umum 3R permukimanPedoman umum 3R permukiman
Pedoman umum 3R permukiman
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-SampahUndang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan PersampahanPeraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan
 

Similar to PEMAHAMAN ALAT ANGKUT SAMPAH

Boq kuala raja (12 agustus 2015)
Boq kuala raja (12 agustus 2015)Boq kuala raja (12 agustus 2015)
Boq kuala raja (12 agustus 2015)dhika85
 
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang MetaKonten Media Monitoring
 
03 daftar kuantitas dan harga dll
03 daftar kuantitas dan harga dll03 daftar kuantitas dan harga dll
03 daftar kuantitas dan harga dllsamiyati
 
Analisa Baru
Analisa BaruAnalisa Baru
Analisa Baruari nanda
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA Ayuismoyosofiana
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratDebora Elluisa Manurung
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxAgusGede3
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Trisunan Pamungkas
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015Herizki Trisatria
 
Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )
Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )
Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )Om Gama Ayah Nanda
 

Similar to PEMAHAMAN ALAT ANGKUT SAMPAH (17)

Boq kuala raja (12 agustus 2015)
Boq kuala raja (12 agustus 2015)Boq kuala raja (12 agustus 2015)
Boq kuala raja (12 agustus 2015)
 
Desain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalanDesain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalan
 
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
 
Desain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalanDesain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalan
 
03 daftar kuantitas dan harga dll
03 daftar kuantitas dan harga dll03 daftar kuantitas dan harga dll
03 daftar kuantitas dan harga dll
 
Analisa Baru
Analisa BaruAnalisa Baru
Analisa Baru
 
Modul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdfModul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdf
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
 
174136923 scraper
174136923 scraper174136923 scraper
174136923 scraper
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
 
PDT
PDTPDT
PDT
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
 
Peningkatan jalan
Peningkatan jalanPeningkatan jalan
Peningkatan jalan
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
 
Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )
Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )
Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )
 

More from infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

More from infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Recently uploaded

Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88KangGunawan2
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"HaseebBashir5
 
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikHaseebBashir5
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 

Recently uploaded (7)

Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
 
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 

PEMAHAMAN ALAT ANGKUT SAMPAH

  • 1. PEMILIHAN ALAT ANGKUT DAN ALAT BERAT PERSAMPAHAN 1|Halaman
  • 2. 1 PENDAHULUAN Komponen biaya terbesar dalam pengelolaan sampah adalah penyediaan dan pengoperasian alat-alat berat dan alat-alat angkut persampahan mulai dari biaya pembelian, pengoperasian (termasuk gaji operator, bahan bakar dan lain- lain), serta pemeliharaan (seperti mekanik, spare parts dll). Ketidakcocokan pemilihan alat-alat angkut untuk persampahan, kurang baiknya pemeliharaan, dan kurang terlatihnya operator dalam mengoperasikan alat angkut dapat menimbulkan terjadinya kerusakan-kerusakan pada alat tersebut sehingga kesedian alat angkut yang beroperasi menjadi sangat rendah dan menimbulkan biaya-biaya untuk perbaikan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pemilihan dan cara pengoperasian yang benar untuk alat-alat angkut persampahan. Faktor-faktor yang menentukan pemilihan alat angkut adalah sebagai berikut : 1. Banyaknya timbulan sampah yang akan ditangani dalam satuan ton timbulan sampah per hari serta jenis sampah yang akan ditangani; 2. Pola pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan sampah (lihat Tabel 1); 3. Jenis, lebar, serta kondisi kualitas jalan yang akan dilalui; 4. Tipe dan ukuran dari fasilitas TPS; 5. Fasilitas yang dimiliki TPS, seperti : • lokasi, dimensi, serta jenis TPS yang ada • proses yang dilakukan di TPS • pemadatan yang ingin dicapai di TPS • spesifikasi alat transportasi di TPS seperti truk pengangkut sampah/Dump Truck yang dimiliki dan alat berat pembantu untuk menaikan sampah ke Dump Truck • pengaturan operasional keluar/masuk alat angkut sampah di TPS 6. Dana yang tersedia yang berhubungan dengan Harga Unit Alat Angkut (lihat Tabel 2); 7. Rencana pengelolaan persampahan jangka panjang. 2|Halaman
  • 3. Tabel 1. Proses Pemilihan Alat Angkut Persampahan Berdasarkan Pola Pengelolaan Persampahan Pola Pengumpulan Kondisi Jalan Alat Angkut Sampah Individual langsung Lebar dan memadai Compactor Truck (CT)/ Arm roll truck (ART) /Dump truck (DT) Individual tidak langsung Jalan sempit atau gang Gerobak (GS) /Becak (BS) /Motor (MS) untuk mengangkut sampah Komunal langsung Jalan sempit atau gang dari sumber ke TPS Komunal tidak langsung Jalan sempit atau gang Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA menggunakan CT / ART/ DT Penyapuan jalan Jalan Bulevar yang ter- Kendaraan Penyapu Jalan (Street struktur dan mempunyai Sweeper- SS) batas yang jelas Sumber : Hasil Analisis, 2010 Tabel 2. Estimasi Harga Satuan Alat Angkut Persampahan PERKIRAAN HARGA KODE ALAT ANGKUT HP MIN SPESIFIKASI ( Rp)** GEROBAK SAMPAH (GS) – BECAK SAMPAH (BS) – SEPEDA MOTOR SAMPAH (SM) & SEPEDA MOTOR SAMPAH TERTUTUP (SM-T) GKS - 2.500.000 BCS - 4.000.000 SMS - (LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT) 15.000.000 BJS - 17.000.000 ARM ROLL TRUCK + CONTAINER AMT-6 90 412.500.000 (LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT) ART-10 720.500.000 PICK-UP & DUMP TRUCK PU-4 240.000.000 DT-6 90 (LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT) 357.500.000 DT-10 676.500.000 COMPACTOR TRUCK CT-1 792.000.000 (LIHAT DI GAMBAR TEKNIS ALAT) CT-2 1.006.500.000 Keterangan Estimasi Harga : Kondisi harga alat : On-The Road-Jakarta (OTR Jkt), Desember 2010 3|Halaman
  • 4. Selanjutnya untuk keperluan perencanaan finansial dapat dianalisis biaya kepemilikan dan operasional perjam maupun biaya satuan kepemilikan dan operasional alat angkut per m3 sampah yang dikelola dengan mengacu kepada tabulasi biaya berikut (Tabel 3). Tabel 3. Biaya Kepemilikan dan Biaya Operasional Alat Angkut Persampahan Per Jam Total Biaya Biaya No Total Biaya Operasional Kepemilikan & Jenis Alat Kepemilika Per Operasional n (Rp/jam) (Rp/jam) (Rp/jam) 1 Gerobak Sampah 3R 255 2,792 3,047 2 Becak Sampah 3R 490 2,967 3,457 3 Motor Sampah 3R-B 1,017 14,650 15,667 4 Motor Sampah 3R-T 1,153 15,298 16,451 5 Arm Roll Truck Kecil 14,678 138,630 153,308 3R 6 Arm Roll Truck Besar 25,638 148,285 173,923 3R 7 Pick-up 3R 8,540 82,998 91,538 8 Dump Truck Kecil 3R 12,721 88,306 101,027 9 Dump Truck Besar3R 24,072 136,293 160,365 10 Compactor Truck Kecil 28,182 131,138 159,320 3R 11 Compactor Truck 35,815 140,793 176,608 Besar 3R 12 Street Sweeper Truck 53,375 102,461 155,836 13 Prime-over Trailer 86,112 150,543 236,655 14 Flat Deck Truck 11,155 127,543 138,699 15 Unit Compactor 177,917 125,233 303.150 4|Halaman
  • 5. 2 GAMBAR TEKNIS DAN SPESIFIKASI Dalam Gambar 1 hingga Gambar 12 ditampilkan gambar teknis yang dilengkapi dengan rangkuman spesifikasi serta kelebihan dan kekurangan alat pengumpul sampah pola pengangkutan langsung dan tidak langsung yang dipakai dalam operasional pengelolaan persampahan; 5|Halaman
