SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan CP Indonesia UNODC 2-12-2015 
Ruang Pertemuan SS1-2, Senin, 1 September 2014, Pukul 13.00 – 17.00 
Peserta yang hadir terlampir. 
Agenda: 
· Pidato Pembukaan 
· Paparan Hasil Evaluasi Independen Anti Korupsi UNODC-Uni Eropa 
· Laporan Hasil Implementasi Program Kerja dan Laporan Keuangan Program Anti 
Korupsi UNODC (Cardno) 
· Paparan Program dan Workplan Pelaksanaan UNCAC dan Stranas PPK 
· Rencana Penyusunan Bersama Recana Kerja dalam rangka Pelaksanaan UNCAC 
dan Stranas PPK TA 2015-2016 
· Kesimpulan dan Tindak Lanjut 
Bahan Rapat: 
· Laporan Semi Tahunan dan Laporan Tahunan INDA03 
· Final Rencana Kerja INDA03 
· Notulensi PSC TGl 24 Fenruari 2014 
· Paparan Program Penguatan Institusi Anti Korupsi di Indonesia 
· Ringkasan Eksekutif Proyek Anti Korupsi UNODC-Uni Eropa (IDNT81) 
· Laporan Hasil Evaluasi Indepeden Anti Korupsi UNODC-Uni Eropa (IDNT81) 
· Laporan Keuangan Proyek Anti Korupsi UNODC-Uni Eropa (IDNT81) 
Isue Pembahasan: 
· Ucapan terima kasih Ibu Diani Sadiawati untuk para undangan menghadiri Rapat 
Pertemuan Koordinasi. RPJMN harus disesuaikan dengan visi misi Presiden, salah 
satu kegiatan priortias adalah pencegahan dan penguatan kegiatan anti korupsi yang 
selama ini UNODC dan partner-partner lain mendukung strategi nasional 
menguatkan kegiatan anti korupsi. Untuk itu, di rapat ini UNODC diminta untuk 
menyampaikan : 
1. Hasil evaluasi independensi proyek UNODC-Uni Eropa 
2. Laporan hasil kerja UNODC dan laporan Keuangan Kegiatan UNODC pada 
Semester I 2013, dimana Cardno (AusAid) memberikan dana untuk UNODC 
dalam mendukung suvey anti korupsi serta dana dari Norwegia 
3. Tanggapan UNODC untuk mendukung UNCAC dan kerja sama Country Program 
(CP) 2012-2015. Perencanaan susunan kerja sehubungan dengan CP untuk 
2015 dan follow up nya. Sejalan dengan CP yang ditandatangani oleh UNODC 
dan Bappenas, developing partners lainnya harus menyesuaikan kebutuhan yang 
harus dituangkan dalam program kerja 2015-2016, dan agar kegiatan ini 
mensinergi dengan program kerja RPJMN ke depan. 
Pada awalnya, mitra untuk kegiatan anti korupsi adalah KPK tapi kemudian dialihkan 
ke Bappenas atas dasar Bappenas adalah lembaga koordinasi yang sesuai serta 
dengan adanya Jakarta Commitment, dimana semua partner harus melaporkan ke 
kegiatan dan keuangan kepada Bappenas secara transparan dan prudent karena 
Pemerintah sudah memiliki system keuangan yang ketat dimana semua diminta 
berpusat kepada Bappenas. Maka tujuan dari pertemuan ini adalah melakukan 
review dan evaluasi pelaksanaan program anti korupsi UNODC dan program lain 
yang terkait UNCAC dan masukan dari anggota steering committee dalam menyusun 
agenda kegiatan agar ada sense of ownership (rasa kepemilikan) dari tiap anggota 
Steering Committee. 
· Country Manager UNODC, Troels Vester mengutarakan beberapa hal antara lain: 
1. Kegiatan CP UNODC Bappenas 2012-2015 dilakukan sesuai dengan ruang 
lingkupnya, tidak di luar dari lingkup. 
2. Sumber dana kegiatan UNODC tahun 2013 antara lain dari Carno dengan nilai 
USD 460,000 dan Norwegia dengan nilai USD 2,394,000; sehingga total menjadi
USD 2,8juta, yang dibelanjakan di dalam Sub Prgram 2 tentang Anti Korupsi (2.1, 
2.2, and 2.3), dimana semua kegiatan dibelanjakan sesuai dengan prosedur 
Pemerintah. Bagian Keuangan/Finance Officer UNODC, Budi Triani akan 
berkoordinasi dengan Pemerintah dan laporan keuangan akan menyiapkan 
sesuai dengan aturan Pemerintah. Pendaftaran pendanaan akan diproses sesuai 
dengan aturan. 
3. Pendanaan dari Norwegia akan berakhir di 31 December 2016 dimana diluar CP 
UNODC yang akan berakhir 2015 sehingga kemungkinan UNODC akan meminta 
perpanjangan CP untuk mendukung pendanaan kegiatan Norwegia ini sampai 
dengan 31 Desember 2016. Sedangkan pendanaan dari Cardno akan berakhir 
pada tanggal 12 September 2014. Total penyerapan Sub Programme 2 UNODC 
adalah 23% dari total biaya 2,8juta yang ada. 
4. UNODC akan mengikuti semua aturan Pemerintah yang ada 
· Paparan hasil evaluasi Independen Program Anti Korupsi UNODC Uni Eropa oleh 
Monica Tanuhandaru (presentasi terlampir). Proyek Anti Korupsi UNODC uyang 
didukung Uni Eropa 2009-2013 (IDNT81), sesuai dengan perjanjian perlu dilakukan 
evaluasi final independen yang dilakukan oleh Konsultan Independen yang direkrut 
secara transparansi oleh UNODC headquarter. Hasil evaluasinya adalah 
memuaskan, dimana salah satu keberhasilan proyek adalah adanya pemahanan 
organisasi masyarakat sipil terhadap program anti korupsi pemerintah, penguatan 
agenda korupsi dan hubungan staff proyek yang dekat dan efektif dengan para 
pemegang proyek. 
· Tanggapan Ibu Diani terhadap paparan hasil evaluasi Independen Program Anti 
Korupsi UNODC Uni Eropa, dimana hasil evaluasi independen bisa dijadikan 
pembelajaran bagi staff nasional. Permintaan perpanjangan UNODC sampai tahun 
2016 tidak bisa dilakukan begitu saja tetapi harus dilakukan evaluasi terhadap 
kegiatan 2012-2015 guna mempertimbangkan perpanjangan CP UNODC. Untuk hal 
ini perlu masukan dari Ibu Agustin dan Pak Dewo serta Input dari hadirin atas hasil 
evaluasi yang bisa jadi perbaikan ke depan terutama yang terkait dengan output dan 
outcome kerjasama 2012-2015 ini. Dukungan dari Norway sebesar 2,3juta perlu 
dimaksimalkan agar semua kegiatan on the track. 
· Ibu Agustin dari Dit. Kerjasama Multirateral Bappenas 
Ada dua hal besar yang disampaikan yaitu tentang Policy Issu dan Implementasi Issu 
yang perlu dicermati secara terpisah dan terintegrasi. 
- CP UNODC sebelumnya 2012-2015, dimana UN lainnya menyusun UNPDF 
2016-2020 yang berproses parallel dengan RPJMN 2015-2019. Sehingga dari 
sisi policy issu, apakah CP UNODC prosesnya sama dengan seperti UNPDF 
karena proses UNODC belum sepenuhnya diketahui? Apakah sudah dilakukan 
review CP UNODC 2012-2015, sehingga terlihat mana yg perlu diperbaiki dan 
dipertahankan sehingga bisa dimasukkan didalam kegiatan perpanjangan? 
Kegiatan UNODC sangat baik dan tidak overlapping dengan UN lainnya 
sehingga merupakan keuntungan UNODC. 
- Apakah UNODC memiliki time frame lain seperti UN lainnya, karena perlu 
diseleraskan dengan RPJMN? 
- Tentang Implementasi isu : IDNT81 adalah proyek yang sangat bagus, 
ketidaktahuan SDM bisa dihindarkan karena di agency lain tidak terjadi seperti ini 
