SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Tugas Ringkasan Materi Kuliah 
Teori Akuntansi Lanjutan 
Oleh : 
Pranedya Dwi Aditya 14.2.01.220342 
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA 
SURABAYA 
2014
2 
PENDEKATAN TERHADAP PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI 
A. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI 
I. Hakikat Akuntansi : 
1.1.1 Akuntansi sebagai ideologi 
Ideologi merupakan pandangan umum yang terlepas dari wawasannya yang persial 
dan mungkin penting, mencegah kita untuk memahami masyarakat di mana kita tinggal 
dan kemungkinan untuk mengubahnya. 
1.1.2 Akuntansi sebagai bahasa 
Akuntansi adalah satu alat mengkomunikasikan informasi suatu bisnis. 
Hal itu mungkin dapat dibuktikan sebagai berikut : 
1. Symbol / Karakter Leksikal dari suatu bahasa adalah unit-unit atau kata-kata “yang 
memiliki arti” dan dapat diidentifikasikan dalam bahasa manapun. 
2. Aturan tata bahasa dari suatu bahasa mengacu pada pengaturan sintaksis pada 
bahasa apapun. 
1.1.3 Akuntansi sebagai catatan historis 
Akuntansi telah dipandang sebagai suatu sarana penyediaan sejarah atau historis 
(history) suatu organisasi dan transaksi-transaksinya dengan lingkungannya. Binberg 
membedakannya menjadi empat periode : 
1. Periode Pemeliharaan Murni 
2. Periode Pemeliharaan Tradisional 
3. Periode Utilisasi Aktiva 
4. Periode Terbuka 
1.1.4 Akuntansi sebagai realitas ekonomi masa kini 
Tujuan utama dari gambaran akuntansi ini adalah penentuan laba yang sebenarnya, 
suatu konsep yang mencerminkan perubahan kesejahteraan perusahaan pada suatu periode 
waktu. 
1.1.5 Akuntansi sebagai system informasi 
Akuntansi sebagai proses yang menghubungkan sumber informasi (biasanya 
akuntan), saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima (pengguna eksternal). 
1.1.6 Akuntansi sebagai komoditas 
Akuntansi dipandang sebagai suatu komoditas yang merupakan hasil dari suatu 
aktivitas ekonomi. Akuntansi ada karena terdapat permintaan akan informasi khusus dan 
akuntan mau dan mampu untuk menghasilkannya. 
1.1.7 Akuntansi sebagai mitos 
Akuntansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami dunia 
ekonomi dan menjelaskan fenomena kompleks. Melalui akuntansi, suatu fenomena 
ekonomi kompleks diterjemahkan bagi para pengguna dengan cara yang lebih mudah dan 
dapat dimengerti, sehingga menciptakan lebih banyak mitos dari pada kenyataan. 
1.1.8 Akuntansi sebagai alasan logis 
Akuntansi digunakan untuk melekatkan makna terhadap peristiwa dan karenanya 
menyediakan suatu justifikasi bagi kejadian mereka di masa mendatang, dengan adanya
ketidaktepatan dan ketidakpastian yang melingkupi kebanyakan angka akuntansi, 
akuntansi mungkin digunakan sebagai suatu cara untuk melegimitasi pemunculannya. 
3 
1.1.9 Akuntansi sebagai perumpamaan 
Akuntansi berkontribusi sebagai suatu gambaran organisasi melalui peristiwa yang 
telah diseleksi dan transaksi yang terjadi di organisasi. 
1.1.10 Akuntansi sebagai percobaan 
Perusahaan-perusahaan dapat melakukan percobaan melalui pemakaian data, 
teknik, laporan atau pengungkapan akuntansi yang berbeda agar sesuai dengan lingkungan 
tertentu yang mereka miliki dan untuk beradaptasi terhadap kondisi yang berubah, dan 
bukannya terhambat atau terpaku kepada pendekatan konvensional yang sama. 
1.1.11 Akuntansi sebagai distorsi 
Akuntansi digunakan untuk mengendalikan atau memengaruhi tindakan-tindakan 
baik dari pengguna internal maupun eksternal, akuntansi menjadi sasaran ideal bagi pihak-pihak 
yang mencoba untuk memanipulasi arti dari pesan yang akan dilihat oleh pengguna. 
Metode yang digunakan untuk mendistorsi sistem informasi dapat diklasifikasikan menjadi 
enam kategori besar berikut ini : 
1. Perataan atau penghalusan : mencakup proses pengubahan arus data alami atau 
terencana tanpa mengubah aktivitas actual dari organisasi. 
2. Pembiasan : mencakup proses pemilihan tanda-tanda yang memiliki kemungkinan 
paling besar untuk diterima dan dipilih oleh pengirim. 
3. Pemfokusan : mencakup proses baik penguatan ataupun pelemahan aspek-aspek 
tertentu dari sekumpulan informasi. 
4. Permainan : mencakup proses menyelesaikan aktivitas-aktivitas oleh pengirim 
sehingga menyebabkan terkirimnya pesan. 
5. Penyaringan : mencakup proses pemilihan aspek-aspek tertentu yang 
menguntungkan dari serangkaian informasi yang sama berharganya dari 
komunikasi melalui pengumpulan, penyajian, agregasi, penahanan, atau penundaan. 
6. Tindakan illegal : mencakup proses pemalsuan data dan akibatnya melanggar 
hukum privat atau public 
1.2 Penyusunan Dan Verifikasi Teori 
Akuntansi adalah kumpulan teknik-teknik yang dapat digunakan di area-area 
khusus, akuntansi dipraktekkan dalam suatu kerangka teoritis implisit yang terdiri atas 
prinsip dan praktik yang diterima oleh profesi karena kegunaan dan logikanya. 
1.3 Hakikat Teori Akuntansi 
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan basis bagi peramalan dan 
penjelasan perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita asumsikan, sebagai salah satu pasal dari 
kepercayaan, bahwa teori akuntansi adalah suatu hal yang mungkin. 
1.4 Metodologi Dalam Perumusan Teori Akuntansi 
Metodologi yang digunakan dalam formulasi suatu teori akuntansi secara 
tradisional adalah usaha untuk menjustifikasikan apa yang telah terjadi dengan 
memodifikasikan praktek-praktek akuntansi. Teori tersebut dinamakan akuntansi 
deskriptif. Sedangkan akuntansi normative adalah teori akuntansi berusaha untuk 
menjustifikasikan apa yang seharusnya terjadi, bukan apa yang terjadi.
4 
1.5 Pendekatan Untuk Perumusan Teori Akuntansi 
1.5.1 Pendekatan Non Teoritis 
Pendekatan pragmatis dan pendekatan kekuasaan.pendekatan pragmatis terdiri atas 
penyusunan suatu teori yang ditandai oleh kesamaan dengan praktik di dunis nyata yang 
berguna dalam artian memberikan solusi yang sifatnya praktis. Sedangkan pendekatan 
kekuasaan untuk merumuskan suatu teori akuntansi yang terutama dipergunakan oleh 
organisasi professional terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari praktik-praktik 
akuntansi. 
Pernyataan neraca biasanya dinyatakan sebagai : 
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS 
Persamaan laba akuntansi biasanya dinyatakan sebagai : 
LABA AKUNTANSI = PENDAPATAN –BEBAN 
1.5.2 Pendekatan Deduktif 
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori manapun diawali dengan dalil dasar 
dan diteruskan dengan pengambilan kesimpulan logis mengenai subjek yang 
dipertimbangkan. Langkah yang dipergunakan untuk memperoleh pendekatan dediktif 
akan meliputi : 
1. menentukan tujuan dari laporan keuangan 
2. memilih “postulat” dari akuntansi 
3. menghasilkan “prinsip” dari akuntansi 
4. mengembangkan “teknik” dari akuntansi 
1.5.3 Pendekatan Induktif 
Pendekatan induktif dari penyususnan sebuah teori diawali dengan observasi dan 
pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum. Pendekatan induktif untuk suatu teori 
mencakup empat tahap : 
1. mencatat seluruh observasi 
2. menganalisis dan mengklasifikasikan observasi ini untuk mendeteksi danya 
hubungan yang berulang kembali. 
3. penurunan induktif dari generalisasi dan prinsip akuntansi dari observasi yang 
menggambarkan hubungan berulang. 
4. menguji generalisasi. 
1.5.4 Pendekatan Etis 
Inti dasar dari pendekatan etis adalah terdiri dari konsep kewajaran, keadilan, 
ekuitas dan kenyataan. 
1.5.5 Pendekatan Sosiologi 
Berdasarkan pada pendekatan sosiologi, prinsip atau teknik akuntansi yang ada 
dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap seluruh kelompok 
dalam komunitas. 
1.5.6 Pendekatan Ekonomi 
Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan pada 
pengendalian perilaku dari indikator-indikator makro ekomoni yang dihasilkan oleh adopsi 
dari berbagai teknik akuntansi. Ketika pendekatan etis berfokus pada suatu konsep 
“kewajaran” dan pendekatan sosiologi pada suatu konsep “kesejahteraan sosial”, 
pendekatah ekonomi berfokus pada suatu konsep dari “kesejahteraan ekonomi umum” 
Konsekuensi ekonomi dari laporan keuangan termasuk, antara lain : 
1. distribusi kesejahteraan 
2. tingkat resiko agragat dan alokasi resiko diantara individu
3. konsumsi dan produksi agregat 
4. alokasi sumber daya antar perusahaan 
5. penggunaan sumber daya untuk produksi, sertifikasi, penyebaran, pemrosesan, 
5 
analisis dan interpretasi dari informasi keuangan 
6. penggunaan sumber daya dalam pengembangan, penyesuaian, penekanan, dan 
litigasi dari regulais, dan 
7. penggunaan dari sumber daya dalam sektor privat mencari informasi. 