  • 6. No. Kode Alat : Gambar 2.1 : FUNGSI ALAT: GS-3R GEROBAK SAMPAH 3-R (Kap. 1 m3) Alat pengumpul sampah dari pewadahan 3R dan pewadahan tercampur untuk dikumpulkan di TPST/ TD dengan metode pengumpulan tidak langsung. Kelebihan: • Merupakan alat kumpul klasik yang mengandalkan tenaga dorongan atau tarikan dari manusia (tidak memerlukan energi bbm) • Untuk alternatif-1 (dengan BIN) posisi dek cukup tinggi sehingga memudahkan saat dimasukkan ke container di TD-III (TD tanpa ramp), serta memungkinkan untuk memilah sampah menjadi 4 pilahan (organik, non organik daur ulang, kertas dan plastik) Kekurangan: • Sulit untuk dioperasikan di daerah layanan yang bergelombang (kemiringan lahan >5 %) • Untuk alternatif-1 (dengan BIN) membutuhkan biaya ekstra untuk pengadaan 6 unit BIN (organik, non organik daur ulang, kertas dan plastik) Spesifikasi Alat: Menggunakan gerobak berkapasitas 1 m3, terbuat dari rangka pipa besi tuang dan pelat alas, serta dinding berengsel menggunakan material Cheker Plate. Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau ruang kosong yang fleksibel untuk sampah tercampur Gambar 1. Gerobak Sampah 6|Halaman
  • 7. No. Kode Alat : Gambar 2.2 BC-3R BECAK DAN SEPEDA SAMPAH 3R FUNGSI ALAT: Alat pengumpul sampah dari pewadahan 3R dan pewadahan tercampur untuk dikumpulkan di TPST/ TD dengan metode pengumpulan tidak langsung Kelebiha n: • Merupakan alat kumpul yang mengandalkan tenaga manusia lebih efisien dibandingkan gerobak • Untuk alternatif-2 (sepeda) lebih mudah bermanufer di jalan (gang) yang sempit Kekurangan: • Sulit untuk dioperasikan di daerah layanan yang bergelombang ( kemiringan lahan > 5 %) • Macam pilahan lebih sedikit dibandingkan gerobak Spesifikasi Ala t: Menggunakan kendaraan utama sepeda multi speed berkapasitas 1 m3, terbuat dari rangka pipa besi tuang dan pelat alas, serta dinding berengsel menggunakan material Cheker Plate. Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau ruang kosong yang fleksibel untuk sampah tercampur Gambar 2. Becak dan Sepeda Sampah 7|Halaman
  • 8. No. Kode Alat : Gambar 2.4 FUNGSI ALAT: MST-3R MOTOR SAMPAH TERTUTUP 3-R (Kapasitas 1,5 m3) Alat pengumpul sampah dari pewadahan 3R dan pewadahan tercampur untuk dikumpulkan di TPST/ TD dengan metode pengumpulan tidak langsung Kelebihan: • Mempunyai pelindung pengemudi Kekurangan: • Harga relatif lebih mahal Spesifikasi Alat: Menggunakan penggerak sepeda motor dengan kap pelindung pengemudi berkapasitas 1,5 m3, terbuat dari rangka pipa besi tuang dan pelat alas, serta dinding berengsel menggunakan material cheker plate. Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau ruang kosong yang fleksibel untuk sampah tercampur Gambar 3. Motor Sampah Tertutup 8|Halaman
  • 9. FUNGSI ALAT: No. Kode Alat : Gambar 2.5 Alat pengumpul/ MS-3R KONTAINER SAMPAH 3-R (Kap. 6 m3) pengangkut sampah daur ulang dari kompleks perkantoran dari pewadahan 3R (daur ulang) untuk dikumpulkan di IPST dengan metode pengumpulan langsung. Kelebihan: Menunjang pelaksanaan 3R secara mandiri di Kawasan perkantoran Kekurangan: Harga relatif lebih mahal Spesifikasi Alat: Menggunakan truk kontainer 6 roda berkapasitas 6 m3, Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau ruang kosong yang fleksibel untuk proses pemilahan sampah yang tercampur Gambar 4. Kontainer Sampah 9|Halaman
  • 10. No. Kode Alat : Gambar 2.6 FUNGSI ALAT: PU-3R PICK UP SAMPAH 3-R Alat pengumpul/pengangkut sampah daur ulang dari kawasan pemukiman kelas menengah-atas yang dikumpuklan dari pewadahan 3R (daur ulang) untuk dikumpulkan di TPST/IPST dengan metode pengumpulan langsung Kelebihan: Kendaraan angkut sampah yang fleksibel untuk melewati jalan- jalan yang tidak terlalu lebar Kekurangan: Mempunyai kapasitas muatan yang terbatas dibandingkan alat angkut lainnya Spesifikasi Alat: Menggunakan pick-up 4 roda berkapasitas hinggga 4 m3, Alternatif-1 bisa menggunakan BIN atau bak 2 kompartemen (Altt-2) untuk sampah organik dan non-organik atau yang 1 kompartemen yang fleksibel untuk memuat kantong-kantong sampah yang terpilah Gambar 5. Pick Up Sampah 10 | H a l a m a n
  • 11. No. Kode Alat : Gambar 2.7 : FUNGSI ALAT: DUMP TRUCK 3R KECIL Untuk mengangkut sampah dari DT-1 BAK Kap. 6 m3 sumber/Transfer Depo/Transfer Station ke IPST/ WTE/ TPA Kelengkapan Alat : • 2 kaca spion iri kanan • Towing hitch • Hydraulic jack • Tas peralatan beserta peralatannya • Tambang penarik (Tow Rope) • Pemadam kebakaran yang digantung di dalam kabin • Perangkat P3K Spesifikasi Alat : 1. Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (roda belakang double dan ukuran Ban 7.00– 16–14 PR atau 7.50-16-12 PR, 2. Dilengkapi alat pengangkat Hidrolis untuk menaikkan/ menurunkan/ mengangkat BAK dengan sudut angkat sekurang-kurangnya 45o 3. Menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin Truk. Semua peralatan dioperasikan dari kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi. 4. Dimensi total DT tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m 5. Mesin Kendaraan angkut DT type Diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan torsi maksimum sekurang-kurangnya 20 kgm 6. Berat kosong alat angkut DT tidak lebih dari 3.500 kg dengan berat bak ditambah beban maksimum sebesar 3.500 kg. Gambar 6. Dump Truck Kecil 11 | H a l a m a n