dan bisa dijadikan contoh. Perlu persiapan proyek dokumen yang lebih baik, 
output, pelaksana, partner dan perlu dokumen untuk ditandatangani oleh pihak 
terkait agar substansi bisa tercapai. Jika UN lain tidak ada dokumen perjanjian, 
hal ini perlu diperbaiki. 
- Proyek perlu diregistrasi ke Kemetrian Keuangan sehingga donor perlu in line 
dengan peraturan Pemerintah. 
- Monev perlu dilakukan didalam proyek karena diwajibakn oleh Pemerintah. Audit 
perlu dilakukan oleh BPK jika ada aliran dana ke pemerintah, jika tidak UN hanya 
diaudit oleh headquarter masing-masing. 
- BAST perlu dilakukan pendaftaran ke Kementrian Keuangan, jika tidak nomer 
registrasi, ada akan ditolak oleh Kementrian Keuangan
- Pada saat Project Closing, hasil atau warisan proyek harus diliat apakah ada 
maintenance terhadap kegiatan atau equipment proyek. Proyek harus 
memikirkan sustainability terhadap kegiatan dan equipment proyek. 
· Tanggapan Ibu Diani 
Peraturan Pemerintah semakin ketat dan kegiatan Pemerintah selalu dikawal oleh 
KPK sehingga dokumen seperti BAST, laporan-laporan lain perlu disiapkan. 
Sehingga perpanjangan CP UNODC tidak bisa langsung dilakukan tetapi perlu review 
terhadap CP UNODC. Perlu paparan yang lebih ditel didalam laporan implementasi. 
· Tanggapan Troels 
UNODC sudah melakukan Mid term Review CP sudah ada dan akan dilaporkan ke 
Bappenas dan setelah itu bisa didiskusikan apa yang harus dilakukan setelah 
Desember 2015. Tentang audit, dua Proyek EU IDNT80 dan IDNT81 akan dilakukan 
audit tahun depan terhadap laporan keuangan, sedangkan substansi sudah 
dilakukan. UNODC mimiliki tim independen auditor yang bisa kapan saja datang dan 
bisa dating sesuai dengan permintaan; oleh karena itu, kami akan menindaklajuti 
yang diminta Bappenas. 
· Paparan Program Anti Korupsi UNODC (INDA03) oleh Monica Tanuhandaru. Mulai 
tahun ini, donor akan berkontribusi di dalam CP per program bukan per proyek 
(Presentasi terlampir). 
· Respon Ibu Diani terhadap paparan Program Anti Korupsi UNODC 
Kegiatan UNODC 2014 sangatlah bagus khususnya Indonesia Anti Korupsi Forum 
sehingga forum IACF ke depan bisa dilakukan lagi. 
Outcome 2 dan 3 di dalam CP UNODC belum ada kegiatan yang sesuai dengan 
Stranas, mohon klarifikasi apa ditel kegiatannya? Perlu adanya transparansi budget 
yang diperlukan lembaga lain untuk merespon sesuai kebutuhan mereka? Terkait 
INDA03, perlu dilihat berapa banyak SDM yang mendukung karena selama ini 
Bappenas selalu mengutamakan staff nasional dimana Bappenas selalu melihat itu di 
UN lainnya? Karena dukungan nasional capacity sangatlah penting. Kedatangan 
Internasional Expert juga harus mengikuti workplan, tidak serta merta didatangkan 
oleh UNODC tapi harus mendukung pelaksanaan kegiatan yang sudah ditetapkan. 
· Pak Joko dari Tipikor Bareskrim Polri, Kepolisian 
Dilihat dari paparan, untuk Proyek T81 dan INDA03, dimana Polri adalah secondary 
beneficiary sehingga apa kegiatannya? Pelaporan bagaimana? Stepnya apa? 
Indeks penegakan hukum adalah memperkuat KPK, kepolisian dan kejaksaaan. 
Untuk itu apa yang harus kita lakukan untuk membuat kegiatan yang saling 
berhubungan? Apa target yang harus dicapai sesuai dengan Stranas PPK dan step 
apa yang harus dilakukan? 
Bagaimana kita mengoperasikan SPDP, tujuan optimalisasinya bagaimana? Yang 
merupakan tugas KPK. 
Pelatihan peningkatan kapasitas penegak hukum sudah dilakukan dan benar secara 
kuantitas tapi setelah itu apa kelanjutannya? Indikator nya apa saja? 
· Pak Arief dari Kepolisian 
Menanggapi output 1.4, belum ada case management system. Di rapat terakhir 
sudah dibicarakan tapi belum ditetapkan. Polri sebagai secondary beneficiary, mohon 
diterjemahkan dengan baik karena ada UU yang ada di Polri tapi KPK belum ada. 
Kalau bisa perlu dibuatkan Blueprint bagi Kepolisian karena Kepolisian belum punya 
struktur pelaporan. Sehingga perlu dipertajam kegiatan UNODC untuk mendukung 
ini. Kepolisian memiliki harapan agar kegiatan tidak hanya memperkuat KPK tapi 
Kepolisian dan Kejaksanaan juga diperlukan. 
· Pak Agus, Pusdiklat MA
Peserta pelatihan untuk tindak pidana pencucian uang perlu ditingkatkan karena tidak 
hanya 33 hakim yang perlu dilatih tapi perlu lebih dari itu. KPK selalu meminta 
komperasi terhadap hakim karir dan hakim ad hoc, mekanisme seperti ini perlu 
diapresiasi oleh UNODC agar pengetahuan di hakim karir dan adhoc merata. 
· Ibu Sari, KPK 
UNCAC perlu mekanisme sama yang bisa disampaikan ke seluruh anggota. 
TIndak lanjut untuk penguatan tidak hanya KPK tapi juga Kejaksanaan dan 
Kepolisian dalam rangka mekanisme koordinasi 
Output 3.3 terkait anti money laundering, hakim ad hoc dan hakim karir perlu adanya 
pelatihan tindak lanjut. 
· Bapak Asri Agung, Kejakasaan 
Kegiatan IDNT81 baik dan memadai, tapi terlihat yang difokuskan hanya hasilnya 
saja, bukan prosesnya, sehingga menguatkan kelembagaan tidak hanya pada sisi 
KPK saja, tapi Kejaksaan dan Kepolisian juga diperlukan. Bagaimana 
mengimplementasikannya? 
Bappenas sebagai mitra UNODC, sehingga bisa melakukan kegiatan pencegahan 
dan mengkoordinasikan dengan KL lain 
· Ibu Monalisa Anugerah, Kumham 
Adanya pelatihan kerjasama dengan KL lainnya dalam asset recovery yang berkaitan 
dengan legal assistance yang banyak diminta Negara lain dan pelatihan legal drafting 
seperti pelatihan MLA, bagaimana pembuatan mekasnisme MLA yang baik. 
Sehingga perlu MOU untuk mempererat kerja sama dalam pencarian asset yang 
baik. 
· Ibu Rista, PPATK 
PPATK sedang menyusun TNA yang sejalan dengan rencana PPATK ke depan 
dengan membangun pusat pelatihan yang didukung oleh UNODC, Pak Ragahavan. 
BAST perlu disepakati, apa dilakukan oleh Bappenas atau implementing Agency. 
UNDOC perlu membuat buku yang menjelaskan mengenai bantuan UNODC ke 
lembaga-lembaga pemerintah lainnya. 
· Ibu Ratna, TI 
Outcome untuk masyarakat sipil dan media, UNODC sudah sangat baik 
memnyelenggarakan banyak forum untuk menyatukan berbagai stakeholder, 
pemerintah, NGO dan kalangan bisnis tapi yang belum muncul adalah mekanisme 
kerja sama di antara mereka. Masyarakat sipil belum bisa mengimplementasikannya, 
sehingga perlu adanya peningkatan kapasitas Pemda untuk mengimplementasi 
Peraturan pemerintah yang masyarakat sipil sangat tergantung dengan itu. Jadi 
bukan membuat banyak forum dengan banyak rekomendasi; tapi perlu ada tindakan, 