1.6 Pendekatan Selektif Untuk Perumusan Teori Akuntansi 
Pendekatan selektif ini telah memberikan peningkatan kepada pendekatan baru 
yang sedang diperdebatkan dalam literatur: pendekatan peraturan, pendekatan perilaku 
serta pendekatan kejadian, prediksi, dan positif. 
B. PENDEKATAN REGULATORIS UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI 
2.1 Hakikat Standar Akuntansi 
Standar akuntansi biasanya terdiri atas tiga bagian: 
1. diskripsi masalah yang harus dipecahan 
2. diskusi dengan pertimbangan yang sehat (kemungkinan dengan melihat teori-teori 
fundamental) 
3. sejalan dengan keputusan atau teori yang ada, solusi yang disarankan. 
Edey membagi persyaratan-persyaratan standar menjadi empat tipe utama: 
1. Tipe 1 menyatakan bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada masyarakat 
apa yang mereka lakukan dengan mengungkapkan berbagai metode dan asumsi 
(kebijakan akuntansi) yang mereka gunakan. 
2. Tipe 2 ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman dalam penyajian laporan-laporan 
akuntansi. 
3. Tipe 3 meminta adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik di mana 
pengguna mungkin diminta untuk menerapkan pertimbangan sendiri. 
4. Tipe 4 mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai valuasi 
(penilaian) aktiva dan penetuan laba yang telah disetujui. 
Alasan mengapa standar harus dibuat adalah: 
1. standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan 
penyelenggaraan sebuah perusahaan kepada para pengguna informasi akuntansi. 
2. standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan publik yang 
memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan kebebasan dalam 
menjual keahlian dan integritas mereka dalam mengaudit laporan-laporan 
perusahaan dan membuktikan validitas dari laporan-laporan tersebut. 
3. standar memberikan database kepada pemerintah mengenai berbagai variabel yang 
diangap sangat penting dalam pelaksanaan perpajakan, regulasi perusahaan, 
perencanaan dan regulasi ekonomi serta peningkatan efisiensi ekonomi dan 
sasaran-sasaran sosial lainnya. 
4. standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi mereka 
yang memiliki perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi. 
2.2 Tujuan Penetapan Standar 
Terdapat 2 pendekatan yang dapat dilakukan, perbedaannya terletak pada sasaran 
pelaporan keuangan : 
1. Pendekatan ketetapan penyajian mendukung pelaporan secara netral dan pencarian 
ketepatan penyajian melalui proses penetapan standar.
2. Pendekatan konsekuensi ekonomi mendukung pengadopsian standar yang akan 
memberikan konsekuensi ekonomi yang baik daripada konsekuensi ekonomi yang 
buruk. 
6 
2.3 Entitas Entitas Yang Berkepentingan Dengan Standar Akuntansi 
2.3.1 Individual Dan Kantor Akuntan Publik 
Individual dan kantor akuntan publik bertanggung jawab melalui auditor-auditor 
mereka untuk secara independen mensertifikasi laporan keuangan perusahaan telah 
menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar dan akurat 
2.3.2 American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) 
AICPA adalah organisasi pengkoordinir profesional bagi para praktisi CPA di AS 
2.3.3 American Accounting Association (AAA) 
AAA adalah organisasi para akademisi akuntansi dan setiap individu yang tertarik 
dalam peningkatan praktik dan teori akuntansi 
2.3.4 Financial Accounting Standarts Board (FASB) 
FASB menggantikan APB di tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab 
untuk membuat standar akuntansi 
2.3.5 Securities and Exchange Commission (SEC) 
Dibentuk oleh UU Kongres pada tahun 1934, Badan Pengawas Pasar Modal AS 
(SEC) terutama bertanggungjawab untuk menyelenggarakan administrasi berbagai hukum 
yang dimaksudkan untuk mengatur sekuritas dan untuk memastikan ketepatan dari 
pelaporan keuangan dan pengungkapan perusahaan-perusahaan Amerika 
2.3.6 Organisasi professional lainnya 
Organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar akuntansi di 
negaranya masing-masing. Contohnya IAI di Indonesia 
2.3.7 Para pengguna laporan keuangan 
Pengguna langsung meliputi: 
1. Pemilik perusahaan dan para pemegang sahamnya 
2. Kreditur dan pemasok 
3. Manajemen perusahaan 
4. Otoritas perpajakan 
5. Pekerja dalam suatu organisasi 
6. Para pelanggan 
Pengguna tidak langsung meliputi: 
1. Analis dan penasihat keuangan 
2. Bursa saham 
3. Pengacara 
4. Pihak-pihak yang berwenang dalam pengaturan atau pendaftaran 
5. Pers keuangan dan agen-agen pelaporan 
6. Asosiasi perdagangan 
7. Serikat pekerja 
8. Pesaing 
9. Masyarakat umum 
10. Departemen pemerintah lainnya
7 
Konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas: 
Para investor 
1. Terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi 
2. Aktif vs pasif 
3. Profesional vs Non profesional 
Perantara Informasi 
1. Analisis Keuangan 
2. Agen Pemeringkat Obligasi 
3. Agen Pemeringkat Saham 
4. Layanan Penasihat Investasi 
5. Perusahaan Pialang 
Para Regulator 
1. FASB 
2. SEC 
3. Kongres 
Manajemen 
1. Perusahaan besar vs perusahaan kecil 
2. Perusahaan publik vs Perusahaan pribadi 
Auditor 
1. Nasional vs Lokal 
2. Praktik SEC vs Praktik non SEC 
Ada tiga jenis laporan keuangan yang dapat dibuat: 
1. Laporan keuangan untuk tujuan umum 
2. Laporan keuangan untuk tujuan khusus yang memenuhi kebutuhan dari kelompok 
pengguna tertentu 
3. Penggungkapan-penggungkapan yang berbeda menyajikan angka-angka yang 
berbeda untuk dipilih oleh para penggunanya. 
2.4 Siapa Yang Berwenang Menetapkan Standar ? 
2.4.1 Teori Tentang Regulasi 
Regulasi pada umumnya diasumsikan harus diperoleh oleh suatu industri tertentu 
dan dirancang serta dioperasikan terutama untuk kepentingannya sendiri. Terdapat dua 
kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu: 
1. Teori-teori kepentingan publik, berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai suatu 
jawaban atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-harga pasar yang tidak 
efisien dan tidak adil. Terutama dibuat untuk memberikan perlindungan dan 
kebaikan bagi masyarakat umum. 
2. Kelompok yang berkepentingan atau teori-teori tangkapan, berpendapat bahwa 
regulasi diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari kelompok dengan 
kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari para 
anggotanya. 
Versi utama dari teori ini adalah: 
1. Teori regulasi kaum elit yang menguasai politik 
2. Teori regulasi ekonomi: kekuatan ekonomi 
2.4.2 Haruskah Kita Mengatur Akuntansi ? 
Terjadi perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau tidak : 
1. Mendukung opini pasar yang tidak diregulasi: perusahaan mempunyai insentif 
untuk memberikan laporan secara sukarela karena kalau tidak, dapat diartikan 
sebagai berita buruk. 
2. Mendukung pasar yang diregulasi: menggunakan argumentasi kepentingan publik, 
dan kebutuhan untuk mencapai sasaran sosial yang diinginkan, antara lain
kewajaran dari pelaporan, infomasi yang simetris dan perlindungan para investor. 
Kegagalan pasar mungkin diakibatkan dari: 
a) Keengganan suatu perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang dirinya 
8 
sendiri karena ia merupakan pemasok monopoli dari informasi tersebut 
b) Terjadinya kecurangan 
c) Kurangnya produksi informasi akuntansi sebagai barang publik. 
2.4.3 Pendekatan Pasar Bebas 
Asumsi dasar penetapan standar akuntansi bahwa informasi akuntansi adalah 
sebuah barang ekonomi, sama seperti barang atau jasa lainnya. 
Kegagalan pasar secara implisit dalam pasar pribadi informasi akuntansi: 
1. Kendali monopoli atas informasi oleh manajemen 
2. Investor yang naif 
3. Fiksasi fungsional 
4. Angka-angka yang menyesatkan 
5. Prosedur yang berbeda-beda 
6. Kurangnya objektivitas 
2.4.4 Regulasi standar akuntansi di sektor swasta 
Mengingat FASB saat ini adalah badan penyusun standar yang ada di sektor swasta, 
maka akan digunakan untuk menggambarkan keunggulan dan kelemahan dari standar 
akuntansi yang diatur oleh sektor swasta. 
Keunggulan: 
1. FASB tampaknya responsif terhadap berbagai konstituennya. 
2. FASB tampaknya mampu menarik, sebagai anggota atau sebagai staf, orang-orang 
yang memiliki kemampuan teknis yang diperlukan untuk mengembangkan dan 
mengimplementasikan pengukuran alternatif dan sistem pengungkapan 
3. FASB tampaknya berhasil menumbuhkan respon dari konstituen pokoknya dan 
dalam menjawab input tersebut. 
Kelemahan: 
1. FASB kurang memiliki wewenang hukum dan kekuatan untuk menegakkan 
pelaksanaannya 
2. FASB sering mendapat tuduan kurang independen dari para konstituennya yang 