  • 12. No. Kode Alat: Gambar 2.8 : FUNGSI ALAT: COMPACTOR TRUCK SAMPAH Untuk mengangkut sampah terpadatkan dari sumber/ CTS-3R 1 (CST) Transfer Depo/ Transfer Station ke IPST/ WTE/ TPA Kecil (6 roda) Kelebihan Alat: sampah terangkut lebih banyak. Lebih bersih dan higienis. Estetika baik. Praktis dalam pengoperasian. Tidak diperlukan banyak tenaga kerja. Kekurangan Alat: Harga relatif mahal. Biaya investasi dan pemeliharaan lebih mahal. Waktu pengumpulan lama bila untuk sistem door to door. Spesifikasi Alat : 1. Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (Roda belakang double dan ukuran Ban 7.00–16–14 PR atau 7.50-16-12 PR, 2. dilengkapi alat pengangkat Hidrolis untuk menaikkan/ menurunkan/ mengangkat BAK dengan sudut angkat sekurang-kurangnya 45o 3. menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin Truk. Semua peralatan dioperasikan dari Kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi. 4. Dimensi total DT tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m 5. Mesin Kendaraan Angkut DT type Diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan Torsi maksimum sekurang- kurangnya 20 kgm 6. Berat kosong Alat Angkut DT tidak lebih dari 3.500 kg dengan Berat Bak ditambah beban maksimum sebesar 3.500 kg. Gambar 7. Compactor Truk Sampah 12 | H a l a m a n
  • 13. No. Kode Alat : Gambar : 2.9 FUNGSI ALAT: SS TRUK PENYAPU JALAN Untuk mengumpulkan dan mengangkut (STREET SWEEPER) sampah jalanan dari jalan-jalan protokol ke IPST/ WTE/ TPA Kelebihan: • Pengoperasian lebih cepat. • Sesuai untuk jalan-jalan protokol yang memerlukan pekerjaan cepat. • Estetis dan hygienis. • Tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak Kekurangan: • Harga lebih mahal. • Perawatan lebih mahal. Spesifikasi Truk 6 Roda yang dilengkapi dengan alat penghisap sampah Kapasitas 6 m3. Gambar 8. Truk Penyapu Jalan 13 | H a l a m a n
  • 14. No. Kode Alat: Gambar 2.10 : FUNGSI ALAT: DT-1 & DT-2 DUMP TRUCK 3R Untuk mengangkut sampah dari BAK Kap. 6 m3 & 10 m3 Sumber/ Transfer Depo/ Transfer Station ke IPST/ WTE/ TPA Kelengkapan Alat : • 2 kaca Spion iri kanan • Towing hitch • Hydraulic jack • Tas Peralatan beserta peralatannya • Tambang penarik (Tow Rope) • Pemadam kebakaran yang digantung di dalam kabin • Perangkat P3K Spesifikasi Alat : 1. Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (roda belakang double dan ukuran Ban 7.00–16– 14 PR atau 7.50-16-12 PR, 2. Dilengkapi alat pengangkat hidrolis untuk menaikkan/menurunkan/mengangkat BAK dengan sudut angkat sekurang-kurangnya 45o 3. Menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin truk. Semua peralatan dioperasikan dari kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi. 4. Dimensi total DT tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m 5. Mesin kendaraan angkut DT type diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan torsi maksimum sekurang-kurangnya 20 kgm 6. Berat kosong alat angkut DT tidak lebih dari 3.500 kg dengan berat bak ditambah beban maksimum sebesar 3.500 kg. Gambar 9. Dump Truck Bak 14 | H a l a m a n
  • 15. No. Kode Alat : Gambar 2.11 : FUNGSI ALAT: ARM ROLL TRUCK (ART) + Untuk mengangkut sampah di dalam container ART-1 & ART-2 Container Kap. 6 m3 & 10 m3 (CON) dari TPS (Transfer Depo/ TPST) atau sumber sampah ke TPA atau IPST Kelengkapan Alat: • 2 kaca Spion iri kanan • Towing hitch • Hydraulic jack • Tas Peralatan beserta peralatannya • Tambang penarik (Tow Rope) • Pemadam kebakaran yang digantung di dalam kabin • Perangkat P3K Spesifikasi Alat : 1. ART-1 : Kendaraan standar berchasis baja, mempunyai 6 roda (roda belakang double dan ukuran ban 7.00–16–14 PR atau 7.50-16-12 PR, 2. Dilengkapi alat pengangkat hidrolis untuk menaikkan/ menurunkan/ mengangkat container dengan sudut angkat sekurang-kurangnya 45o 3. Menggunakan Gear Pump tekanan tinggi yang kerjanya diatur dengan mesin truk. Semua peralatan dioperasikan dari kabin kendaraan. Semua bagian logam harus diproteksi terhadap bahaya korosi. 4. Dimensi total ART-1 tidak lebih dari P x L x T = 6,5 x 2,5 x 3 m 5. Mesin kendaraan angkut ART-1 type diesel 4 silinder dengan daya 120 kw (90 Hp) dan torsi maksimum sekurang- kurangnya 20 kgm 6. Berat kosong alat angkut container tidak lebih dari 3.500 kg dengan berat bak ditambah beban maksimum sebesar 3.500 kg Gambar 10. Arm Roll Truck 15 | H a l a m a n
  • 16. No. Kode Alat : Gambar 2.12 FUNGSI ALAT: CTS-3R 1 & COMPACTOR TRUCK SAMPAH (CST) Untuk mengangkut sampah CTS-3R 2 Kecil (6 roda) dan Besar (10 roda) terpadatkan dari Sumber/ Transfer Depo/ Transfer Station ke IPST/ WTE/ TPA Kelebihan Alat: sampah terangkut lebih banyak. Lebih bersih dan higienis. Estetika baik. Praktis dalam pengoperasian. Tidak dierlukan banyak tenaga kerja. Kekurangan Alat: Harga relatif mahal. Biaya investasi dan pemeliharaan lebih mahal. Waktu pengumpulan lama bila untuk sistem door to door. Spesifikasi Alat : Truk 6 roda atau 10 roda yang dilengkapi dengan alat pemadat sampah Gambar 11. Compactor Truk Sampah 16 | H a l a m a n
  • 17. No. Kode Alat : Gambar 2.13 FUNGSI ALAT: FLAT DECK TRUCK 3R Untuk mengangkut sampah yang di FDT (kapasitas 24 m3) ’wrapping” dari Transfer Station ke WTE/ TPA Kelebihan: • Reatif lebih murah dibanding Truk Pengangkut Sampah lainnya • Relatf mudah perawatan Kekurangan: • Hanya bisa amengangkut sampah yang sudah dipadatkan dan dibalut • Membutuhkan alat berat bantu untuk menaikkan dan menurunkan sampah (Wheel Loader dengan garpu) Spesifikasi Alat : Truk Besar dengan Dek Rata Gambar 12. Flat Deck Truck 17 | H a l a m a n