dalam peningkatan kapasitas Pemerintah, perlu ada pelatihan UNCAC mengenai 
stranas bagi NGO, media dan masyarakat sipil (enabling the CSO and local 
authority). 
· Pak Tama, ICW 
Koordinasi dan supervisi yaitu di penguatan kelembagaan dimana KPK, kepolisian, 
kejaksaan memiliki kewenangan yg sama, penguatan anggaran di bidang perkara, 
dimana kepolisian memiliki anggaran yang sama dengan KPK serta tunjangan 
khusus, dimana kepolisian dan kejaksaaan sama. KPK sudah melaksanakan tugas 
dengan baik tapi hanya korrdinasi dan supervise yang belum dilaksanakan, jadi 
UNODC bisa memperkuat hal itu, memperkuat KPK Di dibidang Personil, di bidang 
system, koordinasi dan supervise. MOU optimalisasi Tindak Pidana Korupsi perlu 
diselesaikan dengan Penguatan Kepolisian, Kejaksanaan dan KPK. 
Hasil koordinasi dan supervisi yang berhasil adalah ICW melakukan Korsup 
Output 1.2 tentang data base perkara, yang dikumpulkan secara manual, perlu 
dikumpulkan oleh kepolisian dan kejaksaan di web masing2 agar bisa terupdate.
Usulan adalah untuk menindaklanjuti SPDP dan proses informasi seperti apa yang 
bisa dikontrol. KPK diperkuat personil, aturan (sistem) dan bagaimana perkara-perkara 
yang masuk dapat dikontrol. 
· Ibu Diani memaparkan tentang Program Kerja Stranas PPK antara lain : 
1. Penyusunan Draft Aksi PPK tahun 2015 
2. Penyusunan Materi untuk masukan Country Report Pelaksanaan UNCAC 
3. Evaluasi Aksi PPK 2014 
4. Penyusunan Usulan Program 100 hari Presiden RI Terpilih 
5. Serial FGD Penyusunan Aksi PPK 2015-2019 dan Expert Meeting, UNODC 
sudah didalamnya 
6. Penyusunan Perubahan Perpres 55/2012 
7. Penyusunan Laporan Tahunan Pelaksanaan Perpres 55/2012, jangka waktu 
2012-2014 
8. Penyelenggaraan Hari Anti Korupsi yang sepertinya akan dilakukan di 
Yogyakarta tapi belum diputuskan 
9. Evaluasi Hasil dan Dampak Pelaksanaan Inpres2/2014 
10. Peluncuran Survey IPAK 2014, BPS dan Bappenas 
Bappenas meminta UNODC untuk menyiapkan kegiatan yang mendukung upaya 
guna mempercepat proses pulikasi dan diseminasi informasi atas implementasi 
UNCAC pada peraturan dan perundangan undangan di Indonesia 
Bappenas meminta UNODC untuk bersama-sama pemerintah menyusun program 
2015-2019 dan memberikan dukungan pendanaan atas program kerja sekretariat 
Stranas PPK tahun 2015-2016 
· Pak Troels menanggapi bagainmana UNODC dibandingkan dengan UN agency lain. 
28 UN agency di Indonesia dan hanya UNODC satu satunya yang punya 
internasional staff yaitu Country Manager dan satu orang lagi dari biaya Pemerintah 
Denmark, karena adanya komunikasi antara Pemerintah Norwegia dan Pemerintah 
Denmark untuk memberikan satu staf dari Denmark karena Pemerintah Norwegia 
telah memberikan bantuan ke UNODC. 
· Ibu Diani tidak setuju dengan pernyataan Pak Troels karena apa yang diberikan oleh 
Pemerintah Norwegia adalah untuk mendukung Pemerintah Indonesia bukan untuk 
UNODC. UNODC hanya mendukung bersifat komplementer sehingga diperlukan staff 
nasional yang perlu ditambah lagi, tidak Ibu Monica saja yang mengurus proyek 
senilai USD 2,3 juta tetapi perlu adanya staf nasional lain agar pelaksanaan bisa 
berguna bagi Indonesia. UNODC harus selalu terkait dengan Seretariat Stranas 
karena nature UN adalah mendukung kegiatan pemerintah. Jadi Pemerintah 
Norwegia memberikan uang ke UNODC tapi untuk Pemerintah Indonesia. 
· Ibu Monica menyatakan bahwa UNODC memiliki banyak indicator yang bisa 
membantu KL, kegiatan diharapkan disusun bersama. Workplan akan dibuat secara 
holistic untuk bisa menempel dengan Sekretariat Stranas 
Mekasnisme CSO perlu ada kegiatan intensif dengan CSO. Usulan program oleh 
semua pihak akan diterima oleh UNODC. 
· Paparan Keuangan oleh Ibu Budi Triani, UNODC 
Total Program Anti Korupsi bersumber dari Cardno dan Norwegia. Kegiatan berfokus 
di training dan conference. Laporan Keuangan belum bisa diberikan secara ditel 
karena masih dalam proses sertifikasi UNODC Pusat. 
· Ibu Diani menanggapi untuk UNODC berikan laporan keuangan ditel sebagai bahan 
audit untuk semua beneficiary. International Expert, Konsultan dan Personil untuk 
dibuat secara rinci untuk tujuan perencanaan kegiatan pada semester kedua.
· Ibu Budi Triani menjelaskan bahwa INDA03 belum teregistrasi ke Kementrian 
Keuangan. Puspa dari UNODC juga menambahkan kalau proyek UNODC tahun lalu 
sudah diregistrasi dengan MA sebagai beneficiary nya sehingga proyek INDA02 dan 
INDA03 akan diregister sesuai dengan aturan Pemerintah. 
Rekomendasi dan Tindak Lanjut 
Bappenas 
1. Meminta kepada UNODC untuk kembali melihat kebutuhan atas staff nasional untuk 
membantu program anti Korupsi dari Pemerintah Indonesia 
2. UNODC akan berkoordinasi dengan Bappenas dan mendukung Sekretariat Stranas PPK 
3. UNODC perlu memberikan detail kegiatan per budget line 
UNODC 
1. UNODC akan bekerja sama dengan Sekretariat Stranas PPK untuk mengakomodir 
semua usulan yang akan disusun selaras dengan UNPDF dan RPJMN 
2. UNODC akan menambah staff lokal dalam memfasilitasi Proyek Anti Korupsi ini 
3. UNODC akan menindaklanjut registrasi BAST ke Kementrian Keuangan program INDA02 
dan INDA03 yang sebelumnya akan ada rekomendasi dan sertifikasi oleh Bappenas 
4. UNODC akan menindaklanjuti usulan-usulan anggota Project Steering
· Ibu Budi Triani menjelaskan bahwa INDA03 belum teregistrasi ke Kementrian 
Keuangan. Puspa dari UNODC juga menambahkan kalau proyek UNODC tahun lalu 
sudah diregistrasi dengan MA sebagai beneficiary nya sehingga proyek INDA02 dan 
INDA03 akan diregister sesuai dengan aturan Pemerintah. 
Rekomendasi dan Tindak Lanjut 
Bappenas 
1. Meminta kepada UNODC untuk kembali melihat kebutuhan atas staff nasional untuk 
membantu program anti Korupsi dari Pemerintah Indonesia 
2. UNODC akan berkoordinasi dengan Bappenas dan mendukung Sekretariat Stranas PPK 
3. UNODC perlu memberikan detail kegiatan per budget line 
UNODC 
1. UNODC akan bekerja sama dengan Sekretariat Stranas PPK untuk mengakomodir 
semua usulan yang akan disusun selaras dengan UNPDF dan RPJMN 
2. UNODC akan menambah staff lokal dalam memfasilitasi Proyek Anti Korupsi ini 
3. UNODC akan menindaklanjut registrasi BAST ke Kementrian Keuangan program INDA02 
dan INDA03 yang sebelumnya akan ada rekomendasi dan sertifikasi oleh Bappenas 
4. UNODC akan menindaklanjuti usulan-usulan anggota Project Steering

