Getaran pegas dan ayunan sederhana membahas pengaruh massa terhadap periode getaran pada pegas, di mana jika massa benda yang digantungkan pada pegas semakin besar maka periode getarannya akan semakin panjang.
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
Getaran pegas
1. GETARAN PEGAS DAN
AYUNAN SEDERHANA
Kelompok: 5
I Gusti Bagus MadeAwatara Geramona (13)
Imron Hanif Amin (15)
Lalu Salsabiel Oky Syaputra (17)
Muhammad Ichsan Madani (20)
4. DASARTEORI
Sifat elastis adalah sifat pegas yang kembali ke keadaan semula setelah gaya yang
bekerja padanya dihilangkan.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh gaya pegas yaitu:
a. Gaya pegas makin besar bila pertambahan panjang pegas makin besar
b. Arah gaya pegas berlawanan dengan arah gaya yang diberikan.
Hubungan antara gaya pegas dan perubahan panjang pegas dinyatakan
sebagai hukum Hooke:
F= -k Δx
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah gaya pegas selalu berlawanan dengan
arah perubahan panjang pegas.Gaya pegas berbanding lurus dengan
pertambahan panjang pegas dan berlawanan arah dengan 1 gaya yang diberikan.
5. Pegas yang digantung beban: ada sebuah pegas yang memiliki panjang L0. Pegas tersebut di
gantung secara vertikal dimana pada ujung bawahnya dikaitkan beban bermassa m. Akibat
digantungkan beban, maka pegas mengalami perubahan panjang ΔL. Perubahan panjang pegas
dapat ditentukan dari syarat: besar gaya pegas sama dengan besar gaya gravitasi.
k ΔL = m g atau ΔL = m g / k
Dengan pertambahan panjang ini maka panjang pegas menjadi L0 + ΔL. Jika beban diam,
maka posisinya merupakan posisi setimbang. Posisi setimbang ini adalah posisi setimbang baru.
Dengan demikian, posisi setimbang adalah posisi saat panjang pegas sama dengan L0 + ΔL. Jika
benda sedikit disimpangkan dan dibiarkan berosilasi, maka benda akan berosilasi di sekitar posisi
setimbang tersebut. Saat menggunakan titik setimbang baru tersebut, maka gaya gravitasi dianggap
tidak ada karena sudah dikompensasi oleh pertambahan panjang pegas. Selanjutnya, benda
berosilasi di sekitar posisi setimbang baru yang sama persis dengan osilasi pada bidang datar.
6. ALAT DAN BAHAN
Nama Alat/Bahan Jumlah
Statif 1 set
Stopwatch 1 buah
Mistar/penggaris 1 buah
Beban ( 50 gram ) 5 buah
Pegas spiral 1 buah
7. CARA KERJA
1.Merakit alat dan bahan sesuai gambar di bawah ini.
2.Memasang beban 50 gram pada ujung pegas spiral.
3.Menarik beban ke arah bawah sejauh 2 cm dari posisi
semula.
4.Melepaskan beban bersamaan dengan menghidupkan
stopwatch. Menghitung 10 getara, dan tepat pada
hitungan ke 10 matikan stopwatch.
5.Mengulangi langkah ke-2, 3, 4, dan 5 dengan massa
100 gram, 150 gram, dan 200 gram.
9. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada beban 50 gram diperoleh periode 2,083 skon selama 10 getaran dengan ketetapan pegas
0.454 N/m
Pada beban 100 gram diperoleh periode 1,67 skon selama 10 getaran dengan ketetapan pegas
1,421 N/m
Pada beban 150 gram diperoleh periode 1,25 skon selama 10 getaran dengan ketetapan pegas
3,789 N/m
Pada beban 200 gram diperoleh periode 1,11 skon selama 10 getaran dengan ketetapan pegas
6,395 N/m
Pada beban 250 gram diperoleh periode 1 skon selama 10 getaran dengan ketetapan pegas 9,869
N/m
10. Bagaimana pengaruh massa terhadap periode getaran pada pegas?
Jawab :
Jika massa benda yang diberikan pada pegas semakin besar, maka periodenya
akan semakin besar pula.
Bandingkan harga konstanta pegas hasil percobaan dengan harga fraktual!
Jawab :
Harga konstanta pegas hasil percobaan mendekati harga fraktual karena rata-
rata harga konstanta pegas hasil percobaan adalah N/m tidak jauh berbeda
dengan harga fraktual yaitu 9,8 N/m.
11. KESIMPULAN
Pada getaran pegas massa benda mempengaruhi periode, jika massa
benda semakin besar, maka frekuensi getaran (banyak getaran tiap
sekon) akan semakin kecil atau periode akan semakin besar, sehingga
benda sulit bergetar, konstanta pegasnya akan semakin besar, karena
berdasarkan rumus matematisnya, periode berbanding terbalik
dengan konstanta pegas.