  • 18. 3 STANDAR OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN ALAT ANGKUT PERSAMPAHAN Secara umum untuk mendapatkan sistem pengangkutan yang efisien dan efektif, maka operasional pengangkutan sampah sebaiknya mengikuti prosedur sebagai berikut (Damanhuri, 2004): • Menggunakan rute pengangkutan sependek mungkin dan dengan hambatan sekecil mungkin; • Menggunakan kendaraan angkut dengan daya/kapasitas angkut yang semaksimal mungkin; • Menggunakan kendaraan angkut yang hemat bahan bakar; • Dapat memanfaatkan waktu kerja semaksimal mungkin dengan cara meningkatkan jumlah bebas kerja/ritasi pengangkutan. 3.1 Operasi Pengumpulan/ Pengangkutan Individual Langsung Pola ini dilakukan dengan cara mendatangi sumber dan mengosongkan sampah dari wadah ke dalam alat kumpul/ angkut, kemudian langsung mengangkutnya ke TPST atau TPA. Pola pengumpulan ini sangat mahal biayanya, sehingga hanya efisien untuk melayani sumber dengan volume sampah yang besar (> 300L). 3.1.1 Standar Operasional pengumpulan dengan Pick Up (PU) atau Dump Truck (DT) : Pola pengumpulan individual langsung menggunakan PU atau DT dilakukan dengan standar operasional sebagai berikut (lihat Gambar 13): • Petugas pengumpul menyiapkan kendaraan pengumpul yang sekaligus berfungsi sebagai pengangkut di pool, kendaraan dapat berupa truck atau pick up; 18 | H a l a m a n
  • 19. Petugas mendatangi sumber pertama sesuai rute yang ditentukan, mengambil wadah dan mengosongkan isinya, lalu mengembalikan wadah ke tempat semula; • Petugas menuju ke sumber berikutnya dan melakukan operasi pengumpulan yang sama; • Sampai rute pertama terselesaikan dan truck penuh dengan muatan sampah- Petugas melanjutkan perjalanan ke lokasi TPST atau TPA dan membongkar sampahnya; • Petugas dengan truck nya melanjutkan pengumpulan ke wilayah berikutnya sesuai rute yang telah ditentukan; • Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas membawa kendaraan kembali ke pool. 3.1.2 Standar Pemeliharaan Pick Up (PU) atau Dump Truck (DT): PU atau DT yang digunakan dalam pengumpulan langsung harus dipelihara dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Pemeliharaan Harian : • Mencuci kendaraan setelah selesai digunakan • Memeriksa kelengkapan dan fungsi peralatan dan instrument kendaraan • Pemeriksaan tekanan ban dan penambahan angin bila diperlukan Pemeliharaan Mingguan : • Pengecekan/penambahan oli dan air accu Pemeliharaan Bulanan : • Pelumasan bearing roda sesuai ketentuan • Penggantian oli sesuai ketentuan 19 | H a l a m a n
  • 20. Pemeliharaan Tahunan : • Pengecatan ulang/Re-coating dasar bak • Penggantian ban Gambar 13. Pola Pengumpulan Individual Langsung dengan Pemilihan 20 | H a l a m a n
  • 21. 3.2 Operasi Pengumpulan/Pengangkutan Individual Tidak langsung Pola pengumpulan sampah ini dengan menggunakan alat pengumpul kecil. Alat pengumpul dalam hal ini mengumpulkan sampah dari setiap sumber dan memindahkannya ke truck di tempat pemindahan/depo/station. Pola pengumpulan ini cocok diterapkan di daerah pelayanan yang teratur dan lebar jalan tidak cukup untuk dilewati kendaraan truck tetapi masih dapat dilewati oleh gerobak/becak. Alat pengumpul yang bisa digunakan adalah gerobak, becak atau becak motor (motor sampah). Becak motor digunakan bila kondisi topografi terlalu berat untuk digunakan becak/gerobak biasa. Gambar 14. Pola Pengumpulan Individual Tidak Langsung 3.2.1 Standar Operasional Pengumpulan dengan Kendaraan Pengumpul Gerobak (GB), Becak (BC) atau Becak motor (Motor sampah- (MS): Pola operasional pengumpulan individual tidak langsung dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : • Petugas pengumpul menyiapkan kendaraan pengumpul (GB/ BC/ MS) di pool; 21 | H a l a m a n
  • 22. Petugas mendatangi sumber pertama sesuai rute yang ditentukan, mengambil wadah dan mengosongkan isinya, lalu mengembalikan wadah ke tempat semula; • Petugas menuju ke sumber berikutnya dan melakukan operasi pengumpulan yang sama sampai rute pertama terselesaikan dan kendaraan pengumpul penuh dengan muatan sampah; • Petugas melanjutkan perjalanan ke lokasi TPST/ Transfer Station/ Depo/ Container yang ditentukan dan membongkar sampahnya; • Petugas dengan alat pengumpulnya melanjutkan pengumpulan ke wilayah berikutnya sesuai rute yang telah ditentukan; • Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas membawa alat pengumpul kembali ke pool. Frekuensi pengumpulan di sumber ditentukan dengan memperhatikan waktu proses pembusukan sampah organik dan kemampuan pengelola. Untuk daerah permukiman pengumpulan hendaknya dilakukan dengan frekuensi tidak lebih dari 3 hari, sementara untuk pasar dan daerah komersial harus setiap hari. Pengaturan jam pengumpulan juga sangat penting dilakukan untuk menjaga kebersihan dan estetika lingkungan. Sosialisasi kepada masyarakat tentang jadwal pengumpulan harus dilakukan untuk menjamin ketepatan waktu secara bersama. Jika menerapkan pola pengumpulan dengan pemilahan maka metode operasional GB/BC/MS maka dapat dipilih alternatif pelayanan berikut ini: • Dalam hal pelayanan dilakukan secara bersamaan maka GB/BC/MS perlu didesain khusus dengan sekat yang memisahkan antara sampah organik dan non organik. Perbandingan volume antara kompartemen organik dan non organik ditentukan berdasarkan komposisi sampah, atau; • Gerobak dilengkapi dengan karung atau wadah-wadah yang terpisah sesuai jenis sampah; • Dalam hal dapat dibuat jadwal pengumpulan yang berbeda, maka gerobak tidak perlu disekat, tetapi dilakukan penjadwalan misalnya pengumpulan 22 | H a l a m a n