More Related Content

What's hot

Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditorContoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditordavidpiet
 
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptxWardatulJamilah1
 
Sosialisasi spip
Sosialisasi spipSosialisasi spip
Sosialisasi spipaliyudhi_h
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Inovasi dan best practices dalam pelayanan publik
Inovasi dan best practices dalam pelayanan publikInovasi dan best practices dalam pelayanan publik
Inovasi dan best practices dalam pelayanan publikAgus Dwiyanto
 
Laporan Aktualisasi ND ANEKA
Laporan  Aktualisasi ND ANEKALaporan  Aktualisasi ND ANEKA
Laporan Aktualisasi ND ANEKAAgus Triono
 
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun CoacheePpt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coacheetemanna #LABEDDU
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahDadang Solihin
 
Penatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan DesaPenatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan DesaSujatmiko Wibowo
 
TUGAS INDIVIDU AGENDA 2.docx
TUGAS INDIVIDU AGENDA 2.docxTUGAS INDIVIDU AGENDA 2.docx
TUGAS INDIVIDU AGENDA 2.docxhaidaraly5
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Indah Widi
 
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara  Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara  Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...Dadang Solihin
 
Tugas draft rencana aksi bela negara
Tugas draft rencana aksi bela negara Tugas draft rencana aksi bela negara
Tugas draft rencana aksi bela negara Ajeng Hayuningtyas
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaUlfa Defrana
 
Contoh matrik jadwal pelaksanaan program
Contoh matrik jadwal pelaksanaan programContoh matrik jadwal pelaksanaan program
Contoh matrik jadwal pelaksanaan programImam Suyanto
 

What's hot (20)

Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditorContoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
 
MATERI AUDIT
MATERI AUDITMATERI AUDIT
MATERI AUDIT
 
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx
 
Sosialisasi spip
Sosialisasi spipSosialisasi spip
Sosialisasi spip
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
Inovasi dan best practices dalam pelayanan publik
Inovasi dan best practices dalam pelayanan publikInovasi dan best practices dalam pelayanan publik
Inovasi dan best practices dalam pelayanan publik
 
Laporan Aktualisasi ND ANEKA
Laporan  Aktualisasi ND ANEKALaporan  Aktualisasi ND ANEKA
Laporan Aktualisasi ND ANEKA
 
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun CoacheePpt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Penatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan DesaPenatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan Desa
 
TUGAS INDIVIDU AGENDA 2.docx
TUGAS INDIVIDU AGENDA 2.docxTUGAS INDIVIDU AGENDA 2.docx
TUGAS INDIVIDU AGENDA 2.docx
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
 
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara  Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara  Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
 
4 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 34
4 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 344 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 34
4 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 34
 
Akuntabilitas
AkuntabilitasAkuntabilitas
Akuntabilitas
 
Tugas draft rencana aksi bela negara
Tugas draft rencana aksi bela negara Tugas draft rencana aksi bela negara
Tugas draft rencana aksi bela negara
 
Integritas Kepemimpinan
Integritas KepemimpinanIntegritas Kepemimpinan
Integritas Kepemimpinan
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Contoh matrik jadwal pelaksanaan program
Contoh matrik jadwal pelaksanaan programContoh matrik jadwal pelaksanaan program
Contoh matrik jadwal pelaksanaan program
 