utama, kantor akuntan publik dan perusahaan-perusahaan. 
3. FASB sering kali dituduh lambat dalam merespon masalah-masalah besar yang 
merupakan hal yang sangat penting bagi para konstituennya. 
2.4.5 Regulasi standar akuntansi di sekitar publik 
Argumentasi yang mendukung regulasi sektor publik atas standar akuntansi: 
1. Ada opini umum bahwa proses inovasi dalam akuntansi bergantung kepada peran 
dari badan-badan pemerintah seperti SEC sebagai pengganggu yang kreatif. 
2. Terdapat perdebatan bahwa struktur dari regulasi sekuritas yang ditetapkan oleh 
Securities Act tahun 1933 dan 1934 melindung para investor dari kecurigaan 
terjadinya penyalahgunaan. 
3. SEC dimotivasi oleh keinginan untuk menciptakan suatu tingkat pengungkapan 
publik yang dianggap perlu dan memadai dalam pengambilan keputusan 
4. Berbeda dengan FASB, SEC dijamin oleh legitimasi yang lebih tinggi melalui 
wewenang hukumnya yang jelas 
5. Beberapa klaim mengatakan bahwa sektor swasta harus diawasi dan dikendalikan 
karena beberapa tujuannya yang kadang bertentangan dengan kepentingan umum
6. Financial Accounting Fairness Act, meminta SEC untuk memberikan suaranya pada 
ketetapan-ketetapan dari FASB sebelum perusahaan-perusahaan diharuskan untuk 
mematuhinya. 
Argumen-argumen yg menentang regulasi sektor publik terhadap standar 
9 
akuntansi: 
1. Adanya opini umum bahwa akan terjadi peningkatan biaya perusahaan yang tinggi 
dalam usahanya untuk mematuhi regulasi pemerintah akan informasi 
2. Beberapa orang berpendapat bahwa para birokrat memiliki kecenderungan untuk 
memaksmalkan total anggaran departemen mereka. 
3. Ada bahaya yang terkandung bahwa penetapan standar mungkin dapat semakin 
dipolitisasi 
4. Beberapa orang telah mempertanyakan perlunya suatu sistem penyelengaraan yang 
dibantu oleh kekuatan polisi 
2.5 Legitimasi Proses Penetapan Standar 
2.5.1 Prognosis pesimistik 
Suatu sistem yang ekspektasi pengembaliannya kepada seorang pengguna yang 
menerapkan sebuah strategi keputusan yang optimal adalah lebih besar dari atau sama 
dengan pengembalian yang serupa dari sistem alteranatif yang lain. 
1. proses penetapan standar akuntansi harus mampu memuaskan kondisi Arrow agar 
dapat dikatakan sah 
2. tidak ada kumpulan standar yang akan selalu mencari alternatif-alternatif baru yang 
berkaitan dengan keinginan dan kepercayaan. 
Prognosis pesimistik menyimpulkan bahwa usaha-usaha untuk menggunakan 
standar tampaknya tidak akan memberikan hasil, bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang 
optimal sepertinya tidak pernah ada 
2.5.2 Prognosis Optimistik 
Kalkulus konstitusional individualistik yang didasarkan pada suatu pemikiran 
bahwa sebuah proses atau institusi akan memiliki legitimasi jika ia terus dapat diterima oleh 
para konstituennya. Kalkulus konstitusional individualistik menetapkan legitimasi dari 
FASB didasarkan pada: 
1. kemampuannya untuk memberikan perlindungan prosedural yang memadai 
2. kemampuannya dalam menentukan pembatasa-pembatasan pada kumpulan pilihan 
yang memadai untuk memastikan tercapainya hasil yang dapat diterima 
3. keseimbangan prosedural dan pengendalian hasil yang dimiliki oleh proses 
penetapan standar dari FASB 
2.6 Standar Akuntansi Yang Berlebihan 
Standar akuntansi yang berlebihan termasuk didalamnya: 
1. standar yang terlalu banyak 
2. standar yang terlalu detail 
3. tidak ada standar yang tegas, membuat pemilihan suatu aplikasi menjadi sulit 
4. standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang 
terdapat dalam kebutuhan dari para pembuat, pengguna, dan CPA. 
5. standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang 
terdapat di antara : 
a. entitas publik dan nonpublik 
b. laporan keuangan tahunan dan interim 
c. perusahaan-perusahaan besar dan kecil 
d. laporan keuangan yang telah diaudit dan belum diaudit
10 
2.6.1 Dampak Dari Standar Akuntansi Yang Berlebihan 
Jumlah yang besar, kesempitan dan kekakuan dari standar akuntansi dapat 
memberikan dampak yang serius bagi pekerjaan yang dilakukan oleh para akuntan, nilai 
dari informasi keuangan bagi pengguna dan keputusan bisnis yang dibuat oleh manajemen. 
2.6.2 Solusi Bagi Masalah Standar Akuntansi Yang Berlebihan 
Kemungkinan kemungkinan yang diusulkan oleh Special Committee on Accounting 
Standard dari AICPA: 
1. Tidak ada perubahan; tetap status quo 
2. satu kumpulan GAAP yang terpisah bagi entitas-entitas tertentu, seperti 
perusahaan-perusahaan non publik kecil. 
3. perubahan dalam GAAP untuk menyederhanakan aplikasinya terhadap seluruh 
perusahaan bisnis 
4. membuat pengungkapan yang berbeda dan alternatif-alternatif pengukuran 
5. perubahan dalam standar CPA untuk pelaporan laporan keuangan 
6. satu alternatif dari GAAP sebagai dasar pilihan dalam menyajikan laporan 
keuangan. 
2.7 Pilihan Dalam Akuntansi 
Pengungkapan akuntansi dan kontrak berdasarkan akuntansi adalah hasil dari suatu 
pilihan dalam akuntansi, sebuah pilihan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi output 
dari sistem akuntansi dengan cara tertentu. Motivasi (kategori sasaran) dilakukannya 
pilihan dalam akuntansi: 
1. pembuatan kontrak (perspektif pembuatan kontrak yang efektif), 
2. pemberian harga atas aktiva, 
3. mempengaruhi pihak-pihak eksternal, seperti Internal Revenue Service, regulator 
pemerintahan, pemasok, para pesaing, dan negosiator serikat buruh 
2.8 Strategi Penetapan Standar Bagi Negara-Negara Berkembang 
2.8.1 Pendekatan Evolusioner 
Proses pembelajaran datang dari pengalaman-pengalaman lokal dan bukan 
pengalaman internasional. Diasumsikan para mitra asing akan menyesuaikan aturan-aturannya 
sendiri jika mereka ingin tetap terus membina perdagangan dengan negara 
tersebut dan atau mempertahankan operasinya. 
Kelemahan: tidak tersedianya teknologi akuntansi yang memadai tidak hanya 
menghalangi perusahaan lokal namun juga perusahaan asing yang beroperasi di negara 
tersebut 
2.8.2 Pendekatan Transfer Teknologi 
Pengembangan melalui transfer teknologi berasal dari operasi dan aktivitas kantor 
akuntan internasional, perusahan multinasional dan para akademisi yang berpraktik di 
negara berkembang, atau berbagai perjanjian internasional dan kesepakatan kerja sama 
yang meminta dilakukannya pertukaran informasi dan teknologi. Rencana tersebut memuat 
subrencana yang merupakan strategi untuk melakukan transfer teknologi akuntansi yang 
terdiri atas: 
1. Tujuan tujuan bagi transfer teknologi akuntansi 
2. Strategi 
3. Saluran melakukan transfer 
4. Tingkatan-tingkatan dari teknologi akuntansi. 
Tiga jenis teknologi, individu, organisasi dan profesional independen didefinisikan 
sebagai berikut: 
1. tingkat pengetahuan teknis yang dimiliki oleh individual
2. tingkat kecanggihan teknik akuntansi yang digunakan oleh pemerintah dan 
11 
organisasi-organisasi bisnis. 
3. tingkat kemajuan dari suatu profesi akuntansi independen. 
Selain manfaat langsung bagi negara berkembang, ternyata terdapat biaya yg dapat 
diasosiasikan sebagai berikut : 
1. Transfer dari teknologi yang salah atau tidak dapat diterapkan. 
2. Kurangnya infrastruktur yang memadai untuk penerapan teknologi dengan tepat. 
3. Meningkatnya ketergantungan terhadap ahli dari luar. 
4. Kurangnya insentif yang diberikan untuk mengembangkan standar lokal, dan 
5. Hilangnya harga diri yang merupakan hal yang menakutkan bagi beberapa 
kelompok budaya. 
2.8.3 Penggunaan Standar Akuntansi Internasional 
Bergabung dengan Internasional Accounting Standards Committee (IASC) atau badan 
standar internasional lainnya. 
Keuntungan: 
1. Memperkecil biaya persiapan dan pembuatan standar akuntansi. 
2. Bergabung dengan harmonisasi internasional. 
3. Memfasilitasi pertumbuhan investasi asing. 
4. Memungkinkan profesi ini meniru standar profesional atas perilaku dan perbuatan 
yang telah dibuat dengan baik. 
5. Melegitimasi statusnya sebagai anggota dengan status penuh dari komunitas 
internasional. 
Kelemahan: transaksi yang terjadi di negara-negara maju dapat sama sekali tidak 
relevan untuk beberapa negara berkembang karena transaksi transaksi tersebut 
kemungkinan kecil terjadi atau mungkin dapat terjadi dengan cara yang lebih spesifik 
untuk konteks negara berkembang 
2.8.4 Strategi Situasional 
Strategi ini meminta dilakukannya pertimbangan pada faktor-faktor diagnostik yang 
menentukan pengembangan akuntansi di negara-negara berkembang. Faktor faktor tersebut 
adalah linguistik kultural, politik dan hak-hak sipil, ekonomi dan karakteristik demografis, 
serta lingkungan hukum dan perpajakan negara yang bersangkutan