  • 23. sampah organik tiap hari senin dan jumat; sementara sampah non organik dikumpulkan tiap hari rabu, dan seterusnya. 3.2.2 Standar Pemeliharaan BG, BC, MS, Gerobak Sampah/ Becak (GB/ BC) Pemeliharaan Harian : • Mencuci gerobak sesudah digunakan Pemeliharaan Bulanan : • Melumasi bearing roda Pemeliharaan Tahunan : • Melakukan pengecatan rutin terhadap body • Mengganti ban bila diperlukan Becak / Motor Sampah (MS) Pemeliharaan Harian : • Mencuci MS sesudah digunakan Pemeliharaan Mingguan : • Pengecekan/penambahan oli dan air accu 23 | H a l a m a n
  • 24. Pemeliharaan Bulanan : • Melumasi bearing roda • Mengganti oli sesuai ketentuan Pemeliharaan Tahunan : • Melakukan pengecatan rutin terhadap bak • Mengganti ban bila diperlukan 3.3 Operasi Pengumpulan/ Pengangkutan Komunal Langsung Pola ini dilakukan oleh masyarakat dengan cara membawa sampahnya dan meletakkan langsung ke dalam truck yang melewati area sekitar rumahnya dengan memperdengarkan lagu-lagu atau musik tertentu yang sudah dikenal oleh masyarakat. Truck selanjutnya akan menuju ke TPA dan membongkar sampahnya. Di Jakarta cara ini dikenal dengan sistem Jali-Jali. 3.3.1 Standar Operasional Pengumpulan : Operasional pola pengumpulan komunal langsung hampir sama dengan Pola Individual langsung, yang spesifik adalah prosedur berikut ini : • Saat Petugas menuju jalur jalan yang telah ditentukan PU atau DT memperdengarkan musik/lagu yang telah ditentukan melalui Pengeras Suara yang dipasang di atas Kabin PU/DT; • Petugas memperlambat laju kendaraan bila ada masyarakat yang hendak membuang sampahnya telah siap berdiri di tepi jalan yang akan dilalui; • Masyarakat memasukkan sampah ke dalam truck (dan membawa wadah kembali ke rumah masing-masing); • Petugas menyelesaikan seluruh jalur jalan pada rute yang telah ditentukan; 24 | H a l a m a n
  • 25. Petugas membawa sampah yang telah terkumpul ke TPST/TPA dan membongkar sampah; • Petugas menuju ke jalur jalan berikutnya dan melakukan operasi pengumpulan yang sama; • Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas membawa kendaraan kembali ke pool. 3.3.2 Standar Pemeliharaan : Sarana yang digunakan pada pola komunal langsung adalah PU/ DT yang tata cara pemeliharaan adalah seperti diuraikan pada pemeliharaan kendaraan dalam Pola individual langsung 3.4 Operasi Pengumpulan/Pengangkutan Komunal Tidak Langsung Pola pengumpulan sampah ini dilakukan langsung oleh masyarakat/sumber dengan membawa sampah dan meletakkannya ke dalam tempat penampungan sementara (TPS) baik berupa container maupun sarana penampungan lainnya. Cara ini biasa digunakan untuk melayani kawasan yang sangat padat dengan tingkat ekonomi yang relatif rendah sehingga masyarakat lebih memilih membawa sampahnya sendiri daripada membayar petugas pengumpul. Gambar 15. Pola Pengumpulan Komunal Tidak Langsung 25 | H a l a m a n
  • 26. 3.4.1 Standar Operasional Pengumpulan Pola Komunal tidak Langsung menggunakan Alat Angkut DT/Compactor Truck (CT) atau Arm Roll Truck (ART): Operasional pola pengumpulan komunal tidak langsung dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : • Masyarakat membawa sampah dari rumah dan meletakkan di TPS atau container terdekat, sesuai waktu yang telah disepakati; • Kendaraan DT/CT atau ART akan mengosongkan/memindahkan sampah dari TPS atau mangangkat Container (Container Besi) dengan ART sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan membawanya ke TPST/TPA. Kegiatan pengumpulan sampah sangat memerlukan adanya pengaturan jadwal dan disiplin waktu baik petugas maupun masyarakat. Untuk itu sangat diperlukan adanya sosialisasi secara intensif diikuti pengawasan untuk membangun kerjasama dalam hal : • Penumpukan sampah di TPS oleh masyarakat • Pengosongan sampah dari TPS oleh petugas • Kedatangan Alat Angkut. Prosedur lainnya yang harus dipenuhi adalah: • Petugas pengumpul diwajibkan menggunakan sarung tangan selama bertugas untuk mencegah kontak langsung dengan sampah; • Petugas pengumpul diwajibkan menggunakan masker selama bertugas untuk mengurangi paparan debu dan asap kendaraan bermotor; • Petugas pengumpul yang area kerjanya berada di jalan raya diwajibkan menggunakan rompi scothlight selama bertugas terutama pada shift pagi/malam untuk mencegah tertabrak kendaraan di jalan; • Petugas diwajibkan mencuci tangan dengan sabun segera setelah selesai melaksanakan 1 (satu) shift/rute penugasan. 26 | H a l a m a n
  • 27. 3.4.2 Standar Pemeliharaan TPS Container Besi (CB) : Sarana pengumpulan komunal tidak langsung pada saat ini masih menggunakan TPS pasangan bata dan container logam. TPS pasangan bata pada umumnya sering menimbulkan masalah estetika sehingga diharapkan secara bertahap dapat digantikan dengan TPS berupa container logam. Tata cara pemeliharaan fasilitas adalah sebagai berikut. Pemeliharaan Harian : • Menyapu TPS dan area sekitarnya setelah dilakukan pengosongan Pemeliharaan Mingguan : • Mencuci dinding dan bagian dalam TPS Pemeliharaan Bulanan : • Memperbaiki kerusakan yang terjadi Pemeliharaan Tahunan : • Melakukan pengecatan rutin 4 OPERASI PENGUMPULAN/PENGANGKUTAN KHUSUS 4.1 Penyapuan Jalan dengan Street Sweeper (SS) Operasional penyapuan mekanis dengan Street Sweeper (SS) dilakukan sebagai berikut : • Petugas menyiapkan kendaraan SS sesuai ketentuan dalam manualnya; • Petugas membawa kendaraan menuju jalur jalan yang akan disapu sesuai rute yang telah ditentukan- Petugas melakukan penyapuan jalan secara mekanis; 27 | H a l a m a n