Similar to Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014

Tor bme phln pamsimas dan rise 1(1)
Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)
Tor bme phln pamsimas dan rise 1(1)Agung Jatmiko
 
materi dasar Stranas PPK; Menatap Indonesia Bersih Tanpa Korupsi
materi dasar Stranas PPK; Menatap Indonesia Bersih Tanpa Korupsimateri dasar Stranas PPK; Menatap Indonesia Bersih Tanpa Korupsi
materi dasar Stranas PPK; Menatap Indonesia Bersih Tanpa KorupsiAgustanto Imam Suprayoghie
 
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)Beta Uliansyah
 
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaanMpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
Presentasi project exit strategy palangkaraya
Presentasi project exit strategy palangkarayaPresentasi project exit strategy palangkaraya
Presentasi project exit strategy palangkarayaMellianae Merkusi
 
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdfRiki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdfPenyimpananAlif
 
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan SukarelaPanduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarelaomni sukses
 
Pengawasan Transaksi Non Tunai (TNT).pdf
Pengawasan Transaksi Non Tunai (TNT).pdfPengawasan Transaksi Non Tunai (TNT).pdf
Pengawasan Transaksi Non Tunai (TNT).pdfYogieExeliero1
 
perencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasionalperencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasionalFiesty Utami
 
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publiktemanna #LABEDDU
 
Tor penyusunan wp 2014-2015 jaringan cso-trenggalek
Tor   penyusunan wp 2014-2015 jaringan cso-trenggalekTor   penyusunan wp 2014-2015 jaringan cso-trenggalek
Tor penyusunan wp 2014-2015 jaringan cso-trenggaleklinacahndeso
 
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi
Laporan kkl 2014 fakultas ekonomiLaporan kkl 2014 fakultas ekonomi
Laporan kkl 2014 fakultas ekonomiShobatini
 
Presentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesPresentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesrioyotto
 

Similar to Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014 (20)

Tor bme phln pamsimas dan rise 1(1)
Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)
Tor bme phln pamsimas dan rise 1(1)
 
320
320320
320
 
materi dasar Stranas PPK; Menatap Indonesia Bersih Tanpa Korupsi
materi dasar Stranas PPK; Menatap Indonesia Bersih Tanpa Korupsimateri dasar Stranas PPK; Menatap Indonesia Bersih Tanpa Korupsi
materi dasar Stranas PPK; Menatap Indonesia Bersih Tanpa Korupsi
 
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
 
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaanMpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
 
Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018
Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018
Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018
 
Presentasi project exit strategy palangkaraya
Presentasi project exit strategy palangkarayaPresentasi project exit strategy palangkaraya
Presentasi project exit strategy palangkaraya
 
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdfRiki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
 
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan SukarelaPanduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
 
Pengawasan Transaksi Non Tunai (TNT).pdf
Pengawasan Transaksi Non Tunai (TNT).pdfPengawasan Transaksi Non Tunai (TNT).pdf
Pengawasan Transaksi Non Tunai (TNT).pdf
 
07. paparan audit_dan_sinergi_itda
07. paparan audit_dan_sinergi_itda07. paparan audit_dan_sinergi_itda
07. paparan audit_dan_sinergi_itda
 
perencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasionalperencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasional
 
4 sop hubungan antar pihak pid
4 sop hubungan antar pihak pid4 sop hubungan antar pihak pid
4 sop hubungan antar pihak pid
 
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik
 
Tor penyusunan wp 2014-2015 jaringan cso-trenggalek
Tor   penyusunan wp 2014-2015 jaringan cso-trenggalekTor   penyusunan wp 2014-2015 jaringan cso-trenggalek
Tor penyusunan wp 2014-2015 jaringan cso-trenggalek
 
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) 2015
 
Fact sheet-hal3-STRANAS PPK
Fact sheet-hal3-STRANAS PPKFact sheet-hal3-STRANAS PPK
Fact sheet-hal3-STRANAS PPK
 
Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi
Laporan kkl 2014 fakultas ekonomiLaporan kkl 2014 fakultas ekonomi
Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi
 
Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)
 
Presentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesPresentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yes
 

More from Indonesia Anti Corruption Forum

Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tIndonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoIndonesia Anti Corruption Forum
 

More from Indonesia Anti Corruption Forum (20)

IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
 
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasiIACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
 
Korupsi korporasi
Korupsi korporasiKorupsi korporasi
Korupsi korporasi
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPIIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
 
SPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan TerakhirSPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan Terakhir
 
Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013
 
Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013
 
Reformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di KoreaReformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di Korea
 
E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
 
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publikUu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
 
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankanUu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
 
Uncac indonesia
Uncac indonesiaUncac indonesia
Uncac indonesia
 
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsiUu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
 
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umumSe no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
 
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppuUu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
 
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
 
Pbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcg
Pbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcgPbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcg
Pbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcg
 

Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014

  • 1. Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan CP Indonesia UNODC 2-12-2015 Ruang Pertemuan SS1-2, Senin, 1 September 2014, Pukul 13.00 – 17.00 Peserta yang hadir terlampir. Agenda: · Pidato Pembukaan · Paparan Hasil Evaluasi Independen Anti Korupsi UNODC-Uni Eropa · Laporan Hasil Implementasi Program Kerja dan Laporan Keuangan Program Anti Korupsi UNODC (Cardno) · Paparan Program dan Workplan Pelaksanaan UNCAC dan Stranas PPK · Rencana Penyusunan Bersama Recana Kerja dalam rangka Pelaksanaan UNCAC dan Stranas PPK TA 2015-2016 · Kesimpulan dan Tindak Lanjut Bahan Rapat: · Laporan Semi Tahunan dan Laporan Tahunan INDA03 · Final Rencana Kerja INDA03 · Notulensi PSC TGl 24 Fenruari 2014 · Paparan Program Penguatan Institusi Anti Korupsi di Indonesia · Ringkasan Eksekutif Proyek Anti Korupsi UNODC-Uni Eropa (IDNT81) · Laporan Hasil Evaluasi Indepeden Anti Korupsi UNODC-Uni Eropa (IDNT81) · Laporan Keuangan Proyek Anti Korupsi UNODC-Uni Eropa (IDNT81) Isue Pembahasan: · Ucapan terima kasih Ibu Diani Sadiawati untuk para undangan menghadiri Rapat Pertemuan Koordinasi. RPJMN harus disesuaikan dengan visi misi Presiden, salah satu kegiatan priortias adalah pencegahan dan penguatan kegiatan anti korupsi yang selama ini UNODC dan partner-partner lain mendukung strategi nasional menguatkan kegiatan anti korupsi. Untuk itu, di rapat ini UNODC diminta untuk menyampaikan : 1. Hasil evaluasi independensi proyek UNODC-Uni Eropa 2. Laporan hasil kerja UNODC dan laporan Keuangan Kegiatan UNODC pada Semester I 2013, dimana Cardno (AusAid) memberikan dana untuk UNODC dalam mendukung suvey anti korupsi serta dana dari Norwegia 3. Tanggapan UNODC untuk mendukung UNCAC dan kerja sama Country Program (CP) 2012-2015. Perencanaan susunan kerja sehubungan dengan CP untuk 2015 dan follow up nya. Sejalan dengan CP yang ditandatangani oleh UNODC dan Bappenas, developing partners lainnya harus menyesuaikan kebutuhan yang harus dituangkan dalam program kerja 2015-2016, dan agar kegiatan ini mensinergi dengan program kerja RPJMN ke depan. Pada awalnya, mitra untuk kegiatan anti korupsi adalah KPK tapi kemudian dialihkan ke Bappenas atas dasar Bappenas adalah lembaga koordinasi yang sesuai serta dengan adanya Jakarta Commitment, dimana semua partner harus melaporkan ke kegiatan dan keuangan kepada Bappenas secara transparan dan prudent karena Pemerintah sudah memiliki system keuangan yang ketat dimana semua diminta berpusat kepada Bappenas. Maka tujuan dari pertemuan ini adalah melakukan review dan evaluasi pelaksanaan program anti korupsi UNODC dan program lain yang terkait UNCAC dan masukan dari anggota steering committee dalam menyusun agenda kegiatan agar ada sense of ownership (rasa kepemilikan) dari tiap anggota Steering Committee. · Country Manager UNODC, Troels Vester mengutarakan beberapa hal antara lain: 1. Kegiatan CP UNODC Bappenas 2012-2015 dilakukan sesuai dengan ruang lingkupnya, tidak di luar dari lingkup. 2. Sumber dana kegiatan UNODC tahun 2013 antara lain dari Carno dengan nilai USD 460,000 dan Norwegia dengan nilai USD 2,394,000; sehingga total menjadi
  • 2. USD 2,8juta, yang dibelanjakan di dalam Sub Prgram 2 tentang Anti Korupsi (2.1, 2.2, and 2.3), dimana semua kegiatan dibelanjakan sesuai dengan prosedur Pemerintah. Bagian Keuangan/Finance Officer UNODC, Budi Triani akan berkoordinasi dengan Pemerintah dan laporan keuangan akan menyiapkan sesuai dengan aturan Pemerintah. Pendaftaran pendanaan akan diproses sesuai dengan aturan. 3. Pendanaan dari Norwegia akan berakhir di 31 December 2016 dimana diluar CP UNODC yang akan berakhir 2015 sehingga kemungkinan UNODC akan meminta perpanjangan CP untuk mendukung pendanaan kegiatan Norwegia ini sampai dengan 31 Desember 2016. Sedangkan pendanaan dari Cardno akan berakhir pada tanggal 12 September 2014. Total penyerapan Sub Programme 2 UNODC adalah 23% dari total biaya 2,8juta yang ada. 4. UNODC akan mengikuti semua aturan Pemerintah yang ada · Paparan hasil evaluasi Independen Program Anti Korupsi UNODC Uni Eropa oleh Monica Tanuhandaru (presentasi terlampir). Proyek Anti Korupsi UNODC uyang didukung Uni Eropa 2009-2013 (IDNT81), sesuai dengan perjanjian perlu dilakukan evaluasi final independen yang dilakukan oleh Konsultan Independen yang direkrut secara transparansi oleh UNODC headquarter. Hasil evaluasinya adalah memuaskan, dimana salah satu keberhasilan proyek adalah adanya pemahanan organisasi masyarakat sipil terhadap program anti korupsi pemerintah, penguatan agenda korupsi dan hubungan staff proyek yang dekat dan efektif dengan para pemegang proyek. · Tanggapan Ibu Diani terhadap paparan hasil evaluasi Independen Program Anti Korupsi UNODC Uni Eropa, dimana hasil evaluasi independen bisa dijadikan pembelajaran bagi staff nasional. Permintaan perpanjangan UNODC sampai tahun 2016 tidak bisa dilakukan begitu saja tetapi harus dilakukan evaluasi terhadap kegiatan 2012-2015 guna mempertimbangkan perpanjangan CP UNODC. Untuk hal ini perlu masukan dari Ibu Agustin dan Pak Dewo serta Input dari hadirin atas hasil evaluasi yang bisa jadi perbaikan ke depan terutama yang terkait dengan output dan outcome kerjasama 2012-2015 ini. Dukungan dari Norway sebesar 2,3juta perlu dimaksimalkan agar semua kegiatan on the track. · Ibu Agustin dari Dit. Kerjasama Multirateral Bappenas Ada dua hal besar yang disampaikan yaitu tentang Policy Issu dan Implementasi Issu yang perlu dicermati secara terpisah dan terintegrasi. - CP UNODC sebelumnya 2012-2015, dimana UN lainnya menyusun UNPDF 2016-2020 yang berproses parallel dengan RPJMN 2015-2019. Sehingga dari sisi policy issu, apakah CP UNODC prosesnya sama dengan seperti UNPDF karena proses UNODC belum sepenuhnya diketahui? Apakah sudah dilakukan review CP UNODC 2012-2015, sehingga terlihat mana yg perlu diperbaiki dan dipertahankan sehingga bisa dimasukkan didalam kegiatan perpanjangan? Kegiatan UNODC sangat baik dan tidak overlapping dengan UN lainnya sehingga merupakan keuntungan UNODC. - Apakah UNODC memiliki time frame lain seperti UN lainnya, karena perlu diseleraskan dengan RPJMN? - Tentang Implementasi isu : IDNT81 adalah proyek yang sangat bagus, ketidaktahuan SDM bisa dihindarkan karena di agency lain tidak terjadi seperti ini dan bisa dijadikan contoh. Perlu persiapan proyek dokumen yang lebih baik, output, pelaksana, partner dan perlu dokumen untuk ditandatangani oleh pihak terkait agar substansi bisa tercapai. Jika UN lain tidak ada dokumen perjanjian, hal ini perlu diperbaiki. - Proyek perlu diregistrasi ke Kemetrian Keuangan sehingga donor perlu in line dengan peraturan Pemerintah. - Monev perlu dilakukan didalam proyek karena diwajibakn oleh Pemerintah. Audit perlu dilakukan oleh BPK jika ada aliran dana ke pemerintah, jika tidak UN hanya diaudit oleh headquarter masing-masing. - BAST perlu dilakukan pendaftaran ke Kementrian Keuangan, jika tidak nomer registrasi, ada akan ditolak oleh Kementrian Keuangan