More Related Content

What's hot

Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanRachma Novriesya
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiEkal Kurniawan
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian auditagunghery19
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanDina Nurmariyani
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanghiyats dewantara
 
Sistem Akuntansi: Bab 4 - Jurnal
Sistem Akuntansi: Bab 4 - JurnalSistem Akuntansi: Bab 4 - Jurnal
Sistem Akuntansi: Bab 4 - JurnalEsterina Danar Puja
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 

What's hot (20)

Kewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-pptKewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-ppt
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori Akuntansi
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
Konsep laba
Konsep labaKonsep laba
Konsep laba
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
Laporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan PublikLaporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan Publik
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
 
Sistem Akuntansi: Bab 4 - Jurnal
Sistem Akuntansi: Bab 4 - JurnalSistem Akuntansi: Bab 4 - Jurnal
Sistem Akuntansi: Bab 4 - Jurnal
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 

Viewers also liked

Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoAbdul Hamid
 
pendahuluan Teori akuntansi
pendahuluan Teori akuntansipendahuluan Teori akuntansi
pendahuluan Teori akuntansiMelisaXu
 
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansiSri Apriyanti Husain
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandarnanda192
 
Aspek Kelembagaan dalam Pengembangan Akuntansi
Aspek Kelembagaan dalam Pengembangan AkuntansiAspek Kelembagaan dalam Pengembangan Akuntansi
Aspek Kelembagaan dalam Pengembangan AkuntansiYuni Andriany
 
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan LainnyaModul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya9elevenStarUnila
 
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansiAspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansiYuni Andriany
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiRose Meea
 