  • 28. Petugtas membawa sampah yang terkumpul ke TPST atau TPA dan mengosongkan muatannya; • Petugas kembali melayani jalur berikutnya sesuai penugasan yang diberikan. 4.2 Pemeliharaan SS Pemeliharaan Harian : • Mencuci bak truck seletah selesai digunakan Pemeliharaan Mingguan : • Mencuci seluruh body truck • Pelumasan sesuai kebutuhan • Mengganti oli sesuai kebutuhan Pemeliharaan Bulanan : • Penggantian komponen sweeper sesuai kebutuhan Pemeliharaan Tahunan : • Melakukan pengecatan rutin 4.3 Pembersihan Badan Air (Sungai/ Danau/ Waduk) Pembersihan badan air dilakukan oleh penanggung jawab kebersihan khusus dan sampah/lumpur hasil pembersihan harus diangkat dan diangkut oleh penanggung jawabnya. Ketentuan mengenai pembersihan badan air ini dibahas pada pedoman pemilihan alat berat persampahan, karena lebih banyak melibatkan alat berat dalam operasionalnya. 28 | H a l a m a n
  • 29. 4.4 Pola Pengangkutan Sampah Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya terdapat tiga jenis sistem transfer, yaitu Tipe I, II dan III. Pengumpulan sampah melalui sistem pemindahan di transfer depo Tipe I dan II, pola pengangkutannya dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Pola Pengangkutan Sistem Transfer Depo Tipe I dan II Keterangan sistem : • Kendaraan pengangkut sampah keluar dari pool langsung menuju lokasi pemindahan di transfer depo untuk mengangkut sampah langsung ke pemrosesan akhir atau TPA. • Selanjutnya kendaraan tersebut kembali ke transfer depo untuk pengambilan pada rit berikutnya. 5 PEMILIHAN ALAT BERAT DI TPA Biaya terbesar dalam pengelolaan sampah adalah penyediaan dan pengoperasian alat-alat berat dan alat-alat angkut persampahan mulai dari biaya pembelian, pengoperasian (termasuk gaji operator, bahan bakar dan lain- lain), serta pemeliharaan (seperti mekanik, spare parts dll). Ketidakcocokan pemilihan alat-alat berat dan alat-alat angkut untuk persampahan, kurang 29 | H a l a m a n
  • 30. baiknya pemeliharaan dan kurang terlatihnya operator dalam mengoperasikan alat dapat sering menimbulkan terjadinya kerusakan-kerusakan pada alat sehingga kesedian alat berat yang beroperasi menjadi sangat rendah dan menimbulkan biaya-biaya untuk perbaikan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pemilihan dan cara pengoperasian yang benar untuk alat berat persampahan. Sesuai dengan tahapan pada pekerjaan pengelolaan sampah di lokasi TPA pada umumnya, beberapa peralatan utama yang diperlukan dalam operasional TPA adalah : 1. Bulldozer merupakan peralatan yang sangat baik untuk operasi penghamparan perataan/penata, pemadatan serta penimbunan. 2. excavator dipergunakan untuk operasi penggalian dan penimbunan. 3. Wheel Loader. 4. Dump truck digunakan untuk mengangkut tanah urugan sebagai penutup sampah. 5. Landfill Compactor digunakan untuk pemadatan tanah diatas timbunan sampah pada lokasi TPA. Alat –Alat Berat di TPA Sampah mempunyai tiga fungsi utama, yaitu : 1. Pembuangan, penumpukan, penyebaran, perataan, pemadatan, dan pengurugan sampah dengan tanah urugan adalah pekerjaan utama dari Traktor Roda Rantai, Loader roda Rantai dan kompaktor pemadatan sampah. 2. Peralatan berat yang menangani tanah urugan sampah, akan melakukan pengurugan sampah dengan tanah setiap hari. Bila pengurugan tanah menjadi pekerjaan yang utama dari alat berat, maka pemilihannya dapat dilakukan dengan memilih alat–alat berat khusus yang dilengkapi dengan peralatan pengurugan tanah. 3. Alat–alat pendukung termasuk didalamnya Motor Grader, Back Hoe Loader, Hydroulic Excavators, Mobil tangki Air, Air compressor, Mobil service, 30 | H a l a m a n
  • 31. Pompa Air, Generating Set dan lain lainnya, perlu diadakan sebagai alat bantu di TPA. 5.1 Kegiatan Operasional Alat Berat Berbagai kegiatan operasional penimbunan sampah di lahan penimbunan terdiri dari beberapa kegiatan dibawah ini sesuai dengan kebutuhan peralatannya: 1. Penghamparan, kegiatan operasi penimbunan sampah diawali dengan kegiatan penghamparan sampah yang bertujuan untuk memindahkan sampah menuju ke dalam lokasi kerja penimbunan yang terdiri sub pekerjaan pengambilan dan sub penyebaran sampah (feeding dan spreading-in). Jenis kegiatan ini dilakukan oleh alat berat bulldozer. 2. Perataan/Penataan, perataan atau penataan sampah yang sudah berada dilokasi penimbunan dilakukan oleh alat berat bulldozer. 3. Pemadatan, alat yang digunakan untuk pekerjaan pemadatan sampah yaitu Bulldozer dengan cara sebagai berikut: Lapisan timbunan sampah dipadatkan dengan cara digiling sebanyak 5-7 kali sehingga didapatkan kepadatan optimum 600-650 kg/m3. Operasi kerja bulldozer harus diatur dengan baik agar tidak mengganggu lalu lintas operasi pengangkutan. 4. Penutupan lapisan sampah, penutupan lapisan sampah dilakukan setiap akhir operasi pada sel harian yaitu sebagai berikut: Pada akhir penimbunan sampah harus dilakukan penutupan timbunan tersebut dengan tanah urugan yang sudah disiapkan sebelumnya. Tanah penutup disiapkan dan diambil dari bukit sebagai quarry (sumber material) dari lokasi TPA. Pengangkutan tanah penutup dilakukan dengan menggunakan Dump truck . Penggalian dan penumpukan tanah penutup menggunakan excavator. Setelah lapisan tanah penutup dihamparkan kemudian langsung dipadatkan kembali dengan Roller 2 – 3 sehingga diperoleh kepadatan dan ketebalan. 31 | H a l a m a n