  • 3. - Pada saat Project Closing, hasil atau warisan proyek harus diliat apakah ada maintenance terhadap kegiatan atau equipment proyek. Proyek harus memikirkan sustainability terhadap kegiatan dan equipment proyek. · Tanggapan Ibu Diani Peraturan Pemerintah semakin ketat dan kegiatan Pemerintah selalu dikawal oleh KPK sehingga dokumen seperti BAST, laporan-laporan lain perlu disiapkan. Sehingga perpanjangan CP UNODC tidak bisa langsung dilakukan tetapi perlu review terhadap CP UNODC. Perlu paparan yang lebih ditel didalam laporan implementasi. · Tanggapan Troels UNODC sudah melakukan Mid term Review CP sudah ada dan akan dilaporkan ke Bappenas dan setelah itu bisa didiskusikan apa yang harus dilakukan setelah Desember 2015. Tentang audit, dua Proyek EU IDNT80 dan IDNT81 akan dilakukan audit tahun depan terhadap laporan keuangan, sedangkan substansi sudah dilakukan. UNODC mimiliki tim independen auditor yang bisa kapan saja datang dan bisa dating sesuai dengan permintaan; oleh karena itu, kami akan menindaklajuti yang diminta Bappenas. · Paparan Program Anti Korupsi UNODC (INDA03) oleh Monica Tanuhandaru. Mulai tahun ini, donor akan berkontribusi di dalam CP per program bukan per proyek (Presentasi terlampir). · Respon Ibu Diani terhadap paparan Program Anti Korupsi UNODC Kegiatan UNODC 2014 sangatlah bagus khususnya Indonesia Anti Korupsi Forum sehingga forum IACF ke depan bisa dilakukan lagi. Outcome 2 dan 3 di dalam CP UNODC belum ada kegiatan yang sesuai dengan Stranas, mohon klarifikasi apa ditel kegiatannya? Perlu adanya transparansi budget yang diperlukan lembaga lain untuk merespon sesuai kebutuhan mereka? Terkait INDA03, perlu dilihat berapa banyak SDM yang mendukung karena selama ini Bappenas selalu mengutamakan staff nasional dimana Bappenas selalu melihat itu di UN lainnya? Karena dukungan nasional capacity sangatlah penting. Kedatangan Internasional Expert juga harus mengikuti workplan, tidak serta merta didatangkan oleh UNODC tapi harus mendukung pelaksanaan kegiatan yang sudah ditetapkan. · Pak Joko dari Tipikor Bareskrim Polri, Kepolisian Dilihat dari paparan, untuk Proyek T81 dan INDA03, dimana Polri adalah secondary beneficiary sehingga apa kegiatannya? Pelaporan bagaimana? Stepnya apa? Indeks penegakan hukum adalah memperkuat KPK, kepolisian dan kejaksaaan. Untuk itu apa yang harus kita lakukan untuk membuat kegiatan yang saling berhubungan? Apa target yang harus dicapai sesuai dengan Stranas PPK dan step apa yang harus dilakukan? Bagaimana kita mengoperasikan SPDP, tujuan optimalisasinya bagaimana? Yang merupakan tugas KPK. Pelatihan peningkatan kapasitas penegak hukum sudah dilakukan dan benar secara kuantitas tapi setelah itu apa kelanjutannya? Indikator nya apa saja? · Pak Arief dari Kepolisian Menanggapi output 1.4, belum ada case management system. Di rapat terakhir sudah dibicarakan tapi belum ditetapkan. Polri sebagai secondary beneficiary, mohon diterjemahkan dengan baik karena ada UU yang ada di Polri tapi KPK belum ada. Kalau bisa perlu dibuatkan Blueprint bagi Kepolisian karena Kepolisian belum punya struktur pelaporan. Sehingga perlu dipertajam kegiatan UNODC untuk mendukung ini. Kepolisian memiliki harapan agar kegiatan tidak hanya memperkuat KPK tapi Kepolisian dan Kejaksanaan juga diperlukan. · Pak Agus, Pusdiklat MA
  • 4. Peserta pelatihan untuk tindak pidana pencucian uang perlu ditingkatkan karena tidak hanya 33 hakim yang perlu dilatih tapi perlu lebih dari itu. KPK selalu meminta komperasi terhadap hakim karir dan hakim ad hoc, mekanisme seperti ini perlu diapresiasi oleh UNODC agar pengetahuan di hakim karir dan adhoc merata. · Ibu Sari, KPK UNCAC perlu mekanisme sama yang bisa disampaikan ke seluruh anggota. TIndak lanjut untuk penguatan tidak hanya KPK tapi juga Kejaksanaan dan Kepolisian dalam rangka mekanisme koordinasi Output 3.3 terkait anti money laundering, hakim ad hoc dan hakim karir perlu adanya pelatihan tindak lanjut. · Bapak Asri Agung, Kejakasaan Kegiatan IDNT81 baik dan memadai, tapi terlihat yang difokuskan hanya hasilnya saja, bukan prosesnya, sehingga menguatkan kelembagaan tidak hanya pada sisi KPK saja, tapi Kejaksaan dan Kepolisian juga diperlukan. Bagaimana mengimplementasikannya? Bappenas sebagai mitra UNODC, sehingga bisa melakukan kegiatan pencegahan dan mengkoordinasikan dengan KL lain · Ibu Monalisa Anugerah, Kumham Adanya pelatihan kerjasama dengan KL lainnya dalam asset recovery yang berkaitan dengan legal assistance yang banyak diminta Negara lain dan pelatihan legal drafting seperti pelatihan MLA, bagaimana pembuatan mekasnisme MLA yang baik. Sehingga perlu MOU untuk mempererat kerja sama dalam pencarian asset yang baik. · Ibu Rista, PPATK PPATK sedang menyusun TNA yang sejalan dengan rencana PPATK ke depan dengan membangun pusat pelatihan yang didukung oleh UNODC, Pak Ragahavan. BAST perlu disepakati, apa dilakukan oleh Bappenas atau implementing Agency. UNDOC perlu membuat buku yang menjelaskan mengenai bantuan UNODC ke lembaga-lembaga pemerintah lainnya. · Ibu Ratna, TI Outcome untuk masyarakat sipil dan media, UNODC sudah sangat baik memnyelenggarakan banyak forum untuk menyatukan berbagai stakeholder, pemerintah, NGO dan kalangan bisnis tapi yang belum muncul adalah mekanisme kerja sama di antara mereka. Masyarakat sipil belum bisa mengimplementasikannya, sehingga perlu adanya peningkatan kapasitas Pemda untuk mengimplementasi Peraturan pemerintah yang masyarakat sipil sangat tergantung dengan itu. Jadi bukan membuat banyak forum dengan banyak rekomendasi; tapi perlu ada tindakan, dalam