Contoh Kasus Tugas Akuntansi
Contoh Kasus Tugas AkuntansiContoh Kasus Tugas Akuntansi
Contoh Kasus Tugas AkuntansiYusuf UT 11.2
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Jiantari Marthen
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganM Nasution
 

Viewers also liked (17)

Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
 
pendahuluan Teori akuntansi
pendahuluan Teori akuntansipendahuluan Teori akuntansi
pendahuluan Teori akuntansi
 
Makalah teori akuntansi
Makalah teori akuntansiMakalah teori akuntansi
Makalah teori akuntansi
 
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
146020300111009 sri apriyanti husain uts_teori akuntansi
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandar
 
Tugas 8 konsekuensi ekonomi
Tugas 8 konsekuensi ekonomiTugas 8 konsekuensi ekonomi
Tugas 8 konsekuensi ekonomi
 
Aspek Kelembagaan dalam Pengembangan Akuntansi
Aspek Kelembagaan dalam Pengembangan AkuntansiAspek Kelembagaan dalam Pengembangan Akuntansi
Aspek Kelembagaan dalam Pengembangan Akuntansi
 
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan LainnyaModul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
makalah teori akuntansi
makalah teori akuntansimakalah teori akuntansi
makalah teori akuntansi
 
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansiAspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
 
Tugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donnyTugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donny
 
Contoh Kasus Tugas Akuntansi
Contoh Kasus Tugas AkuntansiContoh Kasus Tugas Akuntansi
Contoh Kasus Tugas Akuntansi
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 

Similar to Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya

DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAHPUTRIMAWARSARI
 
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxMAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxNiluhEkaMurniati1
 
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitRingkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitekosukabumi
 
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Modul t.akuntansi
Modul t.akuntansiModul t.akuntansi
Modul t.akuntansivitalfrans
 
Teori Akuntansi.ppt
Teori Akuntansi.pptTeori Akuntansi.ppt
Teori Akuntansi.pptquadra2
 
Riset akuntansi
Riset akuntansiRiset akuntansi
Riset akuntansidoniefendi
 
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdfPertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdfRiaMennita
 
pembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansipembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansiNadia Amelia
 
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas XRPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas XDiva Pendidikan
 
Rpp akuntansi
Rpp akuntansiRpp akuntansi
Rpp akuntansievy1978
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluanliethy
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...dwi rintani
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Siti Nur Rohadatul Aisy
 

Similar to Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya (20)

DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
 
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxMAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
 
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitRingkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
 
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
 
Akuntansi dasar
Akuntansi dasarAkuntansi dasar
Akuntansi dasar
 
Modul t.akuntansi
Modul t.akuntansiModul t.akuntansi
Modul t.akuntansi
 
Teori Akuntansi.ppt
Teori Akuntansi.pptTeori Akuntansi.ppt
Teori Akuntansi.ppt
 
KELOMPOK 1 (TEORI AKUNTANSI).pptx
KELOMPOK 1 (TEORI AKUNTANSI).pptxKELOMPOK 1 (TEORI AKUNTANSI).pptx
KELOMPOK 1 (TEORI AKUNTANSI).pptx
 
Riset akuntansi
Riset akuntansiRiset akuntansi
Riset akuntansi
 
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdfPertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
 
pembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansipembentukan teori akuntansi
pembentukan teori akuntansi
 
standar akuntansi
standar akuntansistandar akuntansi
standar akuntansi
 
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas XRPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
 
Rpp akuntansi
Rpp akuntansiRpp akuntansi
Rpp akuntansi
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
TEORI AKUNTANSI
TEORI AKUNTANSITEORI AKUNTANSI
TEORI AKUNTANSI
 
Teori Akuntansi
Teori Akuntansi Teori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 

Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya

  • 1. Tugas Ringkasan Materi Kuliah Teori Akuntansi Lanjutan Oleh : Pranedya Dwi Aditya 14.2.01.220342 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA 2014
  • 2. 2 PENDEKATAN TERHADAP PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI A. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI I. Hakikat Akuntansi : 1.1.1 Akuntansi sebagai ideologi Ideologi merupakan pandangan umum yang terlepas dari wawasannya yang persial dan mungkin penting, mencegah kita untuk memahami masyarakat di mana kita tinggal dan kemungkinan untuk mengubahnya. 1.1.2 Akuntansi sebagai bahasa Akuntansi adalah satu alat mengkomunikasikan informasi suatu bisnis. Hal itu mungkin dapat dibuktikan sebagai berikut : 1. Symbol / Karakter Leksikal dari suatu bahasa adalah unit-unit atau kata-kata “yang memiliki arti” dan dapat diidentifikasikan dalam bahasa manapun. 2. Aturan tata bahasa dari suatu bahasa mengacu pada pengaturan sintaksis pada bahasa apapun. 1.1.3 Akuntansi sebagai catatan historis Akuntansi telah dipandang sebagai suatu sarana penyediaan sejarah atau historis (history) suatu organisasi dan transaksi-transaksinya dengan lingkungannya. Binberg membedakannya menjadi empat periode : 1. Periode Pemeliharaan Murni 2. Periode Pemeliharaan Tradisional 3. Periode Utilisasi Aktiva 4. Periode Terbuka 1.1.4 Akuntansi sebagai realitas ekonomi masa kini Tujuan utama dari gambaran akuntansi ini adalah penentuan laba yang sebenarnya, suatu konsep yang mencerminkan perubahan kesejahteraan perusahaan pada suatu periode waktu. 1.1.5 Akuntansi sebagai system informasi Akuntansi sebagai proses yang menghubungkan sumber informasi (biasanya akuntan), saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima (pengguna eksternal). 1.1.6 Akuntansi sebagai komoditas Akuntansi dipandang sebagai suatu komoditas yang merupakan hasil dari suatu aktivitas ekonomi. Akuntansi ada karena terdapat permintaan akan informasi khusus dan akuntan mau dan mampu untuk menghasilkannya. 1.1.7 Akuntansi sebagai mitos Akuntansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami dunia ekonomi dan menjelaskan fenomena kompleks. Melalui akuntansi, suatu fenomena ekonomi kompleks diterjemahkan bagi para pengguna dengan cara yang lebih mudah dan dapat dimengerti, sehingga menciptakan lebih banyak mitos dari pada kenyataan. 1.1.8 Akuntansi sebagai alasan logis Akuntansi digunakan untuk melekatkan makna terhadap peristiwa dan karenanya menyediakan suatu justifikasi bagi kejadian mereka di masa mendatang, dengan adanya
  • 3. ketidaktepatan dan ketidakpastian yang melingkupi kebanyakan angka akuntansi, akuntansi mungkin digunakan sebagai suatu cara untuk melegimitasi pemunculannya. 3 1.1.9 Akuntansi sebagai perumpamaan Akuntansi berkontribusi sebagai suatu gambaran organisasi melalui peristiwa yang telah diseleksi dan transaksi yang terjadi di organisasi. 1.1.10 Akuntansi sebagai percobaan Perusahaan-perusahaan dapat melakukan percobaan melalui pemakaian data, teknik, laporan atau pengungkapan akuntansi yang berbeda agar sesuai dengan lingkungan tertentu yang mereka miliki dan untuk beradaptasi terhadap kondisi yang berubah, dan bukannya terhambat atau terpaku kepada pendekatan konvensional yang sama. 1.1.11 Akuntansi sebagai distorsi Akuntansi digunakan untuk mengendalikan atau memengaruhi tindakan-tindakan baik dari pengguna internal maupun eksternal, akuntansi menjadi sasaran ideal bagi pihak-pihak yang mencoba untuk memanipulasi arti dari pesan yang akan dilihat oleh pengguna. Metode yang digunakan untuk mendistorsi sistem informasi dapat diklasifikasikan menjadi enam kategori besar berikut ini : 1. Perataan atau penghalusan : mencakup proses pengubahan arus data alami atau terencana tanpa mengubah aktivitas actual dari organisasi. 2. Pembiasan : mencakup proses pemilihan tanda-tanda yang memiliki kemungkinan paling besar untuk diterima dan dipilih oleh pengirim. 3. Pemfokusan : mencakup proses baik penguatan ataupun pelemahan aspek-aspek tertentu dari sekumpulan informasi. 4. Permainan : mencakup proses menyelesaikan aktivitas-aktivitas oleh pengirim sehingga menyebabkan terkirimnya pesan. 5. Penyaringan : mencakup proses pemilihan aspek-aspek tertentu yang menguntungkan dari serangkaian informasi yang sama berharganya dari komunikasi melalui pengumpulan, penyajian, agregasi, penahanan, atau penundaan. 6. Tindakan illegal : mencakup proses pemalsuan data dan akibatnya melanggar hukum privat atau public 1.2 Penyusunan Dan Verifikasi Teori Akuntansi adalah kumpulan teknik-teknik yang dapat digunakan di area-area khusus, akuntansi dipraktekkan dalam suatu kerangka teoritis implisit yang terdiri atas prinsip dan praktik yang diterima oleh profesi karena kegunaan dan logikanya. 1.3 Hakikat Teori Akuntansi Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan basis bagi peramalan dan penjelasan perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita asumsikan, sebagai salah satu pasal dari kepercayaan, bahwa teori akuntansi adalah suatu hal yang mungkin. 1.4 Metodologi Dalam Perumusan Teori Akuntansi Metodologi yang digunakan dalam formulasi suatu teori akuntansi secara tradisional adalah usaha untuk menjustifikasikan apa yang telah terjadi dengan memodifikasikan praktek-praktek akuntansi. Teori tersebut dinamakan akuntansi deskriptif. Sedangkan akuntansi normative adalah teori akuntansi berusaha untuk menjustifikasikan apa yang seharusnya terjadi, bukan apa yang terjadi.
  • 4. 4 1.5 Pendekatan Untuk Perumusan Teori Akuntansi 1.5.1 Pendekatan Non Teoritis Pendekatan pragmatis dan pendekatan kekuasaan.pendekatan pragmatis terdiri atas penyusunan suatu teori yang ditandai oleh kesamaan dengan praktik di dunis nyata yang berguna dalam artian memberikan solusi yang sifatnya praktis. Sedangkan pendekatan kekuasaan untuk merumuskan suatu teori akuntansi yang terutama dipergunakan oleh organisasi professional terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari praktik-praktik akuntansi. Pernyataan neraca biasanya dinyatakan sebagai : AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS Persamaan laba akuntansi biasanya dinyatakan sebagai : LABA AKUNTANSI = PENDAPATAN –BEBAN 1.5.2 Pendekatan Deduktif Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori manapun diawali dengan dalil dasar dan diteruskan dengan pengambilan kesimpulan logis mengenai subjek yang dipertimbangkan. Langkah yang dipergunakan untuk memperoleh pendekatan dediktif akan meliputi : 1. menentukan tujuan dari laporan keuangan 2. memilih “postulat” dari akuntansi 3. menghasilkan “prinsip” dari akuntansi 4. mengembangkan “teknik” dari akuntansi 1.5.3 Pendekatan Induktif Pendekatan induktif dari penyususnan sebuah teori diawali dengan observasi dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum. Pendekatan induktif untuk suatu teori mencakup empat tahap : 1. mencatat seluruh observasi 2. menganalisis dan mengklasifikasikan observasi ini untuk mendeteksi danya hubungan yang berulang kembali. 3. penurunan induktif dari generalisasi dan prinsip akuntansi dari observasi yang menggambarkan hubungan berulang. 4. menguji generalisasi. 1.5.4 Pendekatan Etis Inti dasar dari pendekatan etis adalah terdiri dari konsep kewajaran, keadilan, ekuitas dan kenyataan. 1.5.5 Pendekatan Sosiologi Berdasarkan pada pendekatan sosiologi, prinsip atau teknik akuntansi yang ada dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap seluruh kelompok dalam komunitas. 1.5.6 Pendekatan Ekonomi Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan pada pengendalian perilaku dari indikator-indikator makro ekomoni yang dihasilkan oleh adopsi dari berbagai teknik akuntansi. Ketika pendekatan etis berfokus pada suatu konsep “kewajaran” dan pendekatan sosiologi pada suatu konsep “kesejahteraan sosial”, pendekatah ekonomi berfokus pada suatu konsep dari “kesejahteraan ekonomi umum” Konsekuensi ekonomi dari laporan keuangan termasuk, antara lain : 1. distribusi kesejahteraan 2. tingkat resiko agragat dan alokasi resiko diantara individu