  • 32. 5.2 Spesifikasi Alat Berat Alat berat yang digunakan di tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah sangat berhubungan dengan pola pengelolaan sampah yang diterapkan di suatu wilayah. Review terhadap spesifikasi alat berat pada pemrosesan akhir (TPA) sampah dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis alat berat, spesifikasi termasuk efektivitas pemanfaatannya serta umur pakai masing-masing alat. Kebutuhan alat berat untuk sebuah TPA akan bervariasi sesuai dengan perhitungan desain dari sarana landfill, alat berat yang digunakan untuk operasi pengurugan sampah hendaknya selalu siap untuk dioperasikan setiap hari. Katalog dan tata-cara pemeliharaan harus tersedia di lapangan dan diketahui secara baik oleh petugas yang diberi tugas. Alat-Alat berat yang harus tersedia di TPA antara lain • Loader atau bulldozer (120 – 300 HP) atau landfill compactor (200–400 HP) berfungsi untuk mendorong, menyebarkan, menggilas/memadatkan lapisan sampah. Gunakan blade sesuai spesifikasi pabrik guna memenuhi kebutuhan kapasitas aktivitas • Excavator untuk penggalian dan peletakan tanah penutup ataupun memindahkan sampah dengan spesifikasi yang disyaratkan dengan bucket 0,5 - 1,5 m3. • Dump truck untuk mengangkut tanah penutup (bila diperlukan) dengan volume 8–12m3. Penggunaan dan pemeliharaan alat-alat berat harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan rekomendasi pabrik. Karena alat-alat berat tersebut pada dasarnya digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan teknik sipil, maka penggunaan pada sampah akan mengakibatkan terjadinya korosi yang berlebihan atau bantalan/sepatu wheel atau bulldozer macet karena terselip potongan jenis sampah tertentu yang diurug. Untuk mengurangi resiko tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah : 32 | H a l a m a n
  • 33. Kedisiplinan pemanfaatan jalur track (traficability) pada lahan dan bidang kerja TPA yang telah disiapkan, jalan operasional dan tanah penutup • Instruksi yang jelas dan training bagi operator untuk menggunakan dan memelihara alat-alat berat Secara ringkas penggunaan alat berat di TPA dapat dilihat pada Tabel 4. a,b Tabel 4. Kegunaan Alat Berat di TPA Alat Berat Sampah Tanah Penutup Merataka Memadatka menggali Merataka Memadatka Memua n n n n t Crawlen E G E E G NA Dozer Crowler G G E G G NA Loader Rubber-Tired E G F G G NA Dozer Rubber-Tired G G F G G NA Loader Landfill E E P G E NA Compactor Scraper NA NA G E NA E Dragline NA NA E F NA NA o Sumber : Sorg and Bendixen 1975 a o Evaluasi berdasarkan; kemudahan pekerjaan tanah, dan jarak lokasi pengambilan tanah penutup lebih dari 1000 feet b o Rating Key ; E: Excellent ; G: Good ; F: Fail; P: Poor ; NA: not applicable 33 | H a l a m a n
  • 34. Pada Tabel 5 dapat dilihat persyaratan peralatan yang diperlukan di sebuah TPA Landfill berdasarkan populasi dan timbulan sampah yang dihasilkan. Tabel 5. Persyaratan Peralatan di Sanitary Landfill Populasi Timbulan Peralatan (Jiwa) Sampah Alat harian (Ton) Jumlah Type Ukuran (lb) Tambahan* s.15.000 0-40 1 Tractor, crawler 10.000- Dozer blade atau rubber-tired 30.000 Front-end loader Trash blade 15.000- 40-130 1 Tractor, crawler 30.000- Dozer blade 50.000 atau rubber-tired 60.000 Front-end loader, (Scraper, dragline. Bullclam Water truck)* Trash blade 50.000- 130-260 1-2 Tractor, crawler > 30.000 Dozer blade 100.000 atau rubber-tired Front-end loader, (Scraper, dragline. Bullclam Water truck)* Trash blade > 100.000 > 260 >2 Tractor, crawler > 45.000 Dozer blade atau rubber-tired Front-end loader, (Scraper, dragline, Bullclam steel wheel compactor, road Trash blade grader, Water truck)* * tergantung kebutuhan Sumber : Thobanoglous, 1993 34 | H a l a m a n
  • 35. 5.3 Faktor - Faktor dalam Pemilihan Alat Berat Pemilihan jenis dan jumlah alat berat yang akan dipergunakan di TPA harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini: 1. Besarnya volume dan type dari sampah yang akan ditangani per hari; 2. Besarnya volume dan type dari tanah urugan yang akan ditangani; 3. Jarak tempuh untuk pengambilan atau pengangkutan tanah urugan; 4. Kondisi cuaca; 5. Ukuran pemadatan sampah yang diinginkan; 6. Metode tempat Pengelolaan Pemadatan sampah yang digunakan; 7. Pekerjaan–pekerjaan tambahan yang akan dilakukan (bila ada); 8. Pembiayaan; 9. Rencana pengembangan selanjutnya dari proyek pengelolaan persampahan ini. Bulldozer (Crawler) Wheel Loader Fungsi : perataan, pengurugan, dan Fungsi : perataan dan pengurugan pemadatan 35 | H a l a m a n
  • 36. Excavator Landfill Compactor Fungsi : penggalian dan pengurugan Fungsi : pemadatan timbunan sampah pada lokasi datar Hydraulic Excavator Fungsi: Mengumpulkan/ Mengangkat/ Memindahkan Sampah dari Badan Air ke Alat Angkut Sampah Gambar 17. Contoh Alat Berat pada Operasi Landfilling 36 | H a l a m a n