peningkatan kapasitas Pemerintah, perlu ada pelatihan UNCAC mengenai stranas bagi NGO, media dan masyarakat sipil (enabling the CSO and local authority). · Pak Tama, ICW Koordinasi dan supervisi yaitu di penguatan kelembagaan dimana KPK, kepolisian, kejaksaan memiliki kewenangan yg sama, penguatan anggaran di bidang perkara, dimana kepolisian memiliki anggaran yang sama dengan KPK serta tunjangan khusus, dimana kepolisian dan kejaksaaan sama. KPK sudah melaksanakan tugas dengan baik tapi hanya korrdinasi dan supervise yang belum dilaksanakan, jadi UNODC bisa memperkuat hal itu, memperkuat KPK Di dibidang Personil, di bidang system, koordinasi dan supervise. MOU optimalisasi Tindak Pidana Korupsi perlu diselesaikan dengan Penguatan Kepolisian, Kejaksanaan dan KPK. Hasil koordinasi dan supervisi yang berhasil adalah ICW melakukan Korsup Output 1.2 tentang data base perkara, yang dikumpulkan secara manual, perlu dikumpulkan oleh kepolisian dan kejaksaan di web masing2 agar bisa terupdate.
  • 5. Usulan adalah untuk menindaklanjuti SPDP dan proses informasi seperti apa yang bisa dikontrol. KPK diperkuat personil, aturan (sistem) dan bagaimana perkara-perkara yang masuk dapat dikontrol. · Ibu Diani memaparkan tentang Program Kerja Stranas PPK antara lain : 1. Penyusunan Draft Aksi PPK tahun 2015 2. Penyusunan Materi untuk masukan Country Report Pelaksanaan UNCAC 3. Evaluasi Aksi PPK 2014 4. Penyusunan Usulan Program 100 hari Presiden RI Terpilih 5. Serial FGD Penyusunan Aksi PPK 2015-2019 dan Expert Meeting, UNODC sudah didalamnya 6. Penyusunan Perubahan Perpres 55/2012 7. Penyusunan Laporan Tahunan Pelaksanaan Perpres 55/2012, jangka waktu 2012-2014 8. Penyelenggaraan Hari Anti Korupsi yang sepertinya akan dilakukan di Yogyakarta tapi belum diputuskan 9. Evaluasi Hasil dan Dampak Pelaksanaan Inpres2/2014 10. Peluncuran Survey IPAK 2014, BPS dan Bappenas Bappenas meminta UNODC untuk menyiapkan kegiatan yang mendukung upaya guna mempercepat proses pulikasi dan diseminasi informasi atas implementasi UNCAC pada peraturan dan perundangan undangan di Indonesia Bappenas meminta UNODC untuk bersama-sama pemerintah menyusun program 2015-2019 dan memberikan dukungan pendanaan atas program kerja sekretariat Stranas PPK tahun 2015-2016 · Pak Troels menanggapi bagainmana UNODC dibandingkan dengan UN agency lain. 28 UN agency di Indonesia dan hanya UNODC satu satunya yang punya internasional staff yaitu Country Manager dan satu orang lagi dari biaya Pemerintah Denmark, karena adanya komunikasi antara Pemerintah Norwegia dan Pemerintah Denmark untuk memberikan satu staf dari Denmark karena Pemerintah Norwegia telah memberikan bantuan ke UNODC. · Ibu Diani tidak setuju dengan pernyataan Pak Troels karena apa yang diberikan oleh Pemerintah Norwegia adalah untuk mendukung Pemerintah Indonesia bukan untuk UNODC. UNODC hanya mendukung bersifat komplementer sehingga diperlukan staff nasional yang perlu ditambah lagi, tidak Ibu Monica saja yang mengurus proyek senilai USD 2,3 juta tetapi perlu adanya staf nasional lain agar pelaksanaan bisa berguna bagi Indonesia. UNODC harus selalu terkait dengan Seretariat Stranas karena nature UN adalah mendukung kegiatan pemerintah. Jadi Pemerintah Norwegia memberikan uang ke UNODC tapi untuk Pemerintah Indonesia. · Ibu Monica menyatakan bahwa UNODC memiliki banyak indicator yang bisa membantu KL, kegiatan diharapkan disusun bersama. Workplan akan dibuat secara holistic untuk bisa menempel dengan Sekretariat Stranas Mekasnisme CSO perlu ada kegiatan intensif dengan CSO. Usulan program oleh semua pihak akan diterima oleh UNODC. · Paparan Keuangan oleh Ibu Budi Triani, UNODC Total Program Anti Korupsi bersumber dari Cardno dan Norwegia. Kegiatan berfokus di training dan conference. Laporan Keuangan belum bisa diberikan secara ditel karena masih dalam proses sertifikasi UNODC Pusat. · Ibu Diani menanggapi untuk UNODC berikan laporan keuangan ditel sebagai bahan audit untuk semua beneficiary. International Expert, Konsultan dan Personil untuk dibuat secara rinci untuk tujuan perencanaan kegiatan pada semester kedua.
  • 6. · Ibu Budi Triani menjelaskan bahwa INDA03 belum teregistrasi ke Kementrian Keuangan. Puspa dari UNODC juga menambahkan kalau proyek UNODC tahun lalu sudah diregistrasi dengan MA sebagai beneficiary nya sehingga proyek INDA02 dan INDA03 akan diregister sesuai dengan aturan Pemerintah. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Bappenas 1. Meminta kepada UNODC untuk kembali melihat kebutuhan atas staff nasional untuk membantu program anti Korupsi dari Pemerintah Indonesia 2. UNODC akan berkoordinasi dengan Bappenas dan mendukung Sekretariat Stranas PPK 3. UNODC perlu memberikan detail kegiatan per budget line UNODC 1. UNODC akan bekerja sama dengan Sekretariat Stranas PPK untuk mengakomodir semua usulan yang akan disusun selaras dengan UNPDF dan RPJMN 2. UNODC akan menambah staff lokal dalam memfasilitasi Proyek Anti Korupsi ini 3. UNODC akan menindaklanjut registrasi BAST ke Kementrian Keuangan program INDA02 dan INDA03 yang sebelumnya akan ada rekomendasi dan sertifikasi oleh Bappenas 4. UNODC akan menindaklanjuti usulan-usulan anggota Project Steering
  • 7. · Ibu Budi Triani menjelaskan bahwa INDA03 belum teregistrasi ke Kementrian Keuangan. Puspa dari UNODC juga menambahkan kalau proyek UNODC tahun lalu sudah diregistrasi dengan MA sebagai beneficiary nya sehingga proyek INDA02 dan INDA03 akan diregister sesuai dengan aturan Pemerintah. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Bappenas 1. Meminta kepada UNODC untuk kembali melihat kebutuhan atas staff nasional untuk membantu program anti Korupsi dari Pemerintah Indonesia 2. UNODC akan berkoordinasi dengan Bappenas dan mendukung Sekretariat Stranas PPK 3. UNODC perlu memberikan detail kegiatan per budget line UNODC 1. UNODC akan bekerja sama dengan Sekretariat Stranas PPK untuk mengakomodir semua usulan yang akan disusun selaras dengan UNPDF dan RPJMN 2. UNODC akan menambah staff lokal dalam memfasilitasi Proyek Anti Korupsi ini 3. UNODC akan menindaklanjut registrasi BAST ke Kementrian Keuangan program INDA02 dan INDA03 yang sebelumnya akan ada rekomendasi dan sertifikasi oleh Bappenas 4. UNODC akan menindaklanjuti usulan-usulan anggota Project Steering