  • 5. 3. konsumsi dan produksi agregat 4. alokasi sumber daya antar perusahaan 5. penggunaan sumber daya untuk produksi, sertifikasi, penyebaran, pemrosesan, 5 analisis dan interpretasi dari informasi keuangan 6. penggunaan sumber daya dalam pengembangan, penyesuaian, penekanan, dan litigasi dari regulais, dan 7. penggunaan dari sumber daya dalam sektor privat mencari informasi. 1.6 Pendekatan Selektif Untuk Perumusan Teori Akuntansi Pendekatan selektif ini telah memberikan peningkatan kepada pendekatan baru yang sedang diperdebatkan dalam literatur: pendekatan peraturan, pendekatan perilaku serta pendekatan kejadian, prediksi, dan positif. B. PENDEKATAN REGULATORIS UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI 2.1 Hakikat Standar Akuntansi Standar akuntansi biasanya terdiri atas tiga bagian: 1. diskripsi masalah yang harus dipecahan 2. diskusi dengan pertimbangan yang sehat (kemungkinan dengan melihat teori-teori fundamental) 3. sejalan dengan keputusan atau teori yang ada, solusi yang disarankan. Edey membagi persyaratan-persyaratan standar menjadi empat tipe utama: 1. Tipe 1 menyatakan bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada masyarakat apa yang mereka lakukan dengan mengungkapkan berbagai metode dan asumsi (kebijakan akuntansi) yang mereka gunakan. 2. Tipe 2 ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman dalam penyajian laporan-laporan akuntansi. 3. Tipe 3 meminta adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik di mana pengguna mungkin diminta untuk menerapkan pertimbangan sendiri. 4. Tipe 4 mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai valuasi (penilaian) aktiva dan penetuan laba yang telah disetujui. Alasan mengapa standar harus dibuat adalah: 1. standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan penyelenggaraan sebuah perusahaan kepada para pengguna informasi akuntansi. 2. standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan publik yang memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan kebebasan dalam menjual keahlian dan integritas mereka dalam mengaudit laporan-laporan perusahaan dan membuktikan validitas dari laporan-laporan tersebut. 3. standar memberikan database kepada pemerintah mengenai berbagai variabel yang diangap sangat penting dalam pelaksanaan perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan dan regulasi ekonomi serta peningkatan efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran sosial lainnya. 4. standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi mereka yang memiliki perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi. 2.2 Tujuan Penetapan Standar Terdapat 2 pendekatan yang dapat dilakukan, perbedaannya terletak pada sasaran pelaporan keuangan : 1. Pendekatan ketetapan penyajian mendukung pelaporan secara netral dan pencarian ketepatan penyajian melalui proses penetapan standar.
  • 6. 2. Pendekatan konsekuensi ekonomi mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan konsekuensi ekonomi yang baik daripada konsekuensi ekonomi yang buruk. 6 2.3 Entitas Entitas Yang Berkepentingan Dengan Standar Akuntansi 2.3.1 Individual Dan Kantor Akuntan Publik Individual dan kantor akuntan publik bertanggung jawab melalui auditor-auditor mereka untuk secara independen mensertifikasi laporan keuangan perusahaan telah menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar dan akurat 2.3.2 American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) AICPA adalah organisasi pengkoordinir profesional bagi para praktisi CPA di AS 2.3.3 American Accounting Association (AAA) AAA adalah organisasi para akademisi akuntansi dan setiap individu yang tertarik dalam peningkatan praktik dan teori akuntansi 2.3.4 Financial Accounting Standarts Board (FASB) FASB menggantikan APB di tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi 2.3.5 Securities and Exchange Commission (SEC) Dibentuk oleh UU Kongres pada tahun 1934, Badan Pengawas Pasar Modal AS (SEC) terutama bertanggungjawab untuk menyelenggarakan administrasi berbagai hukum yang dimaksudkan untuk mengatur sekuritas dan untuk memastikan ketepatan dari pelaporan keuangan dan pengungkapan perusahaan-perusahaan Amerika 2.3.6 Organisasi professional lainnya Organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar akuntansi di negaranya masing-masing. Contohnya IAI di Indonesia 2.3.7 Para pengguna laporan keuangan Pengguna langsung meliputi: 1. Pemilik perusahaan dan para pemegang sahamnya 2. Kreditur dan pemasok 3. Manajemen perusahaan 4. Otoritas perpajakan 5. Pekerja dalam suatu organisasi 6. Para pelanggan Pengguna tidak langsung meliputi: 1. Analis dan penasihat keuangan 2. Bursa saham 3. Pengacara 4. Pihak-pihak yang berwenang dalam pengaturan atau pendaftaran 5. Pers keuangan dan agen-agen pelaporan 6. Asosiasi perdagangan 7. Serikat pekerja 8. Pesaing 9. Masyarakat umum 10. Departemen pemerintah lainnya
  • 7. 7 Konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas: Para investor 1. Terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi 2. Aktif vs pasif 3. Profesional vs Non profesional Perantara Informasi 1. Analisis Keuangan 2. Agen Pemeringkat Obligasi 3. Agen Pemeringkat Saham 4. Layanan Penasihat Investasi 5. Perusahaan Pialang Para Regulator 1. FASB 2. SEC 3. Kongres Manajemen 1. Perusahaan besar vs perusahaan kecil 2. Perusahaan publik vs Perusahaan pribadi Auditor 1. Nasional vs Lokal 2. Praktik SEC vs Praktik non SEC Ada tiga jenis laporan keuangan yang dapat dibuat: 1. Laporan keuangan untuk tujuan umum 2. Laporan keuangan untuk tujuan khusus yang memenuhi kebutuhan dari kelompok pengguna tertentu 3. Penggungkapan-penggungkapan yang berbeda menyajikan angka-angka yang berbeda untuk dipilih oleh para penggunanya. 2.4 Siapa Yang Berwenang Menetapkan Standar ? 2.4.1 Teori Tentang Regulasi Regulasi pada umumnya diasumsikan harus diperoleh oleh suatu industri tertentu dan dirancang serta dioperasikan terutama untuk kepentingannya sendiri. Terdapat dua kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu: 1. Teori-teori kepentingan publik, berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai suatu jawaban atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-harga pasar yang tidak efisien dan tidak adil. Terutama dibuat untuk memberikan perlindungan dan kebaikan bagi masyarakat umum. 2. Kelompok yang berkepentingan atau teori-teori tangkapan, berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari kelompok dengan kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari para anggotanya. Versi utama dari teori ini adalah: 1. Teori regulasi kaum elit yang menguasai politik 2. Teori regulasi ekonomi: kekuatan ekonomi 2.4.2 Haruskah Kita Mengatur Akuntansi ? Terjadi perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau tidak : 1. Mendukung opini pasar yang tidak diregulasi: perusahaan mempunyai insentif untuk memberikan laporan secara sukarela karena kalau tidak, dapat diartikan sebagai berita buruk. 2. Mendukung pasar yang diregulasi: menggunakan argumentasi kepentingan publik, dan kebutuhan untuk mencapai sasaran sosial yang diinginkan, antara lain
  • 8. kewajaran dari pelaporan, infomasi yang simetris dan perlindungan para investor. Kegagalan pasar mungkin diakibatkan dari: a) Keengganan suatu perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang dirinya 8 sendiri karena ia merupakan pemasok monopoli dari informasi tersebut b) Terjadinya kecurangan c) Kurangnya produksi informasi akuntansi sebagai barang publik. 2.4.3 Pendekatan Pasar Bebas Asumsi dasar penetapan standar akuntansi bahwa informasi akuntansi adalah sebuah barang ekonomi, sama seperti barang atau jasa lainnya. Kegagalan pasar secara implisit dalam pasar pribadi informasi akuntansi: 1. Kendali monopoli atas informasi oleh manajemen 2. Investor yang naif 3. Fiksasi fungsional 4. Angka-angka yang menyesatkan 5. Prosedur yang berbeda-beda 6. Kurangnya objektivitas 2.4.4 Regulasi standar akuntansi di sektor swasta Mengingat FASB saat ini adalah badan penyusun standar yang ada di sektor swasta, maka akan digunakan untuk menggambarkan keunggulan dan kelemahan dari standar akuntansi yang diatur oleh sektor swasta. Keunggulan: 1. FASB tampaknya responsif terhadap berbagai konstituennya. 2. FASB tampaknya mampu menarik, sebagai anggota atau sebagai staf, orang-orang yang memiliki kemampuan teknis yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan pengukuran alternatif dan sistem pengungkapan 3. FASB tampaknya berhasil menumbuhkan respon dari konstituen pokoknya dan dalam menjawab input tersebut. Kelemahan: 1. FASB kurang memiliki wewenang hukum dan kekuatan untuk menegakkan pelaksanaannya 2. FASB sering mendapat tuduan kurang independen dari para konstituennya yang utama, kantor akuntan publik dan perusahaan-perusahaan. 3. FASB sering kali dituduh lambat dalam merespon masalah-masalah besar yang merupakan hal yang sangat penting bagi para konstituennya. 2.4.5 Regulasi standar akuntansi di sekitar publik Argumentasi yang mendukung regulasi sektor publik atas standar akuntansi: 1. Ada opini umum bahwa proses inovasi dalam akuntansi bergantung kepada peran dari badan-badan pemerintah seperti SEC sebagai pengganggu yang kreatif. 2. Terdapat perdebatan bahwa struktur dari regulasi sekuritas yang ditetapkan oleh Securities Act tahun 1933 dan 1934 melindung para investor dari kecurigaan terjadinya penyalahgunaan. 3. SEC dimotivasi oleh keinginan untuk menciptakan suatu tingkat pengungkapan publik yang dianggap perlu dan memadai dalam pengambilan keputusan 4. Berbeda dengan FASB, SEC dijamin oleh legitimasi yang lebih tinggi melalui wewenang hukumnya yang jelas 5. Beberapa klaim mengatakan bahwa sektor swasta harus diawasi dan dikendalikan karena beberapa tujuannya yang kadang bertentangan dengan kepentingan umum
  • 9. 6. Financial Accounting Fairness Act, meminta SEC untuk memberikan suaranya pada ketetapan-ketetapan dari FASB sebelum perusahaan-perusahaan diharuskan untuk mematuhinya. Argumen-argumen yg menentang regulasi sektor publik terhadap standar 9 akuntansi: 1. Adanya opini umum bahwa akan terjadi peningkatan biaya perusahaan yang tinggi dalam usahanya untuk mematuhi regulasi pemerintah akan informasi 2. Beberapa orang berpendapat bahwa para birokrat memiliki kecenderungan untuk memaksmalkan total anggaran departemen mereka. 3. Ada bahaya yang terkandung bahwa penetapan standar mungkin dapat semakin dipolitisasi 4. Beberapa orang telah mempertanyakan perlunya suatu sistem penyelengaraan yang dibantu oleh kekuatan polisi 2.5 Legitimasi Proses Penetapan Standar 2.5.1 Prognosis pesimistik Suatu sistem yang ekspektasi pengembaliannya kepada seorang pengguna yang menerapkan sebuah strategi keputusan yang optimal adalah lebih besar dari atau sama dengan pengembalian yang serupa dari sistem alteranatif yang lain. 1. proses penetapan standar akuntansi harus mampu memuaskan kondisi Arrow agar dapat dikatakan sah 2. tidak ada kumpulan standar yang akan selalu mencari alternatif-alternatif baru yang berkaitan dengan keinginan dan kepercayaan. Prognosis pesimistik menyimpulkan bahwa usaha-usaha untuk menggunakan standar tampaknya tidak akan memberikan hasil, bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang optimal sepertinya tidak pernah ada 2.5.2 Prognosis Optimistik Kalkulus konstitusional individualistik yang didasarkan pada suatu pemikiran bahwa sebuah proses atau institusi akan memiliki legitimasi jika ia terus dapat diterima oleh para konstituennya. Kalkulus konstitusional individualistik menetapkan legitimasi dari FASB didasarkan pada: 1. kemampuannya untuk memberikan perlindungan prosedural yang memadai 2. kemampuannya dalam menentukan pembatasa-pembatasan pada kumpulan pilihan yang memadai untuk memastikan tercapainya hasil yang dapat diterima 3. keseimbangan prosedural dan pengendalian hasil yang dimiliki oleh proses penetapan standar dari FASB 2.6 Standar Akuntansi Yang Berlebihan Standar akuntansi yang berlebihan termasuk didalamnya: 1. standar yang terlalu banyak 2. standar yang terlalu detail 3. tidak ada standar yang tegas, membuat pemilihan suatu aplikasi menjadi sulit 4. standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam kebutuhan dari para pembuat, pengguna, dan CPA. 5. standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara : a. entitas publik dan nonpublik b. laporan keuangan tahunan dan interim c. perusahaan-perusahaan besar dan kecil d. laporan keuangan yang telah diaudit dan belum diaudit
  • 10. 10 2.6.1 Dampak Dari Standar Akuntansi Yang Berlebihan Jumlah yang besar, kesempitan dan kekakuan dari standar akuntansi dapat memberikan dampak yang serius bagi pekerjaan yang dilakukan oleh para akuntan, nilai dari informasi keuangan bagi pengguna dan keputusan bisnis yang dibuat oleh manajemen. 2.6.2 Solusi Bagi Masalah Standar Akuntansi Yang Berlebihan Kemungkinan kemungkinan yang diusulkan oleh Special Committee on Accounting Standard dari AICPA: 1. Tidak ada perubahan; tetap status quo 2. satu kumpulan GAAP yang terpisah bagi entitas-entitas tertentu, seperti perusahaan-perusahaan non publik kecil. 3. perubahan dalam GAAP untuk menyederhanakan aplikasinya terhadap seluruh perusahaan bisnis 4. membuat pengungkapan yang berbeda dan alternatif-alternatif pengukuran 5. perubahan dalam standar CPA untuk pelaporan laporan keuangan 6. satu alternatif dari GAAP sebagai dasar pilihan dalam menyajikan laporan keuangan. 2.7 Pilihan Dalam Akuntansi Pengungkapan akuntansi dan kontrak berdasarkan akuntansi adalah hasil dari suatu pilihan dalam akuntansi, sebuah pilihan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi output dari sistem akuntansi dengan cara tertentu. Motivasi (kategori sasaran) dilakukannya pilihan dalam akuntansi: 1. pembuatan kontrak (perspektif pembuatan kontrak yang efektif), 2. pemberian harga atas aktiva, 3. mempengaruhi pihak-pihak eksternal, seperti Internal Revenue Service, regulator pemerintahan, pemasok, para pesaing, dan negosiator serikat buruh 2.8 Strategi Penetapan Standar Bagi Negara-Negara Berkembang 2.8.1 Pendekatan Evolusioner Proses pembelajaran datang dari pengalaman-pengalaman lokal dan bukan pengalaman internasional. Diasumsikan para mitra asing akan menyesuaikan aturan-aturannya sendiri jika mereka ingin tetap terus membina perdagangan dengan negara tersebut dan atau mempertahankan operasinya. Kelemahan: tidak tersedianya teknologi akuntansi yang memadai tidak hanya menghalangi perusahaan lokal namun juga perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut 2.8.2 Pendekatan Transfer Teknologi Pengembangan melalui transfer teknologi berasal dari operasi dan aktivitas kantor akuntan internasional, perusahan multinasional dan para akademisi yang berpraktik di negara berkembang, atau berbagai perjanjian internasional dan kesepakatan kerja sama yang meminta dilakukannya pertukaran informasi dan teknologi. Rencana tersebut memuat subrencana yang merupakan strategi untuk melakukan transfer teknologi akuntansi yang terdiri atas: 1. Tujuan tujuan bagi transfer teknologi akuntansi 2. Strategi 3. Saluran melakukan transfer 4. Tingkatan-tingkatan dari teknologi akuntansi. Tiga jenis teknologi, individu, organisasi dan profesional independen didefinisikan sebagai berikut: 1. tingkat pengetahuan teknis yang dimiliki oleh individual
  • 11. 2. tingkat kecanggihan teknik akuntansi yang digunakan oleh pemerintah dan 11 organisasi-organisasi bisnis. 3. tingkat kemajuan dari suatu profesi akuntansi independen. Selain manfaat langsung bagi negara berkembang, ternyata terdapat biaya yg dapat diasosiasikan sebagai berikut : 1. Transfer dari teknologi yang salah atau tidak dapat diterapkan. 2. Kurangnya infrastruktur yang memadai untuk penerapan teknologi dengan tepat. 3. Meningkatnya ketergantungan terhadap ahli dari luar. 4. Kurangnya insentif yang diberikan untuk mengembangkan standar lokal, dan 5. Hilangnya harga diri yang merupakan hal yang menakutkan bagi beberapa kelompok budaya. 2.8.3 Penggunaan Standar Akuntansi Internasional Bergabung dengan Internasional Accounting Standards Committee (IASC) atau badan standar internasional lainnya. Keuntungan: 1. Memperkecil biaya persiapan dan pembuatan standar akuntansi. 2. Bergabung dengan harmonisasi internasional. 3. Memfasilitasi pertumbuhan investasi asing. 4. Memungkinkan profesi ini meniru standar profesional atas perilaku dan perbuatan yang telah dibuat dengan baik. 5. Melegitimasi statusnya sebagai anggota dengan status penuh dari komunitas internasional. Kelemahan: transaksi yang terjadi di negara-negara maju dapat sama sekali tidak relevan untuk beberapa negara berkembang karena transaksi transaksi tersebut kemungkinan kecil terjadi atau mungkin dapat terjadi dengan cara yang lebih spesifik untuk konteks negara berkembang 2.8.4 Strategi Situasional Strategi ini meminta dilakukannya pertimbangan pada faktor-faktor diagnostik yang menentukan pengembangan akuntansi di negara-negara berkembang. Faktor faktor tersebut adalah linguistik kultural, politik dan hak-hak sipil, ekonomi dan karakteristik demografis, serta lingkungan hukum dan perpajakan negara yang bersangkutan